Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Demam dengue
Malaria
Leptospirosis
Demam intermiten, sakit kepala, riwayat bepergian ke daerah endemik, malaise, kelesuan, nyeri otot, nyeri perut, nyeri sendi, dan nyeri tulang, anoreksia. Anak besar dapat memberikan gambaran demam malaria yang klasik (demam periodik, menggigil, berkeringat). Riwayat kontak dengan tikus, riwayat banjir di lingkungan tempat tinggal; nyeri kepala, mual muntah, anoreksia, diare, batuk, faringitis, ruam nonpruritik, nyeri otot (terutama betis dan pinggang)
Ikterus, demam, takikardia, petekie, injeksi konjungtiva, tanda meningitis (kaku leher, fotofobia), tanda konsolidasi paru (karena perdarahan alveolar), ronki, miokarditis, hepatomegali
Anemia, trombositopenia; peningkatan Ur Cr, bilirubin, SGOT SGPT, ALP; clotting time memanjang; isolasi mikroorganisme dari urin
Demam tifoid
Morbili
Demam naik bertahap tiap hari, suhu tertinggi pada akhir minggu pertama, minggu kedua demam terus tinggi. Malaise, nyeri kepala, gejala GI: diare/konstipasi/kembung. Demam tinggi terus-menerus, batuk, pilek, nyeri menelan, stomatitis, konjungtivitis, ruam yang timbul pada hari ke 4-5
Bradikardia relatif, lidah tifoid, meteorismus, hepato/splenomegali, kadang terdengar ronkhi pada paru.
Roseola
Rubella
Demam ringan, nyeri mata pada gerakan ke atas dan lateral, konjungtivitis, nyeri tenggorokan, nyeri kepala, nyeri otot, menggigil, anoreksia, mual
Bercak Koplik (pada masa prodromal), masa erupsi: ruam makulopapular mulai dari batas rambut di belakang telinga (biasanya pada hari ke-4-5 demam) menyebar ke wajah, leher, dan ekstremitas, masa konvalesens: bercak hiperpigmentasi dan mengelupas. Demam turun setelah 3 hari disertai timbulnya ruam morbiliform tergeneralisasi Limfadenopati (terutama postaurikuler dan suboksipital), tanda Forchheimer (petekie pada palatum mole, timbul pada 20% penderita selama masa prodromal atau fase awal eksantema), ruam makulopapular diskret dengan persebaran = campak (timbul hari ke1-5)
Anemia, leukopeni, limfositosis relatif, trombositopenia (terutama demam tifoid berat), widal, IgM dan IgG tifoi, biakan salmonella. Leukosit normal, meningkat bila infeksi sekunder.
Leukosit normal, meningkat bila infeksi sekunder. Leukosit normal, meningkat bila infeksi sekunder.
Varicella
Leukemia
Gejala prodromal timbul 1-2 hari sebelum ruam: demam, nyeri perut, pruritus parah, nyeri kepala, malaise, anoreksia, batuk, dan nyeri tenggorokan. Demam diikuti dominan linu persendian (sampai menyebabkan pasien tidak bisa bergerak), postur membungkuk akibat nyeri sendi, sakit kepala, mual, lemah, ruam. Demam berulang, pucat, perdarahan, pembesaran kelenjar getah bening, pembesaran perut, nyeri tulang, BB turun, anoreksia, kelemahan umum.
Terdapat ruam dengan stadium lesi yang berbeda-beda (makula, papul, vesikel, pustul, krusta)
Leukosit normal/turun, atau meningkat bila infeksi sekunder. Uji serologik dapat digunakan untuk kepentingan epidemiologi. Anemia, trombositopenia, hitung leukosit bervariasi (leukopenia, normal, atau hiperleukositosis), diff count dominasi limfosit, gambaran darah tepi terdapat blast, pungsi sumsum tulang untuk melihat sel blast.