Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Alhamdulillah bila telah muncul keinginan dalam diri kita untuk menunaikan tuntutan agama
supaya menjaga diri dengan menutup aurat. Berikut ada satu kisah inspiratif yang semoga dapat
memantapkan hati kita untuk segera memenuhi panggilan mulia ini. Cerita ini saya kutip dari
notes di halaman facebook seorang teman..
ِ حي ْم
ِ ن ألّر
ِ م
َ ح ِ ّ ســـــــم ِ ألل
ْ ه ألّر ْ ِب
د
ٍ م
ّ ح
َ م
ُ ل
ِ وآ
َ د
ٍ م
ّ ح ُ عَلى
َ م ّ ص
َ ل َ م ُ ّ للl
ّ ه
A :“Assalamu'alaikum saudariku....”
B : “Wa'alaikum salam. Selamat datang saudariku”
A: “Terima kasih. Apakah ini. surga?”
B tersenyum: “Tentu saja bukan, saudariku. Ini hanyalah tempat menunggu sebelum ke surga ”
A: "Benarkah? Tak bisa kubayangkan seperti apa indahnya surga jika tempat menunggunya saja
sdh seindah ini”
B tersenyum lagi: ”Amalan apa yang bisa membuatmu kemari, saudariku?”
A: "Aku selalu menjaga waktu shalat dan aku menambahnya dengan ibadah sunnah”
B: “Alhamdulillah..”
Tiba-tiba jauh di ujung taman, A melihat sebuah pintu yg sangat indah. Pintu itu terbuka. Dan ia
melihat beberapa wanita yg berada di taman itu mulai memasukinya satu-persatu.
B telah mencapai pintu. Sebelah kakinya telah melewati pintu. Sebelum B melewati pintu
sepenuhnya,
A berteriak: “Amalan apalagi yang kau lakukan tapi tidak kulakukan ?”
B menjawab: “Apakah kau tak memperhatikan dirimu, apa yg membedakanmu dgn diriku ?”
Kemudian B melanjutkan: “Apakah kau mengira Rabbmu akan mengijinkanmu masuk ke Surga-
NYA TANPA JILBAB menutup auratmu ?”
”Sungguh sangat disayangkan amalanmu tak mampu membuatmu mengikutiku memasuki surga
ini untuk dirimu. Cukuplah surga hanya SAMPAI HATIMU saja karena niatmu
adalah MENGHIJABI HATI.”
A tertegun.. lalu terbangun.. Ia beristighfar lalu mengambil air wudhu. Ia tunaikan shalat
malam.
Menangis dan menyesali perkataannya dulu.. Kemudian ia berjanji pada Allah sejak saat itu ia
akan menutup auratnya
Nasihat ini Penting untuk diri saya, keluarga saya juga semua wanita Muslim
Semoga bermanfaat
Setelah membaca kisah di atas, apakah masih ada suara yang mengatakan, ‘jilbab itu dalam hati’
atau 'saya belum siap'??semoga tidak yaa :)
Jilbab tidak cukup hati kita saja, tapi juga aurat kita…
Dan siap tidak siap ya harus siap.. Atau paling tidak paksalah diri kita untuk jadi siap. Seperti
halnya ujian yang sudah terjadwal, siap atau tidak, belajar atau tidak, saat tiba hari H kita harus
sudah siap. Mungkin agenda ujian ini bisa kita aplikasikan untuk jadwal memulai pakai jilbab,
ehhehe. Buatlah jadwal, misalkan saja mulai besok Tanggal Sekian Hari Sekian, saya mulai
memakai jilbab kapanpun dan dimanapun. :)
Memulai suatu hal yang baru memiliki beberapa kendala yang cukup sulit bagi seseorang,
terutama menyangkut dengan masalah penggunaan hijab (jilbab). Masih sering muncul
pertanyaan dalam diri kita tentang kemampuan kita untuk memakai jilbab. Hei, bicara soal
mampu/tidak mampu sih hanya tergantung dari kebiasaan saja. Anak kecil yang sejak usia balita
sudah dibiasakan memakai jilbab tentu mampu untuk tetap konsisten menggunakannya hingga
dia dewasa.
Oh ya, ada satu alasan lagi.. Bukankah kalau sedang berada di bawah terik matahari kulit kita
bisa terbakar?dan menjadi gosong+hitam.. Naaah, coba kalau pakai jilbab.. Kinclong deh..
Eheheh
Bisa gak ya menggunakan jilbab dengan praktis (cepat dan tidak memerlukan waktu
lama)?*bisa*
Saat awal menggunakan jilbab, saya membutuhkan waktu bermenit-menit untuk memasangnya.
Namun sekarang tidak sampai 30 detik loh.. Dan perubahan itu hanya terjadi beberapa minggu
sejak saya baru menggunakan jilbab.
Belajar dari melihat seorang teman yang tidak menggunakan peniti atau alat bantu apapun untuk
memasang jilbab, akhirnya saya bisa menggunakan jilbab dengan cara yang sama. Cara ini
benar-benar sangat praktis.. Jika punya kesempatan, insyaAllah saya akan membuat tutorialnya.
Selama kita mau berusaha dan membiasakan diri, tentu kita akan bisa memasang jilbab dengan
praktis.
Saat ini penggunaan jilbab dapat dikatakan sebagai sebuah mode yang tengah ramai
diperbincangkan dan dieksplorasi oleh banyak perancang-perancang busana, namun diantara
sekian banyak referensi yang ada kita juga harus mempu membedakan mana yang baik
digunakan (sesuai dengan kaidah agama) dan mana yang tidak. Sering sekali terjadi banyak pro
dan kontra mengenai pakaian hijab yang benar sesuai dengan kaidah agama namun masih dapat
diterima dan diaplikasikan dalam hubungan bermasyarakat yang menuntut kaum hawa untuk
menjadi lebih garang (misal menggunakan celana untuk kegiatan yang sulit/tidak bisa dilakukan
bila memakai rok. Ex : olahraga rutin di sekolah). Dengan memakai rok seorang perempuan
terlihat sangat anggun dan bersahaja (menurut saya sih, heheh). Menanggapi masalah pro dan
kontra ini saya mengembalikan kepada pembaca untuk memutuskan sendiri bagaimana baiknya.
Sekedar mencurahkan pendapat.. Menurut saya selama memakai rok tidak mengganggu aktivitas
kita, memakai rok akan nampak lebih sesuai, cocok dan pantas untuk kaum hawa (walaupun saya
sendiri juga jarang menggunakannya). Ya sudahlah, yang terpenting adalah kita menggunakan
jilbab dengan baik/berusaha menjadi lebih baik lagi. Setidaknya kita berusaha untuk tidak
menggunakan baju ataupun celana ketat yang lazim digunakan perempuan tidak berjilbab.
Semoga kita bisa konsisten untuk selalu berusaha menjadi lebih baik,. Aamiin :)
Wassalamu'alaikum Wr Wb