Dalam scenario seorang ibu hamil G4P2A1, hamil 37 minggu, mengeluh
keluar lendir darah pervaginam disertai perut kenceng-kenceng teratur empat jam yang lalu. Keluarnya lendir darah pervaginam dan his teratur menunjukkan salah satu tanda-tanda persalinan yang memasuki proses persalinan kala I fase laten. Hal ini juga diperkuat dengan hasil pemeriksaan kematangan serviks (Bishop Score) yang sudah matang dengan nilai 8 dan dilatasi serviks sudah ada pembukaan 3 cm. Kala I dimulai bila timbul his dan lendir darah. His dapat terjadi akibat penurunan estrogen dan progesterone yang menyebabkan otot uterus menjadi tegang, meningkatnya reseptor dan hormone oksitosin dan akibat tertekannya ganglion servikale dari pleksus frankenhauser yang menyebabkan kontraksi uterus. Akibatnya kavum uteri mengecil, mendorong janin dan kantung amnion kea rah segmen bawah rahim dan serviks sehingga janin terdorong dan serviks menjadi datar. Lendir berasal dari pembuluh kapiler di sekitar kanalis servikalis karena serviks membuka dan mendatar dan kemudian pembuluh darah pecah yang menyebabkan keluarnya darah. Pada hasil Bishop score nilainya 8 yang berarti dapat dilakukan tindakan persalinan pervaginam dan bila diinduksi bisa berhasil. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 140/90 mmHg yang menunjukkan adanya hipertensi. Beberapa jenis hipertensi pada kehamilan antara lain gestasional hipertensi, preeclampsia, eklampsia, preeclampsia pada hipertensi kronik, dan hipertensi kronik. Untuk menentukan jenis hipertensinya, diperlukan pemeriksaan yang lain. Edema pada tungkai bawah dapat menjadi gejala berbagai jenis penyakit seperti preeclampsia dan gagal jantung kanan. Namun tidak menutup kemungkinan edema disini bisa menjadi hal yang normal pada ibu hamil apabila tidak disertai dengan gejala-gejala penyakit yang lain. Pada pemeriksaan fetal well-being juga menunjukkan hasil yang baik. Pemeriksaan tersebut menunjukkan bahwa keadaan janin dalam kondisi yang baik dan normal atau kesejahteraan janin normal. Setelah 10 jam, pembukaan lengkap yang berarti serviks sudah membuka 10 cm, dan siap untuk melahirkan bayi. Pasien ingin mengejan, perineum terlihat menonjol, dan anus terbuka merupakan tanda-tanda kala II (pengeluaran janin). His akan terkoordinasi, cepat, kuat, dan lebih lama. Kepala janin turun dan masuk ruang panggul yang secara reflektoris menimbulkan rasa ingin mengejan. Tekanan rectum menyebabkan ibu seperti mau buang air besar sehingga anus terbuka. Proses persalinan selanjutnya yaitu kala III (proses lepasnya plasenta) dan kala IV (pengawasan dan evaluasi). Dari scenario menunjukkan bahwa ibu telah memasuki kala II yang berarti siap untuk melahirkan. Namun mengingat bahwa pada pemeriksaan sebelumnya telah terjadi hipertensi dan ibu tidak pernah memeriksaan kehamilannya secara rutin, diperlukan kehati-hatian dalam melakukan proses persalinan agar tidak terjadi komplikasi yang lebih parah.