Вы находитесь на странице: 1из 4

21 3.

ASFIKSIA

1. Pengertian Asfiksia adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur setelah lahir. Keadaan ini biasanya disertai dengan keadaan hipoksia dan hiperkapmu serta sering berakhir dengan asidosis. Asfiksia akan bertambah buruk apabila penanganan bayi tak dilakukan secara sempurna. Sehingga tindakan perawatan dilaksanakan untuk memperCahankan kelangsungan hidup dan mengatasi gejala lanjut yang mungkin timbul.

2. Penyebab Penyebab secara umum dikarenakan adanya gangguan pertukaran gas atau segera lahir. Toweil (1966), Penyebab kegagalan pernafasan pada bayi : a. Faktor lbu 1. Hipoksia Ibu 2. Usia ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun 3. Gravida empat atau lebih 4. Sosial ekonorni rendah 5. Penyakit pembuluh darah ibu yang mengganggu pertukaran gas janin, Misatnya hipertensi, hipotensi, gangguan kontraksi uterus dan lain-lain. b. Faktor Plasenta 1. Plasenta tipis 2. Plasenta kecil 3. Piasenta tak menempel 4. Solutio Plasenta 5. Pedarahan Plasenta 6. Dll

c. Faktor janin/Neonatus 1. Prematur 2. IUGR

22 3. Gemelli 4. Tali pusat menumbung 5. Kelainan kongenital 6. Dll

d. Faktor persalinan 1. Partus lama 2. Partus tindakan

3. Gejala dan tanda 1. Pernafasan Cuping hidung 2. Pernafasan Cepat 3. Nadi Cepat 4. Cyanosis 5. Nilai apgar urang dari 6 Untuk menentukan tingkat Asfiksia, apakah bayi mengalami Asfiksia berat, sedang atau ringan/normal dapat dipakai penilaian apgar.

Tanda Frekuensi Jantung Usaha nafas Tonus otot Reflek

O Tidak ada Tidak ada lumpuh Tidak ada

1 Kurang dari 100/menit Lebih dari 100lmenit

Lambat tidak teratur Menangis kuat Ekstremitas fleksi Gerakan sedikit Tubuh kemerahan ekstremitas biru Gerakan aktif Gerakan kuat/melawan Seluruh tubuh kemerahan

Warna

Biru/pucat

23 Apabila Nilai Apgar : 7 - 10 : Bayi mengalami Asfiksia ringan atau dikatakan bayi dalam keadaan normal 4 6 : Bayi mengalami Asfiksia sedang 0 3 : Bayi mengalauni Asfiksia berat

4. Penatalaksanaan a. Membersihkanan jalan napas dengan penghisap lendir dan kasa steril (cara penatalaksanaan lihat pada bayi normal) b. Potong tali pusat dengan teknik aseptik dan antiseptik c. Apabila bayi tidak menangis lakukan cara sebagai berikut : 1. Rangsangan taktil dengan cara menepuk-nepuk kaki, mengeluselus dada, perut atau punggung 2. Bila dengan rartgsangan taktil belu menangis lakukan mouth to mout (napas buatan mulut ke mulut)

d. Pertahankan suhu tubuh agar tidak memperburuk keadaan asfiksia dengan cara : 1. Membungkus bayi dengan kain hangat 2. Badan bayi harus dalam keadaan kering 3. Jangan memandikan bayi dengan air dingin gunakan minyak atau baby oil untuk membersihkan tubuhnya. 4. Kepala bayi ditutup dengan kain atau topi kepala yang terbuat dari plastik.

e. Mengajarkan orang tua/ibu cara : 1. Membersihkan jalan napas 2. Menetekkan yang baik 3. Perawatan tali pusat 4. Memandikan bayi 5. Mengobservasi keadaan pernafasan bayi

24 f. Menjelaskan pentingnya : 1. Pemberian ASI sedini mungkin sampai usia 2 tahun 2. Makanan bergizi bagi ibu 3. Makanan tambahan buat bayi diatas usia 4 bulan 4. Mengikuti program KB segera mungkin g. Apabila nilai apgar pada menit kelima belum mencapai nilai normal, bahwa anaknya harus dirujuk ke rumah sakit.

Вам также может понравиться