Вы находитесь на странице: 1из 15

Industrial Chemical

Environmental Toxicology By Felisa

Apa Itu Kimia Industri ?


= Industri yang bahan bakunya berasal dari proses penambangan (mineral dan petroleum), petrokimia, pertanian dan sumber-sumber lain. (Suparni S. R., 2009).

Gb. Ruang Lingkup Kimia Industri

MINERAL
1.

2.
3.

4.

Mineral disintesa dan dapat menghasilkan plastik, obatobatan, detergen, pelumas, produk kertas, kain dan cat untuk kebutuhan industri kimia. Mineral alami/ natural berasal dari hewan, tumbuhan, air, udara, batubara, minyak dan batu mineral (Be, Cd/Zn, Cu, Cr, Hg, Ni, Rb, Sn) Mineral dasar terdiri dari : Bromine : Bromoalkana CaO : Besi (Flux) Chlorine : Cl N2 : Amonia Batu Fosfat : Asam Fosfat Potassium : Pupuk Sodium Carbonate : Kaca, Pembersih Sodium Chloride : Chlorine, Campuran Aspal Sulfur : Asam Sulfat Mineral memiliki sifat toksik dan bernilai ekonomi (see Inorganic Toxicant).

PETROLEUM
1. Bahan bakunya berasal dari campuran organik dan organo-metalik. Terdiri dari :
Parafin, merupakan senyawa paling volatil Naftalene, rantainya alisiklik hidrokarbon Aromatik, rantainya dari benzena ke PAH

2. Minyak mentah atau crude oil. Agar bisa menjadi bensin, minyak tanah, avtur, solar, bitumen/ aspal; minyak mentah harus dikonversi menjadi campuran yang sederhana. By-product minyak mentah adalah S dan N. 3. Minyak mentah berwarna hitam dan lengket tetapi tidak bersifat toksik akut terhadap vertebrata. Toksiknya berasal dari komponen aromatik dan fenol.

Effects of Oil
Sea birds have a high risk of contact to spilled oil due to the amount of time they spend on or near the surface of the sea and on oil affected foreshores. Sea birds may also come in contact with spilled oil while searching for food, since several species of fish are able to survive beneath floating oil Effects of oil on marine mammals are dependent upon species but may include: hypothermia due to conductance changes in skin, resulting in metabolic shock, toxic effects and secondary organ dysfunction due to ingestion of oil, congested lungs, damaged airways, interstitial emphysema due to inhalation of oil droplets and vapour, gastrointestinal ulceration and haemorrhaging due to ingestion of oil during grooming and feeding, eye and skin lesions from continuous exposure to oil, decreased body mass due to restricted diet and stress due to oil exposure and behavioural changes.
http://www.amsa.gov.au/marine_environment_protection/national_plan/general_info rmation/oiled_wildlife/oil_spill_effects_on_wildlife_and_non-avian_marine_life.asp

INDUSTRI PETROKIMIA
1. Bahan baku industri petrokimia : metana, etana, propana, butana, toluen dan xylene. Biasanya untuk mendapatkan jumlah yang banyak, bahan baku tersebut dipisahkan melalui metode destilasi fraksional. 2. Industri petrokimia biasanya menghasilkan pupuk dan bahan-bahan kimia lainnya, seperti amoniak, asam sulfat, asam fosfat, cement reterder, alumunium florida, karbondioksida cair, karbondioksida kering, asam klorida, oksigen, nitrogen, hidrogen, gypsum.

INDUSTRI PETROKIMIA (2)


Sumber-sumber Bahan Baku Industri Petrokimia : a. Methanol, berasal dari dehidrogenasi alkohol atau oksidasi katalase. Produk jadinya sebagai pelarut, tambahan bensin dan bahan baku kompor gas portabel. MTBE (Methyl tert-Buthyl Eter) digunakan sebagai tambahan bensin. Metanol dapat diabsorbsi ke dalam kulit, saluran pernafasan atau pencernaan. Dampak metanol terhadap hewan, bisa menyebabkan asidosis, inebriasi dan CNS damage.

INDUSTRI PETROKIMIA (3)


Sumber-sumber Bahan Baku Industri Petrokimia : b. Formaldehid, berasal dari oksidasi metanol atau katalisasi air. Produk jadinya sebagai pengawet, campuran plastik, wallboard, insulasi, busa. Dapat sebabkan efek alergik ke manusia dan kanker pernafasan ke hewan. c. Ethanol/ Fermentasi Terigu, berasal dari katalisasi hidrasi etilen. Produk jadinya untuk pelarut, alkohol fortifikasi minuman (brandy), obat, parfum, pewangi, bahan bakar campuran.

INDUSTRI PETROKIMIA (4)


Sumber-sumber Bahan Baku Industri Petrokimia : d. Etylene Oxide, produk nya bisa digunakan untuk sterilisasi medis, desinfektan makanan, pengawet di perpustakaan dan museum. Sifatnya toksik dan karsinogenik. e. Etylene Glycol, berasal dari hidrolisa etylene oxide. Digunakan untuk membuat poliester, plastik, kosmetik, tinta, minyak rem, antifreeze. Antifreeze ini menarik bagi anak-anak dan hewan, padahal mematikan.

INDUSTRI PETROKIMIA (5)


Sumber-sumber Bahan Baku Industri Petrokimia : f. Chlorinated Hydrocarbon, sifatnya karsinogenik. Produk jadinya adalah klorofoam (untuk anestesi) dan carbon tetrachloride (untuk lapisan teflon pada alat masak, pemadam api, dan pembersih rumah tangga). g. Tetrachloroethylene (PCE) dan Trichloroethylene (TCE), biasa digunakan untuk pengepakan dan pipa PVC, sifatnya karsinogenik. Bahaya untuk ginjal dan hati dan penipisan lapisan ozon.

INDUSTRI PETROKIMIA (6)


Sumber-sumber Bahan Baku Industri Petrokimia : g. Phenol, digunakan untuk antiseptik (asam karbol), soda kaustik. Berbahaya bagi kulit karena menyebabkan efek terbakar, berbahaya juga bagi hati dan ginjal. Dapat digunakan juga untuk dacron/ polistiren.

PRODUK SISA SAMPINGAN TOKSIK (TOXIC BY PRODUCT & CONVERSION)


1. PAH (Polisiklik Aromatik Hidrokarbon) Sumbernya dari pembakaran (asap rokok, makanan berasap/ BBQ, asap motor/ mobil). Berbahaya bagi hewan, karena menyebabkan phototoxicity. Untuk manusia, menimbulkan bahaya iritasi. Cara mengatasi adalah dengan photooxidation, dengan mikroba.

PRODUK SISA SAMPINGAN TOKSIK (TOXIC BY PRODUCT & CONVERSION)


2. Limbah Hex adalah akumulasi dari residu pemanasan tingkat tinggi. Hex berasal dari hexachlorbenzene dan hexachlorobutandiene. Semuanya berasal dari proses produksi pestisida dan pestisida yang terserap ke tanah. Menyerang hati dan sistem kekebalan manusia.

PRODUK SISA SAMPINGAN TOKSIK (TOXIC BY PRODUCT & CONVERSION)


3. Chlorinated Dioxin , berasal dari pemanasan atau venting system yang bocor. Yaitu alkali metal-salt dipanaskan tingkat tinggi. Yang berbahaya adalah PentachloroPhenol (PCP), campuran dioksin dengan chlorophenol, tidak dapat didegradasi oleh lingkungan. 4. DDT (dichlorophenyltrichloroethane) adalah pelarut terklorinasi, menyebabkan kanker, gangguan kehamilan, keguguran janin, kemandulan.

Hati-hati Mengunakan Produk Bahan Kimia Segera!!!

Вам также может понравиться