Вы находитесь на странице: 1из 12

A.

TINJAUAN PUSTAKA

I.

PENDAHULUAN Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berinteraksi dengan bahan-bahan yang mungkin dapat menimbulkan iritan maupun alergi bagi seseorang dan belum tentu bagi individu lain. Bahan-bahan ini dapat menimbulkan kelainan pada kulit sesuai dengan kontak yang terjadi. Kelainan ini disebut dermatitis kontak.(1) Penyebab dermatitis kadang-kadang tidak diketahui, sebagian besar merupakan respon kulit terhadap agen eksogen maupun endogen. Dermatitis kontak ini dibagi menjadi Dermatitis Kontak Iritan dan Dermatitis Kontak Alergi. Dalam makalah ini akan dijelaskan tentang Dermatitis Kontak Iritan.(1) Serangga (Insecta) merupakan kelas dari filum Arthropoda. Ordo yang paling sering mengakibatkan masalah kulit adalah klas Lepidoptera (kupu-kupu), hemiptera (bed bug), Anoplura (Pediculus sp.), Diptera (nyamuk), Coleoptera (blister beetle), Hymenoptera (lebah, tawon, semut), Shiponaptera (flea). Kelas arthropoda lain yang bermakna secara dermatologis adalah myriapoda (kelabang) dan arachnida (laba-laba, tick, mite, kalajengking).(2)

II.

DEFINISI Dermatitis adalah peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respons terhadap pengaruh faktor eksogen dan atau faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa efloresensi polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan keluhan gatal.(3) Dermatitis Kontak Iritan adalah peradangan kulit yang disebabkan terpaparnya kulit dengan bahan dari luar yang bersifat iritan yang menimbulkan kelainan klinis efloresensi polimorfik berupa eritema, vesikula, edema, papul, vesikel, dan keluhan gatal, perih serta panas. Tanda polimorfik tidak selalu timbul bersamaan, bahkan hanya beberapa saja. Dermatitis Venenata adalah Dermatitis Kontak Iritan yang disebabkan oleh terpaparnya bahan iritan dari beberapa tanaman seperti rumput, bunga, pohon

mahoni, kopi, mangga, serta sayuran seperti tomat, wortel dan bawang. Bahan aktif dari serangga juga dapat menjadi penyebab.(1)

III.

SINONIM Plant dermatitis, contact dermatitis, flower eczema

IV.

EPIDEMIOLOGI DKI adalah penyakit kulit akibat kerja yang paling sering ditemukan, diperkirakan sekitar 70%-80% dari semua penyakit kulit akibat kerja. DKI dapat diderita oleh semua orang dari berbagaigolongan umur, ras dan jenis kelamin. Jumlah penderita DKI diperkirakan cukup banyak terutama yang berhubungan dengan pekerjaan (DKI akibat kerja).(3) Insiden dari penyakit kulitakibat kerja di beberapa negara adalah sama, yaitu 50-70 kasus per 100.000 pekerja pertahun.Pekerjaan dengan resiko besar untuk terpapar bahan iritan yaitu pemborong, pekerja industrimebel, pekerja rumah sakit (perawat, cleaning services, tukang masak), penata rambut, pekerjaindustri kimia, pekerja logam, penanam bunga, pekerja di gedung.

V.

ETIOLOGI Penyebab munculnya dermatitis jenis ini adalah bahan yang bersifat iritan, misalnya bahan pelarut, deterjen, minyak pelumas, asam, alkali, dan serbuk kayu.(3) Bahan aktif dari serangga juga dapat menjadi penyebab.(1)

VI.

KLASIFIKASI Berdasarkan penyebab dan pengaruh faktor-faktor tersebut ada yang mengklasifikasi DKI menjadi sepuluh macam, yaitu: DKI akut, lambat akut, reaksi iritan, kumulatif, traumateratif, eksikasi ekzematik, pustular dan akneformis, noneritematosa, dan subyektif.(3)

DKI Akut Luka bakar oleh bahan kimia juga termasuk dermatitis kontak iritan akut. Penyebab DKI akut adalah iritan kuat, misalnya larutan asal sulfat dan asam hidroklorid atau basa kuat, misalnya natrium dan kalium hidroksida. Biasanya terjadi karena kecelakaan, dan reaksi segera timbul. Intensitas reaksi sebanding dengan konsentrasi dan lamanya kontak dengan iritan, terbatas pada tempat kontak. Kulit terasa pedih, panas, rasa terbakar, kelainan yang terlihat berupa eritema edema, bula, mungkin juga nekrosis. Pinggir kelainan kulit berbatas tegas, dan pada umumnya asimetris. DKI Akut Lambat Gambaran klinis dan gejala sama dengan DKI akut, tetapi baru muncul 8 sampai 24 jam atau lebih setelah kontak. Bahan iritan dapat menyebabkan DKI akut lambat, misalnya podofilin, antralin, tretinoin, etilen oksida, benzalkonium klorida, asam hidrofluorat. Contohnya ialah dermatitis yang disebabkan oleh bulu serangga yang terbang pada malam hari (dermatitis venenata); penderit a baru merasa pedih esok harinya, pada awalnya terlihat eritema dan sore harinya sudah menjadi vesikel atau bahkan nekrosis. DKI Kumulatif Dermatitis ini adalah jenis dermatitis yang paling sering terjadi; nama lain ialah DKI kronis. Penyebabnya ialah kontak berulang-ulang dengan iritan lemah (Faktor fisik, misalnya gesekan, trauma mikro, dan kelembaban rendah, panas atau dingin; juga bahan, misalnya deterjen, sabun, pelarut, tanah, bahkan juga air). DKI kumulatif mungkin terjadi karena kerjasama berbagai faktor. Bisa jadi suatu bahan secara sendiri tidak cukup kuat menyebabkan dermatitis iritan, tetapi baru mampu bila bergabung dengan faktor lain. Kelainan baru nyata setelah kontak berminggu-minggu atau bulan, bahkan bisa bertahun-tahun kemudian, sehingga waktu dan rentetan kontak merupakan faktor penting. Dijumpai pula adanya reaksi iritan, DKI Traumatik, DKI Noneritematosa dan DKI Subyektif.(1, 3, 4)

VII. PATOGENESIS Kelainan kulit timbul akibat kerusakan sel yang disebabkan oleh bahan iritan melalui kerja kimiawi atau fisis.(1) Ada 4 mekanisme yang berhubungan dengan DKI. 1. Hilangnya membran lemak (Lipid Membrane) 2. Kerusakan dari sel lemak 3. Denaturasi keratin epidermal 4. Efek sitotoksik secara langsung(4) Kerusakan membran mengaktifkan fosfolipase dan melepaskan asam arakidonat (AA), diasilgliserida (DAG), platelet activating factor (PAF), dan inositida (IP3). AA dirubah menjadi prostaglandin (PG) dan leukotrien (LT). PG dan LT menginduksi vasodilatasi, dan meningkatkan permeabilitas vaskular sehingga mempermudah transudasi komplemen dan kinin. PG dan LT juga bertindak sebagai kemoaktraktan kuat untuk limfosit dan neutrofil, serta mengaktifasi sel mas melepaskan histamin, LT dan PG lain, dan PAF, sehingga memperkuat perubahan vaskular. DAG dan second messengers lain menstimulasi ekspresi gen dan sintesis protein, misalnya interleukin-1 (IL-1) dan granulocyte-macrophage colony stimulating factor (GMCSF). IL-1 mengaktifkan sel T-helper mengeluarkan IL2 dan mengekspresi reseptor IL-2, yang menimbulkan stimulasi autokrin dan proliferasi sel tersebut. Keratinosit juga membuat molekul permukaan HLA-DR dan adesi intrasel1 (ICAM-1). Pada kontak dengan iritan, keratinosit juga melepaskan TNF , suatu sitokin proinflamasi yang dapat mengaktifasi sel T, makrofag dan granulosit, menginduksi ekspresi molekul adesi sel dan pelepasan sitokin. Rentetan kejadian tersebut menimbulkan gejala peradangan klasik di tempat terjadinya kontak di kulit berupa eritema, edema, panas, nyeri, bila iritan kuat. Bahan iritan lemah akan menimbulkan kelainan kulit setelah berulang kali kontak, dimulai dengan kerusakan stratum korneum oleh karena delipidasi yang menyebabkan desikasi dan kehilangan fungsi sawarnya, sehingga mempermudah kerusakan sel dibawahnya oleh iritan.(3)

VIII. GEJALA KLINIS Gejala klinis yang terjadi sangat beragam, bergantung pada sifat iritan. Iritan kuat memberi gejala akut, sedang iritan lemah memberi gejala kronis meskipun faktor individu dan lingkungan sangat berpengaruh. Kelainan kulit bergantung pada stadium penyakit, pada stadium akut kelainan kulit berupa eritema, edema, vesikel, atau bula, erosi dan eksudasi, sehingga tampak basah. Stadium sub akut, eritema berkurang, eksudat mengering menjadi krusta, sedang pada stadium kronis tampak lesi kronis, skuama, hiperpigmentasi, likenifikasi, papul, mungkin juga terdapat erosi atau ekskoriasi karena garukan. Stadium tersebut tidak selalu berurutan, bisa saja sejak awal suatu dermatitis memberi gambaran klinis berupa kelainan ku lit stadium kronis demikian pula efloresensinya tidak selalu harus polimorfik. Mungkin hanya oligomorfik.(1)

IX.

DIAGNOSA Diagnosis DKI didasarkan anamnesis yang cermat dan pengamatan gambaran klinis. DKI akut lebih mudah diketahui karena munculnya lebih cepa t sehingga penderita pada umumnya masih ingat apa yang menjadi penyebabnya. Sebaliknya, DKI kronis timbulnya lambat serta mempunyai variasi gambaran klinis yang luas, sehingga adakalanya sulit dibedakan dengan dermatitis kontak alergik. Untuk ini diperlukan uji tempel dengan bahan yang dicurigai untuk menyingkirkan diagnosa bandingnya.(1, 3)

X.

DIAGNOSA BANDING Dermatitis atopik Dermatitis seboroika Dermatofitosis

XI.

PENATALAKSANAAN Penanganan dermatitis kontak yang tersering adalah menghindari bahan yang menjadi penyebab. 5

Pengobatan medikamentosa terdiri dari: A. Pengobatan sistemik : 1. Kortikosteroid, hanya untuk kasus yang berat dan digunakan dalam waktu singkat.
y

Prednisone Dewasa Anak : 5-10 mg/dosis, sehari 2-3 kali p.o : 1 mg/KgBB/hari

Dexamethasone Dewasa Anak : 0,5-1 mg/dosis, sehari 2-3 kali p.o : 0,1 mg/KgBB/hari

Triamcinolone Dewasa Anak : 4-8 mg/dosis, sehari 2-3 kali p.o : 1 mg/KgBB/hari

2. Antihistamin
y

Chlorpheniramine maleat Dewasa Anak : 3-4 mg/dosis, sehari 2-3 kali p.o : 0,09 mg/KgBB/dosis, sehari 3 kali

Diphenhydramine HCl Dewasa Anak : 10-20 mg/dosis i.m. sehari 1-2 kali : 0,5 mg/KgBB/dosis, sehari 1-2 kali

Loratadine Dewasa : 1 tablet sehari 1 kali

B. Pengobatan topikal : 1. 2. Bentuk akut dan eksudatif diberi kompres larutan garam faali (NaCl 0,9%) Bentuk kronis dan kering diberi krim hydrocortisone 1% atau diflucortolone valerat 0,1% atau krim betamethasone valerat 0,005 0,1%(5)

XII. PROGNOSIS Prognosis dari DKI akut baik jika penyebab iritasi dapat dikenali dan dihilangkan. Prognosis untuk DKI kumulatif atau kronis tidak pasti dan bahkan

lebih buruk dari Dermatitis Kontak Alergi. Latar belakang pasien atopi, kurangnya pengetahuan mengenai penyakit, dan atau diagnosi dan s penatalaksanaan adalah faktor-faktor yang membawa ke perburukan dari prognosis.(4)

DAFTAR PUSTAKA 1. 2. 3. Abdullah B.,Dermatologi Pengetahuan Dasar dan Kasus di Rumah Sakit,Indonesia: Pusat Penerbitan Universitas Airlangga., 2009, hal 94-96. James WD., Berger TG., Elston DM., Andrews Diseases of The Skin: Clinical Dermatology,10th ed, Canada: Elsevier Inc., 2006, pg 421-427. Djuanda A., Hamzah M., Aisah S., editor. Djuanda S., Sularsito SA., penulis. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Kelima, Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2007, hal 129-138. 4. Wolff K., Goldsmith LA., Katz SI., Gilchrest BA., Paller AS., Leffell DJ., Fitzpatricks DERMATOLOGY IN GENERAL MEDICINE, 7 th ed, USA: McGraw-Hill Companies., 2008, pg 395-401. 5. Pohan SS., Hutomo MM., Sukanto H., Pedoman Diagnosis dan Terapi Bag/SMF Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Indonesia: Pusat Penerbitan Universitas Airlangga., hal 5-8.

B. TINJAUAN KASUS
I. IDENTITAS PENDERITA Nama Jenis Kelamin Umur Berat Badan Agama Suku bangsa Pekerjaan Ibu Alamat Datang ke poli : An. M : Laki-laki : 3 tahun 8 bulan 15 hari : 13 Kg : Islam : Jawa : Ibu rumah tangga : Lebak Arum I / 35, Surabaya : 29 Juli 2011

Pekerjaan Ayah : Karyawan swasta

II.

ANAMNESA
y

Keluhan Utama

Bercak merah pada paha kanan


y

Keluhan Tambahan Gatal dan sakit

Riwayat Penyakit Sekarang: Penderita datang ke Poli Kulit dan Kelamin RSU Haji Surabaya pada tanggal 29 Juli 2011 diantar oleh ibunya. Ibu penderita mengeluh anaknya timbul bercak merah di paha sebelah kanan, disertai gatal dan rasa nyeri. Bercak ini muncul + 1 minggu yang lalu. Ibu penderita mengaku ini pertama kalinya penderita mengalami bercak yang gatal dan nyeri di tubuh penderita. Ibu penderita memberi salep namun ibu penderita lupa nama salep tersebut. Penderita suka bermain dan berlarian di taman dekat rumah.

Riwayat Penyakit Dahulu : Asma () Alergi unggas (+), telur (+)

Riwayat Penyakit Keluarga : Ayah penderita sering bersin di pagi hari

Riwayat Psikososial

: 9

Penderita tinggal bersama ayah dan ibu kandung. Penderita tinggal di rumah pribadi dan satu rumah tidak ada yang mengalami hal seperti ini. Penderita suka main dan berlarian di taman dekat rumah. Penderita tidur menggunakan kasur kapuk, sprei baru diganti beberapa hari sebelum keluhan timbul, kasur penderita tidak pernah dijemur ataupun dibalik.

III.

PEMERIKSAAN FISIK 1. Status Generalis Keadaan Umum Kesadaran Kepala Leher Dada Punggung Abdomen Ekstrimitas atas Ekstrimitas bawah 2. Status Dermatologis Pada regio femur dextra didapatkan makula dan papul papul eritematous dengan batas tidak tegas dengan bula soliter. : Baik : Compos Mentis : Dalam Batas Normal : Dalam Batas Normal : Dalam Batas Normal : Dalam Batas Normal : Dalam Batas Normal : Dalam Batas Normal : Lihat status dermatologis

IV.

RESUME Penderita seorang anak berusia 3 tahun, dengan keluhan munculnya bercak kemerahan pada paha sebelah kanan disertai gatal dan nyeri. Pada pemeriksaan di regio femur dextra didapatkan makula dan papula-papula eritematous dengan batas tidak tegas dengan bula soliter.

10

V. VI.

DIAGNOSA Dermatitis Venenata DIAGNOSA BANDING Dermatitis Alergi

VII. PLANNING Planning Terapi A. Medikamentosa


y

Topikal Diprogenta cream

B. Non medikamentosa
y

Menjaga kebersihan badan dengan mandi bersih lebih dari dua kali sehari

y y y y

Segera gati baju bila berkeringat Jangan digosok dengan minyak-minyak oles lainnya Untuk sementara waktu hindari bermain di taman dekat rumah Kontrol seminggu lagi

VIII. PROGNOSA Prognosa baik selama pengobatan sesuai dan teratur seperti anjuran dan penderita menjalankan terapi non medikamentosa.

11

FOTO KASUS

12

Вам также может понравиться

  • Laporak Kasus Onikomikosis
    Laporak Kasus Onikomikosis
    Документ10 страниц
    Laporak Kasus Onikomikosis
    Doddy RenaLdo
    Оценок пока нет
  • Refrat Eritema Nodosum
    Refrat Eritema Nodosum
    Документ15 страниц
    Refrat Eritema Nodosum
    Huda Kamal
    Оценок пока нет
  • Referat Insect Bite
    Referat Insect Bite
    Документ14 страниц
    Referat Insect Bite
    Ali Rumi
    100% (1)
  • Reaksi Gigitan Serangga
    Reaksi Gigitan Serangga
    Документ12 страниц
    Reaksi Gigitan Serangga
    Bhisma D. Syaputra
    Оценок пока нет
  • Referat Fixed Drug Eruption
    Referat Fixed Drug Eruption
    Документ14 страниц
    Referat Fixed Drug Eruption
    Erwin Tanady
    Оценок пока нет
  • Dermatitis Venenata
    Dermatitis Venenata
    Документ13 страниц
    Dermatitis Venenata
    Adli Wafi Jabbar
    Оценок пока нет
  • Kondiloma Lata
    Kondiloma Lata
    Документ17 страниц
    Kondiloma Lata
    IkhlasulAmalAbDal
    0% (1)
  • Case Tinea Kapitis
    Case Tinea Kapitis
    Документ23 страницы
    Case Tinea Kapitis
    oktha_pohan
    Оценок пока нет
  • REFERAT Eritroderma
    REFERAT Eritroderma
    Документ15 страниц
    REFERAT Eritroderma
    raynhard
    100% (1)
  • Dermatitis Venenata
    Dermatitis Venenata
    Документ6 страниц
    Dermatitis Venenata
    Edwin Giovanni Lukito
    Оценок пока нет
  • Referat Tinea Korporis
    Referat Tinea Korporis
    Документ10 страниц
    Referat Tinea Korporis
    IndahNovika
    100% (1)
  • Impetigo Bulosa
    Impetigo Bulosa
    Документ11 страниц
    Impetigo Bulosa
    Eka Novryanti
    100% (2)
  • Dermatitis Venenata
    Dermatitis Venenata
    Документ31 страница
    Dermatitis Venenata
    Ranny
    Оценок пока нет
  • Slit Skin Smear
    Slit Skin Smear
    Документ17 страниц
    Slit Skin Smear
    LeniAripin
    Оценок пока нет
  • Perbedaan Impetigo Bulosa N Krustosa
    Perbedaan Impetigo Bulosa N Krustosa
    Документ1 страница
    Perbedaan Impetigo Bulosa N Krustosa
    Amalia A Yuwana
    Оценок пока нет
  • Macam-Macam Demam
    Macam-Macam Demam
    Документ18 страниц
    Macam-Macam Demam
    ThIo D Pratama
    Оценок пока нет
  • Tinea Corporis
    Tinea Corporis
    Документ12 страниц
    Tinea Corporis
    Chiang Weng
    100% (3)
  • ERITRASMA
    ERITRASMA
    Документ8 страниц
    ERITRASMA
    Anonymous bC3Z8a
    Оценок пока нет
  • Tinea Facialis
    Tinea Facialis
    Документ19 страниц
    Tinea Facialis
    Fransiska Carmelia Subeno
    86% (7)
  • Tinea Manus DX
    Tinea Manus DX
    Документ30 страниц
    Tinea Manus DX
    dini_mudira
    Оценок пока нет
  • Referat Tinea Corporis
    Referat Tinea Corporis
    Документ14 страниц
    Referat Tinea Corporis
    Taufik Ghockil Zlaluw
    100% (2)
  • Keratoderma
    Keratoderma
    Документ14 страниц
    Keratoderma
    Dwi Setiawan Hardianto
    Оценок пока нет
  • Verruca Vulgaris
    Verruca Vulgaris
    Документ14 страниц
    Verruca Vulgaris
    Dina Nurhayati
    Оценок пока нет
  • Tinea Unguium
    Tinea Unguium
    Документ42 страницы
    Tinea Unguium
    Joni Riana Mustaqim
    Оценок пока нет
  • Dermatitis Numularis
    Dermatitis Numularis
    Документ11 страниц
    Dermatitis Numularis
    Retno Setyowati
    Оценок пока нет
  • Referat Psoriasis
    Referat Psoriasis
    Документ18 страниц
    Referat Psoriasis
    Pratiara Syamir Fasa
    40% (5)
  • CSS Duh Tubuh Pria
    CSS Duh Tubuh Pria
    Документ35 страниц
    CSS Duh Tubuh Pria
    Saskia Medinawati Soraya
    100% (1)
  • Dermatitis Seboroik
    Dermatitis Seboroik
    Документ17 страниц
    Dermatitis Seboroik
    Maya Dwi Utami
    Оценок пока нет
  • Exanthematous Drug Eruption
    Exanthematous Drug Eruption
    Документ13 страниц
    Exanthematous Drug Eruption
    Kabir Muhammad
    Оценок пока нет
  • Folikulitis Malassezia
    Folikulitis Malassezia
    Документ12 страниц
    Folikulitis Malassezia
    RikyAgungPrandika
    Оценок пока нет
  • Tinea Manus
    Tinea Manus
    Документ7 страниц
    Tinea Manus
    Yusardi R Pradana
    100% (1)
  • Laporan Kasus Moluskum
    Laporan Kasus Moluskum
    Документ15 страниц
    Laporan Kasus Moluskum
    Sutrisno Trisno
    Оценок пока нет
  • LAPORAN KASUS Alopesia Areata
    LAPORAN KASUS Alopesia Areata
    Документ12 страниц
    LAPORAN KASUS Alopesia Areata
    ajeng damarianti
    Оценок пока нет
  • Tabel Abses Multipel Kelenjar Keringat
    Tabel Abses Multipel Kelenjar Keringat
    Документ1 страница
    Tabel Abses Multipel Kelenjar Keringat
    afraxyz
    Оценок пока нет
  • Eritrasma
    Eritrasma
    Документ10 страниц
    Eritrasma
    Sigit Budi Utomo
    Оценок пока нет
  • Referat Eritroderma
    Referat Eritroderma
    Документ15 страниц
    Referat Eritroderma
    Yosef Anggoro Dibyo Prabowo
    100% (6)
  • Fixed Drug Eruption
    Fixed Drug Eruption
    Документ11 страниц
    Fixed Drug Eruption
    Anonymous QuyzN3
    Оценок пока нет
  • Dermatitis Venenata
    Dermatitis Venenata
    Документ30 страниц
    Dermatitis Venenata
    Alisa Sharen Assyfa
    Оценок пока нет
  • Tinea Capitis Patogenesis
    Tinea Capitis Patogenesis
    Документ1 страница
    Tinea Capitis Patogenesis
    Debby Davina Saraswati
    Оценок пока нет
  • Lap. Kasus Eritroderma
    Lap. Kasus Eritroderma
    Документ12 страниц
    Lap. Kasus Eritroderma
    AdammiciGan
    Оценок пока нет
  • Pityriasis Versicolor
    Pityriasis Versicolor
    Документ17 страниц
    Pityriasis Versicolor
    Titin Hidayatin
    Оценок пока нет
  • Sepuluh Tekhnik Pemeriksaan Scabies
    Sepuluh Tekhnik Pemeriksaan Scabies
    Документ1 страница
    Sepuluh Tekhnik Pemeriksaan Scabies
    Vifividya Fakhriany
    100% (1)
  • Presentase Laporan Kasus PRURIGO
    Presentase Laporan Kasus PRURIGO
    Документ31 страница
    Presentase Laporan Kasus PRURIGO
    rafika
    Оценок пока нет
  • Eritroderma
    Eritroderma
    Документ30 страниц
    Eritroderma
    pramita zulmi
    Оценок пока нет
  • Refrat Skabies Inf Eks
    Refrat Skabies Inf Eks
    Документ23 страницы
    Refrat Skabies Inf Eks
    Sel Via
    Оценок пока нет
  • Folikulitis
    Folikulitis
    Документ10 страниц
    Folikulitis
    Aribowo IKdk
    50% (2)
  • Refarat Farmasi
    Refarat Farmasi
    Документ17 страниц
    Refarat Farmasi
    adhyraaf
    Оценок пока нет
  • Refarat Dka & Dki
    Refarat Dka & Dki
    Документ20 страниц
    Refarat Dka & Dki
    charles limbu
    Оценок пока нет
  • Dermatitis Kontak Iritan
    Dermatitis Kontak Iritan
    Документ12 страниц
    Dermatitis Kontak Iritan
    leni herliani
    Оценок пока нет
  • Tinjaun Pustaka
    Tinjaun Pustaka
    Документ11 страниц
    Tinjaun Pustaka
    Nadia Azzalwi
    Оценок пока нет
  • Dermatitis Venenata
    Dermatitis Venenata
    Документ19 страниц
    Dermatitis Venenata
    Mohamad Fachry
    Оценок пока нет
  • Pendahuluan Dermatitis
    Pendahuluan Dermatitis
    Документ8 страниц
    Pendahuluan Dermatitis
    BANGUN
    Оценок пока нет
  • IFA - LI Skenario B
    IFA - LI Skenario B
    Документ17 страниц
    IFA - LI Skenario B
    ifa
    Оценок пока нет
  • Dermatitis Venenata
    Dermatitis Venenata
    Документ15 страниц
    Dermatitis Venenata
    naquib90
    Оценок пока нет
  • Dermatitis Kontak K3
    Dermatitis Kontak K3
    Документ31 страница
    Dermatitis Kontak K3
    Nia Laurenza Sitohang
    Оценок пока нет
  • Referat Dermatitis Kontak
    Referat Dermatitis Kontak
    Документ22 страницы
    Referat Dermatitis Kontak
    testimelina
    Оценок пока нет
  • DERMATITIS (Buku Ukrida) DR Grace Widodo
    DERMATITIS (Buku Ukrida) DR Grace Widodo
    Документ15 страниц
    DERMATITIS (Buku Ukrida) DR Grace Widodo
    RadjaInginTau
    Оценок пока нет
  • Dermatitis Kontak Iritan
    Dermatitis Kontak Iritan
    Документ17 страниц
    Dermatitis Kontak Iritan
    Andi Yaumil Aliyah Triningditya
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Dermatitis Kontak Iritan 5
    Laporan Kasus Dermatitis Kontak Iritan 5
    Документ9 страниц
    Laporan Kasus Dermatitis Kontak Iritan 5
    Okto Sofyan Hasan
    Оценок пока нет
  • BAB I Dermatitis Kontak
    BAB I Dermatitis Kontak
    Документ23 страницы
    BAB I Dermatitis Kontak
    Miftakhaeriah
    Оценок пока нет
  • Status Ujian Interna RSAL
    Status Ujian Interna RSAL
    Документ8 страниц
    Status Ujian Interna RSAL
    David Christian
    Оценок пока нет
  • Dermatitis Venenata
    Dermatitis Venenata
    Документ12 страниц
    Dermatitis Venenata
    David Christian
    Оценок пока нет
  • Trauma Kapitis PDF
    Trauma Kapitis PDF
    Документ22 страницы
    Trauma Kapitis PDF
    Intan Soraya
    Оценок пока нет
  • Penentuan Saat Kematian
    Penentuan Saat Kematian
    Документ25 страниц
    Penentuan Saat Kematian
    David Christian
    100% (1)