Вы находитесь на странице: 1из 15

Steven Hawkings: Alam Semesta Bukan Ciptaan Tuhan

"Karena ada hukum seperti gravitasi, alam semesta bisa dan akan menciptakan dirinya sendiri"
Wow ... Ada yang menghebohkan! Katanya Alam semesta bukan ciptaan Tuhan. Sebuah pernyataan yang tidak patut untuk diikuti!!!!

Ilmuwan kondang, Stephen Hawking, melontarkan teori yang kontroversial dalam buku
yang baru dia tulis. Menurut Hawking, Tuhan tidak ada hubungannya dengan penciptaan alam semesta. Pandangan itu dilontarkan dalam buku terbaru Hawking berjudul "The Grand Design," yang mulai diluncurkan di toko-toko buku pekan depan. "Tidak perlu melibatkan Tuhan untuk menyalakan kertas biru dan menggerakkan alam semesta," tulis Hawking dalam ringkasan

bukunya yang dimuat di harian Inggris, The Times, dan juga dimuat di laman New York Daily News. "Karena ada hukum seperti gravitasi, alam semesta bisa dan akan mencipta dirinya sendiri," tulis Hawking, yang mengalami kelumpuhan sehingga terus duduk di kursi roda khusus. Menurut pencipta teori "Lubang Hitam" itu, alam semesta terkait dengan penciptaan secara spontan. Itulah sebabnya, "mengapa jagat raya itu ada, dan mengapa kita ada," kata Hakwing, yang tahun pensiun sebagai Profesor Matematika Lucasian dari Universitas Cambridge. Selama 30 tahun, Hawking mengemban jabatan itu, yang juga pernah diduduki oleh ilmuwan legendaris, Isaac Newton. Hawking juga yakin bahwa Bumi dan tetangga-tetangganya tidak dibentuk secara sempurna. Itu berkat penemuan planet-planet dan tata surya lain di luar galaksi yang dihuni Bumi sejak awal dekade 1990-an. "Itulah sebabnya hal-hal yang terjadi secara kebetulan pada tata surya kita - seperti satu matahari, kombinasi yang beruntung atas jarak Bumi - Matahari dan massa surya - kurang menakjubkan dan kurang meyakinkan ketimbang bukti bahwa Bumi didesain hanya untuk menyenangkan kehidupan manusia," tulis Hawking. Pemaparan Hawking ini terbilang mencengangkan dan tampak bertolak belakang dengan karya dia sebelumnya maupun berdasarkan pemaparan ilmuwan lain. Para ilmuwan, seperti mendiang Albert Einstein, pada dasarnya tidak mengesampingkan keterlibatan suatu unsur yang lebih tinggi ketika berhubungan dengan penciptaan alam semesta. Dalam buku sebelumnya, "A Brief History of Time," Hawking pun tidak mengesampingkan kemungkinan itu. Newton, yang menciptakan teori gravitasi, pernah mengatakan bahwa penjelasan ilmiahnya itu hanya bisa menerangkan perilaku jagat raya, bukan pada penciptanya. "Gravitasi menjelaskan pergerakan planet-planet, namun tidak bisa menjelaskan siapa yang menggerakkan planet-planet itu," tulis Newton. Para pemuka agama dari agama apapun juga tidak mau kalah, berikut ceritanya:

Pemuka Katolik-Yahudi-Islam Serang Hawking "Sains adalah soal penjelasan. Agama adalah tentang penafsiran ..."
Para pemimpin agama kini ramai-ramai menyerang Profesor Stephen Hawking. Dalam buku terbarunya, The Grand Design, fisikawan dunia asal Inggris yang lumpuh dan hidup di atas kursi roda itu menyimpulkan alam semesta bukanlah diciptakan oleh Tuhan. "Karena ada hukum gravitasi lah, alam semesta dapat dan akan tercipta sendirinya dari ketiadaan," Hawking menyimpulkan. Serangan balik itu tak kurang dipimpin langsung oleh Uskup Agung Canterbury, Dr. Rowan Williams. Kepada The Times Uskup William menyatakan, "Iman terhadap Tuhan bukan soal mencari jawaban tentang bagaimana satu hal berkorelasi dengan hal lain di semesta. Ini adalah iman bahwa ada sesuatu yang Maha Cerdas dan Kuasa di mana segala hal di jagat raya

ini bergantung pada keberadaanNya. Ilmu fisika saja tak akan mampu memecahkan misteri kenapa tercipta sesuatu dari ketiadaan." Serangan lain disuarakan oleh sejumlah pemuka agama lain sebagaimana dimuat dalam sebuah artikel di Majalah Eureka yang lalu dipublikasikan oleh The Times. Salah satunya datang dari Vincent Nichols, pemimpin Gereja Katolik Roma di Inggris dan Wales; Lord Sacks, Rabbi Kepala; dan Ibrahim Mogra, imam dan ketua Majelis Muslim Inggris. "Sains adalah soal penjelasan. Agama adalah tentang penafsiran ... Injil semata-mata tak tertarik mengeksplor bagaimana alam semesta bisa tercipta," kata Lord Sacks. Vincent Nichols menambahkan: "Saya sepenuhnya setuju dengan apa yang diutarakan dengan sangat baik oleh Rabbi Kepala tentang hubungan antara agama dan ilmu pengetahuan." Sementara itu, Ibrahim Mogra dari Majelis Muslim Inggris menyatakan: "Jika kita amati alam semesta raya dan semua hal yang telah diciptakan, hal itu memperlihatakan bahwa ada 'seseorang' yang telah membuatnya jadi terwujud. Dan orang itu adalah Yang Maha Kuasa." Dalam bukunya yang lain dan paling terkenal, A Brief History of Time, Profesor Hawking tidak menihilkan peran tangan Tuhan dalam penciptaan dunia. Sebagaimana ditulisnya di buku yang diterbitkan pada 1988 itu: "Menemukan sebuah teori yang paripurna adalah kejayaan utama dalam hidup setiap manusia--di mana untuk itu kita perlu mengetahui pikiran Tuhan." Dalam buku terbarunya ini, Hawking menolak teori Sir Isaac Newton yang menyimpulkan bahwa alam semesta tidaklah tercipta secara spontan tetapi dibentuk perlahan-lahan oleh Tuhan. Di bulan Juni tahun ini, Hawking mengatakan kepada Channel 4 bahwa dia tidak percaya adanya Tuhan yang 'personal.' Kepada Genius of Britain dia juga pernah menyatakan: "Pertanyaannya adalah: apakah awal mula terbentuknya alam semesta ditentukan oleh Tuhan melalui alasan-alasan yang tidak kita pahami, ataukah itu sebetulnya ditentukan oleh hukum sains? Saya percaya yang kedua. Atau jika Anda mau, Anda bisa menyebutnya hukum dari Tuhan 'sains', tapi bukan oleh oleh Tuhan yang 'personal' yang bisa Anda temui atau tanyai." Sampai pensiun tahun lalu, Hawking adalah Profesor Lucasian di Departemen Matematika Universitas Cambridge. Ini jabatan prestisius yang sebelumnya disandang Newton. Buku The Grand Design, yang ditulisnya bersama ilmuwan fisika Amerika, Leonard Mlodinow, akan diterbitkan 9 September mendatang. (sumber: Telegraph, Daily Mail, Times)
Sumber : vivanews.com

Diposkan oleh noenk CAHAYA di Kamis, Oktober 28, 2010 2 komentar Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook Link ke posting ini Label: Sains + Iptek Reaksi:

Badai Matahari 2012 Bukanlah Kiamat

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) meminta masyarakat tidak berlebihan mengkhawatirkan prediksi munculnya badai matahari pada 2012-2015, karena peristiwa itu bukan pertanda kiamat seperti yang diisukan beberapa waktu lalu.

Hasil pengamatan kami, badai matahari tidak akan langsung menghancurkan peradaban dunia. Efek langsungnya akan dirasakan pada teknologi tinggi seperti satelit dan komunikasi radio. Jadi bukan pertanda kiamat, kata Kepala Bidang Aplikasi Geomagnet dan Magnet Antariksa Lapan, Clara Yono Yatini, di Universitas Udayana Denpasar, Bali, Selasa. Masalah badai matahari menjadi salah satu bahasan pada International Symposium on South East Asia Pacific Environment Problem and Satelite Remote Sensing di kampus Pascasarjana Unud yang berlangsung dua hari, dihadiri sekitar 150 peserta kalangan ahli perikanan dan kelautan dunia. Menurut Clara Yono, sehubungan sempat merebaknya isu kiamat terkait badai matahari itu, Lapan terus menyebarkan pengetahuan mengenai dampak aktivitas matahari tersebut kepada masyarakat luas.

Dengan demikian diharapkan masyarakat lebih paham mengenai dampak yang mungkin ditimbulkan dan bisa diambil langkah antisipasi yang tepat akibat fenomena cuaca antariksa 2012 hingga 2015 tersebut. Dijelaskan, aktivitas matahari yang melontarkan miliaran ton partikel, plasma berenergi tinggi dan radiasi gelombang elektromagnetik, sebenarnya memiliki siklus atau tidak diam. Ledakan-ledakan matahari bisa sampai ke bumi. Selain itu matahari punya berbagai aktivitas seperti medan magnet, bintik matahari, flare (ledakan matahari), lontaran massa korona, angin surya dan partikel magnetik, kata alumnus Astronomi ITB 1989 itu. Lapan telah memperkirakan puncak aktivitas matahari terjadi pada 2012 hingga 2015. Pada puncak siklus itu aktivitas matahari akan tinggi dan terjadi badai matahari. Disinggung seberapa besar volume partikel berenergi tinggi atau ledakan yang terjadi, Clara menyatakan belum bisa dipastikan terkait berapa lama dan kapan terjadinya. Yang bisa saya katakan di sini, badai matahari terjadi dalam beberapa menit atau beberapa jam. Sangat variatif dan tidak bisa dipastikan kapan terjadi. Diprediksi tahun 2012 hingga 2013, paparnya.

Di beberapa belahan dunia, siklus matahari terjadi 11 tahunan dan kini matahari berada pada siklus ke-24. Hal itu pernah menimbulkan dampak serius terhadap sistem jaringan listrik seperti di Kanada dan Jepang pada 1989 dan di Swedia tahun 2003. Selain berdampak pada peralatan dan sitem komunikasi, badai matahari juga berkontribusi terhadap perubahan iklim. Sebab jika terjadi peningkatan aktivitas matahari, maka mengakibatkan matahari akan memanas. Suhu bumi akan meningkat tajam dan iklim berubah. Dampak ekstrimnya menyebabkan kemarau panjang. Namun hal itu masih dalam kajian para peneliti, jelasnya. Alumnus Astronomi Tohoko University Jepang itu menegaskan, bahwa tidak benar akan terjadi kiamat seperti film 2012. Film itu sepertinya ilmiah, namun sebenarnya hanya hiburan saja, ucap Clara. Simposium digelar oleh Center for Remote Sensing dan Ocean Sciences (Cresos) dihadiri dari kalangan perguruan tinggi dalam dan luar negeri, seperti dari Jepang dan Rusia, BPPT dan institusi lainnya.
www.antaranews.com

Diposkan oleh noenk CAHAYA di Kamis, Oktober 28, 2010 0 komentar Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook Link ke posting ini Label: Sains + Iptek Reaksi:

7 Planet Baru yang Belum Dikenal


Pada tahun 1990, para ilmuwan menemukan secercah harapan dengan menemukan sejumlah planet di luar tata surya (exoplanet). Planet-planet tersebut sangat beragam. Mulai dari planet api, planet berukuran raksasa, planet berbatu, planet yang tidak memiliki bintang, dan banyak lagi. Hingga kini, penemuan exoplanet mencapai 230 planet.

1. Sang Kuda Api

Planet 51 Pegasi b adalah exoplanet pertama yang ditemukan para pemburu planet pada 1990. Planet mirip Jupiter, namun bertemperatur panas ini diberi julukan Bellerphon, pahlawan mitos Yunani yang menjinakkan kuda bersayap Pegasus. Pemberian julukan tersebut berdasarkan gugus bintang Pegasus, lokasi planet itu. 2. Tetangga Terdekat Bumi

Berjarak hanya 10,5 tahun cahaya, Epsilon Eridani b adalah exoplanet terdekat dengan bumi. Planet tersebut mengorbit jauh dari bintangnya sehingga air atau kehidupan mustahil ada. 3. Planet Tanpa Bintang

Terdapat sejumlah exoplanet yang memiliki bintang atau matahari lebih dari satu, bahkan hingga memiliki tiga matahari. Lain halnya dengan Planemos. Planet tersebut hanya mengambang begitu saja tanpa mengitari bintang apa pun. 4. Si Gesit

Planet SWEEPS-10 hanya berjarak 740.000 mil dari bintangnya. Saking dekatnya, planet yang disebut ultra-short-period planets (USPPs) itu hanya membutuhkan waktu kurang dari satu hari untuk mengorbit. Satu tahun di sana sama dengan sepuluh jam di bumi. 5. Dunia Api dan Es

Planet ini terkunci pada bintangnya, sama seperti bulan yang selalu menjadi satelit bumi. Jadi, satu sisi dari planet Upsilon Andromeda b selalu menghadap ke sana. Posisi ini menciptakan temperatur paling tinggi yang sejauh ini diketahui para astronom. Satu sisi planet sangat panas bagai lahar, sedangkan sisi lainnya bertemperatur sangat dingin. 6. Cincin Raksasa

Planet yang mengorbit pada bintang Coku Tau 4 ini adalah exoplanet termuda yang berumur kurang dari satu juta tahun. Para astronom mendeteksi keberadaan planet ini dari lubang besar dari cincin planet tersebut. Lubang tersebut berukuran sepuluh kali lebih besar dari bumi. 7. Si Tua Bangka

Planet tertua yang juga disebut primeval world ini berumur kurang lebih 12,7 miliar tahun. Para ilmuwan menduga planet tersebut terbentuk delapan miliar tahun silam sebelum bumi terwujud dan hanya berselisih dua miliar tahun dari kejadian Big Bang. Penemuan ini

menimbulkan wacana bahwa kehidupan mungkin terjadi lebih awal dari yang diduga selama ini. Diposkan oleh noenk CAHAYA di Kamis, Oktober 28, 2010 0 komentar Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook Link ke posting ini Label: Sains + Iptek Reaksi:

Planet X , Nibiru dan Ramalan Kiamat 2012


Untuk mempermudah penjelasan, saya akan menulisnya dalam urutan kronologi waktu. Mungkin tulisan ini tidak ada unsur misterinya karena memang cuma untuk menambah pengetahuan. Periode Pembentukan Konsep Planet X, Nibiru dan Kiamat 2012

Kita mulai dari tahun 1846. Pada tanggal 30 September 1846, satu minggu setelah planet Neptunus ditemukan, seorang ahli matematika Perancis bernama Le Verrie mengumumkan kemungkinan masih adanya planet lain di tata surya kita yang belum ditemukan. Ia menggunakan teori mekanika Newton untuk mengukur gangguan orbital Neptunus dan menyimpulkan bahwa gangguan ini pastilah disebabkan oleh gaya gravitasi planet lain. Pada 10 Oktober tahun yang sama, Triton, bulannya Neptunus ditemukan. Dengan penemuan Triton, maka para astronom dapat menghitung kembali massa planet Neptunus. Namun diluar perkiraan mereka, mereka menemukan massa Neptunus lebih besar 2% dari yang diperkirakan. Perhitungan ini sudah memasukkan pengaruh gravitasi Uranus. Bahkan ketika pluto ditemukan pada tahun 1930, para ilmuwan menyimpulkan bahwa pluto tidak cukup besar untuk mempengaruhi massa Neptunus. Jadi astronom kembali berusaha mencari planet lain yang dianggap bertanggung jawab atas gangguan massa Neptunus. Planet lain yang belum ditemukan itulah yang disebut planet X. Jadi planet X sesungguhnya adalah sebuah penyebutan planet yang dipercaya ada, namun belum ditemukan. Konsep ini sesungguhnya telah ada sejak tahun 1840an. Bukan sesuatu yang baru. Misteri anomali massa Neptunus terus bertahan hingga tahun 1980. Tahun 1966 Michael D. Coe, seorang peneliti dan penulis mulai mempopulerkan konsep kiamat 21 Desember 2012 yang didasarkan pada perhitungan kalender suku Maya. Konsep Michael D Coe terus dikutip oleh banyak penulis hingga tahun 1990an.

Tahun 1976.Sebuah buku kontroversi berjudul "The twelfth Planet" diluncurkan oleh Zecharia Sitchin. Dalam bukunya, Sitchin menginterpretasikan kembali tulisan Sumeria kuno yang telah berumur 6.000 tahun dengan mengganti nama dewa-dewa Sumeria dengan nama-nama planet hipotetis. Menurut Sitchin, pada masa sebelum ada planet bumi, ada sebuah planet yang bernama Tiamat yang terletak di antara Mars dan Jupiter. Suatu hari orbit Tiamat dimasuki planet raksasa lainnya yang besarnya sekitar 20 kali Jupiter. Planet ini bernama Nibiru. Nibiru sendiri berarti "tempat persimpangan" atau "tempat terjadinya transisi". Perjumpaan ini menyebabkan Tiamat bertabrakan dengan salah satu bulan Nibiru. Pecahan dari tabrakan ini menyebabkan terbentuknya planet Bumi. Menurut Sitchin, Nibiru adalah tempat berdiamnya satu ras alien yang bernama Annunaki yang memiliki periode orbit 3.630 tahun mengelilingi matahari. Annunaki yang selamat dari tabrakan itu kemudian datang ke bumi. Lalu ceritanya berkembang. Annunaki konon katanya memodifikasi genetika primata di bumi dengan cara mencampurnya dengan gen mereka sendiri untuk menciptakan homo sapiens (manusia) sebagai budak mereka. Ketika Annunaki meninggalkan bumi, mereka membiarkan manusia (yang merupakan primata hasil modifikasi genetika) memerintah bumi hingga mereka datang kembali ke bumi.

Para pengikut Sitchin kemudian mengambil konsep dan istilah planet X untuk menggambarkan planet Nibiru. Bagi mereka Planet X yang sedang dicari-cari sesungguhnya adalah Nibiru.

Inilah pertemuan pertama antara konsep Planet X dan Nibiru.


Para pengikut Sitchin kemudian juga menghubungkan kedatangan kembali Nibiru dengan perhitungan kiamat kalender suku Maya. Mereka kemudian menyimpulkan bahwa Planet Nibiru akan masuk ke orbit bumi pada tanggal 21 Desember 2012. Ingat bahwa gravitasi planet akan mempengaruhi planet lain yang didekatnya. Nibiru yang disebut memiliki besar 20 kali Jupiter dipastikan akan membawa kehancuran bagi planet bumi. Sekarang Planet X, Nibiru dan kiamat 2012 sudah terhubung.

Timbul tenggelamnya konsep Nibiru dan kiamat 2012


Tahun 1980an. NASA mengumumkan bahwa anomali massa Neptunus ternyata adalah sebuah kesalahan pada data observasi. Setelah data tersebut diperbaiki, maka tidak lagi ditemukan kesalahan orbital. Misteri yang bertahan sejak 1840an terpecahkan. Wacana Nibiru dan kiamat 2012 mulai tenggelam perlahan-lahan. Tahun 1983 Headline media-media menulis bahwa dua astonom bernama Neugebauer dan Houck menemukan sebuah planet yang seukuran Jupiter melanglang buana di antariksa sekitar 2 miliar kilometer dari matahari. Orang-orang mulai bertanya-tanya, apakah ini mungkin tanda keberadaan Nibiru.

Namun ternyata media salah ! Neugebauer dan Houck hanya mengatakan bahwa mereka menemukan ketidakberaturan dalam spektrum infrared. Ini bisa berarti apa saja, mulai dari sebuah planet hingga sebuah galaksi. Tidak berapa lama, kedua astronom tersebut mengkonfirmasi bahwa temuan mereka menunjukkan adanya sebuah galaksi (Ultra luminous infrared galaxies - ULIRGs), bukan planet. ULIRGs adalah tempat dimana bintang-bintang lahir.

Tahun 1994.Seorang peneliti dan astrolog bernama John Major Jenkins menerbitkan sebuah buku yang berjudul "Tzolkin : Visionary Perspectives and Calender Studies" Dalam bukunya ia menafsirkan arti periode-periode kalender Maya. Bukan sesuatu yang baru, namun Jenkins kembali mempopulerkan konsep kalender maya yang telah dipopulerkan sebelumnya oleh Michael D Coe. Jenkins dianggap sebagai orang yang paling bertanggung jawab dalam penyebaran kembali konsep kiamat 2012. Kiamat 2012 kembali mendapat perhatian dunia, didorong oleh publikasi buku Jenkins. Tahun 1995 Seorang paranormal bernama Nancy Lieder mengklaim bahwa ia diperingatkan oleh suatu ras alien yang tinggal di sebuah planet yang terletak di sistem planet Zeta Reticuli bahwa Nibiru akan menghancurkan bumi pada Mei 2003. Tahun 2003 Ramalan Nancy Lieder meleset. Mei 2003, dunia tidak kiamat. Nancy Lieder mengkoreksi ramalannya menjadi tahun 2012. Tahun 2005 Nasa mengumumkan bahwa pada tanggal 21 Oktober 2003 sebelumnya telah ditemukan sebuah planet baru kesepuluh yang diberi nama Eris. Orang-orang segera mengasosiasikannya dengan Nibiru. April 2006 Arti kata Planet didefinisikan ulang. Berdasar pada definisi baru ini, Eris masuk kedalam kategori planet mini bersama Pluto. Lagipula karakter Eris sangat jauh dari Nibiru. Periode orbit Eris hanya 556,7 tahun. Tahun 2007 - sekarang Konsep kiamat 2012 kembali dihidupkan oleh beberapa buku populer. Namun kali ini, Nibiru bukan

dianggap sebagai penyebab kiamat, melainkan badai matahari (solar maximum). Nibiru hanya menjadi wacana sampingan, tertutup oleh popularitas badai matahari.

Kesimpulan
Sekarang pertanyaannya, bisakah kita mengatakan konsep Nibiru dan kiamat 2012 sebagai hoax ? Jawabannya tidak ! Konsep nibiru dan kiamat 2012 adalah sebuah penafsiran atas catatan-catatan kuno oleh seorang peneliti. Kita tidak pernah bisa menyebut penafsiran sebagai hoax. Hoax adalah sebuah kebohongan yang disengaja dan ditujukan untuk olok-olok atau untuk keuntungan tertentu. Sitchin tidak pernah bermaksud untuk membuat olok-olok. Ia sangat meyakini apa yang dikatakannya. Yang bisa kita sebut hoax adalah klaim bahwa Planet Nibiru telah ditemukan oleh NASA. NASA telah menyangkalnya. Namun entah kenapa para pengikut Sitchin tidak pernah mau menerima penyangkalan NASA. Jika anda bertanya kepada saya, apakah saya mempercayai bahwa planet Nibiru akan menghampiri bumi pada tanggal 21 Desember 2012. Jawabannya adalah : saya tidak percaya ! bahkan saya tidak percaya satupun konsep dan teori yang ditulis di buku Sitchin. Tapi apa yang saya percayai tidak harus anda percayai juga. Peganglah apa yang anda percayai. Saya tidak akan mendebatnya. wikipedia.org & xfacts.com

Вам также может понравиться