Вы находитесь на странице: 1из 19

MULTITESTER Hasil pengamatan No Tegangan sumber (V) 1. 3 Volt 2. 6 Volt 3. 9 Volt 4.

12 Volt Arus (A) 0,032 Ampere 0,064 Ampere 0,092 Ampere 0,12 Ampere Tegangan (V) 3,2 Volt 6,4 Volt 9,2 Volt 12 Volt Hambatan (ohm) 100 100 100 100

BANDUL SEDERHANA Hasil pengamatan A. table pengamata I no Massa Panjang tali (kg) (cm) 1 50 gr 25 cm 2 50 gr 30 cm 3 50 gr 35 cm 4 50 gr 40 cm 5 50 gr 45 cm 6 50 gr 50 cm 7 50 gr 55 cm 8 50 gr 60 cm B. table pengamatan II no Massa Panjang tali (kg) (cm) 1 100 gr 25 cm 2 100 gr 30 cm 3 100 gr 35 cm 4 100 gr 40 cm 5 100 gr 45 cm 6 100 gr 50 cm 7 100 gr 55 cm 8 100 gr 60 cm ANALISIS DATA I. Hasil Pengamatan A. table pengamata I no Massa Panjang

Jumlah getaran (n) 10 n 10 n 10 n 10 n 10 n 10 n 10 n 10 n Jumlah getaran (n) 10 n 10 n 10 n 10 n 10 n 10 n 10 n 10 n

Waktu (s) 9s 10 s 8s 10 s 9s 9s 10 s 9s Waktu (s) 9s 10 s 10 s 10 s 10 s 10 s 10 s 10 s

Periode (s) 0,9 s 1s 0,8 s 1s 0,9 s 0,9 s 1s 0,9 s Periode (s) 0,9 s 1s 1s 1s 1s 1s 1s 1s

Gravitasi (m/s2) 12,1723 m/s2 11,83152 m/s2 21,5678 m/s2 15,77536 m/s2 21,9102 m/s2 24,3446 m/s2 21,69112 m/s2 29,69112 m/s2 Gravitasi (m/s2) 12,1723 m/s2 11,83152 m/s2 13,80344 m/s2 15,77536 m/s2 17,74728 m/s2 24,3446 m/s2 21,69112 m/s2 23,66304 m/s2

Jumlah

Waktu

Periode

Gravitasi (m/s2)

(kg) 1 2 3 4 5 6 7 8 50 gr 50 gr 50 gr 50 gr 50 gr 50 gr 50 gr 50 gr

tali (cm) 25 cm 30 cm 35 cm 40 cm 45 cm 50 cm 55 cm 60 cm

getaran (n) 10 n 10 n 10 n 10 n 10 n 10 n 10 n 10 n Jumlah getaran (n) 10 n 10 n 10 n 10 n 10 n 10 n 10 n 10 n

(s) 9s 10 s 8s 10 s 9s 9s 10 s 9s Waktu (s) 9s 10 s 10 s 10 s 10 s 10 s 10 s 10 s

(s) 0,9 s 1s 0,8 s 1s 0,9 s 0,9 s 1s 0,9 s Periode (s) 0,9 s 1s 1s 1s 1s 1s 1s 1s 12,1723 m/s2 11,83152 m/s2 21,5678 m/s2 15,77536 m/s2 21,9102 m/s2 24,3446 m/s2 21,69112 m/s2 29,69112 m/s2 Gravitasi (m/s2) 12,1723 m/s2 11,83152 m/s2 13,80344 m/s2 15,77536 m/s2 17,74728 m/s2 24,3446 m/s2 21,69112 m/s2 23,66304 m/s2

B. table pengamatan II no Massa Panjang (kg) tali (cm) 1 2 3 4 5 6 7 8 100 gr 100 gr 100 gr 100 gr 100 gr 100 gr 100 gr 100 gr 25 cm 30 cm 35 cm 40 cm 45 cm 50 cm 55 cm 60 cm

II. Analisis Data Dari hasil pengamatan diperoleh periode (T2), sebagai berikut: No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
T

T (s) 0,9 1 0,8 1 0,9 0,9 1

T2 (s) 0,81 1 0,64 1 0,81 0,81 1

0,9 0,81 2 T = 6,88 = 7,4 Analisi dari tabel periode (T) di atas adalah:
T=

T
N

jumlah kali praktikum

T=
=

T
N
7, 4 = 0,925 8

0,925 sekon
1 T = N N.( T 2 ) ( T ) N -1
2

= = =

1 8 1 8

8.6,88 ( 7,4 ) 8 -1

55,04 54 ,76 7

KR =

Ketidakpastian Relatif
T x100 % T

1 0,28 8 7 1 = 0,04 8 1 = .0,2 8 = 0,025 sekon

0,025 x100 % 0,925 = 0,0270 ( 4 angka penting) =

= 100% - 0,0270% = 99,97%

Ketelitian

Ketelitian = 100% - KR

Dilaporan Laporan : (T ) T (T + ) T

0,925 + 0,025 0,9500 (T ) T

0,925 0,025 0,9000

Jadi laporan =

(T ) T

= (0,9500, 0,9000) Setelah mencari periode (T2), maka berdasarkan rumus bandul yang berosilasi denga frekuensi:
w= 2 = T l g l g tidak dikuadratk an
2

g l

T = 2 . T = 2. g = g
2

2. l T

2 2. 2 . l T2

g=

4 2 .l T2

Dapat mencari tetapan percepatan gravitasi bumi pada setiap percobaan (g1 g8), sebagai berikut: g1 =
=

4 2 .l T1
2
2

4.( 3,14 ) .0,25 0,9 9,8596 = 0,81 =12 ,1723 =12 ,2 m 2 e s

g2 =

4 2 .l 2 T2
2
2

4.( 3,14 ) .0,3 1 = 11,83152 = = 12 m s 2e

g3 =
=

4 2 .l 3 T3
2
2

4.( 3,14 ) .0,35 0,8 13 ,80344 = 0,64 = 21,5678 = 22 m 2 e s

g4 =

4 2 .l 4 T4
2
2

4.( 3,14 ) .0,4 = 1 15 ,77536 = 1 = 15 ,77536 = 16 m 2 s

g5 =
=

4 2 .l5 T5
2
2

4.( 3,14 ) .0,45 0,9 17 ,74728 = 0,81 = 21,9102 = 22 m 2 s

g6 =

4 2 .l 6 T6
2

4.( 3,14 ) .0,5 0,9 19 ,7192 = 0,81 = 24 ,3446 = 24 ,4 m 2 s


2

g7 =

4 2 .l 7 T7
2
2

4.( 3,14 ) .0,55 = 1 21,69112 = 1 = 21,69112 = 22 m 2 s

g8 =
=

4 2 .l8 T8
2
2

4.(3,14 ) .0,6 0,9 23 ,66304 = 0,81 = 29 ,2136 = 29 ,2 m 2 s

Diperoleh tetapan percepatan gravitasi bumi (g2 ), sebagai berikut: No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. g m

s2

g2 m

s2

12,1723 11,83152 21,5678 15,77536 21,9102 24,3446 21,69112

148,164887 139,984866 465,161983 248,861983 480,056864 592,659549 470,504687 853,434425 2 g = 3398,917226

29,2136 g = 158,5065

Analisis dari table tetapan percepatan gravitasi bumi (g) di atas adalah:

g=

g
N

1 8 ,5 6 5 05 8 =1 ,8 3 9 1 = =2 m 0 /s
2

1 g = N
= = = 1 8 1 8

N . g 2 ( g ) N 1

8 3398,91726 (158 ,5065 ) 8 -1 27191,3381 25124 ,3105 7

1 2067,0276 8 7 1 = 295 ,289 8 1 = 17 ,1839 8 = 2,147 = 2,2 m/s 2

Ketidakpastian Relatif
KR = g x100 % g

2,1479 x100 % 19,813 = 0,1084 % (4 angka penting) =

Ketelitian Ketelitian = 100% - KR = 100% - 0,1084% = 99,89% Laporan Laporan : g=


(g ) g

sekon

= (19 ,8130 2,1470 sekon )

KOEFISIEN GESEK

LANDASAN TEORI Gaya gesek adalah gaya yang melawan gerakan dari dua permukaan yang bersentuhan. Gaya gesek mengubah energi kinetis menjadi panas atau suara.

: : :

adalah koefisien gesekan, adalah gaya normal pada benda yang ditinjau gaya geseknya, adalah gaya gesek.

Gaya ini memiliki arah yang berlawanan dengan arah gerak benda. Gaya gesek merupakan akumulasi interaksi mikro antar kedua permukaan yang saling bersentuhan. Gaya-gaya yang bekerja antara lain adalah gaya elektrostatik pada masingmasing permukaan. Dulu diyakini bahwa permukaan yang halus akan menyebabkan gaya gesek (atau tepatnya koefisien gaya gesek) menjadi lebih kecil nilainya dibandingkan dengan permukaan yang kasar, akan tetapi dewasa ini tidak lagi demikian. Konstruksi mikro (nano tepatnya) pada permukaan benda dapat menyebabkan gesekan menjadi minimum, bahkan cairan tidak lagi dapat membasahinya (efek lotus).

Gaya gesek (Ff) dari benda yang bergerak di atas suatu papan permukaan Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan. Bendabenda yang dimaksud di sini tidak harus berbentuk padat, melainkan dapat pula berbentuk cair, ataupun gas. Gaya gesek antara dua buah benda padat misalnya adalah

gaya gesek statis dan kinetis, sedangkan gaya antara benda padat dan cairan serta gas adalah gaya Stokes. Secara umum gaya gesek dapat dituliskan sebagai suatu ekspansi deret, yaitu

, di mana suku pertama adalah gaya gesek yang dikenal sebagai gaya gesek statis dan kinetis, sedangkan suku kedua dan ketiga adalah gaya gesek pada benda dalam fluida. Gaya gesek dapat merugikan atau bermanfaat. Panas pada poros yang berputar, engsel pintu yang berderit, dan sepatu yang aus adalah contoh kerugian yang disebabkan oleh gaya gesek. Akan tetapi tanpa gaya gesek manusia tidak dapat berpindah tempat karena gerakan kakinya hanya akan menggelincir di atas lantai. Tanpa adanya gaya gesek antara ban mobil dengan jalan, mobil hanya akan slip dan tidak membuat mobil dapat bergerak. Tanpa adanya gaya gesek juga tidak dapat tercipta parasut. Terdapat dua jenis gaya gesek antara dua buah benda yang padat saling bergerak lurus, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis, yang dibedakan antara titik-titik sentuh antara kedua permukaan yang tetap atau saling berganti (menggeser). Untuk benda yang dapat menggelinding, terdapat pula jenis gaya gesek lain yang disebut gaya gesek menggelinding (rolling friction). Untuk benda yang berputar tegak lurus pada permukaan atau ber-spin, terdapat pula gaya gesek spin (spin friction). Gaya gesek antara benda padat dan fluida disebut sebagai gaya Coriolis-Stokes atau gaya viskos (viscous force). 1. gaya gesek statis Gaya gesek statis adalah gesekan antara dua benda padat yang tidak bergerak relatif satu sama lainnya. Seperti contoh, gesekan statis dapat mencegah benda meluncur ke bawah pada bidang miring. Koefisien gesek statis umumnya dinotasikan dengan s, dan pada umumnya lebih besar dari koefisien gesek kinetis. Gaya gesek statis dihasilkan dari sebuah gaya yang diaplikasikan tepat sebelum benda tersebut bergerak. Gaya gesekan maksimum antara dua permukaan sebelum gerakan terjadi adalah hasil dari koefisien gesek statis dikalikan dengan gaya normal f = s Fn. Ketika tidak ada gerakan yang terjadi, gaya gesek dapat memiliki nilai dari nol hingga gaya gesek maksimum. Setiap gaya yang lebih kecil dari gaya gesek maksimum yang berusaha untuk menggerakkan salah satu benda akan dilawan oleh gaya gesekan yang setara dengan besar gaya tersebut namun berlawanan arah. Setiap gaya yang lebih besar dari gaya gesek maksimum akan menyebabkan gerakan terjadi. Setelah gerakan terjadi, gaya gesekan statis tidak lagi dapat digunakan untuk menggambarkan kinetika benda, sehingga digunakan gaya gesek kinetis.

2. gaya gesek kinetis Gaya Gesek Kinetis bekerja pada saat ada gerak relatif antara kedua permukaan yang bersentuhan. Gaya gesek kinetis bekerja pada benda yang sedang melaju dengan sebuah kecepatan terminal. Dimana yang dimaksud dengan kecepatan terminal itu adalah kecepatan tanpa percepatan atau perlambatan, bisa juga disebut kecepatan konstan. Karena benda bergerak dengan kecepatan konstan, maka sesuai dengan Hukum Newton, bahwa jumlah gaya yang bekerja adalah massa dikalikan dengan percepatan/perlambatan (F = m.s), jumlah gaya yang bekerja pada benda adalah 0 Besarnya gaya gesek statis dapat dicari dengan rumus:

fg = Gaya Gesek k = Koefisien Gesek Kinetis N = Gaya Normal Besarnya koefisien gesek kinetis adalah tangen sudut dari kemiringan ketika benda tepat ingin bergerak. Berikut adalah penjabaran rumus untuk mendapatkan besarnya koefisien gesek kinetis,

Fy = N - W.cosA = 0, sehingga N = W.cosA Fx = W.sinA - fk = 0, sehingga fk = W.sinA kemudian dengan rumus gaya gesek diatas kita subsitusikan persamaannya, sehingga k = fk : N k = W.sinA : W.cosA k= sinA : cosA k = tanA

fk = Gaya Gesek Kinetis Fy = Jumlah gaya yang bekerja pada sumbu y Fx = Jumlah gaya yang bekerja pada sumbu x W = Gaya Berat Benda A = Sudut Kemiringan Benda

k = Koefisien Gesek Kinetis N = Gaya Normal Dari hasil percobaan antara koefisien gesek statis dan koefisien gesek kinetis, didapatkan bahwa: 1. Besarnya koefisien gesek statis selalu lebih kecil dari besarnya koefisien gesek kinetis (s < k). 2. Besarnya koefisien gesek kinetis dipengaruhi oleh kelajuan relatif permukaan, tetapi untuk kelajuan sampai beberapa m/s, besarnya koefisien gesek kinetis hampir sama. 3. Besarnya koefisien gesek statis maupun kinetis bergantung pada sifat - sifat permukaan yang bergesakan. ALAT DAN BAHAN 1) ALAT Adapun alat-alat yang kami gunakan diantaranya yaitu: a. stopwatch b. mistar c. beban 50 gr d. katrol tipe jepit e. balok kayu dan aluminium 2) BAHAN Adapun bahan-bahan yang kami gunakan diantaranya yaitu: a. benang secukupnya

LANGKAH PERCOBAAN 1. menimbang berat balok kayu 2. merangkai alat dan bahan seperti gambar dibawah ini

3. mengukur panjang lintasan balok kayu pada meja dengan memberi tanda pada batas awal dan akhir lintasannya 4. mengikat ujung balok kayu dengan benang kemudian menggantungkan beban 50 gr pada ujung benang yang lainnya 5. menaruh balok dimeja dengan ujung depan balok terletak pada batas awal lintasan balok 6. melepas beban, kemudian mengukur waktu balok untuk menempuh lintasan yang ditentukan dengan menggunakan stopwatch 7. mengulangi kegiatan 1 sampai 6 dengan menggunakan balok aluminium 8. mengulangi masing-masing percobaan sebanyak 5 kali percobaan 9. mencatat hasil pengamatan anda pada table yang telah disediakan

HASIL PENGAMATAN A. no 1 2 3 4 5 B. no 1 2 3 4 5 Balok Kayu MA (kg) MB (kg) 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 s (m) 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 t (sekon) 0,59 0,52 0,36 0,53 0,37 a (m/s2) 2,87 3,69 7,72 3,56 7,30 k 0,24 0,41 -0,48 0,17 -0,39 A (m) 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 B (m) 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05

Aluminium MA (kg) MB (kg) 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 s (m) 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 t (sekon) 0,47 0,49 0,54 0,54 0,44 a (m/s2) 4,52 4,16 3,42 3,42 5,16 k 0,18 0,25 0,38 0,38 0,46 A (m) 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 B (m) 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05

ANALISIS DATA

1. balok kayu a. a =
k =
2.s 2.0,5 1 = = = 2,872 m / s 2 2 2 t 0,59 0,3481

( 0,04 + 0,05 ).2,872 = 0,5 0,25848 = 0,24152 = 0,6038 wB ( mA + mB ).a = 0,5 wA 0,4 0,4 0,4
2.s 2.0,5 1

2 b. a = t 2 = 0,52 2 = 0,2704 = 3,698 m / s

k =

( 0,04 + 0,05 ).3,698 = 0,5 0,33282 = 0,16718 = 0,41795 wB ( mA + mB ).a = 0,5 wA 0,4 0,4 0,4
a= 2.s 2.0,5 1 = = = 7,7160 m / s 2 2 2 0,1296 t 0,36

c.

k =

( 0,04 + 0,05 ).7,7160 = 0,5 0,69444 = 0,19449 = 0,4861 wB ( mA + mB ).a = 0,5 wA 0,4 0,4 0,4

d. a = 2.s = 2.0,5 = 2 2
t 0,53

1 = 3,559 m / s 2 0,2809

k =

( 0,04 + 0,05 ).3,559 = 0,5 0,32031 = 0,17969 = 0,449225 wB ( mA + mB ).a = 0,5 wA 0,4 0,4 0,4
1 = 7,304 m / s 2 0,1369

e. a = 2.s = 2.0,5 = 2 2
t 0,37

k =

( 0,04 + 0,05 ).7,304 = 0,5 0,65736 = 0,15736 = 0,3934 wB ( mA + mB ).a = 0,5 wA 0,4 0,4 0,4

2. aluminium
2 a. a = t 2 = 0,47 2 = 0,2209 = 4,526 m / s

2.s

2.0,5

k =

( 0,05 + 0,05 ).4,526 = 0,5 0,4526 = 0,0474 = 0,0948 wB ( mA + mB ).a = 0,5 wA 0,5 0,5 0,5
1 = 4,164 m / s 2 0,2401

b. a = 2.s = 2.0,5 = 2 2
t 0,49

k =

( 0,05 + 0,05 ).4,164 = 0,5 0,4164 = 0,0836 = 0,1672 wB ( mA + mB ).a = 0,5 wA 0,5 0,5 0,5

c. a = 2.s = 2.0,5 = 2 2
t 0,54

1 = 3,429 m / s 2 0,2916

k =

( 0,05 + 0,05 ).3,429 = 0,5 0,3429 = 0,1571 = 0,3142 wB ( mA + mB ).a = 0,5 wA 0,5 0,5 0,5

d. a =

2.s 2.0,5 1 = = = 3,429 m / s 2 2 2 0,2916 t 0,54

k =

( 0,05 + 0,05 ).3,429 = 0,5 0,3429 = 0,1571 = 0,3142 wB ( mA + mB ).a = 0,5 wA 0,5 0,5 0,5
2.s 2.0,5 1 = = = 5,1652 m / s 2 2 2 0,1936 t 0,44

e. a =

k =

( 0,05 + 0,05 ).5,1652 = 0,5 0,51652 = 0,0652 = 0,03304 wB ( mA + mB ).a = 0,5 wA 0,5 0,5 0,5

1. balok kayu No 1 2 3
k 0,6032 0,41795 0,4861
2 k

0,36457444 0,41746822 0,23629321

4 5

k = 2,350475

0,449225 -0,3934

0,2018031 -0.15476356

=1,13211651

= k

k
N

2,350475 = 0,470095 = 0,4 5

2 1 m( k ) ( k ) k = . N N 1

= = =

1 5 1 5

5.(1,13211651 ) ( 2,3504175 5 1 5,66058255 ( 5,52473273 4

)2

1 0,13584982 5 4 1 = 0,03396246 5 1 = .0,18428907 5 = 0,00737156

KR =

k 100 % k 0,03 = 100 % 0,4 3% = 0,4 = 7,5%

k = 100 % KR = 100 % 7,5% = 92 ,5%

L = k k =0,0 0, 4 3 L1 = k + k =0,0 +0, 4 =0,4 3 3 L 2 = k k =0,0 0, 4 = ,3 3 0 7

2. aliminium No 1 2 3 4 5 N=5
= k

k 0,0948 0,1672 0,3142 0,3142 0,03304

2 k

k = 0,92344 k

0,00898704 0,02795584 0,09872164 0,09872164 0,00109164


2

= 0,2354778

k
N

0,92344 = 0,184688 = 0,18 5


2 2

m 1 k = . N = = = 1 5

(k ) (k )
N 1

1 1,177389 ( 0,85274143 5 4

5.( 0,2354778 ) ( 0,92344 5 1

)2

1 0,32464757 5 4 1 = 0,08116189 5 1 = .0,28488929 5 = 0,05697785 = 0,05

KR =

k 100 % k 0,05 = 100 % 0,18 5% = 0,18 = 27 ,7%

k = 100 % KR = 100 % 27 ,7% = 72 ,3%

L = k k =0,0 0,1 5 8 L1 = k + k =0,0 +0,1 =0,2 5 8 3 L 2 = k k =0,0 0,1 = ,1 5 8 0 3

Вам также может понравиться