Вы находитесь на странице: 1из 5

KULIAH ELEKTROFISIOLOGI

dr. Arif Suryawan

Dan tatkala dia cukup dewasa, Kami berikan kepadanya hikmah dan ilmu. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.(Q.S 12;22)
Elektrokardiografi dapat digunakan untuk diagnosis penyakit jantung. Dari elektrokardiogram (grafiknya) bisa dibaca lebih dari 20 macam kelainan jantung. Dapat juga pulmonal arterinya miskin Oksigen.

Berkebalikan dengan vena. Pembuluh arteri berbeda dengan pembuluh vena. Pada arteri, jaringannya berupa jaringan otot dengan dinding kuat yang bisa melar, juga bisa menguncup kembali dg kuat sehingga akan menyalurkan gelombang

menggunakan stetoskop terutama untuk kelainan klep (katup) jantung. Kelainan klep bisa stenosis dan insufisiensi.

tekanan. Karena tekanan di jantung besar, Sistem kardiovaskuler yaitu berperan system dalam untuk maka tekanan akan mengarah ke distal yang tekanannya relatif lebih rendah. Tekanan darah merupakan gelombang (karena daya elastisitas arteri yang mengembang dan mengempis) yang diteruskan melalui sistem kardiovaskuler. Sehingga dapat mengukur tekanan darah dan denyut nadi. Ingatpada denyut nadi yang diukur gelombangnnya, bukan aliran darah.

homeostasis

suatu

mempertahankan keseimbangan cairan dan komponen2nya dg tujuan mempertahankan siklus hidup agar tetap stabil (baik suhu, konsentrasi cairan, dll). Sistem kardiovaskuler mengatur distribusi O2, CO2, elektrolit,

vitamin, protein dan zat2 lain yg diperlukan untuk proses tubuh.

Sirkulasi ada 2 : sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonal. Dimana pada sirkulasi sistemik arterinya kaya Oksigen, tetapi pada sirkulasi

Sistem arteri yang mempunyai daya elastisitas tadi akan masuk ke jaringan berganti nama menjadi arteriole (susunan sudah berbeda

dengan arteri). Sebelum masuk kapiler, masuk dulu ke pintu yang disebut sfingter pre-kapiler yang mengatur distribusi aliran darah pada setiap jaringan sesuai dengan kebutuhan.

pembuluh darahnya ada yang luka, pembuluh darahnya tidak vasokontriksi karena tidak adanya sfingter pre kapiler sehingga zat2 yang harusnya bisa membuat vasokonstriksi tidak dapat muncul. Pendarahan terus terjadi

Sistem vena berbeda dengan arteri (lebih sedikit ototnya). Vena mampu mengembang untuk menampung darah, maka disebut Residual Volume. Kalau arteri disebut Residual Pressure (menyampaikan tekanan sehingga membentuk gelombang tadi).

walaupun

secara

mikrosirkuler

(berjalan

lambat). Pendarahan kecil tidak akan tampak di CT-scan. Tapi kalau sudah 2-3 hari bila terus terjadi pendarahan baru terlihat di CT-scan dan itu sudah bahaya. Makanya kalau terjadi aliran berlebih secara sistemik, kita merasa cenut-cenut (nyeri

Kita musti bersyukur karena sistem sirkulasi kita diciptakan secara paralel. Tidak ada organ satu yang mendapatkan sisa darah dari organ lain. Setiap organ mempnyai distribusi jumlah aliran darah yang berbeda tergantung

kepala) karena mengikuti gelombang aliran darah yg tidak terbendung.

Pada janin, paru2 nya kolaps. Aliran ke pulmonal buntu, tidak bisa mengalir. Di arteria pulmonalis tekanannya tinggi. Dengan adanya lubang ductus arteriosus darah yg dari jantung langsung masuk ke aorta. Maka di arteri janin tercampur antara darah bersih dan darah kotor. Bila ketemu anak lahir alantoin nya

kepentingan organnya. Misalnya saat aktif darah banyak diarahkan untuk otot. Saat istirahat dicurahkan ke gastrointestinal dan urogenital.

Aliran darah di otak saat aktif maupun istirahat relatif konstan karena di otak tidak kaya dengan arteriole yang memiliki sfinter pre-kapiler. Jadi baik saat istirahat atau aktivitas, otak tetap tercukupi oksigennya dengan aliran konstan tersebut. Tetapi bila terjadi pendarahan di otak tidak ada

tidak menutup, maka di pusarnya bisa keluar urine. Pada janin, tekanan di sebelah kanan lebih kuat daripada kiri melewati lubang pada septum interatrial darah masuk dari kanan ke kiri ke system arteri. Pada saat bayi lahir, karena beban fisik lebih besar pada sistemik, maka jantung kiri akan cepat beradaptasi takanan kiri lebih besar daripada kanan darah kotor dari jantung kanan tidak masuk ke

vasokontriksi pembuluh darah

sehingga

pendarahan tidak bisa berhenti. Misalnya ada orang kena benturan di kepalanya. Kalau

system arteri (berhubungan juga dengan penutupan foramen ovale yang bisa

Jantung dalam perkembangannya berputar searah jarum jam dilihat dari apex shg jantung bagian kanan terletak agak ke depan shg arteri pumonalis terletak agak terletak di kiri

membukanya cuma ke arah kanan).

Saat jantung memompa darah ke aorta, arteri koronaria tidak terisi darah karena darah cepat sekali terpompanya. Saat diastole, darah tergenang di pangkal aorta sehingga bisa masuk ke arteri coronaria.

daripada

klep

aorta.

Jadi

ingat,

saat

pemeriksaan, katup semilunaris pulmonalis terletak di sebelah kiri di SIC 2. Diastolic darah masuk dari vena cava atrium dexter mengisi ventrikulus (disebut fase cepat karena langsung melakukan

Bila olahraga keras jantung memacu dg cepat fase diastolik sempit arteri coronaria terisi sedikit darah padahal kebutuhan O2 tinggi iskemik.

pengembangan tekanan negatif) bisa terjadi bising (suara jantung III) mengisi penuh ventrikulus dexter diikuti vasokontraksi atrium (fase sistolik atrium) atrium lebih dulu berkontraksi karena SA node (yang

Pada VSD bisa terjadi gangguan sianosis dan jari tabuh karena darahnya kurang O2. Sianosis : Darah dari ventrikel kiri jadi masuk ke ventrikel kanan mengisi arteri pulmonis terjadi udem pulmo tidak bisa mengambil banyak O2 sianosis. Jari tabuh : jaringan perifer kurang O2 vasodilatasi perifer.

merupakan pacemaker) terletak di atrium kanan darah bertambah memenuhi

ventrikulus (fase diastolic) impuls listrik tidak bisa menjalar langsung ke ventrikulus karena ada annulus fibrosus (jaringan fibrous yang membentuk klep) listrik harus melalui septum atrioventrikulare nodus AV dihantarkan melalui septum (berkas HIS) ke kanan dan kiri serabut purkinye

Kalo yang tidak menutup foramen ovale, tidak menyebabkan sianotik karena foramen ovale ini punya klep yg arah menutupnya ke kanan. Jadi jika tekanan atrium kanan lebih tinggi daripada atrium kiri, klepnya akan menutup shg darah kotor tidak bisa bercampur dengan darah bersih.

myocardium.

Pada fase kontraksi ventrikulus tekanan meningkat dg cepat darah menekan katup atrioventrikulare katup menutup

menegangkan korda tendinea myocardium bergetar menimbulkan suara jantung I (bunyi lup).

bergetarnya kolom darah di sistem arteri Suara jantung I bisa didengar di: Klep mitral bisa didengar di SIC III tepi kiri parasternal. Ictus kordis di SIC IV-V linea midklavikula 1 jari ke medial. Ictus cordis itu apex kordis yg saat berkontraksi menabrak dinding thorax. Klep tricuspidalis di SIC IV Stenosis = kaku. Klep jantung tidak bisa membuka dengan sempurna. Stenosis mitral terjadi bising saat diastolic, yaitu saat darah mengisi ke ventriculus. Bising terjadi karena adanya turbulensi saat darah lewat lubang sempit. Suara bising terdengar ebih lama dari suara jantung I dan II. Suara Tekanan sistolik : tekanan di ventriculus lebih tinggi daripada di aorta dan a. pulmonalis katup semilunaris terbuka darah mengalir keluar jantung. Insufisiensi : klep jantung tidak bisa menutup sempurna. Saat diastolic, darah dari arteri tidak bisa Fase kontraksi isometric / isovolumetrik : volume tetap tekanan meningkat sampai tekanan melebihi tekanan arteri. Fase kontraksi isotonic: Tonus tetap darah sudah bisa mengalir. ditutup klep semilunaris masuk lagi ke ventrikulus terjadi regurgitasi terdengar bising. Bising langsung terdengar, tidak ada suara jantung II. bising ini terjadi setelah suara bunyi jantung II. menyebabkan adanya bunyi jantung II.

Repolarisasi atrium bersamaan dg depolarisasi ventrikel shg listrik jantung saat direkam, repolarisasi atrium tidak tampak. Tapi

Punctum proximum / maximum : suara bising yang terdengar paling jelas. Makin ke distal, suaranya makin lemah.

repolarisasi ventrikel akan tampak tercatat. Fase diastole lebih lama dari fase sistole Pada fase diastole, ada sebagian darah arteri yg regurgitasi masuk ke ventriculus. Sebagian lagi masuk ke a. coronaria. Namun pada saat darah regurgitasi, klep semilunaris menutur dg cepat. Menutupnya klep semilunare dan Kalau kita memeriksa orang takikardi yg intervalnya tidak teratur, pemeriksaan diperlukan untuk mengisi arteri coronaria. Jadi antara suara I dan II jaraknya lebih panjang. Deg..deg.. deg..deg..deg..deg..

dilakukan dg memegang a. karotis. Ketika sistolik, darah dipancarkan ke arteri. Yg dekat dengan jantung adalah a. karotis. Suara jantung yg bersamaan dg denyut carotis adalah suara I.

di SIC II tepi kanan sternum kan ada katup semilunaris aorta. Terdengar bising saat sistolik, berarti saat darah ke arteri. Kalau insufisiensi tidak akan bermasalah. Tapi kalau stenosis ada lubang sempit terjadi turbulensi bising.

Misalnya ada suara bising di SIC II tepi kanan sternum bersamaan dg denyut carotis. Nah

Вам также может понравиться