Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Dasar Teori
Dan dari uji pasca anava tersebut didapatkan hasil bahwa: Pemberian peroral
dengan intraperitonial, dan pemberian peroral dengan intramuscular memiliki perbedaan yang
signifikan karena peroral akan melalui saluran cerna yang memiliki rute panjang dan banyak
factor penghambat sedangkan intraperitonial langsung masuk dalam pembuluh darah dan
intramuscular mengandung cukup lemak untuk mengabsorbsi obat.
Dengan adanya variasi onset dan durasi dari tiap-tiap cara pemberian dapat
disebabkan oleh beberapa hal, meliputi:
• Kondisi hewan uji dimana masing-masing hewan uji sangat bervariasi yang meliputi
produksi enzim, berat badan dan luas dinding usus, serta proses absorbsi pada saluran cerna.
• Factor teknis yang meliputi ketetapan pada tempat penyuntikan dan banyaknya volume
pemberian luminal pada hewan uji.
Cara pemberian obat dapat mempengaruhi onset dan durasi dimana hubungannya
dengan kecepatan dan kelengkapan absorbsi obat. Kecepatan absorbs obat di sini
berpengaruh terhadap onsetnya sedangkan kelengkapan absorbs obat berpengaruh terhadap
durasinya misalnya lengkap atau tidaknya obat yang berikatan dengan reseptor dan apakah
ada factor penghambatnya.
Kesimpulan
• Cara pemberian obat yang berbeda-beda dapat mempengaruhi kecepatan absorbsi obat
sehingga berpengaruh pada onset dan durasi.
• Onset paling cepat adalah intraperitonial,intramuscular,subcutan, peroral.
• Durasi paling cepat adalah peroral, intraperitonial, intramuscular, subcutan.
• Obat ideal adalah obat dengan onset cepat dan durasi panjang.
• Cara pemberianyang memberikan onset dan durasi yang paling baik adalah intraperitonial