Вы находитесь на странице: 1из 7

TEORI ELLA JOY LEHRMAN A.

Pengertian Teori Ella Joy Lehrman Teori Ella Joy Lehrman adalah teori yang mengungkapkan tentang konsep-konsep yang merupakan komponen dari praktik atau pelayanan kebidanan. Lehman melihat semakin luasnya tugas yang dibebankan kepada bidan. Dalam teori ini, Lehrman menginginkan agar bidan dapat melihat semua aspek praktik yaitu memberikan asuhan pada wanita hamil dan memberikan pertolongan pada persalinan. Macintyre 1980 menurut Lehrman menyelidiki bahwa pelayanan antenatal menunjukkan perbedaan antara prosedur administrasi yang dibebankan dengan manfaat antenatal dan jenis pelayanan yang dialami seorang wanita di klinik kebidanan karena hubungan antara identifikasi faktor resiko dan keefektifitasan dari antenatal care terhadap hasil yang diinginkan belum terpenuhi. Lehrman mengemukakan 7 konsep yang terpenting dari pelayanan antenatal yaitu : 1. Asuhan yang berkesinambungan Asuhan yang berkesinambungan adalah asuhan pelayanan kebidanan yang terfokus pada ibu dan anak balita. Pelayanan kebidna juga mencakup pra perkawinan, kehamilan, melahirkan, menyusui, dan nifas serta asuhan kebidanan pada bayi, balita, remaja, dan wanita usia subur serta memberikan pelayanan kepada keluarga berencana. 2. Keluarga sebagai pusat asuhan Keluarga sebagai pusat asuhan adalah pelayanan yang diberikan oleh bidan yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan dlam rangka mencapai keluarga kecil yang sehat, bahagia, dan sejahtera. 3. Pendidikan dan konseling merupakan bagian dari asuhan

Karena pendidikan dan konseling adalah salah satu fungsi dan peran yang dimiliki oleh bidan untuk memberikan bimbingan/penyuluhan yang baik dan benar gmenuukan AKI dan AKB sehingga derajat kesehatan bangsa kita dapat meningkat menjadi lebih baik. 4. Asuhan tanpa intervensi Tidak terjadi intervensi dalam asuhan kebidanan yaitu pada saat asuhan yang normal, kita tidak perlu melakukan intervensi kepada petugas/instusi pelayanan kesehatan. Intervensi kesehatan bersifat komprehensif (berkesinambungan/menyeluruh) mencakup upaya promotif (penyuluhan), preventif (pencegahan), kuratif (penyembuhan), rehabilitative (pemulihan) ditujukan kepada individu, keluarga, dan masyarakat. 5. Fleksibilitas dalam asuhan 6. Keterlibatan dalam asuhan Keterlibatan dalam asuhan sebagai bidan yaitu bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan yang tanggap terhadap budaya dan pelayanan menyeluruh di masyarakat dalam rangka untuk meningkatkan kehidupan yang sehat, perencanaan kehamilan dan kesiapan menjadi orang tua yang baik bagi anak-anaknya. 7. Advokasi pada klien Advokasi pada klien yaitu hubungan antara bidan dengan pasien yang baik karena kepekaan. Kepedulian dan perhatian bidan terhadap pasien yang memungkinkan bidan dapat memberikan penjelasan terhadap semua informasi tindakan yang diperlukan pasien.n teratur. 8. Waktu Dalam memberikan asuhan pelayanan kepada klien harus tepat waktu dan teratur. B. Asuhan Partisivative

Bidan dapat melibatkan klien dalam pengkajian, evaluasi dan perencanaan. Pasien/klien ikut bertanggung jawab atau ambil bagian dalam pelayanan antenatal dalam pemerikasaan fisik, misalnya : palpasi, klien : Melakukan palpasi pada tema tertentu atau ikut mendengarkan denyut jantung ke-8 . Kpmponen yang dibuat oleh Lehrman diuji cobakan oleh Morten (1991) pada pasien atau klien post partum. Dari hasil penerapan tersebut, Morten menambah 3 komponen lagi ke dalam 8 komponen Lehrman, yaitu : 1).Teknik teropeutik Teknik teropeutik adalah proses komunikasi bermanfaat dalam proses perkembangan dan penyembuhan, misalnya : 1. Mendengar aktif Mendengar aktif yaitu kita harus mendengar suatu bimbingan atau penyuluhan. 2. Mengkaji Mengkaji yaitu mengkaji kebutuhan pada bayi baru lahir dan ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama pada kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan klien dan keluarga. 3. Klarifikasi Klarifikasi yaitu mengklarifikasi rumusan masalah dalam kebidanan tentang hal apa yang harus dilakukan oleh bidan kepada klien/pasien dengan menjalin komunikasi yang baik. 4. Humor

Dalam memberikan pelayanan kepada klien/pasien, seorang bidan dapat menghibur pasiennya, misalnya dengan cara memberikan senyuman atau sapaan agar pelayanan bidan tidak terlalu tegang dan serius agar terjalin komunikasi yang baik antara bidan dan pasien. 5. Sikap yang tidak menuduh Dalam memberikan pelayanan, kita sebagaii bidan harus dapat mempertanggung jawabkan tiindakan kita dengan tidak menuduh pasien. 6. Pengakuan Dalam melakukan suatu tindakan menangani pasien, seorang bidan harus ada pengakuan dari pemerintah dan dari IBI, dalam melakukan tugasnya. Dan jika di dalam tindakan menangani pasien ada kesalahan , maka kita harus mengakuinya dengan jujur dan peuh tanggung jawab. 7. Fasilitas Dalam pelayanan kebidanan, kita harus menyiapkan segala fasilitas yang memadai, yang akan digunakan untuk proses persalinan pada pasien agar dalam pelayanan tersebut, pasien merasa aman, nyaman dan puas. 8. Pemberian izin Untuk melakukan suatu tindakanmisalnya : praktik mandiri di rumah, perlu adanya izin dari pemerintah menurut undang-undang. 2). Pemberdayaan (Empowerment) Suatu proses memberi kekuasaan dan kekuatan bidan melalui penampilan dan pendekatannya akan meningkatkan kemampuan pasien dalam mengoreksi, menvalidasi, menilai dan memberi dukungan. 3). Hubungan sesama (Lateral Relationship)

Menjalin hubungan yang baik terhadap klien, bersikap terbuka, sejalan dengan klien, sehingga antara bidan dengan kliennya akrab. Misalnya : sikap empati atau berbagi pengalaman. C. Konsep Hubungan Asuhan Kebidanan Menurut Ella Joy Lehrman Informasi tindakan kebidanan dengan : 1. Pendidikan dan konseling sebagai sebagian dari asuhan 2. Asuhan yang berkesinambunagn 3. Klien advokasi 4. Asuhan tanpa intervensi 5. Fleksibilitas dalam asuhan 6. Hubungan lateral 7. Waktu 8. Empati 9. Pemberdayaan

2.5 .Teori Ela Joy Lehrman Dan Morten Teori ini mengharapkan bidan dapat melhat semua aspek dalam memberikan asuhan pada ibu hamil dan bersalin, Lehrman dan Morten mengemukakan delapan konsep penting dalam pelayanan antenatal: a. Asuahan kebidanan yang berkesinambungan b. Keluarga sebagai pusat kebidanan c. Pendidikan dan konseling merupakan sebagian dari asuhan d. Tidak ada intervensi dalam asuhan kebidanan e. Keterlibatan dalam asuhan kebidanan f. Advokasi dari pelayanan kebidanan g. Waktu Morten (1991) menambahkan tiga macam dari teori lehrman. a. Teknik teurapetik Proses komunikasi sangat bermanfaat dalam proses perkembangan dan penyembuhan, misalnya: Mendengar aktif Mengkaji Klasifikasi Humor Sikap yang tidak menuduh Pengakuan Fasilitasi Pemberian izin b. Pemberdayaan

Suatu proses memberi kekuasaan dan kekuatan, bidan melalui penampilan dan pendekatannya akan meningkatkan kemampuan pasien dalam mengkoreksi, memvalidasi, menilai dan member dukungan. c. Hubungan dengan sesama (rateral relationship) Menjalin hubungan yang baik dengan pasien, bersikap terbuka, sejalan dengan pasien, sehingga bidan dan pasien terlihat akrab. Misalnya sifat empati dan membagi pengalaman.

Вам также может понравиться