NAMA : TRI ANGGONO NIM : 017870963 TGL LAHIR : 09 JANUARI 1990
RUMAH AGAPE PEMBERANTAS BUTA HURUS DI PAPUA Dari total penduduk Papua yang merupakan wilayah paling timur Indonesia sekitar 23 atau sekitar 200 ribu penduduknya mengalami buta aksara. Di Khembili, Sentani Jaya Pura dibangun rumah Agape yang ditujukan untuk memberantas buta huruI tersebut. Rumah Agape merupakan salah satu unit Yaputepa yang memberikan pendidikan dan ketranmpilan secara gratis sebagai solusi alternative dari kesulititan ekonomi yang dialami masyarakat Papua saat ini. Pada awalnya Rumag Agape dibangun oleh Rosa Mian de Verstegen yang menerima semua orang yang ingin belajar dan mengembangkan dirinya terutama dari kaum wanita ekonomi lemah. Alasannya adalah karena kaun wanita di Papua adalah tulang punggung keluarga, namun seiring berjalannya waktu rumah Agape tidak menolak siapa saja yang datang untuk belajar baik tua atau muda, menikah ataupun belum. Progran baca tulis yang dilakukan selama satu tahun ini akan mendapatkan sertiIikat dari dinas pendidikan setempat bagi pesertanya. Seiring waktu, dengan segala keterbatasannya, Rumah Agape bertahan dan terus berkembang, saat ini tidak hanya sebagai pemberantas buta aksara, namun meluas ke berbagai ketrampilan mulai dari memasak, menjahit, tat arias, menyulam, salon serta berbagai keterampilan lain. Mutu dari keterampilan tidak terlalu bagus namun, banyak orang yang mau membeli hal ini tentu akan membantu dalam ekonomi keluarga dari penduduk Papua yang selama ini merupakan wilayah yang minim SDM dari pada SDA nya. Bagi penduduk yang berlatar belakang petani di Rumah Agape juga diberikan keterampilan untuk bercocok tanam. Setelah menempuh pendidikan serta memiliki keterampilan umumnya peserta didik akan kembali ke pedalaman untuk membuka usaha baru. Tenaga pendidik di Rumah Agape adalah anggota lembaga lembaga masyarakat dari berbagai daerah yang berkontribusi dalam memerangi buta aksara di Daerah Papua.
TUGAS 2 PENGEMBANGAN KOLEKSI BAHAN PUSTAKA
NAMA : TRI ANGGONO NIM : 017870963 TGL LAHIR : 09 JANUARI 1990 I. PENDEKATAN DALAM KA1IAN KOMUNITAS PENGGUNA PERPUSTAKAAN mpat jenis pendekatan adalah sebagai berikut : 1. Pemberian inIormasi kunci 2. Forum komunitas 3. Indicator social 4. Survey lapangan ,. Pendek,9,n y,ng membu9uhk,n d,n, bes,7. Dari keempat jenis pendekatan tersebut menurut saya pendekatan yang banyak memerlukan dana adalah su7;ey l,5,ng,n. Alasan saya memilih pendekatan ini yang paling banyak membutuhkan adalah untuk melakukan survey sebagai pendekatan terhadap analisis komunitas sangat tergantung luasan komunitas itu sendiri. Walaupun cakupan dalam suatu survey lapangan sedikit tetap saja membutuhkan dana yang besar. Hal ini diakibatkan oleh kebutuhan untuk menyebarkan koesioner serta melakukan wawancara. Bila dilakukan dengan menggunakan teknik koesioner dana yang paling banyak adalah mulai dari penggandaan koesioner, penyebaran yang membutuhkan dan tranportasi serta pengambilannya. Teknik wawancara pun juga membutuhkan dana yaitu untuk tansportasi pewawancara ataupun biaya alat rekam dari hasil wawancara itu sendiri.
b. Pendek,9,n y,ng 5,ling cocok un9uk 5e75us9,k,,n y,ng k,mi kelol,. Dalam pengelolaan perpustakaan, saya adalah staI pengelola di SMAN 1 Prambon. Oleh karena itu perpustakaan yang saya kelola adalah perpustakaan tingkat sekolah. Menurut saya pendekatan yang lebih eIektiI dan paling cocok untuk kajian komunitas pengguna adalah jenis pendekatan Pembe7i info7m,si kunci . Hal ini saya pilih karena pendekatan ini adalah menggunakan para individu yang mengetahui kebutuhan pengguna / warga sekolah dalam sebuah komunitas. Dalam hal ini yang menjadi pemberi inIormasi kunci adalah ketua kelas, sekretaris kelas, bendahara kelas dan MPK serta yang paling penting adalah pengurus OSIS khususnya ketua OSIS. Dengan mewawancari atau menggali inIormasi tentang kebutuhan yang kita inginkan melalui orang orang tersebut akan lebih memudahkan kegiatan serta menghemat tenaga, dana dan waktu. Karena hanya diambil sample yang dianggap mengerti tentang apa yang terjadi dalam komunitasnya (warga kelas/sekolah)
II. TERBITAN BERSERI ,. Em5,9 jenis u9,m, 9e7bi9,n be7se7i Terbitan berseri adalah istilah untuk setiap publikasi yang diterbitkan bagian demi bagian, tidak diterbitkan sekaligus, dengan memberikan tanda secara numeric atau kronologis, dan biasanya diterbitkan untuk masa waktu yang tidak ditentukan. Berikut adalah empat jenis utama terbitan berseri : 1. Terbitan berkala dan surat kabar Terbitan berkala adalah publikasi yang diterbitkan berkesinambungan dan diedarkan kepada public setiap pereode tertentu. Macam macam terbitan berkala adalah sebagai berikut (1) majalah, (2) Warta (3) buletin dan (4) jurnal. 2. Publikasi yang diterbitkan secara berkelanjutan atau berseri, tetapi tidak diterbitkan menurut kala waktu tertentu. 3. Bagian bagian yang benar benar terpisah hanya untuk menyatakan urutan publikasi yang pernah diterbitkan dari badan tertentu. 4. Prosiding dan buku tahunan Adalah sebuah terbitan yang dikeluarkan mungkin tahunan atau berkelanjutan atau mungkin diterbitkan sebagai terbitan berseri yang dikeluarkan secara tidak berkala atau tidak tentu.
b. Te7bi9,n y,ng 5,ling cocok un9uk dibu,9 l,ngg,n,n. Menurut saya yang paling cocok untuk dijadikan langganan dari terbitan berseri adalah Te7bi9,n be7k,l, d,n su7,9 k,b,7. Alas an saya memilih terbitan berkala dan surat kabar menjadi langganan adalah dengan adanya terbitan tersebut inIormasi yang setiap saat berubah dapat segera diketahui. Dilain pihak terbitan berkala dan surat kabar adalah kumpulan artikel, tulisan yang dibuat oleh banyak orang sehingga dapat dijadikan inIormasi yang lebih akurat untuk melayani pengguna perpustakaan serta pengembangan bahan koleksi.
TUGAS 2 PENGANTAR ILMU PERPUSTAKAAN
NAMA : TRI ANGGONO NIM : 017870963 TGL LAHIR : 09 JANUARI 1990
1ASA YANG LAZIM DILAKUKAN OLEH PERPUSTAKAAN A. JASA RFRAL Jasa yang mengarahkan penanya atau pemakai menganai inIormasi atau data ke sumber yang sesuai. Contohnya : seseorang ingin membaca teks tulisan bugis maka dia akan dirujuk ke seorang pakar aksara bugis.
B. JASA RFRNS Jasa penyediaan dan pengaturan sebuah perpustakaan menyangkut pekerjaan reIerens, kini istilah jasa reIerens sering diganti menjadi jasa reIerens dan inIormasi.
C. JASA RFRNSI DAN INFORMASI Jasa reIerensi ialah kesiapan dan keberadaan staI yang dirancang memberikan jasa reIerensi, koleksi karya reIerensi yang dapat diakses oleh public melalui sebuah ruangan yang khusus didesign untuk jasa tersebut. Contohnya adalah penyediaan bagan klasiIikasi, catalog dan indeks. Dan lain sebagainya D. JASA LAIN YANG LAZIM Jasa yang lazim lain dilakukan oleh perpustakaan adalah sebagai berikut : a. Pinjam antarperpustakaan Yaitu suatu perpustakaan bila tidak memenuhi kebutuhan pemakainya akan melakukan peminjaman bahan koleksi dari perpustakaan lainnya. Contohnya bila pemakai menginginkan bahan pustaka reIerensi sebuah tumbuhan yaitu tanaman jagung, namun perpustakaan tidak memiliki reIerensi tersebut maka pihak pengelola akan meminjam bahan reIerensi tersebut dari perpustakaan daerah misalnya yang memiliki reIerensi tentang jagung.
b. Tandon ( reservation ) buku Adalah jasa untuk salah satu buku tidak boleh dipinjam keluar perpustakaan dengan tujuan agar bila ada pemakai lain yang ingin membaca buku tersubut dapat langsung diberikan pelayanan. Contohnya bila seorang pengajar menyuruh peserta didik nya untuk membaca buku tertentu maka buku tersebut harus ditandon di dalam perpustakaan.
c. Orientasi perpustakaan serta intruksi bibliograIis Kegiatan ini sering disebut pendidikan pemakai yang meliputi orientasi mengenai perpustakaan dan instruksi bibliograIi. Orientasi mengenai perpustakaan bertujuan mengenalkan pemakai pada perpustakaan sehingga pemakai sadar akan lokasi, staI, koleksi dan jasa perpustakaan. Intruksi bibliograIi merupakan Iungsi pengajaran yang mencakup pengenalan sumber inIormasi yang terdapat di dalam perpustakaan mengenai subjek tertentu.
TUGAS 2 PENGEMBANGAN KOLEKSI BAHAN PUSTAKA
NAMA : TRI ANGGONO NIM : 017870963 TGL LAHIR : 09 JANUARI 1990 III. PENDEKATAN DALAM KA1IAN KOMUNITAS PENGGUNA PERPUSTAKAAN mpat jenis pendekatan adalah sebagai berikut : 5. Pemberian inIormasi kunci 6. Forum komunitas 7. Indicator social 8. Survey lapangan c. Pendek,9,n y,ng membu9uhk,n d,n, bes,7. Dari keempat jenis pendekatan tersebut menurut saya pendekatan yang banyak memerlukan dana adalah su7;ey l,5,ng,n. Alasan saya memilih pendekatan ini yang paling banyak membutuhkan adalah untuk melakukan survey sebagai pendekatan terhadap analisis komunitas sangat tergantung luasan komunitas itu sendiri. Walaupun cakupan dalam suatu survey lapangan sedikit tetap saja membutuhkan dana yang besar. Hal ini diakibatkan oleh kebutuhan untuk menyebarkan koesioner serta melakukan wawancara. Bila dilakukan dengan menggunakan teknik koesioner dana yang paling banyak adalah mulai dari penggandaan koesioner, penyebaran yang membutuhkan dan tranportasi serta pengambilannya. Teknik wawancara pun juga membutuhkan dana yaitu untuk tansportasi pewawancara ataupun biaya alat rekam dari hasil wawancara itu sendiri.
d. Pendek,9,n y,ng 5,ling cocok un9uk 5e75us9,k,,n y,ng k,mi kelol,. Dalam pengelolaan perpustakaan, saya adalah staI pengelola di SMAN 1 Prambon. Oleh karena itu perpustakaan yang saya kelola adalah perpustakaan tingkat sekolah. Menurut saya pendekatan yang lebih eIektiI dan paling cocok untuk kajian komunitas pengguna adalah jenis pendekatan Pembe7i info7m,si kunci . Hal ini saya pilih karena pendekatan ini adalah menggunakan para individu yang mengetahui kebutuhan pengguna / warga sekolah dalam sebuah komunitas. Dalam hal ini yang menjadi pemberi inIormasi kunci adalah ketua kelas, sekretaris kelas, bendahara kelas dan MPK serta yang paling penting adalah pengurus OSIS khususnya ketua OSIS. Dengan mewawancari atau menggali inIormasi tentang kebutuhan yang kita inginkan melalui orang orang tersebut akan lebih memudahkan kegiatan serta menghemat tenaga, dana dan waktu. Karena hanya diambil sample yang dianggap mengerti tentang apa yang terjadi dalam komunitasnya (warga kelas/sekolah)
IV. TERBITAN BERSERI c. Em5,9 jenis u9,m, 9e7bi9,n be7se7i Terbitan berseri adalah istilah untuk setiap publikasi yang diterbitkan bagian demi bagian, tidak diterbitkan sekaligus, dengan memberikan tanda secara numeric atau kronologis, dan biasanya diterbitkan untuk masa waktu yang tidak ditentukan. Berikut adalah empat jenis utama terbitan berseri : 5. Terbitan berkala dan surat kabar Terbitan berkala adalah publikasi yang diterbitkan berkesinambungan dan diedarkan kepada public setiap pereode tertentu. Macam macam terbitan berkala adalah sebagai berikut (1) majalah, (2) Warta (3) buletin dan (4) jurnal. 6. Publikasi yang diterbitkan secara berkelanjutan atau berseri, tetapi tidak diterbitkan menurut kala waktu tertentu. 7. Bagian bagian yang benar benar terpisah hanya untuk menyatakan urutan publikasi yang pernah diterbitkan dari badan tertentu. 8. Prosiding dan buku tahunan Adalah sebuah terbitan yang dikeluarkan mungkin tahunan atau berkelanjutan atau mungkin diterbitkan sebagai terbitan berseri yang dikeluarkan secara tidak berkala atau tidak tentu.
d. Te7bi9,n y,ng 5,ling cocok un9uk dibu,9 l,ngg,n,n. Menurut saya yang paling cocok untuk dijadikan langganan dari terbitan berseri adalah Te7bi9,n be7k,l, d,n su7,9 k,b,7. Alas an saya memilih terbitan berkala dan surat kabar menjadi langganan adalah dengan adanya terbitan tersebut inIormasi yang setiap saat berubah dapat segera diketahui. Dilain pihak terbitan berkala dan surat kabar adalah kumpulan artikel, tulisan yang dibuat oleh banyak orang sehingga dapat dijadikan inIormasi yang lebih akurat untuk melayani pengguna perpustakaan serta pengembangan bahan koleksi.
TUGAS 2 PENGEMBANGAN BAHAN PUSTAKA
NAMA : TRI ANGGONO NIM : 017870963 TGL LAHIR : 09 JANUARI 1990
1. BAHAN PUSTAKA NON BUKU BERBANTUKAN KOMPUTER A. PNJLASAN Dalam koleksi bahan perpustakaan terdiri dari bahan cetak dan bahan non cetak. Bahan non cetak bisanya membutuhkan alat khususnya untuk membacanya tak menuntut kemungkinan juga komputer. Bahan pustaka non buku yang berbatukan komputer diantaranya adalah CD-ROM, DVD, File, Buku elektronik dan sebagainya.
B. BAHAN PUSTAKA NON BUKU YANG COCOK UNTUK PRPUSTAKAAN i. TLAH TRKOLKSI Dalam perpustakaan UPTD SMAN 1 Prambon yang bahan koleksinya berupa non buku berbantukan komputer adalah CD ROM saja. ii. BLUM TRKOLKSI Untuk bahan non buku yang belum terkoleksi masih banyak diantaranya buku elektronik hal ini dikarenakan perpustakaan kami belum terkoneksi dengan internet serta biaya untuk membeli buku elektronik juga terlalu mahal.
2. MTOD STOCK OPNAM A. YANG PALING COCOK B. PLAKSANAAN