Вы находитесь на странице: 1из 32

CLINICAL SCIENCE SESSION

TUMOR JINAK PADA RONGGA MULUT OLEH: DEWI AGUSTINA 0318011008


SMF GIGI DAN MULUT RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG SEPTEMBER 2010

PENDAHULUAN
Tumor merupakan kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel- sel yang tumbuh terus menerus secara tidak terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak berguna untuk tubuh. Tumor terbagi atas tumor jinak (benigna) dan tumor ganas (maligna)

TINJAUAN PUSTAKA
Tumor Odontogenik (asal dari jaringan gigi)
Klasifikasi WHO
Asal Ektodermal Asal Mesodermal Asal Campuran Ektodermal dan Mesodermal Ameloblastic fibroma Ameloblastic fibroodontoma Odontoma Complex Compound

Ameloblastoma Adematoid odontogenic tumor Calcifying epithelial odontogenic tumor (Pindborg tumor) Squamous odontogenic tumor Clear cell odontogenic tumor Calcifying odontogenic cyst (Gorlin cyst)

Odontogenic myxoma Central odontogenic fibroma Cementoma Periapical cemental dysplasia Familial multiple gigantiform cementoma Cementifying fibroma Cementoblastoma

AMELOBLASTOMA
Tumor ini berasal dari sisa sisa sel enamel organ ( dental lamina ) atau dari epitel kista odontogenik 80 % terjadi pada mandibula, 75 % terjadi pada daerah gigi molar sampai ramus. Kebanyakan terjadi pada kelompok usia decade ketiga sampai kelima. Tumbuh secara lambat dan persisten ekspansi, jarang ada rasa sakit, localy malignant. Radiografik : lesi sebagai multilokular atau multikistik, atau unilokular atau unikistik. Rekurensi dilaporkan 30 % dapat disebabkan oleh karena tumor ini penetrasi ke dalam tulang.

ADENOAMELOBLASTOMA
Adenomatoid odontogenic tumor ( Nama lain ) Berasal dari sisa sisa enamel organ, dari kista odontogenik, atau dari kerusakan pada saat perkembangan enamel organ. Biasanya timbul sebagai pembengkakan rahang yang tidak sakit, sering dihubungkan dengan gigi impaksi terutama kaninus. Kebanyakan terjadi pada wanita ( 65 % ). Rekurensi tidak pernah dilaporkan

CALCIFYING ODONTOGENIC TUMOR


NAMA LAIN : PINBORG TUMOR Merupakan tumor jinak yang berasal dari sisa sisa enamel epithelium. Terjadi pada usia pertengahan ( sama dengan ameloblastoma) Lebih banyak terjadi pada daerah mandibula biasanya regio gigi premolar dan molar (perbandingan mandibula dengan maksila 3 : 1) Berupa pembengkakan rahang tanpa rasa sakit. Seringkali dihubungkan dengan adanya gigi impaksi ( pada 50 % kasus ). Gambaran radiografik tampak radiolusensi dengan foci radioopak, unilokuler atau multilokuler.

Calcifying Epithelial Odontogenic Cyst


CEOC, kista Gorlin coagulative necrosis of proliferated odontogenic epithelium kista odontogenik yang terkalsifikasi bisa pada ameloblastoma atau tumor odontogenik lainnya. dewasa muda uni atau multilokular radio opak menutupi struktur yang terkalsifikasi pada berbagai ukuran (seperti lada dan garam). enukleasi menghilangkan lesi, kecuali beberapa komponen dari tumor cenderung residif

Clear Cell Odontogenic Tumor



dari asal odontogenik, tetapi histogenesisnya belum sebagian besar kasus didiagnosa pada usia > 50 tahun,
beberapa nyeri dan pembengkakan tulang, lainnya relatif asimptomatik radiologis unilokular atau lultilokular radiolusensi, yang bisa berbatas tidak tegas pembedahan radikal, karena invasinya dan tendensi untuk rekuren.

Squamous Odontogenic Tumor


muncul dalam prosesus alveolar dari proliferasi sisa Malazzes atau hiperplasia pseudoepiteliomatosa gingiva. 11-67 tahun (rata-rata 37 tahun) keluhan: pembengkakan gusi yang tidak nyeri atau nyeri sedang. radiografik tidak spesifik dan terdiri atas gambaran defek radiolusen triangular pada lateral akar atau akar-akar gigi bone loss tatalaksana dengan lokal eksisi atau kuretase, dan sebagian besar kasus tidak terjadi rekurensi

Mesodermal Odontogenic Myxoma


dari jaringan konektif selular yang sangat longgar yang mengandung kolagen dan sejumlah besar substansi interseluler yang kaya mukopolisakarida. dewasa muda bisa juga kisaran umur yang lebih luas. rata-rata 25-30 tahun. tidak ada predileksi secara seksual. tumor dapat ditemukan di hampir seluruh area rahang, dengan mandibula sedikit lebih sering dari maksila. lesi yang lebih besar sering dikaitkan dengan ekspansi yang tidak nyeri pada tulang yang terkena.

radiografis defek radiolusensi unilokular atau multilokular, tepi ireguler tatalaksana dengan kuretase, untuk lesi yang lebih besar, reseksi yang lebih ekstensif mungkin diperlukan. myxoma tidak berkapsul dan cenderung untuk menginfiltrasi tulang sekitar. Rekurensi hingga 25%. Pada beberapa kasus bisa terjadi myxosarcoma, lebih agresif, namun metastasis belum ditemukan.

Central Odontogenic Fibroma


jaringan fibroblastic matur dengan sarang-sarang yang jarang dan filament dari epitel odontogenik. tumor ini tidak sering, tumbuh lambat dan merupakan lesi non-agresif. usia 9 hingga 80 tahun. wanita dibanding pria 7.4:1. 60% kasus dilaporkan berada di maksila, sebagian besar berada pada bagian anterior hingga molar pertama. Gigi molar ketiga yang tidak erupsi berasosiasi dengan beberapa odontogenik fibroma.

Cementoma
Periapikal cementoosseous dysplasia Istilah masa yang terlokalisasi yang memberi gambaran radio opak dengan area padat pada daerah pertemuan alveolus dengan akar gigi. Periapikal cementoma multipel gigi vital Apeks dari gigi yang vital. Biopsi tidak diperlukan Wanita, utamanya wanita kuluit hitam, lebih banyak terkena dibanding dengan pria. Muncul pada usia 40an dan jarang sebelum usia 20 tahun.

Cementoblastoma
true cementoma jarang dan jinak dekade kedua dan ketiga, biasanya sebelum usia 25 tahun. tidak ada predileksi pada gender. mandibula > maksila dan lebih sering terjadi pada posterior dibanding anterior berhubungan dengan akar gigi dan gigi masih vital. mungkin menyebabkan ekspansi kortikal dan biasanya nyeri intermiten derajat sedang. Radiografik lesi opak dan menempati akar gigi, dikelilingi dengan cincin yang radiolusensi menggambarkan ruang ligamen periodental. Penatalaksanaannya karena berikatan dengan akar gigi maka tidak dapat dilepas jika tidak mengorbankan gigi. Lesi rekuren jarang

Campuran (Epitelial dan Mesenkimal) Ameloblastic Fibroma dan Amelobalstic Fibroodontoma


digabungkan karena mereka muncul dari proses yang sama dengan sedikit variasi karakteristik yang sama, baik usia, jenis kelamin dan lokasi, kecuali jika terdapat odontoma Jinak anak dan dewasa muda, rata-rata usia 12 tahun, dan pada usia yang lebih tua hingga mencapai 40 tahun. Ramus molar mandibula merupakan lokasi yang disukai meskipun tempat lain dapat juga terkena.

Tidak ada predileksi gender. Secara radiografik, lesi berbatas tegas dan biasanya dikelilingi tepi yang sklerotik. Dapat unilokular atau multilokular dan mungkin berhubungan dengan mahkota pada gigi yang impaksi. Fokus opak yang nampak dalam fibroodontoma ameloblastik adanya odontoma. Lesi ini nampak lusen-opak. Untuk ameloblastik fibroma murni lusensi. Penatalaksanaan dengan prosedur pembedahan konservatif seperi eksisi atau kuretase. Rekurensi pernah dilaporkan, tetapi tidak sering

Odontoma
tumor odontogenik tersering. prevalensinya melebihi semua jenis tumor odontogenik setelah digabungkan. tumor ini merupakan jaringan yang secara utuh berdiferensiasi menjadi enamel dan dentin. biologis hamartoma compound odontoma sebagai sejumlah gigi miniatur atau rudimenter complex odontoma nampak sebagai konglomerasi amorf dari jaringan keras dekade kedua, namun kadang hingga masa usia dewasa lanjut. Maksila sedikit lebih sering daripada mandibula. Kecenderungan untuk compound odontoma terjadi di rahang anterior dan untuk complex odontoma sering di rahang posterior. Tidak ada predileksi gender yang signifikan.

Compound Odontoma

Complex Odontoma

II. Non Odontogenic Tumor (berdasarkan asal jaringannya) :


Benign Mesenchymal Tumor : 1. Giant Cell Lessions : a. Giant Cell Reparative Granuloma Tanpa gejala sakit, mandibula lebih sering daripada maksila, regio tersering pada daerah gigi molar dan premolar, wanita lebih sering daripada pria (2:1). Sering ditemukan tanpa sengaja pada waktu dilakukan radigrafik untuk perawatan gigi lainnya. Lesi unilokuler atau multilokuler, ada ekspansi tulang kortikal, dapat terjadiperforasi, gigi dapat bergeser. Terapi dengan kuretase atau eksisi konservatif. Jarang terjadi rekuren.

. Brown Tumor dari Hiperparatiroidism Tumor ini secara klinis, radiografik, dan histopatologi sulit dibedakan dari Giant cell reparative granuloma. Diagnosis ditegakkan dengan cara biopsy dimana ditemukan adanya peningkatan serum parathyroid hormone (PTH). Terapi dengan reseksi.

Giant Cell Tumor True Giant cell tumor pada rahang jarang .Dapat juga terjadi pada tulang panjang. Terapi en bloc resection dengan immediate reconstruction untuk tumor yang sangat ganas, yang telah pernah dilakukan simple kuretase atau eksisi. Merupakan tumor jinak, dapat juga terjadi bukan pada daerah tempat gigi geligi pada daerah rahang.

2. Fibrous Dysplasia Biasanya monokistik, secara umum bisa dihubungkan atau tidak ada hubungan dengan endokrin yang abnormal. Pembesaran rahang dapat terjadi progresif pada saat pubertas. Setelah usia 25 tahun mulai stabil. Maksila lebih sering disbanding dengan mandibula. Radiografiklesi radiolusen multilokular atau unilokular dengan penebalan tulang kortikal(pada pasien muda ) sedang pada usia lebih tua berbeda yakni ada gambaran campuran antara radiolusen dan radioopak. Terapi : recountouring.

Ossifying Fibroma
Tumor ini dapat merupakan variant dari fibrous dysplasia dan termasuk didalam kategoari lesi- lesi osteofibrosis. Tumbuhnya lambat, jarang menyebabkan rasa sakit dan paresthesia, terjadi lebih banyak pada mandibula daripada maksila kontras dengan fibrous dysplasia. Paling banyak dijumpai pada decade ketiga dan keempat. Gambaran radiografik pada stadium awal tampak radiolusaen berbatas jelas, lesi dengan cepat mengalami kalsifikasi dan tepinya menjadi kurang jelas. Secara klinis, radiografik dan histopatologis sulit dibedakan dengan cementifying fibroma. Terapi dengan local eksisi atau enukleasi.

Cherubism
Timbul nyata pada usia 3-4 tahun sebagai suatu pembengkakan yang tidak sakit. Mandible lebih sering terkena dibandingkan dengan maksila. Pertumbuhan tumor menjadi melambat pada saat usia 10 tahun, selanjutnya memasuki usia pubertas tumor dapat berkurang progresiv.. Permukaan keras, biasa disaertai dengan pembesaran kelenjar lymphe servikal yang tidak lunak. Gigi susu tanggal lebih cepat, multiple missing dan dapat dijumpai impacted secondary teeth ( foating teeth ). Tampak ekspansi tulang rahang. Gambaran radiografik bilateral ekspansi tulang rahang, multilokular, korteks tulang tipis. Bagian posterior mandibula biasa terkena, gigi geligi dapat mengambang di dalam tumor dan biasanya mengalami malformasi. Terapi, kalau bisa ditunggu agar masa pertumbuhan selesai baru dilakukan rekontouring.

Osteoblastoma & Osteoid osteoma Keduanya sulit dibedakan secara histology. Keduanya menunjukkan adanya gambaran trabekula dari tulang woven dan osteoid di dalam stroma fibrous vascular.Perbedaan dilakukan pada pertumbuhannya, osteoblastoma mempunyai diameter 1 cm lebih besar

B. Malignant Mesenchymal Tumor C. Vascular : hemangioma dan lymphangioma D. Hematopoietic-reticuloendothelial E. Neurogenic : neurofibroma, neurofibromatosa dan neuromielinoma F. Malignant Epithelial.

Вам также может понравиться