Вы находитесь на странице: 1из 21

BAB III URAIAN UMUM

3.1. Komunikasi Data Secara sederhana komunikasi data dapat diartikan sebagai pengiriman data dengan mengunakan system transmisi elektronik baik menggunakan kabel ( wireline ) atau tanpa kabel ( wireless ). Contoh dari komunikasi data ini adalah komunikasi antara beberapa komputer pada tempat yang berlainan, Automatic Teller Machine ( ATM ), dan lain lain. Data yang digunakan bisa berupa alphabet, nomor, atau symbol yang biasanya terdiri atas segala seseuatu atau kombinasi yang berhubungan dengan kode biner, alpha / numeric symbols, data program, atau informasi database. Pada bagian ini, akan diuraikan mengenai pengertian umum dan dasar dasar komunikasi data. Komponen pokok dari suatu komunikasi data ialah terminal data itu sendiri ( dapat berupa komputer atau piranti lainnya ), peralatan untuk mentransmisikan data, saluran komunikasi data. Dasar dasar komunikasi data ini dapat dilihat pada gambar 3.1. Adapun data yang ditransmisikan adalah sinyal sinyal digital, yaitu bentuk dari pulsa pulsa listrik yang disebut bit, yang biasanya dilambangkan dengan angka 0 dan 1. Kemudian kombinasi dari bit ini dapat dipresentasikan satu karakter. Satuan kombinasi ini disebut dengan Byte Saluran Transmisi

Peralatan Komunikasi Data Gambar 3.1. Dasar dasar komunikasi data

Misalnya untuk sistem standar kode boudout, karakter A dipresentasikan dengan 11001, dan seterusnya, sedangkan sistem standar kode ASCII ( American National Standart Code for Information Interchange ), karakter A dipresentasikan sebagai 1000001. Agar komunikasi dari satu tempat ke tempat yang lain bisa dilakukan, tiga elemen sistem harus tersedia, yaitu sumber data / informasi ( source ), media transmisi ( yang membawa data / informasi dari sumber ke penerima ), dan penerima ( receiver ). Bila salah satu elemen tidak ada, maka komunikasi tidak dapat dilakukan. 3.2. Transmisi Data Transmisi data dapat dilakukan baik secara paralel ataupun secara seri. Gambar 3.2 menunjukan bagaimana kode biner 0110 dipancarkan dari lokasi A ke lokasi B secara paralel. Seperti yang ditunjukan gambar setiap posisi bit ( A0 A3 ) mempunyai jalur transmisi masing masing. Sehingga semua bit bisa dipancarkan dalam satu waktu atau hanya dalam satu pulsa clock ( 1T ). Cara tersebut disebut dengan Paralel - Paralel By Bit atau Serial By Character. MS B A A1 LSB A0 A1 A0

A3 A2

A3 A2 B

Clock

T
Gambar 3.2. Transmisi Data Paralel

Pada gambar 3.3 menunjukan bahwa kode biner yang sama dipancarkan secara seri. Seperti ditunjukan gambar, satu jalur transmisi dan hanya satu bit

yang bisa dipancarkan dalam satu waktu, sehingga untuk dapat memancarkan semua bit dibutuhkan 4 pulsa clock ( 4T ) untuk memancarkan semua bit. Cara tersebut disebut dengan Serial By Bit.

Clock

T 4T

Gambar 3.3. Transmisi Data Seri

Sesungguhnya, perbedaan yang utama dari transmisi paralel dan seri adalah ada pada kecepatan dan kemudahannya. Bila kita menginginkan transmisi data yang cepat maka kita lebih baik menggunakan transmisi paralel. Kekurangannya transmisi paralel membutuhkan banyak jalur. Pada umumnya, transmisi paralel digunakan untuk komunikasi jarak dekat dan disertai dengan komputer, dan transmisi seri digunakan untuk komunikasi jarak jauh, baik wireline ataupun wireless. Untuk mengetahui transmisi data yang lebih lengkap, maka perlu diketahui hal hal yang berhubungan dengan proses transmisi data ini yaitu : 1. Tersedianya media transmisi data yang dapat digunakan 2. Kapasitas Channel Transmisi 3. Mode transmisi 4. Kode Transmisi

3.2.1. Media Transmisi Data

Beberapa media transmisi yang digunakan sebagai jalur transmisi untuk transmisi data ada beberapa macam, dapat berupa kabel ( Wireline ) ataupun tanpa kabel ( Wireless ). 1. Coaxial Cable Kabel Coaxial adalah suatu kabel elektrik yang terdiri dari suatu kawat yang dapat menghantarkan aliran / arus listrik ( Inner / main wire ), diselubungi oleh suatu isolator yang dimana isolator tersebut juga di selubungi oleh kawat lagi yang berbentuk seperti anyaman / kawat serabut (Outter / ground ) lalu dilapisi lagi oleh isolator yang terakhir.

Gambar 3.4. Coaxial Kabel a)Insulation, b)Ground, c)Insulation, d)Main Wire

Gambar 3.5. Coaxial Kabel a)Isolator Outer, b)Outer, c)Isolator Inner, d)Inner

Kabel coax dirancang untuk menyalurkan / menghantarkan frekuensi tinggi / rendah atau sinyal broadband, kadang - kadang tegangan DC ditambahkan ke sinyal agar loses nya berkurang seperti untuk pesawat penerima satelit. Inner dari coax yang diselubungi outer yang biasanya terhubung dengan ground adalah untuk menghindari interfensi sinyal lain / gelombang elektromagnetik yang tidak diinginkan. 2. Twisted Pair Suatu kawat berdiameter tebal ( 22 - 26 gauge ) yang biasanya digunakan untuk kabel jaringan data ( komunikasi data ) dan telepon. kabel ini dibelit satu sama lain untuk memperkecil gangguan atau interfensi dari kabel lain yang sama sama dibelit dengan kabel lainnya / satu pasang kabel yang dibelit satu sama lainnya ( Alexander Bel Graham menemukan ini dan dihadiahi suatu hak paten untuk itu pada tahun 1881). Twisted Pair mempunyai bandwidth yang lebih kecil dibandingkan dengan kabel coax atau fiber optik. Kabel twisted pair ada dua macam, yaitu : 1. STP ( Shielded Twisted Pair ) 2. UTP ( Unshielded Twisted Pair )

Gambar 3.6. Kabel STP, ScTP, UTP 1. STP ( Shielded Twisted Pair )

Kabel STP ini mempunyai shield masing masing. Selain shield yang terluar, kabel ini setiap pasangannya pun diselubungi lagi oleh isolator, yang secara teoritis STP ini proteksi yang sangat bagus terhadap interfensi gelombang yang lain atau crosstalk. STP sering digunakan untuk jaringan Token Ring. Perkembangan dari STP adalah ScTP ( Screened Twisted Pair ).

Gambar 3.7. Kabel STP ( Shielded Twisted Pair )

2.

Unshielded Twisted Pair

Kable UTP in tidak terlalu banyak shielding hanya berisi kabel utama untuk penggunaan telepon, dan biasanya kabel ini digunakan untuk jaringan terutama pada komputer. kabel tambahan

atau koneksi jaringan temporer yang membutuhkan kabel dengan fleksibilitas tinggi.

Gambar 3.8. Kabel UTP ( Unshielded Twisted Pair ) 3. Fiber Optic Cable Suatu gelas tipis yang dirancang untuk transmisi data dengan menggunakan cahaya. Sebuah serat fiber yang sebesar satu helai rambut mampu untuk mentransmisikan triliunan bit per detiknya. Di samping kapasitas transmisi yang sangat besar yang dimiliki oleh fiber optik, fiber optic juga menyediakan berbagai keuntungan dibandingkan kabel listrik dan kabel tembaga. Pulsa yang besar pun tidak terpengaruh oleh radiasi random yang ada di sekitar kabel fiber optik dan rata rata kesalahan yang diakibatkan fiber optik pun lebih kecil. Fiber optik sering digunakan untuk transmisi jarak jauh dan fiber optik ini lebih aman dan apabila ada kesalahan / kerusakan pada serat fibernya, mudah untuk dideteksi. Fiber optic juga sering digunakan untuk Trunk atau jalur utama bagi jaringan jaringan tertentu, karena fiber optik ini mempunyai bandwidth yang sangat besar.

Gambar 3.9. Kabel Fiber Optic

3.2.2. Kapasitas Channel Transmisi bandwith ( lebar band ) menunjukan sejumlah data yang dapat ditransmisikan untuk satu unit waktu yang dinyatakan dalam satuan bit per second ( bps ) atau characters per second ( cps). Bandwith dengan satuannya bps atau cps menyatakan ukuran dari kapasitas channel transmisi, bukan ukuran kecepatan. Kapasitas dari channel transmisi dapat digolongkan menjadi beberapa, yaitu : a. Narrowband Channel atau subvoice grade channel merupakan channel transmisi dengan bandwidth yang rendah, berkisar dari 50 300 bps. Biaya transmisi lewat narrowband channel lebih rendah tetapi biaya rata rata perbitnya lebih mahal dengan tingkat kemungkinan kesalahan yang besar. Jalur telegraph merupakan contoh dari narrowband channel. b. Voiceband channel atau voice grade channel merupakan channel transmisi yang mempunyai bandwidth lebih besar dibandingkan dengan narrowband channel yang berkisar dari 300 500 bps. Jalur telepon merupakan contoh dari voice band channel. c. Wideband Channel atau broad band adalah channel transmisi yang digunakan untuk transmisi data dalam volume yang besar dengan bandwidth sampai 1 Mbps. Sebagai ilustrasi, bila ditransmisikan dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan wideband channel hanya memakan waktu kurang dari setengah jam, secara umum transmisi ini sangat mahal, tetapi bila diperhitungkan, biaya per bitnya akan lebih

murah dan kemungkinan kesalahan transmisi kecil. Jalur telepon jarak jauh menggunakan wideband channel, yaitu menggunakan media coaxial cable yang terletak di bawah laut atau microwave system atau satelit system. 3.2.3. Mode Transmisi Pada umumnya, mode transmisi dalam komunikasi data dibagi menjadi 4 mode, yaitu : Simplex, half duplex, full duplex, dan full / full duplex. 1. Simplex

Dengan menggunakan mode simplex, transmisi data / informasi dapat dikirim hanya satu arah. Mode simplex juga disebut receive only, transmit only, one way only. Siaran televisi komersial dan radio adalah contoh dari Transmisi Simplex. 2. Half duplex ( HDX )

Pada mde half duplex, transmisi data memungkinkan untuk menggunakan dua arah. Tapi tidak bisa dalam waktu yang bersamaan. Half duplex juga disebut dengan two way alternate atau either way lines. Citizens band ( CB ) atau radio amatir adalah salah satu contoh yang menggunakan transmisi half duplex. 3. Full duplex ( FDX )

Pada mode full duplex, transmisi data memungkinkan untuk menggunakan dua arah secara terus menerus ( mengirim dan menerima data dalam waktu bersamaan ), tetepi harus diantara dua stasiun / pesawat yang sama. Full duplex juga disebut dengan two way simultaneous, duplex, atau both way lines. Sistem telepon standar merupakan contoh dari transmisi full duplex. 4. Full / full duplex ( F/FDX )

Pada mode F/FDX, transmisi mungkin untuk dilakukan secara dua arah ( menerima dan mengirimkan data dalam waktu bersamaan ) tapi tidak diantara dua stasiun / pesawat yang sama ( pesawat satu mengirimkan data kepada pesawat dua dan menerima data dari pesawat tiga pada waktu yang bersamaan ). F/FDX cocok hanya untuk sikuit multi point

3.2.4. Kode Transmisi Di dalam komunikasi data, informasi dapat dikirim dalam bentuk bilangan biner yang menggunakan kode kode untuk mewakili data yang dikirimkan tersebut. Kode transmisi yang digunakan dapat berbentuk : 1. Boudout Kode Boudot code, nama kode ini diambil dari nama seorang ahli teknik pos perancis yang bekerja di bidang telepon sekitar tahun 1874 yang bernama Thomas Murray. Baudot kode menggunakan 5 kombinasi bit untuk mewakili satu karakter. Sehinga terdapat 32 kombinasi yang berbeda untuk mewakili satu karakter. 32 kombinasi bit ini tidak cukup untuk mewakili semua karakter alpanumeric, sehingga kode ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu karakter huruf, dan karakter bentuk dan angka. Kode yang mewakili huruf diawali dengan kode letter shift characters (11011) dan kode yang memewakili angka dan bentuk disebut figure shift characters ( 11111 ). 2. ASCI kode Pada tahun 1963, dalam rangka mengstandarisasi kode untuk komunikasi data, Amerika mengadopsi sistem BELL model 33 teletype code sabagai standar kode Amerika untuk mlakukan pertukaran informasi. ( USAACII), yang lebih dikenal dengan nama ASCII 63. ASCII menggunakan 7 bit karakter. Dimana dari 7 bit tersebut bisa menghasilkan 128 kombinasi. Dengan menggunakan transmisi serial, bit yang

ditransmisikan pertama disebut dengan LSB ( Least Significant Bit ), dan bit yang dtransmisikan terakhir disebut dengan MSB ( Most Significant Bit ). 3. EBCDIC kode EBCDIC adalah kode dengan 8 karakter bit yang dikelola oleh IBM. Dengan menggunakan 8 bit maka kombinasi bit yang didapatkan bisa mencapai 256 kombinasi. Dengan EBCDIC LSB dinamai b7 dan MSB dinamai b0. Oleh karena itu pada EBCDIC MSB ( b7 ) ditransmisikan paling pertama dan LSB ( b0 ) ditransmisikan terakhir. Kebalikan dari kode ASCII. 4. Bar Codes Bar codes lebih terlihat sebagai stiker yang belang belang berwarna hitam dan putih seperti pola kuda zebra yang banyak kita temui di seluruh produk yang ada di toko toko atau supermaket supermaket. Bar codes adalah serangkaian batangan hitan yang dipisahkan oleh warna putih. Lebar dari batangan tersebut menentukan kode biner 0 dan 1 yang menjadi penentu / identitas dari harga barang tersebut. Sebagai tambahan bisa menyimpan informasi informasi, kode kode akses keamanan, dokumen atau proses yang lainnya, automatic billing, dan masih banyak lagi aplikasi lainnya. 3.3. Sistem Jaringan Jaringan dapat digolongkan atas 5 macam kriteria : 1. Cara Penyambungan 2. Struktur atau topologi 3. Teknologi Switching 4. Bentuk Jaringan 3.3.1. Cara Penyambungan a. Switched Adalah jalan yang diambil oleh pengirim untuk mengirim informasi ke penerima tidak tetap. Pengiriman pertama dapat melalui suatu route tertentu

sedangkan pengiriman berikutnya dapat melalui route lain. Saluran hanya diduduki saat diperlukan saja sehingga secara fisik tidak ada hubungan tetap antara kedua simpul. Hubungan hanya terbentuk saat ada informasi yang hendak disalurkan. b. Non switched Adalah bilamana informasi akan dikirimkan ke atau diterima dari beberapa terminal yang terletak di tempat yang berlainan, diperlukan suatu cara untuk saling berhubungan. Bentuk jaringan yang awal adalah hubungan tetap antara terminal terminal yang ada ( mesh connection ) yaitu non switched network. 3.3.2. Topologi Topologi suatu network adalah cara bagaimana simpul atau stasiun di dalam jaringan tersebut saling dihubungkan. Hubungan tersebut sangat bergantung dari jenis aplikasinya. Tiap struktur mempunyai keuntungan dan kerugian masing masing. Topologi yang umum adalah : a. Point to Point

Jenis jaringan yang paling sederhana seringkali dianggap sebagai komunikasi biasa bukan komunikasi jaringan. Umumnya kedua simpul atau host mempunyai kedudukan yang setingkat, sehingga simpul manapun dapat memulai dan mengendalikan hubungan dalam jaringan tesebut. Data dikirimkam dari satu simpul langsung ke simpil lain sebagai penerima misalnya antara CPU dan terminal.

Gambar 3.10. Topologi Point to Point

b.

Multi Drop

Dengan cara ini terdapat sebuah simpul atau pusat ( main remote ) yang memulai dan mengendalikan jaringan, sedangkan simpul yang lain baru dapat bekerja bila diizinkan oleh pusat atau simpul pengatur. Main remote atau pusat disebut primary station dan stasiun lainnya disebut sebagai secondary station. Topologi ini mengunakan sistem polling caranya stasium primer secara berkala memeriksa secondary station apakah hendak menggunakan jaringan atau tidak. Cara ini menghemat perangkat keras tetapi seringkali lebih lambat dan jaringan sangat bergantung pada stasiun primer. Karena polling dilakukan oleh stasiun primer, maka kalau stasiun primer rusak seluruh hubungan akan terhenti. Data dikirimkan dari sumber ke saluran komunikasi disertai dengan alamat terminal yang dituju. Terminal yang mengenali alamatnya akan menerima data tersebut.

Gambar 3.11. Topologi Multi Drop

c.

Bus

Cara ini mirip dengan multi drop tetapi yang berbeda semua simpul mempunyai kemungkinan untuk melakukan transmisi ke satu simpul lain yang sama. Sehingga kemunginan data yang crash sangat besar. Semua simpul memiliki kedudukan yang sama. Bila salah satu simpul rusak maka sistem tetap bisa beroperasi.

Gambar 3.12. Topologi Bus

d.

Star

Topologi ini menggunakan jaringan yang terpusat hampir sama dengan multi drop yang mempunyai primary station. Topologi star juga mempunyai primary station. Bedanya topologi ini tidak memerlukan polling. Sehingga setiap secondary station bisa melakukan hubungan dengan secondary station yang lain tanpa harus menunggu perintah dari primary station. Sehingga akses data pun menjadi lebih cepat. Dan apabila salah satu jaringan dari secondary station ke primary station terputus, hal itu tidak akan mengganggu sistem jaringan secondary station yang lainnya. Biasanya yang menjadi primary station bukanlah PC / CPU melainkan HUB / Switch.

Gambar 3.13. Topologi Star

e.

Ring

Topologi ini menggunakan sistem jaringan yang menyerupai Cincin atau lingkaran. Maksudnya jaringan terhubung antara simpul / stasiun a ke stasiun b ke stasiun c dan seterusnya sesuai stasiun yang dibutuhkan hingga jaringan terhubung kembali ke stasiun a. Yang apabila dilihat lebih teliti lagi maka jaringan ini Network|. seolah olah seperti membentuk sebuah lingkaran. Setiap stasiun mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai Loop

Gambar 3.14. Topologi Ring

Data dikirimkan ke tiap tiap stasiun , stasiun yang dituju akan menerima data dan stasiun tersebut harus mengirimkan data yang diterimanya ke stasiun lain dan seterusnya seperti itu sampai data yang dikirim itu kembali kepada pengirim asalnya. Apabila salah satu jaringan putus maka informasi hanya bisa dikirim sampai stasiun yang jaringannya terputus. Dengan kata lain apabila hubuingan antara stasiun c dengan stasiun d terputus, maka data yang terkirim hanya akan sampai pada stasiun c saja. Dan stasiun setelah stasiun c tidak akan menerima data tersebut.

3.3.3. Teknologi Switching Sesuai dengan perkembangan teknologi switching, maka jenis jaringan dapat dibagi sesuai dengan teknologi ini yaitu : 1. Circuit Switching. Hubungan secara real time. Sebelum data dapat dikirimkan, sambungan dengan tempat tujuan harus dibuat terlebih dahulu. Informasi langsung dikirimkan bila hubungan telah terbentuk. Kalau stasium itu tidak dapat dihubungkan, maka informasi tidak dapat dikirimkan. 2. Store and Forward. Kalau hubungan ke stasiun yang di tuju tidak dapat dibentuk, informasi masih dapat dikirimkan ke tempat tujuan bila hubungan dapat dibentuk. 3.3.4. Bentuk Jaringan Berdasarkan tipe atau bentuk, jaringan dapat dibagi atas beberapa jenis, yaitu : a. Local Area Network ( LAN ). Jaringan ini dipergunakan untuk menghubungkan stasiun yang berada di daerah yang tidak terlalu jauh, seperti misalnya salam satu bangunan atau komplek. b. Wide Area Network ( WAN ). Jaringan ini terbentuk dari beberapa LAN yang digabungkan. WAN digunakan untuk menghubungkan LAN satu dengan LAN lain yang letaknya berjauhan. Umunya dipakai Perusahaan perusahaan / instansi instansi yang mempunyai cabang cabang di berbagai daerah. c. Public Data Network ( PDN ). Jaringan ini dipergunakan untuk menghubungkan stasiun pusat yang satu dengan yang lainnya yang biasanya terletak berjauhan bahkan mungkin berada di benua lain. Umumnya sentral dari PDN bukan milik dari pusat tetapi milik organisasi lain atau pemerintah. d. Private Branch Exchange ( PBX ). Jaringan ini terutama untuk hubungan telepon atau komunikasi suara untuk satu bangunan tetapi mempergunakan

teknologi yang sama dengan sentral telepon. Mirip dengan LAN tetapi data transfer tidak setinggi LAN. 3.4. Teknik Modulasi Contoh dari teknik modulasi Dalam komunikasi data, modulasi yang sering digunakan adalah : QPSK ( Quadrature Phase Shift Keying ) FSK ( Frequency Shift Keying ) QAM ( Quadrature Amplitude Modulation )

Pada komunikasi data ini yang betindak sebagai informasi bukanlah sinyal analog melainkan sinyal digital. Jadi sinyal carrier dirubah / dimodulasi oleh bit bit data. Dimana yang dimodulasi oleh bit bit data tersebut adalah : Amplitudo Frekuensi Phasa carrier message(t)

modulator

transmitted signal

Gambar 3.15. Proses Modulasi

Gambar 3.16. Sinyal yang termodulasi

Bit bit data dalam channel transmisi diwakilkan / disebut dengan SYMBOL. Symbol rate dinyatakan oleh baud sehingga kadang kita menemukan istilah baud rate. Simbol adalah sinyal sinus ( carrier ) dengan parameter khusus yang diatur oleh bit bit, yang dipancarkan dalam periode waktu yang terbatas. Sekalipun simbol itu sendiri memiliki salah satu bagian dari salah satu frekuency / carrier. Faktanya simbol itu dipancarkan melebihi dari batas periode waktu yang telah ditentukan, sehingga menghasilkan spektrum yang tidak terbatas, berada pada tengah tengah frekuensi carrier.

Gambar 3.17. Frekuensi Center 64QAM ( Quadrature Amplitude Modulation ) adalah suatu teknik modulasi dimana fasa dan amplitudo dari sinyal carrier di rubah / dimodulasi code code biner, dengan inputnya terdiri dari 6 bit. Dengan kata lain informasi atau data didapat dari perubahan amplitudo dan fasa dari sinyal carrier. Koordinat Polar Polar Coordinates Symbol presentation Amplitude distance from origin Phase Angle from positve x axis

A 1

symbol 1

unmodulated carrier kosinus Symbol 1 adalah


gelombang dari: amplitudo A1 Fasa

A1 cos t

Gambar 3.18. Diagram Pasor dari Symbol

A1cos t (phase 0; reference)

Symbol 1 = A1cos( t )

Symbol Generation Gambar 3.19. Perbedaan hal yang Untuk generasi dari simbol itu, Ada satu pasa dari Symbol dan A1 dibutuhkan oleh osilator, mampu untuk merubah fasa dari sinyal carrier sesuai dengan symbol yang akan dipancarkan. Symbol reception Untuk Mengidentifikasi / mengenali symbol, penerima membutuhkan referensi carrier yang satu fasa dengan carrier yang digunakan pemancar ( Coherent Demodulation ). I/Q coordinates (a bit of trigonometry)

Gambaran Symbol

Sebuah gelombang kosinus dari frekuensi t dengan fasa yang jelas bisa digambarkan seperti jumlah dari gelombang sinus dan kosinus pada frekuensi t yang sama. Fasa yang dihasilkan oleh sinyal diatur oleh amplitudo yang relatif dari gelombang sinus dan kosinus, melalui Kc = Cosine Amplitude = Cos ; Ks = Sine Amplitude = Sin

Dengan mengendalikan Kc and Ks, banyak fasa dari gelombang yang bisa dibuat / dibentuk. Gelombang kosinus bisa diidentifikasi / dikenal pada : Pada fasa (I) component amplitude, Kc (cosine) Quadrature Fasa (Q) component amplitude, Ks (sine)

Gambar 3.20. Proses pembentukan symbol

Proses Mapping 64 QAM mempunyai 64 kumpulan titik ( Constellation Point ). Ketika Proses mapping dilakukan, dibutuhkan 6 bit untuk dipancarkan. Dimana bit bit tersebut dibagi menjadi dua. Dimana 3 bit digunakan untuk sinyal I, dan 3 bit untuk sinyal Q.
Q

cos(t- ) = Kc*co
Constelation Constellation Point point

cos t

Gambar 3.21. Constellation Point

Lalu Qdan I tersebut akan menentukan titik point yang paling tepat untuk bit bit tersebut, dimana titik point tersebut akan menjadi acuan untuk Amplitudo dan pasa dari sinyal yang akan dipancarkan. Masing masing sinyal Q dan I berbeda 900. Meskipun kedua sinyal Q dan I kombinasikan, maka kedua sinyal ini tidak akan saling berinterferensi karena perbedaan pasa dari kedua sinyal yang sebesar 90o. Kombinasi dari kedua sinyal ini akan menghasilkan sinyal baru dengan perubahan pada Amplitudo dan pasanya. TDMA ( Time Division Multiple Access ) Time Division Multiple Access ( TDMA ) adalah suatu teknologi transmisi digital yang menyediakan sejumlah pemakai / user untuk mengakses satu channel frekuensi radio tanpa terjadi interferensi satu sama lain. Dengan satu channel frekensi dibagi menjadi beberapa time slot.

PF 3.1

Signal 1

Signal 1

PF 1.1

PF 3.2

Signal 2 PF 2.1 PF 2.2 PF 2.3 Media PF 2.4 PF 2.5 Demultiplexer

Signal 2

PF 1.2

PF 3.3

Signal 3

Multiplexer

Signal 3

PF 1.3

PF 3.4

Signal 4

Signal 4

PF 1.4

PF 3.5

Signal 5

Signal 5

PF 1.5

t1

t2

t3

t4

t5

Gambar 3.22. Proses TDMA Seperti pada gambar 3.22, ada lima buah sinyal yang berbeda. Lalu sinyal tersebut digabungkan dengan menggunakan multiplexer menjadi satu frekuensi / sinyal yang dibagi menjadi lima time slot. Apabila ke lima time slot ini telah dipancarkan semua, sinyal tersebut diulang kembali. Setelah sinyal diterima, sinyal tersebut akan dipecah lagi dengan menggunakan demultiplexer.

Вам также может понравиться