Вы находитесь на странице: 1из 4

ANGAN Dia sudah di Amerika, kata lelaki tua itu kepadaku. Ya, yang disebutnya ialah sahabat kecilku.

Wanita itu adalah sahabat kecilku yang setia. Senja ini membumbung mimpi kami dulu lagi. Memori tua di relung-relung pinggiran sungai kampung ini. Aku, dia dan dedi selalu bersama dalam keseharian menghabiskan dunia permainan. Sudah dua puluh tahun lebih aku tidak berjumpa dengannya sementara dedi masih sama sepertiku, menjadi remaja yang muda dan mengisi hari-harinya dalam lumpur untuk menanam dan memanen padi di sawah-sawah juragan kampung. Aku sendiri sudah hampir lima belas tahun mengerjakan pekerjaan ini. Tepat setelah tamat dari sd muhammadiyah di kampung ini. Inilah pekerjaan yang menghidupi orang tua dan lima adik-adikku. Setiap pagi sawah-sawah itu harus kubajak untuk kemudian juga aku yang memanennya. Dedi, ya dia juga bekerja sepertiku dan itu adalah pekerjaan seluruh pemuda di kampung ini. Dedaunan mengering keronta hari ini. Langit gugup menatap wajahku tak berkesudahan. Keringat inipun menetes gembira setelah mendengar kabar Mira ada di Amerika. Dulu aku pernah berangan dengannya dan dedi untuk pergi ke Amerika. Kami ingin ke amerika setelah belajar geografi dan membuka peta, ditambah lagi ibu guruku yang mengatakan bahwa amerika itu negara yang berteknologi. Kami pun langsung mengangguk bahwa kami akan bersekolah disana kelak. Toh, ternyata aku masih disini begitu juga dedi dan aku terharu mendengar bahwa Mira yang disana. Akhirnya ia juga sampai ke angan kami dulu. Mungkin dia sudah sukses disana dan memiliki banyak perusahaan serta berkeluarga yang bahagia. Memiliki anak-anak yang sehat dan bersekolah di sekolah standar internasional. Aku pun tersenyum dalam keramaian bunyi kerbau-kerbau ini. Mira sudah sampai ke amerika lalu meneliti di sana, dia kan suka ipa. Aku saja belum bisa mencium bau negara itu. Itulah pikir-pikir kecilku yang kucoba obati selama ini, akhirnya itu terobati mendengar karib kecil telah sampai disana. Belum jelas, ia bekerja apa disana namun mendengar selentingan berita itu saja sudah mengharukan delik-delik jiwaku. Pagi ini aku harus mencerna lagi nasi-nasi yang tersaji di periuk ibu. Betapa lahapnya aku menyantap hidangan yang tersaji diperiuk ibu. Kali ini ibu memasak sambal petai dan ditemani kangkung. Itu kesukaanku, belum lagi aku melahap semuanya. Aku kembali teringat

dengan wanita yang dikabarkan sudah menjamah amerika itu lagi. Hari ini, ia selalu hadir dalam rona-rona memori. Bahkan dalam selera makanku ia hadir sejenak. Tak kupikirkan lagi itu meski ia hadir, tapi lapar ku tak bisa menahan petai dan kangkung yang telah tersenyum dari tadi. *** Panenmu banyak hari ini ya, sebut penggarap sawah disebelah sawahku. Panen banyak tapi milik orang ikhlasku meski ia tak dengar. Racau pagi membangunkanku menuju pundi-pundi untuk diantar ke pasar minggu. Mobil pick up itu sudah menunggu dari tadi subuh. Kota tujuannnya sebab kampung ini hanya bisa menghasilkan tapi tak bisa membeli. Sawah memang kampung ini punya namun hasilnya tak bisa dijamah. Hampir sama seperti cerita-cerita di buku sejarah yang dahulu pernah aku baca di sekolah dasar. Bahwa penjajah jepang memaksa pribumi untuk bekerja namun tak bisa menikmati apa yang dia kerjakan. Pick up itu bergerak kencang. Aku masih tetap mengantarkan ini agar nanti uangnya tidak kemana sebut bosku. Ada lalang di perjalanan menuju kota yang semakin memperbesar jarak khayalku, aku masih ingat lagi ketika lalu memoar tentang bocah-bocah kecil yang mendayung sepedanya. Bergurau di pinggir sungai kecil ini kemudian memancing ikan-ikan gabus sambil bersiul kecil meminta pengharapan kepada tuhan agar dimakan umpannya. Laju mobil ini tak kurang dari 100 km/jam selaras dengan memoriku yang nakal laju juga mengingat desas-desus lalu. Ada anak yang memandikan anaknya pagi ini. Ada guru SD yang masih muda mesra bergoncengan di sepeda. Ada jagoan-jagoan kecil yang berlari di pinggir dan tersenyum padaku. Ada kakek yang duduk dalam kursi tuanya. Ada penjual limun yang keliling kampung mencari pembeli. Ada cerita yang lalu bersamanya menjamu kata-kata. Bangun, kau bang. Sudah sampai ini. Ikan-ikan, buah-buah, koran-koran, haraga muah. Jangan jalan-jalan aja beli lah, buang air bayar seribu bayar seribu ya bang, nasi murah, lontong murah, cabe-cabe, bawang, kangkung Riuh pasar mencumbu kekakuanku. Dua jam sudah aku duduk dalam lamunan khayalku yang tak bertanggung jawab sampai aku terlelap dibuatnya. Tunggu sebentar ya bang, aku masuk ke dalam dulu ambil duitnya. Aku menggeleng pelan masih dalam bangun yang belum pulih. Melirik sejenak beratus orang sudah bergemuruh.

Hoamhhh. Menguap yang kuharap ada rezeki yang berlebih hari ini. Hatiku semakin berbunga hari ini entah kenapa aku merasa semua orang di pasar ini tersenyum pada lelaki kolot ini. Hah, entahlah sudah lama aku tidak sebahagia ini. Semoga saja toke berasnya memberi uang lebih buatku ongkos pulang dan bisa menambah untuk membeli kangkung ibu. Mungkin ibu akan lebih senang dengan itu. Rasa-rasanya hampir sudah satu jam aku menderai orang-orang di pasar ini, kenapa ia belum keluar juga dari ruko toke itu. Aku sudah tidak sabar, mana mungkin sampai selama ini. Biasanya hanya hitungan sepuluh menitan saja dia disana. Dalam ragu yang membalut aku berikan saja masuk ke dalam ruko itu. Aku melompat keluar dari pick up itu, lalu berjalan menuju arah gedung yang dipenuhi karung-karung beras itu. Benar saja pikirku dari tadi ternyata ada masalah di dalam. Ada teriakan yang hampir seprti serigala mengaum. Belum jelas betul apa yang ia katakan, tapi terdengar sedikit Jangan kau kira ini perusahaan bapakmu, kalau sudah seperti ini. Apa kau mau menggantinya. Aku tahu ini pasti masalah internal pimpinan dan karyawannya. Seperti menebak-nebak nama buah saja aku dalam kebingungan. Tapi belum berani benar aku menebak terlalu jauh, pikiran ini masih dalam kebimbangan untuk masuk dalam perang yang sedang berlangsung kemudian meminta duit beras atau aku harus menunggu saja di luar dan kembali melihat sekeliling. Seperti sembilu yang lewat suaranya aku harus membuat keputusan, tapi aku harus pulang ibu lagi sendirian di rumah hari ini. Tidak ada orang di rumah sebab adik-adikku semua pergi ke rumah paman di dusun sebelah. Aku harus pulang hari ini kemudian membawa kangkung segar buat penghias meja makan siang ini. Akhirnya aku harus memberanikan diri masuk ke dalam perbincangan mereka, salamku memulai memasuki ruangan itu. Ya, mereka menjawab salam itu. Seluruh ruangan menjadi senyap, mungkin karena aku. Siapa lelaki kolot dan kumal ini masuk sesukanya saja dan ... , mungkin itu di pikiran mereka. Terserahlah, bagiku yang penting uang panen harus ada di tanganku sekarang. Maaf pak, saya mau mengambil uang panen yang tadi. Kau siapa beraniberaninya, masuk ke dalam tanpa permisi. Bukan karyawan tapi sudah lancang. Maaf pak , saya hanya meminta hak saya. Aku hanya termangu dalam kebodohan tetapi harus bersikap baik. Sudahlah, masalah beras yang kena hujan dan rusak biarkan saja tidak usah diganti. Lagian perusahaan kan masih ada stok buat bulan depan., teriak seseorang wanita keras dari lantai dua bangunan itu. Tapi bu ?. Sudahlah, tidak apa-apa Terdengar suara dentukan sepatu hak tinggi yang menuruni tangga. Mataku melirik penasaran siapa sosok yang begitu pemaafnya terhadap karyawannya ini.

Racauku dalam posisi stadium tiga, kulihat wanita itu dalam senyum simpulnya. Mungkin ia sudah berusia tiga puluh tahunan. Kulinya putih mulus tidak seperti wanita seusianya di kampungku. Belum selesai dalam kekagumanku, ia hadir dihadapanku dan terkejut dalam teriak yang lebih keras Tio. Dia mengenalku, aku masih ragu siapa wanita kaya raya ini yang mengenal lelaki kumal dan lusuh ini. Ini aku Mira, kerongkonganku seketika hidup dan bertualang di gurun sahara. Kelenjar-kelenjar darah di tubuh ini berhenti memompa. Jantung pun tak hendak memberi oksigen. Aku mati dalam kata. Mira, Amerika, Kau, Aku dan Dedi, dia tersenyum dalam keanggunan yang dulu belum ada. Ya, aku langsung bertukar kabar dengannya sementara pertikaian tadi harus diakhiri saja olehnya. Aku sekarang di Amerika sama seperti janji kita. Ya aku senang, kau sampai disana Mira. Dan kau sekarang ?. Aku ?, ya aku sekarang bekerja jadi tukang panen sawah orang dan kini mau ambil duit panen kesini . Oo, kalau begitu mari ke Amerika dan mengejar angan kita dahulu. Aku tak ingin kau jadi seorang yang angan-angan, ayo lekas lah aku harus kembali ke bandara pukul enam sore ini. Ayo Tio . Aku termangu dalam kebisuan yang membius. Ini ajaib bagiku, masih ingat lagi aku melihat lalang dan memanen tadi pagi. Mira, ya kita akan kesana. Tapi sebentar aku harus membeli kangkung dulu buat ibu Pagi itu menyemerbak bau Chicago dalam sekejap. Angin berbisik pelan menjamu kekakuan daun di pepohonan. Malaikat melambai indah dan menyelusup dalam kaki langit. Gurau-gurau bocah kecil bergema di sepanjang lalang-lalang. Mentari bergerilya meramu sukacitanya.

Rian Harahap *penulis adalah mahasiswa sastra Indonesia UMSU bergiat di Teater Sisi dan KONTAN Lahir di Pekanbaru 5 Juli 1989

Вам также может понравиться

  • Wow
    Wow
    Документ31 страница
    Wow
    Mica Kallio
    41% (17)
  • Perawan Desa Belajar Bercinta
    Perawan Desa Belajar Bercinta
    От Everand
    Perawan Desa Belajar Bercinta
    Рейтинг: 5 из 5 звезд
    5/5 (1)
  • Serigala Lapar (Cerpen Dewasa)
    Serigala Lapar (Cerpen Dewasa)
    Документ125 страниц
    Serigala Lapar (Cerpen Dewasa)
    anderson siahaan
    0% (1)
  • Cinta Berbayar Tante Herny
    Cinta Berbayar Tante Herny
    От Everand
    Cinta Berbayar Tante Herny
    Рейтинг: 5 из 5 звезд
    5/5 (1)
  • CERPEN - Dia Yang Tangguh
    CERPEN - Dia Yang Tangguh
    Документ6 страниц
    CERPEN - Dia Yang Tangguh
    Infinite Room
    Оценок пока нет
  • Mauliza Putri Cerpen Sia-Sia
    Mauliza Putri Cerpen Sia-Sia
    Документ8 страниц
    Mauliza Putri Cerpen Sia-Sia
    Mauliza Putri
    Оценок пока нет
  • Cerpen NASHRUL HANIF
    Cerpen NASHRUL HANIF
    Документ11 страниц
    Cerpen NASHRUL HANIF
    Iqbal Hamdan Habibi
    100% (1)
  • Novel Ili Yanti
    Novel Ili Yanti
    Документ10 страниц
    Novel Ili Yanti
    Iliyhanti Iballe
    Оценок пока нет
  • Cerpen Majalah Al Azzam
    Cerpen Majalah Al Azzam
    Документ2 страницы
    Cerpen Majalah Al Azzam
    AnaIsmirawaty
    Оценок пока нет
  • 001 - Siswandi Cerite
    001 - Siswandi Cerite
    Документ9 страниц
    001 - Siswandi Cerite
    SISWANDI
    Оценок пока нет
  • MENCARI PELUANG BARU
    MENCARI PELUANG BARU
    Документ12 страниц
    MENCARI PELUANG BARU
    Danielchrs
    Оценок пока нет
  • Diary Terakhir
    Diary Terakhir
    Документ51 страница
    Diary Terakhir
    achmad_bahri_2
    Оценок пока нет
  • Cerpen
    Cerpen
    Документ6 страниц
    Cerpen
    erwandi.523
    Оценок пока нет
  • Cerpen Suci Lestari
    Cerpen Suci Lestari
    Документ4 страницы
    Cerpen Suci Lestari
    indah alfawardah
    Оценок пока нет
  • Alkisah Di Sebuah Desa
    Alkisah Di Sebuah Desa
    Документ8 страниц
    Alkisah Di Sebuah Desa
    sueamylia
    Оценок пока нет
  • Cerpen BINDO
    Cerpen BINDO
    Документ6 страниц
    Cerpen BINDO
    22-Serene Widyawati Nissi S.
    Оценок пока нет
  • Amanah Yang Belum Tersampaikan Suci Lestari
    Amanah Yang Belum Tersampaikan Suci Lestari
    Документ5 страниц
    Amanah Yang Belum Tersampaikan Suci Lestari
    indah alfawardah
    Оценок пока нет
  • Cerpen Seram
    Cerpen Seram
    Документ16 страниц
    Cerpen Seram
    Alan melantino
    Оценок пока нет
  • The Art of Letting Go
    The Art of Letting Go
    Документ61 страница
    The Art of Letting Go
    Meutia Faurezia
    Оценок пока нет
  • Cerpen Nadia
    Cerpen Nadia
    Документ5 страниц
    Cerpen Nadia
    Yudhi Aulia
    Оценок пока нет
  • Hyang Ibu 1
    Hyang Ibu 1
    Документ4 страницы
    Hyang Ibu 1
    Yudi epenk
    Оценок пока нет
  • CERPEN
    CERPEN
    Документ8 страниц
    CERPEN
    Jasmine Desnita Amelinda S
    Оценок пока нет
  • MENANGGUNG TANGGUNG JAWAB
    MENANGGUNG TANGGUNG JAWAB
    Документ7 страниц
    MENANGGUNG TANGGUNG JAWAB
    Olimpianus Sinuraya
    Оценок пока нет
  • Belanga Keramat
    Belanga Keramat
    Документ3 страницы
    Belanga Keramat
    litmatch institute
    Оценок пока нет
  • Terus Gue Anak Siapa
    Terus Gue Anak Siapa
    Документ3 страницы
    Terus Gue Anak Siapa
    Laila Harini
    Оценок пока нет
  • Bahan Ajar Kutipan Cerpen
    Bahan Ajar Kutipan Cerpen
    Документ6 страниц
    Bahan Ajar Kutipan Cerpen
    Liana Randika
    Оценок пока нет
  • Rismawati
    Rismawati
    Документ6 страниц
    Rismawati
    Rismawati .s
    Оценок пока нет
  • Berdikari
    Berdikari
    Документ4 страницы
    Berdikari
    maulydia.wido
    Оценок пока нет
  • Analisis Unsur Intrinsik Pada Cerpen
    Analisis Unsur Intrinsik Pada Cerpen
    Документ23 страницы
    Analisis Unsur Intrinsik Pada Cerpen
    ade telaga
    Оценок пока нет
  • Ijazah Ku Yang Lusuh
    Ijazah Ku Yang Lusuh
    Документ4 страницы
    Ijazah Ku Yang Lusuh
    2210631080081
    Оценок пока нет
  • RAWON
    RAWON
    Документ11 страниц
    RAWON
    Meylia Catherine
    Оценок пока нет
  • Cerpen Nita) )
    Cerpen Nita) )
    Документ8 страниц
    Cerpen Nita) )
    naharuddin24.udin
    Оценок пока нет
  • Dendam yang Berakhir
    Dendam yang Berakhir
    Документ4 страницы
    Dendam yang Berakhir
    Ismawati Ahmad
    Оценок пока нет
  • Cerpen Lupa
    Cerpen Lupa
    Документ6 страниц
    Cerpen Lupa
    efrahmaa wati
    Оценок пока нет
  • Kumpulan Tugas Cerpen
    Kumpulan Tugas Cerpen
    Документ14 страниц
    Kumpulan Tugas Cerpen
    alfandi
    Оценок пока нет
  • Untitled 2
    Untitled 2
    Документ24 страницы
    Untitled 2
    Mukhson Albar
    Оценок пока нет
  • Mimpi dan Kenyataan
    Mimpi dan Kenyataan
    Документ38 страниц
    Mimpi dan Kenyataan
    Tri Ramadhan
    Оценок пока нет
  • Menjadi Dewasa Sebelum Waktunya
    Menjadi Dewasa Sebelum Waktunya
    Документ5 страниц
    Menjadi Dewasa Sebelum Waktunya
    Echa Permatasari
    Оценок пока нет
  • Cerpen
    Cerpen
    Документ5 страниц
    Cerpen
    Teguh Firmansyah
    Оценок пока нет
  • Tugas Bahasa Indonesia 4 Herman
    Tugas Bahasa Indonesia 4 Herman
    Документ8 страниц
    Tugas Bahasa Indonesia 4 Herman
    hermansaripudin11
    Оценок пока нет
  • Novel
    Novel
    Документ20 страниц
    Novel
    Jingga Listanti F.20.023
    Оценок пока нет
  • Oohamabou - Skratch
    Oohamabou - Skratch
    Документ21 страница
    Oohamabou - Skratch
    Ingwi
    Оценок пока нет
  • Tugas Bhs. Indo Nia
    Tugas Bhs. Indo Nia
    Документ6 страниц
    Tugas Bhs. Indo Nia
    tresnasitimarliah
    Оценок пока нет
  • Cerpen Paing
    Cerpen Paing
    Документ15 страниц
    Cerpen Paing
    Daffa AR
    Оценок пока нет
  • CERPENKU Masa Kecilku Terabadikan Di Puruk Cahu PDF
    CERPENKU Masa Kecilku Terabadikan Di Puruk Cahu PDF
    Документ7 страниц
    CERPENKU Masa Kecilku Terabadikan Di Puruk Cahu PDF
    Afwah Zaky
    Оценок пока нет
  • Pada Zaman Dahulu Kala
    Pada Zaman Dahulu Kala
    Документ3 страницы
    Pada Zaman Dahulu Kala
    Oris Garno
    Оценок пока нет
  • KESETIAAN
    KESETIAAN
    Документ25 страниц
    KESETIAAN
    Lensa Om Bibi
    Оценок пока нет
  • Jangan Paksa Aku Untuk Memilih
    Jangan Paksa Aku Untuk Memilih
    Документ4 страницы
    Jangan Paksa Aku Untuk Memilih
    Fitri Umma
    Оценок пока нет
  • Babyface - Ku Milikimu
    Babyface - Ku Milikimu
    Документ129 страниц
    Babyface - Ku Milikimu
    KaizerNeoz
    Оценок пока нет
  • Senduku Di Ramadan Ibu
    Senduku Di Ramadan Ibu
    Документ5 страниц
    Senduku Di Ramadan Ibu
    Nur Anisa Fitri
    Оценок пока нет
  • Hikayat Cabe Rawit
    Hikayat Cabe Rawit
    Документ4 страницы
    Hikayat Cabe Rawit
    Gita Puspitasari
    Оценок пока нет
  • Kertas Kusammm
    Kertas Kusammm
    Документ5 страниц
    Kertas Kusammm
    jadiin aja
    Оценок пока нет
  • BI Cerpen
    BI Cerpen
    Документ5 страниц
    BI Cerpen
    Mr'RomdonFoxJr.
    Оценок пока нет
  • Dilarang Mencintai Bunga-Bunga
    Dilarang Mencintai Bunga-Bunga
    Документ9 страниц
    Dilarang Mencintai Bunga-Bunga
    Jan Petra
    Оценок пока нет
  • Penyesalan yang Terlambat
    Penyesalan yang Terlambat
    Документ13 страниц
    Penyesalan yang Terlambat
    Veronica Samosir
    100% (1)
  • Surat Terakhir Dari Ayah
    Surat Terakhir Dari Ayah
    Документ12 страниц
    Surat Terakhir Dari Ayah
    restudwiss
    Оценок пока нет
  • Sumatif Cerita Pendek
    Sumatif Cerita Pendek
    Документ8 страниц
    Sumatif Cerita Pendek
    altjeliuw75
    Оценок пока нет
  • Hujan Di Malam Itu
    Hujan Di Malam Itu
    Документ5 страниц
    Hujan Di Malam Itu
    MEI RINJANINGRUM MAHARANI Ushuluddin dan Filsafat
    Оценок пока нет
  • Kisah Cinta di SMA dan Sang Peramal
    Kisah Cinta di SMA dan Sang Peramal
    Документ75 страниц
    Kisah Cinta di SMA dan Sang Peramal
    diny
    100% (1)
  • Dilanku. Dia Adalah Dilanku Karya Pidibaiq - 2013
    Dilanku. Dia Adalah Dilanku Karya Pidibaiq - 2013
    Документ175 страниц
    Dilanku. Dia Adalah Dilanku Karya Pidibaiq - 2013
    Oky Octaviani
    93% (81)
  • Tugas Kelompok Pendidikan Berbasis Masyarakat (Pak Diah) - Tut
    Tugas Kelompok Pendidikan Berbasis Masyarakat (Pak Diah) - Tut
    Документ20 страниц
    Tugas Kelompok Pendidikan Berbasis Masyarakat (Pak Diah) - Tut
    Rian Harahap
    Оценок пока нет
  • Cerpen Rian (Rubaini)
    Cerpen Rian (Rubaini)
    Документ4 страницы
    Cerpen Rian (Rubaini)
    Rian Harahap
    Оценок пока нет
  • Dongeng Domba-Domba (Cerpen)
    Dongeng Domba-Domba (Cerpen)
    Документ5 страниц
    Dongeng Domba-Domba (Cerpen)
    Rian Harahap
    Оценок пока нет
  • Puisi-Peluk Aku Dengan Tatapmu
    Puisi-Peluk Aku Dengan Tatapmu
    Документ9 страниц
    Puisi-Peluk Aku Dengan Tatapmu
    Rian Harahap
    Оценок пока нет
  • Pengiriman Cerpen Rian Harahap
    Pengiriman Cerpen Rian Harahap
    Документ3 страницы
    Pengiriman Cerpen Rian Harahap
    Rian Harahap
    Оценок пока нет
  • (Artikel) Antara Bengkel Teater Dan Burung Camar
    (Artikel) Antara Bengkel Teater Dan Burung Camar
    Документ4 страницы
    (Artikel) Antara Bengkel Teater Dan Burung Camar
    Rian Harahap
    Оценок пока нет
  • Sign Thing#2
    Sign Thing#2
    Документ6 страниц
    Sign Thing#2
    Rian Harahap
    Оценок пока нет
  • Contoh Surat Lamaran Kerja (FIX)
    Contoh Surat Lamaran Kerja (FIX)
    Документ3 страницы
    Contoh Surat Lamaran Kerja (FIX)
    Rian Harahap
    Оценок пока нет
  • Melihat Indonesia Dari 14 Inch
    Melihat Indonesia Dari 14 Inch
    Документ2 страницы
    Melihat Indonesia Dari 14 Inch
    Rian Harahap
    Оценок пока нет
  • Cerpen Rian Harahap
    Cerpen Rian Harahap
    Документ3 страницы
    Cerpen Rian Harahap
    Rian Harahap
    100% (1)
  • (Artikel) Teater Tradisional Sumatera Yang Belum Termakan Zaman
    (Artikel) Teater Tradisional Sumatera Yang Belum Termakan Zaman
    Документ5 страниц
    (Artikel) Teater Tradisional Sumatera Yang Belum Termakan Zaman
    Rian Harahap
    Оценок пока нет
  • Surat Buat Om Gayus
    Surat Buat Om Gayus
    Документ2 страницы
    Surat Buat Om Gayus
    Rian Harahap
    Оценок пока нет
  • 10 Maret Di Jepang
    10 Maret Di Jepang
    Документ3 страницы
    10 Maret Di Jepang
    Rian Harahap
    Оценок пока нет
  • Tujuh Puluh Tiga
    Tujuh Puluh Tiga
    Документ1 страница
    Tujuh Puluh Tiga
    Rian Harahap
    Оценок пока нет
  • JEPANG 10 MARET 2011
    JEPANG 10 MARET 2011
    Документ2 страницы
    JEPANG 10 MARET 2011
    Rian Harahap
    Оценок пока нет