Вы находитесь на странице: 1из 2

Dokter Soetopo, Tokoh Pejuang 10 November 1945 oleh: pronocitro

* Belum dinilai * Kunjungan : 51 * kata:600 *

More About : perjuangan dokter-dokter /sort-popular/writing-and-speaking/presenting/ Copy Highlights to Clipboard Summarize It

Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa terdapat Prasasti penting di depan Surabaya Plaza ( dulu Delta Plaza ), Jalan Pemuda. Sayang kondisi prasati itu kurang terawat. Tanaman yang menghiasi disekitarnya juga terlihat tidak pernah dirapikan. Disebagian sisi tembok Prasati itu ada semprotan cat hitam. Padahal, Prasasti tersebut merupakan penanda bahwa kompleks itu juga menjadi salah satu saksi bisu perjuangan arek-arek suroboyo dalam mempertahankan kemerdekaan negeri ini.

Dokter Soetopo yang pada saat itu menjadi anggota Palang Merah bersama beberapa dokter lain seperti M.Soewandhi, harus berjuang keras dengan ekstra kesabaran menangani ribuan peperangan di tahun 1945. Tak hanya itu, Dokter Soetopo masih harus mengkoordinasi bantuan pangan dari daerah-daerah lain, diantaranya ke pemerintahan Sidoarjo. Ketika itu Dokter Soetopo menjabat sebagai Kepala Rumah Sakit Simpang, Surabaya. Kerap pula ia menjadi pendamping para pejuang saat menyerbu ke markas pasukan Inggris. Ketika menangani banyak pasien korban peperangan, fisik dan mental para perawat yang bekerja di Rumah Sakit Simpang Drop. Dokter Soetopo memiliki cara lain agar agar tidak sampai kekurangan tenaga perawat, yakni, memanggil tenaga sukarelawan melalui Radio Pemberontakan yang biasanya juga dipakai Bung Tomo untuk mengobarkan semangat Merdeka atau Mati. Cara itu ternyata sukses. Dokter Soetopo salah satu Komandan penanganan korban peperangan, beruntunglah beliau

memiliki Catatan pribadi tentang kisah hidupnya, yang hingga kini dirawat oleh keluarganya yaitu Bpk. Pandji R.Hadinoto. sehingga masyarakat luas menjadi tahu tentang keberadaan dan jasa Pahlawan yang satu ini.

Peran dan perjuangan Dokter Soetopo dalam Peristiwa 10 November 1945 berbuah penghargaan. Per 13 Juli 2010, Dokter yang wafat di tahun 1982 itu mendapatkan pengukuhan sebagai Pejuang 45. Penghargaan tersebut sesuai dengan surat bernomor KM/Menkes/904/VII/2010 dan ditandatangani oleh Menteri Kesehatan dr Endang Rahayu Sedyaningsih.

dalam Surat Menkes itu disebutkan juga jasa-jasa Dokter Soetopo. Yakni, Beliau pernah memimpin dokter-dokter Indonesia dalam pertemuan dengan dokter Belanda yang ditangkap dan diasingkan arekarek Suroboyo serta menyerukan bantuan saat Pertempuran 10 november. Dokter Soetopo juga pernah meminta bantuan Jawatan Kereta Api untuk mengangkut korban peperangan ke kota Malang dan Jombang serta mengevakuasi korban perang.

Selain itu, Dokter Soetopo adalah Menkes pada Zaken Kabinet ( 06 Januari-06 September 1950 ). Yang bersangkutan juga telah menerima Bintang Mahaputra Utama dan Bintang Satya Lencana Karya Satya serta Satya Lencana Peringatan Perjuangan Kemerdekaan. Pengukuhan Pejuang 45 dr. Soetopo dilakukan di taman Pemakaman Keluarga Kuncen, Jalan Surodinawan, Mojokerto. Pihak Keluarga tetap menjalankan Lembaga Pendidikan Anak Buta yang telah didirikan Sang Pahlawan sejak 09 Maret 1959.

Penghargaan terhadap Dokter Soetopo bukan akhir segalanya. Lebih dari itu adalah bagaimana meneladani semangat dan perjuangan sang Pahlawan untuk Bangsa dan Negara.

Sumber: http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2190786-dokter-soetopo-tokohpejuang-10/#ixzz1YDsoM7aL

Вам также может понравиться