Вы находитесь на странице: 1из 2

Berpikir adalah aliran ide, simbol, dan asosiasi yang bertujuan, diawali sebuah masalah atau

tugas dan berakhir pada kesimpulan yang berorientasi pada kenyataan: bila terdapat urutan
yang logis, cara berpikir dianggap normal; parapraksis (meleset dari logika secara tidak sadar,
disebut juga Freudian slip) dianggap sebagai bagian cara berpikir normal. Cara berpikir
abstrak adalah kemampuan untuk menangkap esensi suatu keseluruhan, memecah
keseluruhan menjadi bagian, dan mencerna isyarat umum.
A. Gangguan menyeluruh dalam bentuk atau proses pikir
1. Gangguan mental: sindrom perilaku atau psikologis yang nyata secara klinis dan
disertai distress atau disabilitas, bukan sekedar respons yang diharapkan terhadap
peristiwa tertentu atau terbatas dalam hubungan antara seseorang dengan masyarakat.
2. Psikosis:
ketidakmampuan untuk membedakan kenyataan dari khayalan; uji realitas terganggu,
disertai pembentukan realitas baru (berlawanan dengan neurosis, gangguan mental
dengan uji realitas yang tetap baik, perilaku dapat tidak bertentangan dengan norma
sosial umum, tapi berlangsung lama atau berulang tanpa terapi)
3. Uji realitas: evaluasi dan penilaian objektiI terhadap dunia di luar dirinya
4. Gangguan bentuk pikir: kelainan dalam bentuk pikir dan bukannya isi pikir, cara
berpikir ditandai dengan asosiasi longgar, neologisme, dan konstruksi yang tidak
logis; proses pikir terganggu, dan orangnya disebut 5849.
5. Pikiran tak logis: pikiran yang mengandung kesimpulan yang salah atau kontradiksi
internal; hanya dianggap psikopatologis bila sangat nyata dan tidak disebabkan oleh
nilai budaya atau deIisit intelektual.
6. Dereisme: aktivitas mental yang tidak sejalan dengan logika atau pengalaman
7. Pemikiran autistik: preokupasi dengan dunia pribadi di dalam dirinya sendiri;
istilah yang biasa digunakan cukup bersinonim dengan dereisme.
8. Pemikiran magis: bentuk pikiran dereistik; cara berpikir yang menyerupai Iase
preoperasional pada anak (Jean Piaget), ketika pikiran, kata-kata, atau tindakan
dianggap memiliki kekuatan (contohnya, menyebabkan atau mencegah suatu
peristiwa).
9. Proses pikir primer: istilah umum untuk cara berpikir dereistik, tidak logis, magis;
normal terdapat dalam mimpi, terdapat secara abnormal pada psikosis.
10. Tilikan emosional: tingkat pemahaman atau kesadaran yang mendalam yang
cenderung mengarah ke perubahan kepribadian dan perilaku yang positiI.
B. Gangguan spesiIik dalam bentuk pikir
1. Neologisme: kata baru yang diciptakan oleh pasien, seringkali dengan
menggabungkan suku kata dari kata-kata lain, untuk alasan psikologis yang
idiosinkratik.
2. Word salad: pencampuran kata atau Irase yang inkoheren.
3. Sirkumstansialitas: gaya bicara tak langsung yang terlambat mencapai poin tertentu
namun akhirnya dapat berangkat dari poin asal ke tujuan yang dikehendaki ditandai
oleh detail dan kata-kata sisipan yang berlebihan
4. Tangensialitas: ketidakmampuan untuk mencapai asosiasi pikiran yang mengarah
ke tujuan; pembicara tidak pernah beranjak dari poin awal ke tujuan yang diinginkan.
5. Inkoherensi: pikiran yang secara umum tidak dapat dipahami; pikiran atau kata-
kata yang keluar tanpa hubungan logis maupun tidak sesuai tata bahasa,
mengakibatkan disorganisasi.
6. Perseverasi: respon yang menetap terhadap stimulus sebelumnya meski telah
diberikan stimulus baru; sering disebabkan oleh gangguan kognitiI.
7. Verbigerasi: pengulangan atau kalimat tertentu tanpa makna.
8. Ekolalia: pengulangan kata atau kalimat yang diucapkan seseorang yang bersiIat
psikopatologis; cenderung berulang dan persisten dapat diucapkan dengan intonasi
mengejek atau terputus-putus.
9. Kondensasi: penggabungan berbagai konsep menjadi satu.
10. Jawaban tidak relevan: jawaban yang tidak selaras dengan pertanyaan yang
diajukan (orang tersebut tampak mengabaikan atau tidak memperhatikan pertanyaan).
11. Asosiasi longgar: aliran pikiran berupa perpindahan ide dari satu subjek ke
subjek lain dalam cara yang sama sekali tidak berhubungan; bila parah, pembicaraan
dapat menjadi inkoheren.
12. Derailment: deviasi alur berpikir yang terjadi secara berangsur atau
mendadak tanpa bloking; kadang digunakan sebagai sinonim asosiasi longgar.
13. Flight of ideas: permainan kata-kata atau verbalisasi kontinu dan cepat yang
menghasilkan perpindahan konstan dari satu ide ke ide lain; ide cenderung
berhubungan dan pada keadaan yang tidak begitu parah, pendengar masih dapat
mengikutinya.
14. Clang association: keterkaitan kata-kata dengan bunyi yang mirip namun
berbeda arti kata-kata tersebut tidak memiliki hubungan logis; dapat mencakup
pembentukan rima dan sajak.
15. Bloking: interupsi alur pikiran secara mendadak sebelum suatu pikiran atau
ide tuntas; setelah jeda sebelum suatu pikiran atau ide tuntas; setelah jeda sejenak,
seseorang tampak tidak ingat hal yang sedang atau akan dikatakan (disebut juga
sebagai deprivasi pikiran).
16. Glosolalia: pengungkapan wahyu melalui kata-kata yang tidak dapat
dimengerti artinya (juga disebut sebagai bicara dalam lidah); tidka dianggap sebagai
gangguan berpikir bila dikaitkan dengan praktek agama Pantekosta tertentu; disebut
juga sebagai kriptolalia, bahasa tutur pribadi.
C. Gangguan isi pikir spesiIik
1. Miskin isi: pikiran yang hanya memberi sedikit inIormasi karena hampa,
pengulangan kosong, atau kalimat samar.
2. Ide berlebihan: kepercayaan salah yang menetap dan tidak masuk akal,
dipertahankan tidak seteguh waham.
3. Waham: kepercayaan yang salah, didasarkan pada kesimpulan yang salah tentang
realitas eksterna, tidak konsisten dengan latar belakang intelegensi dan budaya pasien;
tidak dapat dikoreksi dengan penalaran.

Kaplan Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan & Sadocks Comprehensive Textbook of
Psychiatry.Ed. Ke-7. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins, 2000.

Вам также может понравиться