Вы находитесь на странице: 1из 7

JOB SAFETY ANALYSIS Jenis Pekerjaan : Perakitan Mobil Unit / Seksi No : Tanggal : Ahli K3 : Potensi Bahaya Pengendalian

Tahapan Pekerjaan

1.

Pressing

*Mekanik Terjepit dan terpotong pada tangan, kaki, dan leher. Machinery safe bagian mesin guarding (penutup yang safety berbahaya), shoes, dan

menggunakan

alat pro- teksi leher, *Ergonomik Aktivitas mengangkat yang telah dipindahkan selanjutnya. penyakit disorders, telapak tangan. Memberlakukan menggunakan

lengan, dan

rotasi kerja dan alat-alat modern

(lifting) plat baja dipress ketahap Mengakibatkan musculoskleletal 2. Welding untuk

yang didisain secara otomatis untuk membawa sehingga benda-benda berat

mengurangi aktivitas

mengangkat pada pekerja. Menggunakan apron, atau screen

low back pain, dan lain-lain. Radiasi sinar ultraviolet untuk menghindari kontak radiasi langsung. Ledakan roda gerinda. Menggunakan kacamata googles,

pelindung muka, gloves, dan apron. Percikan api Bising pada proses Grinding / penggerinderaan. Menggunakan apron dan lain-lain. Menggunakan ear muff atau ear plug.

3.

Painting

* Kimia Inhalasi toluene, xylene, Menggunakan alat pelindung

propylene, butyl, dan amyl asetat serta uap metil alkohol, dan inhalasi cat yang masih

sistem pernapasan yang aman.

mengandung chromium dan timah, menimbulkan gangguan pada paru-paru. Kandungan juga akan

timah pada cat

mengganggu peredaran darah

Limbah cair yang mengandung merkuri, krom (Cr), kadmium, zinc dan timbal, mengganggu aliran darah otak. hingga ke

Reduksi kandungan bahan-bahan ber- bahaya ini. Pembatasan berlebihan limbah yang

penggunaan air yang Penggunaan kembali

telah dimurnikan untuk menyiram tanaman atau sebagair air untuk

proses spray booth. 4. Assembly *Fisik Debu akibat partikelMenggunakan pernapasan, lain- lain. alat pelindung masker dan

partikel yang beterbangan sisa proses Menimbulkan sebelumnya, alergi, asma,

seperti

batuk, dada sesak, dan lainlain. *Ergonomik Melakukan pekerjaan Mengurangi aktivitas ini dengan

mengangkat(lifting) berulangulang.

memberlakukan rotasi kerja.

TIM JSA No Nama Jabatan Tanda tangan

Perakitan Mobil
1. Pressing/stamping, Proses ini dimulai dengan penerimaan material-

material body mobil dari berbagai supplier dengan design yang telah direncanakan sesuai dengan kebutuhan konsumen, sehingga tepat guna dan berlaku secara komersial. Pada proses stamping terjadi proses pengepresan pembuatan body mobil, seperti tangki bahan bakar, kerangka mobil, dan komponen-komponen subassembly seperti kabin, dek, dan rangka chasis. Proses utama dari stamping adalah memproduksi body mobil dengan proses pencetakkan dari plat baja dengan menggunakan mesin press bertenaga ribuan ton yang kemudian akan dikirim ke bagian welding untuk disatukan menjadi body kendaraan utuh. Potensi bahaya utama pada proses stamping adalah bahaya mekanik yaitu terjepit dan terpotong, khususnya pada tangan yang berisiko terkena mesin press. Dampak yang terjadi adalah bagian tubuh yang terkena tersebut akan mengalami luka amputasi bahkan kematian pada pekerja. Selain tangan, kaki dan leher juga akan terkena cedera akibat terkena potongan logam dari proses pressing. Tak hanya itu, terdapat juga bahaya ergonomik yang muncul, berupa aktivitas mengangkat (lifting) plat baja yang telah dipress untuk dipindahkan ke tahap selanjutnya. Pekerjaan ini dapat menyebabkan MSDs atau musculuskeletal disorders, low back pain, dan lain-lain. 2. Welding, Pada bagian ini, part-part mobil yang sudah dipres digabung

menjadi sebuah kerangka mobil melalui suatu pengelasan yang menggunakan alat spot welder. Proses welding merupakan proses pembuatan body kendaraan melalui beberapa tahapan proses seperti body welding, metal finishing, dan frame welding. Potensi bahaya pada proses welding adalah bahaya kimia, fisik dan mekanik. Bahaya kimia pada proses ini adalah asap logam, debu las logam, dan inhalasi gas pembakaran dan gas dari lapisan elektrode. Asap logam pada welding dapat menyebabkan metal fume fever dan debu las akan menyebabkan penyakit silikosis dan penyakit ISPA lainnya. Selain itu pada tahapan metal finishing dalam proses welding, penggerinderaan dan penajaman alat-alat juga berisiko

menimbulkan pneumoconiosis dimana silikon karbida dan alumunium oksida digunakan. Bahaya juga masih timbul dari ledakan roda gerinda dan partikel partikel yang terbang serta alumunium dari logam campuran. Dalam proses soldering dan grinding juga memproduksi timah yang berbahaya bagi sistem peredaran darah serta sistem saraf pusat manusia. Sedangkan bahaya fisiknya adalah percikan api, radiasi sinar ultraviolet, bising, dan suhu yang tinggi. Percikan api akan menimbulkan kulit tersengat, sedangkan radiasi sinar UV akan mempengaruhi indera penglihatan dan dapat menimbulkan kanker kulit. Bising pada proses grinding/penggerinderaan juga dapat mengakibatkan NIHL (Noise Induced Hearing Loss) atau gangguan pendengaran lainnya. Bahaya mekanik yang dapat timbul dari welding adalah injury akibat aktivitas penggerinderaan, pengamplasan dan perbaikan panel body. Tak hanya itu, yang paling membahayakan keselamatan pekerja adalah risijo terjadinya injury pada telapak tangan terpotong akibat aktivitas penggerindaan, kulit terluka akibat aktivitas pengamplasan, dan lain-lain. 3. Painting, yaitu proses pengecatan badan mobil sebelum pemasangan

mesin dan seluruh assesorisya. Dalam proses painting, terdapat banyak potensi bahaya kimia diantaranya terpajan oleh inhalasi toluene, xylene, propylene, butyl, dan amyl asetat serta uap metil alkohol. Inhalasi dari partikel-partikel cat juga harus diperhatikan pada beberapa cat yang masih mengandung garam-garam dalam chromium dan timah. Timah atau lead merupakan poison yang tetap exist dalam tetraetyl lead yang digunakan dalam leaded gasoline. Timah dapat mengganggu peredaran darah, sistem pencernaan, dan sistem saraf pusat termasuk otak. Selain itu, bila melakukan praktek autopsi akan memperlihatkan terdapat keru sakan pada ginjal, liver dan sistem reproduksi akibat terpajan timah. Pada tahapan spray booth, material yang digunakan bersifat flammable (mudah terbakar) yang juga merupakan potensi bahaya kimia. Potensi bahaya fisik yang terdapat pada proses ini adalah penerangan (lighting) yang buruk yang dimiliki oleh beberapa pabrik otomotif. Penerangan yang buruk akan mengakibatkan gangguan pada indera penglihatan, kelelahan mata dengan berkurangnya daya dan efisiensi kerja, dan lain-lain.

4.

Assembly, Setelah body dinyatakan baik dan selesai dari proses

pengecatan menurut kriteria tertentu, maka tahap pemasangan mesin dan assesoris segera dilakukan. Assesoris yang dimaksud adalah kelengkapan kendaraan seperti, lampu, kaca, kabelkabel, panel-panel, instrument serta kelengkapan lain sesuai jenis kendaraan. Potensi bahaya dalam proses assembly sebagian besar merupakan bahaya mekanik, fisik, ergonomik, dan psikologi. Bahaya mekanik yang dapat terjadi diantaranya adalah injury pada kepala saat bekerja di bawah mobil yang hampir utuh. Bahaya fisik berupa debu akibat partikel-partikel yang beterbangan sisa proses sebelumnya yang dapat mengganggu sistem pernapasan pekerja. Sedangkan bahaya ergonomik yang ada berupa terkena low back pain karena melakukan pekerjaan mengangkat (lifting) dan dikerjakan berulang-ulang. Sedangkan bahaya psikologi yang utama terjadi adalah stress kerja akibat pekerjaan yang monoton terutama pada para pekerja usia muda. Rekomendasi Pengendalian 1. Pressing / Stamping Upaya preventif yang harus dilakukan untuk meminimalisasi bahaya mekanik dan ergonomik pada proses pressing adalah dengan menggunakan machinery safe guarding atau penutup bagian mesin yang berbahaya, pengendalian safety, sistem otomatis serta subtitusi alat dengan menggunakan alat yang lebih aman, dan penggunaan APD seperti apron sebagai pelindung badan, dan APD lain untuk memproteksi kaki, leher, lengan, dan telapak tangan. Memberlakukan rotasi kerja dan menggunakan alat-alat modern yang didisain secara otomatis untuk membawa bendabenda berat juga harus dilakukan pekerja untuk mengurangi aktivitas mengangkat. 2. Welding Potensi bahaya yang terdapat pada prose welding berupa bahaya fisik, kimia, dan mekanik. Untuk meminimalisasi dampak kesehatan dari proses welding, perusahaan harus menyediakan ventilasi yang baik, yaitu dengan menggunakan exhaust lokal sebagai alat untuk membuang gas-gas hasil welding ke luar ruangan. Tak hanya itu, harus tersedia pula screen proteksi dan partisi serta pekerja harus menggunakan APD seperti kacamata google, gloves, dan apron. Subtitusi alat atau melakukan segresi yaitu memisahkan pekerja dengan alat

dengan jarak dan lama waktu bekerja juga harus dilakukan untuk meminimalisasi dampak produksi timah yang dikeluarkan pada proses soldering dan grinding. Pekerja las juga sebaiknya diberikan pelayanan kesehatan yang baik dengan melakukan medical check-up secara periodik. Untuk mengurangi dampak suhu yang tinggi dari proses welding, harus disediakan air minum yang cukup dan tablet-tablet garam dapur di tempat kerja. Pada proses metal finishing yaitu penggeridaan, pekerja sebaiknya menggunakan screen, serta alat pelindung mata, muka, telinga dan saluran pernapasan. Untuk mengurangi kebisingan dari proses grinding, pekerja juga harus menggunakan pelindung telinga yang sesuai dengan besarnya bising. 3. Painting Untuk mengurangi terjadinya pengecatan yang berlebihan dan meningkatkan keamanan bagi karyawan direkomendasikan untuk menggunakan pengecatan semi otomatis, dimana ruang pengecatan dilengkapi dengan tangantangan robot yang bergerak fleksible. Hanya bagian-bagian yang sulit saja dilakukan secara manual. Oleh karena itu diperlukan penerangan yang cukup, berupa penyediaan jendelajendela, dinding gelas dan lain-lain. Namun, pada beberapa industri masih menggunakan sistem manual sehingga pengendalian bahaya yang harus dilakukan adalah penggunaan APD seperti pelindung saluran pernapasan, serta membuat larangan penggunaan benzene sebagai solvent, mengurangi penggunaan air yang berlebihan karena dapat meningkatkan limbah, eliminasi kandungan timah pada cat, dan meningkatkan mekanisme sistem modern pada painting yang sebenarnya dapat menghapuskan potensi bahaya pada proses ini. Sifat flammable pada spray booth dapat dikendalikan dengan penempelan No Smoking sign di sekitar spraying area dan di paint storage room. Untuk mengurangi produk yang gagal (reject) pada cat metalik, direkomendasikan untuk menganalisa udara didalam ruangan pengecatan terutama untuk kadar fiber dan debu. Jika perlu, filter yang ada diganti dengan tipe yang baru. Selain itu direkomendasikan pula untuk mendiskusikan bersama-sama dengan suplayer, masalah formulasi cat dan perubahan pada permukaan pengecatan dan kemungkinan modifikasinya. Ventilasi yang baik juga sangat diperlukan untuk meminimalisasi panasnya ruangan sehingga tidak terjadi dehidrasi, heat stress ataupun heat stroke. Tak hanya itu, untuk memberikan penerangan yang cukup

pada ruangan tempat kerja, penyediaan lampu yang terang, jendela-jendela atau dinding gelas yang dibuat sedemikian rupa juga diperlukan untuk memberikan penyebaran cahaya yang merata. 4. Assembly Rekomendasi pengendalian yang harus dilakukan adalah penggunaan APD yang baik agar terhindar dari bahaya mekanik. Seperti pemakaian helmet sebagai pelindung kepala, penggunaan gloves agar jari tangan tidak terjepit atau terpotong saat merakit body-body mobil, safety shoes yang dapat melindungi telapak kaki dari komponen mobil yang terjatuh, bahkan penggunaan masker juga diperlukan untuk melindungi saluran pernapasan pekerja dari debu partikel yang beterbangan sisa dari proses sebelumnya. Untuk mengatasi kejenuhan pekerja akibat pekerjaan yang monoton, perusahaan sebaiknya melakukan rotasi job desk masing-masing pekerja pada bagian assembling. Rotasi dapat dilakukan minimal setiap enam bulan sekali agar pekerja dapat menyesuaikan diri dengan job desk barunya.

Вам также может понравиться