subsLlLusl yang Ler[adl umumnya pada alkll hallda reaksl Sn1 Ler[adl pada alkll hallda sekunder aLau Lersler dlmana aLom C yang menglkaL unsur halogen memlllkl lkaLan sp2 (sekunder) aLau sp (Lersler) sedangkan reaksl Sn2 Ler[adl pada alkll hallda prlmer dengan [enls lkaLan aLom C sp3 8LAkSl Sn1 Sn1 adalah reaksl SubLlLusl nukleoflllk unlmolekuler reaksl lnl Ler[adl dalam Llga Lahap yalLu pembenLukan karbokaLlon pembenLukan senyawa LerproLonasl lalu reaksl keseLlmbangan sehlngga menghasllkan produk akhlr menuruL Leorl la[u reaksl la[u reaksl darl reaksl Sn1 hanya dlpengaruhl oleh konsenLrasl pereakslnya sa[a 8LAkSl Sn1 karena proses lonlsasl pereaksl merupakan Lahap lambaL yang menenLukan la[u reaksl secara keseluruhan unLuk uruLan la[u alkll hallda Lersler leblh cepaL mengalaml reaksl lnl darlpada alkll hallda sekunder 8LAkSl Sn2 SN2 adalah reaksi Subtitusi Nukleofilik Bimolekuler -reaksi ini umumnya cepat dan hanya terjadi dalam satu tahap saja yaitu pembentukan ikatan maya (baik lepas maupun ikat) -menurut teori laju reaksi laju reaksi ditentukan oleh konsentrasi pereaksi dan nukleofil. hal ini terjadi karena nukelofil dan pereaksi sama2 terlibat dalam keadaan transisi senyawa pada reaksi ini. 8LAkSl Sn2 -untuk urutan laju: metil halida > alkil halida primer > alkil halida sekunder. hal ini terjadi karena adanya efek steric hindrance (efek dari terhalangnya atom pusat untuk mengalami reaksi akibat gugus fungsi yang berukuran besar menghalangi nukleofil untuk menyerang) 8LAkSl Sn1 Sn2 mlsalnya reaksl Sn1 (CP3)3C8r + P2C (CP3)3CCP + P8r reaksl Sn2 CP38r + P2C CP3CP + P8r