Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
NIM : 1301408056
Jurusan : BK
Semester :6
MK : Seminar Permasalahan BK
PERTEMUAN ILMIAH
A. Pengertian
Pertemuan ilmiah secara etimologi berasal dari kata pertemuan dan ilmiah. Menurut
Depdikbud (1999) pertemuan merupakan perbuatan bertemu; perjumpaan. Sedangkan ilmiah
menurut Depdikbud (1999) merupakan bersifat ilmu; memenuhi syarat ilmu pengetahuan.
Berdasarkan arti kedua kata di atas, maka dapat kita ketahui bahwa pertemuan ilmiah
merupakan suatu kegiatan bertemunya orang-orang dalam suatu tempat yang telah ditentukan
membahas sesuatu topik yang masuk dalam kriteria ilmu pengetahuan.Sedangkan syarat dari
ilmu adalah objektif, metodis, sistematis, dan universal.
B. Jenis-Jenis
1. Diskusi Panel
a. Pengertian
Diskusi panel merupakan suatu diskusi yang terdiri atas seorang pemimpin,
sejumlah peserta, dan beberapa pendengar. Dalam jenis diskusi ini tempat duduk diatur
sedemikian rupa sehingga pendengar dapat mengikuti jalannya diskusi dengan seksama.
Setelah berlangsung tanya jawab antara pemimpin dan peserta, peserta dan pendengar,
pemimpin merangkum hasil tanya-jawab atau pembicaraan, kemudian mengajak
pendengar ikut mendiskusikan masalah tersebut sekitar separuh dari waktu yang
tersedia (Yeyes:2011). Diskusi panel merupakan forum pertukaran pikiran yang
dilakukan oleh sekelompok orang dihadapan sekelompok hadirin mengenai suatu
masalah tertentu yang telah dipersiapkannya. Panel mungkin sangat terstruktur atau
mungkin saja sangat tidak formal. Suatu panel yang berstruktur mungkin membatasi
panjang dan keleluasaan dalam menuturkan kata-kata, panel yang tidak formal mungkin
menekankan interaksi spontan yang bebas, para peneliti diharapkan terlebih dahulu
memberikan pidato tanpa text dan memiliki pengetahuan / keahlian sebagai dasar
komentar mereka. Keanggotaan panel biasanya terdiri atas para ahli, orang-orang awam
yang tertarik atau gabungan keduanya, tergantung pada topik yang dibahas. Satu kriteria
penting diskusi panel yang baik adalah adanya interaksi antar para peserta diskusi panel.
Diskusi panel adalah bentuk umum yang dilakukan oleh sekelompok orang
(yang disebut panelis) yang membahas suatu topik yang menjadi perhatian umum dan
dilaksanakan dihadapan khalayak, penonton (lewat tayangan televisi), atau pendengar
(lewat siaran radio). Dalam diskusi panel, khalayak diberi kesempatan untuk bertanya
atau memberikan pendapat. Pelaksanaan diskusi panel dipandu oleh seorang moderator
dan dapat dibantu oleh notulis. Dari sebuah diskusi panel diperoleh informasi yang
dapat memperkaya pengetahuan kita tentang suatu masalah atau topik dari beberapa
titik pandang yang berbeda. Pokok-pokok pembicaraan merupakan bagian penting yang
dapat diuraikan dalam suatu pembicaraan. Bagian penting itu bisa berupa gagasan atau
pokok permasalahan. Pelaksanaan diskusi panel dimulai dengan pembahasan masalah
oleh panelis. Pada panelis menyampaikan gagasannya secara bergiliran. Mereka
mendiskusikan masalah yang diajukan hingga menghasilkan kesimpulan. Ketua diskusi
yang memandu jalannya diskusi merangkum hasil diskusi, kemudian mempersilahkan
peserta dan pendengar untuk memberikan komentar.
b. Prosedur Pelaksanaan
c. Personalia
1) Moderator
a) membuka diskusi,
b) membacakan riwayat kehidupan panelis,
c) mempersilakan panelis untuk berbicara,
d) mengatur dan memimpin jalannya diskusi,
e) membacakan kesimpulan diskusi.
2) Penyaji/ Panelis
3) Penyanggah
4) Notula/ Penulis
5) Peserta
a) mengikuti jalannya diskusi dari awal sampai dengan akhir dan terbagi menjadi tim
affirmatif dan oposisi yang termasuk panelis,
b) mengajukan usul, pendapat, maupun komentar,
c) meminta panelis untuk memberikan pembuktian, contoh, maupun perbandingan.
d. Kelebihan-kelebihan
2) Biasanya dalam diskusi panel timbul pro dan kontra pandangan, semakin sengit pro
dan kontra, maka diskusi akan semakin menarik untuk diikuti.
3) Dalam diskusi panel, kelompok yang melakukan diskusi akan berhati-hati dalam
mengajukan pandangan atau mengemukakan pendapat, karena menyadari akan dapat
langsung digugat atau dibantah.
4) Peserta yang mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang lebih dalam hal yang
didiskusikan dapat menyampaikan pandangan.
e. Kekurangan-kekurangan
1) Diskusi panel menjadi tidak menarik apabila semua peserta waswas untuk
menyampaikan pandangan secara terus terang dan semua peserta merasa sungkan
untuk berbeda pandangan.
2) Suasana dalam diskusi panel akan menjadi pincang atau tidak seimbang apabila ada
peserta yang jauh lebih tangkas dalam menyampaikan daripada yang lainnya.
3) Ada kalanya moderator terpaksa harus berusaha membuat kesimpulannya sendiri dan
menyampaikannya dalam diskusi itu.
4) Harus memilih moderator yang berani dan mampu turun tangan untuk
menyelamatkan diskusi agar jangan sampai pincang atau berat sebelah.
2. Seminar
a. Pengertian
b. Karakteristik
Seminar memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:
1) Suatu pertemuan atau persidangan untuk membahas suatu masalah di bawah
pimpinan ketua sidang (guru besar atau seseorang ahli).
2) Pertemuan atau persidangan dalam seminar biasanya menampilkan satu atau
beberapa pembicaraan dengan makalah atau kertas kerja masing-masing.
3) Membahas suatu masalah secara ilmiah.
4) Peserta seminar yang berpartisipasi orang yang ahli dalam bidangnya.
c. Prosedur Pelaksanaan
Susunan acara seminar dapat dibuat seperti berikut.
1) Laporan ketua.
2) Penyajian ketua.
3) Pembahasan oleh pembahas.
4) Diskusi.
5) Penyimpulan.
6) Penutup.
d. Personalia
Personalia seminar terdiri dari ketua, penyaji, peserta. Dalam seminar terdapat
suatu tata krama atau etika untuk personalia seminar. Adapun etikanya yaitu:
1) Penyaji
a) Menyiapkan makalah yang sesuai dengan topik dan landasan pemikiran
yang akurat;
b) Menyampaikan makalah secara berurutan, singkat, dan jelas;
c) Menerima kritik dan saran dari berbagai pihak;
d) Menjawab pertanyaan dengan objektif.
2) Peserta
a) Mempelajari makalah;
b) Bersikap sopan;
c) Menjaga kelancaran rapat/ diskusi;
d) Tidak berbicara pada waktu seminar/ diskusi;
e) Apabila materi yang disampaikan belum selesai hendaknya jangan ada yang
bertanya, bila ingin bertanya ada waktunya yaitu sesi pertanyaan;
f) Apabila peserta ingin bertanya sebaiknya peserta sebelum berbicara mengangkat
tangan atau mengacungkan jari. Bila pemandu sudah mempersilahkan barulah
berbicara.
g) Menyampaikan pertanyaan dengan singkat dan jelas.
3. Konferensi
4. Simposium
5. Diskusi
Diskusi merupakan pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu
masalah (KBBI,1999). Biasanya dalam diskusi para peserta mencari penyelesaian suatu
masalah, minimal mereka mengajukan usul atau ide yang mungkin bisa menyelesaikan
masalah yang mereka diskusikan.
7. Whole Group
8. Buz Group
9. Syndicate Group
Bentuk diskusi dengan cara membagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil yang
terdiri dari (3-6) orang yang masing-masing melakukan tugas-tugas yang berbeda.
10. Brainstorming
Diskusi iuran pendapat, yakni kelompok menyumbangkan ide baru tanpa dinilai,
dikritik, dianalisis yang dilaksanakan dengan cepat (waktu pendek).
Diskusi dengan cara membagi kelas menjadi 2 kelompok yang pro dan kontra yang
dalam diskusi ini diikuti dengan tangkisan dengan tata tertib yang longgar agar diperoleh
kajian yang dimensi dan kedalamannya tinggi. Selanjutnya bila penyelesaian masalah
tersebut dilakukan secara sistematis disebut diskusi informal. Adapun langkah dalam
diskusi informal adalah : (1). menyampaikan problema; (2). pengumpulan data; (3).
alternatif penyelesaian; (4). memlilih cara penyelesaian yang terbaik.
Diskuasi dengan beberapa orang peserta dipimpin oleh seorang ketua mengadakan
diskusi untuk mengambil keputusan. Diskusi model ini biasanya diatur dengan tempat
duduk melingkar dengan 2 atau 3 kursi kosong menghadap peserta diskusi. Kelompok
pendengar duduk mengelilingi kelompok diskusi sehingga seolah-olah peserta melihat ikan
dalam mangkok.
13. Santiaji
14. Colloquium
Sumber: