Вы находитесь на странице: 1из 31

METODE PENELITIAN

JERRY H. MAKAWIMBANG

MANAJEMEN PENDIDIKAN
PROGRAM PASCA SARJA
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
PENGERTIAN
PENELITIAN = RESEARCH; berasal dari ‘RE’ dan ‘TO SEARCH’

¨ TEKNOLOGI
¨ ILMU : Konsep , Teori
¨ METODE : Cara , Prosedur
TEKNOLOGI : Mobil Penumpang

NIAGA (Colt) : penumpang KIJANG : Penumpang


banyak banyak & Aman, ttp Butuh
SEDAN : Aman garasi besar

KARIMUN : Penumpang
RESEARCH ? banyak & Aman, Efisien
tempat
ILM U : P arad ig m a B isnis

C U S T E M E R (In tern al &


M AS S P R O D U C T IO N E xtern al) S atisfa ctio n

C U S T O M E R E X P E R IE N C E
RESEARCH ? ?

M ET O D E : P eram alan H arga Sah am di Bursa E fek

IN TU ISI KU AN TIT AT IF U NIV ARIATE


Ku alitatif : Po litik , Ek o n o m i , Ek s p o n en s ial, Dek o m p o s is i,
K eam an an , K o n d is i Pers h . A RM A , A RIMA

K U A NTITA TIF MU L TIVA RIA TE


R E S EA RC H ? Su k u b u n g a, K u rs , In flas i, IHSG
ARM AX, GARCH
DEFINISI PENELITIAN

¨ Suatu penelitian sistematik bertujuan menyediakan informasi


untuk memecahkan masalah (Cooper and Emory, 1995)

¨ Usaha yang sistematik dan terorganisir untuk meneliti masalah


yang spesifik yang memerlukan jawaban (Sekaran, 1992)

¨ Suatu proses pendekatan (approach) dengan pembuktian ilmiah


untuk mendapatkan informasi baru atau memperdalam ilmu
(Widodo J. Pudjihahardjo, 1993)

INTINYA : Riset adalah upaya mendapatkan pengetahuan


berbasis Masalah dilakukan secara sistematik dan terorganisir
serta mengikuti metode ilmiah
METODE ILMIAH : Pendekatan logis, obyektif dan sistematik dalam menyelidiki
fenomena atau menyelesaikan suatu masalah

LOGIS : Pelaksanaannya harus rasional, yaitu dapat diterima akal sehat,


berlandaskan teori-teori dan konsep-konsep yang sudah ada

OBYEKTIF : tidak memihak, disampaikan secara eksplisit, sehingga apabila


diulang oleh orang lain atau dirinya sendiri pada waktu berbeda,
prosedur dan metodenya akan sama

SISTEMATIK : Runtun mulai awal sampai akhir, sesuai dengan prosedur dan
metode yang telah ditetapkan dan dipilih
KARAKTERISTIK RISET ILMIAH

¨ PURPUSIVENESS; Ada pernyataan mengenai tujuan yang


jelas, sesuai dengan masalah yang akan diselesaikan
¨ RIGOROUS; dilaksanakan secara hati-hati, artinya harus didasarkan
pada teori atau konsep yang ada.
¨ TESTABILITY; Menguji hipotesis secara logis untuk mengetahui
apakah data yang dikumpulkan mendukung hipotesis
¨ REPLICABILITY; Hasil temuan harus memberikan hasil yang relatif
sama bilamana dilakukan riset ulang.
¨ PRECISION dan CONFIDENCE; Hasil riset harus bersifat teliti dan
harus memiliki tingkat keyakinan tinggi
¨ OBJECTIVITY; Dilakukan secara obyektif pada seluruh proses
¨ GENERALALIZABILITY; Hasil riset harus dapat diterapkan secara
luas, pada populasi akses, dan bila mungkin pada populasi target.
¨ PARSIMONY; Hasil riset harus mampu memberikan solusi
pemecahan masalah secara sederhana, dengan mempertimbangkan
faktor yang tidak terkendali.
PENDEKATAN PENELITIAN
PENDEKATAN KUALITATIF
a. Academic Affiliation
Sociology, history, anthropology, etc.
b. Design
Eveloping flexible, general
c. Research Proposals
Brief, speculative, often writen after some data has been collected
d. Data
Descriptive, personal document, field notes, photographs
e. Sample
Small, nonrepresentative
f. Methods
Observation, reviewing document, participant, open-ended interviewing
PENDEKATAN KUANTITATIF
a. Academic Affiliation
Psychology, economics, sociology, political science
b. Design
Structured, formal, specific, detailed plan of operation
c. Research Proposals
Extensive, detailed and specific in focus and procedure, through
review of substantive literature, written prior to data collection,
hypothesis stated
d. Data
Quantitative, quantitatifable coding, counts, measures
e. Sample
Large, repesentative, precise, control for extraneous variables,
random selection
PENDEKATAN KUANTITATIF

f. Methods
Experiments (quasi), survey research, structered observation and
interviewnig, data sets
g. Concept Assosiated with the Approach
Variable, reliability, validity, statistically, significant, hypothesis

HIPOTESIS :
Å Komparatif
Å Asosiatif (Korelasional) :
 Korelasi (Nonkausal)
 Model Kausalitas (Fungsional)
SPSA (Scientific Problem Solving Approach)

BACKGROUND KERANGKA TEORI /


LANDASAN KONSEP

SCIENTIFIC ILMIAH
PROBLEM HIPOTESIS

METODE :
HASIL DAN .DATA COLLECTING
SARAN SIMPULAN .ANALISIS DATA
REKOMENDASI PEMBAHASAN
(Metode Penelitian)
MASALAH
Kesenjangan atau gab atau perbedaan antara das sollen
dengan das sein
kesenjangan antara :
¨ Apa yang seharusnya terjadi dengan kenyataan
¨ Apa yang diperlukan dengan apa yang tersedia
¨ HARAPAN dengan KENYATAAN

SUMBER MASALAH
. Perubahan dan Perkembangan
Ä Otomatisasi pekerjaan
Ä Metode perhitungan yang memadai

. Kegiatan Akademis
Ä Bacaan (membaca)
Ä Diskusi, seminar, lokakarya, dll

. Pernyataan Pemegang otoritas


. Pengamatan, Pengalaman dan Intuisi
Berdasarkan minat, fokus perhatian, ketertarikan peneliti,
tentukan obyek penelitian : misal harga saham
perusahaan di BEJ
Pada obyek tersebut, temukan hal-hal atau kondisi
yang tidak sesuai dengan harapan atau seharusnya;
atau hal-hal yang ingin diketahui. Kalau ini dapat
dilakukan, berarti peneliti telah melakukan identifikasi
masalah.

PERMASLAHAN ILMIAH : Spesifik dan


berlandaskan teori/konsep
LANDASAN ILMIAH
 Uraian mengenai landasan teori dan atau konsep
 Uraian mengenai pemecahan masalah (serupa) yang
pernah dilakukan (penelitian terdahulu)
 Uraian mengenai keterkaitan atar teori guna mendapatkan
JAWABAN terhadap masalah yang dikaji (sintesis untuk
merumuskan hipotesis)

Syarat kepustakaan
 Relevansi : kepustakaan berisikan teori-teori / konsep-
konsep yang dapat membetuk suatu kerangka untuk
mendapatkan jawaban teoritis/konseptual terhadap
permasalahan
 Lisensi : harus mutakhir yaitu dicari yang terbaru
 Keandalan : kualifikasi keilmiahan penulis
HIPOTESIS PENELITIAN
• Berasal dari kata HIPO dan THESIS, yang umumnya diartikan
sebagai pernyataan yang masih lemah
• HIPOTESIS adalah Kesimpulan sementara yang kebenarannya
harus dibuktikan
• Asal Hipotesis : Permasalahan atau tujuan penelitian dan
kerangka teori hasil tinjauan terhadap pustaka
• Isi Hipotesis (minor) : Keterkaitan atau hubungan antar variabel
penelitian
• Rumusan Hipotesis : Kalimat pernyataan

Ada yang dirumuskan secara eksplisit dan ada yang tidak


Bilamana secara eksplisit, perumusannya mengikuti pedoman
penulisan yang berlaku
Letaknya di dalam sistematika tulisan ilmiah sesuai dengan pedoman
penulisan yang berlaku
RANCANGAN PENELITIAN
Rancangan penelitian dapat diartikan sebagai strategi atau upaya mengatur
berbagai hal yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian (populasi,
rancangan percobaan, obyek atau subyek, waktu, prosedur, alat, bahan, dll)
agar diperoleh data yang valid.

Penelitian dapat dibedakan menurut berbagai sudut pandang:


a. Berdasarkan tindakan peneliti terhadap Obyek atau Subyek
Ä Penelitian Eksperimental : Terdapat tindakan peneliti terhadap
Obyek atau subyek (berupa perlakuan)
Ä Penelitian Obsevasional : Tidak terdapat tindakan peneliti terhadap
b. Berdasarkan perlakuan dalam bentuk perubahan waktu

Ä Penelitian "cross-sectional" (tranversal) : ciri populasi diteliti pada


suatu waktu atau subsequent stage tertentu

Ä Penelitian "longitudinal" (follow-up) : ciri populasi diteliti pada initial


stage dan dibandingkan dengan subsequent tertentu atau
ultimame stage

Ä Penelitian "time series" (trend): ciri populasi diteliti kecendurunganya


(trend) berdasarkan perubahan waktu yang terjadi sejak
initial stage sampai ultimate stage

Riset ini termasuk ke dalam riset observasional


c. Berdasarkan taraf keilmuan yang diperoleh

Penelitian Eksploratif; suatu penelitian yang tujuannya untuk


menggali berbagai informasi dan hanya bersifat ingin
memaparkan fenomena yang diteliti.

Penelitian Deskriptif; suatu riset dalam rangka untuk menegaskan


dan hanya bersifat ingin menggambarkan fenomena yang diteliti.

Penelitian Eksplanatif; suatu penelitian dengan tujuan untuk


menganalisis sifat suatu hubungan, atau perbedaan antar
kelompok, atau independensi dari dua atau lebih faktor dalam
suatu keadaan, intinya peneliti ingin menjelaskan fenomena yang
diteliti.

Riset eksploratif tidak memiliki hipotesis


PENELITIAN OBSERVASIONAL

BATASAN IDENTIFIKASI TEKNIK


KARAKTERISTIK SAMPLING SAMPLE
POPULASI POPULASI SIZE

METODE METODE INSTRUMEN VARIABEL


ANALISIS PENGUMPULAN PENGUMPULAN PENELITIAN
DATA DATA DATA
TEKNIK SAMPLING
A. SAMPLING PROBABILISTIK

1. Keterwakilan (representatifness)

Bilamana populasinya homogen, maka teknik sampling yang cocok


digunakan adalah Simple Sampling

Bilamana keadaan populasi heterogen, maka diupayakan dibuat lapisan,


yang mana di dalam masing-masing lapisan kondisinya seragam. Jika hal
ini dapat dilakukan, maka sampel dapat diambil secara acak dari masing-
masing lapisan Teknik sampling yang digunakan Stratified Sampling.

Apabila keadaan populasi heterogen, yang mana di dalam kelompok


heterogen dan antar kelompok homogen, maka teknik sampling yang
dignakan cluster sampling.
Apabila keadaan populasi berjenjang, yang mana di dalam setiap jenjang harus
diambil sampel, maka teknik sampling yang dignakan multistage sampling. Pada
setiap stage dapat digunakan simple, stratified atau cluster sampling.
2. Ketelitian (precission)
a). Random (acak), dilakukan bilamana tersedia kerangka sampel dan dari segi
pelaksanaannya (biaya, waktu, tenaga dan prosedur) layak untuk dilakukan.
b). Sistematic (sistematik), dilakukan jika tidak tersedia kerangka sampel, misal
pengunjung supermaket, pasien rumah sakit, dan lain sebagainya.
KETELITIAN SAMPLE sangat berkaitan dengan sample size
Sample Size
S am p le size p a d a S im p le R a nd o m S a m p ling

S am p le size u n tu k d isk rip si m e a n

- B esar pop ulasi tidak diketahui


Z 2  2
n
d2
- B esar pop ulasi (N ) diketahui da n tidak besar
N Z 2  2
n
d 2  N  1  Z 2  2

- B esar pop ulasi (N ) diketahui d an besa r


N Z 2  2
n
N d 2  Z 2  2

dalam hal ini


Z = nilai norm al baku p ada tertentu, 5 atau 1 % .
 2 = ragam po pulasi, dap at dipe role h dari p enelitia n yang telah a da (ju rnal-jurnal),
penelitia n pen da hulu an, atau pe nd apat pakar.
d = sim pangan m ea n sam pel terh ada p m ea n pop ulasi, yang m asih ditolerir secara
teoritis.
Sample size untuk diskripsi proporsi

- Besar populasi tidak diketahui

Z 2 p q
n
d2
- Besar populasi (N) diketahui dan tidak besar

N Z 2 pq
n
d 2  N  1  Z 2 pq
- Besar populasi (N) diketahui dan besar

N Z 2 pq
n
d 2  N  1  Z 2 pq
dalam hal ini :
p = proporsi obyek mengenai karakteristik yang dipelajari, diperoleh dari penelitian
terdahulu, bila tidak tersedia tetapkan = 0.5.
q=1–p
S am ple size pada S tratified R andom S am pling

UKURAN SAM PEL SELURUH U KU RAN SAM PEL P E M A K A IA N


M ETOD E STR ATA DALAM SETIAP STR AT A M ETODE
(n) (n h )
1) apabila unit analisis / unit
sam pling (N h) pada setiap
S  N 2h  h2 strata sam a
SAM A n n 2) Bila ragam setiap strata
N2 d2 2 nh 
  N h  h S 2
(  h ) dan biaya per unit
Z2 penarikan sampel (c h ) pada
setiap strata sam a
3) Bila  2 dan c h tidak diketahui
SEBAN N  N h2  2h 4) apabila unit analisis / unit
D ING/ n sam pling (N h) pada setiap
N2 d2
Nh
PROPOR
  N h  2h nh  n strata tidak sama
SIONAL
Z 2 N 5) idem dengan metode SAMA
6) idem dengan metode SAMA

n
 N 
h h
2
 2
N h h
7) Bila ragam setiap strata
2
(  h ) tidak sam a
NEYM AN 2
N d 2 nh  n
 N h  h2  N h  h2
Z2
Keterangan : 1) S = banyaknya strata
2) Apabila N dan N h tidak diketahui m aka dapat didekati m elalui penerikan contoh
acak sederhana (sim ple random sam pling), diberlakukan pada seluruh strata
dengan alokasi SAM A.
3) Apabila karakteristik yang diteliti berupa proporsi, m a ka rum us pada tabel yang
m engandung  h2 diganti dengan p h (1-p h ).
B. SAMPLING NONPROBABILISTIK
Convinience sampling : digunakan apabila tidak dapat dilakukan pengambilan
sampel secara probabilistik dan dilakukan dengan penuh pertimbangan agar
layak dilakukan serta data (informasi) yang diperoleh representatif
Purposive (Judgment) sampling: digunakan apabila tidak dapat dilakukan
pengambilan sampel secara probabilistik dan dilakukan untuk memperoleh
data (informasi) dari sasaran khusus (specific targets) sesuai dengan
maksud (purpose) penelitian.
Quota sampling: penentuan besar sampel ditetapkan oleh peneliti
secara quota dan metode pengambilan sampelnya didasarkan pada
convinience sampling.
PENELITIAN EKSPERIMENTASI

IDENTIFIKASI
DEFINISI MEDIA, EXPERIMEN
PERLAKUAN BAHAN, TAL DESIGN REPLIKASI
OBYEK

METODE METODE INSTRUMEN VARIABEL


ANALISIS PENGUMPUL PENGUMPUL PENELITIAN
DATA AN DATA AN DATA
Pada riset eksperimental diperlukan penentuan banyaknya ulangan
(replikasi)
a. Kondisi homogen
p (n-1) > 16
Misal terdapat 3 perlakuan, yaitu kontrol, pemberian vitamin E dan
pemberian vitamin C (p = 3)
3 (n-1) > 16
n = (16/3) + 1 = 6.333
Jadi ulangan (setara dengan sample size) minimal 6
b. Komdisi heterogen (membentuk kelompok)
(n-1) (p-1) > 16
Hal ini dapat diterapkan pda riset yang dapat dikontrol dengan baik
Rule of Tumb (Moore, 1983): - 9 s/d 50 per subgroup
- 15 s/d 25 per group
BESAR SAMPEL & REPLIKASI

Guidelines dan Rule of tumb

Fraenkel dan Wallen (1993) :


¨ penelitian diskriptif adalah 100 obyek (unit sampel)
¨ penelitian korelasional 50 unit sampel
¨ penelitian kausal-komparatif 30 unit sampel per grup
¨ penelitian eksperimentasi 15 unit eksperimen per perlakuan (grup)

Sekaran (1992) :
¨ besar sampel 30 - 500 sering digunakan di dalam penelitian
¨ jika tdpt subpopulasi (pria & wanita), besar sampel per kategori 30
¨ penelitian multivariate 10 x jumlah variabel
¨ penelitian eksperimentasi terkontrol 10 per grup
VARIABEL

Variabel adalah karakteristik atau sifat dari obyek, yang mana


data diamati atau diukur atau dicacah dari padanya. Tidak
semua karakteristik dari obyek merupakan variabel penelitian,
tetapi hanya yang relevan dengan permasalahan atau
hipotesis penelitian.

Diidentifikasi & diklasifkasikan


Didefinisikan secara tegas : Definisi
operasional variabel (DOV)
DATA PENELITIAN
DATA : Kumpulan angka, fakta, fenomena, pendapat yang
merupakan hasil pengukuran terhadap variabel penelitian.

DATA SEKUNDER : Data penelitian yang dikumpulkan peneliti


tidak langsung dari obyek penelitian (sumber orisinil), tetapi
berasal dari lembaga pengumpul data atau penelitian lain.
Sumber data sekunder : Perusahaan atau Biro atau
Lembaga Penelitian dan Pemerintah serta penelitian
sebelumnya. Misal : Perusahaan Riset ACNelsen, BPS,
BEJ, BAPENAS, Departemen Keuangan
Sifat : Peneliti pada umumnya menerima apa adanya, tetapi
harus diperiksa dengan teliti dan diperhatikan kebenarannya.

DATA PRIMER : Data penelitian yang dikumpulkan oleh


peneliti langsung dari obyek penelitian. Dalam
pengumpulannya dibutuhkan instrumen.
DATA CROSS SECTIONAL : Data penelitian yang
dikumpulkan dari n obyek pada suatu waktu tertentu.

DATA TIME SERIES : Data penelitian yang dikumpulkan


dari suatu obyek secara longitudinal atau pada beberapa
waktu secara runtun (series).

POOLED DATA : Gabungan data cross sectional dengan


data time series

JENIS DATA MENENTUKAN METODE ANALISIS


STATISTIKA
METODE PENGUMPULAN DATA
Survey (kuisioner):
• personally
• surat (post)
• dll

Observasi:
• langsung ke lapang
• dokumentasi
• dll

Interview:
• interview terstruktur (daftar isian sebagai panduan)
• face-to-face
• telepon
• dll

Вам также может понравиться