2.1. Meningkatkan kualitas guru 2.2. Standar profesional guru 2.3. Profil guru masa depan 2.4. Globalisasi dan tuntutan peningkatan kualitas guru 2.5. Meningkatkan kualitas guru dalam proses belajar mengajar 2.6. Mempersiapkan gurru masa depan
GIobaIisasi dan Tuntutan Peningkatan KuaIitas Guru
Globalisasi merupakan suatu keniscayaan bagi semua bangsa. Bangsa ndonesia sudah mulai merasakan bagaimana manis dan pahitnya terbawa arus globalisasi. Gerakan reformasi yang berhasil menumbangkan rezim Soeharto tidak lepas dari berkah reformasi. Sebaliknya, merebaknya kejahatan dan pornografi, misalnya, tidak dapat dilepaskan dari rasa pahit globalisasi. Globalisasi akan membawa perubahan yang mencakup hampir semua aspek kehidupan, termasuk bidang teknologi, ekonomi dan sosial politik.
A Kecenderungan perkembangan teknoIogi
Perkembangan teknologi pada akhir abad XX ini berlangsung sangat cepat, terutama bertumpu pada tiga bidang: bio-teknologi, material science atau teknologi bahan dan teknologi Elektronika dan Komputer. Perkembangan bio-teknologi telah mempengaruhi berbagai jenis produk, seperti bidang kesehatan dan obat-obatan dan bahan makan. Temuan-temuan bio-teknologi akan menghasilkan berbagai produk sinthesis. Di bidang ilmu bahan, telah memungkinkan diciptakannya berbagai bahan konstruksi yang tidak perlu merusak lingkungan, karena bukan barang tambang. Temuan yang akan memiliki dampak tidak kalah pentingnya adalah di bidang elektronika. Temuan di bidang ini melahirkan berbagai produk teknologi komunikasi, robot, dan laser.
Kemajuan di bidang teknologi komunikasi memungkinkan transaksi -:siness lewat kaca komputer, sedangkan pengembangan robot memungkinkan lahirnya tenaga kerja robot untuk dunia industri. Kecermatan dan disiplin kerja robot sudah barang tentu akan melebihi kemampuan tenaga kerja manusia. Perkembangan bidang komputer telah memungkinkan dimanfaatkan dalam berbagai produk, seperti pilot a:tomatics pada pesawat terbang, menjadikan rancang bangun produk semakin cepat dan cermat, memudahkan pelayanan jasa transportasi dan berbankan. Temuan-temuan di produk laser menghasilkan kemajuan di bidang ilmu kedokteran. Berbagai operasi akan dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan sinar laser. Perkembangan laser juga merupakan fondasi untuk perkembangan teknologi komunikasi lebih lanjut.
Temuan-temuan bidang teknologi akan terus berkembang karena adanya sifat saling mengkait antara temuan satu dengan temuan yang lain. Temuan di bidang bio-teknologi dikombinasikan dengan bidang material science akan mampu menghasilkan "bahan yang canggih". Bahan ini dikembangkan pada level "molec:ler". Hasilnya, produk bahan baru ini akan lebih ringan, lebih kecil, lebih kuat dan lebih fleksibel, sehingga dapat digunakan sebagaimana yang diinginkan. Kombinasi ternuan bio-teknologi dan material science juga akan mempercepat perkembangan bidang komputer, dengan diketemukannya, produk sumber padat energi tinggi. Produksi-produksi elektronika memerlukan energi. Tanpa diketemukan produk sumber energi, pekembangan produk elekttronika akan terhambat. Sebaliknya, ternuan produk sumber energi yang lebih padat dan lebih tinggi kekuatannya, maka perkembangan produksi elektronika akan semakin meningkat. Temuan chip komputer akan memungkinkan seseorang membawa komputer dalam saku bajunya. Komputer tersebut sangat interaktif dan wireless. Multi fungsi terdapat dalam komputer, sebagai alat telepon, fax dan penyimpan data. Di samping itu, perkembangan industri komputer akan melahirkan "Ed:tainment", yakni pendidikan yang menjadi hiburan dan hiburan yang merupakan pendidikan. Dengan "Ed:tainment" proses pendidikan akan semakin menarik dan menghasilkan lulusan yang semakin berkualitas.
B Kecenderungan perkembangan bidang ekonomi
Keberhasilan revolusi di bidang pertanian pada akhir abad XX telah mengurangi ketergantungan bangsa- bangsa Asia akan bahan makan dari luar negeri dan bahkan pada awal abad XX ketergantungan tersebut akan dapat dihilangkan sama sekali. Sudah barang tentu hai ini akan meningkatkan kemampuan ekonomi nasional, khususnya neraca pembayaran.
Seiring dengan proses revolusi hijau, bangsa-bangsa di Asia, khususnya Asia Timur dan Asia Tenggara telah memulai proses industrialisasi. Di penghujung abad XX dan memasuki abad XX, bangsa-bangsa di Asia sedang mempercepat revolusi industri dalam jangka waktu 50 tahun yang di negaranegara Barat revolusi ini berlangsung selama 200 tahun. Pada awal abad XX enam dari sepuluh besar negara-negara dengan GDP tertinggi akan diduduki oleh negara-negara di Asia: China, Jepang, ndia, ndonesia, Korea Selatan, dan Thailand. Pertumbuhan pesat yang mungkin dapat disebutsebagai keajaiban ataupun keanehan, disebabkan oleh; a) kemampuan dalam mengelola sumber daya manusia, b) kerja keras penduduknya, baik dari kalangan buruh, pengusaha, ataupun pejabat pemerintah, c) orientasi achievement ekonomi di kalangan politikus, dan, d) kemampuan memobilisasi investasi. Pada tahun- tahun mendatang, pertumbuhan ekonomi di negara-negara Asia akan berlangsung sekitar 6 sampai dengan 10 persen per tahun, sebaliknya negara-negara lain hanya mampu tumbuh rata-rata sekitar 2 persen. Kecenderungan pertumbuhan ini merupakan daya tarik bagi para penanam modal asing. Sifat spiralitas akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi negara-negara Asia tersebut di atas akan semakin tinggi.
Perkembangan bidang bio-teknologi akan berdampak pada bidang ekonomi. Kemajuan teknologi akan meningkatkan kemampuan produktivitas dunia industri baik dari aspek teknologi industri maupun pada aspek jenis produksi. nvestasi dan reinvestasi yang berlangsung secara besar-besaran yang akan semakin meningkatkan produktivitas dunia ekonomi. Di masa depan, dampak perkembangan teknologi di dunia industri akan semakin penting. Tanda-tanda telah menunjukkan bahwa akan segera muncul teknologi bisnis yang memungkinkan konsumen secara individual melakukan kontak langsung dengan pabrik sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara langsung dan selera individu dapat dipenuhi, dan yang lebih penting konsumen tidak perlu pergi ke toko. Namun, di sisi lain kemajuan di bidang teknologi menyebabkan juga dunia industri tidak memerlukan tenaga kerja sebanyak pada masa sebelumnya. Hasilnya, penyerapan tenaga kerja tidak sebagaimana yang diharapkan.
Kecenderungan perkembangan teknologi dan ekonomi, akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan. Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan mengalami perubahan yang cepat. Akibatnya, pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja yang mampu mentransformasikan pengetahuan dan skill sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja yang berubah tersebut.
Kecenderungan perkembangan bidang sosiaI poIitik
Kemajuan di bidang teknologi yang diiringi dengan kemajuan di bidang ekonomi memiliki dampak sosio- politik dan kultural masyarakat. Kemajuan teknologi di bidang kedokteran dan kemajauan ekonomi mampu menjadikan produk kedokteran menjadi komoditi, dan akan menyebabkan perubahan besar di bidang demografi.
Angkatan kerja muda di ndonesia dan di negara-negara Asia pada urnumnya mendominasi bagian penduduk. Mereka menguasai pengetahuan dan teknologi, sehingga mampu mengoperasikan teknologi yang modern. Hal ini merupakan hasil dari keberhasilan di bidang pendidikan yang dapat memberikan kesempatan penduduk usia sekolah untuk mengikuti pendidikan formal. Angka partisipasi pendidikan di kawasan Asia sangat tinggi. Di bidang kesehatan kemajuan yang dicapai tidak kalah dengan bidang pendidikan. Perluasan fasilitas kesehatan sudah sampai pelosok desa, sehingga tingkat kesehatan penduduk meningkat, di samping angka pertumbuhan penduduk dan kematian bayi dan anak merosot tajam. Dibandingkan dengan negara-negara Asia lain, angka kematian bayi di ndonesia masih cukup tinggi. Tetapi, diramalkan pada awal abad XX angka tersebut turun dengan drastis. Dengan nutrisi dan kesehatan yang semakin baik, tenaga kerja ndonesia akan semakin mampu bersaing di pasar internasional, mampu memanfaatkan sistem ekonomi dan politik modern, dan menjadi tentara yang mampu mengoperasionalkan persenjataan canggih.
Stabilitas politik telah dinikmati oleh sebagian besar negara-negara Asia, khususnya di Asia Timur dan Tenggara, dan lebih khusus lagi di ndonesia. Sistem pemerintahan di negara-negara sering disebut "soft a:thoritarian", di mana hak-hak asasi, perumahan, makan, kesehatan, pendidikan, kesempatan kerja dan jaminan keselamatan dapat dipenuhi, tetapi kebebasan politik dibatasi. Memang, beberapa negara di Asia masih melaksanakan pemerintahan yang bersifat otoriter, seperti Myanmar.
Pertumbuhan teknologi dan ekonomi di kawasan ini akan mendorong munculnya kelas menengah baru. Kemampuan, keterampilan serta gaya hidup mereka sudah tidak banyak berbeda dengan kelas menengah di negara-negera Barat. Dapat diramalkan, kelas menengah baru ini akan menjadi pelopor untuk menuntut kebebasan politik dan kebebasan berpendapat yang lebih besar.
Perubahan politik di negara-negara Asia, ditunjukkan oleh adanya proses regenerasi kepemimpinan. Kepemimpinan generasi pertama negara-negara Asia modern, seperti Sukarno dan Nehru, sudah diganti dengan generasi kedua atau bahkan generasi ketiga. Seperti di Jepang dari generasi Yoshida, sudah diganti dengan generasi kedua, Kiichi Miyazawa dan generasi ketiga Ryutaro Hashimoto. Demikian pula, Korea Selatan, dari generasi pertama, Syngman Rhee telah diganti genersi kedua, Chun Doo Hwan dan diganti generasi ketiga Kim Yung Sam. Sudah barang tentu peralihan generasi kepemimpinan ini akan berdampak dalam gaya dan substtansi politik yang diterapkan. Nafas kebebasan dan persamaan semakin kental.
Di bidang politik internasional, juga terdapat kecenderungan tumbuh berkembangnya regionalisme. Kemajuan di bidang teknologi komunikasi telah menghasilkan kesadaran regionalisme. Ditambah dengan kemajuan di bidang teknologi transportasi telah menyebabkan meningkatnya kesadaran tersebut. Kesadaran itu akan terujud dalam bidang kerjasama ekonomi, sehingga regionalisme akan melahirkan kekuatan ekonomi baru.
Kecenderungan perkembangan bidang kuIturaI
Secara umum, abad XX akan ditandai dengan munculnya kekuatan ras dan budaya baru. Bangsa- bangsa Asia tidak lagi sebagai warga yang harus taat pada hukum internasional Barat yang didominasi oleh tradisi Judeo-Christian, tetapi mereka juga menuntut untuk ikut menyusun hukum itu, yang dijiwai oleh Hindu, Budha, confusianisme dan slam. Kedua tradisi tersebut, Barat dan Asia, di samping persamaan juga memiliki perbedaan yang tajam. Tradisi Barat lebih bersifat logis dan analitis, sedangkan tradisi Asia lebih bersifat intuitif dan seringkali emosional. Tradisi Barat menekankan hak-hak, sedangkan tradisi Asia lebih menekankan kewajiban. Tradisi Barat lebih menekankan pada individu, di Asia menekankan masyarakat. Di Barat keputusan diambil dengan voting, di Asia dengan musyawarah.
Kemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan fenomena yang menarik. Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh. Bangsa-bangsa Barat tidak lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa Asia.
Kekuatan baru negara-negara Asia akan mematahkan dominasi Barat di dunia intemasional. Malahan John Naisbitt dalam MegaTrend Asia, meramalkan perkembangan yang terjadi di negara-negara Asia merupakan perkembangan yang penting di dunia. Dampaknya tidak saja bagi bangsa Asia, tetapi juga bagi seluruh penghuni planet ini. Proses modernisasi yang berlangsung di Asia akan mempengaruhi perkembangan dunia pada abad XX.
Perkembangan yang cepat di bidang teknologi, diikuti dengan pertumbuhan ekonomi yang tidak kalah cepatnya akan berdampak pada aspek kultural dan nilai-nilai suatu bangsa. Tekanan, kompetisi yang tajam di pelbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras. Namun, di sisi lain, kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas yang bermental "instant". Dengan kata lain, kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi yang terjadi, khususnya pada dua dasawarsa terakhir ini, telah mengakibatkan kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi "kaya dalam materi tetapi rmskin dalam rohani".
Di dunia pendidikan, globalisasi akan mendatangkan kemajuan yang sangat cepat, yakni munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru bukannya satu-satunya sumber ilmu pengetahuan. Hasilnya, para siswa bisa menguasai pengetahuan yang belum dikuasai oleh guru. Oleh karena itu, tidak mengherankan pada era globalisasi ini, wibawa guru khususnya dan orang tua pada umumnya di mata siswa merosot. Kemerosotan wibawa orang tua dan guru dikombinasikan dengan semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti gotong royong dan tolong-menolong telah melemahkan kekuatan-kekuatan sentripetal yang berperan penting dalam menciptakan kesatuan sosial. Akibat lanjut bisa dilihat bersama, kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja dan pelajar semakin meningkat dalam berbagai bentuknya, seperti perkelahian, corat-coret, pelanggaran lalu lintas sampai tindak kejahatan.
Di sisi lain, pengaruh-pengaruh pendidikan yang mengembangkan kemampuan untuk mengendalikan diri, kesabaran, rasa tanggung jawab, solidaritas sosial, memelihara lingkungan baik sosial maupun fisik, hormat kepada orang tua, dan rasa keberagamaan yang dijudkan dalam kehidupan bermasyarakat, justru semakin melemah. Para pendidik, khususnya para guru, lebih khusus lagi para pendidik dan guru yang berkecimpung pada sekolah keagamaan atau sekolah yang dikelola oleh Organisasi Keagamaan, harus mengambil perhatian masalah ini dan mencari cara-cara pemecahannya.
Seorang guru proIessional telah mengikuti beberapa pelatihan yang berkaitan dengan keterampilan dasar mengajar. Dalam keterampilan dasar mengajar tersebut ada 8 keterampilan yang dapat digunakan guru selama proses belajar mengajar yaitu; keterampilan bertanya, keterampilan memberikan penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka dan menutup pelajaran, ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas, ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan. 1. Ketrampilan Bertanya Ada yang mengatakan bahwa 'berpikir itu sendiri adalah bertanya. Bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respon dari seseorang yang dikenal. Respon yang di berikan dapat berupa pengetahuan sampai dengan hal-hal yang merupakan hasil pertimbangan. Jadi bertanya merupakan stimulus eIektiI yang mendorong kemampuan berpikir. Dalam proses belajar mengajar, bertanya memainkan peranan penting sebab pertanyaan yang tersusun dengan baik dan teknik pelontaran yang tepat akan memberikan dampak positiI. Pertanyaan yang baik di bagi manjadi dua jenis, yaitu pertanyaan menurut maksudnya dan pertanyaan menurut taksonomo Bloom. Pertanyaan menurut maksudnya terdiri dari : Pertanyaan permintaan ( compliance question), pertanyaan retoris (rhetorical question), pertanyaan mengarahkan atau menuntun (prompting question) dan pertanyaan menggali (probing question). Sedangkan pertanyaan menurut taksonomi Bloom, yaitu: pertanyaan pengetahuan (recall question atau knowlagde question), pemahaman (conprehention question), pertanyaan penerapan (application question), pertanyaan sintetis ( synthesis question) dan pertanyaan evaluasi (evaluation question). Untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar, guru perlu menunjukkan sikap yang baik pada waktu mengajukan pertanyaan maupun ketika menerima jawaban siswa. Dan harus menghindari kebiasaan seperti : menjawab pertanyaan sendiri, mengulang jawaban siswa, mengulang pertanyaan sendiri, mengajukan pertanyaan dengan jawaban serentak, menentukan siswa yang harus menjawab sebelum bertanya dan mengajukan pertanyaan ganda. Dalam proses belajar mengajar setiap pertanyaan, baik berupa kalimat tanya atau suruhan yang menuntut respons siswa sehingga dapat menambah pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berpikir siswa, di masukkan dalam golongan pertanyaan. Ketrampilan bertanya di bedakan atas ketrampilan bertanya dasar dan ketrampilan bertanya lanjut. Ketrampilan bertanya dasar mempunyai beberapa komponen dasar yang perlu diterapkan dalam mengajukan segala jenis pertanyaan. Komponen-komponen yang di maksud adalah : Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singakat, Pemberian acuan, pemusatan, Pemindah giliran, Penyebaran, Pemberian waktu berpikir dan pemberian tuntunan. Sedangkan ketrampilan bertanya lanjut merupakan lanjutan dari ketrampilan bertanya dasar yang lebih mengutamakan usaha mengembangkan kemampuan berpikir siswa, memperbesar pertisipasi dan mendorong siswa agar dapat berinisiatiI sendiri. Ketrampilan bertanya lanjut di bentuk di atas landasan penguasaan komponen-komponen bertanya dasar. Karena itu, semua komponen bertanya dasar masih dipakai dalam penerapan ketrampilan bertanya lanjut. Adapun komponen-komponen bertanya lanjut itu adalah : Pengubahan susunan tingkat kognitiI dalam menjawab pertanyaan, Pengaturan urutan pertanyaan, Penggunaan pertanyaan pelacak dan peningkatan terjadinya interaksi. . Ketrampilan Memberikan Penguatan Penguatan (reinIorcement) adalah segala bentuk respons, apakah bersiIat verbal ataupun non verbal, yang merupakan bagian dari modiIikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan memberikan inIormasi atau umpan balik (Ieed back) bagi si penerima atas perbuatannya sebagai suatu dorongan atau koreksi. Penguatan juga merupakan respon terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut. Penggunaan penguatan dalam kelas dapat mencapai atau mempunyai pengaruh sikap positiI terhadap proses belajar siswa dan bertujuan untuk meningkatkan perhatian siswa terhadap pelajaran, merangsang dan meningkatkan motivasi belajar dan meningkatkan kegiatan belajar serta membina tingkah laku siswa yang produktiI. Ketrampilan memberikan penguatan terdiri dari beberapa komponen yang perlu dipahami dan dikuasai penggunaannya oleh mahasiswa calon guru agar dapat memberikan penguatan secara bijaksana dan sistematis. Komponen-komponen itu adalah : Penguatan verbal, diungkapkan dengan menggunakan kata- kata pujian, penghargaan, persetujuan dan sebagainya. Dan penguatan non-verbal, terdiri dari penguatan berupa mimik dan gerakan badan, penguatan dengan cara mendekati, penguatan dengan sentuhan (contact), penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan, penguatan berupa simbol atau benda dan penguatan tak penuh. Penggunaan penguatan secara evektiI harus memperhatikan tiga hal, yaitu kehangatan dan evektiIitas, kebermaknaan, dan menghindari penggunaan respons yang negatiI. . Ketrampilan Mengadakan Variasi Variasi stimulus adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar mengajar yang di tujukan untuk mengatasi kebosanan siswa sehingga, dalam situasi belajar mengajar, siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, serta penuh partisipasi. Variasi dalam kegiatan belajar mengajar dimaksudkan sebagai proses perubahan dalam pengajaran, yang dapat di kelompokkan ke dalam tiga kelompok atau komponen, yaitu : - Variasi dalam cara mengajar guru, meliputi : penggunaan variasi suara (teacher voice), Pemusatan perhatian siswa (Iocusing), kesenyapan atau kebisuan guru (teacher silence), mengadakan kontak pandang dan gerak (eye contact and movement), gerakan badan mimik: variasi dalam ekspresi wajah guru, dan pergantian posisi guru dalam kelas dan gerak guru ( teachers movement). - Variasi dalam penggunaan media dan alat pengajaran. Media dan alat pengajaran bila ditunjau dari indera yang digunakan dapat digolongkan ke dalam tiga bagian, yakni dapat didengar, dilihat, dan diraba. Adapun variasi penggunaan alat antara lain adalah sebagai berikut : variasi alat atau bahan yang dapat dilihat (visual aids), variasi alat atau bahan yang dapat didengart (auditiI aids), variasi alat atau bahan yang dapat diraba (motorik), dan variasi alat atau bahan yang dapat didengar, dilihat dan diraba (audio visual aids). - Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa. Pola interaksi guru dengan murid dalam kegiatan belajar mengajar sangat beraneka ragam coraknya. Penggunaan variasi pola interaksi dimaksudkan agar tidak menimbulkan kebosanan, kejemuan, serta untuk menghidupkan suasana kelas demi keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan. 4. Ketrampilan Menjelaskan Yang dimaksud dengan ketrampilan menjelaskan adalah penyajian inIormasi secara lisan yang diorganisasikan secara sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan yang lainnya. Secara garis besar komponen-komponen ketrampilan menjelaskan terbagi dua, yaitu : Merencanakan, hal ini mencakup penganalisaan masalah secara keseluruhan, penentuan jenis hubungan yang ada diantara unsur-unsur yang dikaitkan dengan penggunaan hukum, rumus, atau generalisasi yang sesuai dengan hubungan yang telah ditentukan. Dan penyajian suatu penjelasan, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : kejelasan, penggunaan contoh dan ilustrasi, pemberian tekanan, dan penggunaan balikan. 5. Ketrampilan Membuka dan Menutup pelajaran Yang dimaksud dengan membuka pelajaran (set induction) ialah usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan prokondusi bagi siswa agar mental maupun perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajarinya sehingga usaha tersebut akan memberikan eIek yang positiI terhadap kegiatan belajar. Sedangkan menutup pelajaran (closure) ialah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri pelajaran atau kegiatan belajar mengajar. Komponen ketrampilan membuka pelajaran meliputi: menarik perhatian siswa, menimbulkan motivasi, memberi acuan melalui berbagai usaha, dan membuat kaitan atau hubungan di antara materi-materi yang akan dipelajari. Komponen ketrampilan menutup pelajaran meliputi: meninjau kembali penguasaan inti pelajaran dengan merangkum inti pelajaran dan membuat ringkasan, dan mengevaluasi. . Ketrampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang inIormal dengan berbagai pengalaman atau inIormasi, pengambilan kesimpulan, atau pemecahan masalah. Diskusi kelompok merupakan strategi yang memungkinkan siswa menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui satu proses yang memberi kesempatan untuk berpikir, berinteraksi sosial, serta berlatih bersikap positiI. Dengan demikian diskusi kelompok dapat meningkatkan kreativitas siswa, serta membina kemampuan berkomunikasi termasuk di dalamnya ketrampilan berbahasa. 7. Ketrampilan Mengelola Kelas Pengelolaan kelas adalah ketrampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Dalam melaksanakan ketrampilan mengelola kelas maka perlu diperhatikan komponen ketrampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal (bersiIat preIentip) berkaitan dengan kemampuan guru dalam mengambil inisiatiI dan mengendalikan pelajaran, dan bersiIat represiI ketrampilan yang berkaitan dengan respons guru terhadap gangguan siswa yang berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal. 8. Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan Secara Iisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar antara 3 ,to 8 orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan. Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa dengan siswa. Komponen ketrampilan yang digunakan adalah: ketrampilan mengadakan pendekatan secara pribadi, ketrampilan mengorganisasi, ketrampilan membimbing dan memudahkan belajar dan ketrampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Diharapkan setelah menguasai delapan ketrampilan mengajar yang telah dijelaskan di atas dapat bermanIaat untuk mahasiswa calon guru sehingga dapat membina dan mengembangkan ketrampilan-ketrampilan tertentu mahasiswa calon guru dalam mengajar. Ketrampilan mengajar yang esensial secara terkontrol dapat dilatihkan, diperoleh balikan (Ieed back) yang cepat dan tepat, penguasaan komponen ketrampilan mengajar secara lebih baik, dapat memusatkan perhatian secara khusus kepada komponen ketrampilan yang objektiI dan dikembangkannya pola observasi yang sistematis dan objektiI. Dari delapan kompetensi yang telah dijelaskan di atas, yang paling penting bagi guru adalah bagaimana cara guru dapat menggunakan agar proses pembelajaran dapat berjalan baik. Selaha satu Iaktor yang dapat mengukur proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, makin banyaknya jumlah siswa bertanya. DaItar Pustaka Fareid Wadjdi, Praktik Mengajar ,A'modul Diklat Calon Widyaiswara,. Jakarta; LAN, 2005 , Pedoman Microteaching. Jakarta: UNJ; 2007 Moh. Uzer Usman. Menjadi Guru ProIesional. PT. Remaja Rosdakarya Baru Bandung: 1990. KETERAMPLAN DA8AR MENGAJAR
keLerampllan menga[ar bagl seorang guru adalah sangaL penLlng kalau la lngln men[adl seorang guru yang profeslonal [adl dlsamplng dla harus menguasal sumbsLansl bldang sLudl yang dlampu keLerampllan dasar menga[ar [uga adalah merupakan keLerampllan penun[ang unLuk keberhasllan dla dalam proses bela[ar menga[ar
Sarl darl keLerampllan dasar menga[ar lnl dlambll darl berbagal sumber dlmana bahan lnl dlgunakan unLuk para mahaslswa yang melakukan prakLek menga[ar dl sekolah sebelum dla beker[a sepenuhnya sebagal seorang guru
ada kenyaLaannya dewasa lnl banyak para guru yang menga[ar dengan pola Lradlslonal dan mengabalkan keLerampllankeLerampllan yang sangaL mendasar lnl
keLerampllan dasar menga[ar lnl adalah merupakan panduan penga[aran mlkro dengan menggunakan perangkaL Sydney Mlcro Skllls (1973)
keLerampllan uasar Menga[ar lnl adalah 1 keLerampllan 8erLanya 2 keLerampllan Memberl enguaLan 3 keLerampllan Mengadakan varlasl 4 keLerampllan Men[elaskan 3 keLerampllan Membuka dan MenuLup ela[aran 6 keLerampllan Memlmpln ulskusl kelompok kecll 7 keLerampllan Mengelola kelas 8 keLerampllan Menga[ar kelompok kecll dan erorangan Ad.1. Keterampilan Bertanya
ualam proses bela[ar menga[ar yang dllaksanakan oleh seorang guru Lldaklah lepas darl guru memberlkan perLanyaan dan murld memberlkan [awaban yang dla[ukan ada kenyaLaannya dl lapangan banyak para guru yang Lldak menguasal LeknlkLeknlk dalam memberlkan perLanyaan kepada slswa sehlngga banyak perLanyaan LersebuL hanya berslfaL knowledge sa[a arLlnya kebanyakan hanya mengandalkan lngaLan engerLlan dan 8aslonal keLerampllan berLanya berLu[uan unLuk memperoleh lnformasl unLuk memperoleh pengeLahuan dan menlngkaLkan kemampuan berflklr erLanyaan yang dlberlkan blsa berslfaL suruhan maupun kallmaL yang menunLuL respon slswa
1u[uanLu[uan dalam memberlkan perLanyaan LersebuL adalah a MembangklLkan mlnaL dan rasa lngln Lahu slswa Lerhadap suaLu pokok bahasan b MemusaLkan perhaLlan slswa Lerhadap suaLu pokok bahasan aLau konsep c Mendlagnosls kesullLankesullLan khusus yang menghambaL slswa bela[ar d Mengembangkan cara bela[ar slswa akLlf e Memberlkan kesempaLan kepada slswa unLuk mengaslmllaslkan lnformasl f Mendorong slswa mengemukakannya dalam bldang dlskusl g Mengu[l dan mengukur hasll bela[ar slswa h unLuk mengeLahul keberhasllan guru dalam menga[ar
AJ2 ketetomplloo Membetl leoqootoo enguaLan adalah suaLu respon Lerhadap suaLu Llngkah laku dan penampllan slswa enguaLan adalah suaLu respons Lerhadap suaLu Llngkah laku slswa yang dapaL menlmbulkan kemungklnan berulangnya kemball Llngkah laku LersebuL komponenkomponen dalam keLerampllan memberl penguaLan adalah 1) enguaLan verbal penguaLan lnl dapaL dlnyaLakan dalam 2 benLuk yalLu kaLa aLau kallmaL 2) enguaLan non verbal blsa berupa mlmlk aLau gerakan badan mendekaLl memberl senLuhan aLau memberl keglaLan yang menyenangkan berupa symbol aLau benda maupun penguaLan Lak penuh seperL yah [awabanmu sudah balk LeLapl maslh perlu dlsempurnakan" Ad.3. Keterampilan Mengadakan Jariasi varlasl dalam keglaLan bela[ar menga[ar dlmaksud sebagal proses perubahan dalam penga[aran yang dlkelompokkan dalam Llga kelompok yalLu varlasl dalam gaya menga[ar varlasl dalam menggunakan alaL dan medla pembela[aran dan varlasl dalam pola lnLeraksl dalam kelas komponennya adalah a varlasl dalam Caya Menga[ar 1) enggunaan varlasl suara 2) emusaLan perhaLlan 3) kesenyapan 4) Mengadakan konLak pandang 3) Cerakan badan dan mlmlk 6) erganLlan poslsl guru dalam kelas b enggunaan Medla dan 8ahan ela[aran 1) varlasl alaL/ bahan yang dapaL dlllhaL 2) varlasl alaL yang dapaL dldengar 3) varlasl alaL yang dapaL dlraba dan dlmanlpulasl c varlasl ola lnLeraksl dan keglaLan Slswa Ad.4. Keterampilan Menjelaskan Men[elaskan adalah penya[lan lnformasl secara llsan yang dlorganlsaslkan secara slsLemaLlk yang berLu[uan unLuk menun[ukkan hubungan anLara sebab aklbaL yang dlkeLahul dan yang belum dlkeLahul komponenkomponen keLerampllan Men[elaskan a Merencanakan 1) lsl pesan (maLerl) 2) enerlma pesan (slswa) b Menya[lkan suaLu pen[elasan 1) ke[elasan 2) enggunaan conLoh dan llusLrasl 3) emberlan Lekanan 4) 8allkan Ad.5. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran ang dlmaksud dengan keLerampllan membuka pela[aran adalah keglaLan yang dllakukan oleh guru unLuk menclpLakan slLuasl slap menLal dan menlmbulkan slswa agar LerpusaL perhaLlan pada apa yang dlpela[arl ang dlmaksud dengan menuLup pela[aran adalah keglaLan yang dllakukan oleh guru unLuk memberlkan gambaran menyeluruh LenLang apa yang Lelah dlpela[arl slswa a komponen Membuka 1) Menarlk perhaLlan slswa 2) Menlmbulkan moLlvasl 3) Memberlkan acuan 4) MembuaL kalLan b komponen MenuLup 1) Menln[au kemball 2) Mengevaluasl Ad.. Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok Kecil ulskusl kelompok adalah merupakah salah saLu sLraLegl yang memungklnkan slswa menguasal suaLu konsep aLau memecahkan suaLu masalah melalul suaLu proses yang memberl kesempaLan berflklr berlnLeraksl soslal serLa berlaLlh berslkap poslLlf komponen keLerampllan 1) MemusaLkan perhaLlan 2) Memper[elas masalah aLau urunan pendapaL 3) Menganallsa pandangan slswa 4) MenlngkaLkan urunan slswa 3) Menyebarkan kesempaLan berparLlslpasl 6) MenuLup dlskusl Ad.7. Keterampilan Mengelola Kelas Mengelola kelas adalah keLerampllan guru unLuk menclpLakan dan memellhara kondlsl bela[ar yang opLlmal dan keLerampllan unLuk mengemballkan pada kondlsl bela[ar yang opLlmal a keLerampllan yang berhubungan dengan penclpLaan dan pemellharaan kondlsl bela[ar yang opLlmal MellpuLl 1) Menun[ukkan slkap Langgap 2) Membagl perhaLlan 3) MemusaLkan perhaLlan kelompok 4) Memberlkan peLun[ukpeLun[uk yang [elas 3) Menegur 6) Memberl penguaLan b keLerampllan yang berhubungan dengan pengemballan kondlsl bela[ar yang opLlmal mellpuLl 1) Modlflkasl Llngkah laku 2) engelolaan kelompok 3) Menemukan dan memecahkan Llngkah laku yang menlmbulkan masalah Ad.8. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan 1er[adlnya hubungan lnLerpersonal yang sehaL dan akrab dapaL Ler[adl anLara guruslswa maupun anLara slswa dan slswa balk dalam kelompok kecll maupun perorangan komponen keLerampllan 1) keLerampllan unLuk mengadakan pendekaLan secara prlbadl 2) keLerampllan Mengorganlsaslkan 3) keLerampllan Memblmblng dan memudahkan bela[ar slswa 4) keLerampllan merencanakan dan melaksanakan keglaLan bela[ar menga[ar leb lotwlto notjotl looJooo poJo Motokollob Mlcto 1eocbloq ltoJl leoJlJlkoo llslko uM Metto