Вы находитесь на странице: 1из 4

BERCERMIN PADA SETITIK AIR

tak selamanya kebenaran dibawa oleh banyaknya gelombang manusia tak pasti pula kebenaran selalu hinggapi mereka yang mengaku langka coba tegakkannya coba tanyakan pada air yang mengalir karenaNya Dia, Yang Ciptakan Kebenaran itu sendiri Saat banyak manusia di sekitarku Inginkan tuk cepat sambut pagi Kenapa diri ini Inginkan malam agar tak cepat berlalu Entah mengapa Sesekali kutemui diri ini berbeda Saat banyak manusia di sekitarku Inginkan agar waktu terulang kembali Kenapa diri ini Inginkan hari tuk sambut wujudnya yang baru Entah mengapa Terkadang kutemui diri ini berbeda Ketika penghuni Bumi Bisikkan rendah suaranya Mengapa jiwa ini Lantangkan teriakannya Ku tak tahu sebabnya Tak jarang diri ini berlaku tak sama Ketika penghuni Bumi Mendongak tertawa bahagia Mengapa jiwa ini Tertunduk ratapi jalan hidup tak semestinya Ku tak tahu sebabnya Terlampau sering diri ini berlaku tak sama Aneh,Memang tidak seharusnya terjadi Ku sadar akan hal ini

Tapi apa kuasaku Bukan Tuhan diriku Tentukan apa yang seharusnya terjadi Tak bisa kumengerti Kuingin berlari Kala semua orang Nikmati langkah berjalan Tak bisa kupahami Kuingin berontak lawan Kala semua orang Patuhi apa yang mereka sebut aturan Tak bisa kuakui Kala aku masih sibuk mencari Bagaimana bisa semua orang Sudah temukan tentang keyakinan Tak bisa kuresapi Kala aku sedang berkutat dengan nurani Bagaimana bisa semua orang Sudah sempurnakan kesimpulan hakiki Lelah aku bertanya Pada diri yang haus akan jawaban Sampai kapankah Bermain dalam lingkar perbedaan Apa memang ini Yang Penguasa alam kehendaki Apa memang ini Yang Penguasa waktu ingini Entahlah Aku hanyalah sebuah pion Sedang Dia Yang punyai percaturan semesta

Tak sanggup ku ketahui Aku hanyalah seorang pemain Sedang Dia Yang punyai panggung fana dunia Tapi kumengerti Aku bagian dari setitik air Yang paham pula kuakui Bagian dalam milyaran arus makhlukNya Buatku resahkan satu hal Bisakah aku bertahan Tegar resapi birunya lautan Sanggupkah titik air ini melawan Menampar angin yang menghajarnya Angin yang terus hembuskannya Hingga tersesat tanpa tujuan Sanggupkah titik air ini teguh tergenang Hiraukan mentari yang inginkannya Mentari yang terus mencari kawan Yang ternamakan awan Tuhan, lelah aku mendebat diri ini Kembalikan tanya pada diri sendiri Tuhan, tolong dengarkan aku Jawab segala tanyaku Bisakah aku tetap melaju Meski aku hanyalah setitik air Bisakah aku terus melangkah Lawan semua arus yang berbalik menahan Mungkinkah setitik air Buat mimpinya di tengah damai lautan Meski milyaran arus gelombang Berusaha balikkanku ke daratan

Tuhan bukankah Engkau Yang liputi 7 langit Tuhan bukankah Engkau Yang kuasai 7 lautan Satu pintaku padaMu Yakinkan segenap diri ini Akan apa yang sedang kujalani Kuatkan segenap diri ini Untuk lalui apa yang akan tersudahi Tuhan, Ijinkanku utarakan Apa yang sedang usik khawatirku Sebelum benar benar kuakhiri lamunanku Ada di manakah sebenarnya aku ini Pada siapakah Kau berpihak Benarkah apa yang sedang kulampaui Adakah ridhaMu atasku Tuhanku, Allah.. Kuucap lagi satu harapku padaMu Di manapun aku saat ini Pada siapapun Kau berpihak Buatlah aku, tolong pastikan aku Untuk terus mengalir sesuai kuasaMu Untuk terus hidupi Bumi tulus karenaMu Hingga nanti berakhir di sisiMu

Вам также может понравиться