Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PEMBIMBING
DR. M ROWI, Sp.S
AVM (Arterio Venous
Malformations)
DEFINISI
kelainan congenital yang terjadi
pada susunan pembuluh darah
arteri dan vena. Pada AVM
pembuluh darah tersebut
mempunyai kecenderungan
untuk terjadi perdarahan jika
dibandingkan dengan
pembuluh darah lainnya. AVM
tidak hanya dapat terjadi pada
pembuluh darah di otak, namun
juga dapat terjadi pada semua
pembuluh darah di tubuh
manusia.
ETIOLOGI
menurut literatur proses penurunannya bersifat
autosomal dominant. Pada beberapa kasus,
AVM sering dihubungkan dengan penyakit
herediter lainnya seperti such as the Osler-
Weber-Rendu syndrome (ie, hereditary
hemorrhagic telangiectasia), Sturge-Weber
disease, neurofibromatosis, and von Hippel-
Lindau syndrome.
EPIDEMIOLOGI
Di Amerika Serikat berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan secara prospektif prevalensi
AVM adalah 1,34 per 100.000 penduduk per
tahun di New York. Namun prevalenci AVM
serebral di seluruh Amerika Serikat tidak
diketahui secara pasti. Dari 300.000 penderita
AVM di seluruh A.S., hanya 12% yang
memberikan gejala. Angka kematian berkisar 10-
15% pada penderita yang mengalami perdarahan.
PATOFISIOLOGI
AVM adalah lesi congenital yang
terdiri dari kompleks arteri dan
vena yang dihubungkan oleh satu
atau lebih fistula. Hubugan antara
arteri dan vena tersebut dinamakan
nidus. Nidus tidak mempunyai
kapiler, sehingga aliran darah dari
arteri langsung masuk ke aliran
vena. Arteri yang terlibat memiliki
lapisan otot yang tipis. Sementara
itu vena yang terlibat seringkali
mengalami dilatasi dikarenakan
volume darah yang terlalu besar
yang melawati fistula tersebut
MEKANISME DEFISIT NEUROLOGI
1. Perdarahan
Perdarahan sering kali muncul pada ruang subarachnoid, ruang
intraventricular, dan parenkim otak.
2. Kejang
Jika tidak terjadi perdarahan, kejang dapat muncul. 15-40% pasien AVM
datang dengan keluhan kejang.