Вы находитесь на странице: 1из 28

SLIDE POWERPOINT SERI PELAJARAN

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II


Copyright 2009, Yusiana V, S.Kep, Ns 1

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN FRAKTUR oleh Yusiana Vidhiastutik,S.Kep.,Ns

FRAKTUR
Terputusnya kontinuitas jaringan tulang yg tjd saat tulang mengalami tahanan atau tekanan melebihi yg mampu di atasi tulang Fraktur dapat terjadi akibat : 1. Trauma tunggal (injury) 2. Tekanan berulang2 (fraktur stres/fatigue fraktur) 3. Kelemahan abnormal (fraktur patologis)
3

KLASIFIKASI FRAKTUR
A. MENURUT LOKASI FRAKTUR
Proksimal Medial Distal

KLASIFIKASI FRAKTUR
B. MENURUT DERAJAT FRAKTUR 1.FRAKTUR LENGKAP

Patah seluruh garis tengah tulang pergeseran Contoh : 1. Melintang 2. Spiral/oblik 3. Impaksi 4. Kominutif
5

KLASIFIKASI FRAKTUR
2. FRAKTUR TIDAK LENGKAP Patah hanya terjadi pada sebagian garis tengah tulang Contoh : 1. Greenstik 2. Kompresi

KLASIFIKASI FRAKTUR
C. MENURUT TIPE FRAKTUR 1. FRAKTUR TERTUTUP (simple/close fraktur) 2. FRAKTUR TERBUKA (compound/open fraktur) G. I : luka bersih, < 1 cm G.II : luka luas, tnp kerusakan jar. Lunak yg ekstensif G. III : sangat terkontaminasi, kerusakan jar. Lunak ekstesif (melibatkan kerusakan kulit, otot, saraf, dan pembuluh darah) 7

MANIFESTASI KLINIK
Nyeri Deformitas Krepitasi Pemendekan tulang Pembengkokan Perubahan warna Perdarahan pada fraktur terbuka
8

Prinsip pertolongan pertama


1. 2. 3. 4.
Perhatikan ABC Lakukan pemasangan balut bidsi Observasi tingkat kesadaran, TTV serta kondisi cedera/fraktur Kolaborasi pengobatan - transfusi - Morfin analgetik - Anti biotik - Anti tetanus Pemeriksaan rontgen Perawatan luka
9

5 6

TAHAP-TAHAP PENYEMBUHAN FRAKTUR


Bagaimana fraktur menyembuh ? 1. Stadium hematom dan inflamasi: Terbentuk dari darah yang mengalir yang berasal dari pembuluh darah yang robek Hematoma di bungkus jar. Lunak dan periosteum Invasi sel makrofag Jadi sekitar 1-2 x 24 jam

10

2. Tahap proliferasi sel Sel sel berproliferasi dari lapisan dalam periosteum disekitar lokasi fraktur Revaskularisasi , terbentuk benangbenang fibrin serta invasi fibroblast dan osteoblast membentuk matriks kolagen jar. Ikat fibrus dan tulang rawan Sel-sel aktif tumbuh kearah fragmen tulang Terjadi sekitar 5 hari setelah kecelakaan

TAHAP-TAHAP PENYEMBUHAN FRAKTUR

11

TAHAP-TAHAP PENYEMBUHAN FRAKTUR


3. Stadium pembentukan kallus Fragmen tulang+tulang rawan +tulang serat imatur kallus (tulang lunak) Kallus memberikan rigiditas pada fraktur Jika terlihat massa kalus fraktur menyatu fragmen tulang tidak bisa di gerakkan Terjadi 6-10 hari setelah kecelakaan
12

TAHAP-TAHAP PENYEMBUHAN FRAKTUR


4. Stadium konsolidasi Kallus mengeras Bertahap menjadi tulang matur Terjadi pada minggu ke- 3-10 5. Stadium remodelling Reorganisasi tulang baru ke susunan tulang sebelumnya Pengambilan jar.tulang yg mati

Faktor2 yg mempercepat penyembuhan


Immobilisasi fragmen tulang Kontak fragmen tulang maksimal Asupan darah yang memadai Nutrisi yang baik Latihan pembebanan untuk tulang panjang Hormon2 pertumbuhan,tiroid, kalsitonin,
vit.D
14

Faktor Yg Menghambat Penyembuhan


Trauma lokal extensif Kehilangan tulang Immobilisasi tidak memadai Infeksi, keganasan lokal Usia Kortiko steroid dll
15

PRINSIP PENATALAKSANAAN FRAKTUR


Secara umum : 1. REKOGNISI Pengenalan mengenai diagnosis, pada tempat RS, riwayat kecelakaan, penyebab dan faktor resiko 2. REDUKSI - Merupakan pengembalian fragmen tulang pada kesejajaran & rotasi anatemis - Reduksi tertutup & reduksi terbuka

16

3. Retensi reduksi, immobilisasi Immobilisasi tempat fx sampai terjadi penyatuan Metode : a. Traksi terus-menerus b. Gips c. Fiksasi internal, fiksasi external, brace 4. Rehabilisasi/restorasi

Dilakukan latihan modalitas


17

KOMPLIKASI FRAKTUR

Sindroma kompartemen Syok Sindroma emboli lemak Trombo emboli Osteomyelitis osteonecrosis
union, malunion, non union)

Gangguan penyatuan tulang (delayed


18

PROSES KEPERAWATAN
1. a. PENGKAJIAN Aktifitas

Tanda : pembatasan/hilangnya fungsi pada bagian yang terkena


b. Sirkulasi

tanda peningkatan TD sebagai respon nyeri/ansietas/hipotensi (peningkatan kehilangan darah) Takikardia (respon stres, hipovalemik) Penurunan atau tidak ada nadi bagian distal, pengisian kapiler lambat, pucat, kulit teraba dingin Pembengkakan jaringan / hematoma pd sisi cedera

19

C. Neuro sensori Gejala : hilangnya gerakan/sensasi, rasa kesemutan/mati rasa, spasme otot Tanda : deformitas lokal, angulasi abnormal, krepitasi, pemendekan rotasi, spasme otot terlihat, terlihat kelemahan/hilangnya fungsi
20

d. Nyeri Gejala : - nyeri berat tiba-tiba pada saat cedera terutama bila digerakkan e. Keamanan Tanda : - laserasi kulit, perdarahan, perubahan warna Pembengkakan lokal

f. Riwayat Imunisasi tetanus bila fraktur terbuka g. Status mental Tanda : kecemasan / ketakutan perubahan konsep diri
21

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman nyeri y.b.d 2. 3. 4. 5.
spasme otot, peradangan, kerusakan jaringan Gangguan mobilitas fisik y.b.d pemasangan traksi/gibs Defisit perawatan diri y.b.d traksi/gips extrimitas Resti kerusakan integritas jaringan y.b.d perubahan sirkulasi Resti infeksi, resti syock
22

RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa I : Gangguan rasa nyaman nyeri y.b.d spasme otot, peradangan, kerusakan jaringan

1. Beri penjelasan mengenai nyeri fraktur 2. Lakukan fiksasi pada daerah fraktur 3. Pertahankan tirah baring (immobilisasi) 4. Relaksasi distraksi 5. Observasi tanda vital 6. Kolaborasi analgesik

23

Diagnosa II : Gangguan mobilitas fisik y.b.d pemasangan traksi/gibs 1. Kaji sejauh mana keterbatasan gerak mempengaruhi aktifitas 2. Ajarkan mobilissi sedini mungkin dan bertahap 3. Lakukan latihan ROM jika memungkinkan 4. Bantu dan latih klien dalam ADL 5. Kolaborasi fisioterapi
24

Defisit perawatan diri y.b.d traksi/gibs extrimitas


1. Berikan bantuan ADL sesuai kebutuhan 2. Libatkan keluarga dalam membantu ADL 3. Kolaborasi dengan fisioterapi untuk terapi latihan2 menggunakan kruk
25

Diagnosa III :

Diagnosa IV : Resti kerusakan integritas jaringan y.b.d perubahan sirkulasi 1. Monitor status neuro vaskuler dari extrimitas yg sakit tiap 2 jam selama jam I, kemudian tiap 4 jam 2. Pertahankan extrimitas yang fraktur berikan kompres es 3. Observasi terjadinya syndroma kemampuan artement 4. Jika terjadi syndrom kompartemen

24 dan

maka:
26

1. Tinggikan anggota gerak diatas ketinggian jantung & berikan es 2. Turunkan beban traksi sesuai program 3. Longgarkan balutan yang kencang 4. Bantu tim medis dalam tindakan fasiotomy 5. Konsultasi dengan medis segera jika ditemukan : syanosis, kulit dingin, hilangnya sensasi, penurunan denyut nadi, menurunnya gerakan/paralise
27

Diagnosa V 1. Pantau suhu tiap 4 jam dan kondisi luka tiap penggantian 2. Pantau tanda-tanda infeksi spt kemerahan, dramase, demam, peningkatan nyeri 3. Ambil spesimen luka untuk kultur dan tes sensitivitas 5. Kolaborasi pemberian antibiotik 6. Berikan toksoid tetanus (pada fraktur terbuka) 7. Patuhi kewaspadaan umum (tehnik aseptik/anti septik dalam mencuci tangan, menggunakan handscoon) pada prosedur kontak klien langsung atau perawatab luka
EXIT
28

Вам также может понравиться

  • LP Ca Buli
    LP Ca Buli
    Документ37 страниц
    LP Ca Buli
    Goenoeng Getho
    Оценок пока нет
  • Fraktur Mandibula
    Fraktur Mandibula
    Документ13 страниц
    Fraktur Mandibula
    Goenoeng Getho
    Оценок пока нет
  • Tugas Mini
    Tugas Mini
    Документ10 страниц
    Tugas Mini
    Goenoeng Getho
    Оценок пока нет
  • Kebutuhan Dasar Manusia Istirahat Tidur
    Kebutuhan Dasar Manusia Istirahat Tidur
    Документ76 страниц
    Kebutuhan Dasar Manusia Istirahat Tidur
    Goenoeng Getho
    Оценок пока нет
  • Asma Bronkial
    Asma Bronkial
    Документ20 страниц
    Asma Bronkial
    Goenoeng Getho
    Оценок пока нет
  • Fisika
    Fisika
    Документ11 страниц
    Fisika
    Goenoeng Getho
    Оценок пока нет
  • FISPARU
    FISPARU
    Документ13 страниц
    FISPARU
    Goenoeng Getho
    Оценок пока нет
  • Jawaban Enterpreneur
    Jawaban Enterpreneur
    Документ1 страница
    Jawaban Enterpreneur
    Goenoeng Getho
    Оценок пока нет