Вы находитесь на странице: 1из 2

IMPLEMENTASI PENENTUAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL MATA PELAJARAN GEOGRAFI RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL SMA NEGERI 1 UNGARAN

Aris Faiz Program Studi Pendidikan Geografi FIS UNNES ABSTRAK SMA N 1 Ungaran merupakan Sekolah Menengah Atas pertama di Kabupaten Semarang yang telah mencanangkan diri sebagai sekolah unggulan dan telah siap untuk menjadi sekolah RSBI. SMA N 1 Ungaran menjadi sekolah RSBI sejak tahun ajaran 20082009. Sebagai SMA RSBI memiliki Kriteria ketuntasan minimal yang lebih tinggi dari sekolah biasa yakni 75. Semua siswa diharapkan mampu mencapai nilai minimal 75. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah 1)Bagaimanakah tahap penentuan KKM mata pelajaran Geografi di SMA N 1 Ungaran ? 2)Bagaimanakah implementasi penentuan KKM mata pelajaran Geografi di SMA N 1 Ungaran? 3)Bagaimanakah evaluasi keberhasilan dan hambatannya dalam implementasi penentuan KKM di SMA Negeri 1 Ungaran? Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui tahapan penentuan KKM Geografi di SMA N 1 Ungaran, 2) Untuk mengetahui implementasi KKM Geografi di SMA N 1 Ungaran dan 3) Untuk mengetahui evaluasi keberhasilan dan hambatannya dalam penentuan KKM Geografi di SMA N 1 Ungaran). Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah guru dan siswa SMA N 1 Ungaran Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang. Teknik sampling yang digunakan untuk guru adalah total sampling yaitu guru mata pelajaran diambil sebanyak 2 orang guru, wakil kepala sekolah bidang kurikulum 1 orang dan kepala sekolah 1 orang dan stratified random sampling untuk siswa yaitu diambil 3 jenjang kelas yang memiliki karektisitik yang sama dari masing-masing jenjang yaitu kelas X, XI, dan XII dengan jumlah sampel siswa sebanyak 53 orang. Metode pengumpul data dalam penelitian ini dengancara wawancara, observasi, angket dan dokumentasi, dengan jumlah soal 16 item angket yang sebelumnya telah diuji cobakan, dan 53 pertanyaan wawancara sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif persentase. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Tahap-tahap Implementasi Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Mata Pelajaran Geografi di SMA Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional SMA Negeri 1 Ungaran diambil dari penetuan nilai kompleksitas, nilai daya dukung sekolah dan intake siswa, sudah baik yaitu sebesar 68%. Sub variabel kondisi sosialisai guru dalam penyampaian KKM menunjukkan guru sudah baik yaitu sebesar 77% (hasil angket). Kompleksitas mata pelajaran Geografi termasuk dalam kategori baik yaitu sebesar 65% (hasil angket). Daya dukung sekolah termasuk dalam kategori baik sebesar 64% (hasil angket). Evaluasi penerapan progam KKM termasuk dalam kategori sangat baik yaitu sebesar 79% (hasil angket). Keberhasilan dapat dilihat berdasarkan data dokumentasi nilai siswa, kelas X ,XII IPS dan XII IPS menunjukkan semua siswa telah mencapai nilai ketuntasan minimal yaitu sebesar 75 sedangkan hambatan berupa materi yang memiliki kompleksitas yang berbeda-beda dan alokasi waktu yang masih belum mencukupi.

Saran yang dapat diberikan yaitu: 1) Implementasi penetapan KKM di SMA N 1 Ungaran masih perlu ditingkatkan terutama faktor daya dukung sekolah agar dapat segera mewujudkan Sekolah Bertaraf Internasional, 2) Daya dukung sekolah terutama yang media pembelajaran berbasis ICT agar selalu mengikuti perkembangan zaman dan up to date seperti CD pembelajaran dan peta digital.3) Menambah atau melengkapi perpustakaan dengan buku-buku yang berhubungan dengan ilmu Geografi yang mengikuti perkembangan zaman sehingga siswa dapat tertarik dan suka membaca di perpustakaan sekolah. 4) Guru meningkatkan proses pembelajaran dengan metode, model, media dan sumber pembelajaran yang lebih variatif agar siswa mampu memahami pelajaran dan mencapai KKM yang telah ditentukan. Kata kunci: kriteria ketuntasan minimal, SMA RSBI A. PENDAHULUAN Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dengan pendidikan diharapkan, manusia mengetahui akan segala kelebihan yang dipotensikan untuk kualitas hidup lebih baik dari sebelumnya. Pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan berdasarkan standar nasional memerlukan langkah dan strategi yang harus dikaji berdasarkan analisis yang cermat dan teliti. Analisis dilakukan terhadap tuntutan kompetensi yang tertuang dalam rumusan standar kompetensi dan kompetensi dasar; analisis mengenai kebutuhan dan potensi peserta didik, masyarakat, dan lingkungan; analisis peluang dan tantangan dalam memajukan pendidikan pada masa yang akan datang dengan dinamika dan kompleksitas yang semakin tinggi. Suatu satuan pendidikan atau sekolah yang sudah mampu melaksanakan kurikulum sesuai standar nasional maka sekolah berhak untuk meningkatkan kualitasnya dengan menjadi Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional sesuai dengan Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pasal 50 ayat 3 yang menyebutkan bahwa pemerintah dan atau pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan bertaraf internasional. Rintisan Sekolah bertaraf internasional adalah suatu sekolah yang telah

memenuhi Standar Nasional Pendidikan pada tiap aspeknya, meliputi : standar kompetensi 3

Вам также может понравиться