Вы находитесь на странице: 1из 9

PEMANFAATAN HYPNOTERAPY UNTUK MENINGKATKAN SPIRITUALITAS PADA PEKERJA SEKS KOMERSIL (PSK)

Oleh : ALIFAH DEWI PURWANINGSIH G1D010043 BLOK SPIRITUALITY SEMESTER 3

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN JURUSAN KEPERAWATAN PURWOKERTO 2011

PEMANFAATAN HYPNOTERAPY UNTUK MENINGKATKAN SPIRITUALITAS PADA PEKERJA SEKS KOMERSIL (PSK)

A. Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara berkembang dengan Sumber Daya Alam yang berlimpah. Namun pada kenyataannya Sumber Daya Alam tersebut masih belum dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh penduduk Indonesia. Kurang maksimalnya pemanfaatan SDA Indonesia banyak disebabkan kurangnya pengetahuan dari penduduk Indonesia. Sehingga dengan keadaan tersebut penduduk Indonesia masih banyak yang hidup dalam garis kemiskinan. Kemiskinan yang dialami oleh penduduk Indonesia tersebut dikarenakan banyaknya penduduk Indonesia yang tidak mendapatkan pekerjaan. Sehingga sulit untuk menafkahi keluarganya. Melihat kurangnya lapangan pekerjaan yang ada di Indonesia, banyak dari kaum wanita yang nekat untuk terjun menjadi seorang pekerja seks komersial (PSK) atau lebih sering disebut sebagai seorang pelacur. Pekerjaan tersebut dalam budaya Indonesia dapat dikatakan sebagai sebuah pekerjaan yang hina. Selain itu juga pekerjaan tersebut dapat menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit menular yang diakibatkan oleh hubungan seks bebas. Sudah banyak wanita Indonesia yang bekerja sebagai pekerja seks komersil, salah satunya ialah yang ada di Gang Sadar I dan II Desa Karangmangu Purwokerto. Menurut Camat Baturaden Drs. Imam Pemungkas (2011) Gang Sadar I dan II menempati rumah-rumah penduduk yang berada di kawasan lokawisata Baturaden saat ini dihuni oleh sekitar 150 PSK dengan 70 induk semang. Para pekerja seks tersebut bukan orang lokal (Banyumas) namun mereka berasal dari sejumlah daerah seperti Kabupaten Kebumen, Pemalang, Cilacap, Semarang, Jepara hingga Tasikmalaya, Ciamis sampai Bandung. Melihat kenyataan tersebut, dapat dimungkinkan timbulnya penyakit menular seperti HIV/AIDS di daerah tersebut. Hal lain yang ditakutkan adalah penularan HIV/AIDS kepada warga yang berada di dekitar desa yang tidak bekerja sebagai PSK. Pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi penularan penyakit tersebut ialah dengan menghentikan para PSK dari pekerjaannya. Tetapi pada kenyataannya, banyak PSK yang tidak mau meninggalkan pekerjaannya tersebut. Cukup sulit untuk dapat mengubah persepsi para PSK tersebut agar meninggalkan pekerjaannya. Terdapat sebuah cara alternatif yang dapat digunakan untuk mengubah pandangan para PSK, yaitu dengan menerapkan Hypnoterapi. Terapi ini pernah dilakukan untuk mengubah pola perilaku para perokok agar mau meninggalkan kebiasaannya merokok. Oleh sebab itu dalam tulisan ini akan menjelaskan manfaat dari pemberian Hypnoterapi terhadap peningkatan spiritualitas pekerja seks komersial (PSK) agar dapat meninggalkan pekerjan tersebut.

B. Tujuan Setelah dilakukannya terapi tersebut, diharapkan para PSK mau meninggalkan pekerjaanya dan memulai kehidupan baru dengan pekerjaan yang lebih baik. C. Tinjauan Pustaka Hypnotherapy adalah terapi yang menggunakan hypnosis. Hypnosis akan membimbing seseorang menuju kondisi relaksasi tubuh dan relaksasi pikiran untuk meningkatkan kemampuan dalam menerima sugesti dan untuk mengeksplorasi pikiran bawah sadar. Setelah itu, akan melalui prosedur terapi tertentu dan diberikan sugesti sesuai masalah yang dialami seseorang. Hypnotherapy bisa berperan hampir di semua bidang kehidupan manusia yang melibatkan pikiran dan perasaan (Majid, 2010). Kondisi relaks dapat dicapai dengan cara menembus atau menonaktifkan filter kritis dari Conscious Mind (CM) agar kita dapat berkomunikasi langsung dengan alam bawah sadar atau Subconscious Mind (SM). Jadi tiga buah fenomena yang wajib terjadi dalam proses hipnosis adalah: a. Penerobosan filter pikiran kritis, b. Peningkatan sugestibilitas, c. Pemikiran yang selektif atau terpusat CONSCIOUS MIND (CM, alam sadar) adalah bagian yang bersifat logika dan analitis. Ia berfungsi untuk mencari alasan-alasan mengapa. Secara singkat, CM adalah sistem yang kita pakai jika sedang berpikir apapun. Misalnya ketika memilih menu makan siang, mencari solusi ujian, mengatur jadwal penyelesaian tugas kantor, dsb. Karena CM sifatnya terfokus dan memiliki kapasitas yang terbatas, maka umumnya hanya bisa berpikir satu dua hal saja secara sekaligus, dan maksimumnya adalah tujuh buah ide bersamaan (Praxis, L. 2009). SUBCONSCIOUS MIND (SM, alam bawah sadar) bertanggung jawab terhadap penyimpanan memori jangka panjang dan pengekspresian emosi. Sistem SM sama sekali tidak memiliki keterbatasan kapasitas. Pada bagian inilah proses hypnoterapi dilakukan (Praxis, L. 2009). UNCONSCIOUS MIND (UM, alam tidak sadar) merupakan sistem yang mengontrol fungsi tubuh yang sama sekali berada diluar kendali kita, seperti pernafasan, kekebalan tubuh, kedipan mata, detak jantung, pencernaan lambung, dsb (Praxis, L. 2009).

Gambar 1. Sistem Pikiran Manusia

Pada tahun 2003, Flammer and Bongartz dari Universitas Konstanze di Jerman, melakukan meta analisis dari berhagai penelitian tentang hipnoterapi, Hasilnya, dari 57 penelitian yang dianalisa, angka kesuksesan mencapai 64%. Kesuksesan tersebut adalah hipnoterapi dalam mengatasi gangguan psikosomatis, tes ansietas, membantu klien berhenti merokok, dan mengontrol nyeri pada beberapa pasien dengan sakit kronis. Salah satu metode hynoterapi yang dapat digunakan untuk mengubah pola pikir ialah dengan hypnoterapi Neuro Linguistic Programming (NLP). NLP menunjukkan bahwa neuro dapat dipengaruhi oleh bahasa dalam menafsirkan suatu pengalaman. Kata tertentu dapat mempengaruhi otak agar memberi tafsir tertentu terhadap suatu pengalaman. Pengalaman yang sama akan diberi tafsir berbeda oleh otak jika dirangsang dengan kata yang berbeda. Dengan programming, NLP memberi kesempatan kepada kita untuk mengambil prakarsa mengendalikan cara otak/neuro dalam menafsirkan pengalaman melalui pengaturan rangsang bahasa (Praxis, L. 2009).

Gambar 2. Mekanisme Kerja NLP Terdapat tiga macam aliran NLP, yaitu Presuposisi, Rapport (Pacing Leading), dan Metafora. Presuposisi merupakan suatu alat yang digunakan untuk menjadi dasar kita ketika kita belum mengetahui sesuatu. Rapport merupakan suatu aksi yang kita lakukan secara terus menerus kepada seseorang yang akan kita hypnosis. Sehingga orang tersebut memberikan respon kepada kita dengan respon non-verbal. Sedangkan Metafora merupakan cara ampuh yang digunakan untuk mengubah pola pikir sehingga dapat mengubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan yang lebih baik (Praxis, L. 2009).

D. Metode Pelaksanaan Pemanfaatan hypnoterapi untuk meningkatkan kualitas spiritual pada pekerja seks komersil dilakukan dengan metode pemberian terapi secara berkala setiap dua minggu sekali. Hal ini dikarenakan penerimaan sugesti positif dari setiap individu yang dilakukan hypnoterapi berbeda-beda. Pada saat proses hipnoterapi berlangsung, klien hanya diam, duduk atau berbaring, yang sibuk justru terapisnya, yang bertindak sebagai fasilitator. Akan tetapi, pada proses selanjutnya, klien lah yang menghipnosis dirinya sendiri (Otohipnotis), berikut proses sebuah tahapan hipnoterapi (Prihantanto, 2008). 1. Pre - Induction (Interview) Pada tahap awal ini hipnoterapis dan klien untuk pertama kalinya bertemu. Setelah klien mengisi formulir mengenai data dirinya, hipnoterapis membuka percakapan untuk membangun kepercayaan klien, menghilangkan rasa takut terhadap hipnotis / hipnoterapi dan menjelaskan mengenai hipnoterapi dan menjawab semua pertanyaan klien. Sebelumnya hipnoterapis harus dapat mengenali aspek - aspek psikologis dari klien, antara lain hal yang diminati dan tidak diminati, apa yang diketahui klien terhadap hipnotis, dan seterusnya.

Pre - Induction dapat berupa percakapan ringan, saling berkenalan, serta hal - hal lain yang bersifat mendekatkan seorang hipnoterapis secara mental terhadap klien (building rapport). Hipnoterapis juga akan membangun pengharapan mental klien terhadap masalah yang dihadapinya (building mental expectancy). Pre - Induction merupakan tahapan yang sangat penting. Seringkali kegagalan proses hipnoterapi diawali dari proses Pre - Induction yang tidak tepat. 2. Suggestibility Test Maksud dari uji sugestibilitas adalah untuk menentukan apakah klien masuk ke dalam orang yang mudah menerima sugesti atau tidak. Selain itu, uji sugestibilitas juga berfungsi sebagai pemanasan dan juga untuk menghilangkan rasa takut terhadap proses hipnoterapi. Uji sugestibilitas juga membantu hipnoterapis untuk menentukan teknik induksi yang terbaik bagi sang klien. 3. Induction Induksi adalah cara yang digunakan oleh seorang hipnoterapis untuk membawa pikiran klien berpindah dari pikiran sadar (conscious) ke pikiran bawah sadar (sub conscious), dengan menembus apa yang dikenal dengan Critical Area. Saat tubuh rileks, pikiran juga menjadi rileks. Maka frekuensi gelombang otak dari klien akan turun dari Beta, Alfa, kemudian Theta. Semakin turun gelombang otak, klien akan semakin rileks, sehingga berada dalam kondisi trance. Inilah yang dinamakan dengan kondisi terhipnotis. Hipnoterapis akan mengetahui kedalaman trance klien dengan melakukan Depth Level Test (tingkat kedalaman trance klien). 4. Deepening (Pendalaman Trance) Jika dianggap perlu, hipnoterapis akan membawa klien ke trance yang lebih dalam. Proses ini dinamakan deepening. 5. Suggestions / Sugesti Selanjutnya hipnohipnoterapis akan memberikan sugesti - sugesti positif yang bersifat mengobati kepada klien. Sugesti - sugesti ini yang diharapkan akan tertanam di pikiran bawah sadar klien dan menghasilkan perubahan positif terhadap masalah klien. Pada saat klien masih berada dalam trance, hipnoterapis juga akan memberi Post Hypnotic Suggestion, sugesti yang diberikan kepada klien pada saat proses hipnotis masih berlangsung dan diharapkan terekam terus oleh pikiran bawah sadar klien meskipun klien telah keluar dari proses hipnotis. Post Hypnotic Suggestion adalah salah satu unsur terpenting dalam proses hipnoterapi. 6. Termination Akhirnya dengan teknik yang tepat, hipnoterapis secara perlahan-lahan akan membangunkan klien dari "tidur" hipnotisnya dan membawanya ke keadaan yang sepenuhnya sadar.

E. Analisis dan Pembahasan Perubahan pola pikir PSK untuk meninggalkan pekerjaannya dapat dilakukan dengan cara meningkatkan pertumbuhan spiritualitasnya. Pertumbuhan spiritualitas dapat diukur dengan menggunakan Spirituality Transformation Scale (STS). STS memiliki empat domain yaitu world view, life goals, relationship, dan sense of self (Cole, Hopkins, Tisak, Steel, & Carr, 2008). Spiritualitas PSK menjadi rendah dikarenakan life goals yang mereka miliki tidak sesuai dengan world view yang mereka inginkan. Hal ini dikarenakan pekerjaan yang mereka lakukan bukanlah keinginan mereka, melainkan desakan ekonomi yang harus mereka penuhi. Sehingga mereka rela untuk menjadi PSK. Pada hakikatnya tidak ada wanita yang ingin memiliki pekerjaan sebagai PSK. Perubahan pola pikir PSK untuk meningkatkan spiritualitasnya agar meninggalkan pekerjaannya dapat dilakukan dengan menerapkan hypnoterapi terutama dengan menggunakan terapi NLP (Neuro Linguistic Programming). Aliran dalam NLP yang sering digunakan untuk mengubah pola pikir adalah NLP Metafora. Metafora merupakan sebuah metode yang digunakan untuk mengubah pola pikir degan memberikan sugesti-sugesti positif pada setiap modul. Metafora dapat dibedakan melalui dua cara, yaitu metafora sederhana dan metafora kompleks. Metafora sederhana adalah perumpamaan, apabila kita hendak menjelaskan sesuatu yang baru dan mungkin belum mudah diterima orang lain, maka kita menggunakan perumpamaan. Perumpamaannya dicari dengan cara mencari kemiripannya dengan konsep/benda/hal lain yang memiliki ciri-ciri sesuai. Umumnya dalam membuat metafora sederhana ditandai dengan kata mirip, seperti, bagaikan, layaknya, dll. Sedangkan Metafora kompleks bekerja lebih dalam lagi, mekanismenya bisa mempengaruhi alam bawah sadar dengan lebih kuat. Metafora ini umumnya berupa kisah, anekdot, hikayat dan sebagainya yang biasanya panjang. Di dalamnya terdapat komponen-komponen yang sejajar dengan masalah yang mau disasar, dan mengikuti suatu alur tertentu yang akan menuntun pendengarnya mengalami peristiwa aha. Peristiwa ini terjadi karena pendengar mencari makna apa dari kisah itu yang relevan baginya dengan cara menerjemahkan kisah itu di bawah sadar. Akhirnya kisah itu akan membawa pengaruh yang kuat untuk memfasilitasi perubahan (Praxis, L. 2009). Perubahan pola pikir PSK dapat diubah menggunakan metafora kompleks. Hal ini dikarenakan pemberian sugesti-sugesti positif pada para PSK dengan menggunakan perumpamaan-perumpamaan yang lebih kuat dan lebih mendalam, sehingga mampu masuk ke bagian SM. SM adalah pusat database dari seluruh kehidupan. Jika pintu SM telah dibuka lewat proses hipnosis, maka orang tersebut dapat memperbaiki bagian memori yang terluka, membuang memori buruk, dan menanam sugesti baru yang lebih berguna bagi hidup. Neuro Linguistic Programming (NLP), dapat mengubah pola pikir seseorang dengan mengendalikan sistem neuro yang ada pada otak. Pengubahan ini terjadi karena Linguistic, yaitu dengan mempengaruhi kerja neuro dengan sugesti-sugesti. Selanjutnya Programming, dalam hal ini kita diberi kesempatan untuk mengendalikan sistem neuro dengan sugesti-sugesti yang telah kita ungkapkan. Sehingga setelah dilakukannya NLP

ini, seseorang dapat mengaplikasikan sugesti-sugesti tadi menjadi pola perilaku yang diharapkan (Praxis, L. 2009).

Gambar 3. NLP Metafora

Penerapan hypnoterapi NLP dalam merubah pola pikir dan meningkatkan spiritualitas PSK dilakukan dengan cara regresi, yaitu melihat kembali masa lalunya sebelum ia menjadi seorang PSK. Pada saat melakukan regresi, terapis dapat menggali informasi mengapa ia memilih pekerjaan sebagai PSK. Setelah mendapatkan informasi alasan seseorang menjadi PSK, terapis dapat memberikan sugesti-sugesti positif untuk mengembalikan tujuan hidupnya. Jadi, saat mereka terbangun mereka mendapatkan diri mereka dengan tujuan hidup yang baru. F. Kesimpulan Peningkatan spiritualitas PSK pada perubahan pola pikirnya dapat dilakukan dengan menggunakan hypnoterapi terutama dengan NLP (NLP Metafora). NLP merupakan suatu sistem yang dapat merubah pola pikir seseorang dengan mengendalikan cara otak/neuro dalam menafsirkan pengalaman melalui pengaturan rangsang bahasa, terutama pemberian sugesti-sugesti positif pada bagian SM. Jika pintu SM telah terbuka maka akan dapat menanamkan sugesti-sugesti positif yang lebih berguna bagi hidupnya.

Refferences
Cole, B. S., Hopkins, C. M., Tisak, J., Steel, J. L., & Carr, B. I. (2008). Assessing spiritual growth and spiritual decline following a diagnosis of cancer: reliability and validity of the spiritual transformation scale. Psycho-Oncology , 17, 112-121. Majid, I. (2010). Hypnotherapi. Retrieved from Master hynotic.com: http://www.hypnosis45.com/klien.htm. Diakses pada tanggal 22 September 2011 Praxis, L. (2009). Digital Book. "Menguasai rahasia tranceformasi fast hypnosis". http://hitmansystem.com/fast/. Diakses pada tanggal 23 September 2011. Prihantanto, S. (2008). Lebih dekat dan sehat dengan hypnoterapi. Jakarta: Indigo. Suiarso, B. (2010). Hypnoterapy neuro liinguistic programming bangkitkan sugesti positif tingkatkan dalam berbagai perspektif. Seminar hypnoterapi (pp. 1-13). Purwokerto: Puspita Ardelia.

Вам также может понравиться