Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Tumor merupakan kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel- sel yang tumbuh terus menerus secara tidak terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak berguna untuk tubuh. Tumor terbagi atas tumor jinak (benigna) dan tumor ganas (maligna)
TINJAUAN PUSTAKA
Tumor Odontogenik (asal dari jaringan gigi)
Klasifikasi WHO
Asal Ektodermal Asal Mesodermal Asal Campuran Ektodermal dan Mesodermal Ameloblastic fibroma Ameloblastic fibroodontoma Odontoma Complex Compound
Ameloblastoma Adematoid odontogenic tumor Calcifying epithelial odontogenic tumor (Pindborg tumor) Squamous odontogenic tumor Clear cell odontogenic tumor Calcifying odontogenic cyst (Gorlin cyst)
Odontogenic myxoma Central odontogenic fibroma Cementoma Periapical cemental dysplasia Familial multiple gigantiform cementoma Cementifying fibroma Cementoblastoma
AMELOBLASTOMA
Tumor ini berasal dari sisa sisa sel enamel organ ( dental lamina ) atau dari epitel kista odontogenik 80 % terjadi pada mandibula, 75 % terjadi pada daerah gigi molar sampai ramus. Kebanyakan terjadi pada kelompok usia decade ketiga sampai kelima. Tumbuh secara lambat dan persisten ekspansi, jarang ada rasa sakit, localy malignant. Radiografik : lesi sebagai multilokular atau multikistik, atau unilokular atau unikistik. Rekurensi dilaporkan 30 % dapat disebabkan oleh karena tumor ini penetrasi ke dalam tulang.
ADENOAMELOBLASTOMA
Adenomatoid odontogenic tumor ( Nama lain ) Berasal dari sisa sisa enamel organ, dari kista odontogenik, atau dari kerusakan pada saat perkembangan enamel organ. Biasanya timbul sebagai pembengkakan rahang yang tidak sakit, sering dihubungkan dengan gigi impaksi terutama kaninus. Kebanyakan terjadi pada wanita ( 65 % ). Rekurensi tidak pernah dilaporkan
dari asal odontogenik, tetapi histogenesisnya belum sebagian besar kasus didiagnosa pada usia > 50 tahun,
beberapa nyeri dan pembengkakan tulang, lainnya relatif asimptomatik radiologis unilokular atau lultilokular radiolusensi, yang bisa berbatas tidak tegas pembedahan radikal, karena invasinya dan tendensi untuk rekuren.
radiografis defek radiolusensi unilokular atau multilokular, tepi ireguler tatalaksana dengan kuretase, untuk lesi yang lebih besar, reseksi yang lebih ekstensif mungkin diperlukan. myxoma tidak berkapsul dan cenderung untuk menginfiltrasi tulang sekitar. Rekurensi hingga 25%. Pada beberapa kasus bisa terjadi myxosarcoma, lebih agresif, namun metastasis belum ditemukan.
Cementoma
Periapikal cementoosseous dysplasia Istilah masa yang terlokalisasi yang memberi gambaran radio opak dengan area padat pada daerah pertemuan alveolus dengan akar gigi. Periapikal cementoma multipel gigi vital Apeks dari gigi yang vital. Biopsi tidak diperlukan Wanita, utamanya wanita kuluit hitam, lebih banyak terkena dibanding dengan pria. Muncul pada usia 40an dan jarang sebelum usia 20 tahun.
Cementoblastoma
true cementoma jarang dan jinak dekade kedua dan ketiga, biasanya sebelum usia 25 tahun. tidak ada predileksi pada gender. mandibula > maksila dan lebih sering terjadi pada posterior dibanding anterior berhubungan dengan akar gigi dan gigi masih vital. mungkin menyebabkan ekspansi kortikal dan biasanya nyeri intermiten derajat sedang. Radiografik lesi opak dan menempati akar gigi, dikelilingi dengan cincin yang radiolusensi menggambarkan ruang ligamen periodental. Penatalaksanaannya karena berikatan dengan akar gigi maka tidak dapat dilepas jika tidak mengorbankan gigi. Lesi rekuren jarang
Tidak ada predileksi gender. Secara radiografik, lesi berbatas tegas dan biasanya dikelilingi tepi yang sklerotik. Dapat unilokular atau multilokular dan mungkin berhubungan dengan mahkota pada gigi yang impaksi. Fokus opak yang nampak dalam fibroodontoma ameloblastik adanya odontoma. Lesi ini nampak lusen-opak. Untuk ameloblastik fibroma murni lusensi. Penatalaksanaan dengan prosedur pembedahan konservatif seperi eksisi atau kuretase. Rekurensi pernah dilaporkan, tetapi tidak sering
Odontoma
tumor odontogenik tersering. prevalensinya melebihi semua jenis tumor odontogenik setelah digabungkan. tumor ini merupakan jaringan yang secara utuh berdiferensiasi menjadi enamel dan dentin. biologis hamartoma compound odontoma sebagai sejumlah gigi miniatur atau rudimenter complex odontoma nampak sebagai konglomerasi amorf dari jaringan keras dekade kedua, namun kadang hingga masa usia dewasa lanjut. Maksila sedikit lebih sering daripada mandibula. Kecenderungan untuk compound odontoma terjadi di rahang anterior dan untuk complex odontoma sering di rahang posterior. Tidak ada predileksi gender yang signifikan.
Compound Odontoma
Complex Odontoma
. Brown Tumor dari Hiperparatiroidism Tumor ini secara klinis, radiografik, dan histopatologi sulit dibedakan dari Giant cell reparative granuloma. Diagnosis ditegakkan dengan cara biopsy dimana ditemukan adanya peningkatan serum parathyroid hormone (PTH). Terapi dengan reseksi.
Giant Cell Tumor True Giant cell tumor pada rahang jarang .Dapat juga terjadi pada tulang panjang. Terapi en bloc resection dengan immediate reconstruction untuk tumor yang sangat ganas, yang telah pernah dilakukan simple kuretase atau eksisi. Merupakan tumor jinak, dapat juga terjadi bukan pada daerah tempat gigi geligi pada daerah rahang.
2. Fibrous Dysplasia Biasanya monokistik, secara umum bisa dihubungkan atau tidak ada hubungan dengan endokrin yang abnormal. Pembesaran rahang dapat terjadi progresif pada saat pubertas. Setelah usia 25 tahun mulai stabil. Maksila lebih sering disbanding dengan mandibula. Radiografiklesi radiolusen multilokular atau unilokular dengan penebalan tulang kortikal(pada pasien muda ) sedang pada usia lebih tua berbeda yakni ada gambaran campuran antara radiolusen dan radioopak. Terapi : recountouring.
Ossifying Fibroma
Tumor ini dapat merupakan variant dari fibrous dysplasia dan termasuk didalam kategoari lesi- lesi osteofibrosis. Tumbuhnya lambat, jarang menyebabkan rasa sakit dan paresthesia, terjadi lebih banyak pada mandibula daripada maksila kontras dengan fibrous dysplasia. Paling banyak dijumpai pada decade ketiga dan keempat. Gambaran radiografik pada stadium awal tampak radiolusaen berbatas jelas, lesi dengan cepat mengalami kalsifikasi dan tepinya menjadi kurang jelas. Secara klinis, radiografik dan histopatologis sulit dibedakan dengan cementifying fibroma. Terapi dengan local eksisi atau enukleasi.
Cherubism
Timbul nyata pada usia 3-4 tahun sebagai suatu pembengkakan yang tidak sakit. Mandible lebih sering terkena dibandingkan dengan maksila. Pertumbuhan tumor menjadi melambat pada saat usia 10 tahun, selanjutnya memasuki usia pubertas tumor dapat berkurang progresiv.. Permukaan keras, biasa disaertai dengan pembesaran kelenjar lymphe servikal yang tidak lunak. Gigi susu tanggal lebih cepat, multiple missing dan dapat dijumpai impacted secondary teeth ( foating teeth ). Tampak ekspansi tulang rahang. Gambaran radiografik bilateral ekspansi tulang rahang, multilokular, korteks tulang tipis. Bagian posterior mandibula biasa terkena, gigi geligi dapat mengambang di dalam tumor dan biasanya mengalami malformasi. Terapi, kalau bisa ditunggu agar masa pertumbuhan selesai baru dilakukan rekontouring.
Osteoblastoma & Osteoid osteoma Keduanya sulit dibedakan secara histology. Keduanya menunjukkan adanya gambaran trabekula dari tulang woven dan osteoid di dalam stroma fibrous vascular.Perbedaan dilakukan pada pertumbuhannya, osteoblastoma mempunyai diameter 1 cm lebih besar
B. Malignant Mesenchymal Tumor C. Vascular : hemangioma dan lymphangioma D. Hematopoietic-reticuloendothelial E. Neurogenic : neurofibroma, neurofibromatosa dan neuromielinoma F. Malignant Epithelial.