Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
A. Kajian Teori
sastra. Pendekatan struktural juga sangat penting bagi sebuah analisis karya sastra.
Suatu karya sastra dibangun oleh unsur-unsur yang membentuknya. Unsur tersebut
saling mengisi dan berkaitan sehingga membentuk satu kesatuan yang utuh dalam
cermat, seteliti, sedetail, dan sedalam mungkin keterkaitan dan keterjalinan semua
menyeluruh.
1. Pengertian Novel
Kata novel berasal dari kata latin “Novelius” yang diturunkan dari kata
novies yang berarti baru, dikatakan baru karena novel muncul kemudian
dibandingkan dengan jenis karya sastra yang lainnya seperti puisi, drama dan
lain-lain.
12
13
dari golongan kaya, miskin dan terpelajar yang tidak menyukai puisi dan drama
digambarkan novel selalu yang realistis dan masuk akal. Kehidupan yang
dilukiskan oleh seorang sastrawan atau pengarang bukan hanya kehebatan atau
Pujangga Baru.
tertulis; pemakaian bahasa dalam bentuk tulis. Secara lebih rinci lagi, Faruk
mencakup segala macam hasil aktivitas bahasa atau tulis-menulis. 1 Sastra adalah
dengan alat bahasa. Seiring dengan meluasnya kebiasaan membaca dan menulis,
1
Dkk, Zulfanur DP, Teori Sastra, (Pustaka UT, 2004) Modul 2
14
kehidupan itu.
Dari sekian banyak bentuk sastra seperti esei, puisi, novel, cerita
pendek, drama, bentuk novel, cerita pendeklah yang paling banyak dibaca oleh
Bentuk sastra ini paling banyak beredar, lantaran daya komunikasinya yang luas
pada masyarakat. Sebagai bahan bacaan, novel dapat dibagi menjadi dua
golongan yaitu karya serius dan karya hiburan. Pendapat demikian memang
benar tapi juga ada kelanjutannya. Yakni bahwa tidak semua yang mampu
memberikan hiburan bisa disebut sebagai karya sastra serius. Sebuah novel serius
bukan saja dituntut agar dia merupakan karya yang indah, menarik dan dengan
demikian juga memberikan hiburan pada kita. Tetapi ia juga dituntut lebih dari
itu. Novel adalah novel syarat utamanya adalah bawa ia mesti menarik,
definisi novel. Batasan atau definisi yang mereka berikan berbeda-beda karena
a) Novel adalah bentuk sastra yang paling popular di dunia. Bentuk sastra ini
budaya social, moral, dan pendidikan (Nurhadi, Dawud, Yuni Pratiwi, Abdul
Roni).
c) Novel merupakan karya sastra yang mempunyai dua unsur, yaitu: unsur
intrinsik dan unsur ekstrinsik yang kedua saling berhubungan karena sangat
priantoro).
d) Novel adalah karya sastra yang berbentuk prosa yang mempunyai unsur-
adalah suatu kejadian yang luar biasa dari kehidupan seorang karena kejadian ini
Secara struktural susunan dari sebuah novel akan berisikan tentang tema,
alur, setting, karakter, sudut pandang. Dalam hal ini peneliti akan memfokuskan
pada tiga unsur intrinsik dari sebuah karya sastra novel yaitu terdiri dari tema,
2
Download 04 April 2011, Penegertian Novel, http://scribd.com/doc/47811167/Pemgertian -Novel
3
Jassin HB, Tifa Penyair dan Daerahnya (PT. Gunung Agung : Jakarta, 1985), hlm. 78
16
1.1 Tema
jalan cerita novel, tema adalah perwujudan dari pikiran manusia, dan ini
“Tema tidak lain dari suatu gagasan sentral…tema tadi adalah topic atau
pokok pembicaraan dan tujuan yang akan dicapai oleh pengarang
dengan topiknya, jadi dalam pengertian tema mencakup persoalan
tujuan atau amanat pengarang kepadanya.”4
memuat tujuan dan amanat melalui tema atau inti pokok pembicaraan dalam
kesusahan atau kesenangan melalui tema dengan lirik atau kata yang indah.”5
4
Tirta Ayu Putu, Apresiasi Puisidan Prosa (End : Nusa Indah, 1978), hlm. 197
5
Semi Atar M, Anatomi Sastra (Angkasa Raya : Padang, 1998), hlm. 108 - 109
17
dapat diangkat dari suatu kejadian dalam hidup, baik dari hasil pengalaman
cerita atau ide pengarang, hal ini menjelaskan bahwa pengarang tidak
mungkin menulis cerita tanpa ide yang disampaikan lewat tulisannya. Tema
menjadi peranan penting dan sentral seperti yang diungkapkan oleh Panutu
Sudjiman :
6
Waluyo, J Herman . Pengkajian Prosa Fiksi (Surakarta: UNS. 1984), hlm. 144
18
pembacanya.
Tema dalam setiap karya sastra letaknya tersembunyi dan harus dicari
cerita itu sendiri, seperti yang dikatakan oleh Liberatus Tengsoe bahwa,
Tema menurut Scanton dan Kenny yang dikutip dalam buku Burhan
ada banyak makna yang dikandung oleh sebuah cerita itu…”7, maka
sebagai tema itu atau jika berbagai makna itu dianggap sebagai bagian-
bagian tema, sub-sub tema atau tema-tema tambahan, makna yang manakah
yang dapat dianggap sebagai makna pokok sekaligus tema tema pokok
kejelasan pengertian tentang makna pokok atau tema itu sendiri. Tema
merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan
7
Nurgiyantoro, Burhan. Teori Pengkajian Fiksi. (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2000)hal.67
19
1.2 Perwatakan
atau karakternya yang dapat diketahui dari ciri fisiologis, psikologis, dan
sosiologis”.9
disekitar kita selalu memiliki watak tertentu, ada pelaku yang berwatak
protagonis yaitu pelaku yang memiliki watak baik sehingga disenangi oleh
tidak baik dan tidak disenangi oleh pembaca karena memiliki watak yang
Selain tokoh yang dijelaskan di atas terdapat sejumlah ragam pelaku yang
9
Ibid, Nurgiyantoro, Burhan. hal.165
21
mernyatakan, “Pengertian tokoh lebih luas dari aktor atau pelaku yang
berkaitan dengan fungsi seseorang dalam teks naratif atau drama tokoh
menurut M. Atar Semi ada beberapa cara yang dilakukan oleh seorang
pengarang:12
Mince untuk gadis yang genit, Bonar untuk tokoh yang garang.
sebagainya.
10
Aminuddin, Pengantar Apresiasi Sastra, (Sinar : Bandung, 1987), hal. 35
11
Hartoko Dick dan Rahmanto. B, Pemandu di Dunia Sastra, (Kanisius : Yogyakarta, 1985), Hal. 144
12
Loc Cit Semi Atar. M, hal. 32
22
yang lain.
lukisan situasi sekitar pelaku serta reaksi tokoh terhadap peristiwa yang
dihadapinya.
sebuah cerita disebut tokoh inti atau utama sedangkan tokoh yang memiliki
tambahan dalam novel dapat diketahui dengan jalan melihat berapa sering
13
Pradopo Widati Sri, Struktur Cerita Pendek Jawa, (Pustaka Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,
Jakarta, 1985), hlm. 17
14
Loc cit, Aminuddin, hlm 19
23
munculnya tokoh dalam suatu cerita dan petunjuk yang dberikan oleh
pengarang.”15
dan sebagainya.
1.3 Alur
alur cerita. Sedangkan alur mundur (flash back progresif) yaitu terjadi ada
berisi urutan kejadian namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara
15
Ibid, Aminuddin, hlm. 50
16
Lubis Mochtar, Sastra dan Tekniknya, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1997), hlm. 97-98
17
Loc cit, Nugiyantoro, hlm. 113
24
peristiwa terjadinya cerita. Hal ini ditekankan pula oleh Sriwidati Pradopo,
“Alur sebagai suatu rangkaian cerita dalam cerita rekaan yang menunjukan
sebab akibat.”18
setiap tahapan alur itu sudah terkandung semua yang membentuk karya
sastra fiksi, dengan memahami alur sekaligus dapat juga memahami unsur
“Alur atau plot adalah struktur rangkaian kejadian dalam sebuah cerita
yang disusun sebagai sebuah interlasi fungsional yang sekaligus
menghadapi urutan bagian-bagian dalam keseluruhan fiksi, dengan
demikian alur itu merupakan rangkaian utama cerita.”19
plot yaitu segi rohaniah, dengan kata lain bahwa setiap cerita selalu
cerita.
18
Loc cit, Pradopo Widati Sri, hlm. 17
19
Loc cit, Semi Atar. M, hlm. 39-40
20
Sumarjo Jakob, Apresiasi Kesastraan, (Jakarta : Gramedia, 1986), hlm. 36
25
sebuah cerita. Menurut M. Atar Semi pada umumnya alur cerita rekaan
terdiri dari:21
2) Alur tengah, yaitu kondisi mulai bergerak kea rah kondisi yang mulai
memuncak
pemecahannya.
21
Op cit, Semi Atar. M, hlm. 39-40
26
atau konflik.
penyelesaian terbuka.
puncak.
tentang teori sastra. Teori sastra menjelaskan kepada kita tentang konsep sastra
sebagai salah satu disiplin ilmu humaniora yang akan mengantarkan kita ke arah
Sami menjelaskan:
apresiasi novel. ”Pembelajaran sastra akan berhasil jika berorentasi dan bertitik
22
Loc cit, Semi Atar M, hlm. 194
23
Pusat Kurikulum KBK, (Depnas Jakarta : 2003), hlm. 37
28
Suhartianto adalah kegiatan atau usaha untuk merasakan dan menikmati hasil-hasil
karya seni. Secara terperinci apresiasi sastra sebagai berikut, “Apresiasi sastra
adalaha mengadakan diri kita sebagai penikmat. Karya sastra sehingga pada
akhirnya kita dapat memberikan penghargaan dan penilaian terhadap karya sastra
akan berhasil jika berorentasi dan bertitik tumpu pada kegiatan pembelajaran
apresiasi dan dapat diterapkan pada siswa untuk melakukan penilaian akan suatu
telah cukup mendapat perhatian. Hal ini menggambarkan karena kurikulum tidak
hanya memfokuskan pada system pembelajaran yang disampaikan oleh guru kepada
24
Suyitno, Teknik Pembelajaran Apresiasi Sastra dan Kemampuan Berbahasa, (Anadita : Yogyakarta,
1986), hal. 20
25
Suhartianto. S, Pengantar Apresiasi Sastra, (Wida Duta: Surakarta, 1981), hlm. 15
26
Loc cit, Pusat Kurikulum KBK, hlm. 9
29
perasaan, budaya dan sosial untuk memahami dan menghayati karya sastra, dengan
demikian siswa diharapkan langsung membaca sebuah karya sastra dan melakukan
meningkatkan mutu siswa di masa depan setelah bangsa kita menggabungkan diri
secara nasional maupun internasional dalam tata perdagangan dan ekonomi dunia.
kurikulum 1994 menjadi kurikulum berbasis kompetensi pada tahun 2003 sebagai
berikut:
27
Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan, Kurikulum Mata Pelajaran Bahasa Indonesia,
(Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, 2003), hlm. 37-44
30
hakikat pembelajaran bahasa bahwa belajar bahasa adalah belajar komunikasi dan
D. Kerangka Berpikir
kehidupan manusia yang berkaitan dengan makna (tata nilai) dari situasi sosial dan
Tujuan dari bagian ini adalah untuk menggambarkan secara jelas bagaimana
permasalahan yang diteliti. Dalam penelitian ini, untuk mengkaji novel Mata Rantai
yang Hilang Agatha Cristie, peneliti mulai menganalisis karya sastra itu sendiri.
Analisis ini dilakukan untuk mencari unsur-unsur yang membangun karya sastra itu.
Unsur instrisik yang dianalisis meliputi: tema, perwatakan, dan alur. Alur kerangka
Novel
Pendekatan Struktural
Simpulan