Вы находитесь на странице: 1из 20

Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

DERIVATIF DAN LINDUNG NILAI

Oleh:

ISABELLA S. ISHAK NUR OVALIANI CICILIA WIDJAJA DANYPATRA SALLATA ZAENAB BURHAN MARDIANA

PPAK AKUNTANSI - FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2011

Derivatif dan Lindung Nilai

1.

Derivatif Suatu transaksi derivatif merupakan sebuah perjanjian antara dua pihak yang dikenal

sebagai counterparties (pihak-pihak yang saling berhubungan). Dalam istilah umum, transaksi derivatif adalah sebuah kontrak bilateral atau perjanjian penukaran pembayaran yang nilainya tergantung pada diturunkan dari nilai aset, tingkat referensi atau indeks. Saat ini, transaksi derivatif terdiri dari sejumlah acuan pokok (underlying) yaitu suku bunga (interest rate), kurs tukar (currency), komoditas (commodity), ekuitas (equity) dan indeks (index) lainnya. Mayoritas transaksi derivatif adalah produk-produk Over the Counter (OTC) yaitu kontrak-kontrak yang dapat dinegosiasikan secara pribadi dan ditawarkan langsung kepada pengguna akhir, sebagai lawan dari kontrak-kontrak yang telah distandarisasi (futures) dan diperjualbelikan di bursa. Menurut para dealer dan pengguna akhir (end user) fungsi dari suatu transaksi derivatif adalah untuk melindungi nilai (hedging) beberapa jenis risiko tertentu. Alasan penggunaan derivatif, antara lain: a. Peralatan untuk mengelola risiko; b. Pencarian untuk hasil yang lebih besar; c. Biaya pendanaan yang lebih rendah; d. Kebutuhan-kebutuhan yang selalu berubah dan sangat bervariasi dari sekelompok pengguna; e. Hedging risiko-risiko saat ini dan masa datang; f. Mengambil posisi-posisi risiko pasar; g. Memanfaatkan ketidakefisienan yang ada di antara pasar-pasar. Pelaku Transaksi Derivatif: 1) Pengguna Akhir (End Users) Berdasarkan Laporan G-30 tahun 1993, sebagian besar pengguna akhir derivatif yaitu sekitar 80% adalah perusahaan-perusahaan, disamping badan-badan pemerintah dan sektor publik. Alasan-alasan yang mendorong pengguna akhir menggunakan instrumen derivatif adalah: a. Untuk sarana lindung nilai (hedging); b. Memperoleh biaya dana yang lebih rendah; c. Mempertinggi keuntungan;

d. Untuk mendiversifikasikan sumber-sumber dana; e. Untuk mencerminkan pandangan-pandangan pasar melalui posisi yang diambil. 2) Pialang (Dealer) Terdiri dari lembaga-lembaga keuangan yang bertindak sebagai pialang. Fungsi dari dealer antara lain: a. Menjaga likuiditas dan terus menerus tersedianya transaksi; b. Memenuhi permintaan pengguna akhir dengan segera; c. Memberikan kemampuan untuk mempertinggi likuiditas pasar dan efisiensi harga. Instrumen Derivatif 1) Forward Kontrak serah atau yang dalam bahasa asing disebut forward contract adalah suatu persetujuan antara dua belah pihak untuk menjual atau membeli suatu aset (atau bentuk apapun juga) di suatu waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu, tanggal penjualan dan tanggal penyerahan barang dilakukan berbeda. Kontrak serah ini digunakan untuk mengendalikan dan meminimalkan risiko, sebagai contoh risiko perubahan nilai mata uang (contoh:kontrak forward untuk transaksi mata uang) atau transaksi komoditi (contoh: kontrak serah untuk minyak bumi). Satu pihak setuju untuk membeli, pihak lain menjual, untuk suatu harga yang telah disetujui sebelumnya. Saat terjadi transaksi forward, belum terjadi pertukaran/pembayaran uang. Pembayaran dan pengiriman barang dilakukan sesuai dengan jadwal dan aturan yang telah disepakati. Harga forward berbeda dengan harga spot atau harga pada saat asset tersebut berpindah tangan {pada waktu tersebut (spot), biasanya dua hari kerja}. Forward merupakan instrumen keuangan derivative yang paling tua. Kontrak forward dapat dibedakan dengan kontrak spot. Misalkan: Membeli kurs spot dan 3-bulan forward Rp/$ adalah Rp9.000/$. Yang dilakukan adalah membeli dolar spot dan forward 3 bulan. Bagaimana strukturnya?

Kontrak serah atau kontrak forward adalah merupakan bentuk dari kontrak berjangka sederhana yang diperdagangkan diluar bursa ( over the counter-OTC) sedangkan bentuk kontrak berjangka lainnya yang disebut dengan kontrak berjangka atau sering juga dikenal dengan istilah "kontrak future" yaitu kontrak berjangka yang diperdagangkan di bursa berjangka. Di Indonesia kontrak forward (kontrak serah) dibuat atas dasar kesepakatan dua belah pihak yang bertransaksi dan dapat dilakukan dimana saja, sedangkan kontrak berjangka telah ditetapkan secara standar dan hanya dapat diperdagangkan di bursa berjangka. Kontrak forward selalu diakhiri dengan penyerahan barang secara fisik, sedangkan kontrak berjangka dapat ditutup dengan tiga cara yaitu penyerahan barang atau penyerahan secara tunai, mengambil posisi sebaliknya dari posisi yang dimiliki sekarang, dan pertukaran dengan transaksi fisik (exchange for physical).Kemudian transaksi kontrak berjangka dilakukan dengan penyerahan margin yang relatif kecil dibanding dengan nilai kontrak dan dijamin serta diselesaikan oleh Lembaga Kliring setiap hari.

2)

Futures Kontrak berjangka atau juga dikenal dengan sebutan futures contract dalam dunia

keuangan merupakan suatu kontrak standard yang diperdagangkan pada bursa berjangka, untuk membeli ataupun menjual aset acuan dari instrumen keuangan pada suatu tanggal dimasa akan datang, dengan harga tertentu. Tanggal dimasa akan datang tersebut disebut dengan istilah tanggal penyerahan atau dikenal juga dengan istilah delivery date atau tanggal penyelesaian akhir (final settlement date). Harga tertentu disebut dengan istilah harga kontrak berjangka (futures price). Harga dari aset acuan pada saat tanggal penyerahan disebut dengan istilah harga penyelesaian (settlement price). Suatu kontrak berjangka menimbulkan "kewajiban" kepada pemegang kontrak guna melaksanakan pembelian atau penjualan dimana berbeda dengan kontrak opsi yang memberikan "hak" dan "bukan kewajiban". Pada kontrak berjangka ini, kedua belah pihak "wajib" untuk melaksanakan kewajiban masing-masing pada tanggal penyelesaian, dimana sipenjual akan menyerahkan komoditi yang dijadikan aset acuan kepada pembeli dan pembeli wajib membeli dengan harga penyelesaian yang telah disepakati. Apabila kontrak berjangka dilakukan dengan cara penyelesaian tunai ( tanpa penyerahan barang) maka pelaku perdagangan berjangka yang mengalami kerugian wajib untuk mentransfer sejumlah uang tunai kepada pelaku perdagangan yang memperoleh keuntungan. Kontrak berjangka dengan penyerahan tunai hanya diperbolehkan kalau harga penyelesaian aset acuan sudah dapat diterima umum seperti misalnya harga saham yang diperdagangkan di bursa saham. Untuk bebas dari kewajiban pada tanggal penyelesaian akhir maka pemegang posisi pada kontrak berjangka harus melakukan perhitungan atas posisinya baik dengan melakukan penjualan posisi "long" ataupun melakukan pembelian kembali posisi "short" yang secara efektif akan menutup posisi kontrak berjangka serta kewajibannyanya berdasarkan kontrak tersebut. Kontrak berjangka, atau disingkat "berjangka" atau futures, adalah merupakan suatu instrumen derivatif yang diperdagangkan di Bursa. Lembaga kliring akan bertindak selaku mitra transaksi atas semua kontrak yang diperdagangkan, dan menentukan aturan marjin yang dibutuhkan , dll. Kontrak futures diperdagangkan pada bursa yang telah terorganisasi, sedangkan kontrak forward dilakukan secara langsung antar dua pihak atau menggunakan jasa pihak bank. Selain itu terdapat empat perbedaan pokok antara kontrak futures dan forwards, yaitu:

a. Kontrak futures sudah sangat standardized, artinya bahwa bursa tempat perdagangan futures telah menentukan tanggal jatuh temponya kontrak, lokasi pengiriman, kualitas dan kuantitas yang jelas dari barang yang akan dikirimkan pada setiap kontrak. Jadi para individu atau pihak yang terlibat tidak perlu negosiasi lagi mengenai hal-hal ketentuan seperti diatas. Standardisasi di bursa inilah yang juga menyebabkan pasar untuk futures sangat likuid. b. Bursa futures menjamin kinerja masing-masing lembaga kliring yang terlibat di perdagangan futures. Setiap lembaga kliring juga menjamin kinerja dari masingmasing pedagang (traders). Jaminan ini meningkatkan likuiditas bursa futures. c. Untuk membatalkan atau keluar dari sebuah kontrak yang telah dibeli (dijual), satu pihak dapat menjual (membeli) kontrak yang identik. Bursa dapat membatalkan posisi long (short) pertama dengan posisi short (long) kedua, sehingga posisi bersih adalah nol. d. Setiap akhir hari perdagangan, keuntungan dan kerugian pada setiap transaksi dapat dihitung. Jika terjadi keuntungan pada posisi tertentu, maka bursa akan membayar cash kepada lembaga kliring yang menjamin seorang pedagang. Sebaliknya, jika terjadi kerugian pada suatu posisi, maka lembaga kliring yang memberi penjaminan seorang pedagang akan membayar kerugian tersebut secara cash kepada bursa. Tujuan dari kontrak futures pada instrumen keuangan adalah untuk mengalihkan risiko perubahan pada harga sekuritas di masa datang dari satu pihak ke pihak lain dalam kontrak tersebut. Karena itu instrumen futures ini menawarkan suatu cara untuk mangatur tingkat risiko yang ada di pasar finansial. Sebagai contoh, Pihak A berjanji untuk mengirimkan sebuah obligasi kepada B pada tanggal 1 September pada harga $980. Jika harga pasar obligasi tersebut jatuh menjadi $900 pada tanggal 1 September, pihak B akan merugi sebesar $80 karena B berjanji akan membayar $980 kepada A atas pengiriman obligasi tersebut. Dengan masuk kedalam perjanjian, pihak A men-transfer risiko perubahan harga obligasi selama waktu tertentu ke pihak B. Perlu diketahui bahwa pihak B, dengan menanggung risiko perubahan harga, dapat memperoleh keuntungan jika harga obligasi tersebut naik. Instrumen futures ini merupakan zero-sum game bagi pihak-pihak dalam sebuah kontrak, artinya bahwa keuntungan satu pihak merupakan kerugian pihak lain. Pihak yang berpartisipasi di pasar futures dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: a) Hedgers, yaitu pihak yang memasuki sebuah kontrak untuk mencari perlindungan dari risiko perubahan harga.

b) Spekulator, yaitu pihak yang memasuki kontrak dengan harapan bahwa risiko perubahan harga dapat mendatangkan keuntungan baginya. Jadi seorang hedger menghindari risiko dan melindungi dirinya dari adanya perubahan harga, sedangkan seorang spekulator bersedia menampung risiko dan berani bertaruh guna mendapatkan keuntungan yang tinggi.

3)

Opsi Kontrak opsi memberikan hak, bukan kewajiban, kepada pemegangnya untuk melakukan

tindakan tertentu. Terdapat dua jenis opsi, yaitu opsi beli (call option) dan opsi jual (put option). A. Opsi Beli (Call Option) Call option atau opsi beli memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sejumlah aktiva finansial pada harga yang tertentu (yang disebut strike atau exercise price) pada tanggal tertentu sampai dengan opsi beli tersebut jatuh tempo. Jika opsi tersebut dapat dilaksanakan setiap waktu sampai dengan tanggal jatuh tempo, maka opsi tersebut dinamakan American options. Sebaliknya, jika opsi tersebut hanya dapat dilaksanakan pada saat jatuh tempo saja, maka opsi dinamakan European options. Pihak pembeli (the long) dari call option akan membayar sejumlah call premium kepada pihak penjual (the short). Ilustrasi berikut ini menggambarkan secara nyata keuntungan investor jika menggunakan call option. Misalnya, saham ABC diperdagangkan di bursa dengan harga Rp 100 per lembar. Investor X membeli satu opsi beli (call option) pada satu lembar saham ABC dan jatuh tempo dalam enam bulan dengan membayar premium sebesar Rp 10. Harga exercise opsi beli tersebut adalah Rp 100. Pada saat opsi beli tersebut jatuh tempo, harga saham ABC naik menjadi Rp 150. Karena investor X memegang opsi beli saham ABC, maka dia berhak untuk membeli saham tersebut di pasar seharga Rp 100 dan kemudian dapat menjualnya dengan harga Rp 150. Dalam hal ini, investor X berhasil mengantongi laba kotor Rp 50 (Rp 150 Rp 100) dan setelah dikurangi dengan premium yang telah dibayarkan dimuka, maka laba atau keuntungan bersih investor X adalah Rp 40. Andaikan saja sampai dengan batas jatuh tempo opsi beli tersebut, harga saham ABC tetap atau bahkan turun menjadi Rp 90, investor X berhak pergi tanpa melaksanakan haknya untuk membeli saham ABC seharga Rp 100. Jika demikian maka dia akan menanggung kerugian sebesar premium yang telah dibayarkannya dimuka sebesar Rp 10. Tetapi jika investor X melaksanakan haknya untuk membeli satu lembar saham ABC seharga Rp 100 dan kemudian menjualnya seharga Rp 90, maka dia akan menderita total kerugian sebesar Rp 20

(Rp 10 + Rp 10 premium). Ilustrasi tersebut menggambarkan bahwa kontrak opsi beli dapat membatasi total kerugian yang ditanggung oleh investor akibat adanya penurunan harga pada saham (dalam hal ini sebagai underlying instrument-nya) yaitu sebesar call premium-nya. B. Opsi Jual (Put Option) Jenis lain dari option contract adalah opsi jual (put option). Put option atau opsi jual memberikan hak kepada pemegangnya, bukan kewajiban, untuk menjual sejumlah aktiva finansial pada harga yang tertentu (yang disebut strike atau exercise price) pada tanggal tertentu sampai dengan opsi jual tersebut jatuh tempo. Sama dengan call option, pihak pembeli (the long) dari put option akan membayar sejumlah put premium kepada pihak penjual (the short). Contoh ilustrasi berikut ini menggambarkan keuntungan dari opsi jual bagi pemegang atau pembelinya. Investor X membeli satu lembar opsi jual pada selembar saham ABC dengan jangka waktu jatuh tempo adalah enam bulan. Harga exercise opsi jual tersebut adalah Rp 100, dan premium yang dibayarkan dimuka adalah Rp 10. Misalkan pada saat jatuh tempo harga pasar saham ABC adalah Rp 75. Hal ini sangat menguntungkan investor X karena dia dapat membeli saham ABC di pasar seharga Rp 75 dan kemudian menjualnya dengan harga Rp 100. Keuntungan bersih dari transaksi ini adalah Rp 15 (Rp 25 Rp 10 premium). Tetapi jika sebaliknya harga pasar saham ABC pada saat jatuh tempo naik menjadai Rp 125. Investor X lebih baik tidak melaksanakan haknya untuk exercise dan membiarkan opsi tersebut jatuh tempo. Kerugian investor X pada kasus ini adalah sebesar put premium saja, yaitu Rp 10. Apabila investor X tetap melaksanakan exercise-nya pada saat harga pasar saham naik, maka dia harus membeli satu lembar saham ABC dengan harga Rp 125, dan kemudian menjualnya kepada pihak pembeli dengan harga Rp 100 saja. Sehingga total kerugian yang harus diderita oleh investor X adalah sebesar Rp 35 (Rp 25 + Rp 10 premium). Macam-Macam Opsi 1. Opsi Pada Indeks Saham Para spekulan seringkali menggunakan indeks harga saham untuk mendapatkan keuntungan akibat perubahan harga di pasar saham. Sama dengan metode lain yang berisiko, metode ini juga dapat mendatangkan kerugian yang cukup besar, tetapi risiko ini diimbangi dengan jangka jatuh tempo opsi yang relatif pendek. Membeli sebuah opsi jual (put option) pada indeks saham adalah salah satu cara bagi investor untuk melindungi portofolio investasinya

akibat penurunan drastis di pasar saham. Hal ini dikarenakan investor mempunyai hak untuk menjual opsinya dengan profit jika pasar saham turun. Kesulitan menemukan indeks saham di pasar yang sangat mewakili atau mencerminkan saham pada kontrak opsi adalah salah satu hambatan investor jika menggunakan opsi jenis ini. Faktor hambatan lain adalah bahwa indeks saham opsi tidak selamanya bergerak searah dengan pergerakan pasar saham. 2. Opsi Pada Suku Bunga Kontrak opsi pada suku bunga sebenarnya adalah sama dengan kontrak opsi pada obligasi pemerintah, karena perubahan suku bunga menyebabkan perubahan harga obligasi. Pemegang obligasi dapat melindungi investasinya dengan menggunakan kontrak opsi pada suku bunga ini, sebagaimana pemegang saham dapat hedge investasinya dengan menggunakan kontrak opsi pada indeks saham. Opsi pada suku bunga digunakan untuk mengimbangi kerugian nilai yang terjadi antara tanggal pembelian opsi dan tanggal jatuh tempo obligasi. Jika uang yang diterima dari pembayaran obligasi jatuh tempo diinvestasikan lagi dengan bunga yang lebih rendah, profit atau keuntungan dari perdagangan opsi dapat menutupi sebagian kerugian tersebut. Opsi jual (put option) pada obligasi, suatu hak untuk menjual pada harga tertentu, akan bernilai lebih jika harga exercise semakin tinggi dan jatuh temponya semakin lama, sedangkan opsi beli (call option) akan lebih berharga jika harga exercise semakin rendah. Ketika suku bunga naik harga obligasi turun nilai (harga) opsi beli meningkat dengan adanya tanggal exercise opsi yang semakin lama. 3. Opsi Pada Mata Uang Investasi di luar negeri sangat rentan terhadap perubahan nilai tukar mata uang. Investor dapat melindungi investasi portofolionya dengan cara membeli opsi pada mata uang negara dimana investasinya berada. Misalnya, seorang investor Australia mempunyai sebagian besar portofolio investasinya di Jepang. Pada saat nilai mata uang Yen melemah terhadap Dollar Australia, investasi investor Australia di perusahaan Jepang akan kehilangan nilainya. Tetapi adanya opsi (hak) untuk membeli Yen Jepang dengan kurs yang lemah dapat dijual dengan profit dan mengurangi kerugian pada nilai investasi.

4. Opsi Pada Kontrak Futures Opsi tersedia dalam banyak jenis kontrak futures suku bunga dan saham. Opsi pada kontrak futures memberikan pemegangnya hak untuk melakukan sesuatu jual atau beli pada kontrak-kontrak futures. Ada beberapa keuntungan yang menjadikan alasan mengapa seorang investor tertarik untuk memegang hak opsi pada sebuah kontrak futures, antara lain adalah leverage dan spekulasi dengan risiko terbatas. (a) Pembeli dari sebuah opsi beli (call option) pada kontrak futures memiliki tingkat leverage yang lebih dibandingkan pembeli dari sebuah opsi beli biasa. Karena biasanya jika pemegang opsi melaksanakan haknya, dia harus segera mempunyai sejumlah uang kas. Pada kasus opsi beli pada kontrak futures, ketika pemegang opsi berniat melaksanakan haknya dia hanya meletakkan sejumlah uang untuk margin saja. Jumlah uang yang relatif sedikit ini tentunya dapat menghasilkan keuntungan besar pada saat penyelesaian kontrak futures. (b) Opsi pada kontrak futures dapat digabungkan dengan kontark futures biasa untuk berspekulasi dengan risiko yang rendah, atau mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga yang menguntungkan tetapi membatasi risiko kerugian. Contoh dari ini adalah membeli opsi jual (put option) pada kontrak futures suku bunga. Jika harga futures turun, spekulan dapat mengimbangi kerugiannya dengan keuntungan yang didapat dari opsi jual karena apabila harga spot turun, posisi long (beli) pada futures bernilai turun dan pada opsi jual menguntungkan.

4)

Swap Tukar menukaratau yang lebih dikenal sebagai swapdalam dunia keuangan,

merupakan suatu instrumen derivatif, di mana terdapat dua pihak saling mempertukarkan suatu aliran arus kas dengan aliran arus kas lainnya. Aliran ini disebut "kaki" dari swap. Nilai swap ini adalah dihitung berdasarkan suatu nilai absolut atau notional amount yaitu suatu nilai nominal yang digunakan untuk menghitung pembayaran terhadap suatu swap dan produk manejemen risiko lainnya dimana nilai ini bukan suatu nilai yang sesungguhnya (absolut).

2.

Lindung Nilai Hedging adalah praktek mengambil posisi di salah satu pasar untuk mengimbangi dan

Pengertian Lindung Nilai keseimbangan terhadap risiko yang diadopsi dengan asumsi posisi bertentangan atau menentang

pasar atau investasi. Kata lindung nilai dari hecg Inggris Kuno, awalnya pagar apapun, hidup atau buatan. Penggunaan kata sebagai kata kerja dalam arti "menghindar, menghindari" pertama kali tercatat 1590-an, bahwa mengasuransikan diri terhadap kehilangan, seperti dalam kontrak, adalah dari 1670s. Hedging (Lindung Nilai) berarti kita membuka dua posisi yang berlawanan sehingga meskipun harga naik atau turun nilai floating tetap sama. Hedging atau Locking istilah ini diambil karena saat kita menggunakan tekhnik ini posisi kita terkunci sehingga nilai keuntungan dan kerugian selalu bergerak beriringan. Secara logika, hedging ini sebenarnya tidak diperbolehkan karena berarti kita bermain dengan diri kita sendiri. coba bayangkan pada saat yang sama anda melakukan posisi buy 1 lot pada pasangan GBP/USD dan posisi sell 1 lot pada pasangan GBP/USD. hal ini berarti profit anda di salah satu posisi merupakan kerugian anda pada posisi yang lain. Adapun partner dari belajar forex tidak memperbolehkan hedging. apabila anda melakukan posisi buy 1 lot pada pasangan GBP/USD dan kemudian posisi sell 1 lot pada pasangan GBP/USD, maka hal ini berarti anda menutup posisi anda sendiri. Lindung Nilai Harga Saham Seorang pedagang saham berpendapat bahwa saham harga Perusahaan A akan naik bulan depan, karena perusahaan baru dan efisien metode produksi widget. Dia ingin membeli Perusahaan A saham untuk keuntungan dari kenaikan harga yang diharapkan mereka. Namun Perusahaan adalah bagian dari industri widget berfluktuasi. Jika pedagang hanya membeli saham didasarkan pada keyakinan bahwa Perusahaan A underpriced saham, perdagangan akan menjadi spekulasi. Karena pedagang tertarik dalam perusahaan, bukan industri, ia ingin keluar industri lindung nilai risiko oleh short selling nilai yang sama (jumlah saham x harga) dari saham Perusahaan A langsung pesaing, Perusahaan B. Hari pertama trader portofolio adalah:
y y

Panjang 1.000 saham Perseroan A pada $ 1 per Pendek 500 saham Perusahaan B pada $ 2 setiap

(Perhatikan bahwa pedagang telah menjual pendek nilai saham yang sama) Jika trader mampu singkat menjual aset yang harganya pasti memiliki hubungan matematis dengan harga saham A's Perusahaan (misalnya call option pada saham Perusahaan A), perdagangan mungkin dasarnya tanpa risiko. Tapi dalam kasus ini, risikonya berkurang tetapi tidak dihapus. Pada hari kedua, sebuah berita yang menguntungkan tentang industri widget ini

diterbitkan dan nilai dari seluruh saham widget naik. Perusahaan A, bagaimanapun, karena merupakan perusahaan yang lebih kuat, meningkat sebesar 10%, sedangkan kenaikan Perusahaan B dengan hanya 5%:
y y

Panjang 1.000 saham Perseroan A pada $ 1,10 setiap: $ 100 keuntungan 500 pendek saham Perusahaan B pada $ 2,10 setiap: $ 50 rugi

(Dalam posisi short, investor kehilangan uang ketika harga naik.) Pedagang mungkin menyesal lindung nilai pada dua hari, karena mengurangi keuntungan pada posisi A Perusahaan. Tetapi pada hari ketiga, sebuah berita yang tidak menguntungkan ini diterbitkan tentang dampak kesehatan widget, dan semua widget kecelakaan saham: 50% adalah dihapus nilai industri widget dalam perjalanan beberapa jam. Namun demikian, karena Perusahaan A merupakan perusahaan yang lebih baik, menderita kurang dari Perusahaan B: Nilai posisi panjang (Perusahaan A):
y y y

Hari 1: $ 1,000 Hari 2: $ 1,100 Hari 3: $ 550 => ($ 1.000 - $ 550) rugi $ 450 = Nilai posisi short (Perusahaan B):

y y y

Hari 1: - $ 1.000 Hari 2: - $ 1.050 Hari 3: - $ 525 => ($ 1.000 - $ 525) laba $ 475 =

Tanpa pagar, pedagang akan kehilangan $ 450 (atau $ 900 jika pedagang mengambil $ 1.000 dia telah digunakan dalam penjualan saham pendek Perusahaan B untuk membeli saham Perusahaan A juga). Tapi lindung nilai - penjualan pendek Perusahaan B - memberikan keuntungan sebesar $ 475, untuk laba bersih $ 25 selama kehancuran pasar dramatis. Jenis Lindung Nilai Hedging dapat digunakan dalam berbagai cara, termasuk forex trading. Contoh saham di atas adalah "klasik" semacam lindung nilai, yang dikenal di industri sebagai pasangan perdagangan karena perdagangan sepasang efek yang bersangkutan. Karena investor menjadi lebih canggih, bersama dengan alat-alat matematika yang digunakan untuk menghitung nilai (dikenal sebagai model), jenis lindung nilai telah meningkat sangat. Strategi Hedging Contoh lindung nilai meliputi:

y y y y y y

Kontrak valuta untuk mata uang Mata Uang masa kontrak Operasi Pasar Uang untuk mata uang Forward Bursa Kontrak untuk kepentingan Operasi Pasar Uang untuk kepentingan Masa Depan kontrak untuk kepentingan

Ini adalah daftar strategi lindung nilai, dikelompokkan berdasarkan kategori. Keuangan derivatif seperti call dan put option
y

Risiko pembalikan : Bersamaan membeli call option dan menjual put option . Hal ini memiliki efek simulasi yang panjang pada posisi saham atau komoditas.

Delta netral : Ini adalah posisi netral pasar yang memungkinkan portofolio untuk mempertahankan arus kas positif dengan dinamis ulang lindung nilai untuk mempertahankan posisi pasar netral. Ini juga merupakan jenis pasar netral strategi.

Akuntansi Untuk Produk Nilai Akuntansi untuk Produk Lindung Nilai Produk lindung nilai kontraktual merupakan kontrak atau instrumen keuangan yangmemungkinkan penggunanya untuk meminimalkan, atau paling tidak mengalihkan resiko pasar pada pundak pihak lain. Mencakup antara lain kontrak forward, future, swap, opsi dan gabungan ketiganya. Pengetahuan atas aturan pengukuran akuntansi untuk derivatif merupakan sesuatu yang penting ketika merancang suatu strategi lindung nilai yang efektif bagi perusahaan. Perlakuan akuntansi untuk derivatif keuangan yang telah diterima secara internasional adalah menetapkan nilai produk menurut pasar dengan timbul keuntungan atau kerugian yang diakui sebagai bagian dari laba nonoperasi. Di Amerika, terdapat pengecualian dalam beberapa kasus jika transaksi memenuhi kriteria lindung nilai yang memadai yang mencakup: 1. Pos-pos yang sedang dilindung nilai menimbulkan resiko pasar yang harus dihadapi perusahaan. 2. Perusahaan mendeskripsikan strategi lindung nilai. 3. Perusahaan menentukan instrumen yang akan digunakan untuk lindung nilai.

4. Perusahaan mencatat alasannya mengapa lindung nilai yang dilakukan kemungkinan besar akan efektif dilakukan. Jika kriteria yang memadai tersebut dapat dipenuhi, maka perusahaan dapat menggunakan keuntungan atau kerugian yang diakui dari penilaian produk lindung nilai terhadap nilai pasar untuk menghapuskan keuntungan atau kerugian dari transaksi yang dilindung nilai (sebagai contoh penjualan atau pembelian). Isu akuntansi yang berkaitan dengan produk lindung nilai valas berkaitan dengan pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan. Pengakuan berpusat pada apakah instrumen lindung nilai harus diakui sebagai aktiva atau kewajiban di dalam laporan keuangan, juga apakah produk lindung nilai harus menerima perlakuan akuntansi yang sama karena pos-pos itu berada dalam lindung nilai. Yang sangat berkaitan erat dengan isu pengakuan adalah pertanyaan mengenai pengukuran. Kontrak Forward Valas Importir dan eksportir secara umum menggunakan kontrak forward valuta asing apabila barang yang ditagihkan dalam mata uang asing itu dibeli dari atau dijual kepada pihak asing. Kontrak forward mengimbangi resiko keuangan atau kerugian transaksi karena kurs berfluktuasi diantara tanggal transaksi dan tanggal penyelesaian. Kontrak forward juga melindungi nilai antisipasi utang atau piutang dalam mata uang asing (komitmen dalam mata uang asing) dan dapat digunakan untuk berspekulasi dalam mata uang asing. Kontrak ini tidak diperdagangkan pada bursa efek yang terorganisir sehingga tidak terlalu likuid bila dibandingkan jenis kontrak lainnya. Kontrak forward juga lebih fleksibel dalam jumlah dan durasi. Kontrak forward valuta merupakan perjanjian untuk mengirimkan atau menerima jumlah mata uang tertentu yang dipertukarkan dengan mata uang domestik, pada suatu tanggal di masa mendatang, berdasarkan kurs tetap yang disebut sebagai kurs forward. Perbedaan antara kurs forward dan kurs spot yang berlaku pada tanggal kontrak forward menimbulkan adanya premium (apabila kurs forward > kurs spot) atau diskon (kurs forward < kurs spot). Tingkat premium atau diskon yang dikalikan dengan jumlah mata uang asing yang akan diterima atau jumlah nominal kontrak yang akan diserahkan menghasilkan premium atau diskonto atas kontrak forward. Kontrak forward juga menimbulkan keuntungan atau kerugian transaksi apabila kurs pada tanggal transaksi berbeda dari kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan interim atau tanggal penyelesaian. Future Keuangan Suatu kontrak future keuangan memiliki sifat yang mirip dengan kontrak forward. Seperti halnya forward, future merupakan komitmen untuk membeli atau menyerahkan sejumlah mata uang asing pada suatu

tanggal tertentu di masa depan dengan harga yang sudah ditentukan. Atau dengan cara lain, future jugadigunakan untuk penyelesaian tunai selain penyerahan, dan dapat dibatalkan sebelum pengiriman dengan melakukan kontrak penyeimbang untuk instrumen keuangan yang sama. Berkebalikan dengan kontrak forward, future merupakan kontrak dalam bentuk standar, yang berisi provisi standar terkait dengan ukuran dan tanggal pengiriman, dan diperdagangkan pada sebuah bursa terorganisir, dinilai berdasarkan nilai pasar pada akhir tiap-tiap hari dan harus memenuhi ketentuan margin periodik. Kerugian atas kontrak future ini menimbulkan penambahan margin (margin call); sedangkan keuntungan menimbulkan pembayaran tunai. Para bendaharawan perusahaan umumnya menggunakan kontrak future untuk mengalihkan risiko perubahan harga kepada pihak lain, juga dapat digunakan untuk berspekulasi dalam antisipasi pergerakan harga dan untuk memanfaatkan anomali jangka pendek dalam penetapan harga kontrak future. Opsi Mata Uang Opsi mata uang memberikan hak kepada pembeli untuk membeli (call) atau menjual (put) suatu mata uang dari pihak penjual (pembuat) berdasarkan harga (eksekusi) tertentu pada atau sebelum tanggal kadaluwarsa (eksekusi) yang telah ditentukan. Opsi jenis Eropa hanya dapat dieksekusi pada tanggal kadaluwarsa. Opsi jenis Amerika dapat dieksekusi kapan saja hingga tanggal kadaluwarsa. Opsi mata uang juga dapat digunakan untuk mengelola laba. Swap Mata Uang Swap mata uang mencakup pertukaran saat ini dan di masa depan atas dua mata uang asing yang berbeda berdasarkan kurs yang telah ditentukan sebelumnya. Swap mata uang memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan akses terhadap pasar modal yang sebelumnya tidak dapat diakses dengan biaya yang relatif rendah. Swap ini juga memungkinkan perusahaan untuk melakukan lindung nilai terhadap resiko kurs yang timbul dari kegiatan usaha internasional. Perlakuan Akuntansi FASB menerbitkan FAS No. 133, yang diklarifikasi melalui FAS 149 pada bulan April 2003, untuk memberikan pendekatan tunggal yang komprehensif atas akuntansi untuk transaksi derivatif dan lindung nilai. IFRS (dahulu IAS) No. 39, yang baru saja direvisi, berisi panduan yang untuk pertama kalinya memberikan tuntunan yang universal terhadap akuntansi untuk derivatif keuangan. Meskipun kedua standar ini memiliki nada yang sama, terdapat perbedaan di antara keduanya dalam hal banyaknya detail tuntunan implementasi. Lindung Nilai Alam Banyak lindung nilai tidak melibatkan instrumen keuangan eksotis atau turunannya seperti menaruh menikah . Sebuah lindung nilai alami merupakan investasi yang mengurangi resiko

yang tidak diinginkan dengan cara mencocokkan arus kas (yaitu pendapatan dan beban). Misalnya, eksportir ke Amerika Serikat menghadapi risiko perubahan nilai dolar AS dan memilih untuk membuka fasilitas produksi di pasar yang cocok dengan pendapatan yang diharapkan penjualan dengan struktur biaya. Contoh lain adalah perusahaan yang membuka anak perusahaan di negara lain dan meminjam dalam mata uang asing untuk mendanai operasinya, meskipun suku bunga asing mungkin lebih mahal daripada di negara asalnya: dengan mencocokkan pembayaran hutang terhadap pendapatan yang diharapkan dalam asing mata uang, perusahaan induk telah mengurangi risiko mata uang asing. Demikian pula, sebuah produsen minyak dapat mengharapkan untuk menerima pendapatan dalam dolar AS, tetapi menghadapi biaya dalam mata uang yang berbeda; itu akan menerapkan lindung nilai alami jika setuju untuk, misalnya, membayar bonus kepada karyawan dalam dolar AS. Salah satu cara umum lindung nilai terhadap risiko adalah pembelian asuransi untuk melindungi terhadap kerugian finansial akibat kerusakan properti kecelakaan atau kerugian, cedera, atau kehilangan kehidupan. Kategori Risiko Hedgeable Ada berbagai jenis risiko yang dapat dilindungi terhadap dengan lindung nilai. Mereka jenis risiko mencakup: a) Komoditi risiko : risiko yang timbul dari gerakan-gerakan potensial atas nilai kontrak komoditi, yang meliputi produk pertanian, logam, dan produk-produk energi. [3] b) Risiko kredit : risiko yang berhutang tidak akan dibayar oleh obligor . Karena risiko kredit adalah bisnis alami dari bank, tetapi resiko yang tidak diinginkan untuk trader komersial, pasar awal dikembangkan antara bank dan pedagang yang melibatkan penjualan kewajiban pada diskon tarif. c) risiko mata uang (juga dikenal sebagai Foreign Exchange Risk lindung nilai) digunakan baik oleh investor finansial untuk membelokkan risiko yang mereka hadapi ketika berinvestasi di luar negeri dan oleh aktor non-keuangan dalam ekonomi global untuk siapa multi-mata uang kegiatan adalah jahat diperlukan bukan yang diinginkan keadaan eksposur. d) Risiko suku bunga : resiko bahwa nilai relatif dari bantalan-kewajiban bunga, seperti pinjaman atau obligasi , akan memburuk karena adanya tingkat suku bunga meningkat. Risiko tingkat suku bunga dapat dilindung nilai dengan menggunakan instrumen pendapatan tetap atau suku bunga swap .

e) Ekuitas risiko : risiko investasi yang satu akan terdepresiasi karena dinamika pasar modal menyebabkan satu kehilangan uang. f) Volatilitas resiko : adalah ancaman bahwa pergerakan nilai tukar pose untuk investor portofolio yang dalam mata uang asing. g) Volumetrik risiko : resiko bahwa pelanggan menuntut lebih atau kurang dari suatu produk dari yang diharapkan. Ekuitas Berjangka Lindung Nilai Ekuitas dalam portofolio bisa menjadi lindung nilai dengan mengambil posisi berlawanan di masa depan. Untuk melindungi saham Anda memilih terhadap risiko pasar sistematis, futures korsleting ketika ekuitas yang dibeli, atau berjangka panjang ketika saham korsleting. Salah satu cara untuk lindung nilai adalah pendekatan pasar netral. Dalam pendekatan ini, jumlah yang setara dolar dalam perdagangan saham diambil di masa depan - misalnya, dengan membeli 10.000 senilai GBP dari Vodafone dan korslet 10.000 senilai berjangka FTSE. Cara lain untuk lindung nilai beta netral. Beta hubungan historis antara saham dan indeks. Jika beta suatu saham Vodafone adalah 2, maka untuk posisi GBP 10.000 lama di Vodafone investor akan lindung nilai dengan posisi setara 20.000 GBP pendek di berjangka FTSE (indeks di mana Vodafone perdagangan). Kontrak futures dan kontrak forward merupakan sarana lindung nilai terhadap resiko pergerakan pasar yang merugikan. Ini awalnya dikembangkan dari pasar komoditi pada abad ke-19, tapi selama lima puluh tahun terakhir pasar global yang besar dikembangkan dalam produk untuk lindung nilai risiko pasar keuangan. Futures Lindung Nilai Investor yang terutama perdagangan berjangka mungkin lindung nilai masa depan mereka terhadap masa depan sintetis. Sebuah sintetis dalam hal ini adalah masa depan sintetis terdiri dari panggilan dan posisi meletakkan. berjangka panjang sintetis berarti panggilan panjang dan menempatkan pendek dengan harga kadaluwarsa yang sama. Untuk lindung nilai terhadap perdagangan berjangka panjang posisi short dalam sintetis dapat dibentuk, dan sebaliknya. Lindung Nilai Stack adalah strategi yang melibatkan berbagai pembelian kontrak berjangka yang terkonsentrasi dalam bulan pengiriman terdekat untuk meningkatkan posisi likuiditas. Hal ini umumnya digunakan oleh investor untuk memastikan jaminan pendapatan mereka untuk jangka waktu yang lebih lama.

Kontrak Perbedaan Sebuah kontrak untuk perbedaan (CFD) adalah lindung nilai dua-arah atau kontrak swap yang memungkinkan penjual dan pembeli untuk memperbaiki harga komoditas yang mudah menguap. Pertimbangkan kesepakatan antara produsen listrik dan pengecer listrik, keduanya perdagangan melalui sebuah pasar tenaga listrik kolam renang. Jika produsen dan pengecer setuju dengan strike price $ 50 per MWh, untuk 1 MWh dalam periode perdagangan, dan jika harga kolam yang sebenarnya adalah $ 70, maka produsen mendapat $ 70 dari kolam, tetapi harus rebate $ 20 (perbedaan " "antara harga strike dan harga renang) ke pengecer. Sebaliknya, pengecer membayar perbedaannya pada produsen jika harga kolam lebih rendah dari harga yang disepakati bersama strike kontrak. Akibatnya, volatilitas kolam dibatalkan dan pihak-pihak yang membayar dan menerima $ 50 per MWh. Namun, pihak yang membayar perbedaannya adalah " keluar dari uang "karena tanpa lindung nilai mereka akan menerima manfaat dari harga kolam. Konsep Terkait a. Untuk kedepannya sebuah perjanjian kontrak menetapkan sejumlah uang yang akan disampaikan, pada nilai tukar memutuskan pada tanggal kontrak. b. Forward Rate Agreement (FRA): Sebuah perjanjian kontrak menetapkan jumlah suku bunga yang akan diselesaikan pada tingkat suku bunga yang ditentukan-pra pada tanggal kontrak. c. opsi mata uang asing : Kontrak yang memberikan pemilik hak, tetapi tidak berkewajiban, untuk mengambil ( call option ) atau mengirimkan ( put option ) sejumlah mata uang tertentu, pada kurs memutuskan pada tanggal pembelian. d. Non-Deliverable Meneruskan (NDF): Sebuah ketat transfer risiko produk keuangan yang mirip dengan Forward Rate Perjanjian , tetapi digunakan hanya di mana pembatasan kebijakan moneter mata uang tersebut membatasi arus bebas dan konversi modal. Seperti namanya, NDFs tidak disampaikan, tetapi menetap di mata uang referensi, biasanya USD atau EUR, di mana para pihak pertukaran keuntungan atau kerugian bahwa hasil instrumen NDF, dan jika pembeli mata uang terkontrol benar-benar kebutuhan yang mata uang keras , ia dapat mengambil pembayaran referensi dan pergi ke pemerintah dalam pertanyaan dan mengubah payout USD atau EUR. Efek asuransi adalah sama, hanya saja bahwa pasokan mata uang pertanggungan tersebut dibatasi dan dikendalikan oleh pemerintah. Lihat Kontrol Modal . e. Tingkat bunga paritas dan arbitrase bunga Covered : Konsep sederhana yang dua investasi yang sama di dua mata uang yang berbeda harus menghasilkan return yang sama. Jika dua

investasi serupa tidak sebesar nilai yang menawarkan pengembalian suku bunga yang sama, perbedaan konseptual harus dibuat oleh perubahan nilai tukar selama masa investasi. IRP pada dasarnya menyediakan matematika untuk menghitung tingkat proyeksi atau tersirat maju pertukaran. Tingkat dihitung bukan dan tidak dapat dianggap sebagai prediksi atau ramalan, melainkan adalah perhitungan arbitrase bebas untuk apa nilai tukar yang tersirat dalam rangka untuk itu tidak mungkin untuk membuat keuntungan gratis dengan mengkonversi uang untuk satu mata uang, investasi untuk suatu periode, kemudian mengkonversi kembali dan membuat lebih banyak uang daripada jika seseorang telah diinvestasikan dalam kesempatan yang sama dalam mata uang asli. f. Hedge fund : Dana yang mungkin terlibat dalam transaksi lindung nilai atau strategi investasi lindung nilai. Untuk lindung nilai arus kas adalah lindung nilai eksposur ke variabilitas dari arus kas yang 1. disebabkan risiko tertentu yang terkait dengan aktiva atau kewajiban yang diakui. Seperti seluruh atau sebagian pembayaran bunga di masa depan utang variable rate atau prakiraan transaksi yang sangat mungkin dan 2. dapat mempengaruhi laporan laba rugi ( IAS 39 , 86b) Alasan Akuntansi Lindung Nilai Diperlukan Banyak lembaga keuangan dan bisnis perusahaan (entitas) menggunakan derivatif instrumen keuangan untuk lindung nilai eksposur mereka terhadap risiko yang berbeda (misalnya risiko suku bunga, risiko valuta asing, risiko komoditas, dll). Akuntansi untuk instrumen keuangan derivatif sebagai bagian dari Standar Akuntansi Internasional ditutupi oleh IAS39 (Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran). IAS39 mensyaratkan bahwa semua turunan yang ditandai-to-market dengan perubahan dalam ke--pasar mark dibawa ke laba rugi dan. Untuk banyak entitas ini akan menghasilkan sejumlah besar volatilitas laba rugi yang timbul dari penggunaan derivatif. Entitas dapat mengurangi efek laba rugi yang timbul dari derivatif yang digunakan untuk lindung nilai, melalui bagian yang opsional dari IAS39 yang berkaitan dengan lindung nilai akuntansi.

Pilihan Akuntansi Lindung Nilai yang Tersedia untuk Entitas Semua lindung nilai ekonomis yang bertujuan untuk mengelola risiko mata uang asing, berarti mereka yang dilakukan untuk tujuan ekonomi mengurangi potensi kerugian dari fluktuasi kurs mata uang asing. Namun, tidak semua lindung nilai ditujukan untuk perlakuan akuntansi khusus. Standar Akuntansi memungkinkan akuntansi lindung nilai untuk tiga lindung nilai forex berbeda yang ditunjuk: a. Untuk lindung nilai arus kas dapat ditunjuk untuk transaksi yang diperkirakan akan sangat mungkin, komitmen yang kuat (tidak tercatat dalam neraca), arus kas dalam mata uang asing suatu aktiva atau kewajiban yang diakui, atau transaksi antar perusahaan diperkirakan. b. Sebuah lindung nilai atas nilai wajar dapat ditunjuk untuk komitmen perusahaan (tidak tercatat) atau arus kas dalam mata uang asing suatu aktiva atau kewajiban yang diakui. c. Untuk lindung nilai investasi bersih dapat ditunjuk untuk investasi bersih pada kegiatan operasi luar negeri. Tujuan dari akuntansi lindung nilai adalah untuk menyediakan sebuah offset untuk markto-pasar gerakan derivatif di akun laba rugi. Untuk nilai wajar lindung nilai ini dicapai baik dengan tanda-pasar untuk-aset atau kewajiban yang offset gerakan P & L turunan. Untuk arus kas pagar beberapa volatilitas derivatif ke dalam komponen terpisah dari ekuitas entitas yang disebut arus kas cadangan lindung nilai. Apabila suatu hubungan lindung nilai efektif (memenuhi aturan% 80% -125 ), sebagian besar ke--tanda volatilitas pasar derivatif akan diperhitungkan dalam perhitungan laba rugi. Untuk mencapai akuntansi lindung nilai membutuhkan karya besar yang melibatkan kepatuhan mendokumentasikan hubungan lindung nilai dan kedua secara prospektif dan retrospektif membuktikan bahwa hubungan lindung nilai tersebut efektif.

Referensi http://id.wikipedia.org/ http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=5&ved=0CDgQFjAE&url=http%3A%2F% 2Fspicaalmilia.files.wordpress.com%2F2007%2F07%2Fketentuan-hukum-pasarderivatif.doc&rct=j&q=instrumen%20derivatif&ei=eMvwTaqNOIXMrQef_NBQ&usg=AFQjC NFJ6N6qCdCxZbAEUhgpqUlFmAVelg&cad=rja http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/aku/article/viewFile/15667/15659

Вам также может понравиться