Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oleh:
Nama : Veronica
Kelas : 2D
No. Absen : 23
NIM : 0831130014
Osilator adalah suatu alat yang merupakan gabungan elemen-elemen aktif dan
pasif untuk menghasilkan bentuk gelombang sinusoidal atau bentuk gelombang
periodik lainnya. Suatu osilator memberikan tegangan keluaran dari suatu bentuk
gelombang yang diketahui tanpa penggunaan sinyal masuk dari luar. Osilator
mengubah daya arus seaarh (dc) dari catu daya ke daya arus bolak-balik (ac) dalam
beban. Dengan demikian fungsi osilator berlawanan dengan penyearah yang
mengubah daya searah ke daya bolak-balik. Suatu osilator dapat membangkitkan
bentuk gelombang pada suatu frekuensi dalam batas beberapa siklus tiap jam sampai
beberapa ratus juta siklus tiap detik. Osilator dapat hamper secara murni menghasikan
gelombang sinusoidal dengan frekuensi tetap, ataupun gelombang yang hanya dengan
harmonic. Osilator umumnya digunakan dalam pemancar dan penerima radio dan
televise, dalam radar dan dalam berbagai sistem komunikasi.
TEORI RANGKAIAN
Osilator bisa dibangun dengan menggunakan beberapa teknik dasar, yaitu:
1. Menggunakan komponen-komponen yang memperlihatkan karakteristik
resistansi negatif, dan lazimnya menggunakan dioda terobosan dan UJT
2. Menggunakan umpanbalik positif pada penguat. Umpanbalik positif
menguatkan desah internal yang terdapat pada penguat. Jika keluaran penguat
sefasa dengan masukkannya, osilasi akan terjadi.
Ukuran echo cenderung bertambah dengan waktu, atau paling tidak akan tetap
konstan jika kita mengatur
sebagai hasilnya kita menemukan bahwa sebuah sinyal inisial menghasila]kan sebuah
sinyal yang berulang terus-menerus yang amplitudonya tidak hilang:
memberikan bahwa:
dua persamaan terakhir disebut juga "Kriteria Barkhausen" . Beberapa sistem yang
memenuhi kriteria ini dapat berosilasi pada frekuensi dimana kedua persamaan diatas
dapat terpenuhi.
JENIS - JENIS OSILATOR
Osilator dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara. Berdasarkan
pembangkitannya, osilator dibedakan menjadi dua:
1. Self sustaining ( free running oscillator )
2. Nonself sustaining ( triggered oscillator )
Untuk "free running oscillator" terdapat empat kebutuhan agar osilator umpan balik
bekerja:
1. Amplification (penguatan)
2. Umpan balik positif
3. Pembentuk frekuensi
4. Power supply
(Persamaan 1)
Secara teori, bandul akan terus berayun dengan simpangan yang tetap tanpa
diperlukan energi tambahan dari luar berbentuk dorongan yang searah ayunan.
Tetapi pada kenyataannya, ayunan tersebut makin lama makin mengecil
simpangannya sampai akahirnya berhenti di titik setimbangnya. Hal ini
disebabkan karena sistem bandul mengalami gaya gesekan dengan udara selama
dia mengayun yang akhirnya tentu mengurangi energi bandul sampai menjadi nol.
Dalam hal ayunan elektronis, yaitu yang terjadi pada rangkaian osilator,
tepatnya pada satu tank-circuit, ayunan yang berbentuk siklus pengisian dan
pengosongan muatan kapasitot akan berlangsung terus tanpa memerlukan energi
elektris tambahan dari luar. Sebuah tank-circuit ditunjukkan pada gambar di
bawah ini yaitu satu induktor yang terpasang paralel dengan sebuah kapasitor.
Gambar 1 Komposisi sebuah tank-circuit
(a) tank-circuit,
(b) saat pengisian kapasitor,
(c) saat pengisian induktor.
(Persamaan 3)
Diagram blok Gambar 3 ini bila disesuaikan dengan digram blok Gambar 2
adalah, blok amplifier pada Gambar 3 adalah blok amplifier pada Gambar 2 yang
mempunyai penguatan A. Sedang blok umpan-balik pada Gambar 2
direpresentasikan sebagai impedansi Z2 pada Gambar 3, yang outputnya adalah
tegangan Vi’, yaitu sinyal umpan-balik positif. Z1, Z2, dan Z3, masing-masing
adalah komponen tank-circuit yang digunakan.
Rangkaian tiga loop di atas membentuk satu rangkaian penggeser fasa antara
input dan outputnya. Rangkaian tersebut akan berosilasi dengan frekuensi tertentu
bila total pergeseran fasanya sebesar 0º, serta loop-gain sama atau lebih besar dari
satu. Kedua persyaratan tersebut adalah kriteria lengkap Barkhausen. Bila nilai
mutlak loop-gain lebih besar dari satu, maka amplitudo osilasi membesar dalam
rangkaian osilator praktis, osilasi yang membesar itu terus berlangsung sampai
daerah nonlinier karakteristik amplifier itu sendiri yang membatasi nilai loop-gain
tersebut sampai menjadi satu. Setelah itu, nilai satu tersebut secara otomatis
dipertahankan tetap satu, atau dihasilkan kondisi ‘stabil’ osilasi.
Blok rangkaian dapat dianalisa bila rangkaian diputus pada input amplifier,
dan menghitung loop-gain ( = perkalian A ) dari Vi ke Vi’. Bila impedansi input
cukup besar, maka dapat diabaikan, dan dihasilkan dua loop yang masing-masing
dialiri arus I1 dan I2. Persamaan loop yang muncul adalah,
Dengan menyelesaikan empat persamaan tersebut di atas, dihasilkan,
(Persamaan 3)
(Persamaan 4)
dan nilai loop gain Persamaan 3 menjadi leih sederhana seperti persamaan berikut,
(Persamaan 5)
2. OSILATOR CLAPP
3. OSILATOR COLLPIT
FREKUENSI OSILASI
Frekuensi osilasi ditentukan oleh rumus
VARIASI
Untuk mendapatkan stabilitas frekuensi yang lebih baik, osilator
Colpitt dapat diubah menjadi osilator Clapp dengan menambahkan
kondensator harga kecil dalam deret dengan induktor.
FREKUENSI RESONANSI
Rangkaian ekuivalen kristal menunjukkan ada dua kemungkinan
keadaan resonansi, yaitu:
Resonansi deret
Resonansi jajar
Frekuensi osilasi osilator Hartley ini ditentukan oleh rumus berikut ini :
Versi lain dari sirkuit ini dapat dibuat dengan menggunakan penyangga
penguatan tunggal diantara setiap tingkat R-C sehingga menghindari pembebanan
dan mempermudah perhitungan.
8. OSILATOR T
Rangkaian ini menghasilkan distorsi gelombang sinus,yang sangat
rendah meskipun perangkat non-linear yang digunakan untuk membatasi
amplitudo (D1 dan D2). Alasannya adalah pertama bahwa distorsi (harmonik)
adalah minus diumpankan ke masukan dari opamp dengan jauh lebih sedikit
kerugian daripada positifnya masukan, dimana sangat melemahkan
mereka. Kedua, osilator ini membawa keseimbangan antara umpan balik
positif dan negatif. Ini berarti bahwa hanya sejumlah kecil non-linearitas yang
diperlukan untuk menstabilkan amplitudo. Untuk meminimalkan distorsi, R5
harus nilai tinggi. Meskipun sedikit lebih kompleks daripada osilator jembatan
Wien, amplitudo dari jenis osilator ini bermacam-macam.
2. OSILATOR RELAKSASI :
t = t2-t1 = RC ln [( 1+B)/(1-B)]
dan
T = 2t = 2RC ln [( 1+B)/(1-B)]
Tentu frekuensi osilator dapat dihitung dengan f = 1/T. Sebagai contoh pada
rangkaian gambar 1, jika dihitung maka akan didapat T = 589 us atau f = 1.7 kHz.
CARA KERJA
Bila untuk pertamakalinya daya dihidupkan, Transistor akan mati
sampai tegangan yang membentangi kondensator naik sedikit diatas 0.6 V.
Transistor mulai menghantar dan arus kolektor mengalir melalui lilitan primer
transformator. Karena ada umpanbalik positif, arus kolektor yang berubah
menginduksikan gaya elektromotif dalam lilitan sekunder yang memaksa
transistor menghantar lebih lanjut. Dengan cepat sekali transistor hidup dan
jenuh, tegangan kolektornya jatuh sampai sekitar 0.1 V (VCE(sat)). Setelah
berlangsung sebentar, arus kolektor berhenti berubah, disebabkan oleh
penguatan transistor atau kejenuhan transformator. Bila hal ini terjadi, medan
magnet dalam transformator runtuh dan gaya elektromotif basis jatuh.
Transistor mulai mati dengan tegangan kolektornya naik menuju +VCC.
Umpanbalik dengan cepat mematikan transistor dan gelombang basis menuju
negatif, tegangan puncak yang membentangi kondensator kira-kira nVCC
dengan n adalah perbandingan lilitan transformator. Transistor masih tetap
mati sementara kondensator mengisi muatan secara eksponensial melalui
resistor. Segera setelah tegangan kondensator mencapai +0.6 V, transistor
menghantar lagi dan siklus diulang. Sebuah dioda dipasang membentangi
primer transformator untuk menindas gaya elektromotif lawan yang
ditimbulkan ketika transistor mulai mati.
2. MULTIVIBRATOR TAKSTABIL
Rangkaian osilator ini berada dalam kelompok osilator relaxation, yang
terdiri dari 3 bentuk, yaitu, bistable (BMV), monostable (MMV), dan astable
(AMV). Jenis yang merupakan generator gelombang persegi adalah, astable
multivibrator. Nama lain AMV adalah, free running multivibrator.
Terlihat pada diagram bentuk gelombang output AMV sebagai fungsi waktu,
bahwa lebar pulsa positif dan lebar perioda nol, masing-masing sebesar,
Bila lama perioda t1 dan t2 dirancang sama, maka persamaan di atas menjadi,
dimana R1 = R2 = R dan C1 = C2 = C.
Untuk kondisi muatan kapasitor sama dengan nol, maka persamaan menjadi
sebagai berikut,