Вы находитесь на странице: 1из 20

REFERAT ILMU BEDAH HIDROKEL

Pembimbing : dr. Edward Simamora, SpB., SpBA

Disusun oleh : Anna Noviana / 0410113 Ganda Irma Melati / 0410136 M. Ekky Rachmatulloh / 0410149 Erick Thungady / 0510160 Ellya Theresia Tjondro / 0710074

Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Rumah Sakit Immanuel Bandung

2011

BAB I PENDAHULUAN Hidrokel adalah penimbunan cairan dalam selaput yang membungkus testis, yang menyebabkan pembengkakan lunak pada salah satu testis. Penyebabnya karena gangguan dalam pembentukan alat genitalia eksternal, yaitu kegagalan penutupan saluran tempat turunnya testis dari rongga perut ke dalam skrotum. Cairan peritoneum mengalir melalui saluran yang terbuka tersebut dan terperangkap di dalam skrotum sehingga skrotum membengkak. Sekitar 10% bayi baru lahir mengalami hidrokel, dan umumnya akan hilang sendiri dalam tahun pertama kehidupan. Biasanya tidak terasa nyeri dan jarang membahayakan sehingga tidak membutuhkan pengobatan segera. Pada bayi hidrokel dapat terjadi mulai dari dalam rahim. Pada usia kehamilan 28 minggu , testis turun dari rongga perut bayi kedalam skrotum, dimana setiap testis ada kantong yang mengikutinya sehingga terisi cairan yang mengelilingi testis tersebut. Pada orang dewasa, hidrokel bisa berasal dari proses radang atau cedera pada skrotum. Radang yang terjadi bisa berupa epididimitis (radang epididimis) atau orchitis (radang testis). Tunika vaginalis di skrotum sekitar testis normalnya tidak teraba, kecuali bila mengandung cairan membentuk hidrokel, yang jelas bersifat diafan (tembus cahaya) pada transiluminasi. Jika tidak dapat ditemukan karena besarnya hidrokel, testis harus dicari di sebelah dorsal karena testis terletak di ventral epididimis sehingga tunika vaginalis berada di sebelah depan. Bila ada hidrokel, testis dengan epididimis terdorong ke dorsal oleh ruang tunika vaginalis yang membesar. Hidrokel testis mungkin kecil atau mungkin besar sekali. Hidrokel bisa disebabkan oleh rangsangan patologik seperti radang atau tumor testis. Pada operasi, sebagian besar dinding dikeluarkan. Kadang ditemukan hidrokel terbatas di funikulus spermatikus yang berasal dari sisa tunika vaginalis di dalam funikulus; benjolan tersebut jelas terbatas dan bersifat diafan pada transiluminasi. Jarang sekali ditemukan benjolan di funikulus yang dapat dihilangkan dengan tekanan, sedangkan memberikan kesan terbatas jelas di sebelah kranial. Bila 2

demikian, terdapat tunika vaginalis yang berhubungan melalui saluran sempit dengan rongga perut dan berisi cairan rongga perut. Hernia inguinalis lateralis atau indirek yang mengandung sedikit cairan rongga perut ini kadang diberikan nama salah hidrokel komunikans. Karena hubungan dengan rongga perut terlalu sempit sekali. Kelainan ini memberi kesan hidrokel funikulus; kantong hernia ini tidak dapat dimasuki usus atau omentum.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Anatomi Testis Testis adalah organ genitalia pria yang terletak di skrotum. Ukuran testis pada orang dewasa adalah 432,5 cm dengan volume 15-25 ml berbentuk ovoid kedua buah testis terbungkus oleh jaringan tunika albuginea yang melekat pada testis. Diluar tunika albuginea terdapat tunika vaginalis yang terdiri atas lapisan viseralis dan parietalis, serta tunika dartos. Otot kremaster yang berada disekitar testis memungkinkan testis dapat digerakan mendekati rongga abdomen untuk mempertahankan temperatur testis agar tetap stabil. Secara histopatologis, testis terdiri atas kurang lebih 250 lobuli dan tiap lobulus terdiri atas tubuli seminiferi. Didalam tubulus seminiferus terdapat sel-sel spermatogenia dan sel Sertoli, sedang diantara tubulus seminiferi terdapat sel-sel Leyding. Sel-sel spermatogenia pada proses spermatogenesis menjadi sel spermatozoa. Sel-sel Sertoli berfungsi memberi makanan pada bakal sperma, sedangkan sel-sel Leyding atau disebut sel interstisial testis berfungsi dalam menghasilkan hormon testosteron. Sel-sel spermatozoa yang diproduksi di tubuli seminiferi testis disimpan dan mengalami pematangan atau maturasi diepididimis setelah mature (dewasa) sel-sel spermatozoa bersama-sama dengan getah dari epididimis dan vas deferens disalurkan menuju ke ampula vas deferens. Sel-sel itu setelah dicampur dengan cairan-caidari epididimis, vas deferens, vesikula seminalis, serta cairan prostat menbentuk cairan semen. Vaskularisasi Testis mendapatkan darah dari beberapa cabang arteri, yaitu : 1. Arteri spermatika interna yang merupakan cabang dari aorta 2. Arteri deferensialis cabang dari arteri vesikalis inferior 3. Arteri kremasterika yang merupakan cabang arteri epigastrika. Pembuluh vena yang meninggalkan testis berkumpul membentuk pleksus Pampiniformis. Plesksus ini pada beberapa orang mengalami dilatasi dan dikenal sebagai varikokel.

Gambar 1. Anatomi normal testis HIDROCELE Definisi Hidrokel adalah penumpukan cairan berbatas tegas yang berlebihan di antara lapisan parietalis dan viseralis tunika vaginalis. Dalam keadaan normal, cairan yang berada di dalam rongga itu memang ada dan berada dalam keseimbangan antara produksi dan reabsorbsi oleh sistem limfatik di sekitarnya. Epidemiologi Di USA, insidensi hidrokel adalah sekitar 10-20 per 1000 kelahiran hidup dan lebih sering terjadi pada bayi premature. Lokasi tersering adalah di sebelah kanan, dan hanya 10% yang terjadi secara bilateral. Insidensi PPPVP menurun seiring dengan bertambahnya umur. Pada neonates, 80%-94% memiliki PPPVP. Risiko hidrokel lebih tinggi pada bayi premature dengan berat badan lahir kurang dari 1500 gram dibandingkan dengan bayi aterm.

Etiologi Hidrokel yang terjadi pada bayi baru lahir dapat disebabkan karena : (1) belum sempurnanya penutupan prosesus vaginalis sehingga terjadi aliran cairan peritoneum ke prosesus vaginalis atau (2) belum sempurnanya sistem limfatik di daerah skrotum dalam melakukan reabsorbsi cairan hidrokel. Pada orang dewasa, hidrokel dapat terjadi secara idiopatik (primer) dan sekunder. Penyebab sekunder dapat terjadi karena didapatkan kelainan pada testis atau epididimis yang menyebabkan terganggunya sistem sekresi atau reabsorbsi cairan di kantong hidrokel. Kelainan pada testis itu mungkin suatu tumor, infeksi, atau trauma pada testis/epididimis. Kemudian hal ini dapat menyebabkan produksi cairan yang berlebihan oleh testis, maupun obstruksi aliran limfe atau vena di dalam funikulus spermatikus. Hidrokel dapat diklasifikasi menjadi dua jenis berdasarkan kapan terjadinya yaitu:
1. Hidrokel_primer

Hidrokel primer terlihat pada anak akibat kegagalan penutupan prosesus vaginalis. Prosesus vaginalis adalah suatu divertikulum peritoneum embrionik yang melintasi kanalis inguinalis dan membentuk tunika vaginalis. Hidrokel jenis ini tidak diperlukan terapi karena dengan sendirinya rongga ini akan menutup dan cairan dalam tunika akan diabsorpsi.
2. Hidrokel_sekunder

Pada orang dewasa, hidrokel sekunder cenderung berkembang lambat dalam suatu masa dan dianggap sekunder terhadap obstruksi aliran keluar limfe. Dapat disebabkan oleh kelainan testis atau epididimis. Keadaan ini dapat karena radang atau karena suatu proses neoplastik. Radang lapisan mesotel dan tunika vaginalis menyebabkan terjadinya produksi cairan berlebihan yang tidak dapat dibuang keluar dalam jumlah yang cukup oleh saluran limfe dalam lapisan luar tunika. Berdasarkan kejadian:
1. Hidrokel akut

Biasanya berlangsung dengan cepat dan dapat menyebabkan nyeri. Cairan

berrwarna kemerahan mengandung protein, fibrin, eritrosit dan sel polimorf.


2. Hidrokel kronis

Hidrokel jenis ini hanya menyebabkan peregangan tunika secara perlahan dan walaupun akan menjadi besar dan memberikan rasa berat, jarang menyebabkan nyeri. Menurut letak kantong hidrokel terhadap testis, secara klinis dibedakan beberapa macam hidrokel, yaitu
1. Hidrokel testis.

Kantong hidrokel seolah-olah mengelilingi testis sehingga testis tak dapat diraba. Pada anamnesis, besarnya kantong hidrokel tidak berubah sepanjang hari.
2. Hidrokel funikulus.

Kantong hidrokel berada di funikulus yaitu terletak di sebelah kranial dari testis, sehingga pada palpasi, testis dapat diraba dan berada di luar kantong hidrokel. Pada anamnesis kantong hidrokel besarnya tetap sepanjang hari.
3. Hidrokel Komunikan

Terdapat hubungan antara prosesus vaginalis dengan rongga peritoneum sehingga prosesus vaginalis dapat terisi cairan peritoneum. Pada anamnesis kantong hidrokel besarnya dapat berubah-ubah yaitu bertambah pada saat anak menangis. Pada palpasi kantong hidrokel terpisah dari testis dan dapat dimasukkan kedalam rongga abdomen

Patofisiologi Hidrokel disebabkan oleh kelainan kongenital (bawaan sejak lahir) ataupun ketidaksempurnaan dari prosesus vaginalis tersebut menyebabkan tidak menutupnya rongga peritoneum dengan prosessus vaginalis. Sehingga terbentuklah rongga antara tunika vaginalis dengan cavum peritoneal dan menyebabkan terakumulasinya cairan yang berasal dari sistem limfatik disekitar. Hidrokel cord terjadi ketika processus 7

vaginalis terobliterasi di atas testis sehingga tetap terdapat hubungan dengan peritoneum, dan processus vaginalis mungkin tetap terbuka sejauh batas atas scrotum. Area seperti kantung di dalam canalis inguinalis terisi dengan cairan. Cairan tersebut tidak masuk ke dalam scrotum. Cairan yanng seharusnya merupakan keseimbangan antara produksi dan reabsorbsi oleh sistem limfatik di sekitarnya. Tetapi pada penyakit ini, telah terganggunya sistem sekresi atau reabsorbsi cairan limfa. Dan terjadilah penimbunan di tunika vaginalis tersebut. Akibat dari tekanan yang terus-menerus, mengakibatkan Obstruksi aliran limfe atau vena di dalam funikulus spermatikus. Dan terjadilah atrofi testis dikarenakan akibat dari tekanan pembuluh darah yang ada di daerah sekitar testis tersebut. Selama perkembangan janin, testis terletak di sebelah bawah ginjal, di dalam rongga peritoneal. Ketika testis turun melalui canalis inguinalis ke dalam scrotum, testis diikuti dengan ekstensi peritoneum dengan bentuk seperti kantung, yang dikenal sebagai processus vaginalis. Setelah testis turun, procesus vaginalis akan terobliterasi dan menjadi fibrous cord tanpa lumen. Ujung distal dari procesus vaginalis menetap sebagai tunika yang melapisi testis, yang dikenal sebagai tunika vaginalis. Normalnya, region inguinal dan scrotum tidak saling berhubungan dengan abdomen. Organ viscera intraabdominal maupun cairan peritonel seharusnya tidak dapat masuk ke dalam scrotum ataupun canalis inguinalis. Bila procesus vaginalis tidak tertutup, dikenal sebagai persistent patent processus vaginalis peritonei (PPPVP).

Gambar 2. Patogenesis Hidrokel Bila PPPVP berdiameter kecil dan hanya dapat dilalui oleh cairan, dinamakan sebagai hidrokel komunikan. Bila PPPVP berdiameter besar dan dapat dilalui oleh usus, omentum, atau organ viscera abdomen lainnya, dinamakan sebagai hernia. Banyak teori yang membahas tentang kegagalan penutupan processus vaginalis. Otot polos telah diidentifikasi terdapat pada jaringan PPPVP, dan tidak terdapat pada peritoneum normal. Jumlah otot polos yang ada mungkin berhubungan dengan tingkat patensi processus vaginalis. Sebagai contoh, jumlah otot polos yang lebih besar terdapat pada kantung hernia dibandingkan dengan PPPVP dari hidrokel. Penelitian terus berlanjut untuk menentukan peranan otot polos pada pathogenesis ini. Mekanisme terjadinya PPPVP juga berhubungan dengan adanya peningkatan tekanan intraabdominal. Keadaan apapun yang menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan intraabdominal dapat menghambat atau menunda proses penutupan processus vaginalis. Keadaan tersebut antara lain batuk kronis (seperti pada TB paru), keadaan yang membuat bayi sering mengedan (seperti feses keras), dan tumor intraabdomen. Keadaan tersebut di atas menyebabkan peningkatan risiko terjadinya PPPVP yang dapat berakibat sebagai hidrokel maupun hernia. 9

Gambar 3. Jenis-jenis Hidrokel

Gambaran Klinis Pasien mengeluh adanya benjolan di kantong skrotum yang tidak nyeri. Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya benjolan di kantong skrotum dengan konsistensi kistus dan pada pemeriksaan penerawangan menunjukkan adanya transiluminasi. Pada hidrokel yang terinfeksi atau kulit skrotum yang sangat tebal kadang-kadang sulit melakukan pemeriksaan ini, sehingga harus dibantu dengan pemeriksaan ultrasonografi. Menurut letak kantong hidrokel terhadap testis, secara klinis dibedakan beberapa macam hidrokel, yaitu (1) hidrokel testis, (2) hidrokel funikulus, dan (3) hidrokel komunikan. Pembagian ini penting karena berhubungan dengan metode operasi yang akan dilakukan pada saat melakukan koreksi hidrokel.

Gambar 4. Hidrokel komunikans (pada anak) 10

Gambar 5. Hidrokel non-komunikans (pada dewasa) Pada hidrokel testis, kantong hidrokel seolah-olah mengelilingi testis sehingga testis tak dapat diraba. Pada anamnesis, besarnya kantong hidrokel tidak berubah sepanjang hari. Pada hidrokel funikulus, kantong hidrokel berada di funikulus yaitu terletak di sebelah kranial testis, sehingga pada palpasi, testis dapat diraba dan berada di luar kantong hidrokel. Pada anamnesis, kantong hidrokel besarnya tetap sepanjang hari. Pada hidrokel komunikan terdapat hubungan antara prosesus vaginalis dengan rongga peritoneum sehingga prosesus vaginalis dapat terisi cairan peritoneum. Pada anamnesis, kantong hidrokel besarnya dapat berubah-ubah yaitu bertambah besar pada saat anak menangis. Pada palpasi, kantong hidrokel terpisah dari testis dan dapat dimasukkan ke dalam rongga abdomen. Pemeriksaan Fisik Lakukan pemeriksaan pada posisi berbaring dan berdiri. Jika pada posisi berdiri tonjolan tampak jelas, baringkan pasien pada posisi supine. Bila terdapat resolusi pada tonjolan (dapat mengecil), harus dipikirkan kemungkinan hidrokel komunikan atau hernia. Bila tonjolan tidak terlihat, lakukan valsava maneuver untuk meningkatkan tekanan intaabdominal. Pada anak yang lebih besar, dapat dilakukan dengan menyuruh pasien meniup balon, atau batuk. Pada bayi, dapat dilakukan dengan 11

memberikan tekanan pada abdomen (palpasi dalam) atau dengan menahan kedua tangan bayi diatas kepalanya sehingga bayi akan memberontak sehingga akan menimbulkan tonjolan. Pemeriksaan transiluminasi pada scrotum menunjukkan cairan dalam tunika vaginalis mengarah pada hidrokel. Namun, tes ini tidak sepenuhnya menyingkirkan hernia.

Gambar 6. Tes Transiluminasi Pemeriksaan penunjang 1. Transiluminasi Merupakan langkah diagnostik yang paling penting sekiranya menemukan massa skrotum..Dilakukan didalam suatu ruang gelap, sumber cahaya diletakkan pada sisi pembesaran skrotum . Struktur vaskuler, tumor, darah, hernia dan testis normal tidak dapat ditembusi sinar. Trasmisi cahaya sebagai bayangan merah menunjukkan rongga yang mengandung cairan serosa, seperti hidrokel . 2. Ultrasonografi Ultrasonografi dapat mengirimkan gelombang suara melewati skrotum dan membantu melihat adanya hernia, kumpulan cairan (hidrokel), vena abnormal (varikokel) dan kemungkinan adanya tumor.

Diferential Diagnosis

12

Secara umum adanya pembengkakan skrotum memberikan gejala yang hampir sama dengan hidrokel, sehingga sering salah terdiagnosis. Oleh karena itu diagnosis banding hidrokel adalah : Hernia scrotalis: Hidrokel dan hernia inguinalis bermanifestasi klinis sebagai benjolan pada daerah testis dengan perbedaan utama berupa benjolan pada hernia bersifat hilang timbul, sedangkan pada hidrokel, benjolan dapat berkurang tapi lama. Dengan melakukan tes transiluminasi, hidrokel memberikan hasil tes yang positif sedangkan pada hernia inguinalis hasil tes negatif. Pentingnya membedakan kedua kasus tersebut sehubungan dengan penanganan yang dilakukan untuk kemudian mengurangi komplikasi yang dapat terjadi. Varikokel Adalah varises dari vena pada pleksus pampiniformis akibat gangguan aliran darah balik vena spermatika interna. Gambaran klinis : Anamnesa : 1. Pasien biasanya mengeluh belum mempunyai anak setelah beberapa tahun menikah. 2. Terdapat benjolan di atas testis yang tidak nyeri. 3. Terasa berat pada testis Pemeriksaan Fisik : (Pasien berdiri dan diminta untuk manuver valsava) Inspeksi dan Palpasi terdapat bentukan seperti kumpulan cacing di dalam kantung, yang letaknya di sebelah kranial dari testis, permukaan testis licin, konsistensi elastis. Pada posisi berbaring, benjolan akan menghilang, sedangkan pada hidrokel tidak hilang, hanya dapat berkurang tetapi butuh waktu yang lama. Torsi Testis Adalah keadaan dimana funikulus spermatikus terpuntir sehingga terjadi gangguan vaskularisasi dari testis yang dapat berakibat terjadinya gangguan aliran darah daripada testis. Gambaran klinis : Anamnesa :

13

1. Timbul mendadak, nyeri hebat dan pembengkakan skrotum. 2. sakit perut hebat, kadang mual dan muntah. 3. nyeri dapat menjalar ke daerah inguinal. Pemeriksaan Fisik : 1. Inspeksi testis bengkak, terjadi retraksi testis ke arah kranial, karena funikulus spermatikus terpuntir dan memendek, testis pada sisi yang terkena lebih tinggi dan lebih horizontal jika dibandingkan testis sisi yang sehat. 2. Palpasi teraba lilitan / penebalan funikulus spermatikus Pemeriksaan fisik yang paling sensitive pada torsio testis adalah hilangnya

reflex kremaster. Refleks kremaster dilakukan dengan menggores atau mencubit paha bagian medial, menyebabkan kontraksi musculus cremaster yang akan mengangkat testis. Refleks kremaster dikatakan positif bila testis bergerak ke arah atas minimal 0.5 cm. Pada torsio appendix testis, teraba adanya nodul keras berdiameter 2-3 mm di ujung atas testis, dapat tampak berwarna kebiruan, yang dikenal dengan blue dot sign. Prehns sign negative mengindikasikan nyeri tidak berkurang dengan pengangkatan testis dapat menunjukkan adanya torsio testis, merupakan operasi CITO dan harus dikoreksi dalam 6 jam. Hematocele Adalah penumpukan darah di dalam tunika vaginalis, biasanya didahului oleh trauma. Gambaran klinik : benjolan pada testis Pemeriksaan Fisik : - Masa kistik -Transiluminasi (-) Tumor testis Keganasan pada pria terbanyak usia antara 15-35 tahun. Gambaran klinis : 14

Anamnesa : keluhan adanya pembesaran testis yang tidak nyeri. Terasa berat pada kantong skrotum Pemeriksaan Fisik : Benjolan pada testis yang padat, keras, tidak nyeri pada palpasi. Terapi Hidrokel pada bayi biasanya ditunggu hingga anak mencapai usia 1 tahun dengan harapan setelah prosesus vaginalis menutup, hidrokel akan sembuh sendiri; tetapi jika hidrokel masih tetap ada atau bertambah besar perlu dipikirkan untuk dilakukan koreksi. Mayoritas hidrokel pada neonates akan hilang karena penutupan spontan dari PPPVP awal setelah kelahiran. Cairan dalam hidrokel biasanya akan direabsorpsi sebelum bayi berumur 1 tahun. Berdasarkan fakta tersebut, observasi umumnya dilakukan pada hidrokel pada bayi. Indikasi operasi perbaikan hidrokel : o Gagal untuk hilang pada umur 2 tahun
o o

Rasa tidak nyaman terus-menerus akibat hidrokel permagna Pembesaran volume cairan hidrokel sehingga dapat menekan pembuluh darah

o Adanya infeksi sekunder (sangat jarang)

Gambar 7. Hidrokel testis Pada hidrokel kongenital dilakukan pendekatan inguinal karena seringkali hidrokel ini disertai dengan hernia inguinalis sehingga pada saat operasi hidrokel, sekaligus melakukan herniografi. Pada hidrokel testis dewasa dilakukan pendekatan scrotal 15

dengan melakukan eksisi dan marsupialisasi kantong hidrokel sesuai cara Winkelman atau plikasi kantong hidrokel sesuai cara Lord. Plikasi kantong hernia (Lords procedure) digunakan untuk hidrokel ukuran kecil sampai medium. Tehnik ini mengurangi resiko terjadiya hematoma. Eversi dan penjahitan kantong hidrokel dibelakang testis (Jaboulay procedure) dihubungkan dengan pengurangan kejadian rekurensi, tetapi tidak mengurangi resiko terjadinya hematom. Pada hidrokel funikulus dilakukan ekstirpasi hidrokel secara in toto.

Penatalaksanaan Post Operasi Hidrokel Penyembuhan post-operasi hidrokel biasanya cepat. Terapi yang diberikan antara lain : Analgetik jam; hindari penggunaan narkotika pada bayi karena adanya risiko apneu Anak yang lebih besar Paracetamol dengan kodein (1mg/kg kodein) setiap 6-8 jam Sekitar 2 minggu setelah operasi, posisi mengangkang (naik sepeda) harus dihindari untuk mencegah perpindahan testis yang mobile keluar dari scrotum, dimana dapat terjebak oleh jaringan ikat dan mengakibatkan cryptorchidism sekunder. Pada anak dengan usia sekolah, aktivitas olahraga harus dibatasi selama 4-6 Karena kebanyakan operasi hidrokel dilakuakn pada dasar pasien rawat jalan minggu. (outpatient), pasien dapat kembali ke sekolah segera setelah tingkat kenyamanan memungkinkan (biasanya 1-3 hari post-operasi). Teknik Operasi Hidrokel (High Ligation)
o o o

Bayi Ibuprofen 10mg/kg setiap 6-8 jam; paracetamol 15 mg/kg setiap 6-8

Memeriksa anak untuk mengkonfirmasi adanya testis. Membuat incisi inguinal kecil Masuk ke canalis inguinalis dan diseksi PV, yang merupakan kantung Keluarkan isi kantung hidrokel (cairan) ke dalam abdomen Ligasi kantung pada atau di atas annulus inguinalis interna 16

hidrokel, harus bebas dari vas deferens dan pembuluh darah.


o o

Inspeksi annulus inguinalis interna untuk memastikan seluruh isi Jahit lapisan fascia dan kulit..

kantung telah dikeluarkan seluruhnya.


o

17

A. B. terlihat. C. hidrokel dan cord. D. E.

Incisi pada kuadran bawah abdomen sepanjang 2-4cm, ke arah Fascia superfisialis telah diincisi. Musculus obliqus externus Musculus obliqus externus telah diincisi, tampak kantung Fascia oblique externus dijepit, memperlihatkan musculus Kantung yang melalui canalis inguinalis dan annulus inguinalis

lateral dari titik tepat di atas spina pubic.

cremaster dan fascia spermaticus interna melapisi kantung dan cord. externa dipisahkan dari cord di bawahnya. Ujung distal telah dibuka sebagian. Ujung proximal akan dilakukan high ligation pada leher kantung. F. Ujung proximal kantung diangkat. Retroperitoneal fat pad yang selalu ada dan merupakan indikasi titik untuk high ligation. Jahitan dilakukan pada leher kantung. Setelah dijahit, jahitan kedua dilakukan pada distal dari jahitan pertama untuk memastikan ligasi yang permanen. G. H. Komplikasi operasi Komplikasi pasca bedah ialah perdarahan dan infeksi luka operasi. Penyulit Jika dibiarkan, hidrokel yang cukup besar mudah mengalami trauma dan hidrokel permagna bisa menekan pembuluh darah yang menuju ke testis sehingga menimbulkan atrofi testis. Prognosis Dengan terapi operasi, angka rekurensi adalah kurang dari 1%. Musculus oblique externus dijahit. Menjahit jaringan subcuticular.

18

BAB III KESIMPULAN


Hidrokel adalah penumpukan cairan berbatas tegas yang berlebihan di antara lapisan parietalis dan viseralis tunika vaginalis. Dalam keadaan normal, cairan yang berada di dalam rongga itu memang ada dan berada dalam keseimbangan antara produksi dan reabsorbsi oleh sistem limfatik di sekitarnya. Hidrokel yang terjadi pada bayi baru lahir dapat disebabkan karena : (1) belum sempurnanya penutupan prosesus vaginalis sehingga terjadi aliran cairan peritoneum ke prosesus vaginalis atau (2) belum sempurnanya sistem limfatik di daerah skrotum dalam melakukan reabsorbsi cairan hidrokel. Gambaran klinis pasien mengeluh adanya benjolan di kantong skrotum yang tidak nyeri. Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya benjolan di kantong skrotum dengan konsistensi kistus dan pada pemeriksaan penerawangan menunjukkan adanya transiluminasi. Pada hidrokel yang terinfeksi atau kulit skrotum yang sangat tebal kadang-kadang sulit melakukan pemeriksaan ini, sehingga harus dibantu dengan pemeriksaan ultrasonografi. Tindakan untuk mengatasi cairan hidrokel adalah dengan aspirasi dan operasi. Aspirasi cairan hidrokel tidak dianjurkan karena selain angka kekambuhannya tinggi, kadang kala dapat menimbulkan penyulit berupa infeksi. Jika dibiarkan, hidrokel yang cukup besar mudah mengalami trauma dan hidrokel permagna bisa menekan pembuluh darah yang menuju ke testis sehingga menimbulkan atrofi testis.

19

BAB IV DAFTAR PUSTAKA

1. Benson CD, Mustard WT. Pediatric Surgery. Volume 1. 1962. Year Book Medical Publishers, Inc. USA. p. 580-582 2. Sjamsuhidajat R. dan Jong W.D., Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 4, Jakarta, EGC, 1997 3. James M Becker. Essentials of Surgery. Edisi 1. Saunders Elsevier. Philadelphia. p 118-129 4. Gerard M Doherty. Current Surgical Diagnosis and Treatment. Edisi 12. McGraw-Hill Companies. New York. p 245-259 5. Brunicardi FC et al. Schwartzs principles of surgery. 8th edition. United States America : McGraw Hill, 2005.826-42. 6. http://www.medindia.net/patients/patientinfo/hydrocele-adultsurgery.htm#ixzz12zjIvvR5 7. http://emedicine.medscape.com/article/777386-print 8. http://emedicine.medscape.com/article/1015147-print 9. http://emedicine.medscape.com/article/438724-overview

20

Вам также может понравиться

  • Referat Hidrokel
    Referat Hidrokel
    Документ18 страниц
    Referat Hidrokel
    Adisyari Puri Handini
    Оценок пока нет
  • Modul Varikokel
    Modul Varikokel
    Документ7 страниц
    Modul Varikokel
    Zulfan Zulfan
    Оценок пока нет
  • BAB II Invaginasi
    BAB II Invaginasi
    Документ10 страниц
    BAB II Invaginasi
    Ilham rianda
    Оценок пока нет
  • Perforasi Tifoid
    Perforasi Tifoid
    Документ44 страницы
    Perforasi Tifoid
    Riska Sovina
    Оценок пока нет
  • HIL Reponible
    HIL Reponible
    Документ31 страница
    HIL Reponible
    krismaputri
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Bedah Anak - Megakolon Kongenital
    Laporan Kasus Bedah Anak - Megakolon Kongenital
    Документ45 страниц
    Laporan Kasus Bedah Anak - Megakolon Kongenital
    Teresia Maharani
    Оценок пока нет
  • Hernia Reponibel
    Hernia Reponibel
    Документ2 страницы
    Hernia Reponibel
    Odilia Maria
    Оценок пока нет
  • Hernia Hidrokel
    Hernia Hidrokel
    Документ4 страницы
    Hernia Hidrokel
    Pria Desriadi
    Оценок пока нет
  • Hernia Umbilikalis
    Hernia Umbilikalis
    Документ19 страниц
    Hernia Umbilikalis
    Yudha Ferriansyah
    Оценок пока нет
  • Referat Bedah Hernia Inguinalis
    Referat Bedah Hernia Inguinalis
    Документ24 страницы
    Referat Bedah Hernia Inguinalis
    Tasya Lianda
    Оценок пока нет
  • Referat Fistula Ani
    Referat Fistula Ani
    Документ23 страницы
    Referat Fistula Ani
    raka wibawa Putra
    Оценок пока нет
  • Cara Membaca Foto
    Cara Membaca Foto
    Документ6 страниц
    Cara Membaca Foto
    Olivia Valentine Leki
    100% (1)
  • Rangkuman Ortopedi
    Rangkuman Ortopedi
    Документ5 страниц
    Rangkuman Ortopedi
    Carima Jatno
    Оценок пока нет
  • Appendisitis 1-1
    Appendisitis 1-1
    Документ42 страницы
    Appendisitis 1-1
    YonathanWaisendi
    Оценок пока нет
  • PARAFIMOSIS
    PARAFIMOSIS
    Документ20 страниц
    PARAFIMOSIS
    Anonymous mpo74dFg
    Оценок пока нет
  • Hernia Inguinalis Lateralis
    Hernia Inguinalis Lateralis
    Документ25 страниц
    Hernia Inguinalis Lateralis
    Azizan Ab
    100% (4)
  • Ileus Obstruktif Referat Desta
    Ileus Obstruktif Referat Desta
    Документ9 страниц
    Ileus Obstruktif Referat Desta
    Chairunnisa Lisa
    Оценок пока нет
  • Fistula Ani
    Fistula Ani
    Документ17 страниц
    Fistula Ani
    Ika Sri
    Оценок пока нет
  • Degloving Injury
    Degloving Injury
    Документ6 страниц
    Degloving Injury
    AngahVyan
    Оценок пока нет
  • Referat Perforasi Gaster
    Referat Perforasi Gaster
    Документ27 страниц
    Referat Perforasi Gaster
    mila
    50% (2)
  • Referat Appendicitis Akut
    Referat Appendicitis Akut
    Документ27 страниц
    Referat Appendicitis Akut
    Maya Yulindhini
    Оценок пока нет
  • Referat Indikasi Amputasi Pada Foot Diabeticum
    Referat Indikasi Amputasi Pada Foot Diabeticum
    Документ17 страниц
    Referat Indikasi Amputasi Pada Foot Diabeticum
    Ricky Agung Kurniawan
    Оценок пока нет
  • Hidrokel
    Hidrokel
    Документ30 страниц
    Hidrokel
    Fahmi Adhi Prasetya
    Оценок пока нет
  • Hidrokel
    Hidrokel
    Документ19 страниц
    Hidrokel
    'ifa Iffa
    Оценок пока нет
  • Hernia Pada Anak
    Hernia Pada Anak
    Документ21 страница
    Hernia Pada Anak
    nadia
    Оценок пока нет
  • Hil Him (Baiq Riadatul Kholifah 015.06.0021)
    Hil Him (Baiq Riadatul Kholifah 015.06.0021)
    Документ2 страницы
    Hil Him (Baiq Riadatul Kholifah 015.06.0021)
    Baiq Riadatul Kholifah
    Оценок пока нет
  • Referat Peyronie
    Referat Peyronie
    Документ20 страниц
    Referat Peyronie
    Natasya Saraswati
    Оценок пока нет
  • M2 - Hernia - Sri Astuti
    M2 - Hernia - Sri Astuti
    Документ24 страницы
    M2 - Hernia - Sri Astuti
    diantriz095
    Оценок пока нет
  • Pitri Fistula Fisura Ani
    Pitri Fistula Fisura Ani
    Документ30 страниц
    Pitri Fistula Fisura Ani
    CunCunAlAndra
    Оценок пока нет
  • Abses Perirenal
    Abses Perirenal
    Документ29 страниц
    Abses Perirenal
    Asti Sri Wahdini
    Оценок пока нет
  • HIDROKEL
    HIDROKEL
    Документ28 страниц
    HIDROKEL
    Meita Religia
    Оценок пока нет
  • Jenis Jenis Hernia Dan Penanganannya
    Jenis Jenis Hernia Dan Penanganannya
    Документ23 страницы
    Jenis Jenis Hernia Dan Penanganannya
    Fendry Kolondam
    Оценок пока нет
  • Inervasi Apendiks
    Inervasi Apendiks
    Документ1 страница
    Inervasi Apendiks
    Jefrianto
    Оценок пока нет
  • Referat Peritonitis
    Referat Peritonitis
    Документ22 страницы
    Referat Peritonitis
    noeelfishy
    Оценок пока нет
  • Hernia Umbilicalis
    Hernia Umbilicalis
    Документ20 страниц
    Hernia Umbilicalis
    Yusuf Amin
    100% (1)
  • Keloid, Parut & Kontraktur
    Keloid, Parut & Kontraktur
    Документ18 страниц
    Keloid, Parut & Kontraktur
    della oktaviani
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Nevus Pigmentosus
    Laporan Kasus Nevus Pigmentosus
    Документ4 страницы
    Laporan Kasus Nevus Pigmentosus
    Siti Rahmah
    100% (1)
  • Refrat Apendisitis Pada Anak
    Refrat Apendisitis Pada Anak
    Документ19 страниц
    Refrat Apendisitis Pada Anak
    vidi
    Оценок пока нет
  • Peritonitis
    Peritonitis
    Документ14 страниц
    Peritonitis
    Yayuk I. L.
    Оценок пока нет
  • HEMOROID
    HEMOROID
    Документ12 страниц
    HEMOROID
    Uswatun Hasanah
    Оценок пока нет
  • Kontraktur
    Kontraktur
    Документ31 страница
    Kontraktur
    Dessy P Hariyanti
    Оценок пока нет
  • Hernia Umbilikalis
    Hernia Umbilikalis
    Документ15 страниц
    Hernia Umbilikalis
    ChandraSiska
    Оценок пока нет
  • Diagnosis Banding Hidrokel
    Diagnosis Banding Hidrokel
    Документ9 страниц
    Diagnosis Banding Hidrokel
    Agustina Anggraeni Purnomo
    Оценок пока нет
  • INVAGINASI
    INVAGINASI
    Документ33 страницы
    INVAGINASI
    Elsya Paramitasari
    100% (2)
  • Hernia Pada Anak
    Hernia Pada Anak
    Документ18 страниц
    Hernia Pada Anak
    Guruh Laut Suhartono
    Оценок пока нет
  • Referat Hidrokel
     Referat Hidrokel
    Документ20 страниц
    Referat Hidrokel
    Ali Jahidin
    Оценок пока нет
  • Anatomi Testis
    Anatomi Testis
    Документ23 страницы
    Anatomi Testis
    Riyono Pinasthi
    Оценок пока нет
  • REFRAT Bedah Anak Hidrokel
    REFRAT Bedah Anak Hidrokel
    Документ16 страниц
    REFRAT Bedah Anak Hidrokel
    Muhammad Hafizh Islam Sadida
    Оценок пока нет
  • Hidrokel
    Hidrokel
    Документ47 страниц
    Hidrokel
    dessiana
    Оценок пока нет
  • HIDROKEL
    HIDROKEL
    Документ17 страниц
    HIDROKEL
    Delvo Albert
    Оценок пока нет
  • Tinjauan Pustaka Hidrokel
    Tinjauan Pustaka Hidrokel
    Документ15 страниц
    Tinjauan Pustaka Hidrokel
    Dea Melinda Sabila
    Оценок пока нет
  • Hidrokel
    Hidrokel
    Документ13 страниц
    Hidrokel
    Kharisma Alifah
    Оценок пока нет
  • Hidrokel
    Hidrokel
    Документ14 страниц
    Hidrokel
    Meita Religia
    Оценок пока нет
  • Referat Hydrocele Testis
    Referat Hydrocele Testis
    Документ12 страниц
    Referat Hydrocele Testis
    Yolanda Ongkowijoyo
    Оценок пока нет
  • Case Sukarno
    Case Sukarno
    Документ13 страниц
    Case Sukarno
    Fauzi Riza
    Оценок пока нет
  • Hidrokel
    Hidrokel
    Документ13 страниц
    Hidrokel
    Febry Hw Pratama
    Оценок пока нет
  • Tinjauan Pustaka Hidrokel
    Tinjauan Pustaka Hidrokel
    Документ22 страницы
    Tinjauan Pustaka Hidrokel
    Trhy Rahyou Marbaniaty
    Оценок пока нет
  • Referat Hidrokel
    Referat Hidrokel
    Документ16 страниц
    Referat Hidrokel
    Reynald8
    Оценок пока нет
  • Ocele
    Ocele
    Документ10 страниц
    Ocele
    Syahfiq Ismail
    Оценок пока нет
  • REFERAT On Progress Hidrokel
    REFERAT On Progress Hidrokel
    Документ14 страниц
    REFERAT On Progress Hidrokel
    diasfari
    Оценок пока нет
  • Daftar Tenaga Pelaksana
    Daftar Tenaga Pelaksana
    Документ1 страница
    Daftar Tenaga Pelaksana
    Cleo Stecy
    Оценок пока нет
  • Lapsus Ims Erick 2
    Lapsus Ims Erick 2
    Документ13 страниц
    Lapsus Ims Erick 2
    Cleo Stecy
    Оценок пока нет
  • TP Ims Erick
    TP Ims Erick
    Документ15 страниц
    TP Ims Erick
    Cleo Stecy
    Оценок пока нет
  • Jamur Non Dermatofita
    Jamur Non Dermatofita
    Документ6 страниц
    Jamur Non Dermatofita
    Cleo Stecy
    100% (1)
  • Bab I
    Bab I
    Документ1 страница
    Bab I
    Cleo Stecy
    Оценок пока нет