Вы находитесь на странице: 1из 22

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

ABSTRACT
Pengaruh Strategi Customization Terhadap Kinerja Perusahaan Melalui Penggunaan Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen yang Bersifat Broad Scope dan Aggregation The Effect of Customization Strategy on Firm Performance through The Usefulness of Broad Scope and Aggregation Management Accounting System Information Characteristics Abu Nizarudin* This research examines whether customization strategy affects firm performance, and whether this effect can be mediated by the usefulness of broad scope and aggregation management accounting system information characteristics. Research data are primary data collected by mailed survey method which is sending the questionnaires to marketing managers and production managers via post. There are 90 marketing managers and 45 production managers participating in this research. The data are analyzed by using SEM (Structural Equation Modeling). The research finding shows that customization strategy doesnt affect firm performance, and this effect can be mediated by the usefulness of broad scope and aggregation management accounting system information characteristics. Key Words: Customization, Broad Scope, Aggregation, firm performance, Management Accounting System

* Fakultas Ekonomi Universitas Bina Darma, Palembang

Padang, 23-26 Agustus 2006


K-AMEN 10

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

PENDAHULUAN
Dalam rangka economy recovery, pemerintah Indonesia dan International Monetary Fund (IMF) memperkenalkan konsep Good Corporate Governance (GCG) sebagai tata cara kelola perusahaan yang sehat. Konsep ini diharapkan dapat melindungi pemegang saham dan kreditur agar dapat memperoleh kembali investasinya. Hubungan yang kondusif dan dapat dipertanggungjawabkan di antara dewan komisaris, dewan direksi, dan pemegang saham dipengaruhi oleh pelaksanaan GCG sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan.

Manajemen bertanggung jawab kepada dewan komisaris dan dewan komisaris bertanggung jawab kepada pemegang saham. Posisi dewan komisaris adalah memastikan bahwa manajemen telah bekerja demi kepentingan perusahaan sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan. Persaingan yang tajam dalam dunia bisnis saat ini mendorong perusahaan untuk mengimplementasikan strategi yang tepat agar dapat memenangkan persaingan dan mencapai kinerja yang lebih baik. Salah satu strategi yang diimplementasikan oleh perusahaan-perusahaan adalah

membedakan produk dan jasa dari para pesaing. Strategi ini dikenal sebagai strategi customization atau manufacturing flexibility (Gilmore & Pine, 1997; Kotha, 1995). Menurut Gilmore & Pine (1997) dan Kotha (1995) strategi customization adalah suatu strategi yang merespon permintaan customer untuk meningkatkan variasi produk dan kualitas produk terbaik. Pernyataan ini sesuai dengan apa yang dinyatakan dalam Oxford-English-Dictionary (2003). Bouwens dan Abernethy (2000) menyatakan bahwa strategi customization membutuhkan perkembangan budaya suatu organisasi yang mendorong individu untuk inovasi dan responsif terhadap kebutuhan customer. Strategi customization bisa mengarah kepada peningkatan market share dan profitabilitas (Kekre dan Srinivasan, 1990). Hasil penelitian sebelumnya mengenai pengaruh strategi customization terhadap kinerja perusahaan masih belum meyakinkan. Beberapa penelitian Padang, 23-26 Agustus 2006
K-AMEN 10

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG membuktikan bahwa strategi customization mempengaruhi kinerja perusahaan (Balakrishnan, 1996; Sriram dan Sapienza, 1991; Simon dan Dolan, 1998; Fitzgerald, 1995; Zairi, 2000). Penelitian lain membuktikan bahwa strategi customization tidak mempengaruhi kinerja perusahaan (Sievanen, 2004; Booz Allen Hamilton Inc., 2003). Penelitian yang sama belum pernah dilakukan di Indonesia. Peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh strategi customization terhadap kinerja perusahaan di Indonesia. Hasil penelitian sebelumnya masih belum meyakinkan, oleh karena itu peneliti menduga bahwa terdapat suatu variabel yang memediasi pengaruh ini. Beberapa penelitian-penelitian sebelumnya meneliti pengaruh strategi customization terhadap penggunaan karakteristik SAM yang bersifat broad scope dan aggregation (Bouwens & Abernethy, 2000; Anggraini, 2002; Widyastuti, 2003), dan pengaruh penggunaan karakteristik SAM terhadap kinerja perusahaan (Abernethy & Guthrie, 1994; Chong & Chong, 1997; Mia & Clarke, 1999; Desmiyawati, 2001; Musmini, 2003). Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya di atas, akhirnya peneliti juga tertarik meneliti peranan variabel mediasi yaitu penggunaan karakteristik informasi SAM yang bersifat broad scope dan aggregation.

REVIU LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Customization Bouwens dan Abernethy (2000) mengatakan bahwa ada dua bentuk customization yaitu mass customization dan tailored customization. Mass customization telah dikembangkan sebagai suatu strategi kompetisi yang hybrid (Pine, 1993). Mass customization menggabungkan dua strategi yang berlawanan untuk manajemen bisnis: cost leadership dan differentiation (Porter, 1999).

Padang, 23-26 Agustus 2006


K-AMEN 10

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen Suatu sistem informasi merupakan suatu kumpulan mesin-mesin, program-program, dan prosedur-prosedur yang diorganisasikan untuk

memperoleh, memproses, dan menghasilkan informasi guna mendukung kinerja dari beberapa fungsi seperti: manajemen, perencanaan, analisis, dan lain-lain. Sistem informasi akuntansi adalah salah satu sistem informasi penting dalam sebuah perusahaan selain sistem informasi manajemen (Wilkinson et al., 2000). Kedua sistem ini tumpang tindih. Sistem informasi akuntansi melayani semua pemakai tetapi sifatnya hanya informasi keuangan sedangkan sistem informasi manajemen hanya melayani manajer dalam memberikan informasi baik keuangan maupun non keuangan (Wilkinson et al., 2000). Istilah sistem akuntansi manajemen dalam penelitian ini sama dengan sistem informasi manajemen yang dimaksud Wilkinson et al. (2000). SAM dikonseptualisasikan disini sebagai suatu sistem formal yang didesain untuk menyediakan informasi kepada manajer. Penelitian ini meneliti dua dimensi SAM: broad scope, dan aggregation. Galbraith (1973) menyatakan salah satu pilihan organisasi jika ada gap (kesenjangan) informasi adalah dengan meningkatkan kapabilitas proses pembuat keputusan melalui pengenalan sistem informasi yang lebih canggih. SAM sebagian besar bisa mengisi gap ini dengan menyediakan informasi yang memungkinkan manajer untuk memahami hubungan input/output lebih baik dan dengan menurunkan ketidakpastian mengenai kemungkinan tercapainya tujuan yang optimal bagi perusahaan. Dimensi scope memiliki tiga sub-dimensi: fokus, kuantifikasi, dan horizon waktu (Chenhall &Morris, 1986; Gordon & Miller, 1976; Gordon & Narayanan, 1984; Gorry & Scott-Morton, 1971; dan Larcker, 1981). Scope dipandang sebagai suatu continuum dengan narrow scope pada satu sisi dan broad scope di sisi lain. Informasi narrow scope berhubungan dengan sistem akuntansi tradisional yang terbatas menyediakan informasi secara internal, finansial, dan informasi historis. Informasi broad scope , sebaliknya, adalah Padang, 23-26 Agustus 2006
K-AMEN 10

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG informasi yang bersifat eksternal, non-finansial, and berorientasi ke masa yang akan datang. Dimensi aggregation menyediakan informasi ringkas sesuai area fungsional, periode waktu atau melalui model keputusan (Chenhall & Morris, 1986). Informasi aggregation pada tingkat fungsional memberikan manajer informasi tentang hasil keputusan yang dibuat pada departemen, di mana penggunaan model keputusan memerlukan informasi yang teragregasi. Aggregation dengan periode waktu memungkinkan manajer untuk menilai hasil keputusan mereka sepanjang waktu. Sebagai contoh, dari hasil suatu keputusan untuk memperkenalkan input baru dapat dievaluasi dari sisi pengaruhnya terhadap efisiensi bisnis unit dan kualitas produksi selama suatu periode waktu.

Strategi Customization dan Kinerja Perusahaan Mass customization telah dikembangkan sebagai suatu strategi bersaing yang hybrid (Pine, 1993). Mass customization menggabungkan dua tipe

strategi yang berlawanan untuk manajemen bisnis: cost leadership dan differentiation (Porter, 1999). Dengan demikian, strategi customization

merupakan strategi bisnis atau bersaing yang diharapkan dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Hal ini diperkuat oleh pendapat Kekre dan Srinivasan (1990) bahwa customization bisa mengarah kepada peningkatan market share dan profitabilitas. Sriram dan Sapienza (1991) mengatakan bahwa suatu perusahaan bisa meningkatkan market share dengan memproduksi customized product. Strategi customization memperbaiki kepuasan konsumen (Fitzgerald, 1995).

Customization bisa merupakan suatu pelayanan yang lebih baik, sehingga memiliki pengaruh terhadap kinerja perusahaan (Kekre dan Srinivasan, 1990). Penelitian mengenai pengaruh strategi customization terhadap kinerja masih sedikit dan memberikan hasil yang kontradiktif. Penelitian Balakrishnan

Padang, 23-26 Agustus 2006


K-AMEN 10

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG (1996) pada industri machine tool menemukan bahwa strategi customization dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Dari argumen-argumen di atas, maka dapat dibangun hipotesis sebagai berikut: H1: Customization berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan

Strategi customization dan Karakteristik Informasi SAM

Strategi mulai digunakan secara eksplisit sebagai variabel dalam penelitian di bidang sistem akuntansi manajemen sejak tahun 1980-an. Penelitian-penelitian empiris di bidang ini menggunakan pendekatan kontinjensi dan berusaha mencari hubungan sistematis antara elemen-elemen spesifik sistem akuntansi manajemen dan strategi khusus suatu organisasi. Otley (1980) menyatakan bahwa SAM harus didesain sesuai dengan strategi perusahaan. Pentingnya memahami hubungan antara strategi dan sistem pengendalian akuntansi sebagai suatu prasyarat untuk mengembangkan teori umum mengenai sistem pengendalian akuntansi dalam organisasi yang kompleks (Simons, 1987). Menurut Pine (1993) mass customization telah dikembangkan sebagai suatu strategi kompetisi yang hybrid. Mass customization menggabungkan dua strategi yang berlawanan untuk manajemen bisnis: cost leadership dan differentiation (Porter, 1999). Informasi broad scope dibutuhkan manajer dalam menentukan dan menemukan ide-ide bagaimana memproduksi produk baru. Informasi broad scope dapat meningkatkan jumlah alternatif yang dapat dipertimbangkan secara simultan dalam proses pengambilan keputusan yang berhubungan dengan ketidakpastian input dan output (Bouwens, 1998). Informasi aggregation dibutuhkan manajer dalam mempertimbangkan berbagai set-set kemungkinan memproduksi produk secara kontemporer. Informasi aggregation menyediakan penelaahan terhadap konteks keputusan Padang, 23-26 Agustus 2006
K-AMEN 10

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG yang membantu manajer dalam memilih arah dan penentuan dan pencarian tindakan-tindakan alternatif (Bouwens, 1998). Berdasarkan uraikan di atas dapat disimpulkan bahwa informasi broad scope dan aggregation sangat dibutuhkan manajer ketika perusahaan menerapkan customization yang merupakan salah satu strategi. Dengan demikian, pelaksanaan strategi customization memberikan tantangan bagi manajemen khususnya dalam hal desain struktur serta sistem informasi yang tepat (Abernethy & Lilis, 1995). Penelitian mengenai pengaruh customization terhadap karakteristik informasi SAM dilakukan oleh Bouwens (1988), Bouwens & Abernethy (2000). Penelitian Bouwens & Abernethy (2000) menggunakan sampel manajer pemasaran dan produksi dari 85 unit bisnis yang berlokasi di Belanda. Hasil penelitian mereka memberikan bukti bahwa customization mempengaruhi secara tidak langsung karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen yang bersifat broad scope, aggregation, integration, dan timeliness melalui

interdependensi. Di Indonesia penelitian serupa dilakukan oleh Anggraini (2002) juga dengan menggunakan sampel manajer pemasaran dan produksi, yang terdapat dalam Hand Book of The Top Companies and Big Group in Indonesia diterbitkan oleh PT. Kompas tahun 2000. Hasil penelitian Anggraini (2002) memberikan bukti yang berbeda dengan hasil penelitian Bouwens (1988) dan Bouwens & Abernethy (2000), yaitu customization mempengaruhi karakteristik informasi akuntansi manajemen yang bersifat broad sope tanpa melalui interdependensi. Hal ini membuktikan bahwa manajer di Indonesia kurang memahami pentingnya informasi yang lebih canggih dalam mengelola interdependensi yang berakar dari pelaksanaan customization. Hasil penelitian Anggraini (2002) ini didukung oleh hasil penelitian Widyastuti (2003). Disamping temuan di atas, strategi customization juga mempengaruhi penggunaan karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen bersifat broad sope (Widyastuti, 2003).

Padang, 23-26 Agustus 2006


K-AMEN 10

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG Dari argumen-argumen di atas, maka dapat dibangun hipotesis sebagai berikut: H2a: Customization berpengaruh positif terhadap penggunaan

karakteristik informasi SAM yang bersifat broad scope. H2b: Customization berpengaruh positif terhadap penggunaan

karakteristik informasi SAM yang bersifat aggregation

Karakteristik Informasi SAM dan Kinerja Perusahaan

Bromwich (1990) berpendapat bahwa informasi SAM dapat membantu perusahaan menghadapi tantangan pasar kompetitif yang berfokus pada peningkatan nilai tambah perusahaan agar melebihi kompetitornya dan membantu manajer memonitor kinerja perusahaannya pada lingkungan yang kompetitif. Informasi sistem akuntansi manajemen sebagai salah satu produk akuntansi manajemen berperan dalam membantu memprediksi konsekuensi yang mungkin terjadi atas berbagai alternatif tindakan yang dapat dilakukan pada berbagai aktivitas seperti perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Karakteristik informasi yang tersedia dalam organisasi akan

menjadi efektif apabila dapat mendukung pengguna informasi atau pengambil keputusan. Kesesuaian antara informasi dengan kebutuhan pembuat

keputusan akan meningkatkan kualitas keputusan yang akan diambil, dan pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja perusahaan (Gerloff, 1991). Mia dan Chenhall (1994) mengemukakan bahwa karakteristik informasi SAM yang andal akan dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Chia (1995) memperoleh kesimpulan dari hasil penelitiannya bahwa pada tingkat

desentralisasi yang tinggi, penggunaan karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen yang bersifat broad scope, aggregation, timeliness, dan integration yang andal akan semakin meningkatkan kinerja perusahaan. Hasil penelitian ini didukung oleh Chong dan Chong (1997) yang menemukan bahwa penggunaan

Padang, 23-26 Agustus 2006


K-AMEN 10

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG karakteristik informasi SAM yang bersifat broad scope merupakan variabel anteseden penting dalam meningkatkan kinerja. Mia & Clarke (1999) menguji hubungan intensitas kompetisi pasar, penggunaan informasi SAM dan kinerja perusahaan. Hasil penelitiannya adalah penggunaan informasi SAM memediasi hubungan intensitas kompetisi pasar dengan kinerja perusahaan. Di Indonesia penelitian yang dilakukan oleh Musmini (2003) pada perusahaan manufaktur memberikan bukti bahwa penggunaan informasi SAM memiliki hubungan positif dengan kinerja perusahaan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ketersediaan karakteristik informasi SAM broad scope dan aggregation dapat mempengaruhi kinerja perusahaan, sehingga hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: H3a: Penggunaan karakteristik informasi SAM yang bersifat broad scope dalam pengambilan keputusan berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. H3b: Penggunaan karakteristik informasi SAM yang bersifat aggregation dalam pengambilan keputusan berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan.

Pengaruh

Customization

terhadap

Kinerja

Perusahaan

melalui

penggunaan Karakteristik informasi SAM

Penelitian mengenai pengaruh strategi customization terhadap kinerja perusahaan yang ada selama ini memberikan hasil yang inkonklusif. Di

samping penelitian-penelitian yang mendukung adanya pengaruh strategi customization terhadap kinerja seperti pada hipotesis 1 di atas, Penelitian lain memberikan hasil bahwa strategi customization tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hasil penelitian Sievanen (2004) membuktikan bahwa customized product memberikan profit yang tidak berbeda dibandingkan dengan standardized product. Hasil penelitian Booz Allen Hamilton Inc. (2003) Padang, 23-26 Agustus 2006
K-AMEN 10

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG juga membuktikan bahwa dua per tiga perusahaan yang menerapkan program customization gagal meningkatkan kinerjanya. Berdasarkan hasil penelitian yang masih inkonklusif ini, peneliti menduga adanya variabel yang memediasi pengaruh strategi customization terhadap kinerja perusahaan. Dari uraian penelitian-penelitian di atas, peneliti menduga variabel yang dapat memediasi pengaruh strategi customization terhadap kinerja perusahaan adalah penggunaan karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen. Apabila hipotesis H2a, H2b, H3a, dan H3b didukung oleh hasil penelitian ini, maka dapat dikatakan bahwa penggunaan karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen berperan sebagai mediasi pengaruh strategi customization terhadap kinerja perusahaan. Yang menjadi pedoman peneliti dalam menentukan variabel mediasi ini adalah pendapat Chenhall & Brownell (1988) dan Holt, Rinehart & Winston (1982). Chenhall & Brownell (1988) berpendapat bahwa ketika satu variabel memiliki hubungan dengan variabel lain, dimana kedua variabel tersebut memiliki hubungan dengan variabel ketiga, maka variabel ketiga tersebut dapat berperan memediasi hubungan antara kedua variabel lainnya. Holt, Rinehart & Winston (1982) juga menyatakan bahwa jika sebuah variabel memiliki pengaruh langsung terhadap variabel tertentu dan memiliki pengaruh tidak langsung melalui variabel lain terhadap variabel tertentu itu, maka dapat diindikasikan bahwa pengaruh tidak langsung tersebut dimediasi oleh variabel lain. Berdasarkan uraian di atas. maka hipotesis yang dapat diajukan adalah sebagai berikut: H4: Terdapat pengaruh antara strategi customization terhadap kinerja perusahaan melalui penggunaan karakteristik informasi SAM yang bersifat broad scope dan aggregation

Padang, 23-26 Agustus 2006


K-AMEN 10

10

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

METODOLOGI PENELITIAN Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah manajer produksi dan manajer marketing yang memiliki peranan penting dalam membuat keputusan operasional serta tingkat manajer ini memiliki atasan dan bawahan. Kriteria pemilihan sampel adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Standard Trade & Industry Directory, edisi ketiga, 2003, yang diterbitkan oleh PT Kompas Indonesia. Data penelitian adalah data primer yang dikumpulkan dengan mailed survey method. Seribu kuesioner dikirim kepada manajer-manajer lewat pos. Strategi customization diukur dengan menggunakan suatu versi yang diadaptasi dari instrumen Pugh, Hickson, Hinings & Turner (1969). Instrumen ini telah disesuaikan oleh Bouwens (1998), Bouwens dan Abernethy (2000). Kuesioner ini terdiri dari 5 pertanyaan dengan 5 poin sklala likert. Karakteristik informasi SAM diukur dengan menggunakan instrumen Chenhall dan Morris (1986) yang telah disesuaikan oleh Bouwens dan Abernethy (2000). Broad scope diukur menggunakan 5 pertanyaan dengan 7 poin skala likert. Aggregation diukur menggunakan 5 pertanyaan dengan 7 poin skala likert. Kinerja perusahaan diukur dengan menggunakan instrumen Mia dan Clarke (1999) dengan 7 pertanyaan. Pilot test dilaksanakan untuk menguji validitas dan reliabilitas dari instrumen yang digunakan. Structural Equation Modeling (SEM) digunakan untuk menganalisis data penelitian.

ANALISIS DATA DAN HASIL

Dari 1000 kuesioner yang dikirim ke berbagai perusahaan, 29 kuesioner didrop karena perusahaan telah bangkrut atau pindah alamat, dan hanya 161 kuesioner yang terkirim yang diisi dan dikirim kembali, dimana 135 kuesioner dapat dianalisis sementara 26 kuesioner bias sehingga tidak dapat dianalisis. Padang, 23-26 Agustus 2006
K-AMEN 10

11

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG Mayoritas sampel adalah pria (91,11 persen) dengan pendidikan ratarata S1 (50,37 persen), terdiri dari manajer marketing (66,67 persen) dan manajer produksi (33,33 persen). Rata-rata para manajer memiliki kurang dari 1000 orang bawahan (54,81 persen). Dengan kriteria ini diharapkan mereka mengetahui tugas mereka sebagai manajer produksi atau manajer marketing.

Statistik Deskriptif Hasil statistik deskriptif ditunjukkan dalam tabel 1. Jawaban yang diberikan oleh sampel untuk variabel strategi customization berkisar 5 - 25, yang terletak sama dengan kisaran teoritis. Nilai rata-rata adalah 16,21 dan deviasi standar adalah 5,76. Ini mengindikasikan bahwa jawaban sampel berkisar netral hingga sangat setuju perusahaan mengimplementasikan strategi customization. Jawaban yang diberikan oleh sampel untuk variabel broad scope berkisar 9 - 35, di mana kisaran teoritis adalah 5 - 35. Nilai rata-rata adalah 20,35 dan deviasi standar 7,18. Ini mengindikasikan bahwa penggunaan karakteristik informasi SAM broad scope tidak terlalu tinggi atau rendah. Untuk variabel aggregation, jawaban yang diberikan oleh sampel berkisar 7 - 48, di mana kisaran teoritis adalah 7 - 49. Nilai rata-rata 30,80 dan deviasi standar sebesar 8,54. Ini mengindikasikan bahwa penggunaan karakteristik informasi SAM tidak terlalu tinggi atau rendah. Untuk variabel kinerja perusahaan, jawaban yang diberikan oleh sampel berkisar 7 - 56, di mana kisaran teoritis sebesar 8 - 56. Nilai rata-rata sebesar 42,11 dan deviasi standar sebesar 11,48. ini mengindikasikan bahwa pencapaian kinerja yang dilaporkan sangat baik.

Padang, 23-26 Agustus 2006


K-AMEN 10

12

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan AMOS 4.01 (Arbuckle, 1997). Model penelitian ini dapat dilihat dalam gambar 1. Untuk menguji hipotesis, data penelitian harus memenuhi asumsi dan kriteria data fit model yang diperlukan. Asumsi-asumsi yang harus dipenuhi adalah normalitas, univariate outliers, multikollinearitas dan singularitas. Semua asumsi ini terpenuhi dalam penelitian ini. Setelah asumsi-asumsi tersebut di atas terpenuhi, goodness of fit model haruslah diuji. Hasil goodness of fit model bisa dilihat dalam tabel 2. Sebagaimana ditunjukkan dalam tabel 2, semua kondisi dari fit model telah terpenuhi. Dengan demikian model penelitian ini tepat dan bisa diterima untuk pengujian lebih jauh.

Hipotesis 1, 2, dan 3

Pengujian hipotesis untuk H1, H2, dan H3 dilakukan dengan membandingkan nilai critical ratio (C.R.) terhadap nilai tabel-t= 6,314 (tingkat signifikan 95% dan degree of freedom 1). Nilai critical ratio (C.R.) dari pengujian ini ditunjukkan dalam tabel 3. Pengaruh strategi customization terhadap kinerja perusahaan (H1) menunjukkan bahwa critical ratio (C.R.) adalah 0,652. Ini berarti bahwa

critical ratio (C.R.) 0,652 adalah lebih rendah daripada tabel-t 6,314. Jadi, hipotesis nul diterima. Pengaruh strategi customization terhadap penggunaan karakteristik informasi SAM broad scope (H2a) menunjukkan bahwa critical ratio (C.R.) sebesar 11,122. Ini berarti bahwa critical ratio (C.R.) lebih tinggi daripada tabel-t, dengan demikian hipotesis nul tidak didukung. Pengaruh strategi

customization terhadap penggunaan karaktersitik informasi SAM yang bersifat aggregation (H2b) menunjukkan bahwa critical ratio (C.R.) adalah 7,749. Hal

Padang, 23-26 Agustus 2006


K-AMEN 10

13

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG ini berarti bahwa critical ratio (C.R.) lebih tinggi daripada tabel-t, maka hipotesis nul tidak didukung. Critical ratio untuk hipotesis 3a sebesar 7,122. Critical ratio lebih tinggi daripada tabel-t, maka hipotesis nul tidak didukung. Critical ratio untuk hipotesis 3b sebesar 4,145, karena critical ratio lebih rendah daripada tabel-t, maka hipotesis nul diterima.

Hipotesis 4

Pengujian hipotesis 4 ditunjukkan dalam tabel 4. Tabel 4 menunjukkan bahwa pengaruh langsung strategi customization terhadap kinerja perusahaan (0,060) lebih rendah daripada pengaruh tidak langsung melalui broad scope dan aggregation (0,579). Ini berarti bahwa penggunaan informasi SAM broad scope dan aggregation bisa memediasi pengaruh strategi customization terhadap kinerja perusahaan.

KESIMPULAN
Penelitian ini tidak mendukung H1. Penelitian ini tidak berhasil mengkonfirmasi penelitian Balakrisnan (1996). Ini menunjukkan bahwa adanya suatu variabel yang memediasi pengaruh strategi customization terhadap kinerja perusahaan. Temuan penelitian ini mendukung H2a dan H2b, dan berhasil mengkonfirmasi sebagian penelitian Anggraini (2002), dan mendukung penelitian Widyastuti (2003). Tetapi tidak berhasil mengkonfirmasi penelitian Bouwens (1988) dan Bouwens & Abernethys (2000). Hal ini menunjukkan bahwa informasi broad scope bisa memberikan ide baru untuk membuat keputusan operasional dan menimbulkan ide baru dalam menghasilkan produk. Sama halnya dengan informasi broad scope, informasi aggregation juga penting untuk membuat keputusan.

Padang, 23-26 Agustus 2006


K-AMEN 10

14

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG Temuan penelitian ini juga mendukung H3a. Penelitian ini berhasil mengkonfirmasi Chong dan Chong (1997). H3b tidak didukung. Implikasinya adalah bahwa manajer produksi dan marketing tidak bisa meningkatkan kinerja perusahaan dengan hanya menggunakan informasi aggregation. Hasil data yang dianalisa mendukung H4. Hal ini menegaskan bahwa pengaruh strategi customization terhadap kinerja perusahaan dimediasi oleh broad scope dan aggregation. Penelitian ini berhasil mengkonfirmasi penelitian Sievanen (2004) yang menemukan bahwa strategi customization tidak mempengaruhi kinerja perusahaan. Tetapi penelitian Sievanen (2004) belum memperhitungkan variabel mediasi. Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa untuk dapat meningkatkan kinerja perusahaan, manajer marketing dan

produksi harus menggunakan karakteristik informasi SAM broad scope and aggregation dalam membuat keputusan operasional dan ide-ide baru dalam memproduksi produk. Tanpa ini, manajer produksi dan manajer marketing yang mengimplementasikan strategi customization akan menemui kesulitan

mencapai kinerja perusahaan yang lebih baik. Keterbatasan penelitian ini adalah: penelitian ini hanya menekankan pada penggunaan karakteristik informasi SAM yang bersifat broad scope dan aggregation. Dalam teori, semua item karakteristik informasi SAM (integration dan timeliness) juga penting untuk membuat keputusan operasional bagi manajer, penggunaan metoda survai melalui pos menimbulkan kelemahan dimana kuesioner diisi oleh orang yang tidak seharusnya, sampel penelitian diambil dari perusahaan manufaktur yang adalah sampel homogen. Dari keterbatasan ini, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pendorong untuk penelitian mendatang. Penelitian yang akan datang diharapkan dapat memperbaiki keterbatasan penelitian ini.

Padang, 23-26 Agustus 2006


K-AMEN 10

15

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

REFERENCES
Abernethy, M. A. and Guthrie, C. H. 1994. An Empirical Assessment of the fits Between Strategy and Management Information System Design. Accounting and Finance, 34, 49-66. Abernethy, M. A. and Lilis, A. M. 1995. The Impact of Manufacturing Flexibility on Management Control System Design. Accounting, Organization and Society, 20, 241-258. Anggraini, Fivi. 2002. Pengaruh Customization dan Interdependensi terhadap Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen Broad Scope dan Aggregation. Thesis. Tidak dipublikasikan. Yogyakarta. Arbuckle, J. 1997. Analysis Moment Structure (AMOS) Users Guide. Pennsylvania. Balakrishnan, S. 1996. Benefits of Customer and Competitive Orientations in Industrial Markets. Industrial Marketing Management, 25(4): 257-269. Booz Allen Hamilton Inc. 2003. Smart Customization: Profitable Growth through Tailored Business Streams. Bouwens, J. 1998. The Use of Management Accounting Systems in Functionally Differentiated Organizations, Ph.D. Thesis. Center for Economic Research. Tilburg University. Bouwens, J. and Abernethy, A. M. 2000. The Consequences of Customization on Management Accounting System Design. Accounting, Organization and Society,25, 221-241. Bromwich, M. 1990. The Case for Strategic Management Accounting: The Role of Accounting Information for Strategy in Competitive Markets. Accounting, Organization and Society,15, 27-46. Chenhall, R.H. and Brownell. 1988. The Effect of Participative Budgeting and Job Satisfaction and performance. Role Ambiquity as An Intervening Variable. Accounting, Organization and Society, 225-233. Chenhall, R. H. and Morris, D. 1986. The Impact of Structure, Environment, and Interdependence on The Perceived Usefulness of Management Accounting System. Accounting Review, 61, 16-35

Padang, 23-26 Agustus 2006


K-AMEN 10

16

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG Chia, Y. M. 1995. Decentralization, Management Accounting Systems Information Characteristics and Their Interaction Effect on Managerial Performance: A Singapore Study. Journal of Business, Finance and Accounting. 22: 811-830 Chong, V. K. and Chong, K. M. 1997. Strategic Choices, Environmental Uncertainty, and SBU Performance: A Note The intervening Role of Management Accounting System. Accounting and Business Research 27(4): 268-276 Desmiyawati. 2001. Pengaruh Strategi Bisnis dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Hubungan antara Karakteristik Informasi Broad Scope Sistem Akuntansi Manajemen dengan kinerja Organisasi. Thesis. Tidak dipublikasikan. Yogyakarta. Fitzgerald,B. 1995. Mass Customization At a profit. World Class Design to Manufacture 2 (1): 43-46. Galbraith, J. 1973. Designing Complex Organizations. Reading: AddisonWesley. Gerloff, E. A., Muil, N. K. and Bodensteiner, W. D. 1991. Three Components of Perceived Environmental Uncertainty: An Exploratory Analysis of the Effects of Aggregation. Journal of Management, 17(4). 749-768. Gilmore, J. H. and B. J. Pine. 1997. The Four Faces of Mass Customization. Harvard Business Review, 75(1): 91-101. Gordon, L.A and Miller, D. 1976. A Contingentigency Framework For The Design Of Accounting Information System. Accounting Organization Society 1, 59-69 Gordon, L. A. and Narayanan, V. K. 1984. Management Accounting Systems, Perceived Environmental Uncertainty and organization Structure: An Empirical Analysis. Accounting, organization and Society, 9: 33-47. Holt, Rinehart, dan Winston. 1982. Multiple Regression in Behavioral Research: Explanation and Prediction. Pedhajur E.J. Kekre, S. and K. Srinivasan. 1990. Broader product line: a necessity to achieve success. Management Science, 36 (10): 1216-1231. Kotha, S. 1995. Mass Customization: Implementing The Emerging Paradigm for Competitive Advantage, Strategic Management Journal, 16, 21-24. Padang, 23-26 Agustus 2006
K-AMEN 10

17

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG Larcker, D. F. 1981. The Perceived Importance of Selected Information Characteristics for Strategic Capital Budgeting. The Accounting Review, 519-539. Mia, L. and Chenhall, R. H. 1994. The Usefullness of Management Accounting System, Functional differentiation and managerial Effectiveness. Accounting, Organization and Society, 19, 1-13. Mia, L. and Clarke, B. 1999. Market Competition, Management Accounting system, and Business Unit Performance. Management Accounting Research, 10, 137-138. Musmini, Lucy Sri. 2003. Pengaruh Intensitas Kompetisi Pasar dan Sistem Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Unit Bisnis. Thesis. Tidak Dipublikasikan. Yogyakarta. Otley, D. T. 1980. The Contingency Theory of Management Accounting: Achievement and Prognosis. Accounting, Organization and Society, 5 (4): 413-428. Oxford-English-Dictionary. 2003.OED Online. Pine II, B. J. 1993. Mass Customization: the New Frontier in Business Competition. Boston: harvard Business School Press. Porter, M. E. 1999. Competitive Strategy: Creating and Sustaining Superior Performance. New York: Free Press. Siavanen, Matti. 2004. The Effect of Customization on Capital Goods Manufacturing Business. Dissertation. Tampere University of Technology. Tampere. Simon, H. and R.J. Dolan. 1998. Price Customization. Marketing Management 7(3): 11-17 Simons, R. 1987. Accounting Control Systems & Business Strategy: An Empirical Analysis. Accounting, Organization and Society, 12(4): 357374. Sriram, V. and H. J. Sapienza. 1991. An Empirical Investigation of The Role of Marketing for Small Exporters. Journal of Small Business Management 29(4):33-43. Widyastuti, Indriyana. 2003. Analisa Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan, Customization, dan Interdependensi terhadap Desain Karakteristik Padang, 23-26 Agustus 2006
K-AMEN 10

18

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG Informasi Broad Scope dan Aggregation Sistem Akuntansi Manajemen. Thesis.Tidak Dipublikasikan. Yogyakarta. Wilkinson, Joseph W., Michael J. Cerullo, Vasant Raval, Bernard Wong-OnWing. 2000. Accounting Information Systems, Fourth Edition, John Wiley & Sons. Zairi, M. 2000. Managing Customer Satisfaction: A Best Practice Perspective. The TQM Magazine 12(6): 389-394.

Padang, 23-26 Agustus 2006


K-AMEN 10

19

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG Table 1 Statistik Deskriptif Variabel Rata-rata Deviasi Standar Kisaran Aktual Kisaran Teoritis

Customization Broad Scope Aggregation Kinerja

16,21 20,35 30,80 42,11

5,76 7,18 8,54 11,48

5 - 25 9 - 35 7 - 48 17 - 56

5 - 25 5 - 35 7 - 49 8 - 56

Tabel 2 Goodness of fit indices Goodness of fit index Nilai yang ditetapkan Nilai dalam Penelitian ini 0,327 1 0,567 0 0,999 0,988 0,327 1,018 1 Keterangan

Chi-Square Degree of Freedom (DF) Significance Probability RMSEA GFI AGFI CMIN/DF TLI CFI

Kecil Positive > 0,05 < 0,08 > 0,90 > 0,90 < 2,00 > 0,95 > 0,94

diterima diterima diterima diterima diterima diterima diterima diterima diterima

Padang, 23-26 Agustus 2006


K-AMEN 10

20

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG Tabel 3 Regression Weight untuk Hipotesis 1,2, dan 3 Variabel Estimasi S.E. C.R. Keterangan

Perform <---- Cust Broadsc< --- Cust Agregat<---- Cust Perform <- Broadsc Perform<-- Agregat

-0.121 0.864 0.825 0.956 0.406

0.186 0.078 0.106 0.134 0.098

-0.652 11.122 7.749 7.122 4.145

tidak signifikan signifikan signifikan signifikan tidak signifikan

Tabel 4 Pengaruh tidak langsung untuk hipotesis 4 Pengaruh variabel Broadsc <---- Cust Agregat <---- Cust Kinerja <- Broadsc Kinerja <-- Agregat Kinerja <-- Cust Pengaruh langsung 0.693 0.556 0.595 0.300 -0.060 Pengaruh tidak langsung 0.000 0.000 0.000 0.000 0.579 Total Pengaruh 0.693 0.556 0.595 0.300 0.519

Gambar 1 Model Diagram Path dari Penelitian ini

resid1
1

Broadsc resid3
1

Cust resid2
1

Kinerja

Agregat

Padang, 23-26 Agustus 2006


K-AMEN 10

21

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006


K-AMEN 10

22

Вам также может понравиться