Вы находитесь на странице: 1из 11

TUGAS III RANGKAIAN PERANGKAT LUNAK Dosen Pengampu: Dodik Arwin Dermawan, S.

ST,ST,MT

OLEH: Bakhtiar Puji Santosa [10650047]

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAIN DAN TEKHNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

DAFTAR ISI
COVER .............................................................................................................................. 1 DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 2 BAB I Pendahuluan ......................................................................................................... 3 A. B. C. D. Latar Belakang ................................................................................................. 3 Rumusan Masalah ............................................................................................ Batasan Masalah .............................................................................................. 4 Tujuan .............................................................................................................. 4

BAB II Pembahasan ......................................................................................................... 5 a) b) c) d) e)


Model Waterfall ......................................................................................................... 5 Model Prototipe .......................................................................................................... 5 Model Rapid Application Development (RAD) ........................................................ 6 Model Iteratif ............................................................................................................. 7 Model Spiral .............................................................................................................. 8

BAB III PENUTUP........................................................................................................... 10 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 11

BAB I
Pendahuluan A. Latar Belakang
Memasuki era globalisasi mendatang, pemakaian teknologi komputer dalam segala bidang kehidupan sehari-hari tidak akan dapat dihindari. Bahkan, penggunaan teknologi komputer tersebut akan menjadi syarat utama untuk menunjukkan kualitas sesuatu bidang dan menjadi modal terpenting dalam memenangkan persaingan. Kemampuan komunikasi antara satu bidang dengan bidang lainnya di tempat yang berbeda (terpisah pada jarak yang jauh) merupakan salah satu ciri era globalisasi mendatang. Sedang tiang utama teknologi komunikasi yang dimaksud adalah teknologi komputer, yaitu berupa peralatan-peralatan komputer dan aksesorinya, teknologi networking antara peratalan-peralatan tersebut, dan akhirnya adalah perangkat lunak serta operator (tenaga manusia)yang menggunakan peralatan-peralatan tersebut. Pada saat itu, kualitas sebuah sistem kehidupan tertentu, akan ditentukan oleh kemampuannya mengolah komunikasi tersebut,yang secara khusus pula berarti kemampuannya dalam memiliki teknologi komputer yang terbaik. Perkembangan zaman yang semakin canggih memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat, dimana website merupakan bagian dari jaringan intenet yang dapat menampilkan informasi dan dapat di akses dimana jaringan internet tersedia. Kemajuan teknologi yang pesat, khususnya teknologi informasi mendorong manusia untuk mengembangkan media pembelajaran yang dapat digunakan kapanpun dan dimanapun. Media tersebut berupa model perangkat lunak berbasis web. Pengembangan system informasi berbasis web dilakukan agar informasi dapat diakses secara online oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja B. Rumusan Masalah Peranan teknologi informasi sangat mendukung pengolahan data dalam suatu perusahaan, instansi, atau lembaga dengan maksud untuk mempermudah mendapatkan informasi yang relevan, akurat, dan tepat. Memanfaatkan teknologi informasi yang terus berkembang akan memungkinkan perusahaan tetap bertahan dan berkembang pesat sesuai dengan keadaan jaman. Salah satu teknologiyang mampu untuk memberikan informasi yang dinamis dan selalu up-to-date adalah teknologi internet. Dengan teknologi ini, informasi yang tersedia dapat diakses kapanpun, di manapun, dan oleh siapa saja, selama terhubung dengan internet. Diharapkan dengan dibangunnya website ini dapat membantu setiap orang untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan.
3

C. Batasan Masalah Agar pembahasan masalah tidak terlalu luas dan lebih terfokus pada tujuan maka beberapa pembatasan lingkup penelitian adalah sebagai berikut: Model Waterfall Model Prototipe Model Rapid Application Development (RAD) Model Iteratif Model Spiral D. Tujuan Berikut adalah beberapa tujuan dari pengembangan informasi berbasis web, yaitu : 1. Kecepatan proses (kerja) lebih baik 2. Efisiensi media dan ruang yang digunakan untuk penyimpanan data/arsip 3. Menjamin ketelitian, kebenaran, hubungan dan kesesuaian data 4. Kemudahan pengaksesan, pemanfaatan, dan pengelolaan data

BAB II Pembahasan
Berikut adalah beberapa model pengembangan informasi berbasis web, yaitu :

a. Metode SDLC / Waterfall Model waterfall mengusulkan sebuah pendekatan kepada perkembangan software yang sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan. Model ini melingkupi aktivitas aktivitas sebagai berikut : rekayasa dan pemodelan sistem/informasi, analisis kebutuhan, desain, coding, pemeliharaan dan pengujian. Setiap phase pada Waterfall dilakukan secara berurutan namun kurang dalam iterasi pada setiap level. Dalam pengembangan Sistem Informasi berbasis web, Waterfall memiliki kekakuan untuk ke iterasi sebelumnya. Dimana Sistem Informasi berbasis Web selalu berkembang baik teknologi ataupun lingkungannya.
Rekayasa sistem dan Analisis Analisis kebutuhan perangkat lunak Perancangan (Design) Pembuatan Coding Pengujian (Testing) Perawatan (Maintenance)

Model Waterfall

b. Model Prototype Model prototype dimulai dengan pengumpulan kebutuhan. Pengembang dan user bertemu dan mendefinisikan obyektif keseluruhan dari software, mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui, dan area garis besar dimana definisi lebih jauh merupakan keharusan kemudian dilakukan perancangan kilat.

Perancangan kilat berfokus pada penyajian dari aspek aspek software tersebut yang akan nampak bagi user atau pemakai (contohnya pendekatan input dan format output). Perancangan kilat membawa kepada konstruksi sebuah prototype. Prototype tersebut dievaluasi oleh pelanggan/pemakai dan dipakai untuk menyaring kebutuhan pengembangan software. Iterasi terjadi pada saat prototype disetel untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, dan pada saat yang sama memungkinkan pengembang untuk secara lebih baik memahami apa yang harus dilakukannya. Dalam pengembangan informasi berbasis web, model ini dapat membantu user dalam menilai setiap versi dari sistem. Sangat baik untuk aplikasi yang interaktif, Umumnya user lebih tertarik pada tampilan dari pada proses pada sistem. Namun dalam prosesnya prototype cenderung lambat karena user akan menambah komponen dari luar sistem. Sehingga kepastian penyelesaian project tidak jelas. Dan target user dalam Web lebih bervariasi.

c. Model Rapid Aplication Development Rapid Application Development (RAD) adalah sebuah model proses perkembangan software sekuensial linier yang menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek. Model RAD ini merupakan sebuah adaptasi kecepatan tinggi dari model sekuensial linier di mana perkembangan cepat dicapai dengan menggunakan pendekatan kontruksi berbasis komponen. Jika kebutuhan dipahami dengan baik, proses RAD memungkinkan tim pengembangan menciptakan sistem fungsional yang utuh dalam periode waktu yang sangat pendek (kira-kira 60 sampai 90 hari). Karena dipakai terutama pada aplikasi sistem konstruksi, pendekatan RAD melingkupi fase fase sebagai berikut : bussiness modeling, data modeling, process modeling, application generation dan testing and turnover. Beberapa kategori RAD misalnya Phased Development, Prototyping dan Throw-away Prototyping. Dalam pengembangan sistem informasi bebasis web, bentuk dari prototipe dengan throw away jika ada modul yang salah maka akan

dibuang. Artinya setiap modul tidak akan dikembangkan sampai selesai, karena jika dianalisa salah langsung dibuang. RAD involve building the wrong site multiple times until the right site falls out of the process. Kekurangan model RAD adalah : Bagi proyek yang besar tetapi berskala, RAD memerlukan sumber daya manusia yang memadai untuk menciptakan jumlah tim RAD yang baik. RAD menuntut pengembang dan user memiliki komitmen di dalam aktivitas rapid-fire yang diperlukan untuk melengkapi sebuah sistem, di dalam kerangka waktu yang sangat diperpendek. Jika komitmen tersebut tidak ada, proyek RAD akan gagal.

Model Rapid Application Development (RAD) d. Iteratif Model


Pada model iteratif proses pengembangan software dilakukan secara berulang dengan catatan perulangan setelahnya merupakan pengembangan dari perulangan sebelumnya sehingga diharapkan dapat menghasilkan produk yang lebih baik. Bentuk dasar dari iteratif model diilustrasikan oleh gambar .

e. Model Spiral / Incremental Model spiral (spiral model) adalah model proses software yang evolusioner yang merangkai sifat iteratif dari prototipe dengan cara kontrol dan aspek sistematis dari model sekuensial linier. Model ini berpotensi untuk pengembangan versi pertambahan software secara cepat. Di dalam model spiral, software dikembangkan di dalam suatu deretan pertambahan. Selama awal iterasi, rilis inkremental bisa merupakan sebuah model atau prototipe kertas. Selama iterasi berikutnya, sedikit demi sedikit dihasilkan versi sistem rekayasa yang lebih lengkap. Model spiral dibagi menjadi sejumlah aktifitas kerangka kerja, disebut juga wilayah tugas, di antara tiga sampai enam wilayah tugas, yaitu : komunikasi pelanggan yang dibutuhkan untuk membangun komunikasi yang efektif di antara pengembangan dan pelanggan, perencanaan yang dibutuhkan untuk mendefinisikan sumber sumber daya, ketepatan waktu, dan proyek informasi lain yang berhubungan, analisis risiko yang dibutuhkan untuk menperhitungkan resiko (manajemen maupun teknis), perekayasaan yang dibutuhkan untuk membangun satu atau lebih representasi dari aplikasi tersebut, konstruksi dan peluncuran yang dibutuhkan untuk mengkonstruksi dan menguji serta memasang (instal) dan memberikan pelayanan kepada user (contohnya pelatihan dan dokumentasi) dan bagian evaluasi user yang dibutuhkan untuk memperoleh umpan balik dari user dengan didasarkan pada evaluasi representasi software, yang dibuat selama masa perekayasaan, dan diimplementasikan selama masa pemasangan. Dalam pengembangan sistem informasi berbasis web, model ini digunakan untuk menyelesaikan sistem secara global terlebih dahulu, kemudian untuk feature
8

dari sistem akan dikembangkan kemudian. Dengan ini mempercepat dalam pengimplementasian project. dan hal ini cocok digunakan dalam sistem informasi Web. Kekurangan model spiral adalah sulitnya untuk meyakinkan konsumen (khusunya dalam situasi kontrak) bahwa pendekatan evolusioner bisa dikontrol. Model spiral memerlukan keahlian penaksiran risiko yang msuk akal , dan sangat bertumpu pada keakhlian ini untuk mencapai keberhasilan. Jika resiko mayor tidak ditemukan dan diatur, pasti akan terjadi masalah. Akhirnya model itu sendiri masih baru dan belum dipergunakan secara luas seperti paradigma sekuensial dan prototipe.

Model Spiral

BAB III PENUTUP


Keberadaan teknologi informasi dirasakan sangat perlu dan sangat membantu, jika hal ini dilakukan akan sangat mudah memberikan informasi dan mengakses informasi yang datangnya dari luar yang mungkin sangat berguna. Pengembangan sistem informasi berbasis web ini sudah banyak dilakukan, tidak hanya oleh instansi pendidikan, namun juga oleh berbagai perusahaan agar tidak ketinggalan apalagi sampai disaingi oleh pesaingnya. Banyak sekali manfaat atau kelebihan yang dimiliki oleh pengembangan sistem informasi berbasis web. Selain kecepatan dalam proses, kemudahan dalam mendapatkan informasi, masih banyak lagi manfaat dari pengembangan sistem informasi berbasis web ini disamping kekurangan yang dimilikinya. Namun dalam pengembangannya diperlukan penggunaan metode dan model pengembangan yang tepat sesuai dengan kebutuhan agar pengembangan yang dilakukan dapat tepat waktu.

10

DAFTAR PUSTAKA
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/sastra-arab/article/view/465/0 http://blog.its.ac.id/fuadcsitsacid/2008/03/01/software-development-lifecicle/ http://one.indoskripsi.com/category/mata-kuliah/sistem-komputer http://www.asep-hs.web.ugm.ac.id/Artikel/RPL/RPL.pdf http://research.mercubuana.ac.id/proceeding/Metodologi-SDLC-UntukSistem-Informasi-Web.pdf

11

Вам также может понравиться