Вы находитесь на странице: 1из 6

A.

DEFINISI MATERIAL HANDLING


Dalam arti luas:
Material Handling adalah suatu seni atau ilmu pengetahuan mengenai
pemindahan, pengepakan, dan penyimpanan semua jenis/bentuk material/bahan yang
terjadi di dalam pabrik termasuk pemindahan bahan baku dari sumbernya ke pabrik serta
pemindahan barang jadi sampai ke tangan konsumen.
Dalam arti sempit:
Material Handling adalah suatu seni atau ilmu pengetahuan mengenai
pemindahan, pengepakan, dan penyimpanan semua jenis/bentuk material/bahan yang
terjadi di dalam pabrik saja.
Tiga kegiatan dalam pabrik:
1. Make ready : Menyediakan/menempatkan bahan di tempat kerja (dimana
bahan baku tersebut diproses).
2. Do : Kegiatan pengolahan/ pembuatan barang.
3. Put away : Memindahkan barang-barang dari tempat kerja.

. TU1UAN MATERIAL HANDLING
1. Menjaga atau mengembangkan kualitas produk, mengurangi kerusakan dan
memberikan perlindungan terhdap material.
2. Meningkatkan keamanan dan mengembangkan kondisi kerja.
3. meningkatkan produktivitas.
4. Meningkatkan tingkat penggunaan Iasilitas.
5. mengurangi bobot mati .
6. sebagai pengawasan persediaan .

. PRINSIP MATERIAL HANDLING
1. Right Material : Material yang disediakan sesuai dengan yang dipesan oleh bagian
produksi, akan lebih akurat jika menggunakan peralatan otomatis.
2. Right Mount : Jumlah yang disediakan oleh bagian material handling sesuai jumlah
kebutuhan.
3. Right Condition : Sesuai dengan keinginan konsumen (misal tidak rusak, kondisi
barang dipak atau tidak dipak, diurut penyusunannya, dlan lain-lain).
4. Right Place : Menempatkan material langsung dilokasi akhir siap untuk digunakan,
tidak di tengah-tengah perjalanan (misal di gang).
5. Right Sequence : Urutan penanganan material yang eIisien misalnya dengan
penyederhanaan kerja, eIisiensi manuIakturing.
6. Right Cost : Mendesain bentuk yang eIisien sehingga biaya menjadi eIisien Not the
lowest cost`.
7. Right time : On time delivery, jika proses material handling di dalam pabrik
dilakukan dengan peralatan otomatis syarat ini akan lebih mudah dicapai.

D. PRINSIP DESAIN MATERIAL HANDLING
1. Planning principle, perencanaan dibuat dengan menjawab pertanyaan what
(materialnya), where dan when (pergerakanya), how dan who (metodanya).
2. Standardization principle, adanya standard metoda kerja dan alat yang digunakan.
3. Work principle, yaitu meminimalkan kerja. Ukuran kerja (work) adalah aliran
material (volume, jarak, jumlah) dikali jarak perpindahan.
4. Ergonomic principle, Pekerjaan dan kondisi kerja sesuai dengan operator.
5. Unit Load principle, unit load adalah satuan atau kemasan pemindahan barang untuk
sekali pemindahan misalnya pallet, tote pans, kontainer, dan lain-lain.
6. Space Utilisation, pemanIaatan ruang semaksimal mungkin.
7. System principle, yaitu interaksi antara entity yang membentuk pekerjaan secara
keseluruhan.
8. Automation principle, yaitu penggunaan sistem otomatisasi yang dikontrol melalui
komputer.
. Environmental principle, memperhatikan kondisi lingkungan dan tidak merusak
lingkungan.
10.LiIe cycle cost principle, yaitu berIikir bagaimana cash Ilow akan terjadi terhadap
suatu sistem material handling yang akan diterapkan mulai dari investasi peralatan
maupun lokasi yang dipakai sampai dilakukan penggantian dengan metode yang
baru.

E. IAYA DAN EFISIENSI MATERIAL HANDLING
iaya Material Handling ada 4 yaitu:
1. Investasi alat
2. Upah tenaga kerja
3. Energi
4. iaya-biaya yang masuk dalam proses produksi

Penyebab IneIisiensi dalam Material Handling yaitu:
1. Aliran/jalan bahan yg sedang atau akan dikerjakan dalam proses produksi lamban
(loading material, alat angkut, ban berjalan) sehingga mengakibatkan under/ over
capacity; peralatan handling saat kembali kosong.
2. Handling produk samping (by- product) dan barang sisa (scrap) secara tidak eIisien.
3. Penempatan bahan/ produk yang tidak sistematis atau teratur sehingga
mengakibatkan memperlama penanganan.

Cara Mengurangi iaya Material Handling yaitu:
1. Pengelolaan persediaan dengan sistem FIFO.
2. IdentiIikasi & labelling setiap bahan.
3. Memperhatikan prinsip-prinsip MH (Assauri):
a. Hindari MH seoptimal mungkin.
b. ManIaatkan mekanisasi MH (dengan conveyor atauIorkliIt/Iorktruck).
c. Alat handling dipilih secara ekonomis.
d. Penggunaan alat handling secara eIisien.
e. Perencanaan plant lay out padu dengan pekerjaan MH.
I. Analisis lengkap untuk penentuan alat MH mekanik yg dipilih.
g. Pemakaian & pembaruan alat handling disosialisasikan pada semua pihak terkait.

F. UNIT MATERIAL HANDLING DALAM PERUSAHAAN
Tugas Unit/ agian MH:
1. Mengadakan penyelidikan dan analisis untuk menentukan bagaimana kegiatan MH
dapat dilakukan secara eIisien.
2. Merencanakan, melakukan pengujian dari alat-alat MH yang baru.
3. Memberi saran perbaikan cara pemindahan barang dan dalam pemasangan
perlengkapan maupun peralatan handling yang baru.
4. Mengawasi pemasangan alat handling baru dan melaporkan kepada manajemen.

Aspek produksi yg terkait dg MH:
1. Product design : Produk didesain agar mudah dipindahkan atau bagaimana cara
angkut produk agar eIisien dan aman.
2. Plant lay out : Pengaturan alat dipadukan dg mesin agar pemindahan lancar dan
eIisien.
3. Production planning : Urut-urutan proses diatur sdmk rupa agar pemindahan bahan
lancar dan eIisien.
4. Packing : Harus diperhatikan agar mudah dipindahkan atau handling seperti apa agar
produk dg packing khusus dapat dipindahkan dg aman dan eIisien.

G. KELEIHAN DAN KEKURANGAN MATERIAL
HANDLING
Kelebihan Material Handling :
1. iaya MH lebih murah.
2. PemanIaatan ruang lebih eIektiI terutama overhead space (optimasi daya tampung
tempat).
3. erkurangnya waktu yangg tidak produktiI akibat lancarnya aliran bahan/produk.
4. Meningkatkan keselamatan pekerja dan mencegah kerusakan bahan/ produk.
5. Dapat meningkatkan semangat pekerja karena mekanisasi mengurangi kelelahan
kerja.
6. Aspek psikologis bisa memberikan kenyamanan kerja dengan alat handling yang
baik sehingga bisa meningkatkan labor relation.
7. Mengurangi biaya per unit produk .

Kekurangan/kelemahan Material Handling :
1. arang/produk dibongkar dan atau dipindahkan dengan tangan.
2. Ada kerumunan orang yang menunggu melakukan handling.
3. Lebih banyak bahan/ produk dikirimkan daripada yang datang diterima.
4. Pemindahan bahan dilakukan oleh tenaga-tenaga ahli dan peralatan yang kurang
lengkap.
5. Sering terjadi kerusakan bahan/ produk pada waktu pemindahan/ pergerakan.
6. Terjadi kekacauan bagian produksi karena banyaknya timbunan yang menunggu
diangkut.
7. anyaknya limbah padat berserakan dari packing dan pemindahan limbah padat
butuh banyak tenaga kerja.
8. Petugas MH menunggu liIt untuk mengangkut barang.
. Waktu tunggu peralatan handling yang lama.

H. PERALATAN MATERIAL HANDLING
1. Fixed Path Equipment.
SiIat:
a. Tergantung/ ditentukan oleh proses produksi.
b. ersiIat Iixed atau permanen tidak Ileksibel.
c. iasanya menggunakan tenaga listrik otomatisasi.
Contoh : Conveyor (ban ber[alan) Crane (derek), Elevator (liIt), Kereta api.

2. 'aried Path Equipment
$iIat:
a. Tidak tergantung pada proses produksi.
b. Multi Iungsi.
c. Umumnya dioperasikan dengan tenaga manusia.
Contoh : Truck, Forktruck dan IorkliIt serta kereta dorong.

Вам также может понравиться