Вы находитесь на странице: 1из 3

BABI

PENDAHULUAN
I. PENGANTAR
1.1 Latar Belakang.
Minyak atsiri yang disebut juga minyak eteris atau minyak terbang banyak
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kemajuan teknologi di bidang minyak
atsiri maka usaha penggalian sumber-sumber minyak atsiri dan pendayagunaannya
dalam kehidupan manusia semakin meningkat. Minyak atsiri tersebut digunakan sebagai
bahan pengharum atau pewangi pada makanan, sabun, pasta gigi, wangi-wangian dan
obat-obatan. Untuk memenuhi kebutuhan itu, sebagian besar minyak atsiri diambil dari
berbagai jenis tanaman penghasil minyak atsiri.
Nilam (Pooostemon cablin BENTH ) merupakan salah satu jenis tanaman yang
dapat menghasilkan, minyak atsiri dan sudah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia
yaitu sebagai pengharum pakaian. Di setiap daerah, nilai mempunyai nama berbeda-
beda, di Purwokerto disebut dengan "dilem wangi", di Tapanuli Selatan disebut
"singgolom", sedangkan untuk nilam yang berbunga di Jawa sering disebut "dilem
kembang" dan di Aceh dikenal dengan nama "nilam bukit" (Poqostemon hevneanus
BENTH). Nilam selain dapat dijual dalam bentuk daun kering juga dapat berupa minyak.
Di pasar perdagangan Internasional, nilam diperdagangkan dalam bentuk minyak
dan dikenal dengan nama "patchouli oil". Di antara berbagai jenis minyak atsiri yang ada
di Indonesia minyak nilamlah yang jadi primadona. Setiap tahun lebih dari 45% devisa
negara yang dihasilkan oleh minyak atsiri berasal dari minyak nilam (Trubus,1989).
Untuk produk minyak nilam, Indonesia memegang peranan yang cukup besar,
sekitar 90 % kebutuhan minyak nilam dunia berasal dari Indonesia (BPEN, 1983). Salah
satu sifat minyak, nilam yang khas adalah daya fiksasinya yang cukup tinggi. Dengan
adanya sifat ini, maka penggantian pemakaian minyak nilam dengan produk sintetis
kurang memungkinkan (Rusli, 1988). Seperti minyak atsiri yang lainnya minyak nilam
mengandung lebih dari satu senyawa. Untuk mengetahui senyawa yang terdapat dalam
minyak nilam dilakukan dengan mengisolasi dan mengidentifikasi komponen penyusun
minyak nilam. Minyak nilam merupakan minyak atsiri yang mengandung patchouli
alkohol dan merupakan penyusun utama dari pada minyak nilam. Kadar patchouli
alkohol dalam minyak nilam ± 50 - 60 % (Walker, 1968).
Senyawa alkohol merupakan senyawa yang dapat dipakai sebagai bahan dasar
pembuatan senyawa lain melalui beberapa reaksi, seperti reaksi esterifikasi dan reaksi
eliminasi.
© 2004 Digitized by USU digital library 1
1.2. Tujuan Penelitian
Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas penelitian ini bertujuan :
Isolasi minyak nilam dari daun nilam.
Isolasi dan identifikasi komponen utama minyak nilam yaitu senyawa patchouli alkohol.
Mengubah patchouli alkohol menjadi senyawa turunannya.
II. TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Minyak atsiri
Minyak atsiri merupakan salah satu hasil sisa proses metabolisme dalam
tanaman, yang terbentuk karena reaksi antara berbagai persenyawaan kimia dengan
adanya air. Minyak tersebut disintesis dalam sel kelenjar pada jaringan tanaman dan ada
juga yang terbentuk dalam pembuluh resin, misalnya minyak terpentin dari pohon pinus
(Ketaren,1985). Minyak atsiri selain dihasilkan oleh tanaman dapat juga terbentuk dari
hasil degradasi trigliserida oleh enzim atau dapat dibuat secara sintesis.
Minyak atsiri umumnya terdiri dari berbagai campuran persenyawaan kimia yang
terbentuk dari unsur karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O) serta beberapa
persenyawaan kimia yang mengandung unsur unsur nitrogen (N) dan belerang (5).
Umumnya komponen kimia dalam minyak atsiri terdiri dari campuran hidrokarbon dan
turunannya yang mengandung oksigen yang disebut dengan terpen atau terpenoid.
Terpen merupakan persenyawaan hidrokarbon tidak jenuh dan satuan terkecil dalam
molekulnya disebut isopren (CsHa). Senyawa terpen mempunyai rangka karbon yang
terdiri dari 2 atau lebih satuan isopren. Klassifikasi dari terpen didasarkan atas jumlah
satuan isopren yang terdapat dalam molekulnya yaitu : monoterpen, seskuiterpen,
diterpen, triterpen, tetraterpen dan politerpen yang masing-masing terdiri dari 2,3.4. 6.
8 dan n satuan isopren (Finar, 1959).
Rantai molekul terpen dalam minyak atsiri merupakan rantai terbuka (terpen
alifatis) dan rantai melingkar (terpen siklis).
© 2004 Digitized by USU digital library 2
II.1.2 Minyak nilam
Minyak nilam yang diperoleh dengan cara destilasi air dan uap daun nilam dan
dalam perdagangan disebut patchouli oil. Kata patchouli berasal dari kata "pacholi" yaitu
nama sejenis tanaman yang banyak terdapat di tanah Hindustan. Pada mulanya
tanaman nilam dipakai sebagai pewangi selendang oleh orang India, karena baunya
yang khas (Guenther, 1949). Standar mutu minyak nilam belum seragam untuk seluruh
dunia, karena setiap negara penghasil dan pengimpor menentukan standar mutu minyak
nilam sendiri, misalnya standar mutu minyak nilam dari Indonesia (SII-0069.75).
Standar mutu minyak nilam
Syarat
Karakteristik
BJ 25 0,950 – 0983
25 1,506 – 1,520
25
Indeks bias 25°C (nD ) dengan -47 s.d. –66
maksimum 3,0
Putaran optik (fD25) dengan larut (jernih) dalam perbandingan 1
tabung 1 dm s.d. 10 bagian isi
Bilangan asam
Kelarutan dalam alkohol 95 %

Вам также может понравиться