Вы находитесь на странице: 1из 10

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

Jenis Penelitian Metode penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif, yang bersifat korelasional bertujuan untuk mengungkapkan kontribusi persepsi siswa tentang keselamatan kerja terhadap prestasi belajar praktek chasis siswa kelas 3 SMK Negeri 1 Tanjung Raya. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Sehubungan dengan itu Arikunto

(1989: 291) mengatakan penelitian deskriptif tidak dimaksud untuk menguji hipotesa tertentu, tapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala atau keadaan. Lebih lanjut Sudjana (2000) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah studi yang bertujuan untuk

mendiskripsikan atau menjelaskan peristiwa atau kejadian yang sedang berlangsung pada saat penelitian tanpa menghiraukan kejadian sebelum atau sesudahnya. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Sesuai dengan pembatasan masalah, maka yang menjadi populasi dalam penelitian adalah siswa kelas 3 jurusan Mekanik Otomotif SMK Negeri 1 Tanjung Raya. tahun ajaran 2008/2009. Keseluruhan populasi adalah 34 orang.

16

17

2. Sampel Arikunto (1990 : 117) mengemukakan sampel adalah sebagian atau wakil yang diteliti. Irwanto ( 1990 : 183 ) mengemukakan bahwa sebagian pakar mengatakan apabila populasi 100 diambil semuanya sebagai sampel, jika populasi 100 diambil minimal 25-30%. Dalam penelitian ini diambil seluruh populasi menjadi sampel. C. Defenisi Operasional 1. Prestasi Belajar Praktek Chasis Prestasi belajar praktek chasis adalah kemampuan belajar yang dimiliki siswa pada program pendidikan dan latihan praktek chasis yang di peroleh berdasarkan nilai rapor. 2. Persepsi Siswa Tentang Keselamatan Kerja Persepsi siswa terhadap keselamatan kerja adalah tanggapan, pendapat dan pemberian makna dari siswa tentang keselamatan kerja, keselamatan pekerjaan keselamatan alat dan keselamatan saat melakukan praktek D. Instrumen Penelitian 1. Instrumen penelitian Irawan (1999:73) mengemukakan instrumen adalah alat ukur yang digunakan dalam pengumpulan data. Instrumen dalam penelitian ini adalah berbentuk angket yang diisi oleh siswa yang mengukur persepsi siswa tentang keselamatan kerja. Model instrumen yang digunakan adalah untuk memperoleh data tentang persepsi siswa adalah skala model likert.

18

Skala model likert berbentuk pernyataan adanya pernyataan positif dan negatif. Jika pernyataan positif mendukung objek persepsi sedangkan kalau pernyataan negatif tidak mendukung objek persepsi. Alat pengumpulan data digunakan angket atau kuisioner digunakan untuk mengumpulkan data mengenai persepsi siswa terhadap keselamatan kerja sedangkan hasil praktek di diperoleh dari guru bidang studi otomotif. Adapun digunakan angket sebagai alat pengumpul data. Kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang di gunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya. Angket disusun berdasarkan kerangka teoritis yang dikemukakan Bab II dan

dikonsultasikan dengan dosen dengan memakai skala likert, dengan 5 alternatif yaitu SL, SR, KD,JR dan TP. Dengan keterangan sebagai berikut: Tabel 1. Skala likert penelitian Kependekan SL SR KD JR TP E. Uji coba instrumen Instrument dalam penelitian ini sebelum diberikan kepada responden sesungguhnya terlebih dahulu diujicobakan dengan tujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan angket yang akan digunakan untuk pengambilan data yang sebenarnya. KODE Kepanjangan Selalu Sering Kadang - kadang Jarang Tidak pernah PERSENTASE YANG DICAPAI 80 100 % 60 79 % 40 59% 20 39 % 0 19 %

19

Uji coba dilakukan untuk mengetahui apakah angket yang digunakan teruji tingkat validitasnya (kesahihan) dan reliabilitas (keterandalan) nya. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variable yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya instrument menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Sedangkan uji reliabilitas untuk mengetahui apakah instrument yang digunakan benar-benar reliabel (handal). Reliabel menunjukan pada suatu pengertian bahwa instrument yang digunakan dapat dipercaya sebagai alat yang dapat mengungkapkan data dari variable yang diteliti secara tepat walaupun diukur dalam waktu yang berbeda. Artinya kemampuan alat ukur tersebut digunakan akan memberikan hasil ukur yang sama. Untuk melakukan uji coba perlu di perhatikan beberapa prosedur pelaksanaan yaitu: 1) penentuan responden uji coba, 2) pelaksanaan uji coba dan 3) analisis data uji coba. a. Penentuan Responden Uji Coba Uji coba dilakukan pada siswa kelas 2 jurusan teknik otomotif yang tidak termasuk sampel penelitian. Pengambilan uji coba tersebut dengan asumsi semuanya mempunyai karakteristik yang sama dengan sampel penelitian ini.

20

b.

Pelaksana Uji Coba Pelaksanaan uji coba dilakukan pada semester ganjil tahun

pembelajaran

2008/2009

SMK

Negeri1

Tanjung

Raya

dengan

memberikan kuisioner kepada responden. c. Analisa Data Uji Coba Data uji data yang diperoleh selanjutnya dianalisis tingkat validitas dan reliabilitasnya sehingga memenuhi kriteria alat ukur yang baik. Tingkat validitas dan reliabilitas angket diuji dengan menggunakan program SPSS versi 11,00. Analisa dimulai dengan menguji validitas butir yang dilakukan per indikator. Hal ini bertujuan untuk menguji apakah butir-butir tersebut sudah valid atau belum. Dasar pengambilan indikator butir dinyatakan valid adalah sebagai berikut: 1. Jika rtt positif, serta rtt > r tabel, maka butir atau variabel tersebut dinyatakan valid. 2. Jika rtt negatif serta rtt < rtabel, maka butir atau variabel tersebut dinyatakan tidak valid. R tabel mengacu kepada tabel r untuk uji satu arah Df = jumlah kasus 2 (tingkat signifikan 5%) Untuk jumlah kasus 34, df = 34 2 = 32, diperoleh nilai r tabel 0,349. Jika ada butir yang dinyatakan tidak valid maka butir tersebut harus dibuang. Selanjutnya butir yang sudah valid diukur reliabilitasnya.

21

Dari hasil analis putaran pertama dengan jumlah item sebanyak 40 butir, ada 7 butir yang gugur yaitu nomor 4, 13, 21, 24, 26, 32 dan 35. Dengan demikian jumlah butir yang valid yang dapat digunakan untuk pengambilan data penelitian berjumlah 33 butir. Selanjutnya dilakukan analis reliabilitas terhadap item yang telah dinyatakan valid. dari hasil analisis untuk angket yang di berikan sebanyak 33 butir diperoleh nilai reliabilitas 0,9452. Maka instrumen penelitian yang akan digunakan untuk penelitian ini berjumlah 33 butir seperti yang terlihat pada Tabel 2 berikut: Tabel 2. Kisi kisi Instrumen Penelitian tentang Keselamatan Kerja Jumlah item 7

No 1

Aspek yang diukur

No item 1, 7, 13, 36, 37, 40 2, 5, 6, 16, 19, 20, 24, 25, 26, 33, 39 3, 4, 5, 8, 9, 10, 11, 14, 15, 21, 32, 34, 35, 38, 40 12, 22, 23, 27, 28, 30, 31

Keselamatan tempat atau ruangan dan lingkungan 2 Keselamatan tenga kerja dan orang 11 lain 3 Keselamatam bahan (bahan Chasis ) 14 dan alat-alat 4 Keselamatan bahan atau hasil kerja 8 Ket: no butir yang kabur adalah butir yang gugur F. Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini terdiri dua macan data primer dan data skunder, untuk mengumpulkan data primer digunakan angket, dengan cara

menyebarkannya kepada sampel yang telah ditetapkan. Angket disusun sedemikian rupa, sehingga siswa mengerti dengan pertanyan-pertanyan yang ada diangket. Pengambilan data menggunkan instrumen yang dibuat peneliti

22

sendiri dengan terlebih dahulu memetapkan kisi-kisi angket penelitian, sedangkan untuk mengumpulkan data skunder dari dokumentasi yakni nilai hasil belajar praktek chasis siswa. G. Uji Persyaratan Analisa Data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi. Analisis korelasi dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS versi 11.00. Langkah-langkah analisis data penelitian mencakup: 1. Deskripsi data Analisis deskriptif dilakukan untuk menggambarkan keadaan masing-masing variabel yang mencakup nilai maksimum dan minimum, nilai rata-rata (mean), modus, median dan simpangan baku (standard deviation) serta histogram kurva normal. Untuk identifikasi persepsi siswa tentang keselamatan kerja dan prestasi belajar praktek chasis digunakan rumus yang dikutip dari (Arikunto, 1999: 42) yaitu Mean Ideal (Mi) dan Standar Deviasi Ideal (SDi) persepsi siswa tentang keselamatan kerja dan prestasi belajar praktek chasis dapat diklasifikasikan menjadi empat kategori seperti

terlihat pada Tabel 3 berikut: Tabel 3. Klasifikasi Deskripsi Data No 1 2 3 4 Rentangan Skor (Mi + 1,5 SDi) (Mi) skor < (Mi + 1,5 SDi) (Mi - 1,5 SDi) skor < (Mi) Skor < (Mi -1,5 SDi) Kategori Sangat Tinggi Tinggi Rendah Rendah Sekali

23

Untuk menentukan skor rata-rata ideal digunakan patokan kurva normal sebagai berikut: Mi = 1/2 (Nilai ideal terendah + Nilai ideal tertinggi) SDi = 1/6 (Nilai ideal tertinggi Nilai ideal tertinggi) Setelah diklasifikasikan persepsi siswa tentang keselamatan kerja danprestasi belajar praktek chasis, selanjutnya responden yang berada pada kategori klasifikasi dipersentasekan dengan menggunakan rumus seperti yang dikemukakan oleh Sudjana (1996:50) sebagai berikut:

P=

F x100 % N

Dimana:

P = Persentase F = frekuensi yang muncul dari setiap kategori N = Jumlah Responden

2.

Pengujian persyaratan analisis Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi

sederhana.

Untuk

dapat

menggunakan

analisis

korelasi

terdapat

persyaratan yang harus dipenuhi, diantaranya adalah: a. Normalitas Analisis uji normalitas dalam penelitian bertujuan untuk menguji asumsi data sampel berasal dari populasi yang mendekati atau membentuk distribusi normal. Pengujian normalitas kedua data penelitian dilakukan dengan menggunakan uji kolmogorov-smirnov (Uji K-S) yang telah diprogram dalam Program SPSS. Taraf

24

signifikansi yang digunakan sebagai dasar menolak atau menerima keputusan normal atau tidaknya suatu distribusi data adalah = 0,05. Pedoman dalam pengambilan keputusan kedua alat uji ini adalah jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 maka distribusi tidak normal sebaliknya jika nilai probabilitas > 0,05 maka distribusi adalah normal. b. Linieritas Uji linieritas untuk mengetahui apakah hubungan variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) bersifat linear atau tidak, dan untuk mengetahui apakah model pengolahan data yang digunakan cocok dengan model penelitian. Pengujian linearitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 11.00. c. Uji Homogenitas Uji homogenitas variansi bertujuan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians sama atau tidak (homogen). Uji ini dilakukan dengan Levene Test. Pedoman dalam pengambilan keputusan kedua alat uji ini adalah: 1) Jika nilai signifikansi atau probalitas < 0,05 (taraf

kepercayaan 95%), 2)

maka data tidak homogen. probalitas > 0,05 (taraf

Jika nilai signifikansi atau

kepercayaan 95%), maka data adalah homogen.

25

H. Pengujian Hipotesis 1. Uji Korelasi Untuk mengetahui keeratan hubungan antara kedua variabel digunakan rumus korelasi product momen dari Pearson

rxy =
Dimana:

n XY ( X )( Y ) ( n X 2 ) ( X ) 2 n Y 2 ( Y ) 2

...... Arikunto (1999: 72)

rxy

= koefisien korelasi satu item dengan total item = jumlah skor setiap item = jumlah skor seluruh item = jumlah responden = jumlah hasil kali skor X dan Y Keberartian

X Y
n

XY
2.

Untuk menguji keberartian nilai korelasi dipakai rumus: t=


r

(1 r )
2

( n 2)

Uyanto (2006: 201)

Dimana: t r n = nilai t hitung = koefisien korelasi = jumlah sampel

Вам также может понравиться