Вы находитесь на странице: 1из 4

Aku Melihat, Aku Menutup Mata

Santi Sri Rahayu

SMKN 13 Bandung
Aku Melihat, Aku Menutup Mata

Judul di atas bukan hanya sebatas judul tanpa makna. Tapi, judul di atas
menggambarkan realita yang saat ini terjadi di masyarakat. Bukan tentang politik maupun
ekonomi, melainkan tentang kepedulian dan kesadaran kita akan lingkungan yang bersih dan
sehat. Suatu hal yang sederhana, tapi sering kita lupakan dan kita anggap remeh.
Salah satu contoh nyata dari masalah tersebut bisa kita lihat di sungai atau saluran air di
sekitar kita. Bila kita benar-benar memperhatikan kondisi sungai atau saluran air di sekitar kita,
rata-rata keadaannya sudah sangat parah. Dan banyak dari kita tidak peduli dan menganggap
masalah itu bukan tanggung jawabnya. Padahal, masalah lingkungan ini bukan hanya tanggung
jawab pemerintah maupun individu, tapi ini adalah tanggung jawab kita semua. Perlu kita
ketahui bahwa pencemaran air di sungai maupun saluran air merupakan masalah yang serius
dan berdampak langsung terhadap kesehatan dan keindahan.
Mari kita ambil satu contoh nyata dari masalah tersebut. Di suatu daerah di Jalan
Soekarno Hatta Bandung, tepatnya di perempatan Pasir Koja, jika hujan turun cukup deras,
maka banjir pun tak dapat dihindari terutama di bagian jalan yang mengarah ke daerah
Bandung Timur. Banjir tersebut mengakibatkan kemacetan yang cukup panjang karena banyak
kendaraan yang mogok. Selain itu, banjir tersebut membawa sampah-sampah dan menebarkan
aroma tidak enak yang begitu menusuk. Dan bila banjir telah surut, maka sampah-sampah akan
tercecer di pinggir jalan dan di tengah jalan hingga ke daerah Sumber Sari. Sampah berceceran
dimana saja dengan jumlah yang banyak. Padahal bisa dikatakan daerah tersebut merupakan
daerah yang ramai, sehingga keadaan tersebut cukup mengganggu dalam segi keindahan.
Mengapa hal itu bisa terjadi? Bila kita perhatikan kembali saluran air disana, sampah
hampir menutupi sebagian besar dari saluran air tersebut. Kebanyakan dari sampah tersebut
merupakan sampah yang berasal dari limbah rumah tangga dan terdapat juga limbah dari
pabrik tahu yang mengakibatkan air di saluran air tersebut menjadi berwarna kuning. Selain itu,
tumpukan sampah yang tertimbun dan membusuk akhirnya menimbulkan bau yang begitu
menusuk dan mengundang banyak lalat.
Hal sepeti itu tidak hanya terjadi di daerah Pasir Koja saja, banyak daerah di Indonesia
yang mengalami hal seperti itu. Kondisi sungai dan saluran air yang seperti tempat sampah dan
pada akhirnya mengakibatkan banjir yang merugikan kita semua.
Perlu kita ketahui bahwa air yang sudah tercemar umumnya mengandung bermacam-
macam mikroorganisme yang terdiri atas bakteri, ragi, jamur, spirochaeta, dan organisme-
organisme lainnya serta senyawa-senyawa organik. Bakteri adalah mikroorganisme dengan
ukuran panjang sekitar 0,2 μm – 10 μm dan tersebar luas di alam. Banyak bakteri tidak
membahayakan menjadi penghuni usus manusia dan secara rutin dikeluarkan bersama tinja. Di
antara bakteri tersebut adalah bakteri kelompok coliform. Selain itu ditemukan bakteri
pathogen, misalnya Salmonella dan Shigella (Yates, 1992).

Beberapa jenis bakteri pathogen dan jenis penyakit yang ditimbulkan


Bakteri pathogen Jenis Penyakit
Campylobacter jejuni Gastroenteristis
Legionella pneumophila Penyakit pernafasan
Salmonella typhi Tifus
Shigella Disentri basilus
Vibrio cholerae Kolera
Yersinia enterocolitica Gastroenteritis

Escherichia coli adalah salah satu bakteri coliform total tidak berbahaya yang ditemukan
dalam tinja manusia. Selain Escherichia coli, bakteri patogen juga terdapat dalam tinja manusia.
Keberadaan E. coli di perairan secara berlimpah menggambarkan bahwa perairan tersebut
tercemar oleh kotoran manusia yang mungkin disertai dengan cemaran bakteri patogen.
Penyusun utama bahan organic biasanya berupa polisakarida (karbohidrat), polipeptida
(protein), lemak (fats), dan asam nukleat (Dugan,1972). Setiap bahan organik memiliki
karakteristik fisika, kimia, dan toksisitas yang berbeda. Pada dasarnya, bahan organik
mengalami dekomposisi dalam dua tahap. Tahap pertama, bahan organic diuraikan menjadi
bahan anorganik. Pada tahap kedua, bahan anorganik yang tidak stabil mengalami oksidasi
menjadi bahan anorganik yang lebih stabil, misalnya ammonia mengalami oksidasi menjadi
nitrit dan nitrat (nitrifikasi).
Pada intinya, pencemaran air di sungai maupun di saluran air memiliki dampak yang
berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Sebagai langkah kita untuk mengatasi masalah ini
yaitu dengan mengadakan kerja bakti untuk membersihkan saluran air di sekitar lingkungan
kita, mulai mendisiplinkan diri untuk bisa membuang sampah pada tempatnya. Untuk pabrik-
pabrik, sebelum limbahnya dibuang maka harus ada penanganan terlebih dahulu terhadap
limbahnya agar tidak membahayakan bagi lingkungan, baik dari segi warna, bau, mikrobiologi
dan kimianya. Dan bagi pemerintah, untuk mulai membiasakan masyarakat agar membuang
sampah pada tempatnya, diharapkan bisa menyediakan tempat sampah sesuai jenisnya di
pinggir jalan. Karena kenyataan saat ini, tempat sampah di pinggir jalan keberadaannya masih
sangat kurang. Sehingga membuat orang-orang untuk membuang sampah sembarangan.
Semoga dengan hal kecil yang kita lakukan ini dapat mengembalikan lingkungan kita
kembali bersih dan nyaman. Jangan pernah takut untuk memulai! Karena jika tidak sekarang,
kapan kita akan mulai beraksi untuk menyelamatkan lingkungan dan bumi kita ini?

Вам также может понравиться