Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Kata 'Haul' diambil dari kata Bahasa Arab Haala-Yahuulu-Haulan yang mempunyai makna 'setahun', atau 'masa yang sudah mencapai satu tahun'. Tujuan Haul Dalam ulasannya tentang haul, http://salafiyah.org yang merupakan situs resmi Pondok Salafiyah Pasuruan menyebutkan beberapa tujuan yang dapat dipetik dari helatan haul berdasarkan sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah Saw. dapat diikhtisarkan sebagai berikut : 1. Haul diadakan untuk mendo'akan dengan memintakan ampun kepada Allah swt. agar orang yang meninggal (yang dihauli) dijauhkan dari segala siksa serta dimasukkan ke dalam surga; 2. Untuk bersedekah dari ahli keluarganya atau orang yang membuat acara, orang yang membantu atau orang yang ikut berpartisipasi dengan diniatkan amal dan pahalanya untuk dirinya sendiri dan juga dimohonkan kepada Allah agar disampaikan kepada orang yang dihauli; 3. Untuk mengambil teladan dengan kematian seseorang bahwasanya kita semua pada akhirnya juga akan mati, sehingga hal itu akan menimbulkan efek positif pada diri kita untuk selalu meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt.; 4. 5. Untuk meneladani kebaikan-kebaikan dari orang yang dihauli, dengan harapan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari; dan Untuk memohon keberkahan hidup kepada Allah melalui wasilah (media) yang telah diberikan kepada para ulama, sholihin atau waliyullah yang dihauli selama masa hidupnya. Dari penjelasan tersebut di atas, tidak tersirat sedikit pun tujuan haul yang mengarah pada kemeriahan. Haul adalah do'a dan sedekah, haul merupakan media untuk mengambil teladan dan meneladani, serta memohon keberkahan.
Dasar Hukum Inilah yang menjadi sandaran hukum Islam bagi pelaksanaan peringatan haul atau acara tahunan untuk mendoakan dan mengenang para ulama, sesepuh dan orang tua kita. Diriwayatkan oleh para sahabat; merekapun melakukan apa yang telah dilakukan Rasulullah. Berikut ini adalah kutipan lengkap hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi: Al-Baihaqi meriwayatkan dari al-Wakidi mengenai kematian, bahwa Nabi SAW senantiasa berziarah ke makam para syuhada di bukit Uhud setiap tahun. Dan sesampainya di sana beliau mengucapkan salam dengan mengeraskan suaranya, Salamun alaikum bima shabartum fanima uqbad daar QS Ar-Rad: 24 Keselamatan atasmu berkat kesabaranmu. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu. Saat mengadakan peringatan haul dianjurkan untuk membacakan manaqib (biografi yang baik) dari orang yang wafat, untuk diteladani kebaikannya dan untuk berbaik sangka kepadanya. 1. 2. 3. Mengadakan ziarah kubur dan tahlil Menyediakan makanan atau hidangan dengan niat sedekah dari almarhum. Membaca ayat-ayat suci Al-Quran dan memberikan nasihat agama, antara lain dengan menceritakan kisah hidup dan kebaikan almarhum agar bisa diteladani.
Sedangkan Talqin, juga merupakan doa (puji-pujian) disaat ia di alam kubur, perbedaannya Talqin cukup dilaksanakan satu kali saja, sedangkan Haulan dllsb dilaksanakan berkala, begitulah nabi meng-isyaratkan. Wallahul alam. Pendapat Para Ulama Para ulama memberikan arahan yang baik tentang tata cara dan etika peringatan haul. Dalam al-Fatawa al-Kubra Ibnu Hajar mewanti-wanti, jangan sampai menyebut-nyebut kebaikan orang yang sudah wafat disertai dengan tangisan. Ibnu Abd Salam menambahkan, di antara cara berbela sungkawa yang diharamkan adalah
memukul-mukul dada atau wajah, karena itu berarti berontak terhadap qadha yang telah ditentukan oleh Allah SWT. Saat mengadakan peringatan haul dianjurkan untuk membacakan manaqib (biografi yang baik) dari orang yang wafat, untuk diteladani kebaikannya dan untuk berbaik sangka kepadanya. Ibnu Abd Salam mengatakan, pembacaan manaqib tersebut adalah bagian dari perbuatan taat kepada Allah SWT karena bisa menimbulkan kebaikan. Karena itu banyak para sahabat dan ulama yang melakukannya di sepanjang masa tanpa mengingkarinya. Ibnu Hajar Al-Asqolani pengarang syarah Bukhari yang bernama Fathul Bari berkata dari Hadith ini dapat didapati hukum: Umat Islam di bolehkan bahkan dianjurkan memperingati hari-hari yang dianggap besar umpanya hari-hari Maulid Israj Mi'raj dan lain-lain Nabi pun Turut memperingati hari tenggelamnya firaun dan bebasnya Musa dan melakukan puasa Asyura sebagai bersyukur atas hapusnya yang batil dan tegaknya yang hak. Acara Haulan, Tahlilan, 3 Hari, 7 Hari dan 100 Hari ini merupakan perbuatan yang dilarang agama atau ini adalah bid'ah atau malah merupakan ibadah?