Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TENTANG
BUPATI JEPARA,
dan
BUPATI JEPARA
MEMUTUSKAN :
Pasal I
Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan, baik
yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi
perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik
negara (BUMN), atau badan usaha milik daerah (BUMD) dengan nama dan dalam
bentuk apa pun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan,
yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya,
lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk
usaha tetap.
Pasal 9
(1) Struktur dan besarnya tarif Retribusi Daerah ditetapkan sebagai berikut :
1. Pembayaran Retribusi Daerah dengan cara biasa :
a. kendaraan bermotor roda dua sebesar Rp. 500,00 (lima ratus rupiah)
untuk sekali parkir;
b. Kendaraan bermotor roda tiga sebesar Rp. 1.000,00 (seribu rupiah) untuk
sekali parkir;
c. Kendaraan bermotor roda empat sebesar Rp. 1.000,00 (seribu rupiah)
untuk sekali parkir;
d. Kendaraan bermotor bus/truk roda empat sebesar Rp.2.000,00 (dua ribu
rupiah) untuk sekali parkir;
e. Kendaraan bermotor dengan roda enam sebesar Rp. 4.000,00 (empat ribu
rupiah) untuk sekali parkir;
f. Kendaraan bermotor dengan roda lebih dari enam sebesar Rp. 25.000,00
(dua puluh lima ribu rupiah) untuk sekali parkir.
(2) Pembayaran retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum dapat dilakukan
dengan cara biasa atau berlangganan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
Pasal 21
(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah pelanggaran.
4. Diantara BAB XII dan BAB XIII disisipkan 1 (satu) bab, yakni BAB XII A sehingga
berbunyi sebagai berikut :
BAB XII A
KADALUARSA
Pasal 19 A
(1) Hak untuk melakukan penagihan Retribusi, kadaluarsa setelah melampaui jangka
waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak saat terutangnya retribusi, kecuali apabila wajib
retribusi melakukan tindak pidana di bidang retribusi daerah.
(2) Kadaluarsa penagihan retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tertangguh
apabila :
a. diterbitkan Surat Teguran ; atau
b. ada pengakuan utang Retribusi dari wajib Retribusi baik langsung maupun tidak
langsung.
Pasal 22
(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Daerah diberi
wewenang khusus sebagai Penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana di
bidang Retribusi, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Hukum Acara
Pidana.
(2) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pejabat pegawai negeri sipil
tertentu di lingkungan Pemerintah Daerah yang diangkat oleh pejabat yang
berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau Badan
sehubungan dengan tindak pidana di bidang Retribusi;
d. memeriksa buku, catatan, dan dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana di
bidang Retribusi;
Pasal II
Ditetapkan di Jepara
pada tanggal 3 Mei 2010
BUPATI JEPARA,
CAP TTD
HENDRO MARTOJO
Diundangkan di Jepara
pada tanggal 3 Mei 2010
CAP TTD
SHOLIH