Siapa yang membaca dan meniliti sejarah kehidupan orang-orang besar dan para pemimpin yang telah meraih kemenangan setelah mengalami kekalahan, dia akan mendapati pada diri mereka satu siIat yang di miliki oleh mereka semua, tidak ada yang selamat dari siIat tersebut kecuali para Nabi yaitu siIat pembalasan dendam. Akan tetapi Rasulullah Saw telah memberikan satu contoh yang sangat ideal ketika telah meraih kemenangan, walaupun beliau telah terusir dari Mekkah dan tertahan semua harta bendanya dan teraniya oleh penduduk mekkah dengan penganiyaan yang sangat pedih di permulaan kenabian beliau, akan tetapi setelah beliau meraih kemenangan, jiwanya yang agung dan akhlaknya yang mulia tidak memperkenankan untuk membalas dendam, bahkan beliau memaaIkan setiap yang telah menzaliminya dan memaaIkan setiap orang dengan pemaaIan yang umum, sementara beliau mampu untuk membalas dendam kepada mereka dengan pembalasan yang pedih. Beliau bersabda kepada mereka: 'Pergilah kalian! Karena kalian bebas... Demikianlah Islam telah mendidik Rasulullah Saw dan para pengikutnya dengan akhlak yang mulia ini, yang terbebas dari segala ikatan siIat egois. Bagaimana tidak, sementara kitabnya yang di turunkan kepadanya mengatakan: ' Jadilah engkau pemaaI! Dan suruhlah orang mengerjakan yang ma`ruI, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh. (QS. Al A`raaI: 199). Rasulullah Saw adalah seorang yang menyukai kemudahan Rasulullah Saw senang mempermudah urusan orang lain, dan tidak menyukai sikap keras terhadap orang lain dan mempersulit urusan mereka. Beliau Saw bersabda kepada para pengikutnya: 'gembirakanlah mereka dan jangan bersikap keras terhadap mereka, mudahkanlah mereka dan jangan persulit. Beliau juga bersabda: 'sesungguhnya kalian di utus untuk mempermudah mereka, dan kalian tidak di utus untuk mempersulit mereka. O hla Terpuji Rasulullah saw Diantara keistimewaan yang di miliki Rasulullah saw adalah akhlaknya yang terpuji kepada kerabat dekat dan yang jauh, kepada teman dan musuh, inilah yang Nampak darinya secara adil. Beliau menyambut seseorang dengan penyambutan yang baik yang tidak lepas dari senyuman di wajahnya, berkata dengan baik, membalas kejahatan dengan kebaikan, menghindari perkara- perkara yang tidak perlu. Beliau mengajarkan umatnya bahwa sebaik-baik orang adalah mereka yang paling bagus akhlaknya, beliau bersabda: 'Sesungguhnya orang yang paling baik diantara kalian adalah yang paling baik akhlaknya. Bahkan beliau mengajarkan pengikutnya bahwa yang paling dekat tempatnya dengan beliau nanti pada hari kiamat adalah yang paling baik akhlaknya. Beliau bersabda: 'Sesungguhnya orang yang paling aku sukai diantara kalian dan yang paling dekat tempatnya dengan saya nanti di hari kiamat adalah yang paling bagus akhlaknya. Akhlak Rasulullah Saw yang terpuji tidak hanya untuk para pengikutnya saja, bahkan beliau juga melakukan hal yang sama terhadap musuh-musuhnya, ketika beliau di minta untuk mendoakan orang-orang musyrik beliau bersabda: 'Sesungguhnya saya tidak di utus sebagai pelaknat, tapi saya di utus sebagai pembawa rahmat (kasih sayang). ASIIA1 ANGGC1A 8ADAN NA8I SAW 8asululloh saw Adalah seorang yang dlagungkan mukanya bercahaya seperLl bulan malam empaL belas (bulan purnama) leblh Llnggl darl yang sedang dan leblh pendek darl yang sangaL Llnggl kepalanya besar rambuLnya Lerslslr [lka rambuLnya dlbelah Lerbelahlah (separo kekanan dan separoh keklrl) dan [lka Lldak pan[ang rambuLnya Lldaklah meleblhl daun Lellnganya Cahaya alr mukanya Lerang dahlnya luas anak rambuL dlkenlngnya Llpls sempurna dan nyarls bersambung dlanLara keduanya Crang yang memperhaLlkannya menyangka bahwa baLang hldungnya Llnggl [angguLnya Lebal plplnya Lldak cekung muluLnya luas glglnya Lerbelahbelah rambuL dadanya halus lehernya seakanakan beruklr perak [ernlh dan berkllau badannya Legap dan berlsl peruL dan dadanya raLa [arak kedua bahunya [auh Lulang kepalanya besar seluruh badannya Lerang anLara dada dan pusaLnya dlsambungkan oleh rambuL yang pan[ang laksana garls yang lurus kedua susunya dan peruLnya Lldak berambuL selaln darl rambuL yang lurus darl Lenggorokan kepusaLnya kedua hasLanya banyak rambuL Lulang hasLanya Lelapak kaklnya luas uraLnya lurus kedua Lelapak Langan dan kaklnya Lebal pan[ang dan lebar u[ungnya lekuk kedua kaklnya raLa dan keduanya halus keduanya cepaL kerlng blla basah Lerkena alr [alannya Legap condong dan lurus kemuka bellau ber[alan dengan lemah lembuL dan cepaL 8lla ber[alan seolaholah menurun (karena cepaL dan Legapnya) dan blla la berpallng berpallnglah seluruh badannya bellau selalu menundukan pandangannya dan selaulu mellhaL kebawah leblh lama darl mellhaL keaLas pandangan maLanya La[am bellau suka ber[alan dlbelakang sahabaLnya dan suka mendahulukan salam kepada orang yang men[umpalnya" (P8 1lrmldzl dalam asySyamall dengan lsnadnya darl Pundun bln Abl Palal ra)
8osulullah lLu saw lLu puLlh bercampur merah kepala bellau besar alr muka bellau sangaL [ernlh dan bulu plngglr maLa bellau pan[ang" (P8 8alhaql dengan lsnad All ra)
8kI8ADI NA8I SAW
keberslhan 8adan nabl saw
1 nabl menyukal harumharuman 8elum pernah aku menclum mlnyak anbar dan kasLurl yang leblh harum darl 8asulullah saw" (P8 8ukhorl Musllm Abu uaud dan 1lrmldzl darl Anas bln Mallk )
2 kerlngaL nabl saw 1ldaklah nabl saw ber[alan melalul saLu [alan sa[a kemudlan daLang seorang menglkuLl bellau Crang mengeLahul bahwa bellau sedang ber[alan[alan adalah darl bau kerlngaL ballau" (P8 aduarlml darl !ablr ra)
3 nabl saw Menyukal wanglwanglan Aku berlkan kepada nabl saw wanglwanglan yang pallng bellau sukal sehlngga saya llhaL mlnyak wangl mengkllap dl kepala dan [angguL bellau" (P8 8ukhorl darl Alslyah ra)
4 nabl saw suka memlnyakl Lubuhnya 8asulullah saw pernah memlnyakl Lubuhnya dengan nurah SeLelah selesal bellau bersabda Pal kaum Musllmln pakallah nurah karena nurah semacam mlnyak unLuk memlnyakl Lubuh dan berslh dan sesungguhnya dengan mlnyak lLu Allah melenyapkan koLoran koLoranmu dan bulubulumu" (P8 Ahmad darl Alsyah ra)
3 nabl saw bercelak nabl saw mempunyal alaL celak yang bellau gunakan unLuk bercelak Llga kall Llap malam Llga kall wakLu lnl dan Llga kall wakLu lLu (Llga kall pada maLa kanan dan Llga kall pada maLa klrl)" (P8 Ahmad Abu uaud 1lrmldzl dan lbnu Ma[ah darl lbnu Abas)
6 nabl saw suka mendandanl rambuL seorang lakllakl menglnLal darl celah dlndlng rumah nabl saw sedang bellau menylslr dengan slslr" (P8 8ukhorl darl Sahal bln Sahal bln Saad ra)
7 nabl sawsuka memellhara [angguL
8 nabl sawsuka memberslhkan glgl
9 nabl sawsuka memberslhkan anggoLa badan yang lalnnya
Mengena| pr|bad| kasu|u||ah saw Cleh Syech laragh Pady 8ellau adalah seorang yang ber[lwa besar melaksanakan sesuaLu yang agung bahkan bellau membangun kemullannya melalul ke[u[urannya dan keLeLapannya dalam konsepnya yalLu seorang yang berslfaL mulla dengan akhlak yang agung lnLerakslnya yang [u[ur balk dengan kawan aLaupun musuh senanLlasa berslfaL Lawadhu (merendahkan dlrl) ramah dan Lldak mempersullL sesuaLu [auh darl segala benLuk keLerpaksaan dan kepurapuraan 8ellau [u[ur dengan dlrlnya sendlrl berpegang Leguh dengan konsep dasarnya Lu[uannya Lerfokus dan pandangannya [elas 1eLap kokoh dengan konsep dasarnya sehlngga bellau menyampalkan rlsalah Allah SwL uan menyebarkan dasardasarnya (konsepkonsep) yang agung yang kebanyakan Lldak dl keLahul oleh orangorang yang memusuhl dan yang men[elek[elekkan bellau Mengumpulkan seluruh benLuk kebalkan yang dl Lerlma oleh flLrah dan seluruh slfaL kesempurnaan manusla yang dl harapkan oleh orangorang yang berakal Akhlak yang lndah akan menghasllkan Llngkah laku yang lndah serLa akal yang sehaL serLa akan berslnar bagalkan bulan purnama yang menylnarl alam yang menyemburkan dan mengemballkan kehldupan manusla serLa menghllangkan kebodohan dan slfar egols Meneladani Kepribadian Rasulullab SAW Segala puji hanya untuk Allah, Rabb alam semesta. Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpah kepada Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Juga kepada keluarga, para sahabat yang mulia dan para pengikut beliau yang setia hingga hari kiamat. Saudaraku yang dimuliakan Allah, Di antara rukun iman yang kita yakini dalam ajaran agama kita adalah iman kepada para Nabi dan Rasul yang diutus Allah kepada umat manusia. Mereka telah menda'wahkan ajaran tauhid (mengesakan Allah) dan melarang perbuatan syirik (menyekutukan Allah) yang semua itu terangkum dalam ajaran agama yang kita cintai, al-slam. Allah berfirman : "Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu : Jika kamu mempersekutukan (Rabb), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi". (QS. 39:65).
Nabi dan Rasul terakhir yang diutus Allah ke bumi ini adalah Muhammad shallallahu 'alahi wasallam. Kita telah memberi kesaksian (syahadah) bahwa beliau benar-benar seorang utusan Allah dengan kalimat Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah. Syahadah ini memiliki konsekuensi membenarkan segala yang dating dari beliau, dan melaksanakan segala perintahnya, menjauhi segala larangannya dan tidak menyembah Allah kecuali dengan cara yang disyari'atkan kepadanya. Beliau hanyalah seorang hamba yang tidak boleh disembah, seorang Rasul yang tidak boleh didustakan dan seorang hamba yang tidak mampu mendatangkan manfaat atau mudharat bagi dirinya atau orang lain, kecuali atas izin Allah dan kehendak-Nya. Allah berfirman : "Katakanlah: "Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. " (QS. 6:50).
Ada beberapa kepribadian yang sangat menonjol dalam diri Rasulullah sehingga kita diperintah untuk mengambil suri tauladan dalam mendidik umat. Dr. Muhammad Ra'fat Sa'id dalam karyanya berjudul " Ar-Rasul al-Mu'allim, wa Manhajuhu fit ta'lim " mencatat beberapa kepribadian Rasululllah menurut Al-Qur'an.
1. Sebagai Penerima Wahyu Firman Allah : "Katakanlah: Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Esa. Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabb-nya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shalih dan janganlah dia mempersekutukan seorang pun dalam beribadat kepada Rabb-nya" (QS. 18:110)
Begitulah Al-Qur'an menyatakan tentang pribadi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau memang manusia biasa, tetapi tidak seperti manusia lainnya. Sebab beliau telah menerima wahyu dari Allah dan telah dipilih-Nya untuk menyampaikan risalah-Nya. Kita pun sebagai umatnya yang mengikuti jejak beliau harus berkepribadian seperti beliau, yang menyadari bahwa kita adalah pewaris wahyu yang telah beliau sampaikan.
2. Pribadi yang Dapat Dipercaya Al-Qur'an mengisyaratkan bahwa sifat seorang muballigh, pengajar dan pendidik adalah sifat ash-shidq (berkata benar) dan al-amanah (dapat dipercaya) dalam tablighnya. Selain itu tentunya tidak menyampaikan sesuatu tentang agama yang tidak diwahyukan Allah. tulah sifat-sifat yang dimiliki oleh beliau. Allah berfirman: "Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Qur'an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya) " (Qs. 53 : 3-4).
3. Pembawa Nikmat, Kesucian dan lmu Al-Qur'an menjelaskan bahwa diangkatnya Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sebagai utusan Allah adalah pemberian Allah kepada kaum mu'minin yang mengajari dan membersihkan jiwa mereka setelah sekian lama berada dalam kegelapan. Allah berfirman: "Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka -ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab dan Al-Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.". (Qs. 3:164).
Disamping tiga kepribadian seperti yang tersebut di atas, masih banyak lagi kelebihan yang dimiliki oleh beliau. Beliau juga merupakan figur yang dicintai dan ditaati oleh para sahabat yang hidup sezaman dengan beliau dan -- nsya Allah termasuk kita, meski kita belum pernah melihat beliau semasa hidup. Pribadi yang kokoh dan terlatih juga Nampak dalam diri beliau ketika menghadapi kesulitan dalam perjalanan hidup beliau. Dari sekian banyak kajian tentang perjalanan da'wah dan pendidikan yang beliau lakukan kepada umat, kita dapat mendapat pelajaran bahwa beliau adalah sosok pendidik yang betul-betul memahami tabiat dasar manusia. Para ahli ilmu jiwa pendidikan menyimpulkan, bahwa diantara tabiat manusia : " Dia tidak mau menyempurnakan proses belajar yang mereka tempuh - sepanjang hidupnya- kecuali dari pendidik yang mereka cintai; mereka ketahui kemampuannya; mereka rasakan adanya sentuhan-sentuhan jiwa secara langsung. Raut wajah yang selalu ceria dan perhatian yang penuh " . Sifat itu semua terkumpul dalam sosok pribadi Rasulullah Muhammad shallallahu 'alahi wasallam. Semoga kita dapat meneladaninya. eneladani epribadiannya Sobat, pernahkah kita berlaku lemah-lembut dan santun saat bertutur kata dengan sahabat- sahabat kita? Baik dengan yang usianya di atas maupun di bawah kita? Jika sudah dan memang biasa melakukannya, alhamdulillah. Pertahankan dan terus kembangkan. Karena Rasulullah saw. pun termasuk yang berhati lembut dan santun. Imam ath-Tahbrani dalam Tarikh-nya menuliskan tentang kepribadian Rasulullah saw.: "Selama beliau tetap sebagai Rasulullah, maka tidak boleh tidak, beliau harus menfadi orang yang paling lembut dan berlapang dada di antara manusia, paling halus budi pekertinya, paling baik akhlaknya dan paling indah pergaulannya. Rasulullah saw. menahan amarah, memaafkan, dan memohonkan ampunan atas orang-orang yang tergelincir. Beliau saw. mengalahkan hak- hak dirinya selama bukan hak Allah. Beliau saw. memaafkan orang yang mend:aliminya, mengusirnya dari tanah airnya, menyakitinya, mencai makinya dan bahkan yang memeranginya, karenanya beliau berkata kepada mereka pada hari Penaklukan Mekkah, "Pergilah kalian, karena kalian adalah orang-orang bebas." ath-Thabrani dalam %,7-nya 2/161) Sobat, untuk membiasakan sikap lemah lembut, kita mulai belajar dari sekarang bagaimana menghormati teman-teman kita. Berkata yang baik dan sopan adalah sikap terpuji. Rasulullah saw. bersabda: "Sesungguhnya Allah adalah Mahalembut, maka ia mencintai kelembutan, dan Dia memberikan kelembutan apa yang tidak Ia berikan kepada sifat kasar" R Buhari- uslim dari isyah ra) Dalam sebuah riwayat disebutkan, ketika orang-orang Yahudi masuk menemui beliau dengan mengatakan, "Kebinasaan semoga menimpamu". Maka Aisyah ra yang mengetahui hal itu menjawab, "Semoga kebinasaan dan laknat untuk kalian." (Mendengar itu) Nabi saw. bersabda: "Wahai Aisyah, apa itu? Sesungguhnya Allah tidak menyukai ucapan forok dan kefi, tapi bila kamu ingin menfawab ucapan mereka, katakan, "Waalaikum (dan atas kamu)" R Buhari-uslim dari isyah ra) Hmm.. apa yang dilakukan Rasulullah saw. dalam hadis di atas sungguh sangat cantik. Tidak langsung menyerang tapi hanya membalikkan. Yang intinya sebenarnya menyerang juga. Tapi supaya tidak menimbulkan kesan perlawanan Irontal, akhirnya Rasulullah saw. mengatakan demikian. Dalam hidup bertetangga Rasulullah saw. menasihati kita sebagai umatnya bahwa kita harus saling menghormati dengan tetangga kita. Meski pada kenyataannya kita-kita berantem mulu ama tetangga, atau ada yang malah doyan nyari musuh. Nggak suka kalo tetangga tuh dapet kebahagiaan. Walah? Ketika Rasulullah saw. ditanya tentang hak tetangga, dia berkata: "Tolonglah ia ketika minta tolong kepadamu. Berilah ia pinfaman ketika meminfam. Kunfungilah dia ketika sakit. Ucapkan selamat bila memperoleh kebaikan (misal. ri:ki, anak, kepulihan). Sampaikan tak:iah (duka cita) bila mendapat musibah (kematian), antarkan fena:ahnya bila meninggal. Jangan kamu tinggikan bangunanmu sehingga menghalagi udara ke rumahnya kecuali dengan i:innya dan fanganlah kamu sakiti tetanggamu dengan bau masakanmu kecuali engkau berikan sebagian kepadanya (misal. kuah/sop daging). Jika engkau membeli buah-buahan berikanlah sebagian. Jika engkau tidak (mau) memberinya, masukkan buah-buahan itu ke dalam rumahmu secara sumbunyi-sumbunyi. Janganlah anakmu keluar membawa buah yang membuat anaknya kecewa." (R Thabrani. Lihat: At Targhib wat Tarhib, jilid 3 hlm. 357) Hmm.. kalo kita sama teman di sekolah atau di lingkungan tempat tinggal kita akur dan menjalin kebersamaan dan saling menolong, kayaknya asyik banget. Kita jadi nggak punya musuh. Sekaligus berarti kita insya Allah udah meneladani Rasulullah saw. dalam hal kepribadiannya yang agung dan berakhlak mulia. Sobat, masih banyak kemuliaan pribadi Rasulullah saw. Kayaknya nggak mungkin ditulis semua di sini. Nggak cukup jumlah halaman yang disediakan buletin ini. Ini sekadar contoh aja dari sekian banyak keagungan akhlak Rasulullah saw. So, dengan belajar lebih banyak tentang Islam, insya Allah kita bakalan lebih banyak tahu lagi tentang Islam dan tentunya tentang sosok Rasulullah saw. yang menjadi teladan kita. eneladani perjuangannya Sobat, kayaknya nggak seru dong kalo mencontoh teladan Nabi kita hanya dari sisi pribadinya, sebab sisi lainnya dalam kehidupan beliau juga layak kita jadikan teladan. Salah satunya adalah dalam perjuangan membela kebenaran Islam ini. Rasulullah saw. adalah orang yang sungguh paling romantis dalam membela kebenaran Islam. Jujur saja, jika membaca kisah perjuangan Rasulullah saw. dan para sahabatnya dalam menyampaikan dakwah Islam selalu memberikan keyakinan kepada kita, bahwa cinta memang memiliki kekuatan yang sangat dahsyat. Kalo bukan karena cinta akan kebenaran Islam ini, mana mungkin Rasulullah dan para sahabat rela berkorban? Kita bisa menyaksikan Iilm "ar-Risalah" besutan sutradara kondang, MusthaIa Akkad. Kebetulan visualisasinya sangat bagus ketika menggambarkan bagaimana perih dan pedihnya perjuangan membela kebenaran yang diperagakan para sahabat Rasulullah saw. Tapi, mereka rela merasakan perih dan pedihnya dalam waktu lama. Perjuangan selama 13 tahun di Mekkah dan 10 tahun di Madinah, bukan perkara gampang. Rasulullah saw. dan para sahabat harus berjibaku mempertahankan kebenaran Islam ini. Mencintainya dengan sepenuh hati. Tak ingin melepaskannya. Mereka, adalah contoh para pecinta kebenaran yang paling romantis di dunia. Rela sakit, demi cinta. Menderita demi dakwah. Subhanallah. Sobat, kita bisa meneladani Rasulullah saw. dalam membela kebenaran Islam ini. Kita bisa mencontoh dari kisah perjuangannya. Jadi mulai sekarang kita harus tumbuhkan cinta kepada kebenaran Islam. Cinta, pengorbanan, dan perjuangan kita dalam mencintai kebenaran Islam ini pasti berbalas alias bersambut. Nggak usah khawatir. Karena apa? Karena kebenaran Islam itu sudah dijamin langsung oleh Allah Swt. mencintai Islam, membelanya, dan juga memperjuangkannya sama dengan mencintai Allah Swt. dan RasulNya. Mencintai Allah Taala dan Rasulullah saw. sama artinya dengan mencintai kebenaran. Dan, yakinlah bahwa cinta kita akan berbalas, yakni dengan mendapatkan garansi berupa pahala atas kesetiaan dan kesediaan kita berkorban dan berjuang dalam membela kebenaran Islam ini. Allah Swt. berIirman: "Hai orang-orang yang beriman, fika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." "S uhammad 47]: 7) Jadi, berbahagialah kalo kita jadi pejuang kebenaran Islam. Karena cinta kita pasti berbalas alias bersambut. Allah yang akan langsung menyambut cinta kita. Cinta kita kepada kebenaran, sekaligus tanda cinta kita kepada Allah Swt. Itu sebabnya, jangan khawatir dan jangan merasa cinta kita kepada kebenaran ini akan sia-sia. Insya Allah jika kita ikhlas melakukannya, Allah pasti juga mencintai kita dan akan menepati janjiNya. So, kita kudu yakin dan jangan pernah merasa khawatir. Oke? Para pejuang kebenaran yang paling romantis akan mencintai Islam dan ajarannya ini dengan sepenuh hati. Ia nggak akan takut cintanya tak berbalas, atau tak perlu khawatir akan disia-siakan. Maka, jangan kaget jika para pejuang kebenaran adalah mereka yang akan rela mengorbankan waktunya, tenaganya, pikirannya, perasaannya, dan bahkan nyawanya untuk kekasih hatinya, yakni Allah Swt., RasulNya, dan juga ajaran Islam ini. Ia akan berbuat apa saja untuk menyenangkan Allah, RasulNya, dan juga memuliakan ajaran Islam ini. Ya, sungguh hebat pengorbanannya, sungguh indah sisi romantisnya. Para pejuang kebenaran akan terus mengobarkan semangat dan membanjirkan keringat serta bekerja cerdas dan ikhlas demi sebuah harapan tegaknya kebenaran. Semangatnya dibakar api cinta, cinta akan kebenaran. Cinta yang pasti berbalas. Itu sebabnya, meski merasakan sakit dalam perjuangannya, namun ia akan tetap berusaha tersenyum dan melupakan rasa sakit itu, karena cintanya lebih besar kepada kebenaran Islam ini. Sobat, ini sekadar satu contoh tentang sisi perjuangan Rasulullah saw. Masih banyak sisi perjuangan beliau lainnya yang bisa diteladani, tapi tentu nggak bisa ditampilin semua di sini. So, biar lebih tahu, ngaji aja deh. Kita memang butuh teladan Allah Swt. berIirman:"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat dan karunia) Allah dan (kedatangan) hari akhir (kiamat) dan dia banyak berd:ikir (menyebut/mengingat) Allah." "S al-hzab 33]: 21) Oya, dari ayat ini jelas banget bahwa meneladani Rasul itu terkait dengan adanya harapan kepada Allah dan iman kepada hari akhir. Juga terkait dengan dzikir (teringat) kepada Allah secara terus menerus tanpa terputus. Nah, nggak adanya peneladanan menjadi bukti tidak adanya pengharapan rahmat kepada Allah dan tidak adanya iman kepada hari kemudian dan itu menurut ijma' sehabat berarti kuIur. Hal itu juga menjadi bukti ditinggalkannya dzikir kepada Allah Swt. sehingga jarang sekali teringat pada Allah, dan yang demikian itu nggak boleh ngendon dalam diri seorang Muslim jika bermakna lupa kepada Allah Swt. dan berpaling kepada syahwat dan hawa naIsu. Jangan sampe deh! Oke deh, kita emang butuh teladan. Tentu teladan yang benar dan baik. Nah, Rasulullah saw. adalah teladan yang benar dan baik. Wallahualam