Вы находитесь на странице: 1из 15

BAB I KONSEP MEDIS A.

PENGERTIAN Asma atau RAD (Reactive Air-way Disease) adalah gangguan inflamasi kronik jalan nafas yang melibatkan berbagai sel inflamasi. Dasar penyakit ini adalah hiperaktivitas bronkus dalam berbagai tingkat, obstruksi jalan nafas dan gejala pernafasan (mengi dan gerak). Obstruksi jalan nafas umumnya bersifat reversible, namun dapat menjadi kurang reversible bahkan relatif non reversible tergantung berat dan lamanya penyakit. Asma adalah penyakit pernapasan obstruktif yang ditandai oleh spasme akut otot polos bronkiolus. Hal ini menyebabkan obstruksi aliran udara dan penurunan ventilasi alveolus. Asma timbul pada orang-orang tertentu yang secara agresif berespon terhadap mediator-mediator peradangan atau iritan alergi. Faktor resiko adalah riwayat asma pada keluarga, yang mengisyaratkan adanya kecenderungan genetik mengalami bronkospasme. Orang dewasa dapat menderita asma tanpa riwayat asma pada masa anak-anak. Tercetusnya asma pada orang dewasa mungkin berkaitan dengan semakin parahnya alergi yang sudah ada. Infeksi saluran napas atas yang berulang-ulang juga dapat mencetuskan asma pada orang dewasa, demikian juga pajanan debu dan iritan lingkungan kerja. B. ETIOLOGI Penyakit asma selalu dihubungkan dengan bronkospasme yang reversibel sebagai faktor pencetusnya adalah: a. Faktor ekstrinsik Reaksi antigen-antibodi: karena inhalasi alergen seperti: debu, serbuk, bulu binatang, makanan b. Faktor intrinsik Infeksi : Virus yang menyebabkan ialah para influenza virus, respiratory syncytial virus (RSV)

Bakteri, misalnya Pertusis dan Streptokokus Jamur, misalnya Aspergillus Cuaca :perubahan tekanan udara, suhu udara, angin dan kelembaban Iritan bahan kimia, minyak wangi, asap rokok, polutan udara Emosional : takut, cemas dan tegang Aktifitas yang berlebihan, misalnya berlari dihubungkan dengan percepatan

C. TANDA DAN GEJALA Gejala yang timbul biasanya berhubungan dengan beratnya derajat hiperaktivitas bronkus. Obstruksi jalan nafas dapat reversibel secara spontan maupun dengan pengobatan. Gejala-gejala asma antara lain: a. Bising mengi (wheezing) yang terdengar dengan atau tanpa stetoskop b. Batuk produktif, sering pada malam hari c. Nafas atau dada seperti tertekan d. Dipsnea berat e. Retraksi dada f. Napas cuping hidung g. Pernapasan yang dangkal dan cepat h. Selama serangan asma, udara terperangkap karena spasme dan mukus memperlambat ekspirasi. Hal ini menyebabkan waktu menghembuskan udara menjadi lebih lama. i. Gejalanya bersifat paroksismal, yaitu membaik pada siang hari dan memburuk pada malam hari. D. PATOFISIOLOGI Seorang yang alergi mempunyai kecenderungan untuk membentuk sejumlah antibody Ig E abnormal dalam jumlah besar dan antibodi ini menyebabkan reaksi alergi bila reaksi dengan antigen spesifikasinya. Pada asma, antibody ini terutama melekat pada sel mast yang terdapat pada interstisial paru yang berhubungan erat dengan brokhiolus dan bronkhus kecil. Bila seseorang menghirup alergen maka antibody Ig E orang tersebut meningkat, alergen bereaksi dengan antibodi yang telah terlekat pada sel mast dan menyebabkan sel ini akan mengeluarkan berbagai macam zat, diantaranya histamin, zat anafilaksis yang bereaksi lambat (yang merupakan leukotrient), faktor kemotaktik

eosinofilik dan bradikinin. Efek gabungan dari semua faktor-faktor ini akan menghasilkan edema lokal pada dinding bronkhioulus kecil maupun sekresi mucus yang kental dalam lumen bronkhioulus dan spasme otot polos bronkhiolus sehingga menyebabkan tahanan saluran napas menjadi sangat meningkat. Pada asma, diameter bronkiolus lebih berkurang selama ekspirasi daripada selama inspirasi karena peningkatan tekanan dalam paru selama eksirasi paksa menekan bagian luar bronkiolus. Karena bronkiolus sudah tersumbat sebagian, maka sumbatan selanjutnya adalah akibat dari tekanan eksternal yang menimbulkan obstruksi berat terutama selama ekspirasi. Pada penderita asma biasanya dapat melakukan inspirasi dengan baik dan adekuat, tetapi sekali-kali melakukan ekspirasi. Hal ini menyebabkan dispnea. Kapasitas residu fungsional dan volume residu paru menjadi sangat meningkat selama serangan asma akibat kesukaran mengeluarkan udara ekspirasi dari paru. Hal ini bisa menyebabkan barrel chest. E. KOMPLIKASI a. Pneumomediastinum b. Emfisema subkutis c. Aspergilosis d. Bronkopulmonal alergik e. Gagal nafas f. Bronkhitis kronik, bronkhiolus g. Ateletaksis : lobari segmental karena obstruksi bronchus oleh lender h. Pneumo thoraks Kerja pernapasan meningkat, kebutuhan O2 meningkat. Orang asma tidak sanggup memenuhi kebutuhan O2 yang sangat tinggi yang dibutuhkan untuk bernapas melawan spasme bronkhiolus, pembengkakan bronkhiolus, dan mukus yang kental. Situasi ini dapat menimbulkan pneumothoraks akibat besarnya tekanan untuk melakukan ventilasi i. Kematian F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK Uji prick tes Uji fungsi paru Tes tantangan metakolin atau histamine

Analisa gas darah: PaCO2 > 40 mmHg PaO2 > 70 mmHg Pemeriksaan laboratorium. a. Pemeriksaan sputum. Pemeriksaan sputum dilakukan untuk melihat adanya: Kristal-kristal charcot leyden yang merupakan degranulasi dari kristal eosinofil. Spiral curshmann, yakni yang merupakan cast cell (sel cetakan) dari cabang bronkus. Creole yang merupakan fragmen dari epitel bronkus. Netrofil dan eosinofil yang terdapat pada sputum, umumnya bersifat mukoid dengan viskositas yang tinggi dan kadang terdapat mucus plug. b. Pemeriksaan darah. Analisa gas darah pada umumnya normal akan tetapi dapat pula terjadi hipoksemia, hiperkapnia, atau asidosis. Kadang pada darah terdapat peningkatan dari SGOT dan LDH. Hiponatremia dan kadar leukosit kadang-kadang di atas 15.000/mm3 dimana menandakan terdapatnya suatu infeksi. Pada pemeriksaan faktor-faktor alergi terjadi peningkatan dari Ig E pada waktu serangan dan menurun pada waktu bebas dari serangan. Pemeriksaan Radiologi Gambaran radiologi pada asma pada umumnya normal. Pada waktu serangan menunjukan gambaran hiperinflasi pada paru-paru yakni radiolusen yang bertambah dan peleburan rongga intercostalis, serta diafragma yang menurun. Akan tetapi bila terdapat komplikasi, maka kelainan yang didapat adalah sebagai berikut: a. Bila disertai dengan bronkitis, maka bercak-bercak di hilus akan bertambah. b. Bila terdapat komplikasi empisema (COPD), maka gambaran radiolusen akan semakin bertambah.

c. Bila terdapat komplikasi, maka terdapat gambaran infiltrate pada paru. d. Dapat pula menimbulkan gambaran atelektasis lokal. e. Bila terjadi pneumonia mediastinum, pneumotoraks, dan pneumoperikardium, maka dapat dilihat bentuk gambaran radiolusen pada paru-paru. Pemeriksaan tes kulit Dilakukan untuk mencari faktor alergi dengan berbagai alergen yang dapat menimbulkan reaksi yang positif pada asma. Elektrokardiografi Gambaran elektrokardiografi yang terjadi selama serangan dapat dibagi menjadi 3 bagian, dan disesuaikan dengan gambaran yang terjadi pada empisema paru yaitu : a. Perubahan aksis jantung, yakni pada umumnya terjadi right axis deviasi dan clock wise rotation. b. Terdapatnya tanda-tanda hipertropi otot jantung, yakni terdapatnya RBB (Right bundle branch block). c. Tanda-tanda hopoksemia, yakni terdapatnya sinus tachycardia, SVES, dan VES atau terjadinya depresi segmen ST negative. Scanning Paru Dengan scanning paru melalui inhalasi dapat dipelajari bahwa redistribusi udara selama serangan asma tidak menyeluruh pada paru-paru. Spirometri Untuk menunjukkan adanya obstruksi jalan nafas reversible, cara yang paling cepat dan sederhana diagnosis asma adalah melihat respon pengobatan dengan bronkodilator. Pemeriksaan spirometer dilakukan sebelum dan sesudah pamberian bronkodilator aerosol (inhaler atau nebulizer) golongan adrenergik. Peningkatan FEV1 atau FVC sebanyak lebih dari 20% menunjukkan diagnosis asma. Tidak adanya respon aerosol bronkodilator lebih dari 20%. Pemeriksaan spirometri tidak saja penting untuk menegakkan diagnosis tetapi juga penting untuk menilai berat obstruksi dan efek pengobatan. Benyak penderita tanpa keluhan tetapi pemeriksaan spirometrinya menunjukkan obstruksi.

G. PENATALAKSANAAN Pengobatan farmakologik : a. Bronkodilator : obat yang melebarkan saluran nafas. Terbagi dalam 2 golongan : 1) Simtomatik/ andrenergik (Adrenalin dan efedrin). Nama obat : Orsiprenalin (Alupent) Fenoterol (berotec) Terbutalin (bricasma) Obat-obat golongan simpatomimetik tersedia dalam bentuk tablet, sirup,suntikan dan semprotan. Yang berupa semprotan: MDI (Metered dose inhaler). Ada juga yang berbentuk bubuk halus yang dihirup (Ventolin Diskhaler dan Bricasma Turbuhaler) atau cairan broncodilator (Alupent, Berotec, brivasma serts Ventolin) yang oleh alat khusus diubah menjadi aerosol (partikel-partikel yang sangat halus ) untuk selanjutnya dihirup. 2) Santin (teofilin) Nama obat : Aminofilin (Amicam supp) Aminofilin (Euphilin Retard) Teofilin (Amilex) Efek dari teofilin sama dengan obat golongan simpatomimetik, tetapi cara kerjanya berbeda. Sehingga bila kedua obat ini dikombinasikan efeknya saling memperkuat. Cara pemakaian : Bentuk suntikan teofillin / aminofilin dipakai pada serangan asma akut, dan disuntikan perlahan-lahan langsung ke pembuluh darah. Karena sering merangsang lambung bentuk tablet atau sirupnya sebaiknya diminum sesudah makan. Itulah sebabnya penderita yang mempunyai sakit lambung sebaiknya berhati-hati bila minum obat ini.

Teofilin ada juga dalam bentuk supositoria yang cara pemakaiannya dimasukkan ke dalam anus. Supositoria ini digunakan jika penderita karena sesuatu hal tidak dapat minum teofilin (misalnya muntah atau lambungnya kering). b. Kromalin Kromalin bukan bronkodilator tetapi merupakan obat pencegah serangan asma. Manfaatnya adalah untuk penderita asma alergi terutama anak-anak. Kromalin biasanya diberikan bersama-sama obat anti asma yang lain, dan efeknya baru terlihat setelah pemakaian satu bulan. c. Ketolifen Mempunyai efek pencegahan terhadap asma seperti kromalin. Biasanya diberikan dengan dosis dua kali 1mg / hari. Keuntungnan obat ini adalah dapat diberika secara oral. Pengobatan non farmakologik: a. Memberikan penyuluhan. b. Menghindari faktor pencetus. c. Pemberian cairan. d. Fisiotherapy. e. Beri O2 bila perlu.

BAB II KONSEP DASAR KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN Aktivitas/istirahat Gejala : letih, lemah, tidak mampu melakukan aktivitas, susah tidur, dispnea. Tanda : keletihan, gelisah, insomnia, kelemahan/kehilangan massa otot Integritas ego Gejala : perubahan pola hidup Tanda : ansietas, ketakutan, peka rangsang Makanan/cairan Gejala : tidak selera makan, berat badan menurun Hygiene Gejala : penurunan kemampuan/peningkatan kebutuhan bantuan melakukan aktivitas sehari-hari. Pernafasan Gejala : sesak nafas, dada terasa tertekan, lapar udara (kronis), batuk Tanda : ekspirasi yang memanjang, penggunaan otot aksesori pernafasan, bunyi nafas mengi, gelisah Keamanan Gejala : riwayat reaksi alergi atau sensitif terhadap zat/faktor lingkungan Tanda : kemerahan, berkeringat Interaksi sosial Gejala : ketergantungan hubungan, kurang sistem pendukung Tanda : keterbatasan mobilitas fisik B. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penyempitan jalan nafas 2. Bersihan jalan nafas inefektif berhubungan dengan peningkatan produksi mukus

3. Perubahan pola istirahat tidur berhubungan dengan sesak nafas dan batuk 4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan dan kelelahan otot 5. Nutrisi kurang kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia 6. Ansietas berhubungan dengan kurang informasi dan pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakitnya C. INTERVENSI KEPERAWATAN 1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penyempitan jalan nafas Auskultasi bunyi nafas Rasional : derajat spasme bronkus dengan obstruksi jalan nafas dapat/tak dimanifestasikan adanya bunyi nafas adventisius, misal: tidak ada bunyi nafas mengi. Kaji frekuensi nafas Rasional : takipnea biasanya ada pada beberapa derajat dan dapat ditemukan pada penerimaan atau selama adanya stress/ proses infeksi akut Berikan pada klien posisi yang nyaman Rasional : peninggian kepala tempat tidur mempermudah fungsi pernafasan dengan menggunakan gravitasi. Pertahankan polusi udara minimum, misal: debu, asap dan bulu bantal yang berhubungan dengan kondisi individu. Rasional: merupakan faktor pencetus alergi, pernafasan memperberat sesak. Dorong atau bantu latihan nafas abdomen atau bibir Rasional: memberi pasien beberapa cara untuk mengatasi dan mengontrol dispnea dan menurunkan jebakan udara. Penatalaksanaan pemberian O2 Rasional: dapat memperbaiki/mencegah terjadinya hipoksia Penatalaksanaan pemberian obat sesuai indikasi a. Bronchodilator Rasional: merilekskan otot pernafasan dan menurunkan kongesti lokal. Menurunkan spasme jalan nafas, mengi dan produksi mukosa.

b. Metilxantin Rasional: menurunkan edema mukosa dan spasme otot polos dengan peningkatan langsung siklus AMP. Dapat juga menurunkan kelemahan otot/kegagalan pernafasan dengan meningkatkan kontraktilitas diafragma. 2. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi mukus Instruksikan klien pada metode yang tepat dalam mengontrol batuk: a. Nafas dalam dan perlahan sebelum duduk setegak mungkin b. Gunakan nafas diafragmatik c. Tahan nafas selama 3 5 detik kemudian dengan perlahan hembuskan sebanyak mungkin melalui mulut (sangkar iga bawah dan abdomen harus turun) d. Ambil nafas kedua, tahan dan batuk dari dada (bukan dari belakang mulut atau tenggorok) dengan menggunakan nafas pendek e. Demonstrasikan pernafasan pursed-up Rasional : batuk yang tidak terkontrol melelahkan dan inefektif, dapat menimbulkan frustasi Ajarkan klien tindakan untuk menurunkan viskositas sekret Pertahankan hidrasi adekuat: meningkatkan masukan cairan 2-4 liter/hari. Bila tidak dikontraindikasikan oleh penurunan cardiac output viskositas sekresi. Pertahankan kelembaban adekuat udara inspirasi Hindari lingkungan yang mengandung stimulasi Rasional: sekresi kental sulit untuk dikeluarkan dan dapat menyebabkan sumbatan mukus yang dapat menimbulkan atelektasis. Auskultasi paru-paru sebelum dan sesudah tindakan Rasional: pengkajian ini membantu mengevaluasi keberhasilan tindakan Dorong dan berikan perawatan mulut

Rasional: hygiene mulut yang baik meningkatkan rasa sehat dan mencegah bau mulut. Penatalaksanaan pemberian obat sesuai indikasi Expectorant Rasional: mengencerkan sputum sehingga mudah dikeluarkan 3. Perubahan pola istirahat tidur berhubungan dengan sesak nafas dan batuk Tentukan kebiasaan tidur biasanya dan perubahan yang terjadi Rasional: mengkaji perlunya dan mengidentifikas intervensiyang tepat Instruksikan tindakan relaksasi Rasional: membantu menginduksi tidur Hindari mengganggu bila mungkin, misal: membangunkan untuk obat atau terapi. Rasional : tidur tanpa gangguan lebih menimbulkan rasa segar dan pasien mungkin tidak mampu kembali tidur bila terbangun Penatalaksanaan pemberian sedatif sesuai indikasi Rasional : Mungkin diberikan untuk membantu pasien tidur/istirahat selama periode transisi dari rumah ke lingkungan baru. Hindari penggunaan kebiasaan, karena obat ini menurunkan waktu tidur REM. 4. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia Kaji kebiasaan diet, masukan makanan saat ini, catat derajat kesulitan makan, dan evaluasi berat badan dan ukuran tubuh. Rasional : Pasien distress pernafasan akut sering anoreksia karena dispnea, produksi sputum dan obat. Selain itu, banyak pasien dengan asma mempunyai kebiasaan makan buruk, meskipun kegagalan pernafasan membuat status hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan kalori. Auskultasi bunyi usus Rasional : penurunan/hipoaktif bising usus menunjukkan penurunan motilitas gaster dan konstipasi (komplikasi umum) yang berhubungan dengan pembatasan pemasukan cairan, pilihan makanan buruk, penurunan aktivitas. Berikan perawatan oral sering, buang sekret, berikan wadah khusus untuk sekali pakai dan tissue.

Rasional: rasa tak enak, bau dan penampilan adalah pencegah utama terhadap nafsu makan dan membuat mual dan muntah dengan peningkatan kesulitan nafas. Dorong periode istirahat selama 1 jam sebelum dan sesudah makan. Berikan porsi kecil tapi sering Rasional: membantu menurunkan kelemahan selama waktu makan dan memberikan kesempatan untuk meningkatkan masukan kalori total. Timbang berat badan sesuai indikasi jika memungkinkan Rasional: berguna untuk menentukan kebutuhan kalori. Penurunan berat badan dapat berlanjut meskipun masukan adekuat sesuai teratasinya edema. Berikan oksigen tambahan selama makan sesuai indikasi Rasional: menurunkan dispnea dan meningkatkan energi untuk makan meningkatkan masukan. 5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan dan kelelahan otot Atur posisi yang nyaman bagi klien Rasional: meningkatkan istirahat dan ketenangan, menyediakan energi yang digunakan untuk penyembuhan. Evaluasi respon pasien terhadap aktivitas, catat laporan dispnea, peningkatan kelemahan/kelelahan dan perubahan tanda-tanda vital. Rasional: menetapkan kemampuan/kebutuhan pasien dan memudahkan pilihan intervensi Berikan lingkungan tenang, batasi pengunjung selama waktu fase akut sesuai indikasi. Dorong penggunaan manajemen stres dan pengalihan yang tepat. Rasional: menurunkan stres dan rangsang berlebihan, meningkatkan istirahat Jelaskan pentingnya istirahat dalam rencana pengobatan dan perlunya keseimbangan aktivitas dan istirahat Rasional: pembatasan aktivitas ditentukan dengan respon individu pasien terhadap aktivitas dan perbaikan kegagalan pernafasan Bantu aktivitas perawatan diri yang diperlukan Rasional: meminimalkan kelelahan dan membantu keseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen

6. Ansietas berhubungan dengan kurang informasi dan pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakitnya Kaji perasaan klien dan keluarga, beri sikap empati dan dengarkan keluhan klien Rasional: mengurangi kecemasan klien dan keluarga sehingga dapat bekerjasama dalam proses perawatan Berikan informasi/penjelasan pada klien dan keluarga mengenal kondisi, rencana perawatan dan prognosis pasien secara akurat dan memperingatkan kondisi dan situasi Rasional: pemberian informasi yang jelas sehingga menghindari kesalahan persepsi. Kaji tingkat kecemasan klien Rasional: memungkinkan untuk menyampaikan bahwa yang didasarkan adalah kebutuhan dari individu dan kelancaran proses perawatan. Diskusikan tentang tindakan keperawatan dan medis serta penggunaan obat-obat yang diberi. Rasional: penting untuk perkembangan pemulihan atau pencegahan terhadap komplikasi.

PENYIMPANGAN KDM
Faktor intrinsik Infeksi oleh kuman Menginfeksi saluran nafas Faktor ekstrinsik Alergen

Pengaktifan sel mast sebagai respon imun (makrofag, eosinofil, limfosit) Pengaktifan mediator kimiawi (serotonim, bradikinin, histamine) Edema bronkus Sekresi mukus meningkat Bronkospasme inflamasi

Hipersekresi mukus dalam rongga jalan nafas Peningkatan produksi sputum Sesak nafas dan batuk sputum Bersihan jalan tidak efektif Serangan paroksimal Merangsang sistem saraf simpatis Mengaktifkan RAS dalam mengaktifkan kerja organ tubuh Rapid Eye Movement

Hiperesponsive jalan nafas Penyempitan jalan nafas Kompensasi tubuh untuk mendapatkan suplai O2 yang cukup ke jaringan menurun Kontraksi otot-otot pernafasan Metabolisme tubuh meningkat Pengeluaran energi berlebihan Cadangan energi kurang Metabolisme ke jaringan terhambat Kelemahan dan kelelahan otot Intoleransi aktivitas Dispnea, wheezing, batuk, sputum Merangsang vomiting center

Mukosa saluran nafas menebal Penyempitan lumen Batuk bersputum pemasukan O2 tidak adekuat Jalan nafas tidak efektif pola nafas nafas tidak efektif

Perubahan status kesehatan klien Proses hospitalisasi

(REM) menurun Susah tidur Perubahan pola Istirahat tidur

Mual/muntah Anoreksia Asupan makanan berkurang Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan

Kurangnya informasi dan pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakitnya Stressor psikologis bagi klien dan keluarga Ansietas

DAFTAR PUSTAKA Pearce C. Evalin. Anatomi Fisiologi Untuk Paramedis. PT. Gramedia. Jakarta. 1981 Masjoer Arif. dkk. Kapita Salekta Kedokteran. Jakarta. Media Aesculapius. 2001 Corwin J. Elizabeth buku saku Patofisiologi. 2001, Jakarta. EGC. Askep asma bronkhiale, http://hidayat2.wordpress.com/2009/04/23/askep-asmabronkhiale/ Askep asma http://www.docstoc.com/docs/79972573/ASKEP-ASMA Klien asma http://nursingbegin.com/asuhan-keperawatan-pada-klien-asma/

Вам также может понравиться

  • LP Asma
    LP Asma
    Документ13 страниц
    LP Asma
    Shinta Rosi
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Asma Bronkial
    Laporan Pendahuluan Asma Bronkial
    Документ15 страниц
    Laporan Pendahuluan Asma Bronkial
    Hakim Luqman
    Оценок пока нет
  • Askep Asma
    Askep Asma
    Документ29 страниц
    Askep Asma
    Gigih Prianto
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Asma Bronkial
    Asuhan Keperawatan Asma Bronkial
    Документ14 страниц
    Asuhan Keperawatan Asma Bronkial
    Muhammad Rachmat Alwahsyi
    100% (1)
  • Askep Asma-Bronkial
     Askep Asma-Bronkial
    Документ18 страниц
    Askep Asma-Bronkial
    puskesmas klagenserut
    Оценок пока нет
  • Askep Asma
    Askep Asma
    Документ30 страниц
    Askep Asma
    suriana
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan KLIEN Dengan ASMA
    Asuhan Keperawatan KLIEN Dengan ASMA
    Документ27 страниц
    Asuhan Keperawatan KLIEN Dengan ASMA
    Eky Madyaning Nastiti
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Asma Bronkhial
    Asuhan Keperawatan Asma Bronkhial
    Документ16 страниц
    Asuhan Keperawatan Asma Bronkhial
    Nuri Febriani
    50% (2)
  • Askep Asma
    Askep Asma
    Документ64 страницы
    Askep Asma
    gregi
    50% (4)
  • Laporan Pendahuluan Tentang Asma Bronkhial
    Laporan Pendahuluan Tentang Asma Bronkhial
    Документ11 страниц
    Laporan Pendahuluan Tentang Asma Bronkhial
    Arie Azzam Al'Zamilie
    Оценок пока нет
  • Askep Asma Bronkhial
    Askep Asma Bronkhial
    Документ40 страниц
    Askep Asma Bronkhial
    Muhammad Ikhsan
    67% (3)
  • Askep Teoritis Asma
    Askep Teoritis Asma
    Документ26 страниц
    Askep Teoritis Asma
    Yuri Auliya Arrahim
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan Asma
    Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan Asma
    Документ21 страница
    Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan Asma
    Muhamad Nurholis
    80% (5)
  • LP Askep Asma
    LP Askep Asma
    Документ25 страниц
    LP Askep Asma
    Anna Marlina
    Оценок пока нет
  • Makalah Askep Asma Bronkhial
    Makalah Askep Asma Bronkhial
    Документ37 страниц
    Makalah Askep Asma Bronkhial
    aan
    0% (1)
  • LP Ppok
    LP Ppok
    Документ14 страниц
    LP Ppok
    Diyah Rahmawati
    100% (5)
  • LP Dan Askep Pneumonia Imo
    LP Dan Askep Pneumonia Imo
    Документ14 страниц
    LP Dan Askep Pneumonia Imo
    Maulana Rahmat Hidayatullah
    Оценок пока нет
  • Askep Asma Bronkhiale
    Askep Asma Bronkhiale
    Документ20 страниц
    Askep Asma Bronkhiale
    Drie8
    Оценок пока нет
  • Makalah Askep Asma
    Makalah Askep Asma
    Документ37 страниц
    Makalah Askep Asma
    Khoirifa Safitri
    Оценок пока нет
  • Askep Asma
    Askep Asma
    Документ37 страниц
    Askep Asma
    Choirul Anwari
    Оценок пока нет
  • LP Asma
    LP Asma
    Документ12 страниц
    LP Asma
    mutia syukri
    100% (1)
  • Askep Asma
    Askep Asma
    Документ64 страницы
    Askep Asma
    ArifDianPerdana
    Оценок пока нет
  • LP Asma Bronkial
    LP Asma Bronkial
    Документ69 страниц
    LP Asma Bronkial
    rayon
    100% (2)
  • LP Asma Bronkial
    LP Asma Bronkial
    Документ19 страниц
    LP Asma Bronkial
    cosmo_xt
    100% (2)
  • Asma Bronkhial
    Asma Bronkhial
    Документ11 страниц
    Asma Bronkhial
    Anonymous 2fZr1M4g
    100% (1)
  • Askep Asma
    Askep Asma
    Документ43 страницы
    Askep Asma
    farida
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Asma
    Laporan Pendahuluan Asma
    Документ23 страницы
    Laporan Pendahuluan Asma
    Yosi Dwi Saputro
    Оценок пока нет
  • Askep Teori Asma
    Askep Teori Asma
    Документ7 страниц
    Askep Teori Asma
    Akhmad Akper Tegal Attijani
    33% (3)
  • Askep Asma
    Askep Asma
    Документ26 страниц
    Askep Asma
    Sri Ayu Ashari
    100% (2)
  • Askep Pada Anak Demam Typhoid
    Askep Pada Anak Demam Typhoid
    Документ14 страниц
    Askep Pada Anak Demam Typhoid
    Lidia
    100% (1)
  • Askep Asma
    Askep Asma
    Документ20 страниц
    Askep Asma
    Kezzia Putri Wazane
    Оценок пока нет
  • Askep Copd
    Askep Copd
    Документ19 страниц
    Askep Copd
    Igustiayu Dwi Ratih Wulandari
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Anak Ispa
    Asuhan Keperawatan Anak Ispa
    Документ16 страниц
    Asuhan Keperawatan Anak Ispa
    rica yunita
    75% (4)
  • Askep Asma
    Askep Asma
    Документ24 страницы
    Askep Asma
    Roselin Megasari Mendrofa
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Asma Bronkial
    Asuhan Keperawatan Asma Bronkial
    Документ108 страниц
    Asuhan Keperawatan Asma Bronkial
    Eka Sapta Desiyana
    Оценок пока нет
  • LP Dan Ebp Asma
    LP Dan Ebp Asma
    Документ24 страницы
    LP Dan Ebp Asma
    emil
    Оценок пока нет
  • LP pNEUMONIA Nic Noc
    LP pNEUMONIA Nic Noc
    Документ13 страниц
    LP pNEUMONIA Nic Noc
    Kiyo Korean Stationary
    100% (4)
  • Laporan Pendahuluan Asma
    Laporan Pendahuluan Asma
    Документ9 страниц
    Laporan Pendahuluan Asma
    Wati Suin Suin
    Оценок пока нет
  • KMB Askep Klien Ispa
    KMB Askep Klien Ispa
    Документ13 страниц
    KMB Askep Klien Ispa
    Sinar Rembulan
    Оценок пока нет
  • Askep Ispa Pada Anak
    Askep Ispa Pada Anak
    Документ20 страниц
    Askep Ispa Pada Anak
    Ikhwan Suryah Surman
    100% (1)
  • LP Asma Nanda Nic Noc
    LP Asma Nanda Nic Noc
    Документ10 страниц
    LP Asma Nanda Nic Noc
    hariati
    100% (1)
  • Asuhn Keperawatan Bronkhitis Nanda Nic Noc
    Asuhn Keperawatan Bronkhitis Nanda Nic Noc
    Документ29 страниц
    Asuhn Keperawatan Bronkhitis Nanda Nic Noc
    Rinov Muhammad Adi
    100% (1)
  • Askep Asma
    Askep Asma
    Документ27 страниц
    Askep Asma
    Fathchur Rohman
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan KMB
    Laporan Pendahuluan KMB
    Документ24 страницы
    Laporan Pendahuluan KMB
    AzalikaIrsantiPutri
    50% (2)
  • ASKEP Bronkopneumonia
    ASKEP Bronkopneumonia
    Документ16 страниц
    ASKEP Bronkopneumonia
    Arisandi, Amkep (jime owam)
    Оценок пока нет
  • LP Asma
    LP Asma
    Документ15 страниц
    LP Asma
    Fa'iza Mei Lie
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Asma Bronkial
    Asuhan Keperawatan Asma Bronkial
    Документ102 страницы
    Asuhan Keperawatan Asma Bronkial
    Sindi Muthiah Utami
    67% (12)
  • Askep Ispa
    Askep Ispa
    Документ10 страниц
    Askep Ispa
    Nebu Neza
    Оценок пока нет
  • Askep Asma
    Askep Asma
    Документ23 страницы
    Askep Asma
    Fajriya Ismayanti
    Оценок пока нет
  • Abstrak Asma
    Abstrak Asma
    Документ1 страница
    Abstrak Asma
    Donny Pramudya Permana
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Asma
    Laporan Pendahuluan Asma
    Документ16 страниц
    Laporan Pendahuluan Asma
    Sunye Sii Wondergirl SangLeader
    100% (1)
  • Askep Asma
    Askep Asma
    Документ15 страниц
    Askep Asma
    Norlyn Tamaela
    Оценок пока нет
  • Asma Lagi
    Asma Lagi
    Документ9 страниц
    Asma Lagi
    Daniel Prem
    Оценок пока нет
  • LP + Askep Gadar Ashma
    LP + Askep Gadar Ashma
    Документ22 страницы
    LP + Askep Gadar Ashma
    azwar anas
    Оценок пока нет
  • LP Igd Asma
    LP Igd Asma
    Документ10 страниц
    LP Igd Asma
    Anonymous g1Ywjn
    Оценок пока нет
  • Askep Asma Brokhiale (Veren)
    Askep Asma Brokhiale (Veren)
    Документ25 страниц
    Askep Asma Brokhiale (Veren)
    Debie Latupeirissa Waas
    Оценок пока нет
  • LP Asma
    LP Asma
    Документ22 страницы
    LP Asma
    Azwarli Setiaku
    Оценок пока нет
  • Tukas Kak Vio Asma
    Tukas Kak Vio Asma
    Документ8 страниц
    Tukas Kak Vio Asma
    Tamara Anelva
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Asma
    Asuhan Keperawatan Asma
    Документ8 страниц
    Asuhan Keperawatan Asma
    Lowita Fi Sakina
    Оценок пока нет
  • Maria LP Asma
    Maria LP Asma
    Документ18 страниц
    Maria LP Asma
    Hulia
    Оценок пока нет
  • Tugas Individu
    Tugas Individu
    Документ13 страниц
    Tugas Individu
    Wulan Purnamasari Tahir
    Оценок пока нет
  • Lirik Lagu Yovie
    Lirik Lagu Yovie
    Документ10 страниц
    Lirik Lagu Yovie
    Wulan Purnamasari Tahir
    Оценок пока нет
  • Penyimpangan KDM Anc
    Penyimpangan KDM Anc
    Документ1 страница
    Penyimpangan KDM Anc
    Wulan Purnamasari Tahir
    Оценок пока нет
  • LP Omphalokole
    LP Omphalokole
    Документ12 страниц
    LP Omphalokole
    Wulan Purnamasari Tahir
    0% (1)