Вы находитесь на странице: 1из 1

Ini adalah tulisan kang HARRY MAHATHIR, salah seorang yang berperan dalam pergantian nama BEM menjadi

senat,,,

Senat Mahasiswa, bukan BEM


16 MARET 2010 OLEH HARRYMAHATHIR

Tahun 2007 saya dan teman-teman pengurus BEM FK Unpad saat itu memutuskan mengganti nama (sekaligus struktur) organisasi kemahasiswaan kami
dari “BEM” menjadi “Senat Mahasiswa”.
Banyak yang marah, menyayangkan sekaligus mempertanyakan keputusan kami saat itu. Tapi saya dan kawan-kawan tetap mencoba mempertahankannya
karena memang saya yakin ini adalah keputusan yang tepat.  Ya tepat, karena berdasarkan pada alasan yang tepat.
Kami percaya, berbagai kebobrokan yang terjadi di Indonesia saat ini disebabkan oleh kurangnya pendidikan karakter pada masyarakat akademisinya. Para
pelajar yang seharusnya menjadi “cendekiawan” malah hanya menjadi “cendawan”. Sejenis mahluk dalam simbiosis parasitisme yang hanya memikirkan diri
sendiri, dan puas dalam jabatannya.
Pendidikan karakter seharusnya dibangun sejak kecil dalam lingkungan keluarga dan selanjutnya dipupuk terus menerus dalam lingkungan sekolah sampai
mendapat polesan terakhir dalam kehidupan mahasiswa. Sayangnya, skema ini masih belum terlaksana sepenuhnya karena berbagai kekurangan yang
belum mampu saya analisis seluruhnya. Tetapi satu hal yang kami mengerti, kehidupan selama menjadi mahasiswa memiliki andil besar dalam pembentukan
karakter ini.
Maka kemudian, BEM yang merupakan kepanjangan dari Badan Eksekutif Mahasiswa, yang bagi sebagian orang diartikan sebagai “pemerintahan
mahasiswa”, atau “badan pelaksana kegiatan mahasiswa”, kami ubah namanya menjadi “Senat Mahasiswa”. Mengapa? Alasannya adalah karena BEM
(baca: organisasi kemahasiswaan) pada hakikatnya bukanlah pemerintahan mahasiswa yang sayangnya selama ini telah menciptakan sebuah pola pikir
yang tanpa kita sadari membuat sebagian mahasiswa mengandaikan dirinya sebagai pemangku jabatan kekuasaan dan berlomba-lomba menggapainya
sementara sebagian lainnya berperan sebagai “rumput” atau masyarakat biasa atau rakyat jelata yang tidak perlu peduli akan apapun yang disampaikan
para pemangku jabatan karena tidak sesuai dengan aspirasinya atau lebih parah, harus manut saja pada keputusan mereka.
Pola pikir seperti ini sangatlah berbahaya karena akan terbawa dalam kehidupan pasca kampusnya. Maka kita tidak akan aneh melihat banyak orang-orang
yang berpendidikan tinggi justru korupsi. Banyak orang-orang yang dulunya “aktivis” tetapi sekarang malah “koruptor”. Banyak orang pintar yang puas hanya
dengan menjadi manajer atau kuli berdasi saja. Sungguh tidak muncul karakter kepemimpinan para cendekiawan sama sekali di dalamnya kan?
“Senat”, adalah sebuah organisasi yang khas terdapat dalam lingkungan masyarakat akademisi. Coba kita ingat, mulai dari senat fakultas, senat universitas,
student council sampai fellowship. Semua adalah organisasi akademisi, dan semua ber-genre senat, dan semua ini bukan kebetulan.
Sistem organisasi pada senat menjadi ciri para akademisi karena senat memang sebuah sistem yang bisa mengakomodasi pembentukan karakter seorang
untuk menjadi seorang cendekia karena memiliki prinsip “kesetaraan dan kesepakatan”, bukan “atasan dan bawahan”.
Seorang akademisi yang baik, memulai setiap tindakannya dengan alasan yang jelas. Sekalipun ia hanya diminta menyapu sampah misalnya, ia seharusnya
akan bertanya mengapa, dan kemudian menyepakati tugas tersebut karena ia merasa perlu melakukannya.
“Bertanya mengapa” melambangkan “kesetaraan”, sementara “menyepakati” melambangkan keinginan untuk melakukan atas dasar alasan dalam diri, bukan
perintah dari atasan bagai seorang kuli.
Nah, sekarang coba bayangkan sekelompok mahasiswa yang ditempa dalam lingkungan yang egaliter seperti ini. Akan didapatkan sekelompok orang yang
susah diatur karena selalu merasa setara, namun selalu memiliki alasan yang jelas. Mereka akan menjadi orang-orang yang selalu berinovasi dan tidak takut
untuk menjadi berbeda tetapi produktif dan kreatif karena mencintai apa yang mereka kerjakan. Mereka selalu memiliki landasan dalam setiap tindakannya.
Maka tugas selanjutnya adalah mencontohkan nilai-nilai yang baik agar mereka mengerti bahwa setiap yang dilakukan harus demi kemaslahatan bersama
dan tidak boleh mengganggu orang lain (atau alam) seperti mereka tidak ingin diganggu.
“Saya akan memperlakukan teman sejawat saya sebagai mana saya sendiri ingin diperlakukan”, sumpah dokter alinea ke-7.
Sekarang kita tinggal bayangkan, sekelompok orang yang tidak takut perbedaan, inovatif, produktif, dan  inspiratif. Maka kita akan benar-benar
mendapatkan seorang “cendekiawan” dari sebuah proses pendidikan kan?
Inilah harapan kami dengan mengubah BEM menjadi Senat Mahasiswa di fakultas kedokteran, mendapatkan para cendekiawan yang berprofesi sebagai
dokter, bukan para kuli yang berprofesi sebagai dokter.
Menghasilkan manusia-manusia yang menginspirasi pasiennya, bahkan lingkungan sekitarnya , untuk juga menjadi cendekia, menjadi manusia yang lebih
beradab, dan membangun lingkungan yang lebih madani.
Maka jika kau tanya pada saya, “Apa alasanmu mengubah BEM menjadi Senat Mahasiswa?”,
saya akan menjawabmu tanpa ragu,”Kami ingin mengubah mental bangsa ini demi kemanusiaan yang lebih beradab”.
Sungguh, seluruh inspirasi dan kebenaran berasal dari Tuhan Pencipta Alam dan segala kesalahan berasal dari kerapuhan saya sebagai mahluknya. Tulisan ini sangat
terbuka untuk forum diskusi maupun debat. Terima kasih.
Setelah teman-teman membaca tulisan kang harry, apakah timbul pertanyaan dari benak teman-teman?

1.) Apakah BEM memang benar seperti yang dikatakan tersebut??


2.) Bagaimana dengan keambiguitasan antara senat (perwakilan) dengan BPM (yg juga perwakilan)? Walaupun sampai saat ini senat terisi dengan
sistem pendaftaran dan bukan perwakilan
3.) Dulu nama BEM muncul atas dasar pergerakan mahasiswa yang berusaha melawan pemerintah yang otoriter, apakah masih cocok penggunaan BEM
dalam organisasi kemahasiswaan saat ini yang fungsinya lebih ke melayani mahasiswa??
4.) Apakah konsep keterbutuhan, kesetaraan, dan kesepakatan bersama tidak bisa diterapkan ke dalam BEM??

Вам также может понравиться