Вы находитесь на странице: 1из 11

IMHOTEP

Imhotep (kadang-kadang dieja Immutef, Im-hotep, atau Ii-em-Hotep, Mesir: ii-m-tp) adalah arsitek dan dokter pertama yang dikenal dalam sejarah. Sebagai salah satu tangan kanan raja Djoser, ia membuat Piramida Djzosr di Saqqara, Mesir sekitar tahun 2630-2611 SM, selama pemerintahan dinasti ketiga Mesir. Dimungkinkan, ia adalah orang yang pertama kali menggunakan tiang dalam arsitektur. Namanya berarti seseorang dalam damai. Imhotep bekerja sebagai kanselir untuk raja dan pendeta tinggi dewa Ra pada Heliopolis. Ia adalah putera dari Ptah. Ia adalah orang yang sangat pintar, maka dari itu ia diberi banyak gelar. Gelar lengkapnya adalah: Kanselir Mesir Bawah, Yang Pertama setelah Raja Mesir hulu, Administrator Istana Agung, Keturunan Bangsawan, Pendeta Tinggi Helopolis, Pembangun, Pemahat, dan Ahli Pembuat Jambangan. Imhotep dikenal sebagai pendiri kedokteran Mesir kuno, dan penulis dari papirus Edwin Smith, yang berisi mengenai kutukan, penyakit ringan dan pengamatan anatomi.Dua ribu tahun setelah kematiannya, kedudukannya diangkat menjadi dewa. Imhotep menjadi dewa kedokteran dan penyembuhan, seperti Asclepius pada kebudayaan Yunani kuno. (http://id.wikipedia.org/wiki/Imhotep). Imhotep (2650-2600 SM) adalah seorang polymath mesir, yang melayani raja dinasti ketiga, Djoser, sebagai kanselir untuk firaun dan pendeta tinggi dewa matahari Ra di Heliopolis. Ia dianggap sebagai insinyur , arsitek, dan dokter pertama dalam sejarah yang dikenal, meskipun dua dokter lain, yaitu Hesy-Ra dan Merit-Ptah hidup di sekitar waktu yang sama. Imhotep adalah salah satu dari sangat sedikit manusia yang digambarkan sebagai bagian dari patung firaun. Dia adalah salah satu dari hanya beberapa rakyat jelata yang diberi status dewa setelah kematian. Pusat kultus-nya adalah Memphis. Dari Periode Menengah Pertama sampai seterusnya Imhotep juga dihormati sebagai seorang penyair dan filsuf. Perkataan-Nya yang terkenal sebagaimana dimaksud dalam puisi: Aku telah mendengar kata-kata Imhotep dan wacana Hordedef dengan laki-laki yang berbicara begitu banyak. (http://antoimhotep.blogspot.com/) Tentang bukan populasi Mesir raja, mungkin seorang mengenal lebih baik kemudian semua (orang) yang lain. Sangat sukses adalah Imhotep ( Imhetep, Yunani Imouthes) bahwa ia adalah satu dunia jaman kuno paling terkenal, dan nama nya, jika bukan identitas benar nya, telah dibuat lebih terkenal lagi oleh berbagai gambar hidup mumi. Hari ini, dunia mungkin jauh lebih terbiasa dengan nama nya kemudian itu raja utama nya, Djoser. Imhotep, siapa adalah nama berarti " [satu/ orang] yang datang secara damai". yang hidup sebagai figur berhubungan

dengan mitologi di (dalam) pikiran kebanyakan sarjana sampai akhir [menyangkut] abad yang ke sembilan belas ketika ia dibentuk/mapan sebagai orang historis riil.

HIPPOCRATES
http://senninakinari.blogspot.com/2010/04/psikologi-abnormal-ii.html Penjelasan Psikologis pada Yunani dan Roma Kuno Pada abad V sebelum masehi Hippocrates sering dihormati sebagai penemu obat (penyembuh perilaku abnormal) modern, berbeda dengan obat dari segi religi, sulap (magic), dan takhayul. Hippocrates menolak kepercayaan masyarakat Yunani yang berlebihan tentang Tuhan/Dewa mengirimkan penyakit fisik dan gangguan mental sebagai hukuman. Ia berasumsi bahwa penyakit memiliki penyebab yang alami dan dapat disembuhkan. Hippocrates juga berasumsi bahwa otak adalah organ kesadaran, sumber kehidupan intelektual dan emosi dan hal itu mengacu pada ketika seseorang berpikir dan berperilaku menyimpang maka termasuk ke dalam patologi otak. Hippocrates mengklasifikasikan gangguan mental ke dalam tiga kategori, yaitu mania, melankolis, dan phrenitis atau penyakit otak. Selain itu, ia juga mengemukakan istilah somatogenesis danpsychogenesis. Somatogenesis dikembangkan dari originalitas fisik yang membedakan dengan originalitas psikologis, sedangkan psychogenesis dikembangkan dari originalitas psikologis yang membedakan dengan originalitas somatic. Sejalan dengan ajarannya, fenomena perilaku abnormal menjadi lebih jelas dipahami.

http://rscm.co.id/facilities.php?id=1
Sejarah RSUPN Dr Ciptomangunkusumo, tidak terlepas dari sejarah Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, karena perkembangan kedua instansi ini adalah saling tergantung dan saling mengisi satu sama lain.

Pada tahun 1896, Dr H.Roll ditunjuk sebagai pimpinan pendidikan kedokteran di Batavia (Jakarta), saat itu laboratorium dan sekolah Dokter Jawa masih berada pada satu pimpinan.

Kemudian tahun 1910, Sekolah Dokter Jawa diubah menjadi STOVIA, cikal bakal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Pada tanggal 19 November 1919 didirikan CBZ (Centrale Burgelijke Ziekenhuis) yang disatukan dengan STOVIA. Sejak saat itu penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kedokteran semakin maju dan berkembang fasilitas pelayanan kedokteran spesialistik bagi masyarakat luas.

Bulan Maret 1942, saat Indonesia diduduki Jepang, CBZ dijadikan rumah sakit perguruan tinggi (Ika

Daigaku

Byongin).

Pada tahun 1945, CBZ diubah namanya menjadi Rumah Sakit Oemoem Negeri (RSON), dipimpin oleh Prof Tahun Dr 1950 Asikin RSON Widjaya-Koesoema berubah nama dan menjadi selanjutnya Rumah dipimpin Sakit oleh Prof.Tamija. (RSUP).

Umum

Pusat

Pada Tanggal 17 Agustus 1964, Menteri Kesehatan Prof Dr Satrio meresmikan RSUP menjadi Rumah Sakit Tjipto Mangunkusumo (RSTM), sejalan dengan perkembangan ejaan baru Bahasa Indonesia, maka diubah menjadi RSCM.

Pada tanggal 13 Juni 1994, sesuai SK Menkes nomor 553/Menkes/SK/VI/1994, berubah namanya menjadi RSUP Nasional Dr Cipto Mangunkusumo.

Berdasarkan PP nomor 116 Tahun 2000, tanggal 12 Desember 2000, RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo ditetapkan sebagai Perusahaan Jawatan (Perjan) RS Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta.

Dalam perkembangan selanjutnya, Perjan RSCM berubah menjadi Badan Layanan Umum berdasarkan PP.Nomor 23 tahun 2005.

Rintisan Sejarah Kedokteran Indonesia (1500-1950)


http://sibermedik.wordpress.com/2007/07/18/rintisan-sejarah-kedokteran-indonesia-1500-1950/
Juli 18, 2007 Disimpan dalam Sejarah Kedokteran

1558

Wabah cacar di Ternate.

1564

Wabah cacar di Ambon.

1821

Kolera muncul pertama kali di Jawa; panen padi gagal.

1828

Wabah cacar di Bali.

1846

Wabah tipus merebak di Jawa.

1848

Konstitusi baru di Belanda: Dewan Negara (parlemen) Belanda mempunyai kuasa atas urusanurusan kolonial. Sebagian anggota parlemen menuntut diadakannya perubahan di tanah jajahan dan mendesak diadakannya pembaharuan liberal. Pengurangan peranan pemerintah dalam perekonomian kolonial, pembebasan terhadap pembatasan perusahaan swasta, dan diakhirinya tanam paksa. Demonstrasi di Batavia, dipimpin oleh Baron van Hoevell, memohon kepada Raja Belanda agar diberlakukan kebebasan pers, sekolah menengah untuk masyarakat, dan perwakilan untuk Hindia Belanda di Dewan Negara. Sekolahsekolah karesidenan untuk pendidikan dan latihan anak-anak para pemerintah dan bangsawan setempat, mulai dibuka.

2 Januari 1849:

Keputusan Gubernermen no.22 yang menetapkan akan diselenggarkanya pendidikan kedokteran di Indonesia (Nederlandsch Indie). Tempat pendidikan ialah Rumah Sakit Militer.

Januari 1851:

Sekolah pendidikan kedokteran Dokter-Jawa dibuka di WeltevredenGambir, Batavia dengan 12 orang murid. Lama pendidikan 2 tahun.

Juni 1853:

Dengan Surat Keputusan Gubernemen tanggal 5 Juni 1853 no. 10 ditetapkan bahwa lulusan diberi gelar Dokter Djawa, tetapi di pekerjakan sebagai Mantri Cacar.

1862

Pangeran Hidayatullah menyerah di Banjarmasin, dan dibuang ke Jawa.Antasari meninggal karena cacar, perang gerilya berlanjut.

1864:

Lama pendidikan kedokteran menjadi 3 tahun dengan wewenang bukan hanya sebagai Mantri Cacar, tetapi sebagai dokter yang dapat berdiri sendir, meskipun masih dibawah pengawasan dokter Belanda.

1869

Sepertiga penduduk Sabu meninggal karena cacar.

.1871

Wabah cacar membunuh 18.000 jiwa di Bali.

1875:

Lama pendidikan Dokter-Jawa menjadi 7 tahun terbagi atas 2 tahun bagian persiapan dan 5 tahun bagian kedokteran. Selama 2 tahun persiapan para murid terutama diajarkan bahasa Belanda, yang telah ditetapkan menjadi bahasa pengantar.

1898:

Didirikan sekolah pendidikan kedokteran yang disebut STOVIA (School tot Opleiding voor Indische Artsen) yang sebenarnya merupakan kelanjutan dari perkembangan dan pengembangan Sekolah Dokter Djawa yang terus menerus mengalami perbaikan dan penyempurnaan kurikulum dan perubahan nama. Sebelum 1989 diubah menjadi School tot Opleiding van Inlandsche Geneeskundigen dan pada tahun 1898 diubah menjadi School tot van Inlandsche Artsen (STOVIA).

1901

Pada 1901 pihak Belanda mengadopsi apa yang mereka sebut Kebijakan Beretika (bahasa Belanda: Ethische Politiek), yang termasuk investasi yang lebih besar dalam pendidikan bagi orang-orang pribumi, dan sedikit perubahan politik. Di bawah gubernur-jendral J.B. van Heutsz pemerintah Hindia-Belanda memperpanjang kekuasaan kolonial secara langsung di sepanjang Hindia-Belanda, dan dengan itu mendirikan fondasi bagi negara Indonesia saat ini

1902:

Maret Gedung baru sekolah kedokteran STOVIA dibuka di Hospitaalweg (sekarang Jl. Dr Abdul Rahman Saleh no 26) dan lama pendidikan menjadi 9 tahun.

1903

Netherlands Indies begins opening MULO schools for elementary education.

1908

Minggu, 20 Mei 1908, pada pukul sembilan pagi, bertempat di salah satu ruang belajar STOVIA, Soetomo menjelaskan gagasannya. Dia menggugah hati hadirin dan menyatakan bahwa hari depan bangsa dan Tanah Air ada di tangan mereka. Maka lahirlah Boedi Oetomo. Namun, para pemuda juga menyadari bahwa tugas mereka sebagai mahasiswa kedokteran masih banyak, di samping harus berorganisasi. Oleh karena itu, mereka berpendapat bahwa kaum tua-lah yang harus memimpin BO, sedangkan para pemuda sendiri akan menjadi motor yang akan

menggerakkan kapal itu untuk maju

20 Mei Budi Utomo didirikan di antara para mahasiswa suku Jawa kelas atas di Jawa, termasuk dr. Sutomo dan dr. Tjipto Mangunkusumo, menandai dimulainya era Kebangkitan nasional

Oktober Budi Utomo mengadakan kongres di Yogyakarta. Tjipto Mangunkusumo meninggalkan organisasi ini. Indische Vereeniging didirikan untuk para mahasiswa Indonesia di Belanda.

o
1911

Bubonic plague outbreak on Java. Cikal bakal lkatan Dokter Indonesia adalah perhimpunan yang bernama Vereniging van lndische Artsen tahun 1911, dengan tokohnya adalah dr. J.A.Kayadu yang lama menjabat sebagai ketua dari perkumpulan ini. Selain itu, tercatat namanama tokoh seperti dr. Wahidin, dr, Soetomo dan dr Tjiptomangunkusumo, yang bergerak dalam lapangan sosial dan politik. Kemudian dikenal pula dr. Mangkoewinoto, dr. Soesilo dan dr. Kodijat yang berjuang dibidang penyakit menular, juga dr. Kawilarang, dr. Sitanala. Dr. Asikin Widjajakusumah dan dr. Sardjito. Nama yang terakhir ini terkenal dengan majalahnya Medische Berichten yang diterbitkan di Semarang bersama-sama dr. A. Moechtar dan dr. Boentaran.

1912

Indische Partij

is founded by Setiabudi (Douwes

Dekker),

Dr. Cipto

Mangunkusumo and Ki Hajar Dewantoro. All three are exiled within a year. Tahun 1913:

Organisasi STOVIA disempurnakan dan lama pendidikan menjadi 10 tahun, istilah Inlandsche Artsen diubah menjadi Indische Artsen karena sekolah ini juga terbuka untuk murid Cina dan Belanda sedangkan sebelumnya hanya terbuka untuk penduduk pribumi. NIAS (Nederlands Indische Artsen School) di Surabaya dengan Surat Keputusan Gubernemen tanggal 8 Mei 1913 no. 42. Persyaratan penerimaan sebagai mahasiswa adalah MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) setingkat SMP sekarang1913 Diresmikan

pembukaannya pada tanggal 1 Juli 1913 dengan nama Nederlandsch Indische Artsenschool (NIAS) dengan tujuan menghasilkan dokter-dokter yang langsung dapat bekerja di kalangan masyarakat desa-desa yang dapat memberikan pertolongan praktis dengan pengetahuan cukup dan dapat dipertanggungjawabkan. Dimulainya pendidikan dokter di Surabaya diresmikan secara low profile tanggal 15 September 1913 di Jalan Kedungdoro No. 38 Surabaya. Ciri khas pendidikan dokter di Surabaya (NIAS) adalah kemasyarakatannya. Kurikulum NIAS disesuaikan dengan kurikulum STOVIA, dengan masa pendidikan 10 tahun, yaitu 3 tahun bagian persiapan dan 7 tahun bagian kedokteran. Siswa yang diterima adalah lulusan SD pemerintah, baik pemuda-pemuda bumiputra maupun India Belanda, keturunan Cina dan Arab, pria dan wanita. Direktur pertama yang ditunjuk adalah Dr. A.E. Sitsen, seorang dokter dan tenaga pengajar yang cakap, kompeten, berdedikasi, memilih dan melengkapi korps pengajar. 1914May 9 Insulinde is founded, supporters include Dr. Cipto Mangunkusumo, returned from exile.
1915Haji Agus Salim joins Sarekat Islam, promotes Islamic modernism.Tri Koro Dharma is

founded as a youth organization of Budi Utomo. (Name is changed to Jong Java in 1918.) Soedirman born.

1918
o

18 Mei Volksraad berapat untuk pertama kalinya. 39% dari anggota-anggotanya adalah orang Indonesia. Anggota-anggotanya dipilih oleh dewan-dewan setempat dari kabupaten. Kebanyakan anggotanya adalah pegawai pemerintah atau bupati. Volksraad terdiri dari satu kamar, dan berfungsi sebagai dewan penasihat saja.

Gubernur Jenderal van Limburg Stirum mengangkat Tjokroaminoto menjadi anggota Volksraad. Dr. Tjipto Mangunkusumo juga ditempatkan di sana. Wabah cacar melanda Jawa, Sumatra dan Kalimantan.

Akhir tahun 1919:Didirikan Centraal Bugerlijk Ziekenhuis (CBZ) sekarang disebut Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dokter Ciptomangunkusumo (RSUPNCM) yang dipakai sebagai Rumah Sakit Pendidikan oleh siswa STOVIA.
5 Juli 1920:Gedung pendidikan kedokteran di Salemba 6 selesai dibangun dan seluruh fasilitas

pendidikan di pindahkan ke Salemba 6. 1922Perhimpunan Mahasiswa Indonesia or Indonesian Students Association is founded in the Netherlands. Its membership would include Mohammed

Hatta, Sutan Sjahrir, Sutomo, Ali Sastroamidjojo, and many others who would be prominent in the independence struggle (and in the government of the Republic of Indonesia in the 1950s).
1923 Tanggal 2 Juli 1923, NIAS menempati gedung baru di Gedung Fakultas Kedokteran

Universitas Airlangga saat ini. Sebagai rumah sakit pendidikan mula-mula digunakan Gevangenis Hospital Simpang (Stadverband), kemudian Central Burgelijke Zieken-Inrichting (CBZ). Tahun ini pula NIAS menghasilkan dokter pertama dengan titel Indische Art.
1924Dr. Sutomo founds Indonesian Study Club. Central Malaria Bureau is founded to

coordinate eradication programs.


1925 Kurikulum NIAS mengalami perubahan, terutama pada bagian klinik. Sejak tahun ini,

siswa yang diterima hanya lulusan MULO (setingkat SMP).


Pada tahun 1928, lama pendidikan NIAS diubah menjadi 8,5 tahun dengan menghapus bagian persiapan. 1926 perkumpulan Vereniging van lndische Artsen berubah namanya menjadi

Vereniging van lndonesische Geneeskundige (VIG).

Menurut Prof Bahder

Djohan yang pernah menjadi sekretaris VIG selama 11 tahun (1928-1938), perubahan nama ini dengan landasan politik yang menjelma dari timbulnya rasa nasionalisme (karena dokter pribumi dianggap sebagai dokter kelas dua) sehingga membuat kata Indische menjadi Indonesische dalam VIG. Dengan demikian, profesi dokter telah menimbulkan rasa kesatuan, atau paling tidak meletakkan sendi-sendi rasa persatuan.Bahder Djohan mengatakan pula, tujuan VIG ialah menyuarakan pendapat dokter, dimana pada masa itu persoalan yang pokok ialah mempersamakan kedudukan antara dokter-dokter pribumi dengan dokter Belanda dalam segi kualitasnya yang tidak kalah. Kongres VIG tahun 1940 di Solo menugaskan pada Bahder Djohan untuk membina serta memikirkan istilah-istilah baru dalam dunia kedokteran. Masa itu telah terkumpul 3000 istilah baru dalam dunia kedokteran. Usaha-usaha VIG lainnya yang patut diketengahkan yakni peningkatan gaji (upah) dokter-dokter Melayu agar mempunyai derajat yang sama dengan dokter Belanda, yang berhasil mencapai 70% dari jumlah semula (50%). Selain itu, memberikan kesempatan dan pendidikan bagi dokter melayu menjadi asisten dengan prioritas pertama.

1927July 4 Sukarno and Dr. Cipto Mangunkusumo found the Perserikatan Nasional Indonesia

(PNI).
9 Agustus 1927:Pendidikan

dokter STOVIA resmi menjadi pendidikan tinggi dengan

nama Geneeskundige Hooge School.Untuk pendidikan dokter sampai Agustus 1927, syarat pendidikan sebelumnya adalah setingkat SD dan setelah didirikan Geneeskundige Hoog School setingkat SMA.

1927 Geneeskundige Hoogeschool dibuka di Jakarta. Siswa harus berasal dari HBS V

dan AMS B dengan lama pendidikan 7 tahun; lulusan GHS bertitel Arts yang sederajat dengan lulusan dokter di Negeri Belanda. STOVIA tidak lagi menerima calon-calon baru, sedangkan siswa yang duduk di tingkat rendah diberi kesempatan pindah ke AMS atau ke NIAS Surabaya dan yang duduk di tingkat tinggi dapat menyelesaikan studi di Jakarta, disamping HGS. Di masa dahulu dikenal 3 macam dokter Indonesia, ada dokter Jawa keluaran sekolah dokter Jawa, ada Indische Arts keluaran Stovia dan NIAS serta ada pula dokter lulusan Faculteit Medica Batvienis pada tahun 1927.

September Hatta, Ali Sastroamidjojo and others in Perhimpunan Mahasiswa Indonesia are

arrested. Dr. Cipto Mangunkusumo is arrested and sent to internal exile on Banda. He remains in exile for 11 years.
1935December Budi Utomo and Persatuan Bangsa Indonesia combine to form Partai Indonesia

Raya or Parindra. Membership includes Thamrin and Dr. Sutomo; it also includes some proJapan members. The new party calls for independence through cooperation with the Dutch.
1941 Sejak NIAS berdiri sampai 1 Juli 1941 telah dihasilkan 324 Indische Artsen. 24 April 1943:Pada jaman pendudukan Jepang nama sekolah STOVIA diubah menjadi IKA DAI

GAKU.Dalam masa pendudukan Jepang (1943), VIG dibubarkan dan diganti menjadi Jawa Izi Hooko Kai.
1944

Januari, Putera digantikan oleh Jawa Hokokai. Soekarno menjadi pemimpinnya. Agustus, Barisan Pelopor yang dibentuk oleh sayap pemuda Jawa Hokokai (setelah

kemerdekaan berganti nama menjadi Barisan Benteng).


January 1946Gajah Mada University founded in Yogya; Sultan offers front portion of Kraton to

house it.

Februari 1946:Setelah kemerdekaan RI nama sekolah IKA DAIGAKU diubah menjadi

nama Perguruan Tinggi Kedokteran Republik Indonesia.


Februari 1947:Pada jaman pendudukan Belanda, oleh pemerintah Belanda diadakan juga

kegiatan pendidikan kedokteran dengan memakain namaGeneeskundige Faculteit, NoodUniversiteit van Indonesie. Disamping itu pendidikan kedokteran pada Perguruan Tinggi
Kedokteran Republik Indonesia tetap dilaksanakan. 1948 Didirikan

Perkumpulan Dokter

Indonesia (PDI), yang dimotori kalangan dokter-dokter muda di bawah pimpinan dr. Darma Setiawan Notohadmojo. Pendirian PDI berdasarkan kehendak situasi dan tuntutan zaman yang berkembang pendapat-pendapat atau tinjauan-tinjauan baru dalam suasana dan semangat yang baru pula pada waktu itu. Dengan demikian PDI berfungsi pula sebagai badan perjuangan di daerah pendudukan Belanda.Hampir bersamaan berkembang pula Persatuan Thabib Indonesia (Perthabin) cabang Yogya yang dianggap sebagai kelanjutan VIG masa tersebut. Tidaklah mungkin bahwa Perthabin dan PDI sekaligus merupakan wadah dokter di Indonesia, maka dicapai mufakat antara Perthabin dan Dewan Pimpinan PDI untuk mendirikan suatu perhimpunan dokter baru. Dr. Soeharto berpendapat bahwa perkumpulan dokter yang ada sejak 1911 telah rusak di zaman kependudukan Jepang. Lagi pula organisasi yang bernama Jawa Izi Hooko Kai hanya terbatas di Pulau Jawa saja. la menilai juga bahwa perkumpulan tersebut tidak bekerja dan berfungsi dan hanya sebagai penyalur politik Jepang. Dasar pemikiran inilah digunakan untuk mendirikan suatu perkumpulan dokter baru yang sesuai dengan alam pikiran dan jiwa kemerdekaan serta sesuai dengan indentitas kita, yakni persatuan. Diharapkan perkumpulan kedokteran tersebut dapat menjadi semacam perkumpulan persatuan.
2 Februari 1950:Setelah penyerahan kedaulatan kepada Pemerintah Republik Indonesia kedua

jenis institusi pendidikan kedokteran tersebut, yaitu Perguruan Tinggi Kedokteran Republik Indonesia danGeneeskundige Faculteit, Nood-Universiteit van Indonesie, digabung dan disatukan dengan memakai nama Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Вам также может понравиться