Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
)
Familia : Myrtaceae
Oleh Didik Gunawan, dari berbagai sumber.
Sinonim : -----
Nama daerah : Jambu Biji, Jambu Kluthuk, Guava.
Pada seri berikutnya, akan kita Bicarakan tentang Jambu atau Psidium guajava.
Dalam pengobatan tradisional, ekstrak dari akar, kulit kayu, dan daun, digunakan untuk mengobati gastroenteritis,
muntah, diare, disentri, luka, borok, sakit gigi, batuk, sakit tenggorokan, radang gusi, dan sejumlah kondisi lain (Morton
1987). Tanaman ini tampaknya layak ditinjau lebih mendalam.
Uraian tanaman
Berupa semak atau pohon, tinggi 3-10 m. Kulit batang permukaan halus, warna coklat dan mudah mengelupas. Daun
berhadapan, bertulang menyirip, berbintik, bentuk bundar telur agak jorong, agak bundar, panjang helai 3-7 cm, lebar 3-6
cm. Perbungaan 2-4 cm. Buah bentuk bulat, kalau masak warna kuning, panjang 5-8,5 cm, berdaging yang menyelimuti
biji-biji dalam masa warna putih kekuningan, kuning atau merah jambu. Tanaman Berbunga hampir sepanjang tahun.
Tanaman mudah diperbanyak dengan biji, dengan okulasi atau tunas berakar. Perbanyakan dengan biji dilakukan dengan
disemaikan dulu selama 3-5 bulan. Jarak tanam 6-7 m. Panen daun dilakukan setelah tanaman umur 6-9 bulan.
Tempat tumbuh : Jambi biji berasal dari Amerika Tengah. Di Jawa umumnya tumbuh di ketinggian di bawah 1200 m dpl
dan sering tumbuh liar pada tanah yang gembur maupun liat, lahan banyak air dan lahan terbuka.
Bagian yang digunakan : Daun muda segar atau telah dikeringkan. Kulit buah muda, mentah.
Pengeringan simplisia dilakukan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari dengan ditutup kain hitam (di bawah
naungan), atau kalau cuaca kering, cukup diangin-anginkan di tempat teduh. Menggunakan alas yang berlubang-lubang
(semacam anyaman bambu yang tidak terlalu rapat).
Kandungan Kimia
Kandungan nutrisi buah antara lain mengandung vitamin C, vitamin A, Fe, Ca, dan P. Kadar vitamin C Jambu biji 5 kali
lebih kaya dibanding vitamin C pada jeruk. Mn juga terkandung dalam tanaman itu terikat dengan Fosfor, asam oksalat
dan asam malat. Buah mengandung saponin yang terikat dengan asam oleanolat. Morin-3-O-α-L-likso-piranosida, Morin-
3-O-α-L-arabo-piranosida, flavonoid, guaijavarin, dan kuersetin.
Minyak esensial terkandung dalam daging buah jambu biji segar yang komponen penyusunnya meliputi : heksanal
(65,9%), γ-b (7,6%), (E)-2-heksenal (7,4%), (E, E) -2,4-heksadienal (2,2% ), (Z)-3-heksenal (2%), (Z)-2-heksenal (1%),
(Z)-3-heksenil asetat (1,3%) dan fenol (1,6%), dalam susunan itu ada pula β-kariofilen ( 24,1%), nerolidol (17,3% asetat
3-fenilpropil-3-asetat (5.3%) dan kariofilen oksida (5,1%) yang merupakan konstituen menguap utama dalam minyak
esensial buah jambu biji.
Dalam buah jambu berdaging merah, komponen penyusunnya kaya akan komponen dengan berat molekul rendah,
terutama alkohol, ester, dan aldehida. Hidrokarbon terpenoid dan 3-OH-2-butanon adalah komponen paling berlimpah.
Asam askorbat (terutama terkandung di kulit, dalam daging, dan sedikit di bakal buah) bervariasi antara 56-600 mg.
Ketika buah hampir matang mengandung antara 350-450 mg, lalu menurun menjadi 50-100 mg ketika buah matang
sekali. Proses pengalengan dan pengolahan panas lain akan merusak sekitar 50% kandungan asam askorbat. Bau kuat dari
buah diberikan oleh senyawa-senyawa karbonil.
Daun
Kandungan utama dalam daun adalah zat samak, tannin (terutama daun yang masih muda).
Selain itu daun juga mengandung minyak atsiri dengan komponen penyusunnya adalah α-pinene, β-pinene, limonene,
mentol, terpenyl asetat, isopropyl alkohol, longicyclene, caryophyllene, β-bisabolene, oksida caryophyllene, β-copanene,
farnesene, humulene, selinene, cardinene dan curcumene.
Selain minyak atsiri, daun mengandung, nerolidiol, β-sitosterol, ursolat, krategolat, dan asam guayavolat.
Daun juga mengandung minyak lemak 6%, dan avikularin
Lima konstituen termasuk satu asam baru pentacyclic triterpenoid asam guajanoat dan empat senyawa β-sitosterol yang
dikenal sebagai uvaol, asam oleanolat, dan asam ursolat telah diisolasi dari daun jambu biji.
Kulit batang : mengandung tannin dan merupakan sumber tannin, polifenol, resin, dan kristal kalsium oksalat.
Akar : Akar jambu biji juga kaya akan tannin, leukosianidin, sterol dan asam gallat, dan juga asam tannat.
Biji : Di dalam buah, biji ini merebut tempat terbanyak, dilaporkan mengandung minyak lemak, protein dan amilum. Biji
juga mengandung 10 macam senyawa fenol dan flavonoid termasuk senyawa baru berupa glikosida flavonol terasilasi :
Quersetin-3-O-beta-D-(2”-O-galoil-glukosida)-4’-O-vinil-propionat.
Tanaman secara umum : mengandung glikosida gentiobiosida dari asam elagat. Juga mengandung quersetin glikosida
yang lain guiajaverin, suatu glikosida bergula arabinopirosida dari quersetin.
Daun : Daun mengandung minyak atsiri dan triterpenoid
Ranting : Mengandung mineral-mineral seperti Ca (0.30-1.00%), Mg (0.06-0.30%), P (0.10-0.38%), K (0.21-0.39%), dan
Na (0.03-0.20%). Kadar fluorida berkisar antara 0.02-0.11 ppm, Cu (0.02-0.14 ppm), Fe (2.86-5.14 ppm), Zn (0.31-0.57
ppm), Mn (0.00-0.26 ppm), dan Pb (0.00-0.11 ppm)
Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologi : Hampir seluruh bagian tanaman jambu biji bersifat sebagai astringensia dan berefek
menghentikan diare. Buah yang masih mentah tidak dicerna oleh lambung, dan mengakibatkan rasa mual.
Anti bakteri : Ekstrak daun memiliki aktivitas menghambat pertumbuhan bakteri Gram-positif dan Gram-negatif
Escherichia coli, Salmonella typhi, Staphylococcus aureus, Proteus mirabilis, Mycobacterium phlei and Shigella
dysenteria. Dalam penelitian lain dilaporkan mampu menghambat pertumbuhan Streptococcus Spp. Daun jambu biji kaya
akan tannin dan bahan-bahan antiseptik. Dalam pengenceran 1:10.000 masih memiliki daya hambat terhadap S. aureus.
Empat senyawa antibakteri telah diisolasi dari daun jambu, 2 diantaranya merupakan glikosida flavonoid baru, morin-3-
O-α-L-liksopiranosida dan morin-3-O-alfa-L-arabopiranosida, dan 2 yang lain diketahui sebagai senyawa-senyawa
flavonoid : guaijavarin and quersetin.
Ekstrak daun jambu biji bisa digunakan untuk mengobati luka pada kulit dan mencegah infeksi.
Anti Diare : Selain sebagai anti diare, jambu biji juga membikin orang sembelit, sehingga susah BAB., sebaliknya buah
yang sangat matang justru bersifat sebagai urus-urus lemah disertai mules (itulah makanya orang tidak dianjurkan makan
buah jambu biji di pagi hari sebelum makan). Daun jambu biji juga digunakan untuk mengobati diare kronis terutama
pada anak-anak. Selain menghentikan diare, sekaligus daun jambu biji juga membunuh kuman2 seperti di atas.
Efek Anti radang : Ekstrak etanolik daun jambu biji juga bersifat sebagai anti radang dan analgetik. Juga minyak atsirinya
memiliki efek sebagai anti radang. Minyak atsiri (0.4 dan 0.8 mg/kg) secara nyata menurunkan pembentukan granuloma.
Efek Anti Kejang : Ekstrak air dari daun dan pupus daun (dengan dekoktum), berefek sebagai anti kejang dan keseleo
(caranya dengan dicampur sebagai air mandi hangat).
Aktivitas terhadap SSP : Dekoktum daun jambu biji berkhasiat sebagai anti kram, anti kejang pada epilepsi dan kejang
akibat gangguan syaraf, mekanismenya melalui hipotalamus dalam bentuk penekan otak.
Mata merah : Rebusan bunga jambu biji berkhasiat untuk meredakan mata merah (pemakaian harus steril).
Batuk : Daun jambu biji di dekokta bersama sereh (Cymbopogon nardus), digunakan untuk meredakan batuk pada
trakheo-bronkhitis.
Diabetes : Infusa daun jambu biji dilaporkan mampu menurunkan gula darah. Dan Jus buah jambu biji, sangat baik
digunakan sebagai pengganti manisnya air gula, untuk pelepas dahaga.
Asam Urat : Buah matang bisa menurunkan kadar asam urat dalam darah.
Radang Ginjal : Rebusan daun dan kuncup daun bisa meredakan radang pada ginjal (nephritis)
Keputihan : Rebusan daun jambu biji efektif untuk membasuh vagina dan anti keputihan (anti jamur Candida albicans).
Dosis : 30-60 gram direbus dengan air 1 liter, lalu diminum setiap harinya 1-2 cangkir (ingat ini adalah herbal, jangan
dianggap sebagai obat, tapi anggap saja sebagai minuman sehat).
Untuk diare, bisa langsung mengunyah pucuk daun jambu biji dan diserap airnya untuk ditelan.
Peringatan : Bulu-bulu halus pada helai daun, berpotensi menimbulkan reaksi alergi bagi kulit yang peka.
LD50 ekstrak air per oral adalah 5 g/kgBB
Ekstrak daun berpotensi memperlama waktu pembekuan darah
Contoh Ramuan :
1. Diare
R/ Pupus daun jambu biji 10 lembar Psidium guajava
Kunir 1 jari Curcuma domestica
Lempuyang emprit 1 jari Zingiber aromaticum
Pembuatan : Kunyit dan lempuyang dibakar sekedarnya, lalu dikupas, dirajang tipis, lalu direbus bersama daun
jambu biji + gula dengan air 3 gelas, hingga tinggal 2 gelas
Aturan pakai : 6-12 th 3x sehari ½ sendok makan
Dewasa 3x sehari 1 sendok makan
2. Diare disertai lendir/darah
R/ Daun jambu biji 10 lembar Psidium guajava
Akar Patikan Cina ½ lembar Cassia alata
Akar Tapak Liman 3 julur Elephantopus scaber
Kayu Secang serut ¼ genggam Caesalpinia sappan
Buah Adas ¼ sendok teh Foeniculum vulgare
Pulasari ½ jari Alyxia reindwardtii
Pembuatan : Semua bahan direbus dengan 3 gelas air hingga tinggal 2 gelas, boleh pakai gula/madu
sekedarnya, angkat dan saring
Aturan pakai : Anak 6‐12 th 3x sehari ¼ gelas
Dewasa 3x sehari ½ gelas