Вы находитесь на странице: 1из 17

BAB III

METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
3.1.1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Kristen 1 Surakarta pada kelas X
semester Ganjil tahun pelajaran 2005/2006.
3.1.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2005.
3.2. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat eksperimental dengan tujuan
untuk mengetahui perbedaan antara metode STAD dan metode TGT terhadap
prestasi belajar siswa. Serta untuk mengetahui apakah prestasi belajar siswa yang
menggunakan metode TGT lebih baik daripada metode STAD. Rancangan yang
digunakan adalah Randomized Control Group Pretest Posttest Design.
Rancangan ini menggunakan 3 kelompok obyek, yaitu 1 kelompok sebagai kelas
eksperimen 1, 1 kelompok sebagai kelas eksperimen II dan 1 kelompok sebagai
kelas kontrol. Untuk lebih jelasnya, rancangan dapat dilihat dalam Tabel 5.
Tabel 5. Desain Penelitian Randomized Control
Group Pretest Posttest Design
Kelas Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen 1 T
1
X
1
T
2
Eksperimen 2 T
1
X
2
T
2
Kontrol T
1
- T
2
Langkah-langkah yang dilakukan dalam rancangan penelitian ini adalah:
1) Memberikan pretest T
1
pada kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol untuk mengukur rata-rata keterampilan kognitif sebelum obyek
diberi perlakuan.
2) Memberikan perlakuan X
1
berupa penggunaan metode TGT pada
kelompok eksperimen 1 dan perlakuan X
2
berupa penggunaan metode
STAD pada kelompok eksperimen 2.
3) Memberikan posttest yang meliputi aspek kognitif dan aspek afektif T
2
pada kelompok kontrol, kelompok eksperimen 1 dan kelompok
eksperimen 2 untuk mengukur rata-rata keterampilan kognitif setelah
diberi perlakuan X
1
dan X
2
.
4) Menentukan selisih nilai antara T
1
dan T
2
pada kelompok eksperimen 1
untuk mengukur rata-rata selisih nilai pretest-posttest (Z
1
).
5) Menentukan selisih nilai antara T
1
dan T
2
pada kelompok eksperimen 2
untuk mengukur rata-rata selisih nilai pretest-posttest (Z
2
).
6) Menentukan selisih nilai antara T
1
dan T
2
pada kelompok kontrol untuk
mengukur rata-rata selisih nilai pretest-posttest (Z
3
).
7) Membandingkan Z
1
dan Z
3
untuk menentukan perbedaan yang timbul
jika sekiranya ada sebagai akibat perlakuan X
1
.
8) Membandingkan Z
2
dan Z
3
untuk menentukan perbedaan yang timbul
jika sekiranya ada sebagai akibat perlakuan X
2
.
9) Menerapkan uji statistik yang sesuai untuk menentukan apakah
perbedaan tersebut signifikan, yaitu dengan uji-t pihak kanan.
3.2.1. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel terikat yaitu prestasi belajar siswa pada pokok
bahasan Struktur Atom yang terlihat dari selisih nilai posttest-pretest.
b. Variabel bebas yaitu metode pembelajaran yang digunakan saat
penelitian ini berlangsung adalah metode TGT untuk kelas eksperimen
1 dan metode STAD untuk kelas eksperimen 2.
3.3. Penetapan Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
3.3.1. Penetapan Populasi Penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA
Kristen 1 Surakarta tahun pelajaran 2005-2006 yang terdiri dari 5 kelas dan rata-
rata jumlah siswa tiap kelas adalah 35 siswa.
3.3.2. Teknik Pengambilan Sampel
Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random
sampling. Dalam teknik random sampling ini sampel merupakan unit dalam
populasi yang mendapat peluang sama untuk menjadi sampel, bukan siswa secara
individual tetapi kelas. Dari kelima kelas yang sudah ada di kelas X SMA 1
Kragan dilakukan pengambilan secara random tiga kelas untuk dijadikan sampel
dan yang terambil adalah kelas X-A sebagai kelas eksperimen 1 dan kelas X-B
sebagai kelas eksperimen 2 dan kelas X-D sebagai kelas kontrol. Untuk menguji
kesetimbangan, dilakukan dengan melihat hasil pretest.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
3.4.1. Sumber Data
Sesuai dengan tujuan penelitian, maka data yang diambil adalah data
prestasi belajar siswa pokok bahasa Struktur Atom yang diperoleh langsung dari
siswa dengan menggunakan tes bentuk obyektif. Tes ini diberikan sebelum dan
sesudah siswa mengikuti pelajaran pokok bahasa Struktur Atom, dengan soal
yang sama antara pretest dan posttest. Selain itu dilakukan juga penelitian untuk
aspek afektif.
3.4.2. Instrumen Penelitian
Data berasal dari variabel-variabel yang diteliti diperoleh dari tes yang
telah dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan instrumen aspek kognitif dan
instrumen aspek afektif.
a. Instrumen Kognitif
Instrumen kognitif berupa soal-soal bentuk obyektif. Untuk
mengetahui validitas, reliabilitas, taraf kesukaran soal dan daya pembeda,
maka instrumen yang akan dipakai dalam penelitian ini perlu diujicobakan
terlebih dahulu kepada sekelompok siswa yang sudah menerima materi
Struktur Atom. Uji coba dilakukan pada siswa II SMA Kristen 1 Surakarta
tahun pelajaran 2005-2006 yaitu kelas II IPA-1.
1) Taraf Kesukaran Suatu Item
Taraf kesukaran suatu item dapat diketahui dari banyaknya siswa
yang menjawab benar. Taraf kesukaran suatu item dinyatakan dalam
bilangan indeks yang disebut Indeks Kesukaran (IK), yaitu bilangan yang
merupakan hasil perbandingan antara jawaban benar yang diperoleh
dengan jawaban yang seharusnya diperoleh dari suatu item.
maksimal skor x N
B
IK
Keterangan:
IK : Indeks Kesukaran
B : Jumlah jawaban yang benar yang diperoleh
siswa dari suatu item
N : Kelompok Siswa
Skor maksimal : Besarnya skor yang dituntut oleh suatu
jawaban benar dari suatu item.
N x skor maksimal : Jumlah jawaban benar yang seharusnya
diperoleh dari suatu item.
Klasifikasi indeks kesukaran adalah sebagai berikut:
0,81 1,00 : Mudah sekali (MS)
0,61 0,80 : Mudah (Md)
0,41 0,60 : Sedang / cukup (Sd)
0,21 0,40 : Sukar (Sk)
0,00 0,20 : Sukar Sekali (SS)
rangkuman taraf kesukaran item soal setelah dilakuan try out dapat dilihat
pada Tabel 6 dan hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
Tabel 6. Rangkuman Hasil Uji
Taraf Kesukaran Soal.
Variabel
Jumlah
Soal
MS Md Sd Sk SS
Soal prestasi
belajar Struktur
Atom
30 2 14 9 3 2
2) Taraf Pembeda Soal Suatu Item
Taraf pembeda suatu item adalah taraf sampai dimana jumlah
jawaban benar dari siswa. Siswa yang tergolong kelompok atas (pandai)
berbeda dari siswa yang tergolong kelompok bawah (tidak pandai).
Perbedaan jawaban benar dari siswa yang tergolong kelompok atas dan
bawah disebut Indeks Diskriminiasi (ID).
Maksimal Skor x nKB atau nKA
KB KA
ID

Keterangan :
ID : Indeks Diskriminasi
KA : Jumlah jawaban benar yang diperoleh dari
siswa kelompok atas
KB : Jumlah jawaban benar yang diperoleh dari
siswa kelompok bawah
NKA atau NKB : Jumlah siswa yang tergolong kelompok atas
atau bawah.
Kualitas daya pembeda adalah sebagai berikut:
0,80 1,00 : Sangat Membedakan (SM)
0,60 0,79 : Lebih Membedakan (LM)
0,40 0,59 : Cukup Membedakan (CM)
0,20 0,39 : Kurang Membedakan (KM)
negatif 0,19 : Sangat Kurang Membedakan (SKM)
(Masidjo, 1995: 201).
Rangkuman taraf pembeda item soal setelah dilakukan try out dapat dilihat
pada Tabel 7 dan hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
Tabel 7. Rangkuman Hasil Uji Taraf Pembeda Soal.
Variabel
Jumlah
Soal
SM LM CM KM SKM
Soal tes prestasi
belajar Struktur
Atom
30 - - 20 7 3
3) Validitas Instrumen Penelitian
Teknik yang digunakan untuk menentukan validitas item adalah
menggunakan rumus product moment dari Pearson dengan rumus angka
kasar, sebagai berikut:
( ) ( )
( ) { ( ) {
2
2
2
2


Y Y N X X N
Y X CY N
r
XY
Keterangan:
XY
r
: Koefisian Validitas
X : Hasil pengukuran suatu tes yang ditentukan validitasnya
Y : Kriteria yang dipakai
Taraf signifikan yang dipakai dalam penelitian ini adalah 5% kriteria
validitas suatu tes ( XY
r
)
0,91 1,00 : Sangat Tinggi (ST)
0,71 0,90 : Tinggi (T)
0,41 0,70 : Cukup (C)
0.21 0.40 : Rendah (R)
negatif 0,20 : Sangat Rendah (SR)
(Masidjo, 1995: 243)
Rangkuman hasil uji validitas item soal setelah dilakukan try out dapat
dilihat pada Tabel 8 dan hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
Tabel 8. Rangkuman Hasil Uji Validitas Item Soal
Variabel Jumlah soal Valid Invalid
Soal tes prestasi
belajar Struktur
Atom
30 27 3
4) Reliabilitas Instrumen Penelitian
Reliabilitas adalah keajegan suatu tes apabila diteskan kepada
subyek yang sama, dalam waktu yang berlainan atau kepada subyek tidak
sama pada waktu yang sama.
Untuk menghitung koefisien tes bentuk obyektif digunakan rumus
KR 20 yaitu sebagai berikut:
]
]
]

,
`

.
|


t
t
S
PQ S
n
n
r
2
11
1
Keterangan:
11
r
: Koefisien reliabilitas
n : Jumlah item
S : Deviasi standar
P : Indeks kesukaran
Q : 1 P
Kriteria Reliabilitas:
0,91 1,00 : Sangat Tinggi
0,71 0,90 : Tinggi
0,41 0,70 : Cukup
0.21 0.40 : Rendah
negatif 0,20 : Sangat Rendah
(Masidjo, 1995: 246)
b. Instrumen Afektif
Instrumen penelitian afektif berupa angket. Jenis angket yang
digunakan adalah angket langsung dan sekaligus menyediakan alternatif
jawaban. Responden/siswa memberikan jawaban dengan memilih salah satu
alternatif jawaban yang telah disediakan. Sebelum menyusun angket terlebih
dahulu dibuat konsep alat ukur yang mencerminkan isi kajian teori. Konsep
alat ukur ini berisi kisi-kisi angket. Konsep selanjutnya dijabarkan dalam
variabel dan indikator yang disesuaikan dengan tujuan penilaian yang hendak
dicapai, selanjutnya indikator ini digunakan sebagai pedoman dalam
menyusun item-item angket.
Penyusunan item-item angket berdasarkan indikator yang telah
ditetapkan sebelumnya. Dalam menjawab pertanyaan, responden/siswa hanya
dibenarkan dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang telah
disediakan, misalnya:
Tabel 9. Kriteria Skor Aspek Afektif
Skor untuk aspek yang dinilai Nilai
SS. Sangat setuju
S. Setuju
N. Netral
TS. Tidak setuju
STS. Sangat tidak setuju
5
4
3
2
1
Keterangan:
Jumlah nilai > 72 sangat baik (A)
Jumlah nilai U 54 71 baik (B)
Jumlah nilai > 36 53 cukup (C)
Jumlah nilai < 35 kurang (D)
Setelah mendapatkan hasil, kemudian dilakukan uji validitas dan reliabilitas.
1) Uji Validitas
Validitas dari instrumen berupa angket ini adalah validitas
konstruksi atau konsep. Validitas konstruksi adalah validitas yang
menunjukkan sampai dimana isi suatu tes atau alat pengukur sesuai
dengan konsep yang seharunya menjadi isi suatu tes atau alat pengukur
tersebut atau konstruksi teoritis yang mendasari disusunnya tes atau alat
pengukur tersebut. Validitas konstruksi ini akan mudah ditentukan pada
hasil tes belajar yang sungguh-sungguh direncanakan dengan baik oleh
seoran guru, khususnya apabila ditaati langkah merumuskan tujuan
instruksional dan visualisasi kisi-kisi sebagai langkah-langkah
perencanaan tes buatan guru. Apabila isi item-item yang merupakan suatu
kesatuan suatu tes benar-benar sesuai dengan suatu konsep atau konstruksi
yang seharusnya menjadi isinya, maka dikatakan tes tersebut memiliki
validitas konstruksi yang tinggi (Masidjo, 1995: 224).
Untuk menghitung validitas butir soal angket digunakan rumus
sebagai berikut:
( ) ( )
( ) { ( ) {
2
2
2
2


Y Y N X X N
Y X CY N
r
XY
Keterangan:
XY
r
: Koefisian Validitas
X : Hasil pengukuran suatu tes yang ditentukan validitasnya
Y : Kriteria yang dipakai
Taraf signifikan yang dipakai dalam penelitian ini adalah 5% kriteria
validitas suatu tes ( XY
r
)
0,91 1,00 : Sangat Tinggi (ST)
0,71 0,90 : Tinggi (T)
0,41 0,70 : Cukup (C)
0.21 0.40 : Rendah (R)
negatif 0,20 : Sangat Rendah (SR)
(Masidjo, 1995: 243)
Rangkuman hasil uji validitas item soal angket dapat dilihat pada Tabel 10
dan hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
Tabel 10. Rangkuman Hasil Uji Validitas Item Soal Angket
Variabel Jumlah Soal Valid Invalid
Soal angket 20 18 2
2) Uji Reliabilitas
Digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran tersebut
dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan
pengukuran kembali kepada subyek yang sama. Untuk mengetahui tingkat
reliabilitas digunakan rumus alpha (digunakan untuk mencari reliabilitas
yang skornya bukan 0 atau 1), yaitu sebagai berikut:
]
]
]
]

]
]
]


2
1
2
1
11
1
1

n
n
r
Keterangan:
11
r
: Reliabiltas Instrumen
n : Banyak butir pertanyaan atau banyaknya soal

2
1
: Jumlah kuadrat

masing-masing item
2
1
: Kuadrat

total keseluruhan item.


(Suharsimi Arikunto, 1996: 106)
Rangkuman hasil uji reliabilas soal instrumen kognitif dan angket dapat
dilihat pada Tabel 11 dan hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
Tabel 11. Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Soal dan Angket.
Instrumen
11
r
Kriteria Reliabilitas
Soal
Angket
0,867
0,789
Tinggi
Tinggi
3.5. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji-t pihak kanan. Oleh
karena itu perlu diuji persyaratan analisisnya, yaitu uji normalitas dan uji
homogenitas.
3.5.1. Uji Prasyarat
a) Uji Normalitas
Untuk mengetahui apakah sampel terdistribusi normal atau tidak, maka
dilakukan uji normalitas dengan uji Lilliefors, yaitu:
( ) ( )
| |
zi zi
S F Lo
Dimana:
F
(zi)
: P
(z<zi)
S
zi)
:
n
zi zn ....... , z , z banyaknya
2 1
<
zi : Skor standar
Lo : Koefisien Lilliefors Pengamatan
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1) Menghitung rata-rata dan simpangan bakunya
n
i
X

( )
( ) 1
2
2
2


n n
xi xi n
S
2) Menghitung nilai zi
( )
S
X xi
zi

3) Mencari nilai zi pada daftar F


4) Menghitung S
(zi)
, yaitu
n
zi zn ....... , z , z banyaknya
2 1
<
5) Menghitung selisih F
zi)
S
(zi)
6) Mencari nilai kritis yang dapat diperoleh pada kolom harga mutlak,
kemudian dibandingkan dengan tabel.
7) Kriteria pengujian adalah: terima Ho jika Lo maks < L tabel berarti
sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
(Sudjana, 1996: 466 469)
b) Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah sampel penelitian berasal
dari populasi yang homogen. Untuk mengetahui homogenitas variansi
digunakan Uji Bartlett dengan rumus:
X
2
= ( ) ( ) {


2
1 1
log 1 10 ln S n B
=
3026 , 2
( ) {


2
1 1
log 1 S n B
B =
( ) ( )

1 log
1
2
n S
S
2
=
( )
( )

1
1
1
2
1 1
n
S n
Hipotesis yang akan diuji adalah:
Ho =
2
1
=
2
2
= kedua populasi mempunyai varian yang sama
Ho =
2
2
2
1
= paling sedikit satu tanda sama tidak berlaku
Adapun langkah-langkah pengujian homogenitas dengan menggunakan uji
Bartlett sebagai berikut:
1) Menentukan hipotesis
Ho =
2
1
=
2
2

H
1
=
2
2
2
1

2) Menghitung varians masing-masing sampel (S
i
2
) dengan rumus:
S
i
2
=
( )
1
2

n
X X
i
3) Menghitung varian gabungan dari semua sampel (S
2
) dengan
rumus:
S
2
=
( )
( )

1
1
1
2
1 1
n
S n
4) Menghitung harga satuan
B = (log S
2
)
( )

1
i
n
5) Menghitung Chi_Kuadrat (x
2
), dengan rumus:
( ) ( ) {


2
2
log 1 10 ln
i i
S n B x
6) Menghitung x
2
dari tabel distribusi Chi_Kuadrat pada taraf
signifikan 5%.
7) Kriteria uji
Ho diterima apabila x
2
hitung
< x
2
tabel
, yang berarti sampel homogen
Sudjana, 1996: 261 263)

3.5.2. Uji Hipotesis
Teknik analisis data untuk digunakan uji-t pihak kanan, dengan kriteria:
Ho :
2 1

H
1
:
2 1
>
Dimana:
Ho : Prestasi belajar siswa pada pembelajaran kimia dengan metode
TGT lebih rendah atau sama dengan prestasi belajar siswa pada
pembelajaran kimia dengan metode STAD.
H
1
: Prestasi belajar siswa pada pembelajaran kimia dengan metode
TGT lebih tinggi dari pada prestasi belajar siswa pada
pembelajaran kimia dengan metode STAD.
Keterangan:
1

= nilai rata-rata kelas eksperimen 1


2

= nilai rata-rata kelas eksperimen 2


Kriteria :
Terima Ho jika t
hitung
< t
tabel
Tolak Ho jika t
hitung
> t
tabel
Rumus yang digunakan adalah:
2 1
2 1
1 1
n n
S
X X
t
+

( ) ( )
( ) 2
1 1
2 1
2
2 2
2
1 1
+
+

n n
s n s n
S
gab
Keterangan:
X : Mean nilai
S
gab
: Simpangan baku
N : Jumlah sampel
(Sudjana, 1996: 239)

Вам также может понравиться