Вы находитесь на странице: 1из 9

Review

Pendekatan KuaIitatif
(Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed
Oleh John W. Creswell)



OLEH
A TRI SUPRATNO MUSRAH
097 104 028







JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
MAKASSAR
2011

Prosedur-prosedur KuaIitatif

Prosedur-prosedur kualitatif memiliki pendekatan yang lebih beragam dalam
penelitian akademik ketimbang metode-metode kuantitatif . Penelitian kualitatif
juga memiliki asumsi-asumsi filosofis, strategi-strategi penelitian, dan metode-
metode pengumpulan, analisis, dan interpretasi data yang beragam. Meskipun
prosesnya sama, prosedur-prosedur kualitatif tetap menganda lkan data berupa
teks dan gambar, memiliki langkah-langkah unik dalam analisis datanya, dan
bersumber dari strategi-strategi penelitian yang berbed-abeda.
Pada dasarnya, strategi-strategi penelitian yang dipilih dalam proyek kuaitatif
sangat berpengaruh terhadap prosedur-prosedurnya yang, meski seragam, tetap
menunjukkan pola yang berbeda-beda. Melihat landskap prosedur-prosedur
kualitatif berarti melihat perspektif-perspektif yang beragam, mulai dari perspektif
keadilan sosial (Denzin & Lincoln, 2005), perspektif ideologis (Lather; 1997),
perspektif filosofis (Schwandt, 2000), hingga petunjuk-petunjuk prosedur
sistematis (Creswell, 007; Corbin & Strauss, 2OO7). Semua perspektif ini
bersaing untuk menjadi landasan utama dalam penelitian kua litatif.
Topik-topik yang termasuk ke dalam bagian prosedur kualitatif antara lain:
karakteristikkarakteristik penelitian kualitatif, strategi penelitian, peran peneliti,
langkah-langkah dalam pengumpulan dan analisis data, strategi-strategi validasi,
akurasi penemuan, dan struktur naratif.

KARAKTERSTK.KARAKTERSTK PENELTAN KUALTATF
Bertahun-tahun lamanya, para penuris proposal terus berusaha membahas
karakteristik-karakteristik penelitian kualitatif untuk memastikan legitimasi dari
pihak fakultas dan pembacanya. saat ini, pembahasan-pembahasan semacam
itu sudah jarang dijumpai dalam literatur. Bahkan, sekarang ada beberapa
konsensu, yang telah mengatur ketentuan-ketentuan dalam penelitian kualitatif.
untuk itulah, saran saya bagi para penulis proposal yang ingin merancang bagian
karakteristik penelitian ini antara lain:
O Amatilah apa yang.dibutuhkan dan diinginkan oleh para pembaca
proposal Anda.
O dentifikasilah apakah pembaca anda sudah banyak mengetahui
karakteristik-karakteristik penelitian kualitatif sehingga bagian ini tidak
begitu penting bagi mereka.
O Jika Anda ragu-ragu atas pengetahuan mereka, jelaskan karakteristik-
karakteristik dasar penelitian kualitatif dalam proposal Anda dan jika
memungkinkan, bahaslah sebuah artikel jurnal (atau studi) kualitatif baru-
baru ini sebagai contoh untuk mengiiustrasikan karakteristik-karakteristik
tersebut.
O sejumlah karakteristik penelitian kualitatif bisa saja digunakan (seperti,
Bogdan & Biklen, 1992; Eisner, 1,99L; Hatch, 2002; LeCompte &
Schensul,1999; Marshall & Rossman ,2006), tapi lebih baik
mengandalkan pada analisis gabungan dari beberapa penulis ini yang
sudah saya sertakan secara menyeluruh dalam buku saya tentang
peneritian kualitatif (Cresweil, 2007). Saya tidak hanya menyertakan
perspektif-perspektif tradisional saja, tetapi juga perspektif-perspektif baru
daram peneritian kuaritatif, seperti advokasi, partisipatoris, dan refleksi-
diri. Berikut ini adarah beberapa karakteristik penelitian kualitatif yang
disajikan tindakan dalam urutan prioritas tertentu.

a. Lingkungan alamiah Qtatural setting); para peneliti kualitatif cenderung
mengumpulkan data lapangan di lokasi di mana para partisipan
mengalami isu atau masalah yang akan diteliti. Peneliti kualitatif tidak
membawa individu-individu ini ke dalam laboratorium (atau dalam situasi
yang telah di-setting sebelumnya); tidak pula membagikan instrumen-
instrumen kepada mereka. nformasi yang dikumpulkan dengan berbicara
langsung kepada oran-orang dan melihat mereka bertingkah laku dalam
konteks natural inilah yang menjadi karakteristik utama penelitian
kualitatif. Dalam setting yang alamiah, para peneliti kualitatif melakukan
interakst face-to face sepanjang penelitian.
b. Peneliti sebagai instrumen kunci (researcher as key instrument); para
peneliti kualitatif mengumpulkan sendiri data melalui dokumentasi,
observasi perilaku, atau wawancara dengan para partisipan, Mereka bisa
saja menggunakan protokol sejenis instrumen untuk mengumpulkan
data- tetapi diri merekalah yang sebenarnya menjadi satu-satunya
instrumen dalam mengumpulkan informasi. Mereka, pada umumnya,
tidak menggunakan kuesioner atau instrumen yang dibuat oleh peneliti
lain.
c. Beragam sumber data (nniltiple sources of data); para peneliti kualitatif
biasanya memilih mengumpulkan data dari beragam sumber, seperti
wawancara, observasi, dan dokumentasi, ketimbang hanya bertumpu
pada satu sumber data saja. Kemudian, peneliti mereview semua data
tersebut, memberikannya makna, dan mengolahnya ke dalam kategori-
kategori atau tema-tema yang melintasi semua sumber data.
d. Analisis data induktif (inductive and analysis); para peneliti kualitatif
membangun pola-pola, kategori-kategori, dan tema-temanya dari bawah
ke atas (induktif), dengan mengolah data ke dalam unit-unit inJormasi
yang lebih abstrak. Proses induktif ini mengilustrasikan usaha peneliti
dalam mengolah secara berulang-ulang tema-tema dan database
penelitian hingga peneliti berhasil membangun serangkaian tema yang
utuh. Proses ini juga melibatkan peneliti untuk bekerja sama dengan para
partisipan secara interaktif sehingga partisipan memiliki kesempatan
untuk membentuk sendiri tema-tema dan abstraksi-abstraksi yang muncul
dari proses ini.
e. Makna dari para partisipan (participants meaning); dalam keseluruhan
proses penelitian kualitatif, peneliti terus fokus pada usaha mempelajari
makna yang disampaikan para partisipan tentang masalah atau isu
penelitian, bukan makna yang disampaikan oleh peneliti atau penulis lain
dalam literatur-literatur tertentu.
f. Rancangan yang berkembang (emergent design); bagi para peneliti
kualitatif, proses penelitian selalu berkembang dinamis. Hal ini berarti
bahwa rencana awal penelitian tidak bisa secara ketat dipatuhi. Semua
tahap dalam proses ini bisa saja berubah setelah peneliti masuk ke
lapangan dan mulai mengumpulkan data. Misalnya, pertanyaan-
pertanyaan bisa saja berubah, strategi pengumpulan data juga bisa
berganti, dan individu-individu yang diteliti serta lokasi-lokasi yang
dikunjungi juga bisa berubah sewaktu-waktu. Gagasan utama dibalik
penelitian kualitatif sebenarnya adalah mengkaji masalah atau isu dari
para partisipan dan melakukan penelitian untuk memperoleh informasi
mengenai masalah tersebut.
g. Perspektif teoretis; parapeneliti kualitatif sering kali menggunakan
perspektif tertentu dalam penelitian mereka, seperti konsep kebudayaan,
etnografi, perbedaan-perbedaan gender, ras, atau kelas yang muncul dari
orientasiorientasi teoretis. Terkadang pula penelitian dapat diawali
dengan mengidentifikasi terlebih dahulu konteks sosial, politis, atau
historis dari masalah yang akan diteliti.
h. Bersifat penafsiran (interpretive); penelitian kualitatif merupakan salah
satu bentuk penelitian interpretif di mana di dalamnya para peneliti
kualitatif membuat suatu interpretasi atas apa yang mereka lihat, dengar,
dan pahami, nterpretasi-interpretasi mereka bisa saja berbeda dengan
latar belakang, sejarah, konteks, dan pemahaman-pemahaman mereka
sebelumnya. Setelah laporan penelitian diterbitkan, barulah para
pembaca dan para partisipan yang melakukan interpretasi, yang sering
kali berbeda dengan interpretasi peneliti. Karena pembaca, partisipan,
dan peneliti sama-sama terlibat dalam proses interpretif ini, tampaklah
bahwa penelitian kualitatif memang menawarkan pandangan-pandangan
yang beragam atas suatu masalah.
i. Pandangan menyeluruh: para peneliti kualitatif berusaha membuat
gambaran kompleks dari suatu masalah atau isu yang diteliti. Hal ini
melibatkan usaha pelaporan perspektif-perspektif, pengidentifikasian
faktor-faktor yang terkait dengan situasi tertentu, dan secara umum usaha
pensketsaan atas gambaran besar yang muncul. Untuk itulah, para
peneliti kualitatif diharapkan dapat membuat suatu model visual dari
berbagai aspek mengenai proses atau fenomena utama yang diteliti.
Model inilah yang akan membantu mereka membangun gambaran holistik
(lihat, misalnya, Creswell & Brown, 1e92).

STRATEG- STRATEG PENELTAN
Selain karakteristik-karakteristik utama di atas, peneiitian kualitatif juga memiliki
strategi-strategi penelitian yang spesifik. Strategi-strategi ini utamanya terkait
dengan pengumpulan data, analisis data, dan laporan penelitian, tetapi tetap
berasal dari berbagai disiplin dan terus berkembang dinamis sepanjang proses
penelitian (seperti, jenis-jenis problem, masalah-masalah etis, dan sebagainya)
(Creswell, 2007b). Ada banyak strategi kualitatif yang sudah dibahas, seperti 28
pendekatan yang pernah diidentifikasi oleh Tesch (1990), 19 jenis dalam konsep
pohon-nya wolcott (2001), dan 5 pendekatan kualitatif oleh Creswell (2007).
Seperti yang telah dijelaskan agar para peneliti kualitatif memilih antara
beberapa kemungkinan, seperti naratif, fenomenologi, etnogafi, studi kasus, dan
grounded theory

Dalam menulis prosedur penelitian untuk proposal kualitatif, terdapat
pertimbangkan tips-tips penelitian berikut ini:
O Jelaskan pendekatan spesifik yang akan Anda gunakan.
O Sajikan sejumlah informasi historis mengenai strategi penelitian yang
akan anda terapkan, seperti asal mulanya, penerapannya, dan definisi
ringkasnya
O Jelaskan mengapa strategi tersebut dianggap sesuai untuk Anda
gunakan dalam penelitian Anda.
O Jabarkan pula bagaimana penggunaan strategi tersebut dapat
menentukan jenis-jenis pertanyaan yang diajukan cara-cara pengumpulan
data, langkah-langkah analisis data, dan narasi/laporan akhir.

PERAN PENELT
Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, penelitian kualitatif merupakan
penelitian interpretif, yang di dalamnya peneliti terlibat dalam pengalaman yang
berkelanjutan dan terus-menerus dengan para partisipan. Keterlibatan inilah
yang nantinya memunculkan serangkaian isu-isu strategis, etis, dan personal
dalam proses penelitian kualitatif (Locke et aL,2007). Dengan keterlibatannya
dalam concern seperti ini, peneliti kualitatif berperan untuk mengidentifikasi bias-
bias, nilai-nilai, dan latar belakang pribadinya secara refleksif, seperti gender,
sejarah, kebudayaan, dan status sosial ekonominya, yang bisa saja turut
membentuk interpretasi mereka selama penelitian.



PROSEDUR-PROSEDUR PENGUMPULAN DATA
O dentifikasilah lokasi-lokasi atau individu-individu yang sengaja dipilih
dalam proposal penelitian.
O ]elaskan jenis-jenis data yang akan dikumpulkan:
a. Observasi
b. Wawacara
c. Dokumen-dokumen kualitatif
d. Dokumen Publik
e. Materi Audio Visual
O tentukanlah jenis-jenis strategi dan argumentasi mengenai kekuatan dan
kelemahan masing-masing strategi tersebut.
O Sertakan pula strategi-strategi pengumpulan data lain di luar observasi
dan wawancara yang biasa.

PROSEDUR-PROSEDUR PEREKAMAN DATA
Sebelum terjun ke lapangan, peneliti kualitatif merencanakan pendekatan untuk
merekam data penelitian.
O Gunakanlah protokol untuk merekam data observasional.
O Gunakanlah protokol wawancara ketika mengajukan pertanyaan dan
merekam jawaban-jawaban selama wawancara kualitatif.
O Peneliti merekam informasi dari partisipan dengan menggunakan catatan-
tangan, dengan audiotape, atau dengan videotape.
O Untuk dokumen dan materi-materi visual, dapat direkam/dicatat sesuai
keinginan peneliti.
O Peneliti juga perlu memberikan komentar tentang nilai dan reliabilitas
sumber-sumber data ini.


ANALSS DAN NTERPRETAS DATA
Analisis data merupakan proses berkelanjutan yang membutuhkan refleksi terus-
menerus terhadap data, mengajukan pertanyaan-pertanyaan analitis, dan
menulis catatan singkat sepanjang penelitian.
Analisis data melibatkan pengumpulan data yang terbuka, yang didasarkan pada
pertanyaan-pertanyaan umum, BAVERAGE
dan anarisis informasi dari para partisipan. Analisis data kualitatif yang dilaporkan
daram artikel-artikel jurnal dan buku-buku ilmiah sering kali menjadi model
analisis yang umum digunakan.




RELABLTAS, VALDTAS, DAN GENERALSABLTAS
Dalam penelitian kualitatii validitas ini tidak memiliki konotasi yang sama
dengan validitas dalam penelitian kuantitatif, tidak pula sejajar dengan reliabilitas
(yurg berarti pengujian stabilitas dankonsistensi respons) ataupun dengan
generalisabilitas (yang berarti validitas eksternal atas hasil penelitian yang dapat
diteiapkan pada setting, orang, atau sampel yang baru) dalam penelitian
kuantitatif). sebaliknya, validitas kualitatif merupakan upaya pemeriksaan
terhadap akurasi hasil penelitian dengan menerapkan prosedur-prosedur
tertentu, sementara reliabilitas kualitatif mengindikasikan bahwa pendekatan
yang digunakan peneliti konsisten jika diterapkan oleh peneliti-peneliti lain (dan)
untuk proyek-proyek yang berbeda (Gibbs, 2002).

MENULS KUALTATF
Bagian prosedur kualitatif dalam proposal penelitian seharusnya diakhiri
dengan penjelasan mengenai bagaimana peneliti menarasikan hasil analisis
datanya. Ada banyak model narasi ini; peneliti bisa menemukannya dalam jurnal-
jurnal akademik. Yang jelas, dalam merancang penelitian kualitatif, peneliti perlu
menjelaskan tentang proses narasi tersebut.




$:2-er
resweII, John W. 2010. Research Design: Pendekatan KuaIitatif,
Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka PeIajar

Вам также может понравиться