Вы находитесь на странице: 1из 1

Osteoartritis

Osteoarthritis adalah gangguan pada sendi yang bergerak. Penyakit ini bersifat kronik, berjalan progresif lambat, tidak meradang, dan ditandai oleh adanya deteriorasi dan abrasi rawan sendi dan adanya pembentukan tulang baru pada permukaan persendian.Osteoarthritis (OA) bervariasi pada masing-masing negara, tetapi data pada berbagai negara menunjukkan bahwa arthritis primer adalah yang paling banyak ditemui, terutama pada kelompok usia dewasa dan usia lanjut. Prevalensinya meningkat sesuai pertambahan usia. Data radiografi menunjukkan bahwa OA terjadi pada sebagian besar usia lebih dari 65 tahun, dan pada hampir setiap orang pada usia 75 tahun. OA ditandai dengan nyeri dan kaku pada sendi, serta adanya hendaya keterbatasan gerakan (Muchid, 2006) Berdasarkan data prevalensi dari National Centers for Health Statistics, diperkirakan 15.8 juta (12%) orang dewasa antara 25-74 tahun mempunyai keluhan sesuai OA. Prevalensi dan tingkat keparahan OA berbeda-beda antara rentang usia dewasa dan usia lanjut. Sebagai gambaran, 20% pasien dibawah 45 tahun mengalami OA tangan dan hanya 8,5% terjadi pada usia 75-79 tahun (Muchid, 2006). Umur, dari semua faktor resiko timbulnya OA, faktor ketuaan adalah faktor yang terkuat. Prevalensi dan beratnya OA semakin meningkat dengan bertambahnya umur. OA hampir tak pernah ada pada anak-anak, jarang pada umur di bawah 40 tahun dan sering pada umur diatas 60 tahun. (Soeroso dalam Sudoyo, 2006) Jenis Kelamin, wanita lebih sering terkena OA. Di bawah 45 tahun frekuensi OA kurang lebih sama pada laki-laki dan wanita, tetapi di atas 50 tahun (setelah menoupause) frekuensi OA lebih banyak pada wanita daripada pria. (Soeroso dalam Sudoyo, 2006) Suku Bangsa dan Genetik, misalnya OA paha lebih jarang di antara orangorang kulit hitam dan asia daripada kaukasia. Pada ibu yang menderita OA anakanak peremuannya 3 kali lebih sering menderita OA. (Soeroso dalam Sudoyo, 2006) Kegemukan dan Penyakit metabolik, berat badan yang berlebih nyata berkaitan untuk timbunya OA. Peran faktor metabolik dan hormonal pada kaitan OA dan kegemukan juga disokong oleh adanya ikatan antara OA dengan penyakit jantung koroner diabetes mellitus dan hipertnsi. (Soeroso dalam Sudoyo, 2006) Pekerjaan, Cedera sendi dan Olah Raga, aktivitas seperti pada seperti yang dilakukan oleh operator mesin, pembor, pemintal kapas, penambang batu bara dan lain-lain dibuktikan menimbulkan OA pada sendi yang sering digunakan untuk bekerja. Demikian juga cedera sendi dan olah raga yang sering menimbulkan cedera sendi berkaitan dengan risiko OA yang lebih tinggi. (Harrison, 2005)

Вам также может понравиться