Вы находитесь на странице: 1из 9

Sebuah Perjalanan

Sebuah Perjalanan

1960: Panitia pembangunan Masjid Salman ITB dibentuk 1974: Latihan Mujahid Dakwah (LMD) pertama kali diadakan. Digagas oleh Dr.Ir.M. Imaduddin Abdurrahim yang akrab dipanggil Bang Imad, LMD menjadi training dakwah paling diminati pada masa itu, karena diikuti oleh para aktivis mahasiswa Islam di seluruh Indonesia. Masjid Salman ITB menjadi pelopor berdirinya masjid-masjid kampus di seluruh Indonesia. 1981: Keluarga Remaja Islam Salman (Karisma ) berdiri. Karisma adalah unit aktivitas pertama yang memicu lahirnya unit kegiatan lain. Kegiatan Karisma dengan mentoringnya menjadi pelopor aktivitas dan pembinaan remaja Islam di Indonesia.

Sebuah Perjalanan
1991: Sejumlah aktivis Salman yaitu Iftikhar Sutalaksana, Widi Iskandar, dibantu oleh K.H. Miftah Faridl, Prof. Sadali (almarhum), Hamdan dan Iping Zaenal (almarhum) dari sisi syariah, mendirikan sebuah Baitul Maal ala Rasulullah SAW di Salman. Dengan diketuai Widi Iskandar, lembaga ini mulai menjemput zakat dan menciptakan berbagai program guna mengoptimalkan dana zakat yang terkumpul. 1998: Di pertengahan tahun 1998, atas inisiatif beberapa aktivis Masjid Salman, yaitu Ir. M. Akmasj Rahman, M.Sc; Dr.Ir. Kusmayanto Kadiman; Ir. Khairil Arif, dan Samsoe Basaroedin, BE; Baitul Maal Salman berubah nama menjadi BAKONZAS (Badan Konsultasi Zakat Salman). Tugas utama BAKONZAS ketika itu adalah menyosialisasikan arti penting zakat, membuka konsultasi zakat, dan mengadakan seminar tentang zakat. Namun demikian, BAKONZAS tetap menerima titipan zakat, wakaf, infak dan sedekah.

Sebuah Perjalanan
2001: Dengan terbitnya Undang-Undang Zakat Tahun 1999 mengenai tata cara pengelolaan zakat, seiring semakin banyaknya titipan ZISKAF dari jamaah, Samsoe Basaroedin dan kawan-kawan sepakat membentuk Lembaga Wakaf dan Zakat (LWZ) Salman ITB yang lebih profesional pada awal tahun 2001. Pada tahun 2002, LWZ Salman ITB ditunjuk menjadi Lembaga Amil Zakat (LAZ) Propinsi, melalui Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat saat itu, yaitu R. Nuriana. Ketika itu, berbagai jenis produk baru diluncurkan, yaitu wakaf tanah, wakaf barang, wakaf wasiat, wakaf produktif dan wakaf pohon. 2007 : Pada hari Jumat 8 Juni 2007, bertempat di GSG (Gedung Serba Guna) Atas Masjid Salman ITB, digelar soft launching Rumah Amal Salman ITB yang merupakan metamorfosis dari Lembaga Wakaf dan Zakat Salman ITB. Perubahan nama dan logo ini bertujuan agar masyarakat lebih mudah mengingat dan merasa lebih akrab dengan lembaga tersebut.

Struktur Organisasi
Ketua Yayasan Syarif Hidayat Sekretaris Umum Yazid Bindar Bendahara Amy Hamidah

Badan Pertimbangan Syariah Miftah Faridl (Ketua)

Ketua Pengurus Harian Johansyah

Badan Pengawas M. Akmasj Rahman (Ketua)

Direktur Eksekutif Budi Hartono

Departemen Penghimpunan Anjar Sari Wisesa

Departemen Pendayagunaan Widiyarti

Departemen Media & Marketing Communication Salim Rusli

Departemen SDM ,Keuangan & General Affair Selvy Romiyati

Visi & Misi

Visi
Menjadi Lembaga Wakaf Zakat yang amanah dan mengangkat martabat

Misi
Menyediakan sistem dan layanan yang memudahkan

para muzakki atau donatur dalam menunaikan zakat, infak, sedekah, maupun wakaf dengan sebaik-baiknya; mendayagunakan dana zakat, infak, sedekah maupun wakaf melalui program-program yang terasa manfaatnya, mengangkat martabat mustahik, dan membahagiakan muzakki atau donatur; menjalin kemitraan dengan berbagai potensi kreatif umat dalam membangun masyarakat yang lebih berkasih sayang, berdaya dan bermartabat, berbasis sumber daya zakat, infak, sedekah dan wakaf.

Spirit
Tumbuh dalam Keseimbangan
Seperti pohon yang tumbuh subur dan cepat, Rumah Amal Salman ITB terus berkembang, bertambah tinggi dengan jangkauan kanopi yang semakin luas, dan dukungan akar organisasi yang semakin kokoh. Buah pohon ini adalah manfaat gerakan pemberdayaan, yang mempersaudarakan dan membangkitkan kaum dhuafa, para mahasiswa calon intelektual-negarawan, dan warga masyarakat yang berkelimpahan.

Rumah Amal Salman ITB senantiasa menjalin silaturahmi, menerima dan memberi dukungan bagi pertumbuhan anggota ekosistem lain di sekitarnya. Anggota ekosistem yang dimaksud mulai dari lingkup terkecil hingga yang terbesar: lingkungan Masjid Salman ITB, kawasan Ganesha (Salman, ITB, warga Kel. Lebak Siliwangi, para PKL dan pengguna Jalan Ganesha), zona sekitar muzaki, Bandung, Jawa Barat hingga Indonesia.

Bangkit Bersama, Insya Allah Bisa!

Gerakan & Program Pemberdayaan


Rukun Madani Kampoeng Bangkit Generasi Bervisi Aksi Kemanusiaan Program Event Hari Besar Islam (Ramadhan dan Qurban) Program Kemitraan Dakwah

Вам также может понравиться