Вы находитесь на странице: 1из 264

1

BAB I : PENGERTIAN IBADAH HAJI DAN UMROH Ibadah Haji Haji adalah: al-Qashdu, menuju tempat tertentu. Adapun arti haji secara istilah adalah ziarah (pilgrimage)1 ke Mekah untuk menunaikan ibadah tawaf di Kabah, sai di Masa, wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, Mabit dan Jumroh di Mina dan tahallul dengan harapan menggapai ridho Allah swt.2 Adapun jika Tujuan tujuannya ke Kabah untuk berniaga maka namanya Dajjumenentukan bukan Hajju.

nilai sebuah perbuatan

Ibadah Umroh Pengertian Umroh adalah : al Itimar yang berarti memiliki tujuan atau berziarah.3 Jadi umroh berarti berziarah
Munir Baalbaki dan Rohi Baalbai 2006, Kamus Al Maurid, Arab-Inggris-Indonesia, Halim Jaya, Surabaya 2 Said Sabiq 2000, Fiqh As-Sunnah, al Fath lil-Ilam alAraby, Kairo, Jil. 1, hal. 437 3 Ibid, 514
1

menuju Kabah dengan tujuan tawaf, sai dan tahallul.4 Ibadah umroh adalah rangkaian dari ibadah haji dan bukan sebaliknya, artinya setiap orang yang menunaikan ibadah haji haruslah mengerjakan ibadah umrah. Allah swt berfirman : dan sempurnakanlah ibadah haji dan umroh karena Allah (QS. Al baqoroh : 196) Sejarah Ibadah Haji dan Umroh Ibadah haji adalah satu ibadah yang pertama kali disyariatkan kepada nabi Ibrahim as. Ibnu Abbas meriwayatkan ketika nabi Ibrahim selesai membangun Kabah, Allah swt perintahkan kepada nabi Ibrahim as untuk menyeru manusia untuk datang menunaikan ibadah haji ke Baitullah, menghadapi perintah ini nabi Ibrahim as berkata: ya Allah bagaimana mungkin aku menyampaikannya kepada seluruh manusia sementara suaraku sangat terbatas dan tidak akan sampai kepada mereka? Maka Allah swt berfirman: serulah wahai Ibrahim, dan kami yang akan menyampaikan kepada
4

Ibid

mereka. Lalu Ibrahimpun menyeru: wahai manusia, telah diwajibkan kepada kalian untuk menunaikan ibadah haji ke Baitullah, maka tunaikanlah haji. Lalu Ibnu Abbas berkata, maka seruan itu didengar oleh seluruh yang ada di (antara) langit dan bumi. tidakkah engkau melihat manusia datang dari berbagai penjuru dunia sembari 5 bertalbiah? Orang yang besar adalah mereka yang mampu menghargai sejarah pendahulunya Perbedaan Haji dan Umroh Perbedaan antara haji dan Umroh dapat dilihat dari beberapa sisi, yaitu: a. waktu Haji Waktu adalah dalam yang dari Syawal
5

Umroh Waktu umrah sepanjang tahun, akan tetapi makruh pada hari Arafah (9 Zulhijjah), yaum anNahr (10 Zulhijjah)

haji sekali setahun dimulai bulan hingga

Ibnu Jarir, Abi Jafar Muhammad, Tafsir at Thobary, Tahqiq at-Turky, Dar Hajar: tt, Jil. 16: 514-515

tanggal (sepuluh) Hijjah. b. Tempat Haji

10 dan yaum Tasyriq Zul- (11,12 dan 13 Zulhijjah).

Umroh Adapun tempat yang dikunjungi sebagai bagian dalam pelaksanaan Umroh adalah Kabah dan Masa selanjutnya diakhiri dengan tahallul

Tempat yang dituju ketika menunaikan ibadah haji adalah Kabah, Arafah, muzdalifah, Mina dan Masa (tempat sai) dan diakhiri dengan tahallul

c. Hal-hal yang dilaksanakan

Haji Hal-hal yang dikunjungi saat menunaikan ibadah haji adalah Kabah untuk melaksanakan tawaf, Arafah untuk menunaikan wukuf, Muzdalifah untuk

Umroh Sedang dalam Umroh yang di kunjungi hanyalah Kabah, masa dan diakhiri dengan tahallul.

mabit dan Mina untuk mabit dan jumroh dan dilanjutkan dengan Sai di dan dikakhiri dengan tahalull Hukum Ibadah Haji Ibadah haji diwajibkan oleh Allah swt kepada seluruh kaum muslimin yang telah mencukupi syarat-syaratnya. Menunaikan ibadah haji diwajibkan hanya sekali seumur hidup. Selanjutnya haji yang kedua dan seterusnya hanyalah sunnat. Akan tetapi bagi seseorang yang bernazar menunaikan ibadah haji maka wajib baginya untuk menunaikan ibadah haji. Syarat Wajib Haji dan Umrah 1. 2. 3. Islam Baligh (dewasa) Aqil (berakal sehat) (bukan hamba

4. Merdeka sahaya)

5. Istithaah (Mampu dana dan kesehatan) Rukun Haji 1. 2. 3. 4. 5. 6. Ihram (niat ihram) Wukuf di Arafah Tawaf Ifadhah Sai Cukur Tertib

Wajib Haji 1. Ihram (menggunakan ihram untuk haji) 2. Mabit (minimal sejenak) di Muzdalifah 3. Mabit (minimal sejenak) di Mina berdiam berdiam

4. Melontar Jumroh (ula, wustho dan Aqobah) 5. Tawaf Wada bagi yang akan meninggalkan Makkah Rukun Umrah 1. Ihram (niat ihram)

2. 3. 4. 5.

Tawaf Sai Cukur Tertib

Wajib Umrah Ihram (menggunakan ihram untuk haji) dari miqat Perbedaan Rukun Haji/Umrah dan Syarat Haji/Umrah. 1. Rukun Haji/Umrah adalah rangkaian ibadah/umrah yang jika tertinggal mengakibatkan haji/umrahnyanya batal
2. Wajib Haji/Umrah adalah rangkaian

ibadah/umrah haji yang jika tertinggal salah satunya maka hajinya tetap sah akan tetapi wajib membayar dam isaah. Tujuan Ibadah Haji dan Umroh Tujuan adalah dari ibadah haji dan untuk MENGENAL umroh DIRI

SENDIRI dan MEMUNCULKAN SUARA HATI dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan utama dari haji ini bisa kita pahami dari menggabungkan kegiatan wuquf sebagai kegiatan puncak ibadah haji yang berlokasi di Arafah dengan sebuah hadits yang menjelaskan hubungan manusia dengan penciptanya. Kata Arafah sendiri berasal dari kata marifat yang berarti mengetahui dan mengenal, yang kemudian setelah seseorang mengetahui dan mengenal dirinya maka akan lahir yatarifun pengakuan diri atas segala dosa dan kesalahan yang telah diperbuat sebelumnya. Pengertian ini akan sangat jelas dipahami bila perbuatan yang dilakukan oleh seorang haji di Arafah, tempat dan waktu dihubungkan dengan hadits: Barang siapa yang mengetahui (mengenali, memahami) dirinya, maka niscaya ia mengenal tuhannya. Jadi melalui ibadah haji, diharapkan para jamaah mampu mengenali siapa dirinya, apa tujuan hidupnya, dan mampu mengaflikasikan nilai-nilai dan hikmah yang terkandung dari ibadah haji yang dilakukannya seperti kejujuran, ketawadhuan, kepedulian,

kepekaan, kebersamaan, sebagainya.

tanggung visioner

dan

jawab, lain

Banyak orang terkenal, tapi tidak banyak yang mengenal dirinya sendiri

Hikmah Haji Haji adalah sebuah ibadah yang membutuhkan keyakinan (itiqodiyah) yang lurus, raga (badaniyah) yang sehat, dan harta (maliyah) yang suci, dan waktu (zamaniyah) yang tersedia. Urgensi haji ini tanpak jelas pada posisi haji yang menjadi rukun Islam yang kelima. Jika seorang merenungi tentang haji, maka ia akan menemukan minimal dua pesan moral yang sarat nilai dan sangat mahal, yaitu: mengingatkan akan kematian dan proses pengenalan diri (marifat an-nafs) untuk kemudian menuju tingkat yang lebih tinggi yaitu mengenal Allah swt. (marifatullah).

10

BAB II: KIAT SUKSES MERAIH HAJI MABRUR Ungkapan haji mabrur sudah sangat akrab disetiap kaum muslimin, khususnya para jamaah haji. Namun sangat sedikit yang mengerti tentang haji mabrur itu sendiri. Ada dua istilah haji yang memiliki perbedaan sangat besar, akan tetapi pada prakteknya sangat sering dipahami sama, yaitu, pertama haji maqbul. Kedua, haji mabrur.

11

Perbedaan Haji Maqbul dan Haji Mabrur Haji Maqbul (diterima) Haji yang diterima karena telah memenuhi syarat, rukun, wajib, sunnah-sunnah haji dan menghindari laranganlarangannya serta melepaskan seseorang dari kewajiban haji. Haji Mabrur (membawa Perubahan Sikap) Haji maqbul yang membawa perubahan sikap pelakunya kepada sikap yang lebih baik daripada sebelum menunaikan ibadah haji

Melihat perbedaan dua istilah ini, maka kita akan menyadari bahwa penilaian mabrur atau tidaknya haji kita tidak cukup saat pelaksanaan ibadah haji, akan tetapi membutuhkan waktu yang panjang setelah kita kembali dari menunaikan ibadah haji Perlu direnungi lebih mendalam bahwa hanya haji mabrurlah yang dijanjikan Allah swt memperoleh surga dan bukan haji maqbul.

12

Meskipun demikian sudah semestinya kita berusaha mendekatkan diri pada haji mabrur. Adapun kiat sukses meraih haji mabrur bisa disederhanakan menjadi lima hal, yaitu : 1. Niat yang ikhlas semata-mata menunaikan haji karena Allah swt. 2. Membersihkan digunakan
3.

bekal

yang

Mengikuti Manasik haji sesuai yang dipraktekkan Rasulullah saw ketika menunaikan ibadah haji (ittiba)
4.

Menjauhi rafats,

fusuq dan

jidal 5. Memahami dan menyadari hikmah dari setiap ritual haji yang dilakukan. Rangkaian Haji Mabrur Adalah Hati, Perkataan dan Perbuatan Niat yang Ikhlas Niat merupakan hal yang sangat penting dalam setiap gerak-gerik umat Islam. Kebenaran setiap perbuatan sangat

13

ditentukan oleh niat awal dari perbuatan tersebut, bahkan perbuatan seseorang bisa dianggap batal atau tidak sah karena niatnya yang salah atau kurang. Karena demikian pentingnya niat tersebut sehingga imam al Bukhori meletakkan hadits tentang niat sebagai hadits pertama dalam kitabnya. Dalam hal ini Rasulullah saw bersabda : Sesungguhnya (diterima atau ditolaknya) sebuah perbuatan sangat ditentukan oleh niatnya, dan orang setiap insan hanya akan memperoleh yang ia niatkan, maka barang siapa yang berniat hijrah untuk menggapai kehidupan dunia maka ia hanya akan mendapatkannya (kehidupan dunia) atau hijrahnya karena untuk mendapatkan wanita yang diharapkannya maka ia hanya akan menikahinya, maka hijrahnya hanya akan mendapatkan sesuai niatnya untuk hijrah.(HR. Bukhori) Karena seringnya para jamaah haji salah niat, maka Allah swt secara khusus menegaskan pentingnya niat hanya karena Allah semata dalam pelaksanaan ibadah haji. Hal ini bisa kita renungi dari firman Allah swt dalam al-Quran: Pada-

14

nya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim, barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia, mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam (QS. Ali Imran : 97) Dari sepenggal kata pada ayat ini mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah menegaskan bahwa ibadah haji harus dilandasi niat hanya karena Allah swt semata.6 Untuk membenahi niat ini, penulis menganjurkan kepada para jamaah untuk menata ulang niat dengan cara : 1. bangun tengah malam 2. sucikan diri dari hadats baik dengan cara berwudhu bagi yang hadats kecil maupun dengan cara mandi bagi yang berhadats besar. 3. laksanakan sholat tahajud

Abdurrahman Natsir as-Sady 1997 Taisir Karim arRahman fi Kalam al Mannan, Uli an Nuha, Kairo. Hal. 139-140
6

15

4. laksanakan sholat taubat, dengan niat agar mendapat ampunan 5. lalu pertegas kembali niat untuk menunaikan ibadah haji hanya karena Allah swt semata bukan untuk mendapat gelar haji, prestise atau tujuan-tujuan yang lain. Dalam sebuah hadits ahl al-bait yang diriwayatkan oleh Khotib dari Anas ra dengan sanad yang majhul, 7 . kelak diakhir masa mereka yang berangkat menunaikan haji akan terbagi menjadi tiga golongan, para penguasa berangkat haji sekedar untuk rekreasi, orang-orang berangkat haji sekedar untuk bisnis, orangorang miskin berangkat haji sekedar mengadukan
. Abi Hamid Muhammad bin Muhammad al Ghozali, Ihya Ulum ad din, Dar at Taqwa, Sibr al Khoimah, 2000, J. 1 hal. 401
7

16

problemanya dan para qori mereka berangkat haji sekedar untuk pongah/sombong. Bekal yang Suci Disamping niat yang benar, kesucian bekal para jamaah haji sangat menentukan perolehan hajinya. Haji adalah perjalanan suci, karenanya hendaklah ditopang dengan segala bentuk kesucian, baik kesucian jiwa maupun kesucian harta. Kesucian jiwa telah kita jelaskan secara ringkas, yaitu dengan menata kembali niat. Sedang yang dimaksud dengan kesucian harta adalah dengan mengekuarkan zakat harta kita baik yang akan kita gunakan untuk menunaikan ibadah haji maupun yang lainnya. Kesucian ini menjadi salah satu syarat penentu pencapaian dari ibadah haji. Rasulullah saw menjelaskan demikian pentingnya menjaga kesucian harta ini, dalam sebuah haditsnya beliau bersabda : Diriwayatkan dari Abu Hurairoh ra. Bahwa nabi Muhammad saw bersabda : ketika seorang yang hendak menunaikan ibadah haji keluar

17

rumahnya untuk pertama kalinya dengan bekal yang suci (untuk sekarang bisa kita ibaratkan dengan keluar rumah untuk menyetor setoran dana haji yang pertama) dan ia meletakan kakinya di kendaraanya, lalu ia berseru ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu, maka berserulah penyeru dari langit kami terima dan kami akan berikan kebahagiaan kepadamu, sesungguhnya bekalmu halal, dan perjalananmu halal, maka hajimu mabrur tidak terkontaminasi dengan dosa, sedang jika seorang yang berniat menunaikan ibadah haji keluar dari rimahnya dengan bekal yang kotor (tidak suci) dan meletakan kakinya dikendaraannya lalu berseru : ya Allah aku datang memenuhi panggilan-Mu, maka berserulah penyeru dari langit kami tidak terima dan kami tidak akan berikan kebahagiaan kepadamu, karena sesungguhnya bekalmu haram, demikian juga perjalananmu haram, maka hajimu penuh dengan dosa dan tidak akan mendapatkan sedikitpun pahala. (HR. At-Thobrany dan al Ashfahany) Bisa dipahami dari hadits diatas bahwa kebersihan harta tidak hanya

18

saat berangkat sampai pulang saja, akan tetapi kebersihan dan kesucian harta tersebut hendaklah senantiasa kontinyu. Untuk kebersihan ini maka dikenal dua jenis pembersih, yaitu : Pertama, pembersih jiwa setiap insan (zakat fitrah), yaitu zakat wajib bagi setiap muslim, baik sehat maupun sakit, kuat maupun lemah, kaya maupun miskin, tua maupun muda. Kedua, pemberbersih harta (zakat mal), yaitu zakat yang dikeluarkan untuk membersihkan harta yang sudah sampai nisabnya, baik yang berbentuk hasil pertanian, perdagangan, perhiasan, peternakan dan lain sebagainya. Dan sebagai bentuk kewaspadaan, maka penulis menganjurkan tidak hanya sebatas mengeluarkan zakat, tapi hendaklah berderma kepada masyarakat yang membutuhkan, terutama yang berada dilingkungan tempat tinggal. Hendaklah infaq tersebut disalurkan kepada anak-anak yatim atau yatim piatu, fakir miskin, lembaga-lembaga pendidikan, tenaga pendidik dan

19

sebagainya yang memang membutuhkan. Upaya ini merupakan satu usaha untuk menutupi dosa-dosa yang telah kita perbuat sebelumnya. Penulis yakin, tidak seorangpun yang bisa menjamin bahwa harta yang saat ini dimilikinya termasuk bekal untuk menunaikan ibadah haji adalah bekal yang bersih. karenanya dalam sebuah haditsnya, Rasulullah saw memberikan solusi bagi insan manusia untuk menutupi kesalahan yang sudah diperbuat, yaitu dengan mengiringi perbuatan jahat yang telah diperbuat dengan perbuatan baik. Dengan perbuatan baik tesebut diharapkan mampu menghapus dosa terlebih dahulu yang telah diperbuat. Rasulullah saw bersabda : . Bertakwalah kepada Allah swt dimanapun engkau berada, dan iringilah perbuatan jahatmu dengan perbuatan baik, niscaya usaha tersebut akan menghapus dosa terdahulu. Dan

20

bergaullah dengan masyarakat dengan akhlak yang mulia.

Sesuai Tatacara Haji/Manasik Haji (Ittiba) Tatacara pelaksanaan ibadah haji adalah satu hal yang mutlak dipahami oleh para jamaah, tata cara haji ini meliputi setiap kegiatan yang dilaksanakan para jamaah ketika menunaikan ibadah haji mulai dari menggunakan ihram, cara tawaf, cara sai, cara mabit di Muzdalifah dan Mina, cara wuquf di Arofah, cara melontar (jumroh) di jamarat dan cara tahallul. Karena pentingnya tatacara haji ini, Rasulullas saw berpesan : ... Ambillah tatacara menunaikan ibadah haji dari-ku. (HR. Ahmad, Muslim dan Nasai) Lihat. Fiqh Sunnah: 501 Adapun tatacara menunaikan ibadah haji ini dengan lebih detail akan penulis jelaskan pada babnya masingmasing.

21

Menjauhi rafats, fusuq dan jidal Hal-hal negatif yang sangat mungkin terjadi saat haji sangatlah banyak. Namun Allah swt khususkan tiga hal untuk di jauhi dalam menunaikan ibadah haji yaitu rafats fusuq dan jidal Karena peluang terjadinya tiga hal tersebut sangat besar dan akan merusak nilai ibadah haji seseorang. Menurut Ibnu Jarir (II/273-279), yang dimaksud dengan rafats adalah jima (bersetubuh) dan permulaanpermulaannya seperti bercumbu serta perkataan yang menimbulkan birahi. Adapun fusuq adalah semua bentuk maksiat dan larangan-larangan bagi orang yang berihram. Sedangkan jidal adalah berbantahbantahan, saling panggil memanggil dengan gelar yang buruk dan debat kusir seperti saling mengklaim bahwa apa dilakukan paling baik/benar dan semua perbuatan yang memicu konflik, kedengkian dan permusuhan. Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa yang menunaikan ibadah haji, tidak rafats dan berbuat fasik, maka ia keluar dari dosa-dosanya

22

seperti hari di saat ia dilahirkan ibunya (HR Bukhari dan Muslim). Memahami dan menyadari hikmah dari setiap ritual haji yang dilakukan. Salah satu faktor penunjang untuk meraih haji mabrur adalah para hujjaj hendaklah mengetahui apa yang tengah di perbuatnya, baik sejarah maupun hikmah dari perbuatan yang tengah dikerjakan. Dengan menyadari perbuatan yang tengah dikerjakan dan mengetahui sejarah dan hikmahnya diharapkan penghayatan terhadap perbuatan yang tengah dilaksanakan semakin menyentuh, mengalir dan merasuk kedalam hati. Adapun hikmah-hikmah dari ritual haji tersebut akan penulis uraikan pada bab khusus. BAB III PEMBAGIAN PELAKSANAAN IBADAH HAJI

23

A. Haji Tamattu'
a.

Tamattu'

Pengertian

Haji

Pengertian Tamattu adalah bersenang-senang. Dan haji tamattu adalah ibadah haji yang dilakukan dengan mengerjakan umrah terlebih dahulu dalam bulanbulan haji, lalu melaksanakan haji pada tahun itu juga tanpa kembali ke miqat semula. Jika digabung dari kedua bagian ini kita gabung maka akan kita dapatkan sebuah arti bahwa haji tamattu adalah haji yang dilaksanakan dengan mengerjakan umrah terlebih dahulu, setelah umrah bertamattu (bersenang-senang) istirahat dari ihram hingga beberapa waktu menantikan kembali tibanya saat akan berangkat ke Arafah untuk kemudian mengenakan kembali ihram yang telah dibuka setelah selesai menunaikan umrah.
b.

Konsekwensi Dari haji Tamattu' Konsekwensi dari haji Tamattu adalah membayar dam nusuki

24

(menyembelih kambing perorang / atau onta dan sejenisnya untuk 7 0rang) bagi yang mampu. Jika tidak memungkinkan untuk menyembelih kambing/unta, baik karena tidak ada dana atau karena tidak tersedianya hewan sembelihan maka hendaklahlah diganti dengan puasa selama sepuluh hari. (3 hari saat berada di Mekah dan 7 hari setelah kembali ketanah air).
c.

Keutamaan Haji Tamattu

Para ulama berbeda pendapat tentang cara haji yang paling utama. Menurut as-Syafiiah bahwa Tamattu dan Ifrad lebih baik daripada Qiran. Karena Tamattu dan Ifran melaksankan setiap ritual haji dan umrah secara lengkap. Sementara Qiran hanya terbatas pada haji, karena setiap ritual umrah sudah terwakili dalam ritual haji. Menurut al-Hanafiah bahwa Qiran lebih utama daripada Tamattu dan Tamattu lebih utama daripada Ifrad. Menurut Malikiyah, bahwa Ifrad lebih utama daripada Tamatti dan Qiran.

25

Menurut al-Hanabilah bahwa Tamattu lebih utama daripada Qiran dan Ifrad. Dan cara ini adalah yang paling mudah dilaksanakan. Dari uraian diatas, bisa dipahami bahwa haji Tamattu adalah cara haji yang paling utama. Hal ini diperkuat dengan: Bahwa Allah swt menginginkan yang mudah bagi hambanya.
1.

Allah swt berfirman: .... .... Allah menghendaki bagi kalian kemudahan dan tidak menghendaki kesusahan (QS; Al-Baqarah: 185) Cara pelaksanaan haji Tamattu adalah cara haji yang di idam-idamkan oleh Rasulullah saw, dan ia perintahkan kepada sahabatnya untuk melaksanakannya.
2.

Rasulullah saw bersabda:

26

.... . Kalian telah mengetahui bahwa saya adalah orang yang paling bertakwa diantara kalian, orang yang paling jujur diantara kalian, dan paling taat diantara kalian, seandainya bukan karena hadyu ku (hewan sembelihanku) maka niscaya saya akan bertahallul sebagaimana kalian bertahallul (lalu Rasulullah saw bersabda) maka bertahallullah, maka kamipun bertahallul, kami mendengar dan taat. (HR. Muslim)
d. Tatacara

Tamattu'

Pelaksanaan

Haji

Cara pelaksaanaan haji tamattu adalah sebagai berikut : Melaksanakan umroh dahulu dengan cara :
1.

terlebih

Bersuci (sebaiknya mandi terlebih dahulu lalu berwudhu) baik ditempat miqat maupun sebelum

27

tiba ditempat miqat, bagi jamaah yang termasuk gelombang pertama, bisa bersuci di Madinah (sebelum miqat) atau di Biir Ali (batas miqat). Adapun lafaz niat mandi ihram adalah: Aku sengaja mandi ihram karena Allah swt. Berpakaian ihram baik ditempat miqat maupun sebelum tempat miqat
2.

3.

Sholat sunnat dua rakaat

adapun lafaz niat sholat sunat untuk ihram adalah: Sengaja aku sholat sunnah ihram dua rakaat karena Allah swt. 4. Niat dari miqat Niat berada dalam hati, boleh menggunakan selain bahasa Arab. Dan untuk mempermudak niat maka bisa dibantu dengan melafazkannya. Adapun lafadznya adalah:

28

Ya Allah, Aku penuhi panggilan-Mu untuk menunaikan Umrah.f Atau dengan lafadz lain, yaitu: Aku berniat umroh dan berihram untuk umrah tersebut karena Allah swt. 5. Memperbanyak talbiyah, sholawat dan doa . Aku datang memenuhi panggilanMu ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu, aku datang tidak ada sekutu bagimu, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat dan segenap kekuasaan adalah milik-Mu. Tidak ada sekutu bagiMu. 6. Masuk kota Mekah dengan membaca doa .

29

Ya Allah, kota ini adalah tanah haram-Mu, dan tempat aman-Mu, maka hindarkanlahdaging, darah, rambut dan kulitku dari neraka, dan selamatkanlah diriku dari siksamu pada hari engkau membangkitkan kembali hambaMu dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang selalu dekat dan taat kepada-Mu. 7. Masuk masjid al-haram dengan membaca doa . Ya Allah, Engkau sumber keselamatan dari-Mulah datangnya keselamatan, dan kepada-Mulah akan kembali keselamatan, maka hidupkanlah kami wahai tuhan kami dengan selaamt sejahtera dan masukkanlah kami kedalam surga negeri keselamatan. Maha luas berkah-Mu dan Maha tinggi

30

keagungan-Mu wahai dzat yang memiliki keagungan dan kasih sayang. Ya Allah bukakanlah bagiku pintu rahmat-rahmat-Mu. Aku masuk masjid ini dengan nama Allah swt disertai dengan segala puji bagi Allah dan shalawat serta salam untuk Rasulullah saw. 8. Melihat berdoa kabah dengan

. Ya Allah, tambahkanlah kemuliaan, keagungan, kehormatan dan wibawa pada bait (kabah) ini, dan tambahkanlah pula kemuliaan, keagungan, keh rmatan dan kebaikan kepada orang yang memuliakan, mengagungkan dan menghormatinya diantara mereka yang berhaji atau yang berumrah. Melintasi maqam Ibrahim dengan berdoa
9.

31

. Ya Tuhanku, masukkanlah aku pada tempat masuk yang benar dan keluarkanlah pula aku pada tempat yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan yang menolong.dan katakanlah (wahai Muhammad) yang benar telah datang dan yang bathil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. 10. Tawaf di Kabah tawaf adalah sebagai Aturan berikut:

- tawaf (mengelilingi) Kabah sebanyak tujuh kali putaran - Kabah senantiasa disebelah kiri. berada

- Di mulai dari Hajar Aswad dan di akhiri di hajar Aswad juga. Saat mulai Tawaf di sunnahkan untuk mencium Hajar Aswad, jika tidak memungkinkan mencium Hajar Aswad maka hendaklah menghadapkan badan ke Kabah dan mengangkat kedua tangan
-

32

sembari mengucapkan Bismillahi Allahu Akbar lalu mengecup tangan tersebut. Pada putaran selanjutnya jika tidak memungkinkan menghadapkan seluruh badan ke Kabah di sudut Hajar Aswad, cukuplah dengan menghadapkan sedikit badan ke Kabah, lalu mengangkat tangan dan mengucapkan Bismillah Allahu Akbar dan mengecup tangan tersebut.
-

- Di anjurkan membaca doa ketika thawaf (lihat bimbingan doa saat tawat), jika tidak memungkinkan maka boleh membaca sholawat, zikir ataupun doa dengan menggunakan bahasa yang mudah. (boleh menggunakan bahasa daerah masing-maisng). Ketika berada di rukun Yamani, disunnatkan untuk mengusap (jika tidak memungkinkan cukup mengangkat tangan) tanpa di
-

33

kecup dengan membaca .Bismillahi Allahu Akbar Doa setelah thawaf Setelah selesai tawaf, sebaiknya mundur ke kenan selurus Multazam lalu membaca doa :thawaf sebagai berikut . . . Ya Allah, yang memelihara ,Kabah ini, bebaskanlah kami bapak dan ibu kami, saudarasaudara kami dan anak-anak kami dari siksa neraka. Wahai ,Tuhan yang Maha Pemurah

34

dermawan dan yang mempunyai keutamaan, kemuliaan, kelebihan, anugerah, pemberian dan kebaikan. Ya Allah perbaikilah kesudahan segenap urusan kami dan jauhkanlah dari kehinaan dunia dan siksa di akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hambah-Mu, anak dari hambaMu, tepat berdiri merapat dekat di pintu Kabah-Mu, menundukkan diri di hadapanMu, sambil mengharapkan rahmat-Mu, kasih sayang-Mu, dan takut akan siksa-Mu. Wahai Tuhan pemilik kebaikan abadi, aku mohon pada-Mu agar engkau tinggikan namaku, hapuskan dosaku, perbaiki segala urusanku, bersihkan hatiku, berilah cahaya kelak kuburku, ampunilah dosaku, dan aku mohon pada-Mu martabat yang tinggi di dalam surga. Setelah selesai tawaf hendaklah:

53

berdoa di Multazam (antara .)Hajar Aswad dan pintu Ka,bah Jika tidak ,memungkinkan ambillah tempat yang lurus .dengan Multazam
-

Shalat sunnat dua rakaar (shalat sunnat muthlaq) dibelakang Maqam ,Ibrahim sebaiknya pada rakaat pertama membaca surah al-Kafirun setelah membaca al-Fatihah. Dan pada rakaat kedua membaca surah al-Ikhlas setelah .membaca al-Fatihah
-

.Membaca Doa . . . -

36

. . Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui rahasiaku yang tersembunyi dan amal perbuatanku yang nyata, maka terimalah ratapanku. Engkau Maha Mengetahui keperluanku, maka kabulkanlah permohonanku. Engkau Maha Mengetahui apapun yang terkandung dalam hatiku, maka ampunilah dosaku. Ya Allah, hamba memohon kepada-Mu iman yang tetap yang melekat terus di hati, keyakinan yang sungguhsiungguh sehingga aku dapat mengetahui bahwa tiada sesuatu yang menimpa diriku selain yang telah Engkau tetapkan bagiku. Wahai

37

Tuhan yang Maha Pengasih dari segala yang pengasih, Engkau adalah pelindungku di dunia dan akhirat. Wafatkanlah aku dalam keadaan muslim, dan gabungkanlah kami dalam golongan orangorang yang shaleh. Ya Allah, janganlah Engkau biarkan biarkan di tempat kami suatu dosapun kecuali Engkau ampunkan, tiada suatu kesusahan hati kecuali Engkau lapangkan, tiada suatu hajat keperluan kecuali Engkau kabulkan dan mudahkan, maka mudahkanlah segenap urusan kami, dan sudahilah semua amal dan perbuatan kami dengan amal yang shaleh. Ya Allah, matikanlah kami dalam keadaan muslim, dan masukkanlah kami ke dalam golongan orangorang yang shaleh tanpa kenistaan dan fitnah.

83

Minum air :dengan doa

,zam-zam

. Ya Allah, hamba mohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizqi yang luas, dan kesembuhan dari .segala penyakit Sholat sunnat muthlaq :di hijir Ismail. Lalu berdoa . . . Ya ,Allah Engkaulah pemelihara hamba, tiada tuhan selain Engkau yang ,telah menciptakan hamba aku ini hamba-Mu dan terikat janji dan ikatan

39

pada-Mu sejauh kemampuan hamba, hamba berlindung kepadaMu darai kejahatan yang telah hamba perbuat, hamba akui segala nikmat dari-Mu kepada hamba. Dan hamba akui dosa hamba, maka ampunilah hamba, sesungguhnya tidak ada yang mampu mengampuni dosa hamba selain-Mu. Ya Allah, hamba memohon kepada-Mu kebaikan yang di minta oleh hamba-hamba-Mu yang shaleh dan hamba berlindung kepada-Mu dari kejehatan yang telah dimintakan perlindungan oleh hamba-hamba-Mu yang shaleh. 11. Sai Sai diawali di bukit shofa dan diakhiri di bukit Marwa.

40

Perjalanan antara bukit Shafa dan Marwa adalah tujuh kali, setiap perjalanan dihitung sekali sehingga perjalanan ketujuh akan berakhir di bukit Marwa. Berdoa ketika hendak ke Bukit Shafa sebelum memulai sai Berdoa ketika berada di bukit Shafa saat akan memulai sai dan menghadap Kabah Memulai perjalanan sai dengan membaca doa. Setiap lintasan antara dua pilar hijau bagi pria disunnatkan untuk berlari-lari kecil dan bagi wanita cukup dengan berjalan biasa sambil berdoa. Setiap kali mencapai bukit Shafa maupun Marwa disunnat untuk membaca doa. 12. Tahallul

41

Mencukur rambut/menggundul kepala setelah selesai melaksanakan seluruh ritual Umroh sebagai tanda bahwa telah selesai melaksanakan ibadah tersebut. Berdoa setelah tahalull: . Segala puji bagi Allah swt yang telah menyelesaikan manasik kami, ya Allah tambahkanlah kepada kami iman, keyakinan dan pertolongan dan ampunilah kami, kedua orang tua kami, dan seluruh kaum muslimin dan muslimat. Lalu melaksanakan haji dengan cara : 1. Bersuci di tempat (pemondokan) masing-masing. Di sunnatkan mandi dan merapihkan tubuh, memotong kuku, rambut dan berwangi-wangian. Adapun lafaz niat mandi ihram adalah:

42

Aku sengaja mandi ihram karena Allah swt. 2. Berpakaian ihram pemondokan masing-masing. 3. Sholat sunnat dua rakaat di

adapun lafaz niat sholat sunat untuk ihram adalah: Sengaja aku sholat sunnah ihram dua rakaat karena Allah swt. 4. Niat Niat berada dalam hati, boleh menggunakan selain bahasa Arab. Dan untuk mempermudah niat maka bisa dibantu dengan melafazkannya. Adapun lafadznya adalah: Ya Allah, Aku penuhi panggilan-Mu untuk menunaikan Haji. Atau dengan lafadz lain, yaitu:

43

Aku berniat Haji dan berihram untuk Haji tersebut karena Allah swt. 5. Berangkat menuju pada tanggal 8 Dzulhijjah Arafah

Doa berangkat ke Arafah . Ya Allah, Hanya kepada-Mu aku menghadap dan hanya kepada-Mu yang Maha Murahaku mengharapkan, maka jadikanlah dosaku terampuni, hajiku diterima, kasihanilah aku dan jangan Engkau mengabaikan aku. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 6. Membaca Talbiyah

Memperbanyak talbiyah, sholawat dan doa. adapun bacaan talbiyah adalah sebagai berikut: .

44

Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, aku datang memenuhi panggilanMu, aku datang tidak ada sekutu bagimu, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat dan segenap kekuasaan adalah milik-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu. 7. Berdoa ketika akan masuk Arafah . . Ya Allah, kepada-Mulah aku menghadap, dengan Engkaulah aku berpegang teguh, pada Engkaulah aku menyerahkan diri. Ya Allah, jadikanlah aku diatara orang yang hari ini Engkau banggakan dihadapan Malaikat-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 8. Memperbanyak doa zikir dan membaca al-Quran ketika berada di Arafah

45

9. Tanggal 9 Dzulhijjah, kegiatan jamaah haji adalah: i. Mendengarkan khutbah Arafah setelah masuk waktu dzuhur. ii. Shalat dzuhur dan Ashar dengan jamak taqdim dan qoshor (meskipun tersedia waktu yang luang, tetap disunnahkan untuk menjamak taqdim dan qoshar) iii. Dilanjutkan dengan melaksanakan wuquf dengan berdoa, zikir, istigfar dan membaca al Quran. 10. Tanggal 10 Dzulhijjah, kegiatan jamaah haji adalah: i. Berangkat menuju muzdalifah dan melaksanakan sholat Maghrib dan Isya secara jamak taqdim dan qosor di Muzdalifah. Adapun jika kondisi tidak memungkinkan, maka hendaklah shalat Maghrib dan Isya yang di jama taqdim dan Qoshor di Arafah lalu melakukan perjalanan ke Muzdalifah.

46 ii.

Mabit di Muzdalifah pada malam tanggal 10 Zul Hijjah, dengan cara berada di kawasan Muzdalifah (sebaiknya wukuf: berdiam diri/berhenti) menanti hingga lewat tengah malam.

iii. Mengambil batu kerikil sebanyak tujuh buah yang akan digunakan untuk melontar pada keesokan harinya di Jumrotul Aqobah di Mina. Jika memungkinkan maka sebaiknya memungut kerikil untuk melontar pada Jumrotul Aqobah dan melontar pada jumrotul ula, wustho dan Aqobah pada tanggal 11 dan 12 Dzulhijjah bagi nafar awal sebanyak: 49 buah kerikil dan bagi nafar tsani (melontar Jumrotul Aqobah dan melontar jumrotul ula, wustho dan aqobah pada tanggal 11,12 dan 13) sebanyak: 70 buah kerikil.
iv.

Melontar di Jumrotul Aqobah pada tanggal 10 Dzulhijjah di Mina, adapun waktu afdhol melontar adalah

47

waktu Dhuha. Meskipun demikian saat akan melontar hendaklah memperhatikan situasi dan kondisi di jamaraat.
v.

Setelah selesai Jumrotul Aqobah, maka para jamaah haji melakukan tahalull (bercukur/menggunting rambut). Hal ini dinamakan tahallul awal.

11. Tanggal 11 Dzulhijjah, kegiatan jamaah haji adalah: i. Mabit di Mina pada malam tanggal 11 Dzulhijjah.
ii.

Melontar di jumrotul Ula, Wustho dan Aqobah secara berurut. Waktu afdhal adalah setelah matahari condong ke arah barat (masuk waktu Dzuhur). Meskipun demikian saat akan melontar hendaklah memperhatikan situasi dan kondisi di jamaraat.

12. Tanggal 12 Dzulhijjah, kegiatan jamaah haji adalah: i. Mabit di Mina pada malam tanggal 12 Dzulhijjah.

48 ii.

Melontar di jumrotul Ula, Wustho dan Aqobah secara berurut. Waktu afdhal adalah setelah matahari condong ke arah barat (masuk waktu Dzuhur). Meskipun demikian saat akan melontar hendaklah memperhatikan situasi dan kondisi di jamaraat.

iii. Kembali ke Mekah sebelum matahari tenggelam bagi jamaah haji yang mengambil nafar awal. 13. Tanggal 13 Dzulhijjah, kegiatan jamaah haji adalah: i. Mabit di Mina pada malam tanggal 12 Dzulhijjah.
ii.

Melontar di jumrotul Ula, Wustho dan Aqobah secara berurut. Waktu afdhal adalah setelah matahari condong ke arah barat (masuk waktu Dzuhur). Meskipun demikian saat akan melontar hendaklah memperhatikan situasi dan kondisi di jamaraat.

iii. Kembali ke Mekah setelah melontar jumroh.

49

14. Kembali ke Mekkah, (pada tanggal 12 Dzulhijjah bagi jamah haji yang mengambil nafar awal, dan pada tanggal 13 Dzulhijjah bagi yang mengambil nafar tsani), lalu melaksanakan: a. Tawaf Ifadhah Tawaf Ifadhah adalah rukun haji yang mutlak harus di kerjakan oleh jamaah haji. Dan tidak bisa diganti dengan dam. Adapun pelaksanaannya sama dengan tawaf umrah (lihat penjelasan tentang tawaf umrah). b. Sai Sai adalah rangkaian dari tawaf ifadhah yang merupakan rukun haji. Pelaksanaannya sama dengan sai umrah (lihat penjelasan tentang sai umrah) c. Tahallul Tahalul inipun merupakan rangkaian tawaf Ifadhah yang merupakan rukun haji. Tawaf Wada (tawaf pamitan) bagi yang akan meninggalkan kota Mekkah.
15.

05

.i Setelah ada kejelasan tentang jadwal kepulangan jamaah hari dan jamnya, maka jamaah melaksanakan tawaf .wada .ii Membaca doa saat tawaf wada pada semua :kelilingnya. Yaitu . . . . .

51

. . Dengan nama Allah, Allah yang Maha Besar, Maha suci Allah dan segala puji hanya kepada Allah, tidak ada Tuhan selain Allah yang Maha Besar, tiada daya (untuk memperoleh manfaat) dan tiada kekuatan (untuk menolak kesulitan) kecuali dengan pertolongan dari Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. Sholawat dan salam semoga terlimpah bagi junjungan kita Rasulullah saw. Ya Allah, aku datang kemari karena iman kepada-Mu, membenarkan kitab-Mu, memenuhi janjiMu dan kerena menuruti sunnah nabi-Mu Muhammad saw. Sesungguhnya Tuhan yang telah menurunkan alQuran kepadamu niscaya akan memulangkanmu ke tempat kembali. Wahai

52

Tuhan yang kuasa mengembalikan, kembalikan aku ketempatku, wahai Tuhan yang Maha Mendengar, dengarlah (kabulkanlah) permohonaku. Wahai Tuhan yang Maha Memperbaiki, perbaikilah aku. Wahai Tuhan yang Maha Pelindung, tutupilah aibku. Wahai Tuhan yang Maha Kasih Sayang, sayangilah aku. Wahai Tuhan yang Maha Kuasa Mengembalikan, kembalikanlah aku ke Kabah ini dan berilah aku rizqi untuk mengulangi berkali-kali. Dalam keadaan bertaubat dan beribadat. Berlayar menuju Tuhan kami sambil memuji. Allah menepati janji-Nya membantu hamba-hambaNya, yang menghancurkan sendiri musuh-musuh-Nya. Ya Allah peliharalah aku dari kanan, kiri, depan dan

53

belakang, dari sebelah atas dan bawah sampai Engkau mengembalikanku kepada keluarga dan tanah airku. Ya Allah, permudahkanlah perjalanan bagi kami, lipatkan bumi untuk kami. Ya Allah sertailah kami dalam perjalanan dan gantilah kedudukan kami dalam keluarga yang ditinggal, wahai Tuhan yang Maha Pengasih melebihi segala pengasih, Wahai Tuhan yang Maha Memelihara alam semesta. iii. Doa wada. sesudah tawaf

54

. . Ya Allah, rumah ini adalah rumah-Mu, aku ini hambaMu anak hamba-Mu yang lelaki dan anak hamba-Mu yang perempuan. Engkau telah membawa aku da dalam hal yang Engkau sendiri memudahkan untukku sehingga Engkau jalankan aku ke negeri-Mu juga, sehingga Engkau menolong aku untuk menunaikan ibadah haji. Kalau Engkau rela kepadaku maka tambahkanlah keridhoan itu kepadaku, jika tidak maka tuntaskan sekarang sebelum aku jauh dari rumah-Mu ini. Sekarang sudah waktunya aku pulang, jika Engkau izinkan

55

aku dengna tidak menukar sesuatu dengan Engkau (Dzat-Mu) ataupun rumahMu tidak benci pada-Mu dan tidak benci kepada rumahMu. Ya Allah bekalilah aku ini dengan afiat pada tubuhku, tetap menjaga agamaku, baik kepulanganku, dan berilah aku taat setia pada-Mu selama-lamanya selama Engkau membiarkan aku hidup dan kumpulkan bagiku kebajikan dunia dan akhirat. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, janganlah Engkau jadikan waktu ini masa terakhir bagiku dengan rumah-Mu, sekiranya Engkau jadikanbagiku masa terakhir, maka gantilah surga untukku dengan rahmat-Mu, wahai Tuhan yang Maha Pengasih dari segalah yang pengasih.

56

Amin wahai Tuhan Pemelihara alam semesta. iv. Tidak setelah tawaf.
v.

melakukan

sai

Sebaiknya keluar dari masjidil haram dan tidak membelakangi Kabah

vi. Tidak diperkenankan lagi untuk masuk kamar dan tidur-tiduran, sebaiknya menanti bis keberangkatan di ruang tunggu menuju (Madiah bagi gelombang II/ Jeddah bagi gelombang I).

Diagram Pelaksanaan Haji Tamattu (Gelombang I) (melaksanakan umroh terlebih dahulu baru haji)

57

TABEL KEGIATAN HAJI Waktu Saat akan mendaftar haji dan waktu penantian haji Tempat Indonesi a Kegiatan Persiapan Haji Bersihkan hati, niat haji karena Allah swt Bersihkan harta Manasik Haji melalui KBIH, Travel, Ponpes, Mandiri, dll Membiasakan akhlak terpuji (Murah hati dan menjaga lisan) dan Niat syarat mutlak sebuah perbuatan Wajib, Bekal menentukan hasil haji Sangat Di anjurkan Seorang Muslim tiap saat harus selalu meningkat Hukum dan keterangan

58

Memperdalam Ilmu dan Wawasan Sedekah Pamitan Sholat Sunat Safar di Rumah atau di Masjid desa Pelepasan Jamaah Haji Kab/Kota Oleh Kabupaten/Kota Masuk asrama haji, Asrama Pemeriksaan Haji perlengkapan haji dan kesehatan Pesawat Embarkasi IndonesiaJeddah (Garuda)/Madinah (Saudi Indonesi a Sangat di anjurkan Sunnat Sesuai daerah masing-masing Istirahat, Perbanyak talbiyah, istigfar dan doa

Saat akan berangkat

Berangkat

59

Air lines) Tiba di Saudi Arabia Madinah Gelombang I Masuk Maktab, dll Arbain di Masjid Nabawi Ziarah ke Makam Rasul, Abu Bakar ra, Umar ra, Baqi dan tampat-tempat lain Persiapan Ihram, Mandi, memakai wangiwangian, memaikai pakaian ihram, dll Shalat Sunnat Niat Umrah (Haji Diatur petugas di Madinah Sunnah, dijanjikan Surga Dianjurkan

Maktab Bir Ali

Persiapan Umrah Sunnat Sunnat Rukun Umrah

60

Jeddah

Maktab di Makkah Masjid

Tamattu) Gelom-bang II Persiapan Ihram, Mandi, memakai wangiPersiapan Umrah wangian, memaikai Sunnat pakaian ihram, dll Shalat Sunnat Sunnat Niat Umrah (Haji Rukun Umrah Tamattu) Tiba di Makkah al-Mukarramah Petugas Maktab Pengaturan Tempat dll Makkah Dibimbing Menuju Masjid al-Haram Petugas Kloter/KBIH Towaf Rukun Umrah

61

Sai antara Sofa-Marwa al-Haram Tahallul setelah selesai Umrah Makkah Makrab Menanti Haji Mandi Memakai Pakaian Ihram 08 Di Mekah Dzulhijjah Shalat Sunnat Ihram Niat Ihram Dari niat hingga Meninggalkan f-larangan Tahallul haji Dari niat hingga Talbiyah, Sholawat dan melontar Jumrah Doa 09 Dzulhijjah Arafah Wukuf

Rukun Umrah Rukun Umrah Perbanyak Ibadah Sunnah Wajib Sunnah Rukun Wajib Sunnah

Rukun Haji

62

09 zulhijjah Muzdalif ah Malam Mina

Mabit Memungut Kerikil Melontar Jumrah Aqobah Memoton g Rambut Mabit Melontar 3 Jumrah Mabit Melontar 3 Jumrah

Wajib Haji Sunnah Tahallul Awal

Wajib Haji Rukun Haji Wajib Haji Wajib Haji Wajib Haji Wajib Haji

10 dan 11 Dzulhijjah

12 Dzulhijjah

Nafar Awal

63

13 Dzulhijjah

Mabit Melontar 3 Jumrah Tawaf Ifadhah Sai Tawaf Wada

Wajib Haji Wajib Haji

Nafar Tsani

Setelah Wukuf Hendak Meninggalk an Mekah

Rukun Haji Rukun Haji Wajib Haji

Tahallul Tsani

Masjidil Haram

Meninggalkan Mekah

Tertib Rukun Haji Menuju Jeddah (Gelombang I) kemudian ke Indonesia Menuju Madinah (Gelombang II) lihat kegiatan di Madinah

64

65

B.

Haji Ifrod

Pengertian Haji Ifrod Ifrad berarti sendiri, jadi haji ifrad adalah mengerjakan ibadah haji saja. Cara ini tidak wajib membayar dam. Haji ifrad bisa dilakukan dengan empat cara, yaitu : 1. Melaksanakan haji tanpa melaksanakan umroh 2. Melaksanakan ibadah haji kemudian setelah selesai ibadah haji maka dilanjutkan dengan melaksanakan ibadah umroh dari tanim atau dari jaronah 3. Melaksanakan umrah sebelum bulan-bulan haji, kemudian berihram haji pada bulan haji 4. Melaksanakan umroh pada bulan-bulan haji, kemudian pulang ketanah air dan berangkat kembali ke Mekah untuk melaksanakan ibadah haji. Tatacara Pelaksanaan Haji Ifrod Cara pelaksanaan ibadah haji Ifrod sama dengan pelaksanaan ibadah haji yang

66

lain (tidak termasuk umrohnya), hanya saja ketika jamaah haji yang bukan penduduk Mekah (tinggal di Mekkah setelah masuk bulan-bulan haji), disunnatkan mengerjakan tawaf qudum (bukan tawaf umrah dan juga bukan tawaf wajib haji), boleh diiringi dengan sai juga boleh tidak. Jika diiringi dengan sai maka sainya sudah termasuk sai haji sehingga pada waktu tawaf ifadhah tidak perlu lagi malakukan sai. Setelah melakukan tawaf qudum tidak diakhiri dengan tahallul. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut: 1. Bersuci, yaitu mandi dan berwudhu 2. Berpakaian Ihram 3. Shalat sunat 2 (dua)rakaat 4. Niat haji, yaitu: A ku penuhi panggilan-Mu ya Allah untuk menunaikan haji. 5. Selanjutnya melaksanakan ibadah haji seperti tamattu (kecuali beberapa hal yang telah kami jelaskan diatas).

67 C. Haji Qiron

Pengertian Haji Qiron Arti dari qiran adalah dibarengkan, bersama. Adapun perngertian dari haji qiran adalah mengerjakan haji dan umrah yang dilaksanakan dengan satu niat dan dikejakan sekaligus. Konsekwensi dari cara ini adalah membayar dam nusuk (ibadah). Tatacara Pelaksanaan Haji Qiron Adapun cara pelaksanaan haji qiran ini sama dengan haji ifrad, hanya saja setelah pulang dari Mina dan melakukan tawaf ifadhah dan sai tidak perlu lagi ke Tanim atau ke Jaranah untuk umrah dan ketika berniat digabungkan antara ibadah umroh dan haji. Adapun pelaksanaanya sebagai berikut: 1. Bersuci, yaitu mandi dan berwudhu 2. Berpakaian Ihram 3. Shalat sunat 2 (dua)rakaat 4. Niat haji dan umrah, yaitu: A ku penuhi panggilan-Mu ya Allah untuk menunaikan haji dan umroh.

68

Selanjutnya melaksanakan ibadah haji seperti tamattu.


5.

BAB IV : MANASIK HAJI A. IHRAM Pengertian Ihram Yang dimaksud dengan ihram adalah berniat untuk melaksanakan haji atau umroh atau kedua-duanya (bagi yang

69

menunaikan haji Qiron). Ihram merupakan salah satu rukun haji yang bisa menyebabkan batalnya haji seseorang jika tidak ditunaikan. Hal ini berdasarkan firman Allah swt dalam al Quran :

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. (QS : al Bayyinah : 5)

Demikian juga sabda Rasulullah saw :

70

( .)
Sesungguhnya (diterima atau ditolaknya) sebuah perbuatan sangat ditentukan oleh niatnya, dan orang setiap insan hanya akan memperoleh yang ia niatkan, maka barang siapa yang berniat hijrah untuk menggapai kehidupan dunia maka ia hanya akan mendapatkannya (kehidupan dunia) atau hijrahnya karena untuk mendapatkan wanita yang diharapkannya maka ia hanya akan menikahinya, maka hijrahnya hanya akan mendapatkan sesuai niatnya untuk hijrah. Tahapan Ihram

71

1. Merapihkan diri dengan memotong kuku dan memendekkan jenggot 2. Bersuci dengan mandi atau jika tidak memungkinkan cukup dengan berwudhu 3. Berpakaian ihram 4. Berwangi-wangian 5. Sholat sunnat ihram dua rakaat 6. Niat Ihram disesuaikan dengan ibadah yang akan dikerjakan baik umrah maupun haji. Pakaian Ihram Bagi laki-laki, memakai dua lembar kain yang tidak berjahit. Satu lembar untuk membungkus badan dan satu lembar untuk disarungkan. Di beberapa tempat tertentu seperti Mesir ada upaya untuk menciptakan pakaian khusus untuk ihram seperti celana dalam yang tidak berjahit, namun menurut penulis walaupun langkah tersebut tidak ada larangannya akan tetapi sebaiknya tidak perlu digunakan sebagai bentuk keberhati-hatian. Larangan dalam Ihram

72

1. larangan bagi pria ketika berihram : a. memakai pakaian biasa b. memakai alas kaki yang menutupi mata kaki c. menutupi kepala yang melekat dengan kepala, seperti topi, peci dan lain sebagainya. Sedang penutup yang berguna hanya melindungi dan tidka melekat seperti payung maka diperkenankan. 2. larangan bagi wanita ketika berihram : a. menggunakan kaos tangan b. menutupi muka (menggunakan cadar) 3. larangan bagi pria dan wanita ketika berihram a. memakai wewangian b. memotong kuku c. berburu dan membunuh binatang dengan cara apapun d. meminang, menikah atau menikahkan e. bersetubuh

73

f. mencaci, berdebat, bertengkar dan mengucapkan kata-kata kotor g. memotong pepohonan Dam dan Kaffarat a. Dam Dam berasal dari kata Dammun yang berarti darah. Menurut istilah fiqh, dam adalah penyembelihan binatang ternak (onta, sapi atau kambing) dalam rangka memenuhi ketentuan haji, naik karena berhaji tamattu atau karena meninggalkan salah satu wajib haji atau karena melanggar larangan ihram dan dagingnya dibagikan kepada fakir miskin. Jamaah yang wajib membayar dam adalah: 1. Jamaah yang mengerjakan haji Tamattu. Allah swt berfirman:

47

.
Dan sempurnakanlah ibadah haji dan 'umrah karena Allah. Jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka )(sembelihlah korban yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum korban sampai di tempat

75

penyembelihannya. Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya berfid-yah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban. Apabila kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan 'umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) korban yang mudah didapat. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang korban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. Demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orangorang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya. (QS: alBaqarah: 196)

76

2. Jamaah yang mengerjakan Qiraan. Rasulullah saw bersabda:

haji

.
Jika ada padanya (jamaah haji Qiraan) dam, maka berihramlah untuk haji dan umrah dan janganlah tahallul sehingga selesai keduanya (haji dan umrah). 3. Melanggar larangan ihram baik ihram haji maupun ihram umrah (lihat tabel dam, fidyah dan kaffarat). b. Kaffarat Yang dimaksud dengan Kaffarat adalah hukuman bagi suami istri yang melakukan hubungan badan sebelum selesai tahallul tsani (selesai hajinya). Adapun hukumannya adalah haji yang dilaksanakannya pada tahun tersebut batal dan wajib menggantinya pada

77

tahun berikutnya serta wajib menyembelih seekor unta atau sapi Macam-macam Dam Dam terbagi menjadi dua, yaitu: 1. Dam Nusuk Dam Nusuk adalah Dam yang dikenakan kepada jamaah haji yang melaksanakan haji Tamattu dan haji Qiraan. 2. Dam Isaah Dam Isaah adalah Dam yang dikenakan kepada jamaah haji yang melanggar larangan ihram atau meninggalkan salah satu wajib haji. Waktu dan Tempat Pembayaran Waktu penyembelihan hewan Dam adalah pada haru an-Nahr dan hariharu tasyriq serta hari-hari setelah lain sampai musim haji berikutnya.

78

Dam dan Kaffarat N o Sanksi Pilihan sanksi secara berurut I II III Bersedekah 0,5 Sha / (2,5 Kg Beras atau Puasa makanan yang 3 hari mengenyangkan) Puasa, jumlah puasa disesuaikan menurut

Pelanggaran Bercukur Memotong Pepohonan Memotong kuku Memakai pakaian berjahit bagi laki-laki Menutup muka dan memakai hijab bagi perempuan Membunuh binatang kecuali binatang yang

0 1

Menyembelih Kambing

0 2

Menyembelih binatang

79

membahayakan (kalajengking, ular, dll)

0 3

Bersetubuh bagi suami istri sebelum tahallul Tsani Melewati tempat miqot baru berniat Tidak mabit di Muzdalifaf

sepadan dengan binatang yang di bunuh, baik berupa onta maupun kambing Kaffarat dengan menyembelih onta atau sapi

banyaknya makanan yang harus disediakan, 1 puasa hari : satu Mud ( Kg makanan). Ukuran makanan tsb disesuaikan dengan harga sanksi (dam) Hajinya batal dan wajib menggantinya pada tahun berikutnya

0 4 0 5

Kembali ke miqat Menyembelih selama belum Kambing melakukan kegiatan haji Menyembeli Puasa 10 hari, 3 hari h Kambing selama menunaikan

80

ibadah haji dan 7 hari setelah kembali ke negeri masing-masing 1 malam, 1 mud 2 malam, 3 malam, makanan 2 mud, seekor mengenyan (1,5 Kg) kambing gkan (3/4 Kg) Tidak melontar/jumrah selama tiga hari, maka hendaklah menyembelih kambing Puasa 10 Memberi makan hari, 3 Menyemb kepada orang hari di elih miskin seharga Mekah, 7 kambing satu ekor hari di kambing Indonesia

0 6

Tidak mabit di Mina

Tidak Melontar/ Jumroh 0 7

Tidak melakukan sebagian jumroh

81

Tidak Thowaf Wada

Menyembelih kambing Bagi wanita yang sedang haid, boleh tidak melakukan thowaf wada dan diganti dengan memandang ke Kabah sebagai penghormatan dan perpisahan (wada)

82

B. MIQAT Pengertian Miqat Miqat berarti mulai. Mulai ini dapat ditinjau dari dua sudut, yaitu mulai berkaitan dengan tempat (miqat zamani) dan mulai yang berkaitan dengan waktu (miqat makani). Miqat Zamani Yang dimaksud dengan miqat zamani adalah waktu diperbolehkannya melakukan ibadah haji. Allah swt berfirman:

.
(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan

83

mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal. (QS: Al-Baqarah: 197) Ulama sepakat, bahwa yang dimaksud bulan-bulan yang telah diketahui adalah bulan Syawwal, DzulQodah dan Dzulhijjah. Akan tetapi para ulama berbeda pendapat tentang bulan Dzulhijjah apakah sepenuh bulan atau hanya 10 hari pertama. Pendapat yang menyatakan sepuluh hari pertama bulan dzulhijjah adalah bulan haji dinyatakan oleh Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Mazhab Hanafi, Syafii dan Imam Ahmad. Sementara yang menyatakan bahwa seluruh bulan Dzulhijjah adalah bulan haji diutarakan oleh Imam Malik dan Ibnu Hamsin.

84

Konsekwensi dari pendapat ini adalah bahwa tidak sah menunaikan ihram haji diluar bulan-bulan tersebut. Sebagaimana riwayat Ibnu Jarir dari Ibnu Abbas:


Tidak sah seseorang melakukan ihram haji kecuali di bulan-bulan haji. Sementara melakukan ihram umrah tidak ada batasan waktunya sepanjang tahun. Miqat Makani Yang dimaksud dengan miqat makani adalah tempat seorang menggunakan pakaian ihram dan menyatakan niat untuk mulai melakukan ibadah haji atau umrah. Sebagai catatan, secara umum ibadah umrah terbagi menjadi dua bagian. Pertama, umrah yang berkaitan dengan haji. Kedua, umrah yang berdiri sendiri.

85

Adapun miqat bagi jamaah haji dan umrah (bagi penduduk di luar batas miqat) adalah sebagai berikut: 1. Dzulhulaifah, disebut juga dengan biir Ali adalah miqat bagi orang-orang yang berangkat dari Madinah. Jarak antara miqat ini dengan Mekah al-Mukarramah adalah 450 KM. 2. Aljulfah, suatu kota yang terletak antara kota Madinah dan Mekah, yang sekarang dikenal dengan Rabigh. Suatu kota yang terletak sebelum Mekad dari jurusan Madinah. Ini Miqat bagi penduduk yang datang dari arah Syam, Mesir, dan Magribi. Jarak antara Julfah dengan Mekah adalah 204 KM 3. Yalamlam, yaitu sebuah gunung yang terletak 94 KM di sebelah selatan kota Mekah. Daerah ini adalah miqat bagi orang yang datang dari arah Yaman, Damsyik, Beirut dan yang searah dengannya. 4. Qornul Manazil, 94 KM dari Mekkah. Daerah ini merupakan

86

miqat bagi orang yang datang dari arah Najd. 5. Dzatu Irqin, 94 KM sebelah Timur Mekah. Daerah ini merupakan miqat bagi orang yang datang dari arah Irak. 6. King Abdul Aziz, keputusan komisi fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tanggal 28 Maret 1980 yang dikukuhkan kembali pada tanggal 19 September 1981 tentang miqat haji dan umrah, bagi jamaah (gelombang kedua) yang tidak berihram di garis sejajar dengan Qornul Manazil maka dapat memakai ihram di Kinf Abdul Aziz International Air Port (KAAIA). Denda Bagi Yang Melanggar Miqat Miqat termasuk wajib haji, dan bagi jamaah yang berihram setelah melewati batas mulai (miqat) menunaikan rangkaian ibadah haji maka hendaklah memilih diantara dua hal, yaitu: 1. kembali ketempat miqat sebelum melaksanakan ritual haji yang lain. 2. membayar dam dengan menyembelih seekor kambing.

87

C. WUQUF DI ARAFAH Pengertian Wuquf Yang dimaksud dengan wuquf di Arafah adalah berada di wilayah Arafah pada tanggal 9 Zulhijjah walaupun dalam keadaan tidur, suci atau tidak, berkendara atau berjalan kaki dll. Adapun batas waktu wuquf adalah sebagai berikut : a. Menurut mazhab Hambaly adalah semenjak tergelincir matahari pada tanggal 9 Zulhijjah hingga terbitnya matahari tanggal 10 Zulhijjah. Dan wukuf cukup dengan berada diwilayah Arafah walaupun hanya beberapa saat diantara waktu tersebut baik siang maupun malam. Akan tetapi jika memulai wuquf dari siang maka batas wuqufnya hingga tiba waktu maghrib. b. Menurut Mazahab Syafii adalah wuquf semenjak matahari tergelincir dan jika disampaikan waktu Maghrib maka hukumnya adalah sunnah. Sejarah Arafah

88

Dinamakan dengan Arafah karena Adam dan Hawa bertemu dan saling mengenal kembali pertama kalinya disana (dalam bahasa dikatakan taaruf, seakar dengan Arafah). Atau karena malaikat Jibril mengajari (dalam bahasa Arab arrafa) Ibrahim as. tentang manasik haji. Sedangkan menurut Ibnu Abbas dinamakan Arafah karena disanalah manusia mengakui (dalam bahasa Arab disebut yatarifun) dosa dan kesalahankesalahannya. Sejarah mencatat, sebelum kedatangan Islam, wilayah Arafah sudah sangat populer. Padang tandus yang berjarak sekitar 25 kilometer di sebelah tenggara Mekkah al-Mukarramah. Dulu, orang-orang Arab pra-Islam sudah melakukan ritual haji sebagai warisan dari Nabi Ismail serta Nab Ibrahim. Selain ibadah haji, ada juga yang menyembah berhala. Di atas Bukit Shafa masyarakat Arab mendewakan berhala yang dinamakan Isaf. Sedang di puncak Marwa terdapat berhala bernama Nailah Menurut cerita (wallahu alam atas kebenarannya), Isaf bin Ya'ala dengan Nailah binti Zaid adalah sepasang

89

kekasih dari Suku Jurhum, Yaman yang datang bersama rombongan untuk menunaikan haji. Ketika Ka'bah sepi, keduanya bercinta di dalam Baitullah. Setelah melampiaskan nafsunya keduanya berubah menjadi batu. Selain Isaf dan Nailah, ada juga Lat (dewi) di Thaif, Uzza (sang perkasa) di Nakhlah serta Manat alias Manawat (si penentu) di kuil suci yang terletak di Qudaid, pesisir Laut Merah, yang ramai disembah orang Arab Hijaz. Ada juga alHubalyang merupakan berhala terbesar dalam Kabah. Padang Arafah adalah tempat yang Allah pilih sebagai tempat pelaksanaan puncak ibadah haji. Sehingga setiap jamaah, (dari manapun tanpa memandang status sosial, pangkat, harta dan warna kulit serta dalam kondisi apapun) wajib hukumnya datang dan wukuf pada tanggan 9 dzul Hijjah di tempat ini. Jamaah yang tidak bisa berjalan harus dipapah. Bahkan, orang yang terbaring sakit sekalipun harus ditandu/menggunakan mobil ambulans (safari dakwah). Arafah merupakan salah satu padang masyar diluar batas tanah suci,

90

yang terletak disebelah tenggaara Masjidil Haram dalam jarak kurang lebih 25 km. Luasnya Arafah yang menjadi tempat untuk wukuf kira-kira 10,4 km2. Terdapat rambu-rambu di sepanjang jalan yang menandai batas-batas Arafah. Disanalah para jamaah haji berkumpul dan melaksanakan wukuf pada tanggal 9 Dzulhijjah, shalat Dzuhur dan Asar jama taqdim dengan satu azan dan 2 kali iqamat, sambil senantiasa melantunkan doa-doa kepada Allah swt. Rasul saw bersabda: Haji itu ialah di Arafah, dan setiap bagian tanah Arafah adalah sah untuk wuquf. Dalam al-Quran, Allah abadikan nama Arafah, Allah berfirman: swt swt

.....

91

.
.. Maka apabila kamu telah bertolak dari Arafat, berdzikirlah kepada Allah di Masy'aril haram. Dan berdzikirlah Allah sebagaimana yang ditunjukkanNya kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk orangorang yang sesat. (QS: alBaqoroh: 198). Dan di Arafah ini pulalah turunnya ayat tentang kesempurnaan Islam. Allah swt berfirman:

.... ....
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-

92

cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. (QS: Al-Maidah: 3)

Sunnah-sunnah Arafah 1. Berangkat ke Arafah dari Mina sejak matahari tanggal 9 Dzulhijjah (jika tidak menyulitkan) 2. Berhenti di masjid Namirah (jika tidak menyulitkan) 3. Senantiasa bertalbiyah, takbir dan tahlil 4. Masuk ke Arafah pada waktu Dzuhur (jika tidak menyulitkan) 5. Mendengarkan khutbah hari Arafah di masjid Namirah (jangan memaksakan diri, diperbolehkan mengadakan khutbah di tenda masing-masing) 6. Shalat Dzuhur dan Asar dengan cara jamak taqdim (dilakukan pada waktu dzuhur) dan qashar 7. Melaksanakan shalat Dzuhur dan Asar secara jamak taqdim dan qashar di masjid Namirah

93

8. Memperbanyak doa dan zikir dengan menghadap ke arah kiblat 9. Wukuf dalam keadaan suci Do'a-doa Arafah 1. Ketika akan berangkat ke Arafah

.
Ya Allah, Hanya kepada-Mu aku menghadap dan hanya kepada-Mu yang Maha Murahaku mengharapkan, maka jadikanlah dosaku terampuni, hajiku diterima, kasihanilah aku dan jangan Engkau mengabaikan aku. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.

2. Ketika masuk wilayah Arafah

94

.
Ya Allah, kepada-Mulah aku menghadap, dengan Engkaulah aku berpegang teguh, pada Engkaulah aku menyerahkan diri. Ya Allah, jadikanlah aku diatara orang yang hari ini Engkau banggakan dihadapan Malaikat-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.

.
Ya Allah, ampunilah hamba, terimalah taubat hamba, penuhilah seluruh permohonan hamba, hadapkanlah kebaikan kepada hamba dimanapun hamba menghadapkan diri. Maha suci Allah, segala puji hanya bagi Allah dan tidak ada tuhan selain Allah, dan Allah Maha Agung.

3. Ketika melihat jabal Rahmah

95

D. MABIT DI MUZDALIFAH Pengertian Mabit di Muzdalifah Yang dimaksud dengan mabit di Muzdalifah adalah Yang Dilakukan Di Muzdalifah Denda Bagi Yang Tidak Mabit Di Muzdalifah

E. MABIT DI MINA Pengertian Mabit Di Mina Denda Bagi Yang Tidak Mabit di Mina F. JUMROH Pengertian Jumroh Pembagian Jumroh Waktu Pelaksanaan Jumroh

96

Tatacara Jumroh Denda bagi yang melaksanakan Jumroh tidak

G. TAWAF DI KA'BAH Pengertian Tawaf Sejarah Ka'bah Ada dua pendapat masyhur tentang pembangunan Kabah, yaitu : Pertama : Orang yang pertama kali membangunnya adalah nabi Adam as. Hal ini berdasarkan firman Allah swt: . Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. (QS: Ali Imran: 96).

97

Kedua

Orang pertama yang membangun Kabah adalah nabi Ibrahim as beserta 8 putranya Ismail as. Hal ini didasari firman Allah swt : Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orangorang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud". (QS: Al Baqarah : 125)

. Ibnu Katsir, Surat al hajj : 26-29

98

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".(QS: Al Baqoroh : 127) Menurut penulis, pondasi Kabah telah dibangun terlebih dahulu oleh nabi Adam as dan kemudian pembangunan dinding-dinding Ka,bah lakukan oleh nabi Ibrahim as yang dibantu nabi Ismail as. Wallahu alam. Adapun pembangunan kembali Kabah yang pernah hancur baik karena terbakar atau sekedar renovasi dilakukan oleh beberapa orang, yaitu : 1. Renovasi yang dilakukan oleh Syits (satu-satunya putra Adam

99

yang tunggal dan tidak kembar) saat itu Kabah dibangun dari bahan tanah dan batu. 2. Renovasi yang dilakukan oleh nabi Ibrahim dan Ismail. Allah swt berfirman: Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasardasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".(QS: Al Baqoroh : 127) 3. Renovasi yang dilakukan oleh suku Amaliqah dari Yaman (sebab Kabah yang dibangun oleh Ibrahim dan Ismail telah runtuh dimakan usia). 4. Renovasi yang dilakukan oleh suku Jurhum dengan rajanya bernama Madhad (sebab Kabah

100

yang dibangun oleh suku Amaliqah juga mulai runtuh dimakan usia). 5. Renovasi yang dilakukan oleh Qushay bin Kilab (Kabah diberi atap dari pelepah kurma dan dindingny diukir). 6. Renovasi ke delapan dilakukan oleh Abdul Muthalib (kakek Nabi SAW); 7. Renovasi yang dilakukan oleh suku Quraisy 8. Renovasi yang dilakukan oleh Abdullah bin Zubair (Kabah diberi atap dan diberi tangga agar dapat naik ke loteng Kabah) 9. Renovasi yang dilakukan oleh Hajjaj bin Yusuf Ats-Tsaqafi pada tahun 74 H (693 M); 10. Hingga tahun 1039 H, tidak ada kerusakan Kabah. Hingga tanggal 19 Syaban 1039 H terjadi banjir besar, sehingga Ka,bah juga mengalami kerusakan oleh walikota Mekkah waktu itu Masud bin Idris bin Hasan diadakan musyarawah dengan alim ulama dan dilakukankan renovasi. Renovasi Kabah generasi ini

101

dilakukan tahun 1040 H (20 Dzulhijjah) saat itu yang berkuasa adalah Sultan Murad Khan. Kabah yang ada sekarang adalah pembangunan yang terakhir di atas dan tidak ada lagi renovasi besar-besar.

Bangunan Kabah

Ka'bah (artinya kubus, dadu) juga disebut dengan nama Baitullah, Baitul

102

Atiq atau rumah tua adalah bangunan berukuran kurang lebih 12 x 10 x 15 meter. Di atasnya ditutup oleh kain hitam yang disebut kiswah. Kiswah ini setiap tahun diganti dengan yang baru, di atasnya dihiasi oleh surat-surat Al Quran dari emas dan perak setinggi 3 sampai 4 meter. Karena dengan kelembaban udara hampir 90%, hiasan ini lekas memucat dan memudar dan menjadi hitam karena peraknya beroksidasi sehingga tidak heran setiap tahun tidak hanya hiasannya saja tapi juga seluruh kiswah harus diganti. Di pabrik Kiswah ini bekerja 100 laki-laki sepanjang tahun untuk menyelesaikan kain ini. Mereka pergunakan setiap tahunnya kurang lebih 400 kg benang emas dan perak, yang lebih tipis dari sepertiga milimeter dan dari emas murni 999 karat dan perak. Di dalamnya ada hajar aswad (artinya batu hitam) terletak di pojok Selatan Ka'bah. Keutamaan Kabah

103

Kabah adalah bangunan istimewa yang pertama sekali Allah swt dibangun untuk digunakan beribadah. Title sebagai bangunan termulia dimuka ini layak disandangkan kepada Kabah karena perintah untuk membangunnya langsung dari Allah swt, dengan desainernya adalah malaikat Jibril, peletak batu pertamanya adalah Adam as sebagai manusia pertama, tukangnya adalah Ibrahim as sebagai bapaknya para nabi dan pembantunya adalah Ismail as jalur silsilah Muhammad saw manusia teragung sepangjang masa. Allah swt berfirman : Sesungguhnya rumah yang mulamula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Ali Imran : 96

104

Kabah dikelilingi hal-hal istimewa yang menjadi bukti sejarah perjalanan manusia di muka bumi ini serta menjadi simbol pemersatu umat Islam yang sangat dihormati. Diantara hal-hal istimewa yang berada disekelilingi Kabah adalah maqom Ibrahim, Allah swt berfirman : Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim. Ali Imran : 97 Salah satu keistimewaan Kabah adalah janji Allah memberikan rasa aman bagi setiap orang yang masuk kedalam masjid alharam. Bahkan terhadap seorang yang membunuhpun jika ia masuk kedalam al haram, maka ia mendapatkan jaminan keamanan selama berada dalam masjid tersebut. Hal ini Allah swt jelaskan dalam al Quran : ... barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia Ali Ilman : 97

105

Hal-hal Yang Penting disekitar Ka'bah Ada beberapa hal penting yang berada disekitar Kabah dan sangat penting untuk dijelaskan secara rinci. Hal-hal tesebut adalah : Hajar Aswad, Multazam, Hijir Ismail as, Maqom Ibrahim as, Rukun Syami , Rukun Iraqi, Rukum Yamani, Sumur Zam-zam. Penjelasan lebih rinci tentang hal-hal tesebut akan dijelaskan pada temanya masingmasing. Hajar Aswad Batu yang tertanam di pojok selatan Kabah kurang lebih 1,10 meter dari tanah panjang 25 cm dan lebarnya sekitar 17 cm. Keutamaan Hajar Aswad Diantara keutamaannya ialah karena berasal dari batu-batu mulia dari surga yang diberikan kepada Ibrahim as. agar diletakkan di salah satu sudut Kabah. Lalu Nabi saw mengambil dan meletakkannya ditempat semula (pada

106

saat masa renovasi Quraisy) dengan tangannya sendiri. Lebih-lebih ketika Nabi saw menciumnya sebagaimana yang dilakukan nabi-nabi sebelumnya, sehingga Hajar Aswad menjadi tempat bertemunya bibir-bir para nabi, orangorang shalih, para haji dan mutamiran sepanjang sejarah. Disamping itu ia menjadi tempat permulaan dan berakhirnya thawaf, sekaligus tempat mustajab yaitu tempat dikabulkannya doa. Umar r.a.diriwayatkan ketika datang ke Hajar Aswad ia lalu menciumnya dan berkata : Sesungguhnya aku tahu bahwa engkau adalah batu yang tidak membahayakan dan tidak pula memberi manfaat. Seandainya aku tidak melihat Rasul s.a.w. menciummu, maka sekali-kali aku tidak akan menciummu. Multazam Hijir Ismail as

107

Maqom Ibrahim as Rukun Syami Rukun Iraqi Rukum Yamani Sumur Zam-zam Nama zamzam berasal dari Zom Zom, yang artinya 'berhenti mengalir'. sumur Zamzam terletak kurang lebih 20 meter di sebelah Timur Ka'bah. Sumur zamzam ini dibor oleh tangan dengan kedalaman kurang lebih 30,5 m, dengan kisaran diameter dalam 1,08 sampai 2,66 m. Secara hidrologis, sumur ini terletak di Wadi Ibrahim, yang mengalir membelah Mekah, dan keran air tanah dari aluvium wadi, seperti badan batu karang dasar yang segar. Bagian atas yang 13,5 meter dalam aluvium berpasir dari wadi Ibrahim dan 17 meter di badan karang dasar diorit. Diantaranya ada 0,5 meter tebal karang (weathered) yang sangat permeable. Jumlah muslim yang mengunjungi Mekah

108

telah naik secara dramatis di 3o tahun terakhir, dari sekitar 400.000 per tahun di pertengahan tahun 1970.

Untuk mengatur kebutuhan air Zamzam dari sumur Zamzam, air Zamzam dipompa, dittreatment dan disimpan di tangki penyimpanan bawah tanah secara kontinyu. Sebelum didistribusi ke konsumen dan dikirim ke Madinah, air zamzam harus melalui rangkaian filter pasir, filter mikro dan disinfektan dengan ultraviolet. Optimasi dari supplai air Zamzam dan distribusi Para haji membawa air zamzam kembali ke rumah biasanya dalam plastik yang berukuran 10 atau 20 liter, yang mana mereka isi sendiri dari beberapa titik pengisian, yang terletak di sekeliling Al-Haram dan di pusat pengisian. Tapi lebih sering mereka membeli tangki yang sudah diisi dari penjual di jalan.

109

Sistem distribusi ini membutuhkan penanganan higienis dan usaha penanganan yang lebih baik. Karena itu, Zamzam Studies and Research Center terus dalam proses untuk mengevaluasi sistem pengisian sekarang ini dan desain peningkatan yang akan mengurangi libatan langsung manusia dan penjual

Macam-macam Tawaf Tawaf Qudum Tawaf Ifadhah Tawaf Wada' Tawaf Sunnah Tatacara Tawaf dan Doa Saat Tawaf Sebab munculnya perintah Raml Bukhori Muslim meriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata bahwa ketika Rasulullah saw bersama sahabatnya datang untuk melaksanakan Tawaf di

110

Kabah, maka berkatalah orang-orang musyrik Mekah bahwa telah telah datang kepada kalian sekelompok orang yang telah ditimpa penyakit hamaa (demam) Yatsrib, maka rasulullah saw memerintahkan kepada sahabatnya (laki-laki) untuk berlari-lari kecil pada tiga putaran pertama. Tawaf Wanita Yang Sedang Haid H. SA'I Pengertian Sa'i Sejarah Sa'i Tatacara dan Doa Saat Sa'i I. TAHALLUL Pengertian Tahallul Tatacara Tahallul

J. QURBAN Pada dasarnya ibadah qurban telah dilakukan ketika manusia pertama yaitu

111

Nabi Adam hadir didunia. Pada waktu itu Allah memerintahkan kepada dua orang anak nabi Adam untuk melakukan ritual qurban. Salah satu anak nabi adam yaitu habil, memberikan persembahan terbaik untuk diqurbankan, sedangkan kobil mendatangkan hasil dari pertaniannya yang sudah rusak dan busuk yang menunjukan ketidak ikhlasannya dalam melakukan ritual qurban yang diperintahkan Allah, yang menyebabkan tidak diterimanya qurban yang dilakukannya, sedangkan yang diterima adalah ritual qurban yang dilakukan habil, dan apa yang dilakukan habil menunjukan keikhlasan dalam melaksanakan perintah qurban yang menjadikan qurbannya diterima disisi Allah. Allah swt berfirman: .

112

Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!". Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orangorang yang bertakwa". (QS: alMaidah: 27). Namun pelaksanaan qurban yang dilakukan oleh kedua anak Nabi Adam tersebut bukan merupakan landasan disyariatkannya penyembelihan hewan qurban dalam Islam. Akan tetapi landasan qurban dalam Islam adalah sejarah qurban Nabi Ibrahim as. Yang menerima wahyu tersebut melalui sebuah mimpi, Allah telah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih anaknya dari Hajar yaitu Nabi Ismail. Allah swt berfirman:

113

. Maka tatkala sang putra itu berumur dewasa dan bisa berusaha bersama Ibrahim, Ibrahim berkata: Hai anakku, sesungguhnya aku bermimpi aku menyembelihmu, maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!. Ia menjawab: Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orangorang yang sabar. (QS: AsShofaat: 102) Peristiwa ini merupakan gambaran cinta yang tulus dan ketaatan yang tinggi seorang hamba kepada Rabbnya sampai merelakan anaknya sendiri untuk dikorbankan demi menjalankan perintah Rabbnya, karena ia sendiri yakin bahwa Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang dan Allah Maha Adil sehingga ia yakin bahwa Allah tidak

114

akan mencelakakan dan mendhalimi hamba-Nya. Dan semua itu terbukti, ketika Nabi Ibrahim bersiap-siap untuk menyembelih anaknya, seketika Allah swt mengirimkan seekor qibas yang menggantikan Nabi Ismail. Allah swt berfirman: . Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipisnya, Kami berseru dan memanggilnya: Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah meyakini mimpi kamu itu. Sesungguhnya demikianlah, Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar merupakan ujian yang nyata. Dan Kami tebus putra itu dengan seekor (kambing) sembelihan yang besar. Dan

115

Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian baik) di kalangan orangorang yang datang kemudian.kesejateraan dilimpahkan atas Ibrahim. (QS. Ash-Shaaffaat, ayat 102-108). Apa yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim untuk menjalankan perintah Allah tersebut bukan berarti tidak ada hambatan. Musuh terbesar ummat manusia yaitu setan dan iblis selalu berusaha mengodanya, namun beliau tetap tegar dan bersabar, lalu beliau melempari setan dan iblis dengan batubatu kerikil, yang akhirnya kisah ini masuk kedalam rangkaian pelaksanaan ibadah haji disaat idul qurban yang terkenal dengan sebutan melempar jumroh. Itulah kecintaan dan ketaatan Nabi Ibrahim kepada Rabbnya yang dibuktikan dengan menjalankan perintah-perintah Allah walaupun perintah tersebut sangat berat dan harus mengorbankan seorang anak yang dicintainya. Itulah ujian yang Allah berikan kepada Nabi Ibrahim untuk memperlihatkan kepada kita tentang

116

kecintaan dan ketaatannya kepada Allah melebihi kecintaannya kepada materi dan keduniaan, baik itu harta, anak ataupun istri. Sebelumnya Allah juga telah menguji Nabi Ibrahim yang sudah berusia lanjut namun belum juga dikaruniai seorang anakpun. Akhirnya sang istri, yaitu Sarah menyarankan suaminya untuk menikah lagi. Kemudian menikahlah Nabi Ibrahim dengan Hajar, seorang wanita shalihah yang dipilihkan oleh Sarah. Tidak lama setelah itu hajarpun hamil, yang diikuti dengan hamilnya Sarah, istri pertama Nabi Ibrahim. Saat-saat yang ditunggu Nabi Ibrahim pun akhirnya terwujud dengan lahirnya Nabi Ismail. Namun ujian Allah terhadap hambanya yang shaleh Nabi Ibrahim tidak sampai disitu. Setelah kelahiran Nabi Ismail Allah menguji Nabi Ibrahim dengan memerintahkannya untuk pergi meninggalkan istri dan anaknya yang masih mungil disebuah daerah yang sangat gersang, yaitu lembah Baka (lembah air mata). Lembah tersebut adalah lembah yang terkenal dengan kegersangannya dan tidak ada sebatang

117

pohonpun yang tumbuh serta tidak ada air. Sehingga dikatakan bahwa setiap orang yang ada dilembah tersebut pasti akan menangis. Maka disebutlah lembah tersebut dengan lembah baka yang artinya lembah air mata. Dalam suatu riwayat dikatakan bahwa Hajar bertanya kepada Ibrahim sampai tiga kali, perihal ditinggalkannya ia dan anaknya di lembah tersebut. Hajar berkata,"Wahai Suamiku, apakah yang engkau lakukan ini perintah Allah ".Nabi Ibrahim menjawab "Benar, ini adalah perintah Allah". Hajar menjawab dengan tegas tanpa keraguan sedikitpun. "Kalau memang ini perintah Allah , tinggalkanlah kami . Karena Allah pasti akan menyelamatkan hamba-Nya dan tidak akan menyengsarakannya". Kemudian berjalanlah Ibrahim meninggalkan orang-orang yang dicintainya. Namun, kecintaan Ibrahim terhadap mereka, menghentikan langkahnya seraya berdo'a dan bermunajat kepada Allah sang khalik yang lebih mencintai hamba-Nya. Allah swt abadikan doa Ibrahim tersebut dalam al-Quran. Allah swt berfirman:

118

. "Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdo`a: Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: "Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali". (Al-Baqarah: 126). Dan tempat berdirinya Ibrahim menjadi maqom Ibrahim dekat Baitullah. Setelah ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim, Nabi Ismail kecil mulai menangis dibawah terik matahari karena kehausan dan kepanasan. Hajar sebagai seorang ibu, berusaha untuk mencarikan

119

air bagi anaknya.Hajar kemudian berlarilari kecil antara dua bukit shafa dan marwah. Perjuangan Hajar ini diabadikan dalam prosesi sai. Prosesi sai merupakan simbol kasih sayang dan kecintaan seorang Ibu terhadap anaknya. Itulah kisah keluarga Nabi Ibrahim yang mendapatkan berbagai ujian dari Allah dan mereka mampu bersabar dalam ujian tersebut. Itulah kesholehan sang Nabi Ibrahim, yang kesholehan tersebut tidak hanya dimilikinya sendiri, tapi juga dimiliki oleh anak dan istrinya, sehingga kesabaran dalam menghadapi ujian tidak hanya dihadapinya sendiri, tapi dihadapi oleh sekeluarga. Dan ujian yang terberat adalah ujian penyembelihan Nabi Ismail yang peristiwa ini diabadikan dengan ritual ibadah qurban yang dilakukan oleh segenap kaum muslimin diseluruh dunia. K. KESIMPULAN Wajib Haji Yang dimaksud dengan wajib haji adalah Rukun Haji

120

Yang dimaksud dengan rukun haji adalah kegiatan yang harus dilakukan dalam ibadah haji. Jika tidak dikerjakan maka hajinya tidak sah Larangan Haji Yang dimak

BAB V. HIKMAH RITUAL HAJI Hikmah Haji Haji adalah sebuah ibadah yang membutuhkan keyakinan (itiqodiyah) yang lurus, raga (badaniyah) yang sehat, dan harta (maliyah) yang suci, dan waktu (zamaniyah) yang tersedia. Urgensi haji ini tanpak jelas pada posisi haji yang menjadi rukun Islam yang kelima. Jika seorang merenungi tentang ibadah haji, maka ia akan menemukan minimal dua pesan moral yang sarat nilai dan sangat mahal, yaitu:

121

Pertama: Haji mengingatkan akan kematian a. Meninggalkan tempat tinggalnya Orang yang menunaikan ibadah haji pergi meninggalkan tempat tinggalnya, meninggalkan semua yang ia cintai, meninggalkan keluarga, anak, istri atau suami, rumah, kendaraan, kebun, pekerjaan, sahabat, handai taulan dan para tetangga serta pekerjaan dan aktivitasnya, pergi ke negara asing yang belum pernah ia singgahi, lalu melaksanakan ibadah hajinya sendiri seiring dengan kemampuan dan pemahaman yang ia ketahui dari proses ibadah haji tesebut. Jika ia menguasai permasalahan haji maka ia akan merasakan perjalanan ibadah haji ini penuh dengan kenikmatan yang tiada tara dan akan terasa demikian singkatnya. Namun jika bekal pengetahuannya tentang haji tidak mencukupi maka ia akan merasakan kesulitan, kesengsaraan dan tumpukan problema lainnya, serta ia akan merasakan perjalanan ibadah haji

122

yang dilaluinya adalah perjalanan panjang, berbelit, melelahkan dan membosankan. Gambaran ini adalah gambaran seorang yang meninggal dunia dan ia meninggalkan seluruh harta benda, sanak famili dan tetangga untuk kemudian ia melangkah sendiri tanpa didampingi anak, suami-istri, orang tua dan keluarga untuk mengarungi kehidupan selanjutnya. Ia hanya berbekal perbuatan yang telah ia perbuat selama hidupnya. Jika perbuatan baik yang telah ia persembahkan maka ia akan bersama perbuatan indahnya yang senantiasa menyertai, memberikan kenyamanan dan ketentraman, dan jika perbuatan jahat yang selama ini ia perbuat, maka ia akan bersama perbuatan jahatnya tersebut dengan segala kesengsaraan, kesulitan yang ditimbulkannya, sehingga alam barzah menjadi satu alam yang mengerikan dan menyeramkan karena disertai teman yang jahat yang merupakan penjelmaan dari perbuatan jahat yang telah dilakukan.

123

b. Batas

terakhir sementara

perpisahan

Selanjutnya setelah meninggalkan rumah, seorang yang menunaikan ibadah haji diantar menuju batas terakhir perpisahan sementara. Ketika tiba dibandara para keluarga, sahabat dan handai taulan yang mengantar hanya bisa melambaikan tangan untuk kemudian meninggalkannya melanjutkan perjalanan sendiri. Dari perjalanan ini tergambar dengan sangat jelas, gambaran Jenazah yang dibawa keluar rumahnya kemudian dimasukkan dalam keranda dan diantar oleh keluarga, sahabat dan handai taulan menuju kuburan sebagai halte perpisahannya dengan saudara, keluarga, orang tua, anak, suamiistrinya, sahabat dan handai taulannya. Pada batas ini seluruh keluarga, sahabat dan handai taulannya yang mengantar hanya bisa mengucapkan perpisahan tanpa ada seorangpun dari mereka yang ia cintai dan

124

mencintainya menemani melanjutkan perjalanan. Renungkan wahai saudara-saudaraku ........


c. Kawan Seperjalanan

Selanjutnya bertemulah para jamaah haji dengan para jamaah yang lainnya, baik masih keluarga, tetangga, satu desa, satu kecamatan atau bahkan dengan orang yang belum ia kenal sebelumnya. Dalam perjalanannya ini seorang jamaah haji akan menemukan kawan seperjalanan yang bersikap baik, menyenangkan, halus, sopan, santun dan dermawan, demikian juga seorang jamaah haji akan menemukan kawan seperjalanan yang memiliki sifat kasar, mengesalkan, membosankan, kikir dan selalu merepotkan. Peristiwa dalam perjalanannya inipun menitipkan pesan berharga, bahwa dalam perjalanan seorang hamba yang telah meninggal akan menemukan sahabat dalam kuburnya sesuai dengan perbuatannya selama didunia.

125

Jika perbuatannya baik maka perbuatan tersebut akan menjelma menjadi sahabat yang rupawan yang menyertainya dengan penuh sopan, santun, bersikap baik dan menyenangkan. Dan jika perbuatannya selama didunia jahat maka perbuatan itupun akan menjelma menjadi kawan seperjalanan yang menyeramkan, kasar, menakutkan dan senantiasa menyengsarakan. d. Persiapan dana Bekal dan Kiriman

Para jemaah akan sangat senang jika dalam perjalanan hajinya ia telah menyiapkan semua bekal yang ia butuhkan selama menunaikan ibadah haji tersebut atau bahkan ia mendapatkan kiriman uang dari saudara-saudaranya melalui rekening dan lain sebagainya. Dari persiapan bekal inipun mengetuk kesadaran setiap insan, bahwa seorang insan yang meninggal akan sangat senang dan berbahagia jika sebelum wafat ia telah

126

menyiapkan segala bekal yang akan ia butuhkan ketika ajal telah tiba menjemputnya, begitu juga kebahagiaan yang sangat besar mereka rasakan ketika mendapatkan kiriman doa dan pahala dari keluarga, sahabat dan handai taulan yang telah ia tinggalkan. Transfer pahala ini berlaku melalui transaksi amal sholeh seperti doa, bacaan al Quran, sedekah, ilmu-ilmu yang telah diajarkan dan lain sebagainya. e. Pemeriksaan paspor dan barang bawaan Sesampainya para jamaah haji di Jeddah, maka mereka akan melalui pemeriksaan paspor dan barangbarang yang dibawa, dalam pemeriksaan ini mereka akan melalaui pemeriksaan yang berbedabeda, ada yang melalui pemeriksaan dengan sangat mudah, namun juga ada yang menemukan hambatan. Semua hal ini sangat tergantung persiapan jamaah haji. Dalam proses ini juga, kita bisa belajar bahwa

127

kesiapan manusia ketika hidup didunia menghadapi kematian sangat berpengaruh pada proses pemeriksaan dan perhitungan perbuatannya didalam kubur. Sehingga bagi mereka yang telah menyiapkan bekal menghadapi kematiannya maka proses tersebut insya Allah akan dilaluinya dengan mudah, demikian juga sebaliknya. Demikianlah jenazah yang telah menabung simpanan kebajikan yang melimpah-ruah di dunia maka ia tidak akan merasakan takut dalam kuburnya bahkan ia akan merasakan kuburan bagaikan taman-taman surga nan penuh keindahan. Masa yang sangat lama dalam kubur berlalu hanya dirasakannya bagaikan beberapa detik saja. Ya Allah, jadikanlah kuburan kami bagaikan taman-taman surga-Mu. Amin... f. Mengenakan Ihram Sesampainya para jamaah haji di miqot maka bagi jamaah haji pria segera menggunakan dua helai kain

128

ihram yang berwarna putih, demikian juga jamaah haji wanita menggunakan pakaian yang menutup aurat mereka kecuali wajah dan telapak muka saja. Pemandangan ini mengingatkan kepada kain kafan, maka selama menggunakan ihram tersebut hendaklah sadar dan mengalirkan renungannya tersebut kedalam sanubari terdalam bahwa saatnya ia akan terbaring kaku dan hanya terbungkus dengan kain kafan yang putih tanpa mampu bergerak dan melakukan semua yang pernah ia lakukan selama hidup. g. Masuk ke Makkah al Mukarramah Inilah saatnya para jamaah haji memasuki tanah yang suci, tempat yang bertabur ampunan dan rahmat Allah swt. Dar al-Aman bagi setiap muslim yang masuk kedalamnya dengan setumpuk harapan dan permohonan. Namun bagi para jamaah yang masuk ke tanah suci Mekkah al Mukarrah dengan segudang dosa

129

maka ia akan merasakan kebimbangan, kebingungan bahkan bisa jadi selalu tersesat dan mengalami hal-hal buruk yang tak pernah ia harapkan sebelumnya. Ini adalah gambaran seorang yang telah meninggal dunia dan dimasukan kedalam liang lahat yang telah disediakan untuknya. Dalam keadaan yang sedemikian inilah sang mayit yang selama hidupnya senantiasa berbuat kebajikan akan menemukan fenomena indah, nyaman dan memberikan ketentraman, bagaikan alam kubur (barzah) yang sedang ia alami adalah taman-taman surga yang penuh dengan warna-warni keindahan dan ketentraman. Sang mayit yang tidak memiliki bekal menghadapi fenomena ini bahkan hanya membawa tumpukan dosa dari perbuatannya selama hidup ia akan menemukan alam kubur sebagai hidangan pembuka neraka dengan siksa-siksa sangat pedih dan malaikat yang sangat menyeramkan siap melakukan eksekusi dan melemparkan penghuninya kedalam jurang-jurang neraka sebagai

130

hidangan pembuka dari segala dosa yang telah diperbuatnya. h. Wukuf di Arafah Para jamaah haji kemudian berkumpul dengan membawa bekal iman, taqwa, pengetahuan, harta benda dan pengalaman masingmasing. Semua berkumpul di Arafah berupaya meraih terbaik bagi dirinya. Konsentrasi menghadapi detik-detik puncak dari ibadah haji. Jelas sekali prosesi ini mengingatkan kita semua bahwa ini adalah gambaran ketika seluruh manusia berkumpul di padang mahsyar. Ketika seluruh manusia hanya sibuk mempertanggung jawabkan diri masing-masing. Terjadilah kekacaun yang sangat dahsyat sementara matahari demikian dekatnya berada diatas mereka. Pada saat itu, tidak ada lagi yang memperdulikan orang lain meskipun anak, istri-suami dan orang tua tercintanya.

131

Allah swt berfirman: minhum yaumaidzin ...

likullimriin

Kedua : Proses pengenalan diri (marifat an-nafs) untuk kemudian menuju tingkat yang lebih tinggi yaitu mengenal Allah swt. (marifatullah). Rangkaian pekerjaan (wukuf: berdiam diri) di tempat (arafah: mengenal) menitipkan pesan bahwa ketika para jamaah haji melaksanakan wuquf untuk tadabbur, taamul, tafakkur memahami dirinya, dari seluruh sisi positif dan negatif yang ada padanya, untuk kemudian bersyukur atas sisi positif yang ada, mempertahankan dan meningkatkannya dan beristighfar (yatarifun) atas sisi negatif yang ada, menyesali, meninggalkan dan menggantinya dengan yang baik. Sehingga dengan wukuf diharapkan jamaah haji memahami dirinya dan kemudian pemahaman terhadap diri ini (arafa nafsahu) akan meningkat menjadi memahami tuhan-Nya (arafa rabbahu).

132

Hikmah Ihram Ihram adalah satu ritual haji yang sangat penting dan menyampaikan banyak hikmah berharga, diantaranya: 1. Upaya menyentuh kesadaran diri manusia bahwa sesungguhnya kelak ia akan terbungkus kain yang melilit tubuhnya sedang ia tidak bisa berbuat apa-apa lagi, walaupun sebelumnya perbuatan itu diperbolehkan dan mampu ia lakukan, itulah gambaran ketika manusia dihadapkan pada kematian, dimana hanya kain kafan yang menyertai setiap insan. 2. Simbol kepasrahan para jamaah haji (ditandai dengan kaum lakilakinya) yang membebaskan diri dari materi, perhiasan dan segala kemewahan lainnya. 3. Pemuliaan terhadap kaum wanita. Pada saat kaum laki-laki menanggalkan seluruh atribut kemegahan, justru kaum wanita hendaklah menutupi seluruh tubuhnya (kecuali muka dan kedua talapak tangan) layaknya mutiara yang senantiasa terjaga setelah

133

sebelumnya pada masa jahiliyah wanita tiada arti dan harganya. 4. Meninggalkan segala yang dicintai menuju fitrah kemanusiaan sebagai wujud kecintaan kepada Allah swt. 5. Keseragaman niat dan pakaian yang menunjukan satu kesatuan yang kokoh dan padu untuk menghamba kepada Allah swt. 6. Lambang penghapusan perbedaan status dan latar belakang sosial manusia. 7. Dalam pakaian ihram, manusia di didik untuk memelihara diri dan lingkungan, kembali kepada keadaan dirinya secara alami, peduli lingkungan, tidak melakukan kerusakan dan keonaran serta diingatkan bahwa manusia bukan semata-mata makhluk yang meterialis dan hedonis Hikmah Miqat Adapun hikmah yang bisa dipetik dari adanya peraturan miqat adalah: 1. Kewajiban menghargai waktu. 2. Setiap kegiatan ada tempat dan waktunya. Demikian juga semua

134

kondisi ada batas dan waktunya untuk berubah. 3. Ikrar ketundukan kepada Allah swt dengan taat mengikuti peraturan yang telah ditetapkan.
Hikmah Talbiyah Talbiyah menjadi lambang tauhid, kemurnian akidah dan ketulusan penghambaan terhadap sang Kholiq. Talbiyah adalah untaian kalimat yang teduh, menenangkan dan menyejukkan. Ungkapan yang bersumber dari suara hati kemanusiaan yang paling murni, begitu syahdu, menyelinap ke sekujur tubuh, menggetarkan sisi-sisi batin paling dalam. Rangkaian kalimat yang di ungkapkan dengan penuh kehidmatan disertai perasaan haru ini menyimpan hikmah nan dalam, diantaranya: a. Bisikan Kerinduan Ketika nabi Ibrahim selesai membangun Kabah, Allah swt memerintahkan kepadanya untuk menyeru manusia agar menunaikan ibadah haji. Allah swt berfirman: dan berserulah kepada manusia untuk menunaikan haji, niscaya mereka

135 datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh. (QS. Al-Hajj: 27) Seruan mulia ini dijawab oleh setiap orang yang menunaikan ibadah haji dan umrah dengan ucapan talbiyahnya. Kini orang yang menunaikan ibadah haji dan umrah dengan penuh kerinduan dan kecintaan sejati telah siap jiwa dan raga memenuhi seruan yang dikumandangkan oleh nabi Ibrahim as tersebut. b. Kalimat Pengesaan Ikrar penghubung amal dengan pahala akhirat kebaikan

Ikrar tauhid adalah penghubung dunia dan akhirat. Tanpa adanya pengesaan kepada Allah swt maka musnahlah nilai seluruh kebajikan. Iman adalah kunci pembuka terowongan penghubung antara dua alam ini. Allah swt berfirman:

136
Sesungguhnya

Allah memasukkan orang-orang mu'min dan beramal saleh ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Dan orang-orang kafir bersenangsenang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang. Dan jahannam adalah tempat tinggal mereka. (QS. Muhammad: 12) Komitmen atas janji Lantunan talbiyah adalah pembenaran atas janji seorang muslim untuk mengikuti syariat Allah saw dan menjauhi larangannya. Dengan talbiyah, seorang haji mengikrarkan kepatuhannya yang total kepada Allah swt dan menjadikan hukum Allah swt sebagai panduan. Allah swt: Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia.

137 Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (QS. Yusuf: 40)
Penolakan terhadap seluruh bentuk

tradisi dan syariat yang tidak sesuai dengan tauhid Talbiyah adalah syiar haji yang intinya adalah pernyataan kesanggupan seorang hamba untuk memenuhi panggilan Allah swt, menepati janji kepada-Nya, dan melaksanakan seluruh yang terkandung dalam al-Quran dan sunnah Rasulullah saw dengan segenap jiwa dan raga. Dengan talbiyah yang mengangkat suaranya, seorang haji mengikrarkan kepada lingkungan sekitarnya dan alam semesta tentang penolakannya terhadap semua bentuk tradisi dan syariat yang tidak sesuai dengan tauhid. Rasulullah saw bersabda: tidaklah seorang muslim (baik saat haji maupun umrah) mengucapkan talbiyah,

138 kecuali apa yang berada disebelah kanan dan kirinya baik bebatuan, pepohonan, dan makhluk lainnya ikut bersama melantuankan talbiyah. (HR. Tirmidzi)

Hikmah Haji di Kota Mekah Haji adalah ibadah yang ditentukan waktu dan tempatnya, dan tempat ibadah haji hanya boleh dilaksanakan di kota Mekah. Kota ini dipilih oleh Allah swt sebagai pusat pelaksanaan ibadah haji karena memiliki banyak keistimewaan, diantaranya: 1. Tanah terbaik di muka bumi. Rasulullah saw bersabda: Demi Allah, engkau adalah tanah Allah yang terbaik dan paling Dia cintai, kalaulah bukan karena aku diusir dari sana maka aku tidak akan keluar meninggalkanmu. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah) 2. Negeri yang paling baik. Rasulullah saw bersabda: Engkau adalah negeri

139

yang paling baik dan paling aku cintai. (HR. Tirmidzi) 3. Tanah Haram. Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya negeri ini telah di muliakan Allah swt pada hari penciptaan langit dan bumi. Negeri ini haram (dari seluruh bentuk pendzoliman terhadap makhluk) karena kemuliaan Allah swt hingga hari kiamat. (HR. Bukhari-Muslim) Hikmah Wukuf di Arafah Wukuf adalah puncak dari ibadah haji. Rasulullah saw bersabda: puncak ibadah haji adalah Arafah. Sebagai puncak dari ibadah haji, wukuf di Arafah memiliki pesan mulya yang sarat dengan nilai dan sudah sepatutnya direnungi oleh setiap muslim, khususnya yang menuaikan ibadah haji. Diantara pesan tersebut adalah: 1. Wukuf dianjurkan berdiam di padang pasir yang (asalnya) sepi, terbuka dan tandus. Hal merupakan pembelajaran kepada seluruh jamaah agar

140

mengkondisikan dirinya dalam kondisi tenang, damai dan berkomunikasi dengan nurani dalam melakukan intropeksi diri. 2. Wuquf adalah berdiam diri, dan Arafah adalah memahami, mengerti dan mengetahui. Jadi wuquf di Arafah adalah berdiam diri (fisik) untuk menjelajahi diri kita sendiri, mencari dan mencari siapa sesungguhnya diri kita, memutar kembali video kehidupan yang telah kita abadikan dalam perguliran waktu dan didokumenkan oleh malaikat Raqib dan Atid, untuk mengenal plus-minus diri kita, untuk menyadari kedudukan kita, untuk kemudian yatarifun (memohon ampunan) kepada Allah swt dari semua dosa dan hal negatif yang pernah kita torehkan dalam kehidupan ini dan memohon kepada-Nya untuk senantiasa istiqomah melaksanakan al-amal assholihah (perbuatan baik dan posisitif). Sehingga setelah

141

menyadari tentang diri kita sendiri diharapkan kita mampu memahami Dzat yang menciptakan diri ini. Proses introspeksi diri (pengadilan diri) ini merupakan bentuk dari kemurahan Allah swt kepada hamba-Nya sebelum pengadilan sesungguhnya (haqiqi) tiba. Allah swt berfirman : "Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu.(QS: Al Isra: 14) Hikmah Mabit Di Muzdalifah Orang yang mencermati ibadah mabit di Muzdalifah dan memungut kerikil di tengah malam gelap gulita hanya dengan menggunakan logika, sangat mungkin akan mengatakan bahwa ibadah tersebut hanya sebuah perbuatan sia-sia belaka. Namun jika kita renungi lebih lanjut, kita akan menemukan jawaban yang mencengangkan, diantaranya: 1. Mabit di Muzdalifah menanti tibanya tengah malam merupakan

142

pembelajaran untuk kita senantiasa mengisi malam-malam kita dengan penantian dan kerinduan kepada Allah swt. Malam adalah waktu yang paling tapat untuk memadu kasih dengan Allah swt. Rasulullah saw bersabda: sebarkan salam, beri makan (kepada orang yang membutuhkan) dan shalatlah ditengah malam disaat manusia yang lain terlelap dalam tidurnya, niscaya engkau akan masuk surga yang penuh kedamaian.. (HR.)
2. Memungut

kerikil-kerikil ditengah kegelapan malam, proses ini adalah satu rangkaian dari wuquf di Arafah, yaitu setelah para jamaah haji merenungi diri masing-masing dan menemukan jati dirinya, memahami positif dan negatif yang ada dalam dirinya maka penemuan tersebut dilanjutkan dengan menangkap (mengkerangkeng) sifat-sifat negatif yang ada dalam diri yang disimbolkan dengan memungut bebatuan dimalam

143

yang gelap gulita untuk kemudian ditindak lanjuti dengan ritual melontar (jumrah). Maka disaat memungut kerikil-kerikil tersebut, para jamaah haji tidak hanya mengambil batu kerikil, akan tetapi beriring bersama setiap batu kerikil yang diambil, ikrarpun berjalan bahwa kerikil yang keras ini adalah simbol dari kekerasan hati yang berbentuk sifat dengki, iri, hasud, kikir, sombong dll. Hikmah Jumrah Setelah memungut batu kerikil di Muzdalifah, maka jamaah haji melanjutkan prosesi ibadah haji dengan melontar (jumrah) di Mina. Ibadah inipun sarat dengan nilai, diantaranya: 1. Apa sesungguhnya yang para jamaah haji lempar ? Setelah para jamaah haji menangkap (mengkarangkeng) sifat-sifat negatif yang ada dalam dirinya yang disimbolkan dengan memungut (menangkap) batu

144

kerikil, kemudian di wujudkan dengan komitmen untuk kembali suci. Komitmen ini diikrarkan dengan cara melontar (jumrah) yang menyampaikan pesan bahwa kita melontar sifat negatif yang ada dalam diri supaya menjauh dari diri kita. Jadi kita bukan melempar syaithan di tugu, karena sesungguhnya syaithan berada dalam diri, mengalir dalam peredaran darah dan menimbulkan sifat-sifat negatif. Jadi hakikat yang kita lemparkan adalah sifat-sifat negatif pada diri yang dilahirkan oleh bujuk rayu syaithan. Maka ketika kita melontar (jumrah) batu kerikil dengan ucapan Bismillahi Allahu Akbar, rajman li asy-syayatin wa ibtigha li ridha ar-Rahman ikrar dalam hati adalah komitmen

145

untuk berpisah dari sifat-sidat negatif yang selama ini melekat dalam diri kita. Dan perbuatan ini sesungguhnya adalah siksaan bagi syaithan. Wallahu Alam 2. Melontar tidah hanya pada tanggal 10 Dzulhijjah, akan tetapi diulang beberapa kali pada hari berikutnya adalah simbol bahwa komintmen untuk berpisah dengan sifat-sifat negatif itu harus terus diperkuat dan diperbaharui. Hikmah Kabah sebagai Tempat Thawaf 1. Masjid pertama di muka bumi 2. Kiblat umat muslim dan pemersatu umat islam
3. Pahala istimewa bagi yang shalat di

masjid al-Haram, Rasulullah saw bersabda: shalat di masjidku (masjid Nabawi) lebih mulia 1000 kali

146

daripada masjid yang lain kecuali masjidil Haram, dan shalat di masjidil Haram lebih mulia 100.000 kali shalat dimasjid lain. (HR. Ahmad). Hikmah Thawaf Setiap orang yang menunaikan ibadah haji pasti akan melakukan thawaf di Kabah. Dan setiap bentuk perbuatan dalam thawaf ini memiliki pesan yang sangat dalam, diantaranya; 1. Thawaf (berputar) adalah ibadah yang menekankan keserasian terhadap alam. Bumi berputar (berotasi) pada porosnya, bulan berputar mengeliling bumi juga pada orbitnya demikian pula planetplanet lainnya. Berputar mengeliling matahari pada orbitnya masing-masing. Matahari pun tidak statis, matahari juga ikut bergerak pada garis edar. Sehingga terbentuklah peredaran waktu seperti tampak dari jumlah Kata yaum (hari) dalam bentuk tunggal disebutkan dalam AlQuran sejumlah 365 kali (sama

147

dengan 1 tahun), sedangkan hari dalam bentuk jamak/pluralnya ayyam (harihari), disebutkan jumlah 30 kali (sama dengan jumlah hari satu bulan). Kata-kata syahr (bulan) hanya terdapat 12 kali dalam alQuran (sama dengan satu tahun). Allah swt berfirman: Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (QS: Yasin: 38) Dengan thawaf kita mengikrarkan diri sebagai hamba yang serasi dengan alam semesta, sehingga sudah semestinya menjadi hamba yang senantiasa berbuat kemaslahatan (amal sholeh) dan menghindari pengrusakan terhadap lingkungan. Allah swt berfirman: telah nampak kerusakan didarat dan dilaut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah swt merasakan kepada mereka sebagian dari perbuatan

148

mereka, agar mereka kembali. (QS. Ar-Rum: 31) 2. Thawaf adalah berputar melawan arah jarum jam. Dalam kondisi normal, Rasulullah saw selalu memulai sesuatu dari arah kanan, akan tetapi thwaf justru sebaliknya dari arah kiri. Perputaran dari arah kiri ini adalah perputaran alam semesta. Seluruh benda-benda langit, planet-planet, matahari, galaksi, elektron, sirkulasi darah dalam tubuh semuanya bergerak dari arah kiri yang berlawanan arah dengan perputaran arah jarum jam. Hal ini menyampaikan pesan bahwa para jamaah haji hendaklah senantiasa siap, tegar dan sabar menghadapi segala hal dan bentuk yang terjadi seiring perputaran waktu. Karena Allah swt telah berjanji bahwa bumi ini senantiasa berputar, dan kedzoliman tidak akan bertahan lama. Allah swt berfirman: dan hari-hari itu

149

kami putar diantara manusia.... (QS. Ali Imran: 140) 3. Dalam thawaf dianjurkan memperbanyak tasbih. Sekali lagi, ibadah thawaf adalah perpaduan yang sangat serasi antara manusia dengan alam semesta, sehingga setiap yang thawaf sangat dianjurkan untuk bertasbih, karena alam semestapun mulai dari atom sebagai makhluk terkecil, bebatuan, pepohonan, air, dedunan hingga Arsy sebagai makhluk terbesar senantiasa bertasbih. Allah swt befirman: dan tak ada sesuatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. (QS. Al-Isra : 44) 4. Thawaf adalah berputar mengelilingi Kabah sebanyak tujuh kali tanpa ditambah (walaupun dalam kondisi segar, sehat dan bersemangat) maupun dikurang (walaupun dalam kondisi lemah, sakit dan letih) meskipun tidak ada orang

150

lain yang mengawasi. Fenomena ini merupakan training kejujuran terhadap diri sendiri. Sehingga ada perhatian ataupun tidak ada, ada pengawasan ataupun tidak ada senantiasa berlaku jujur terhadap diri sendiri. Namun sayang, sangat banyak jamaah haji yang tidak menyadari hal ini sehingga kejujuran terhadap diri sendiri hanya bisa berlaku disaat thawaf dan baju kejujuran itu ditanggalkan di Kabah kembali ketika akan pulang kedaerah masing-masing. 5. Jamaah haji yang sedang thawaf berputar mengikuti arah putaran bukan sebaliknya melawan arus. Melawan fitrah pasti hancur.......... 6. Thawaf harus di Kabah dan tidak diperbolehkan ditempat lain. Simbol pemersatu umat Islam. ......tanpa pandang madzhab, suku bangsa dan warna kulit.

151

Hikmah Mencium Hajar Aswad Dengan tekad bulat dan penuh semangat, para jamaah haji senantiasa berlomba untuk bisa mencium Hajar Aswad, tanpa pernah terlintas dalam benaknya rasa jijik mencium batu yang telah disinggahi oleh trilyunan bibir manusia yang menciumnya dengan tetasan air mata, diiringi keringat, air liur, pilek dan lain sebagainya. Dan sudah semestinya hal ini dilakukan oleh para jamaah haji, karena beberapa hal, di antaranya: 1. Hajar Aswad ditelah diletakkan di sudut Kabah oleh tangan Rasulullah saw sendiri lalu Beliau kecup sebagaimana telah dikecup oleh bibirbibir mulia para nabi sebelum Rasulullah saw dan para umat-umat yang sholeh. Maka dengan mengecup Hajar Aswad bertemulah bibir kita yang penuh dosa ini dengan bibirbibir mereka yang mulia, dan diharapkan pada tahapan selanjutnya kita bisa menteladani kemuliaan para pendahulu-pendahulu kita.

152
2. Hajar Aswad akan menjadi saksi bagi

orang muslim yang menciumnya. Rasulullah bersabda: Demi Allah, batu itu akan dibangkitkan Allah pada hari kiamat dengan memiliki dua mata yang bisa melihat, lidah yang bisa berbicara dan mampu memberikan kesaksian kepada yang telah menyentuhnya dengan benar. (HR. Tirmidzi dan Hakim)
3. Hajar

Aswad adalah batu mulia berasal dari surga. Rasulullah saw bersabda: Hajar al-Aswad berasal dari surga. (HR. Tirmidzi) saw. Umar ra berkata: wahai batu, sesungguhnya aku tau engkau hanya sekedar batu yang tidak bisa mendatangkan mudhorat dan memberikan manfaat, seandainya aku tidak melihat Rasulullah saw menciummu, maka aku tidak akan menciummu.

4. Simbol ketaatan terhadap Rasulullah

153
5. Ucapan

Umar ra, adalah sindiran terhadap prilaku sebagian jamaah haji yang belum sepenuhnya tunduk kepada Allah swt. Mereka yang sekembalinya dari Makkah alMukarramah dengan bangga membawa batu-batu giok, mata cincin dsb dengan bumbu-bumbu cerita palsu yang dibuat-buat, dan mengatakan kepada orang lain bahwa batu yang ia bawa adalah batu istimewa yang bisa mengobati, membawa rizki, menangkal bala dsb. Subhannallah, dengan tegasnya Umar ra, menyampaikan pesan bahwa jangankan hanya bebatuan itu semua bahkan Hajar Aswad sekalipun yang telah dicium oleh trilyunan bibir manusiapun tidak bias medatangkan mudharat dan memberikan manfaat.

Hikmah Shalat di belakang Maqam Ibrahim Selesai tawaf, para jamaah haji dianjurkan shalat dibelakang Maqam

154

Ibrahim, ibadah ini menitipkan pesan yang dalam, diantaranya: 1. Wujud keteladanan kepada nabi Muhammad saw yang shalat dibelakang maqam 2. Surat yang dianjurkan dibaca saat shalat di belakang maqam adalah surat al-Kafirun dan al-Ikhlas. Pembacaan surat al-Kafirun sebagai bentuk penegasan pemisahan total dari orang-orang kafir baik pola pikir dan pola hidup meskipun dalam kondisi sendiri, karena seorang mukmin adalah satu kesatuan dengan muslim lainnya. Dan pembacaan surat al-Ikhlas menegaskan pemurnian akidah, prinsip dan pemikiran dari segala sesuatu yang tidak berasal dari Allah swt. Hikmah Sa'i Ibadah sai adalah ibadah yang pada dasarnya mengedepankan ketenangan, solidaritas dan penghormatan terhadap wanita sebagai asal munculnya rukun

155

haji sai. Dalam ibadah ini yang mulia ini mengandung beberapa hikmah yang sangat dalam, diantaranya: 1. Penghormatan kepada wanita agung yang dimuliakan Islam. Siti Hajar adalah wanita mulia yang menjadi pendamping setia nabi Ibrahim as. Beliau melahirkan seorang putra agung yang kemudian diabadikan dalam al-Quran. Ismail as sebagai putra pernikahan antara nabi Ibrahim as dan Siti Hajar kemudian menjadi alur nasab nabi Muhammad saw. Ibadah sai merupakan penghargaan agung kepada wanita agung yang berjuang keras demi kelangsungan hidup putranya, sehingga ibadah ini diabadikan menjadi salah satu rukun haji. Demikian juga Shofa dan Marwa, tempat Siti Hajar berlari-lari mencari pertolongan

156

diabadikan dalam al-Quran. (lih. QS. Al-Baqarah: 158) 2. Saat sai secara khusus bagi kaum laki-laki disunnahkan untuk berlari-lari kecil dan tidak bagi kaum wanita. Hal ini merupakan perhargaan bagi wanita secara umum, sehingga mereka tidak harus memaksakan diri untuk berlarilari meskipun pada saat yang bersamaan kaum laki-laki berlari-lari. 3. Ibadah sai adalah ibadah proses penghayatan terhadap perjuangan agung Siti Hajar dan keluarganya.
ditinggalkan

oleh suami sesaat setelah melahirkan gersang tanpa makanan, minuman, buah-buahan, tempat berteduh, dan

ditinggalkan di satu lembah

157

penduduk. Allah swt berfirman: Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanamtanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berikanlah rizki kepada mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur. (QS. Ibrahim: 37) mendidik dan membesarkan anak seorang diri karena ditinggalkan suami untuk berdakwah selama 11 tahun
ketika

baru

suami kembali dan saja keluarga nabi

158

Ibrahim as bersatu, melalui mimpi, Allah swt wahyukan agar segera menyembelih putra tercintanya Ismail as. Allah swt berfirman: Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai ayahandaku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar. (QS. Ash-Shofaat: 102)
Perjalanan

Siti Hajar naik turun bukit Shofa dan Marwa sebanyak 7 (tujuh) kali untuk mencari air minum merupakan bentuk kecintaan

159

dan tanggung jawab yang sangat luar biasa terhadap keluarga. Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebagian dari syi'ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau beribadah umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui. (QS. AlBaqarah: 158)
Perjalanan

sai dari Shafa (kesucian dan ketegaran) dan diakhiri di Marwa (kehidupan ideal) mengajarkan kepada manusia bahwa proses perjalanan hidup hendaklah dimulai dengan kesucian,

160

berjalan dengan penuh ketegaran dan mewujudkan kehidupan yang ideal, sikap menghargai, bermurah hati, dan membuka hati memaafkan yang lain. Hikmah Tahallul Setelah selesai melaksanakan tawaf mana para jamaah melaksanakan cukur rambut baik dengan memendekkannya atau membotak. Kedudukan mencukur rambut (tahallul) yang menjadi rukun penutup dari pelaksanaan tawaf dan sai mengandung hikmah yang sangat dalam, diantaranya: 1. Penghambaan (ubudiyah) kepada Allah swt dan komitmen ketaatan melaksanaknnya syariat-Nya.
2. Rambut

adalah lambang keindahan manusia, karenanya tahallul (mencukur rambut) adalah simbol seorang yang berhaji atau ber-umrah untuk

161

meninggalkan keindahan kehidupan duniawi demi meraih ridho Allah swt. kehidupan akhirat yang abadi jauh lebih menjanjikan daripada kehidupan duniawi yang fana, akan tetapi pada realitanya demikian banyak manusia yang tertipu memilih kehidupan yang sementara ini. Allah swt berfirman: Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu : "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah" kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal keni'matan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit. (QS. AtTaubah: 38)

162

BAB VI. PROSES IBADAH HAJI A. Keberangkatan 1. Luruskan kembali niat sebelum melangkah melaksanakan perjalanan suci menunaikan ibadah haji, karena hanya niat yang sucilah sematamata karena Allah swt yang diterima oleh-Nya. Rasulullah saw bersabda9 : Sesungguhnya (diterima atau ditolaknya) sebuah perbuatan sangat ditentukan oleh niatnya, dan orang setiap insan hanya akan memperoleh yang ia niatkan, maka barang siapa yang berniat hijrah untuk menggapai kehidupan dunia maka ia hanya akan
9

Ahmad bin Ali bin Hajar Al Assqolany 1998, Fath al Bary bi syarhi Shohih al Bukhory, Dar al Hadits, Kairo, Jil. 1, Hal.

163

mendapatkannya (kehidupan dunia) atau hijrahnya karena untuk mendapatkan wanita yang diharapkannya maka ia hanya akan menikahinya, maka hijrahnya hanya akan mendapatkan sesuai niatnya untuk hijrah. 2. Mensucikan bekal baik yang digunakan untuk berangkat maupun yang bekal yang akan dimakan. Sebaiknya menyelesaikan terlebih dahulu seluruh hutang piutang, janji dan lain sebagainya. 3. B. C. D. E. F. G. H. I. J. Dari Rumah Asrama Haji Pesawat Tiba Di Jeddah Tiba Di Madinah Tiba Di Mekkah Menunaikan Umroh Berangkat Ke Arafah Di Muzdalifah

164

K. L. M. N. O. P. Q.

Di Mina Kembali ke Mekkah Selama Di Mekkah Di Jeddah Kepulangan Tiba Di Indonesia dalam Pelaksanaan

Istilah-istilah Ibadah Haji Aqobah:

Merupakan salah satu tempat pelemparan jumrah dengan nama jumrah Aqobah, (adapaun tempat jumrah tersebut ada tiga, yaitu : Jumrotul ula, jumrotul wustho dan jumratul Aqobah. Tempat jamaah haji melakukan wukuf pada tanggal 9 Zul Hijjah. Setiap jamaah haji harus berada di Arafah saat wukuf, karena wukup merupakan prosesi puncak ibadah haji

Arafah :

165

Arbain:

Kegiatan shalat fardu yang dilakukan secara berturutturut selama delapan hari di Masjid Nabawi Madinah, sehingga total sholat fardu tersebut adalah 40 kali.

Bab as-Salam: Nama salah satu pintu masuk ke Masjid al Haram yang sunnah dilalui ketika akan masuk kedalam masjid. Bier Ali : Merupakan tempat Miqaat (tempat mulai memakai ihram) terletak sekitar 12 kilometer dari kota Madinah.

Al-Hadyu : Binatang ternak yang gunakan untuk korban atau dam Dam : Denda bagi mereka yang melakukan pelanggaran ketentuan saat menunaikan ibadah Haji atau Umroh

166

Fidyah :

Denda bagi mereka yang melakukan pelanggaran saat ibadah dengan cara berpuasa, memberikan makan fakir miskin atau menyembelih binatang kurban.

Green Dome : Merupakan Kubah Hijau yang terletak diarea Masjid Nabawi, dibawah Kubah Hijau ini terletak makam nabi Muhammad saw Gua Hira : Gua tempat nabi Muhammad saw menerima wahyu pertama (surat al Alaq 1-5). Gua ini terletak di bukit/jabal Nur. Sekitar Haji Ifrad: Ibadah Haji dengan cara melaksanakan Ibadah Haji dahulu kemudian Ibadah Umroh, dan diselingi Tahallul. Haji Qiran: Ibadah haji dengan cara melaksanakan Ibadah Haji dan Umrah pada waktu

167

bersamaan, tanpa diselingi Tahallul. Haji Tamattu: Ibadah Haji dengan cara melaksanakan Ibadah Umroh dahulu kemudian Ibadah Haji, dan diselingi Tahallul. Hijir Islmail: Salah satu bagian dari Kabah. Hijir Ismail berbentuk setengah lingakaran, merupakan makam nabi Ismail as. Dan Siti Hajat (ibunda Ismail as). Haji Ifrad: Ibadah Haji dengan cara melaksanakan Ibadah Haji dahulu kemudian ibadah Umroh dan diselingi dengan Tahallul. Ihram: Ihram ialah berniat memulai mengerjakan Ibadah Haji atau Umroh dengan berniat.

168

Jamarat:

Jamarat, merupakan kata jamak dari Jumroh.(Lihat penjelasan tentang Jumroh) Tempat pelemparan, yang didirikan untuk memperingati saat nabi Ibrahim digoda oleh syaithan agat tidak melaksanakan perintah Allah swt. Penutup Kabah, Pada Kiswah dihiasi tulisan ayat suci al-Quran yang disulam.

Jumrah:

Kiswah:

Lafadz Niat Haji: labbaika Allahumman Hajjan (atau redaksi lain, lihat bagain niat) Lafadz Niat Umrah: Labbaika Allahumma Umratan (atau redaksi lain, lihat bagian niat) Bermalam beberapa hati atau berhenti sejenak untuk mempersiapkan

Mabit:

169

pelaksanaan melontar Jumroh. Mabit dilakukan di Muzdalifah dan Mina. Miqat: Miqat adalah tempat atau waktu untuk memulai berniat ihram.

Miqat Makani: Miqat berdasarkan peta atau batas geografis. Multazam: Multazam adalah dindint yang terletak antara Hajar Aswad dan pintu Kabah. Merupakan tempat mustajab berdoa. Nafar Awal: Disebut Nafar Awal, jika jamaah meninggalkan Mina pada tanggal 12 Dzulhijjah. Disebut nafar awal karena jamaah lebih dahulu meninggalkan Mina untuk kembali ke Mekkah dan hanya melontar tiga hari. Total kerikil yang dilontar jamaah Nafar Awal adalah 49 butir.

170

Nafar Tsani: Disebut Nafar Tsani atau Nafar Akhir jika jamaah melontar Jumroh selam empat hari (tanggal 10,11,12, dan 13 Dzulhijjah). Sehingga jumlah batu yang dilontar adalah 70 kerikil. Jamaah baru meninggalkan Mina tanggal 13 Dzulhijjah setelah selesai melontar pada hari tersebut. Rukun haji: Rukun haji adalah kegiatan yang harus dilakukan dalam ibadah haji. Jika tidak dikerjakan maka hajinya tidak sah. Sai: Berjalan kaki atau lari-lari kecil antara Bukit Safa dan Bukit Marwah. Dengan total 7 kali. Merupakan Sunat (tidak wajib) pada Ibadah Haji.

Sunat haji:

Sunat Umroh: Merupakan sunat (tidak wajib) pada Ibadah Umroh

171

Tahallul:

Tahallul adalah mencukur seluruh rambut atau memotong sedikit rambut.Dengan tahalul berarti sudah bebas dari larangan-larangan saat ihram ibadah Haji atau Umroh.

Talang Emas: Merupakan Talang Emas (Mizhab) yang terdapat pada Ka'bah.Posisi Talang Emas ini terletak di atas Hijir Ismail. Talbiyah: Bacaan Talbiyah: Labbaik Allahumma labbaik, labbaik laa Syariika laka labbaik, innal hamda wan ni'mata laka wal mulk laa syariika lak. Mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 putaran. Dengan posisi Ka'bah berada di sebelah kiri orang yg melakukan Tawaf.Tawaf dimulai dari Hajar Aswad

Tawaf:

172

dan berakhir di Hajar Aswad juga.(Tawaf dilakukan dlm keadaan suci dari hadats dan najis) Tawaf Ifadhah: Tawaf Ifadah disebut juga Tawaf Rukun.Merupakan salah satu rukun haji yang harus dilaksanakan sendiri.Jika tidak dilaksanakan, hajinya dinyatakan batal. Tawaf Qudum: Tawaf Salam atau Tawaf Selamat Datang saat baru tiba di Makkah. Tawaf Wada: Merupakan Tawaf perpisahan yang dilakukan ketika akan pulang ke tanah air masing-masing. Wukuf: Wukuf adalah berdiam di Arafah pada tanggal 9 Zulhijah.Terhitung mulai tergelincir matahari sampai matahari terbenam (maghrib).Wukuf merupakan

173

salah satu rukun haji.Jika wukuf tidak dilaksanakan maka hajinya tidak sah. Zam-zam: Air yang berasal dari Mata air Zamzam yang terletak di dekat Ka'bah.

BAB VI : CIRI-CIRI HAJI MABRUR Beberapa Indikator Haji Mabrur: A. Indikator Saat Ibadah Haji 1. Motivasi atau niat Ibadah Haji, ikhlas semata-mata mengharap ridha Allah SWT. 2. Proses pelaksanaan sesuai dengan contoh ibadah Rasulullah saw. dimana syarat, rukun wajib (bahkan sunat) ibadah tersebut terpenuhi. 3. Biaya untuk ibadah tersebut diperoleh dengan cara yang halal 4. Dampak dari ibadah haji positif bagi pelakunya, yaitu adanya perubahan kualitas

174

perilaku ke arah yang lebih baik dan lebih terpuji. B. Indikator Setelah Ibadah Haji 1. Patuh melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT, patuh melaksanakan sholat, konsekuen membayar zakat, sungguh-sungguh membangun keluarga sakinah mawaddah dan wa rahmah, selalu rukun dengan sesama umat manusia, sayang kepada sesama makhluk Allah SWT. 2. Konsekuen meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah SWT, terutama dosa-dosa besar, seperti syirik, riba, judi, zina, khamr, korupsi, membunuh orang, bunuh diri, bertengkar, menyakiti orang lain, khurafat, bid'ah dsb. 3. Gemar melakukan ibadah wajib, sunat dan amal shalih lainnya serta berusaha meninggalkan perbuatan yang makruh dan tidak bermanfaat. 4. Aktif berkiprah dalam memperjuangkan, menda'wahkan Islam dan istiqamah serta sungguh-sungguh dalam

175

melaksanakan amar ma'ruf dengan cara yang ma'ruf, melaksanakan nahi munkar tidak dengan cara munkar. 5. Memiliki sifat dan sikap terpuji seperti sabar, syukur, tawakkal, tasamuh, pemaaf, tawadlu dsb. 6. Malu kepada Allah SWT utk melakukan perbuatan yang dilarang-Nya. 7. Semangat dan sungguhsungguh dalam menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan terutama ilmu-ilmu Islam 8. Bekerja keras dan tekun untuk memenuhi keperluan hidup dirinya, keluarganya dan dalam rangka membantu orang lain serta berusaha untuk tidak membebani dan menyulitkan orang lain. 9. Cepat melakukan taubat apabila terlanjur melakukan kesalahan dan dosa, tidak membiasakan diri proaktif dengan perbuatan dosa, tidak mempertontonkan dosa dan tidak

176

betah dalam setiap aktivitas berdosa 10. Sungguh-sungguh memanfaatkan segala potensi yang ada pada dirinya untuk menolong orang lain dan menegakkan "Izzul Islam wal Muslimin". Tiga Hal yang Kemabruran Haji Mengotori

Orang yang dipilih Allah swt dari ratusan juta kaum muslimin untuk menunaikan ibadah haji adalah orang yang sangat beruntung. Beragam keistimewaan dan keutamaan yang berpuncak pada surga yang menantinya jika ia meraih haji mabrur. Namun, ujian dan cobaan yang mengotori kemabruran hajinya juga tidak sedikit. Dari sekian banyak ujian, ada 3 (tiga) hal yang disebut dalam ayat di atas yang perlu senantiasa diwaspadai oleh jama ah haji, yaitu rafats, fusuq dan jidal.

177

Sesungguhnya kemunkaran dan hal-hal negatif selama musim haji di tanah suci cukup banyak. Sehingga tidak benar, persepsi sebagian orang bahwa Tanah Suci sepi dari kemaksiatan dan kemunkaran. Ketika Al Qur an hanya menyebut tiga hal negatif tersebut, hal ini memberikan pemahaman kepada kita bahwasanya peluang untuk melakukan ketiga perbuatan negatif itu dalam muktamar yang dihadiri jutaan kaum muslimin sedunia dengan beragam warna kulit, bentuk fisik, suku, ras, bahasa dan adat amatlah besar. Sehingga tidak berlebihan jika ada yang berkomentar, bahwa setiap jamaah haji berpotensi untuk berbuat rafats, fusuq dan jidal, baik pra haji, di tengah penunaian berbagai manasik (ritual) haji maupun pasca haji, menjelang kepulangannya ke tanah air misalnya. Ibnu Jarir dalam kitab Tafsirnya (II/273-279) secara panjang lebar menghadirkan penafsiran para ulama tentang rafats yang dapat disimpulkan, bahwa rafats adalah jima (bersetubuh)

178

dan permulaan-permulaannya seperti bercumbu serta perkataan yang menimbulkan birahi. Lalu fusuq adalah semua bentuk maksiat dan larangan-larangan bagi orang yang berihram. Sedangkan jidal adalah berbantahbantahan, saling panggil memanggil dengan gelar yang buruk dan debat kusir seperti saling mengklaim bahwa apa dilakukan paling baik/benar dan semua perbuatan yang memicu konflik, kedengkian dan permusuhan. Ketiga hal ini diberi penekanan khusus untuk dijauhi, karena Allah SWT menginginkan jama ah haji untuk melepaskan diri dari segala gemerlap dunia dan tipu dayanya, serta mensucikan diri dari segala dosa dan keburukan. Sehingga terwujudlah tujuan yang diinginkan dari ibadah haji yaitu Tahdzib An Nafs (pensucian jiwa) dan mengarahkannya secara total untuk beribadah kepada Allah SWT semata. Dan hanya jamaah haji yang mampu menjauhkan diri dari perbuatanperbuatan negatif tersebutlah yang

179

diibaratkan Nabi SAW seperti bayi yang baru lahir ke dunia tanpa dosa. Rasulullah SAW bersabda,

Barangsiapa yang menunaikan ibadah haji, tidak rafats dan berbuat fasik, maka ia keluar dari dosa-dosanya seperti hari di saat ia dilahirkan ibunya (HR Bukhari dan Muslim). Setelah melarang berbuat keburukan, Allah SWT membangkitkan semangat mereka untuk melakukan kebaikan seraya berfirman:

Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya .

Dilihat dan diketahui Allah merupakan jaza qabla l jaza , penghargaan dan balasan dari Allah

180

sebelum balasan yang sesungguhnya. Sehingga memotivasi seorang mukmin untuk semakin banyak memproduksi berbagai macam kebaikan.

Tata Cara Haji, Umrah dan Hukum 10 Shalat di Masjid Nabawi Oleh : Yusuf bin Abdullah bin Ahmad AlAhmad Muqaddimah Pertama: Haji adalah salah satu dari lima rukun Islam. Ia wajib dilakukan sekali seumur hidup, berdasarkan firman Allah: "Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji) maka sesungguhnya Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta

Dicopy dari www.alsofwah.or.id 10

181

alam." (Ali Imran: 97). Dan berdasarkan sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam: "Islam itu dibangun di atas lima perkara; bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq melainkan Allah dan (bersaksi) bahwa Muhammad adalah Rasulullah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa (di bulan) Ramadhan dan menunaikan haji ke Baitullah." (Muttafaq Alaih). Haji diwajibkan dengan lima syarat: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Islam. Berakal. Baligh. Merdeka. Mampu. Dan bagi perempuan ditambah dengan satu syarat yaitu adanya mahram yang pergi bersamanya. Sebab haram hukumnya jika ia pergi haji atau safar (bepergian) lainnya tanpa mahram, berdasarkan sabda Nabi Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam: "Tidak (dibenarkan seorang) wanita

182

bepergian kecuali dengan mahramnya." (Muttafaq Alaih). Jika seorang wanita pergi haji tanpa mahram maka ia berdosa tetapi hajinya tetap sah. Syarat kelima yakni mampu, meliputi kemampuan materi dan fisik. Barangsiapa tidak mampu dengan hartanya untuk memenuhi biaya perjalanan, nafkah haji dan sejenisnya maka ia tidak berkewajiban haji. Adapun orang yang mampu secara materil, tetapi tidak mampu secara fisik dan jauh harapan sembuhnya, seperti orang yang sakit menahun, orang yang cacat atau tua renta maka ia harus mewakilkan hajinya kepada orang lain. Dan disyaratkan orang yang mewakilinya sudah haji untuk dirinya sendiri. Kedua: Allah berfirman: "(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimak-lumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan." (Al-Baqarah:

183

197). Rafats adalah bersetubuh atau yang merangsang kepadanya, berbuat fasik artinya berbuat maksiat, sedang yang dimaksud berbantah-bantahan adalah berbantah-bantahan secara batil atau berbantah-bantahan yang tidak ada manfaatnya, atau yang bahayanya lebih besar dari manfaatnya. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa menunaikan haji sedang ia tidak melakukan rafats dan perbuatan fasik maka ia pulang (haji) sebagaimana hari ketika ia dilahirkan ibunya." (Muttafaq Alaih). "Umrah ke umrah lainnya adalah kaffarah (peng-hapus dosa) antara keduanya, dan haji mabrur tiada lain balasannya selain Surga." (Muttafaq Alaih). Karena itu wahai Saudara Haji, waspadalah dari terperosok ke dalam maksiat, baik yang besar maupun yang kecil. Seperti mengakhirkan shalat dari waktunya, ghibah (menggunjing), namimah (mengadu domba), mencaci

184

dan menghina, mendengarkan nyanyian, men-cukur jenggot, isbal (menurunkan atau memanjangkan pakaian/kain hingga di bawah mata kaki), merokok, melihat kepada yang haram di jalan atau di telivisi. Kemudian bagi wanita, hendaknya menutupi semua tubuhnya dengan hijab syar'i (kain penutup yang di-syari'atkan) serta menjauhkan diri dari memperlihatkan aurat. Dengan banyaknya manusia, desakdesakan dan lelah, terkadang seseorang diuji dengan berbantah-bantahan yang dilarang dalam haji. Misalnya dengan petugas lalu lintas atau sopir mobil umum; ketika berdesak-desakan saat thawaf atau ketika melempar jumrah. Waspadalah dari godaan dan tipu daya setan. Berusahalah untuk selalu bersikap lembut, sabar dan berpaling dari orangorang bodoh. Usahakan untuk tidak keluar dari lisanmu kecuali ucapanucapan yang baik. Ketiga: Ketika haji, sebagian wanita tidak mengenakan jubah wanita dan ia berjalan di antara laki-laki dengan pakaiannya. Terkadang pula ia memakai

185

celana panjang. Ia mengira bahwa hijab itu hanyalah sebatas meletakkan kerudung di atas kepala. Ini adalah pemahaman yang keliru. Lebih parah lagi, sebagian wanita pada hari Raya berhias dan berjalan di depan laki-laki dengan mengenakan pakaian yang indah. Ia mengira bahwa itu adalah bagian dari kegembiraan hari Raya. Ia tidak memahami bahwa perbuatannya itu termasuk kefasikan yang besar dalam ibadah haji. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku tidak meninggalkan fitnah setelahku yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada (fitnah) wanita." (Muttafaq Alaih). Sebagian wanita ada juga yang menganggap remeh masalah tidur di tempat-tempat umum yang membuat laki-laki bisa melihat mereka. Adalah wajib bagi wanita muslimah untuk bertaq-wa kepada Allah dan membatasi diri dari laki-laki asing (bukan mahram) dengan mengenakan baju kurung lebar yang tidak ada perhiasannya, sehingga tak kelihatan sesuatu pun dari (anggota badan)nya, baik wajah, tangan atau

186

kakinya. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wanita adalah aurat. Jika ia keluar maka setan mengawasi/mengincarnya." (HR. At-Tirmidzi dengan sanad shahih). Pada asalnya, istisyraf (mengincar) berarti meletakkan telapak tangan di atas alis mata serta mendongakkan kepala untuk melihat. Maknanya sesuai konteks hadits di atas- adalah jika wanita keluar rumah maka setan mengincarnya untuk menggodanya atau menggoda (laki-laki) dengan dirinya. Keempat: Jika seorang muslim melakukan ihram haji atau umrah maka haram atasnya sebelas perkara sampai ia keluar dari ihramnya (tahallul): 1. 2. 3. 4. Mencabut rambut. Menggunting kuku. Memakai wangi-wangian. Membunuh binatang buruan (darat, adapun bina-tang laut maka dibolehkan). 5. Mengenakan pakaian berjahit (bagi laki-laki dan tidak mengapa bagi

187

wanita). Pakaian berjahit adalah pakaian yang membentuk badan, seperti baju, kaos, celana pendek, gamis, celana panjang, kaos tangan dan kaos kaki. Adapun sesuatu yang ada jahitannya tetapi tidak membentuk badan maka hal itu tidak membahayakan muhrim (orang yang sedang ihram), seperti sabuk, jam tangan, sepatu yang ada jahitan-nya dsb. 6. Menutupi kepala atau wajah dengan sesuatu yang menempel (bagi laki-laki), seperti peci, penutup kepala, surban, topi dan yang sejenisnya. Tetapi dibolehkan berteduh di bawah payung, di dalam kemah dan mobil. Juga dibolehkan membawa barang di atas kepala jika tidak dimaksudkan untuk menutupinya. 7. Memakai tutup muka dan kaos tangan (bagi wanita). Tetapi jika di depan laki-laki asing (bukan mahram) maka ia wajib menutupi wajah dan kedua tangannya, namun dengan selain tutup muka (cadar), misalnya dengan

188

menurunkan kerudung ke wajah dan memasukkan tangan ke dalam baju kurung. 8. Melangsungkan pernikahan. 9. Bersetubuh. 10. Bercumbu (bermesraan) dengan syahwat. 11. Mengeluarkan mani dengan onani atau bercumbu. Orang Yang Melakukan Hal-hal Yang Dilarang Memiliki Tiga Keadaan: 1. Ia melakukannya tanpa udzur (alasan), maka ia berdosa dan wajib membayar fidyah (tebusan). 2. Ia melakukannya untuk suatu keperluan, seperti memotong rambut karena sakit. Perbuatannya ter-sebut dibolehkan, tetapi ia wajib membayar fidyah. 3. Ia melakukannya dalam keadaan tidur, lupa, tidak tahu atau dipaksa. Dalam keadaan seperti itu ia tidak berdosa dan tidak wajib membayar fidyah. Jika yang dilanggar itu berupa mencabut rambut, menggunting kuku, memakai wangi-wangian,

189

bercumbu karena syahwat, laki-laki mengenakan kain yang berjahit atau menutupi kepalanya, atau wanita memakai tutup muka (cadar) atau kaos tangan maka fidyah-nya antara tiga hal. Orang yang melakukan pelanggaran itu boleh memilih salah satu daripadanya: 1. Menyembelih kambing (untuk dibagikan kepada orang-orang fakir miskin dan ia tidak boleh memakan sesuatu pun daripadanya). 2. Memberi makan enam orang miskin, masing-masing setengah sha' makanan. (setengah sha' lebih kurang sama dengan 1,25 kg.). 3. Berpuasa selama tiga hari. Dari larangan-larangan di dikecualikan hal-hal berikut ini: atas,

1. Melangsungkan pernikahan, sebab ia hukumnya haram, maka tidak ada fidyah karenanya. 2. Membunuh binatang buruan (darat), sebab ia hukumnya haram,

190

dan terdapat denda jika ia membunuhnya secara sengaja. 3. Bersetubuh (dan ia adalah larangan yang paling besar). Jika ia melakukannya secara sengaja sebelum tahallul pertama, maka ada lima konsekuensi: a. Berdosa b. Hajinya batal. c. Ia wajib menyempurnakan hajinya. d. Ia wajib mengulangi (menqadha') hajinya pada tahun depan. e. Ia wajib membayar fidyah berupa seekor unta yang disembelih ketika melakukan haji qadha'. Kelima: Haji ada tiga jenis; tamattu', qiran dan ifrad. Yang paling utama adalah haji tamattu', karena perintah Nabi J terhadapnya. Haji tamattu' yaitu ia melakukan ihram dengan niat umrah saja pada bulan haji, setelah selesai melakukannya ia lalu melakukan ihram dengan niat haji pada hari Tarwiyah (tanggal 8 Dzul Hijjah, pen.). Haji ifrad yaitu ia melakukan ihram dengan niat haji saja, ketika sampai di

191

Makkah ia melakukan thawaf qudum, kemudian langsung melakukan sa'i haji setelah thawaf qudum . Haji qiran yaitu ia melakukan ihram dengan niat umrah dan haji sekaligus. Pekerjaan orang yang menunaikan haji qiran sama dengan pekerjaan haji ifrad , kecuali dalam dua hal: 1. Niat. Orang yang melakukan haji ifrad hanya meniatkan haji saja, sedangkan orang yang menunaikan haji qiran meniatkan untuk umrah dan haji (secara bersamaan). 2. Hadyu (menyembelih kurban). Orang yang menunaikan haji qiran wajib menyembelih kurban, sedangkan orang yang menunaikan haji ifrad tidak wajib hadyu (menyembelih kurban).

Tatacara Umrah Pertama: Ihram dari miqat.

192

Mandilah lalu usapkanlah minyak wangi ke bagian tubuhmu, misalnya ke rambut dan jenggot. Jangan mengusapkan minyak wangi ke pakaian ihram. Jika pakaian ihram terkena minyak wangi maka cucilah. Hindarilah pakaian yang berjahit. Kenakan selendang dan kain putih, juga sandal. (Payung, kaca mata, cincin dan sabuk boleh dikenakan oleh orang yang sedang ihram). Adapun bagi wanita, maka ia mandi meskipun haid, lalu mengenakan pakaian yang ia kehendaki, tetapi harus memenuhi syarat hijab, sehingga tidak tampak sesuatu pun dari bagian tubuhnya. Juga tidak berhias dengan perhiasan dan tidak memakai minyak wangi serta tidak menyerupai laki-laki. Jika Anda tidak mampu berhenti di miqat seperti yang melakukan perjalanan dengan pesawat terbang maka mandilah sejak di rumah, lalu jika telah mendekati miqat mulailah ihram dan ucapkanlah: "Labbaika 'Umratan" artinya : "Aku penuhi panggilanMu untuk menunaikan ibadah umrah."

193

Jika Anda khawatir tidak bisa menyempurnakan ibadah haji karena sakit atau lainnya maka ucapkan: "Fa in habasanii haabisun famahallii haitsu habastanii" artinya : "Jika aku terhalang oleh suatu halangan maka tempat (tahallul)ku adalah di mana Engkau menahanku." Lalu mulailah mengucapkan talbiyah hingga sampai ke Makkah. Talbiyah hukumnya sunnah mu'akkadah (ditekankan), baik untuk laki-laki maupun wanita. Bagi laki-laki disunnahkan untuk mengeraskan suara talbiyah, dan tidak bagi wanita. Talbiyah yang dimaksud adalah ucapan: "Labbaika Allahumma labbaika, Labbaika Laa Syariika laka labbaika, innal hamda wanni'mata laka wal mulka, laa syariika laka" "Aku penuhi panggilanMu ya Allah, aku penuhi panggilanMu. Aku penuhi panggilanMu, tidak ada sekutu bagiMu, aku penuhi panggilanMu. Sesungguhnya segala pujian dan nikmat serta kerajaan adalah milikMu, tidak ada sekutu bagiMu." Disunnahkan mandi sebelum masuk Makkah, jika hal itu memungkinkan.

194

Peringatan: 1. Sebagian orang mempercayai bahwa pakaian yang dikenakan wanita haruslah berwarna tertentu, misalnya hijau, hitam atau putih. Ini adalah tidak benar! Sungguh tidak ada ketentuan sedikit pun tentang warna pakaian yang harus dikenakan. 2. Talbiyah yang dilakukan secara bersama-sama dengan satu suara -di mana hal ini dilakukan oleh sebagian jamaah haji adalah bid'ah. Perbuatan tersebut tidak ada contohnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, juga tidak dari salah seorang sahabatnya. Yang benar adalah hendaknya setiap Haji mengucapkan talbiyah sendirisendiri. 3. Tidak diharuskan seorang yang sedang ihram, baik laki-laki maupun wanita mengenakan terus pakaian yang ia kenakan ketika ihram sepanjang ibadahnya, tetapi dibolehkan ia menggantinya kapan dia suka.

195

4. Hendaknya setiap Haji benar-benar memper-hatikan masalah menutup aurat, sebab sebagian laki-laki terkadang auratnya terbuka di depan orang lain, misalnya ketika duduk atau tidur, sedang dia tidak merasa. 5. Sebagian wanita mempercayai dibolehkannya membuka wajah di depan laki-laki selama masih dalam keadaan ihram. Ini adalah keliru! Ia wajib menutupi wajahnya. Di antara dalil masalah ini adalah ucapan Aisyah radhiallahu anha: "Dahulu ada kafilah yang melewati kami, sedang kami dalam keadaan ihram bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Ketika mereka telah dekat dengan kami, salah seorang dari kami mengulurkan jilbabnya ke wajahnya, dan ketika mereka telah lewat, kami membukanya kembali." (HR. Ahmad dan Abu Daud dengan sanad hasan). Dan dari Asma' binti Abi Bakar radhiallahu anha, ia berkata: "Kami menutupi wajah kami dari

196

(penglihatan) laki-laki dan sebelumnya kami menyisir rambut ketika ihram." (Dikeluarkan AlHakim dan lainnya, atsar ini shahih). Kedua: Jika Anda telah sampai di Masjidil Haram, dahulukanlah kaki kananmu dan ucapkan (do'a): 'Dengan nama Allah, semoga shalawat dan salam dicurahkan kepada Rasulullah. Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmatMu'. 'Aku berlindung kepada Allah Yang Mahaagung dan dengan WajahNya Yang Mahamulia serta KekuasaanNya Yang Mahaazali dari setan yang terkutuk'." Do'a ini juga diucapkan ketika memasuki masjidmasjid yang lain. Ketiga: Lalu mulailah melakukan thawaf dari hajar aswad (dan atau dari tempat yang searah dengannya, pen.), kemudian menghadaplah kepadanya dan ucap-kan, 'Allahu Akbar' (Allah Mahabesar), lalu usaplah hajar aswad itu dengan tangan kananmu kemudian ciumlah. Jika Anda tidak mampu

197

menciumnya maka usaplah hajar aswad itu dengan tanganmu atau dengan lainnya, lalu ciumlah sesuatu yang dengannya Anda mengusap hajar aswad. Jika Anda tidak mampu melakukannya, maka jangan mendesak orangorang (untuk mencapainya), tetapi berilah isyarat kepada hajar aswad dengan tanganmu sekali isyarat (dan jangan Anda cium tanganmu). Lakukan hal itu dalam memulai setiap putaran thawaf. Berthawaflah tujuh kali putaran dengan menjadi-kan Ka'bah di sebelah kirimu. Lakukan raml (jalan cepat dengan memendekkan langkah) pada tiga putaran pertama dan berjalanlah (biasa) pada putaran berikut-nya. Dalam semua putaran thawaf tersebut lakukanlah idhthiba' (meletakkan pertengahan kain selendang di bawah pundak kanan, dan kedua ujungnya di atas pundak kiri). Raml dan idhthiba' tersebut khusus bagi laki-laki dan hanya dilakukan pada thawaf yang pertama. Atau thawaf umrah bagi orang yang menger-jakan haji tamattu' dan thawaf qudum bagi

198

orang yang melakukan haji qiran dan ifrad. Jika Anda telah sampai ke Rukun Yamani maka usaplah dengan tanganmu jika hal itu memungkinkan-, tetapi jangan menciumnya. Jika tidak bisa mengusapnya maka jangan memberi isyarat kepadanya. Dan disunnahkan ketika Anda berada di antara Rukun Yamani dan hajar aswad membaca do'a: "Wahai Rabb kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan jagalah kami dari siksa api Neraka." Dalam thawaf, tidak ada do'ado'a khusus dari tuntunan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam selain do'a di atas, tetapi memang disunnahkan memperbanyak dzikir dan do'a ketika thawaf (do'a apa saja yang dikehendaki, pen.). Jika Anda membaca ayat-ayat AlQur'an ketika thawaf, maka itu adalah baik. Peringatan: 1. Bersuci adalah syarat sahnya thawaf. Jika wudhu Anda batal di tengah-tengah melakukan thawaf,

199

maka keluar dan berwudhulah, lalu ulangilah thawaf Anda dari awal. 2. Jika di tengah-tengah Anda melakukan thawaf didirikan shalat, atau Anda mengikuti shalat jenazah, maka shalatlah bersama mereka lalu sempurnakanlah thawaf Anda dari tempat mana Anda berhenti. Jangan lupa menutupi kedua pundak Anda, sebab menutupi keduanya dalam shalat adalah wajib. 3. Jika Anda perlu duduk sebentar, atau minum air atau berpindah dari lantai bawah ke lantai atas atau sebaliknya di tengah-tengah thawaf, maka hal itu tidak mengapa. 4. Jika Anda ragu-ragu tentang bilangan putaran, maka pakailah bilangan yang Anda yakini; yaitu yang lebih sedikit. Jika Anda raguragu apakah Anda telah melakukan thawaf tiga atau empat kali maka tetapkan-lah tiga kali, tetapi jika Anda lebih mengira bilangan tertentu maka tetapkanlah bilangan tersebut.

200

Sebagian Haji melakukan idhthiba' sejak awal memakai pakaian ihram dan tetap seperti itu dalam seluruh manasik haji. Ini adalah keliru. Yang disyari'atkan adalah hendaknya ia menutupi kedua pundaknya, dan tidak melakukan idhthiba' kecuali ketika thawaf yang pertama, sebagaimana telah disinggung di muka. Keempat: Jika Anda selesai dari putaran ketujuh, saat mendekati hajar aswad, tutuplah pundakmu yang kanan, kemudian pergilah menuju maqam Ibrahim, jika hal itu memungkinkan, lalu ucapkanlah firman Allah: "Dan jadikanlah sebagian maqam Ibrahim tempat shalat." (Al-Baqarah: 125). Jadikanlah posisi maqam itu antara dirimu dengan Ka'bah, jika memungkinkan, lalu shalatlah dua rakaat. Pada raka'at pertama Anda membaca, setelah Al-Fatihah- surat AlKafirun dan pada raka'at kedua surat AlIkhlash .

201

Peringatan: Shalat dua raka'at thawaf hukumnya sunnah dikerjakan di belakang maqam Ibrahim, tetapi melaku-kannya di tempat mana saja dari Masjidil Haram juga dibolehkan. Termasuk kesalahan yang dilakukan oleh sebagian jamaah haji adalah shalat di belakang maqam Ibrahim pada saat orang penuh sesak, sehingga dengan demikian menyakiti orang lain yang sedang thawaf. Yang benar, hendaknya ia mundur ke belakang sehingga jauh dari orang-orang yang thawaf, dan hendaknya ia menjadikan posisi maqam Ibrahim antara dirinya dengan Ka'bah, atau bahkan boleh melakukan shalat di mana saja di Masjidil Haram. Kelima: Selanjutnya pergilah ke zamzam dan minumlah airnya. Lalu berdo'alah kepada Allah dan tuangkan air zam-zam di atas kepalamu. Jika memungkinkan, pergilah ke hajar aswad dan usaplah. Keenam: Lalu pergilah menuju Shafa, dan ketika telah dekat bacalah firman Allah Ta'ala:

202

"Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebagian dari syi'ar Allah." (AlBaqarah: 158). Kemudian ucapkanlah: "Kami memulai dengan apa yang dengannya Allah memulai." Kemudian naiklah ke (bukit) Shafa dan menghadaplah ke Ka'bah lalu bertakbirlah tiga kali dan ucapkan: "Tiada sesembahan yang haq melainkan Allah semata, tiada sekutu bagiNya, hanya bagiNya segala kerajaan dan hanya bagiNya segala puji dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tiada sesembahan yang haq melainkan Dia, tiada sekutu bagiNya, yang menepati janjiNya, yang memenangkan hambaNya dan yang menghancurkan golongangolongan (kafir) dengan tanpa dibantu siapa pun." Ulangilah dzikir tersebut sebanyak tiga kali dan berdo'alah pada tiap-tiap selesai membacanya dengan do'a-do'a yang Anda kehendaki. Ketujuh: Kemudian turunlah untuk melakukan sa'i antara Shafa dan

203

Marwah. Bila Anda berada di antara dua tanda hijau, lakukanlah sa'i dengan berlari kecil (khusus untuk laki-laki dan tidak bagi wanita). Jika Anda telah sampai di Marwah, naiklah ke atasnya dan menghadaplah ke Ka'bah, kemudian ucapkan sebagaimana yang Anda ucapkan di Shafa. Demikian hendaknya yang Anda lakukan pada putaran berikut-nya. Pergi (dari Shafa ke Marwah) dihitung satu kali putaran dan kembali (dari Marwah ke Shafa) juga dihitung satu kali putaran hingga sempurna menjadi tujuh kali putaran. Karena itu, putaran sa'i yang ke tujuh berakhir di Marwah. Tidak ada dzikir (do'a) khusus untuk sa'i, karena itu perbanyaklah dzikir dan do'a serta membaca Al-Qur'an. Peringatan: Ada dua bid'ah saat thawaf dan sa'i yang tersebar di sebagian orang: 1. Terpaku dengan do'a-do'a tertentu pada setiap putaran, sebagaimana ditemukan dalam buku-buku kecil.

204

2. Jama'ah haji berdo'a bersamasama dengan di-komando oleh seorang pemimpin (rombongan) dengan koor (satu suara) dan keras. Para Haji hendaknya mewaspadai kedua bid'ah di atas, sebab tidak ada tuntunannya dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, juga tidak dari salah seorang sahabatnya . Kedelapan: Jika selesai mengerjakan sa'i cukurlah rambut Anda (sampai bersih) atau pendekkanlah. Bagi orang yang menunaikan umrah, mencukur (gundul) rambut adalah lebih utama, kecuali jika waktu haji sudah dekat, maka memendekkan rambut lebih utama, sehing-ga mencukur (gundul) rambut dilakukan pada waktu haji. Dan tidak cukup memendekkan rambut hanya beberapa helai pada bagian depan kepala dan bela-kangnya sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian jama'ah Haji, tetapi hendaknya memendekkan tersebut dilakukan pada seluruh rambut atau pada sebagian besarnya. Adapun bagi wanita, maka

205

hendaknya ia mengumpulkan rambutnya dan mengambil daripadanya kira-kira seujung jari. Jika rambutnya keriting (tidak sama panjang ujungnya) maka harus diambil dari tiap-tiap kepangan (genggaman). Jika hal di atas telah Anda lakukan, berarti Anda telah menyelesaikan umrah. Dan segala puji adalah milik Allah semata. Peringatan: Termasuk kesalahan yang dilakukan oleh sebagian jama'ah Haji adalah mengulang-ulang umrah ketika sampai di Makkah. Yang demikian itu bukanlah tun-tunan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, juga bukan tuntunan para sahabatnya . Seandainya pun di dalamnya ada keutamaan, tentu mereka telah melakukannya mendahului kita.

Hari Tarwiyah Hari tarwiyah adalah hari kedelapan dari bulan Dzul Hijjah. Disebut demikian karena pada hari itu orang-orang

206

mengenyangkan diri dengan minum air untuk (persiapan ibadah) selanjutnya. Pekerjaan-pekerjaan pada hari tarwiyah: Disunnahkan bagi orang yang menunaikan haji tamattu' untuk melakukan ihram haji pada hari tersebut, yakni dari tempat di mana ia singgah. Maka, hendaknya ia mandi dan mengusapkan wewangian di tubuhnya, tidak mengenakan kain yang berjahit, dan ia ihram dengan selendang, kain dan sandal. Adapun bagi wanita, maka hendaknya ia mandi dan menggunakan pakaian apa saja yang dikehendakinya dengan syarat tidak menampakkan perhiasannya, tidak memakai penutup muka, juga tidak memakai kaos tangan. Selanjutnya Anda mengucapkan: (Aku penuhi panggilanMu untuk menunaikan ibadah haji). Jika ditakutkan ada halangan maka Anda disunnahkan memberi syarat dengan mengucapkan: "Jika aku terhalang oleh suatu halangan maka tempat (tahallul)ku adalah di mana Engkau menahanku." Selanjutnya ucapkanlah talbiyah: "Aku penuhi panggilanMu ya

207

Allah, aku penuhi panggilanMu, aku penuhi panggilanMu, tidak ada sekutu bagiMu, aku penuhi panggilanMu. Sesungguh-nya segala puji, kenikmatan dan kerajaan adalah milikMu, tidak ada sekutu bagiMu." Demikian Anda terus mengumandangkan talbiyah dengan mengeraskan suara, sampai Anda melempar jumrah aqabah pada hari Nahar (kurban). Pada malam ini Anda disunnahkan bermalam di Mina. Dan di Mina, Anda disunnahkan menunaikan shalat Zhuhur, Ashar, Maghrib, Isya' dan Shubuh pada hari Arafah, semuanya dilakukan dengan qashar, tanpa jama'. Setiap Haji hendaknya memanfaatkan waktu-waktu luangnya untuk sesuatu yang bermanfaat. Seperti mendengarkan ceramah agama, membaca Al-Qur'an, membaca buku tentang manasik haji dsb.

Hari Arafah

208

Jika matahari terbit pada hari Arafah (hari kesembilan dari bulan Dzul Hijjah), maka setiap Haji berangkat dari Mina ke Arafah, seraya mengumandang-kan talbiyah atau takbir. Hal itu sebagaimana telah dilakukan oleh para sahabat , sedang mereka bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ; ada yang mengumandangkan talbiyah dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak mengingkarinya, ada yang bertakbir dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam juga tidak mengingkarinya. Jika matahari telah tergelincir, maka ia shalat Zhuhur dan Ashar secara jama' qashar dengan satu adzan dan dua iqamat. Sebelum shalat, imam menyampaikan khutbah yang materinya sesuai dengan keadaan (ibadah haji, pen.). Setelah shalat, setiap Haji menyibukkan diri dengan dzikir, do'a dan merendahkan diri kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala. Sebaiknya berdo'a dengan mengangkat kedua tangan dan menghadap kiblat hingga terbenamnya matahari. Demikian seperti yang dilakukan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

209

Karena itu, setiap Haji hendaknya tidak menyia-nyiakan kesempatan yang agung ini. Hendaknya ia mengulangulang serta memperbanyak do'a, juga hendaknya ia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sejujur-jujurnya. Para Haji, di bawah ini beberapa nash yang menunjukkan keutamaan hari Arafah: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Haji adalah Arafah." (HR. Ahmad dan para penulis kitab Sunan, shahih). Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada hari yang ketika itu Allah lebih banyak membebaskan hamba dari (siksa) Neraka selain hari Arafah. Dan sungguh ia telah dekat, kemudian Allah membanggakan mereka di hadapan para malaikat, seraya berfirman, 'Apa yang mereka kehendaki?'" (HR. Muslim).

Nabi shallallahu bersabda:

'alaihi

wa

sallam

210

"Yang paling utama aku ucapkan, juga yang diucapkan oleh para nabi pada sore hari Arafah adalah, 'Tidak ada sesembahan yang haq melainkan Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya, bagiNya kerajaan dan segala puji, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu'." (HR. Malik dan lainnya, shahih). Peringatan: 1. Hendaknya setiap Haji yakin bahwa dirinya benar-benar berada di wilayah Arafah. Batasan-batasan Arafah itu dapat diketahui dengan spanduk-spanduk besar yang ada di sekeliling Arafah. 2. Masjid Namirah tidak semuanya berada di wilayah Arafah, tetapi sebagiannya berada di wilayah Arafah (bagian belakang masjid), dan sebagian lain berada di luar Arafah (bagian depan masjid). 3. Sebagian orang mengira jika jabal (bukit) Arafah (biasa disebut jabal Rahmah, pen.) memiliki keutamaan. Ini adalah tidak benar. 4. Sebagian Haji tergesa-gesa, sehingga keluar dari Arafah menuju

211

Muzdalifah sebelum tenggelamnya matahari. Ini adalah salah. Yang wajib adalah tinggal di Arafah hingga tenggelamnya matahari.

Bermalam di Muzdalifah Jika matahari telah tenggelam pada hari Arafah maka para Haji berduyun-duyun (meninggalkan) Arafah menuju Muzdalifah dengan tenang, diam dan tidak berdesak-desakan. Jika telah sampai Muzdalifah ia shalat Maghrib dan Isya' secara jama' qashar dengan satu adzan dan dua iqamat. Diharamkan mengakhirkan shalat Isya' hingga lewat pertengahan malam, berdasarkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: "Waktu Isya' adalah sampai pertengahan malam." (HR. Muslim). Jika ia takut akan lewatnya waktu, hendaknya ia shalat Maghrib dan Isya' di tempat mana saja, meskipun di Arafah. Lalu ia bermalam di Muzdalifah hingga terbit fajar. Kemudian ia shalat Shubuh di awal waktunya, lalu menuju Masy'aril

212

Haram, yaitu bukit yang berada di Muzdalifah, jika hal itu memungkinkan baginya. Jika tidak, maka seluruh Muzdalifah adalah mauqif (tempat berhenti yang disyari'atkan). Di sana hendaknya ia menghadap kiblat dan memanjatkan pujian kepada Allah, bertakbir, mengesakan dan berdo'a kepadaNya. Jika pagi telah tampak sangat menguning, sebelum terbit matahari, para Haji berangkat menuju Mina dengan mengumandangkan talbiyah , demikian ia terus ber-talbiyah hingga sampai melempar jumrah aqabah. Adapun bagi orang-orang yang lemah dan para wanita maka mereka dibolehkan langsung menuju Mina pada akhir malam. Hal itu berdasarkan hadits Ibnu Abbas radhiyallahu anhu, ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengutusku ketika akhir waktu malam dari rombongan orang-orang (di Muzdalifah) dengan membawa perbekalan Nabiullah shallallahu 'alaihi wa sallam." (HR. Muslim).

213

Dan adalah Asma' binti Abi Bakar radhiyallahu anhuma berangkat dari Muzdalifah setelah tenggelamnya bulan. Sedangkan tenggelamnya bulan adalah terjadi kira-kira setelah berlalunya dua pertiga malam. Peringatan: 1. Sebagian orang mempercayai bahwa batu-batu kerikil untuk melempar jumrah diambil dari sejak kedatangan mereka di Muzdalifah. Ini adalah kepercayaan yang salah dan tidak pernah dilakukan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Batu-batu kerikil itu boleh diambil dari tempat mana saja. 2. Sebagian orang mengira bahwa pertengahan malam adalah pukul dua belas malam. Ini adalah keliru. Yang benar, pertengahan malam adalah separuh dari seluruh jam yang ada pada malam hari. Kalau dihitung secara matematika adalah sebagai berikut: (Keseluruhan jam yang ada pada malam hari : 2 + waktu tenggelamnya matahari =

214

pertengahan malam ). Jika matahari tenggelam pada pukul enam sore misalnya, sedangkan terbitnya fajar pada pukul lima pagi maka pertengahan malamnya adalah pukul sebelas lebih tiga puluh menit. (Keseluruhan jam yang ada pada malam hari, yakni 11 jam : 2 + waktu tenggelamnya matahari, yakni pukul 6 = 11, 30 menit). 3. Di antara penyimpangan yang menyedihkan pada malam tersebut adalah bahwa sebagian Hujjaj mendirikan shalat Shubuh sebelum tiba waktunya, padahal shalat itu tidak sah jika dilakukan sebelum masuk waktunya. 4. Hendaknya setiap Haji meyakini benar bahwa ia berada di wilayah Muzdalifah. Hal itu bisa diketahui melalui spanduk-spanduk besar yang ada di sekeliling Muzdalifah.

Hari Raya Kurban

215

Beberapa amalan pada hari Raya Kurban adalah: 1. Melempar jumrah aqabah. 2. Menyembelih hadyu (bagi orang yang melakukan haji tamattu' dan qiran). 3. Mencukur (gundul) rambut kepala atau memendekkannya, tetapi mencukur (gundul) adalah lebih utama. 4. Thawaf ifadhah dan sa'i untuk haji.

Peringatan Penting: a. Tertib di atas adalah sunnah, dan kalau tidak dikerjakan secara tertib juga tidak mengapa. Seperti orang yang mendahulukan thawaf daripada mencukur rambut, atau mendahulukan mencukur rambut dari-pada melempar jumrah, atau mendahulukan sa'i daripada thawaf, atau lainnya.

b. Melempar jumrah aqabah adalah dengan tujuh batu kerikil dengan

216

secara berurutan. Ia mengangkat tangannya dan mengucapkan takbir setiap kali melempar batu kerikil. Disunnahkan ia menghadap ke jumrah dan menjadikan Makkah berada di sebelah kirinya dan Mina berada di sebelah kanannya. c. Waktu melempar jumrah aqabah bagi mereka yang kuat (fisiknya) adalah dimulai dari setelah terbitnya matahari. Hal itu berdasarkan hadits Ibnu Abbas radhiyallahu anhu ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendahulukan kami anakanak Bani Abdul Muththalib pada malam Muzdalifah dengan mengendarai keledai, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menepuk paha-paha kami seraya bersabda: "Wahai anakanakku, jangan kalian melempar jumrah sehingga matahari terbit." (HR. Abu Daud , Shahih Sunan Abi Daud). Adapun para wanita dan mereka

217

yang lemah maka dibolehkan melempar sejak kedatangan mereka di Mina pada akhir malam. Hal itu berdasarkan hadits Asma' radhiyallahu anha, dari Abdullah pelayan Asma' dari Asma': "Bahwasanya ia singgah pada malam perkumpulan di Muzdalifah, lalu ia berdiri menegakkan shalat, ia shalat sejenak kemudian bertanya, 'Wahai anakku, apakah bulan telah tenggelam?' 'Belum', jawabku. Ia lalu shalat sejenak kemudian bertanya, 'Apakah bulan telah tenggelam?' 'Sudah', jawabku. Ia berkata, 'Kalau begitu berangkatlah.' Maka kami berangkat dan pergi hingga ia melempar jumrah. Kemudian ia pulang dan shalat Shubuh di rumahnya. Maka kutanyakan padanya, 'Sungguh, kami tidak mengira kecuali bahwa kita telah melempar (jumrah) pada malam hari'. Ia menjawab, 'Wahai anakku, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

218

mengizin-kannya untuk wanita'." (Muttafaq Alaih).

kaum

d. Waktu melempar jumrah aqabah berlanjut hingga zawal(waktu tergelincirnya matahari dari pertengahan langit,dan itulah waktu permulaan shalat zhuhur). Dan dibolehkan melempar setelahzawalmeskipun meskipun di malam hari, jika menemui kesulitan untuk melemparnya sebelum zawal.

e. Jumrah aqabah, penampungan (batu kerikil)nya adalah separuh penampungan. Karena itu ia harus yakin bahwa batu-batu kerikilnya masuk ke dalam penampungan tsb., tetapi jika setelah itu tergelincir (keluar) maka tidak mengapa. f. Disunnahkan untuk segera menyembelih hadyu, mencukur rambut, thawaf dan sa'i, tetapi jika

219

diakhirkan hingga setelah hari Raya Kurban maka tidak mengapa. f. Menyembelih hadyu adalah wajib bagi yang melakukan haji tamattu' dan qiran. Adapun yang melakukan haji ifrad maka tidak wajib menyembelih hadyu . Orang yang tidak bisa menyembelih hadyu diwajibkan puasa tiga hari pada waktu haji dan tujuh hari ketika mereka pulang kepada keluarganya. Penyembelihan itu tidak harus dilakukan di Mina, tetapi boleh dilakukan di Makkah atau tanah suci lainnya (Madinah, pen.). Dibolehkan pula bagi tujuh orang untuk berserikat dalam satu ekor unta atau sapi. Disunnahkan untuk menyembelih sendiri dengan tangannya, tetapi jika diwakilkan kepada yang lain maka hal itu dibolehkan. Disunnahkan pula untuk menelentangkan hadyu (sapi atau kambing) pada sisi kirinya dan menghadap-kannya ke kiblat,

220

sedang telapak kaki (orang yang menyembelih) diletakkan di atas leher hewan tersebut. Adapun unta, maka disunnahkan ketika menyembelihnya dalam keadaan berdiri, tangan kirinya diikat serta dihadapkan ke kiblat. Ketika menyembelih, disyaratkan menyebut nama Allah, dan disunnahkan untuk menambahkannya dengan bacaan: "Dengan nama Allah, Allah Mahabesar, ya Allah, sesungguhnya ini adalah dariMu dan milikMu, ya Allah kabulkanlah (kurban) dari kami (ini)." Waktu penyembelihan masih terus berlangsung hingga tenggelamnya matahari dari akhir hari tasyriq, yaitu tanggal 13 Dzul Hijjah. Thawaf di Ka'bah adalah tujuh kali, sebagaimana thawaf ketika umrah, tetapi tidak dengan raml (jalan cepat) dan idhthiba' (menyelempangkan selendang). Lalu disunnahkan untuk melakukan shalat dua rakaat di belakang

221

maqam Ibrahim, jika hal itu memungkinkan. Jika tidak, maka boleh melakukan shalat di tempat mana saja dari Masjidil Haram. g. Sa'i antara Shafa dan Marwah adalah tujuh putaran, tata caranya sebagaimana yang ada pada sa'i untuk umrah. Adapun orang yang melakukan haji qiran dan ifrad maka cukup baginya sa'i yang pertama, jika mereka telah melakukan sa'i pada thawaf qudum.

h. Mencukur harus mengenai semua rambut. Adapun bagi wanita, maka ia cukup menghimpun semua rambutnya lalu memotong ujungnya kira-kira seujung jari. Jika ujung rambutnya tidak sama panjangnya maka bisa dipotong dari setiap kepangan (genggaman) rambut.

222

i. Jika seorang Haji telah melempar jumrah aqabah dan mencukur atau menggunting rambut maka ia telah tahallul awal. Artinya, boleh baginya melakukan segala sesuatu dari yang dilarang ketika ihram kecuali masalah wanita. Dan disunnahkan baginya untuk membersihkan diri dan memakai wangi-wangian sebelum thawaf. Kemudian, jika ia telah melempar, mencukur atau menggunting rambut, thawaf dan sa'i berarti ia telah tahallul tsani , yang dengan demikian dihalalkan baginya segala sesuatu hingga masalah wanita (hubungan suami isteri).

Hari Hari Tasyriq 1. Wajib bermalam di Mina pada malam-malam hari tasyriq, yakni malam ke-11 dan ke-12 (bagi yang terburu-buru) serta malam ke-13 (bagi yang meng-akhirkan/tetap tinggal).

223

2. Wajib melempar jumrah pada harihari tasyriq, caranya adalah sebagai berikut: Setiap Haji melempar ketiga jumrah (ula, wustha, aqabah) pada setiap hari dari hari-hari tasyriq setelah tergelincirnya matahari. Yakni dengan tujuh batu kerikil secara berurutan untuk masingmasing jumrah, dan hendaknya ia bertakbir setiap kali melempar. Dengan demikian jumlah batu kerikil yang wajib ia lemparkan setiap harinya adalah 21 batu kerikil. (Ukuran batu kerikil tersebut lebih besar sedikit dari biji kacang). Jama'ah haji memulai dengan melempar jumrah ula, yakni jumrah yang letaknya dekat masjid Al-Khaif, kemudian hendaknya ia maju ke sebelah kanan seraya berdiri dengan menghadap kiblat. Di sana hendaknya ia berdiri lama untuk berdo'a dengan mengangkat tangan. Lalu ia melempar jumrah wustha , kemudian mencari posisi di sebelah kiri dan berdiri

224

menghadap kiblat. Di sana hendaknya ia berdiri lama untuk berdo'a seraya mengangkat tangan. Selanjutnya ia melempar jumrah aqabah dengan menghadap kepadanya serta menjadikan kota Makkah berada di sebelah kirinya dan Mina di sebelah kanannya. Di sana ia tidak berhenti (untuk berdo'a). Demikianlah, hal yang sama hendaknya ia lakukan pada tanggal 12 dan 13 Dzul Hijjah. Peringatan: 1. Adalah salah, membasuh batu-batu kerikil (sebelum melemparkannya), sebab yang demikian itu tidak ada keterangannya dari Nabi J, juga tidak dari para sahabatnya. 2. Yang menjadi ukuran (benarnya lemparan) adalah jatuhnya batu kerikil ke dalam penampungan, dan bukan melempar tiang yang ada di tengah-tengah penampungan (batu kerikil). 3. Waktu melempar jumrah adalah dimulai dari sejak tergelincirnya

225

matahari hingga terbenamnya, tetapi tidak mengapa melemparnya hingga malam hari, jika hal itu memang diperlukan. Hal itu berdasar-kan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam : "Penggembala melempar (jumrah) pada malam hari dan menggembala (ternaknya) di siang hari." (Hadits hasan, As-Silsilah Ash-Shahihah, 2477). 4. Tidak boleh mewakilkan dalam melempar jumrah kecuali ketika dalam keadaan lemah (tak mampu) atau takut akan bahaya karena telah lanjut usia, sakit, masih kecil atau sejenisnya. Dan ketika mewakili, hendaknya ia melempar jumrah ula sebanyak tujuh kali untuk dirinya sendiri terlebih dahulu, lalu melemparkan untuk orang yang diwakilinya. Demikian pula hendaknya yang ia lakukan dalam jumrah wustha dan aqabah (jika mewakili orang lain). Adapun sebagian orang pada saat ini yang dengan mudahnya

226

mewakilkan melempar jumrah adalah hal keliru. Orang yang takut berdesak-desakan dengan laki-laki dan perempuan maka hendaknya ia pergi melempar pada saat-saat yang sepi, misalnya ketika malam hari. 5. Hendaknya melempar ketiga jumrah tersebut secara tertib, yakni shughra kemudian wustha lalu aqabah.

6. Sungguh keliru orang yang mencaci dan men-cerca ketika melempar jumrah, atau melempar dengan sepatu, payung dan batu besar, serta kepercayaan sebagian orang bahwa setan diikat pada tiang yang ada di tengah penampungan batu kerikil. 7. Bermalam yang wajib dilakukan di Mina adalah dengan tinggal di sana pada sebagian besar waktu malam. Misalnya, jika seluruh waktu malam adalah sebelas jam maka ia wajib

227

tinggal di Mina lebih dari lima jam 30 menit. 8. Diperbolehkan bagi orang yang tergesa-gesa untuk meninggalkan Mina pada tanggal 12 Dzul Hijjah, yakni setelah melempar jumrah dan hendaknya ia keluar dari Mina sebelum tenggelamnya matahari. Jika matahari telah tenggelam dan ia masih berada di Mina maka ia wajib bermalam dan melempar lagi keesokan harinya, kecuali jika ia telah bersiap-siap meninggalkan Mina lalu matahari tenggelam karena jalan macet atau sejenisnya maka ia dibolehkan tetap pergi dan hal itu tidak mengapa baginya.

Tanggal 12 Dzulhijah 1. Jika Anda telah selesai melempar jumrah pada tanggal 12 Dzul Hijjah, lalu Anda ingin bersegera maka Anda dibolehkan keluar dari Mina sebelum matahari tenggelam, tetapi jika Anda ingin tetap tinggal

228

maka hal itu lebih utama. Bermalamlah (sehari lagi) di Mina pada tanggal 13 Dzul Hijjah, dan lemparlah ketiga jumrah (ula, wustha, aqabah ) setelah tergelincir-nya matahari dan sebelum matahari tenggelam, sebab hari-hari tasyriq berakhir dengan tenggelamnya matahari. 2. Jika matahari telah tenggelam pada tanggal 12 Dzul Hijjah (hari kedua dari hari-hari tasyriq) dan Anda masih berada di Mina maka Anda wajib bermalam kembali di Mina pada malam itu kemudian melempar jumrah keesokan harinya, kecuali jika Anda telah bersiap-siap berangkat, tetapi jalan macet misalnya sehingga matahari tenggelam maka Anda dibolehkan keluar dari Mina dan hal itu tidak mengapa bagi Anda. 3. Ketika Anda hendak meninggalkan Makkah, Anda wajib melakukan thawaf wada' sebanyak tujuh kali putaran, setelahnya Anda

229

disunnahkan shalat dua rakaat di belakang maqam Ibrahim.

4. Perempuan yang sedang haid atau nifas tidak diwajibkan melakukan thawaf wada'. Dengan demikian selesailah pekerjaan-pekerjaan haji.

Ringkasan Rukun, Wajib Umrah dan Haji Rukun umrah: 1. Ihram (niat masuk atau memulai untuk beribadah). 2. Thawaf. 3. Sa'i. Wajib umrah: 1. Ihram dari miqat. 2. Mencukur (gundul) rambut atau memendekkannya.

230

Rukun haji: 1. 2. 3. 4. Ihram. Wukuf di Arafah. Thawaf ifadhah. Sa'i.

Wajib haji: 1. Ihram dari miqat. 2. Wukuf di Arafah hingga tenggelamnya matahari bagi yang wukuf di siang hari. 3. Bermalam di Muzdalifah. 4. Bermalam pada malam-malam tasyriq di Mina. 5. Melempar jumrah (jumrah aqabah pada waktu hari Raya Kurban, dan jumrah ula, wustha serta aqabah pada hari-hari tasyriq secara tertib). 6. Mencukur (gundul) rambut atau memendekkannya. 7. Menyembelih hadyu (bagi yang melakukan haji tamattu' dan qiran, tidak bagi yang melakukan haji ifrad). 8. Thawaf wada'. Peringatan:

231

Di muka telah disebutkan bahwa di antara wajib umrah dan haji adalah ihram dari miqat . Ketentuan ini adalah bagi mereka yang datang dari wilayah yang berada di belakang miqat. Adapun bagi yang datang dari sebelumnya maka ia berihram dari tempatnya, bahkan hingga penduduk Makkah, mereka berihram dari Makkah, kecuali dalam umrah. Orang yang berada di Makkah dan hendak melakukan umrah maka ia keluar dari Makkah (tanah haram) kemudian berihram dari tempat tersebut.

Pertanyaan-Pertanyaan Penting Yang Banyak Ditanyakan Orang 1. Apa hukum orang yang memakai wangi-wangian atau menutup kepalanya atau mengenakan pakaian berjahit atau mencabut rambutnya karena lupa atau tidak mengerti (hukumnya) sedang dia dalam keadaan ihram?

232

Barangsiapa melakukan suatu larangan dari larangan-larangan ihram karena lupa atau tidak mengerti (hukumnya) maka ia tidak diwajibkan apa-apa karenanya. Hal itu berdasarkan firman Allah: "Wahai Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah", Ibnu Abbas berkata, 'Ketika ayat ini turun, Allah berfirman, 'Aku telah melakukannya'." (HR. Muslim, no. 126). 2. Apakah cukup dalam memendekkan (rambut), baik dalam haji maupun umrah dengan memendekkan bagian depan atau belakang kepala? Yang demikian itu tidak cukup. Ia wajib mencukur atau memendekkan rambut kepala secara menyeluruh. Hal itu berdasarkan firman Allah: "Dengan mencukur rambut kepala dan

233

menggun-ting (memendekkannya)." (Al-Fath: 27).

3. Bagaimana jenazah?

tata

cara

shalat

Tata cara shalat jenazah secara ringkas adalah bertakbir empat kali sedang ia dalam keadaan berdiri kemudian salam. Pada takbir pertama ia mengangkat kedua tangan-nya kemudian membaca AlFatihah, kemudian pada takbir kedua ia membaca shalawat atas Nabi , dan pada takbir ketiga ia mendo'akan jenazah agar diampuni dan diberi rahmat, jika ia berdo'a dengan apa yang diriwayatkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam maka hal itu lebih baik, lalu ia bertakbir untuk keempat kalinya dan mengucapkan salam ke sebelah kanannya.

234

4. Bolehkah berlalu di hadapan orang yang sedang shalat di Masjidil Haram? Tidak diperbolehkan berlalu di hadapan orang yang sedang shalat, jika ia menjadi imam atau shalat sendirian. Adapun jika sebagai makmum, maka dibolehkan berlalu di hadapan mereka atau di antara shaf-shaf. Hendaknya orang yang akan shalat menghindari tempat-tempat berlalunya orang-orang di Masjidil Haram. Seyogyanya pula ia meletakkan pembatas di depan tempat shalatnya yang dekat dengannya, misalnya dinding, tiang, rak mushaf dan sejenisnya. Dengan demikian tidak berbahaya (berdosa) orang yang berlalu di belakang pembatasnya. Tidak ada bedanya antara Masjidil Haram dengan masjid-masjid lainnya dalam hal tersebut. Adapun hadits tentang "Berlalunya Para

235

Sahabat Di Hadapan Nabi Saw Padahal Tidak Ada Pembatas Antara Beliau Dengan Ka'bah" maka sanad hadits ini adalah dha'if .(Lihat Fathul Bari, 1/687).

Hukum Shalat Di Masjid Nabawi 1. Disyariatkan melakukan safar (perjalanan) untuk tujuan shalat di Masjid Nabi Shalallaahu alaihi wasalam pada waktu kapan saja. Hal itu sebagaimana disebutkan dalam Shahihain dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu ia berkata, Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda: ] .[ Shalat di masjidku ini lebih baik dari seribu kali shalat di (masjid) selainnya, kecuali Masjidil Haram. (Muttafaq Alaih). 2. Safar untuk melakukan shalat di Masjid Nabi n sama sekali tidak ada

236

kaitannya dengan haji. Karena itu, ia tidak termasuk sunnah atau kesempurnaan haji, baik yang dilakukan sebelum haji atau yang dilakukan sesudahnya. 3. Jika seorang muslim sampai di Masjid Nabawi, disunnahkan baginya apa yang disunnah-kan ketika memasuki setiap masjid, yaitu hendak-nya mendahulukan kaki kanannya ketika masuk seraya berdoa: " " " Dengan nama Allah, dan semoga shalawat dan salam dilimpahkan atas Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, ya Allah bukakanlah untuk kami pintupintu rahmatMu. Aku berlindung kepada Allah Yang Mahaagung dan kepada WajahNya Yang Mahamulia serta KekuasaanNya Yang Mahaabadi dari setan yang terkutuk. 4. Lalu hendaknya ia shalat tahiyatul masjid dua rakaat.

237

5. Setelah shalat, disunnahkan baginya pergi ke kuburan Nabi Shalallaahu alaihi wasalam dan kuburan dua sahabat beliau, Abu Bakar dan Umar Radhiallaahu anhu dan hendaknya memberi salam kepada mereka seraya mengucapkan: . Semoga salam sejahtera, rahmat dan berkah Allah selalu dilimpahkan kepadamu wahai Nabi. Semoga salam sejahtera dilimpahkan kepadamu wahai Abu Bakar. Semoga salam sejahtera dilimpahkan kepadamu wahai Umar Setelah itu hendaknya ia pergi tanpa berdiri (di situ). Demikian seperti yang dilakukan oleh Ibnu Umar Radhiallaahu anhu ketika datang dari perjalanannya. Namun jika menambah beberapa doa untuk mereka tanpa melakukannya secara rutin maka hal itu tidak mengapa, insya Allah. 6. Disunnahkan bagi orang yang berada di Madinah untuk mensucikan diri di

238

rumahnya kemudian pergi ke masjid Quba dan shalat dua rakaat di dalamnya. Hal itu berdasarkan sabda Nabi Shalallaahu alaihi wasalam : ] . [ Barangsiapa mensucikan dirinya di rumah-nya lalu datang ke masjid Quba dan shalat dua rakaat di dalamnya maka baginya (pahala) seperti pahala umrah. (HR. Ahmad, An-Nasai dan lain-nya, shahih). 7. Disunnahkan berziarah ke kuburan Baqi dan kuburan para syuhada Uhud. Hal itu karena Nabi Shalallaahu alaihi wasalam menziarahi mereka dan mendoakan mereka, serta berdasarkan keumuman sabda Nabi Shalallaahu alaihi wasalam : .] [ Dulu aku melarang kalian berziarah kubur, (kini) berziarahlah kalian! (HR. Muslim). Nabi Shalallaahu alaihi wasalam

239

mengajari para sahabat agar berziarah kubur mengucapkan:

ketika

] . [ Semoga salam sejahtera dilimpahkan kepada kalian wahai penghuni kubur, dari kaum mukminin dan muslimin, dan sesungguhnya kami, dengan izin Allah akan menyusul kalian, kami memohon ampun kepada Allah untuk kami dan untuk kali-an. (HR. Muslim). 8. Hal yang wajib diketahui adalah bahwasa-nya mendirikan bangunan di atas kuburan, baik berupa kubah atau lainnya, atau mendirikan masjid di atas kuburan, atau mengubur jenazah di dalam masjid itu semua adalah termasuk dosa besar yang sangat dilarang oleh Nabi Shalallaahu alaihi wasalam berdasarkan nash-nash yang banyak, di antaranya: a. Dari Aisyah Radhiallaahu anha ia berkata, Nabi Shalallaahu alaihi wasalam bersabda pada saat beliau sakit yang kemudian tidak bangun lagi:

240

] [ . Semoga laknat Allah atas orang-orang Yahudi dan Nashrani, mereka menjadikan kuburan para nabi mereka sebagai tempat ibadah (masjid). (Muttafaq Alaih). b. Dari Aisyah bahwasanya Ummu Habibah dan Ummu Salamah radhiallahu anhunna menyebutkan kepada Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam gereja yang kami lihat di Habasyah yang di dalamnya terdapat gambar-gambar maka beliau Shalallaahu alaihi wasalam bersabda: ] .[ Sesungguhnya mereka adalah orangorang yang bila terdapat seorang shalih dari mereka meninggal dunia, mereka membangun masjid di atas kuburannya dan menggambar berbagai gambar di dalamnya, mereka adalah sejahat-jahat

241

makhluk di hadapan Allah pada hari Kiamat. (HR. Muslim). c. Dari berkata: Jabir Radhiallaahu anhu ia

` .(. ) Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam melarang dikapurnya kuburan, atau diduduki di atasnya atau dibangun (bangunan) di atasnya. (HR. Muslim). d. Dari Abi Mirtsad Radhiallaahu anhu , bahwasanya Rasulullah bersabda: .] [ Janganlah kalian duduk di atas kuburan dan jangan pula shalat kepadanya. (HR. Muslim). Adapun keberadaan kuburan Nabi Shalallaahu alaihi wasalam di dalam masjid maka sesungguhnya tidaklah Nabi Shalallaahu alaihi wasalam dikubur di dalam masjid, tetapi beliau Shalallaahu alaihi wasalam dikubur di dalam kamar Aisyah Radhiallaahu anha.

242

Ketika itu, kamar Aisyah Radhiallaahu anha berada di luar masjid. Demikian terus berlangsung hingga habis generasi sahabat di Madinah. Lalu Masjid Nabawi diperluas pada masa kekhalifahan AlWalid bin Abdul Malik, dan kamar tersebut dimasukkan ke dalam (perluasan) masjid. Sewajibnya, perluasan itu tidak dari arah kuburan Nabi Shalallaahu alaihi wasalam , tetapi dari tiga arah lain, sehingga kuburan Nabi Shalallaahu alaihi wasalam tetap berada di luar masjid. Demikian seperti perluasan yang pernah dilakukan oleh Umar dan Utsman Radhiallaahu anhu terhadap Masjid Nabawi.

Beberapa Peringatan:

Kesalahan

dan

1. Banyak orang yang melakukan safar (perjalanan) ke Madinah dengan maksud untuk berziarah ke kuburan Nabi Shalallaahu alaihi wasalam . Pekerjaan ini adalah tidak benar. Yang disyariatkan adalah hendaknya seorang muslim meniatkan perjalanannya untuk

243

shalat di Masjid Nabawi. Hal itu berdasarkan sabda Nabi Shalallaahu alaihi wasalam : ] : . [ Tidaklah dilakukan perjalanan (tour) kecuali kepada tiga masjid; Masjidil Haram, Masjidku ini dan Masjidil Aqsha. (Muttafaq Alaih). 2. Ziarah kuburan Nabi Shalallaahu alaihi wasalam dan kuburan dua sahabat beliau, kuburan Baqi serta kuburankuburan lainnya adalah khusus untuk laki-laki. Adapun bagi wanita maka mereka tidak dibolehkan melakukan ziarah kubur. Hal itu berdasarkan sabda Nabi Shalallaahu alaihi wasalam : ] [ . Allah melaknat wanita-wanita yang berziarah kubur. (HR. Ahmad, AtTirmidzi dan Ibnu Majah, shahih).

244

3. Tak seorang pun diperkenankan mengusap mimbar (Nabi Shalallaahu alaihi wasalam) atau dinding kamar -yang di dalamnya terdapat kuburan Nabi Shalallaahu alaihi wasalam dan kedua sahabatnya Radhiallaahu anhu -, juga tidak boleh mencium atau berthawaf mengelilinginya. Semua hal tersebut adalah bidah yang mungkar. 4. Tak seorang pun diperkenankan meminta kepada Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam atau selainnya untuk memenuhi hajat atau menghilangkan kesusahan, atau menyembuhkan penyakit atau memberinya syafaat pada hari Akhir atau yang sejenisnya. Sebab hal-hal tersebut tidak diminta kecuali dari Allah Subhannahu wa Ta'ala , sedang memintanya kepada orangorang mati adalah perbuatan syirik kepada Allah Taala. 5. Termasuk perbuatan bidah adalah apa yang dilakukan oleh sebagian peziarah yang meninggikan suaranya ketika di kuburan Nabi Shalallaahu alaihi wasalam, berdiri lama serta bersungguhsungguh dalam berdoa di kuburannya,

245

bahkan terkadang mereka menghadap ke kuburan untuk berdoa seraya mengangkat tangan. Termasuk di dalamnya adalah sebagian orang yang menghadap kuburan dari jauh serta menggerak-gerakkan kedua bibirnya dengan salam atau doa. Juga berziarah kepada kuburan Nabi Shalallaahu alaihi wasalam pada setiap selesai shalat atau setiap kali masuk masjid atau ketika keluar daripadanya. Semua itu bertentangan dengan apa yang dilakukan oleh para As-Salafush Shalih dari sahabat Nabi Shalallaahu alaihi wasalam dan para pengikut mereka dengan baik, bahkan berbagai perbuatan tersebut adalah termasuk bidah yang diada-adakan. 6. Telah dijelaskan di muka tentang apa yang disyariatkan bagi orang yang berziarah (bepergian) ke Madinah. Sedang apa yang selainnya adalah tidak disyariatkan. Seperti berziarah ke Masajid Sabah (Masjid Tujuh), masjid Qiblatain atau lain-nya. Juga bepergian dengan pemandu untuk mengajari mereka doa-doa.

246

***

BAB VII : DO'A-DO'A YANG DIANJURKAN SELAMA MENUNAIKAN IBADAH HAJI

Fadilah Doa dan Perintah untuk Berdoa 60 : . Dan Tuhanmu berfirman: Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri

247

dari menyembah-Ku11 akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina. .186 : . Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

: " : } { . Rasulullah saw bersabda : Doa adalah ibadah itu sendiri, Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku,
Yang dimaksud dengan menyembah-Ku pada ayat ini adalah 11 .berdoa kepada-Ku

248

niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. (HR.Abu Daud, Turmuzi dan Ibnu Majah) : " ." Rasulullah saw bersabda : Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pemalu dan Maha Pengasih, jika hamba-Nya menengadahkan tangan memohon maka Ia Malu membiarkan tangan hamba-Nya kembali dalam keadaan kosong. : " : " : . : " ". . Rasulullah saw bersabda : Setiap orang muslim yang berdoa kecuali doa yang mengandung dosa dan memutus hubungan silaturrahmi maka Allah swt akan kabulkan doa-nya dengan memberinya salah satu dari 3 alternatif berikut :

249

1. 2. 3.

Dikabulkan doanya di dunia saat ini Disimpan untuk di akhirat kelak Dijauhkan hal-hal buruk darinya sebagai kompensasi doa tersebut sebab-sebab

Etika berdoa dan dikabulkannya Doa

1. Ikhlas berdoa hanya kepada Allah swt . Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. (al Bayyinah : 5) 2. Memulai Doa dengan membaca hamdalah, lalu bersolawat kepada Nabi Muhammad saw dan saat mengakhiri dengan membaca

250

Solawat dan hamdalah 3. Merendahkan Berkonsentrasi berdoa

ditutup diri penuh

dengan dan saat

. Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas
4. Senantiasa

sabar dan berdoa baik saat lapang maupun saat sulit . ..... dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (al Baqoroh : 177)

5. Berdoa hanya kepada Allah swt

251

. Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. (al Bayyinah : 5)

6. Mengakui kelemahan, perbuatan dosa lalu bersyukur dan mengakui demikian besarnya nikmat yang telah diterima lalu disyukuri Ia berkata "Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam

252

berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku. (Maryam : 4) . "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh." 7. Tidak memaksakan diri agar kalimatnya bagaikan sebuah sajak 8. Mengulangi doa tiga kali 9. Menghadap kiblat

10. Memohon dengan permohonan yang pasti 11. Tidak tergesa-gesa untuk meminta dikabulkan

253

: " : " : . . : " ". Rasulullah saw bersabda : Setiap orang muslim yang berdoa kecuali doa yang mengandung dosa dan memutus hubungan silaturrahmi maka Allah swt akan kabulkan doanya dengan memberinya salah satu dari tiga alternatif berikut : 1. Dikabulkan doanya di dunia saat ini 2. Disimpan untuk di akhirat kelak 3. dijauhkan hal-hal buruk darinya sebagai konvensasi doa tersebut. 12. Mengangkat kedua tangan sangat berdoa belah

: " ." Rasulullah sesungguhnya saw bersabda : Tuhanmu Maha

254

Pemalu dan Maha Pengasih, jika hamba-Nya menengadahkan tangan memohon maka Ia malu membiarkan tangan hamba-Nya kembali dalam keadaan kosong. 13. Merendahkan diri, khusu diiringi rasa harap untuk dijawab dan rasa ngeri untuk tidak dijawab . Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas 14. Tidak berdoa jahat untuk diri sendiri, keluarga, dan harta Lihat hadits pada point 11, tidak tergesa-gesa untuk untuk minta dikabulkan 15. Berdoa rendah dengan suara yang

255

yaitu tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut. (Maryam : 3) . Berdoalah kepada Tuhanmu dengan merendahkan diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas (al Araf : 55) 16. Senantiasa mengajak pada amar maruf dan nahi al munkar 17. Menghindari kemaksiatan 18. hendaklah sandang dan pangan yang di gunakan dari benda yang halal 19. Ketika mendoakan orang lain hendaklah berdoa untuk diri sendiri terlebih dahulu. . ) .(

256

Dalam satu peristiwa Beliau mendahulukan doa ntuk dirinya dahulu dan pada kesempatan lain Beliau tidak mendahulukukan doa untuk dirinya. Hendaklah bertawassul dengan asma al husna, atau dengan perbuatan baik yang pernah dikerjakan atau dengan menggunakan doa orang-orang sholeh yang masih hidup. 21. Hendaklah berwudhu sebelum berdoa
20.

Waktu, Keadaan dan Tempat yang Mustajab Untuk Berdoa


1. Malam (lailah) al Qodr

2. Pertengahan malam 3. Setelah melaksanakan solat fardhu 4. Setelah azan untuk sholah fardhu

257

5. Disaat turun hujan 6. Disaat terdesak dalam peperangan 7. Disaat minum air Zam-zam 8. Tidur dalam keadaan suci dan bangun tengah malan dan langsung berdoa 9. Antara Azan dan Iqomat 10. Sesaat dihari Jumat12 11. Doa setelah ada yang meninggal 12. Doa diakhir tahiyyat akhir dalam sholat 13. Berdoa di bulan Ramadhan 14. Berdoa ketika berada dimajlis zikir 15. Berdoa disaat sujud 16. Doa ketika bangun dari tidur 17. Doa Orang yang berpuasa sampai ia buka 18. Doa disaat berbuka 19. Doa seorang pemimpin yang adil
Ada yang berpendapat bahwa waktu tersebut adalah sesaat 12 diwaktu Asar. Dan menurut pendapat lain waktu sholat Jumat .disaat khotib tengah khutbah

258

20. Doa seorang anak yang taat untuk kedua orang tuanya 21. Doa setelah berwudhu 22. Doa disaat tertimpa musibah 23. Doa seoarang yang dizholimi 24. Doa ketika berada di bukit Shofa 25. Doa Ketika berada dibukit Marwa 26. Doa ketika berada di Masyar al Haram 27. Doa orang tua terhadap anaknya (baik maupun jahat) 28. Doa seorang yang musafir 29. doa orang yang terpaksa 30. Doa pasca melontar Jumrah Ula 31. Doa Pasca Melontar Jumrah Wustho 32. Doa ketika berada dalam Kabah 33. Doa terhadap sesama muslim tanpa dilihat orang yang didoakan 34. Doa pada hari Arafah di Arafah

259

Seorang mukmin yang sejati akan senantiasa berdoa kepada Allah swt dimanapun ia berada dan bagaimanapun situasinya. Karena Allah swt menganjurkan setiap orang mukmin untuk senantiasa berdoa. Allah swt berfirman : ..... Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran

Ambo ... Emak ....

260

kami putra-putri emak bapak tidak bisa mengantar menemani ketanah suci, tapi anak-anak emak-ambo senantiasa menyertai keberangkatan yang suci ini dengan iringan doa disetiap saat, semoga emak-ambok senantiasa dalam lindung, bimbingan dan hidayah Allah swt sehingga mendapatkan haji Mabrur. Amin Allohumma Amin. Ambo ... Emak ... Besar cita-cita anakmu untuk bisa memberangkatkan emak-ambo, tapi ananda belum bisa mewujudkan cita-cita mulia itu, semoga emak-ambo bisa memaafkan kekurangan ananda. Ambo ... Emak .... Ananda tidak bisa mendampingi emak-ambo ketanah suci untuk membantu dalam melaksanakan ibadah suci dan mulia ini, hanya sedikit tulisan yang belum jadi ini yang bisa ananda titipkan, mudah-mudahan ada manfaatnya untuk emak dan ambo. Buku yang belum jadi adalah hadiah

261

kecil ananda yang sengaja ananda susun, tapi dengan penuh kecewa, sampai emak-ambo mau berangkat buku belum selesai. Makanya emak-ambo, tolong doakan agar buku ini bisa segera ananda selesaikan dan bisa dipakai oleh seluruh jamaah haji di Indonesia bahkan didunia. Ambo ... Emak .... Tolong doakan, semoga buku ini bisa dijadikan pedoman resmi oleh Departemen Agama Republik Indonesia untuk para jamaah haji, dan bermanfaat bagi ananda dan keluarga. Emak ... Ambo.... Tolong doakan ananda bisa kuliah S3 dan bisa menyelesaikannya dalam waktu dekat. Tolong doakan Emaknya Ecce agar bisa Istiqomah melancarkan al Qurannya

262

Tolong doakan emaknya ecce agar tahun ajaran bisa menyelesaikan S1 nya. Tolong doakan kami anakanak dan menantu-menantu emak rukun, saling sayang dan salaing bantu Tolong doakan kami agar menjadi anak-anak yang berbakti pada emak dan ambo serta menjadi anak-anak yang berhasil dengan sangat cemerlang. Tolong doakan agar rencana pembangunan pondok pesantren KKW berjalan lancar dan pada saatnya ananda bisa menjadi pimpinanya yang mampu mengangkat nama Islam di Indonesia dan dunia Tolong doakan Ecce, Azka, ayok, Habib, zain menjadi anakanak yang tumbuh sehat, cerdas, berbakti kepada orang tua, bermanfaat, dan pada saatnya nanti bisa menjadi pemimpinpemimpin nasional dan dunia yang soleh dan bermanfaat untuk Islam.

263

Tolong doakan kami agar senantiasa diberi kekuatan dan kesehatan , khususnya Agus yang akhir-akhir ini sering sakit, Amin yang masih sering sakit. Tolong doakan juga semoga pada tahun depan dan tahun-tahun yang akan datang bisa berangkat menuanikan ibadah haji juga. Amin Ambo .......... Emak .......... Mohon maaf dari kami anak-anak, menantu-menantu dan cucu-cucu. Selamat jalan Emak-Ambo, Semoga Mendapakan Haji Mabrur. Amin. Kami : Muhammad Ilyas, S.Ag + Sri Mulyanita, S.Hum H. Agus Jaya, Lc. M. Hum + Nurul Haibah Maghfuroh H. Muhammad Arfah, Lc + Aminah Ahmad Iskandar Zulkarnain Muhammad Amin Ahmad Mubaroh Bahjatun Mahmudah

264

Muhammad Habiburrahman Ahmad Azka an Nabil Muhammad Zain Ardillah

Вам также может понравиться

  • Makalah Haji Dan Umroh
    Makalah Haji Dan Umroh
    Документ9 страниц
    Makalah Haji Dan Umroh
    Adam Alqibsy
    Оценок пока нет
  • Haji Dan Umroh
    Haji Dan Umroh
    Документ13 страниц
    Haji Dan Umroh
    Bayo Parlungun
    Оценок пока нет
  • Kel 12
    Kel 12
    Документ18 страниц
    Kel 12
    Suci Lakuning
    Оценок пока нет
  • Febri Haposan Nasution - Teknik Geologi
    Febri Haposan Nasution - Teknik Geologi
    Документ4 страницы
    Febri Haposan Nasution - Teknik Geologi
    febri haposan nasution
    Оценок пока нет
  • HAJI
    HAJI
    Документ11 страниц
    HAJI
    Rizki Ananda
    Оценок пока нет
  • Resumeys
    Resumeys
    Документ14 страниц
    Resumeys
    RyanXstore
    Оценок пока нет
  • Haji Dan Ruang Lingkupnya
    Haji Dan Ruang Lingkupnya
    Документ5 страниц
    Haji Dan Ruang Lingkupnya
    muhamad Irfan
    Оценок пока нет
  • Kelompok 5 - Haji
    Kelompok 5 - Haji
    Документ18 страниц
    Kelompok 5 - Haji
    edorezastore
    Оценок пока нет
  • Haji Dan Umrah
    Haji Dan Umrah
    Документ12 страниц
    Haji Dan Umrah
    Tegar Junanda
    Оценок пока нет
  • Fiqih Haji & Umroh SMSTR II 2018
    Fiqih Haji & Umroh SMSTR II 2018
    Документ18 страниц
    Fiqih Haji & Umroh SMSTR II 2018
    Kucing Pasar
    Оценок пока нет
  • Makalah Haji Dan Umroh
    Makalah Haji Dan Umroh
    Документ10 страниц
    Makalah Haji Dan Umroh
    HumairaVirdaAyuni
    Оценок пока нет
  • Pengertian Haji Dan Umrah
    Pengertian Haji Dan Umrah
    Документ4 страницы
    Pengertian Haji Dan Umrah
    IfahOryza
    Оценок пока нет
  • Isi Makalah Pai
    Isi Makalah Pai
    Документ9 страниц
    Isi Makalah Pai
    Aditya Dimas Syaputra
    Оценок пока нет
  • Presentasi
    Presentasi
    Документ25 страниц
    Presentasi
    Rifki Joker
    Оценок пока нет
  • Haji
    Haji
    Документ10 страниц
    Haji
    emi hariani
    Оценок пока нет
  • Dokumen
    Dokumen
    Документ4 страницы
    Dokumen
    Muhammad Wildan
    Оценок пока нет
  • Makalah Haji Dan Umrah
    Makalah Haji Dan Umrah
    Документ13 страниц
    Makalah Haji Dan Umrah
    doni lola
    Оценок пока нет
  • MAKALAH Ushul Figh
    MAKALAH Ushul Figh
    Документ13 страниц
    MAKALAH Ushul Figh
    sri mayanti
    Оценок пока нет
  • Contoh Makalah Haji Dan Umrah
    Contoh Makalah Haji Dan Umrah
    Документ8 страниц
    Contoh Makalah Haji Dan Umrah
    Wahyuni24 Yuni
    Оценок пока нет
  • Makalah Haji Zakat Waqaf
    Makalah Haji Zakat Waqaf
    Документ23 страницы
    Makalah Haji Zakat Waqaf
    Syavira Roudhotul
    Оценок пока нет
  • Makalah Haji
    Makalah Haji
    Документ13 страниц
    Makalah Haji
    asepsaepudyn212
    Оценок пока нет
  • 5.haji Dan Umroh
    5.haji Dan Umroh
    Документ19 страниц
    5.haji Dan Umroh
    Vika Ariana
    Оценок пока нет
  • Fiqih 171012133920
    Fiqih 171012133920
    Документ11 страниц
    Fiqih 171012133920
    Anggita Trisna Monica
    Оценок пока нет
  • Makalah Haji Dan Umrah Fix
    Makalah Haji Dan Umrah Fix
    Документ19 страниц
    Makalah Haji Dan Umrah Fix
    saya robiatul
    Оценок пока нет
  • Fiqih
    Fiqih
    Документ20 страниц
    Fiqih
    Ahmad Hidayat
    Оценок пока нет
  • Haji Dan Umroh (Linux) Isi
    Haji Dan Umroh (Linux) Isi
    Документ25 страниц
    Haji Dan Umroh (Linux) Isi
    Pendaur Ulang
    Оценок пока нет
  • Hikmah Ibadah Haji
    Hikmah Ibadah Haji
    Документ3 страницы
    Hikmah Ibadah Haji
    Merri
    Оценок пока нет
  • UMROH
    UMROH
    Документ12 страниц
    UMROH
    Endah Purnamasari
    Оценок пока нет
  • Resume 1
    Resume 1
    Документ9 страниц
    Resume 1
    Juliana
    Оценок пока нет
  • Makalah Haji
    Makalah Haji
    Документ6 страниц
    Makalah Haji
    La Muhlisi
    Оценок пока нет
  • Makalah Umrah
    Makalah Umrah
    Документ10 страниц
    Makalah Umrah
    zayn studio
    Оценок пока нет
  • Praktik Ibadah Haji
    Praktik Ibadah Haji
    Документ13 страниц
    Praktik Ibadah Haji
    Yusdi Zemma
    Оценок пока нет
  • Kitab Haji PDF
    Kitab Haji PDF
    Документ432 страницы
    Kitab Haji PDF
    Zakaria AL-anshoryy
    100% (8)
  • Fiqih Kelompok 10
    Fiqih Kelompok 10
    Документ23 страницы
    Fiqih Kelompok 10
    Luthfi afif
    Оценок пока нет
  • Makalah Haji Dan Umrah
    Makalah Haji Dan Umrah
    Документ24 страницы
    Makalah Haji Dan Umrah
    Nia Mldyni
    100% (2)
  • Pink Rose Watercolor Organic Creative Project Presentation
    Pink Rose Watercolor Organic Creative Project Presentation
    Документ10 страниц
    Pink Rose Watercolor Organic Creative Project Presentation
    desyiaaul
    Оценок пока нет
  • Journal Haji Dan Umrah
    Journal Haji Dan Umrah
    Документ9 страниц
    Journal Haji Dan Umrah
    Ramon D'caprio
    Оценок пока нет
  • Makalah Haji
    Makalah Haji
    Документ9 страниц
    Makalah Haji
    irwandi hidayat
    Оценок пока нет
  • Dede Fiqih Haji
    Dede Fiqih Haji
    Документ5 страниц
    Dede Fiqih Haji
    Supriyana
    Оценок пока нет
  • Makalah Haji Dan Umrah
    Makalah Haji Dan Umrah
    Документ9 страниц
    Makalah Haji Dan Umrah
    Ade Budiman
    Оценок пока нет
  • Ibadah Haji
    Ibadah Haji
    Документ16 страниц
    Ibadah Haji
    Tajudin Tajudin
    Оценок пока нет
  • FIQIH IBADAH KEL 13. L
    FIQIH IBADAH KEL 13. L
    Документ13 страниц
    FIQIH IBADAH KEL 13. L
    Kwon Haemjji
    Оценок пока нет
  • Materi Pai Bab Haji Kls X
    Materi Pai Bab Haji Kls X
    Документ7 страниц
    Materi Pai Bab Haji Kls X
    Fahmi Haykal Fahrezi
    Оценок пока нет
  • Alif
    Alif
    Документ22 страницы
    Alif
    morenadagai
    Оценок пока нет
  • Telaah Materi Umroh Dan Haji
    Telaah Materi Umroh Dan Haji
    Документ8 страниц
    Telaah Materi Umroh Dan Haji
    DesyaDesya
    Оценок пока нет
  • MAKALAH Hikmah Ibadah Haji, Zakat Dan Wakaf
    MAKALAH Hikmah Ibadah Haji, Zakat Dan Wakaf
    Документ8 страниц
    MAKALAH Hikmah Ibadah Haji, Zakat Dan Wakaf
    jolponsel
    Оценок пока нет
  • Tugas Makalah Umrah
    Tugas Makalah Umrah
    Документ11 страниц
    Tugas Makalah Umrah
    Kama Deka
    Оценок пока нет
  • Ibadah Haji Part 1
    Ibadah Haji Part 1
    Документ12 страниц
    Ibadah Haji Part 1
    Mohamad Apriansyah
    Оценок пока нет
  • Tugasan Haji
    Tugasan Haji
    Документ11 страниц
    Tugasan Haji
    rahimahrobi74
    Оценок пока нет
  • HAJI
    HAJI
    Документ7 страниц
    HAJI
    Agung Fadhillah
    Оценок пока нет
  • Makalah Haji
    Makalah Haji
    Документ7 страниц
    Makalah Haji
    Dika Rizky
    Оценок пока нет
  • Haji Dan Umrah
    Haji Dan Umrah
    Документ36 страниц
    Haji Dan Umrah
    Lintang Putri Amany
    Оценок пока нет
  • Haji Dan Umrah (Sabrina Sabna)
    Haji Dan Umrah (Sabrina Sabna)
    Документ12 страниц
    Haji Dan Umrah (Sabrina Sabna)
    Sindi Antika
    Оценок пока нет
  • Haji Dan Umrah
    Haji Dan Umrah
    Документ17 страниц
    Haji Dan Umrah
    Daffa Archy Nafaros
    Оценок пока нет
  • Makalah Haji
    Makalah Haji
    Документ19 страниц
    Makalah Haji
    Nita Well
    Оценок пока нет
  • Makalah Fiqh Ibadah Haji
    Makalah Fiqh Ibadah Haji
    Документ17 страниц
    Makalah Fiqh Ibadah Haji
    siti baroroh
    Оценок пока нет
  • Makalah Haji Dan Umroh
    Makalah Haji Dan Umroh
    Документ7 страниц
    Makalah Haji Dan Umroh
    Yuri Oktavia 1705122154
    Оценок пока нет
  • Kel.4 Haji
    Kel.4 Haji
    Документ4 страницы
    Kel.4 Haji
    Laila Nurrohmah
    Оценок пока нет
  • Haji Dan Umroh Erika Dan Sonia
    Haji Dan Umroh Erika Dan Sonia
    Документ17 страниц
    Haji Dan Umroh Erika Dan Sonia
    19. Mai Rista
    Оценок пока нет
  • Fikih Ibadah Bergambar
    Fikih Ibadah Bergambar
    От Everand
    Fikih Ibadah Bergambar
    Рейтинг: 3 из 5 звезд
    3/5 (1)
  • Sejarah Pengadilan Agama RI
    Sejarah Pengadilan Agama RI
    Документ23 страницы
    Sejarah Pengadilan Agama RI
    Agus Jaya Kholid Saude
    Оценок пока нет
  • Pemikiran Politik Ibnu Khaldun
    Pemikiran Politik Ibnu Khaldun
    Документ23 страницы
    Pemikiran Politik Ibnu Khaldun
    Agus Jaya Kholid Saude
    100% (3)
  • Bekal Abadi Muslim
    Bekal Abadi Muslim
    Документ267 страниц
    Bekal Abadi Muslim
    Agus Jaya Kholid Saude
    100% (10)
  • Periwayatan Hadits Secara Lafadz Dan Makna
    Periwayatan Hadits Secara Lafadz Dan Makna
    Документ15 страниц
    Periwayatan Hadits Secara Lafadz Dan Makna
    Agus Jaya Kholid Saude
    75% (4)
  • Munasabah Al Qur'An
    Munasabah Al Qur'An
    Документ32 страницы
    Munasabah Al Qur'An
    Agus Jaya Kholid Saude
    75% (4)
  • Materi Fashahah Dan Adab
    Materi Fashahah Dan Adab
    Документ23 страницы
    Materi Fashahah Dan Adab
    Agus Jaya Kholid Saude
    94% (18)
  • Historiografi Islam (Muqaddimah Ibn Khaldun)
    Historiografi Islam (Muqaddimah Ibn Khaldun)
    Документ25 страниц
    Historiografi Islam (Muqaddimah Ibn Khaldun)
    Agus Jaya Kholid Saude
    Оценок пока нет
  • Karakteristik Wanita Dalam Al-qur'An
    Karakteristik Wanita Dalam Al-qur'An
    Документ28 страниц
    Karakteristik Wanita Dalam Al-qur'An
    Agus Jaya Kholid Saude
    Оценок пока нет
  • Filsafat Bi Ibnu Sina Dan Ibnu Thufail
    Filsafat Bi Ibnu Sina Dan Ibnu Thufail
    Документ20 страниц
    Filsafat Bi Ibnu Sina Dan Ibnu Thufail
    Agus Jaya Kholid Saude
    50% (2)
  • Filsafat Ilmu Dalam Tinjauan Al-Qur'An
    Filsafat Ilmu Dalam Tinjauan Al-Qur'An
    Документ16 страниц
    Filsafat Ilmu Dalam Tinjauan Al-Qur'An
    Agus Jaya Kholid Saude
    Оценок пока нет
  • Indikator Haji Mabrur
    Indikator Haji Mabrur
    Документ5 страниц
    Indikator Haji Mabrur
    Agus Jaya Kholid Saude
    Оценок пока нет
  • Tanya Jawab, Hadits: Berangan-Angan Sepenuh Tahun Adalah Ramadhan
    Tanya Jawab, Hadits: Berangan-Angan Sepenuh Tahun Adalah Ramadhan
    Документ3 страницы
    Tanya Jawab, Hadits: Berangan-Angan Sepenuh Tahun Adalah Ramadhan
    Agus Jaya Kholid Saude
    Оценок пока нет
  • Nafkah Keluarga, Tanggung Jawab Siapa
    Nafkah Keluarga, Tanggung Jawab Siapa
    Документ4 страницы
    Nafkah Keluarga, Tanggung Jawab Siapa
    Agus Jaya Kholid Saude
    Оценок пока нет
  • Fajar Bercanda Riang
    Fajar Bercanda Riang
    Документ1 страница
    Fajar Bercanda Riang
    Agus Jaya Kholid Saude
    Оценок пока нет
  • Khutbah Idul Fitri 1431 H
    Khutbah Idul Fitri 1431 H
    Документ8 страниц
    Khutbah Idul Fitri 1431 H
    Agus Jaya Kholid Saude
    Оценок пока нет