Вы находитесь на странице: 1из 4

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pelajaran kimia merupakan bagian penting dari mempelajari ilmu sains. Pentingnya mempelajari kimia erat kaitannya dengan beberapa peristiwa dalam kehidupan. Ilmu kimia bukanlah sesuatu yang dianggap sulit dan menakutkan. Asalkan dapat mengenali konsep, sifat dan fungsinya serta mengetahui manfaat yang diperoleh setelah mempelajarinya. Salah satu materi pokok kimia pada jenjang sekolah menengah kelas XI semester genap adalah hidrolisis garam. Hidrolisis garam berisikan tentang reaksi antara asam dan basa yang menghasilkan beberapa jenis garam dan sifatnya di dalam larutan. Prasyarat mempelajari materi ini adalah siswa dituntut memiliki pengetahuan dasar mengenai zat-zat yang tergolong asam kuat, asam lemah, basa kuat ataupun basa lemah. Pengetahuan seperti ini mempermudah siswa membedakan zat yang akan bereaksi dengan air dan yang tidak dapat bereaksi serta sifatnya di dalam larutan dan beberapa rumus perhitungan penentuan pH larutan garam. Kenyataan yang terjadi hingga saat ini banyak siswa yang tidak suka dan menganggap sulit mempelajari materi kimia. Hal ini sejalan dengan pernyataaan Ibu Rusliana Sari, S.Pd selaku guru kimia SMAN 2 Banjarmasin. Beliau menyatakan hingga saat ini mata pelajaran kimia dianggap sebagai salah satu mata pelajaran yang sulit bagi siswa terutama pada materi hidrolisis garam. Rasa sulit mempelajari materi

2 ini disebabkan konsep kimianya yang bersifat abstrak dan terdiri dari rumus-rumus perhitungan penentuan pH larutan garam. Hasil wawancara tersebut diperkuat dengan persentase rata-rata siswa yang belum tuntas tahun pelajaran 2008/2009 pada materi hidrolisis garam adalah 75,7. Persentase ini mengacu pada kriteria ketuntasan minimal yaitu 65 yang telah ditetapkan oleh guru kimia SMAN 2 Banjarmasin. Rendahnya hasil belajar siswa dapat ditelusuri dari berbagai faktor penyebabnya antara lain pembelajarannya cenderung didominasi oleh guru menyebabkan siswa menjadi pasif, kurang percaya diri untuk bertanya kepada guru mengenai hal-hal yang belum dipahami dan siswa jarang dikelompokkan dalam belajar sehingga tidak terjadi komunikasi antara siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru. Selain itu, dalam menyelesaikan tugas dan latihan, siswa jarang diminta mengungkapkan alasan terhadap hasil jawaban dari pemikirannya sehingga siswa sulit mengkomunikasikan ide dan pemikirannya dengan baik. Mengatasi masalah tersebut, diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi hidrolisis garam yakni model pembelajaran Think Talk Write. Model pembelajaran ini mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika berdasarkan hasil penelitian Huinker & Laughlin (Yamin & Bansu, 2008). Penerapan model ini juga pernah dilakukan penelitian tindakan kelas oleh Fikriyyah (2006) pada pembelajaran matematika pokok
bahasan Logika Matematika pada siswa Kelas X SMA Negeri 2 Kudus tahun pelajaran 2006/2007. Sementara Nurchayati (2007) pada pembelajaran matematika pokok bahasan

Trigonometri Kelas X SMA Negeri 1 Purwareja tahun pelajaran 2006/2007. Dari

3
penelitian-penelitian ini dapat menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika.

Hasil penelitian ini dapat disesuaikan dengan mata pelajaran kimia yakni materi hidrolisis garam yang memiliki karakter yang juga sama berupa konsep dan perhitungan menggunakan rumus-rumus. Pembelajaran tersebut menuntut siswa melakukan kegiatan membaca, berfikir, berdiskusi dan menulis serta memahami antar konsep pada materi hidrolisis garam serta langkah-langkah dalam menerapkan rumus-rumus menentukan pH larutan garam. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mencoba menerapkan model pembelajaran Think Talk Write pada materi hidrolisis garam. Melalui penerapan model pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi tersebut.

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dirumuskan permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut : 1. Apakah terjadi peningkatan hasil belajar kognitif siswa pada pembelajaran hidrolisis garam melalui model pembelajaran Think Talk Write? 2. Bagaimana kemampuan afektif siswa pada pembelajaran hidrolisis garam melalui model pembelajaran Think Talk Write? 3. Bagaimana respon siswa terhadap model pembelajaran Think Talk Write pada materi hidrolisis garam?

4 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif siswa pada pembelajaran hidrolisis garam melalui model pembelajaran Think Talk Write. 2. Mengetahui kemampuan afektif siswa pada pembelajaran hidrolisis garam melalui model pembelajaran Think Talk Write. 3. Mengetahui respon siswa terhadap model pembelajaran Think Talk Write pada materi hidrolisis garam. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1. Bagi sekolah, dapat meningkatkan mutu pembelajaran kimia di sekolah. 2. Bagi guru, sebagai literatur awal ketika akan melakukan penelitian tindakan kelas menggunakan model Think Talk Write dalam mengembangkan pembelajaran hidrolisis garam. 3. Bagi siswa, dengan pelaksanaan salah satu model pembelajaran terutama melalui model Think Talk Write dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep dan menumbuhkan kemampuan berkomunikasi siswa dalam belajar kimia khususnya materi hidrolisis garam.

Вам также может понравиться

  • 1 Muharram
    1 Muharram
    Документ20 страниц
    1 Muharram
    Wilyasti'pelangitigawarna Likebutterfly-warnabiru Luvninetynine-Einsteinium
    Оценок пока нет
  • RPP Kesetimbangan Final TPS
    RPP Kesetimbangan Final TPS
    Документ9 страниц
    RPP Kesetimbangan Final TPS
    Wilyasti'pelangitigawarna Likebutterfly-warnabiru Luvninetynine-Einsteinium
    Оценок пока нет
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Документ16 страниц
    Bab Iii
    Wilyasti'pelangitigawarna Likebutterfly-warnabiru Luvninetynine-Einsteinium
    Оценок пока нет
  • Laju Reaksi
    Laju Reaksi
    Документ35 страниц
    Laju Reaksi
    Wilyasti'pelangitigawarna Likebutterfly-warnabiru Luvninetynine-Einsteinium
    100% (2)